//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: arahat menangis ?  (Read 8672 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
arahat menangis ?
« on: 29 November 2009, 08:11:50 PM »
rekan2

saya baca di thread lain, katanya arahat tidak nangis dan tertawa
apakah ananda dan sariputra menangis saat siddharta wafat ?

trims

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: arahat menangis ?
« Reply #1 on: 29 November 2009, 08:31:58 PM »
rekan2

saya baca di thread lain, katanya arahat tidak nangis dan tertawa
apakah ananda dan sariputra menangis saat siddharta wafat ?

trims

Jelas Ananda saat itu menangis, tapi dia belum Arahat.

setau saya yg Arahat tidak menagis ataupun ketawa.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: arahat menangis ?
« Reply #2 on: 29 November 2009, 09:51:52 PM »
Yang menangis adalah YM. Ananda saja, dan ybs belum Arahat pada waktu itu.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: arahat menangis ?
« Reply #3 on: 29 November 2009, 09:54:56 PM »
Yup, ... Bhante Ananda menangis ketika Sang Buddha PariNibbana ....
Karna Bhante Ananda saat itu baru mencapai tingakt kesucian Sotapanna
konon ketika Sang Buddha menyatakan PariNibbana tiga bulan kedepan, saat itu juga Bhante Ananda sedih dan terguncang kemudian dihibur serta di puji Sang Buddha ....... dipuji pengadian yg tulus kpd Tathagatha

Bhante Sariputtra tidak menyaksikan/melihat Sang Buddha PariNibbana
karna Bhante Sariputta PariNibbana dulu ..... tapi seandainya menyaksikan Bhante Sariputta tidak akan menangis, .... beliau sudah Arahat

 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline wiithink

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.630
  • Reputasi: 32
  • Gender: Female
Re: arahat menangis ?
« Reply #4 on: 29 November 2009, 10:30:33 PM »
^
^
gitu yah.. thanks infonya

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: arahat menangis ?
« Reply #5 on: 30 November 2009, 01:21:25 AM »
Saat YM Sariputta Thera parinibbana, YM Ananda Thera pun dikatakan bersedih (tidak tahu apakah menangis atau tidak). Tetapi lalu ditegur oleh Sang Buddha, dan Sang Buddha sebagai seorang arahat pun tidak menangis.
appamadena sampadetha

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: arahat menangis ?
« Reply #6 on: 30 November 2009, 03:51:43 AM »
For all:

Dalam sutta2, ada beberapa cerita yang mengindikasikan bahwa seorang sotapanna masih menangis. Sebagai contoh, Visakkhā menangis ketika salah satu cucunya meninggal dunia. Ānanda menangis ketika mengetahui bahwa umur Sang BUddha tidak akan lama lagi. Bahkan kitab komentar mengatakan bahwa ia masih menangis  beberapa hari setelah Sang BUddha parinibbāna.

Sebaliknya, dalam sutta2, belum ditemukan bahwa seorang arahat menangis. Bhikkhu Sāriputta sendiri suatu kali  mengatakan kepada bhikkhu Ānanda bahwa meskipun Sang BUddha parinibbāna batinnya tidak akan goyah. Jika batinnya sudah tidak goyah dengan kematian seseorang, apakah seorang arahat akan menangis? Dalam Mahāparinibbānasutta, dikatakan bahwa ketika rombongan yang dipimpin Bhikkhu Mahā Kassapa mendengar berita wafatnya Sang Buddha, beberapa dari mereka yang belum mencapai kesucian arahat ada yang menangis, meratap dan bahkan beberapa dari mereka ada yang sampai pingsan. Sebaliknya dikatakan bahwa mereka yang telah mencapai kesucian arahat sadar sepenuhnya dan memahami bahwa segala sesuatu adalah tidak kekal..

Be happy.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: arahat menangis ?
« Reply #7 on: 30 November 2009, 10:30:17 AM »
Quote
Sebaliknya, dalam sutta2, belum ditemukan bahwa seorang arahat menangis
Apakah jumlah sutta bertambah? Kalau memang tidak ada, katakan saja demikian.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: arahat menangis ?
« Reply #8 on: 30 November 2009, 10:49:11 AM »
Quote
Sebaliknya, dalam sutta2, belum ditemukan bahwa seorang arahat menangis
Apakah jumlah sutta bertambah? Kalau memang tidak ada, katakan saja demikian.

Yap.. benar juga ya. MEMANG TIDAK DITEMUKAN TU! :D :D :D

Offline exam

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 533
  • Reputasi: 9
Re: arahat menangis ?
« Reply #9 on: 30 November 2009, 11:13:36 AM »
jadi ingat dulu di tv, waktu biksu ashin wafat, ada biksu yg nangis meraung-raung.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: arahat menangis ?
« Reply #10 on: 30 November 2009, 11:25:27 AM »
jadi ingat dulu di tv, waktu biksu ashin wafat, ada biksu yg nangis meraung-raung.

Kalau itu penyebabnya dukha=kesedihan,kemelekatan.

Ada tangisan karena kebahagiaan
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: arahat menangis ?
« Reply #11 on: 30 November 2009, 12:05:57 PM »
terlintas di kepala sebuah pertanyaan,

apakah menangis memerlukan sebuah alasan(khususnya untuk para arahat)? :)
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: arahat menangis ?
« Reply #12 on: 30 November 2009, 01:07:19 PM »
terlintas di kepala sebuah pertanyaan,

apakah menangis memerlukan sebuah alasan(khususnya untuk para arahat)? :)

Coba ditinjau terlebih dahulu... :)
Apakah menangis itu?

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: arahat menangis ?
« Reply #13 on: 30 November 2009, 08:09:49 PM »
terlintas di kepala sebuah pertanyaan,

apakah menangis memerlukan sebuah alasan(khususnya untuk para arahat)? :)
Segala sesuatu muncul karena ada penyebab, demikian pula tentang lenyapnya. :D
appamadena sampadetha

Offline wen78

  • Sebelumnya: osin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.014
  • Reputasi: 57
  • Gender: Male
Re: arahat menangis ?
« Reply #14 on: 30 November 2009, 10:47:30 PM »
sharing pendapat  ;D

tadi siang terlintas pertanyaan itu karena teringat saya pernah nonton salah satu kisah di DAAI TV, dan saya meneteskan air mata dlm nonton kisah tsb. sebenarnya saya tidak tau alasannya kenapa saya meneteskan air mata. setelah meneteskan air mata baru tersadar saya meneteskan air mata dan terpikirkan dan merasakan saya terharu pada kisah tsb.

dihubungkan dengan sebuah puisi Zen yg mengatakan pikiran bagaikan gelembung air yg terbentuk dan hilang, datang dan pergi. maka saya terlintas sama hal nya dengan perasaan yg datang dan pergi.

hubungannya dengan arahat menangiskah? saya juga terlintas pertanyaan, arahat tertawakah? mungkin saya sederhanakan menjadi, arahat senyumkah?
saya banyak membaca kisah dimana para master, sesepuh, arahat, dll.. yg tersenyum.
bagi saya, senyum adalah sebuah reaksi spontan yg pure yg memiliki banyak arti tergantung si penerima/melihat senyuman tsb.
mungkin tertawa tidak bisa disamakan dengan senyuman yg spontan yg pure tsb, tapi inti dibaliknya menurut saya adalah sama. hanya saja mungkin tertawa adalah reaksi yg sudah ditambahkan oleh pikiran dan perasaan yg bergabung dengan senyuman tsb hingga menjadi tertawa.

inti yg saya maksudkan adalah sesuatu yg pure yg dari dalam diri keluar seperti sebuah senyuman oleh arahat atau yg lainnya. jadi mungkin saja seorang arahat meneteskan air mata yg kita katakan adalah menangis.
jika seorang arahat bisa senyum, kenapa tidak bisa menangis? ;D

tp memang saya belum pernah mendengar seorang arahat, sesepuh atau guru besar yg menangis. tapi saya juga tidak setuju seorang arahat harus seperti sebuah sosok yg kita pikirkan atau yg di gambarkan yg seharusnya seperti apa, seperti tidak akan menangis, karena sudah mencapai tingkat pencerahan.

makanya saya tanyakan apakah menangis harus memerlukan sebuah alasan. jika sebuah senyuman arahat tidak memerlukan alasan, apakah sebuah tetesan air mata butuh sebuah alasan? ;D
segala post saya yg tidak berdasarkan sumber yg otentik yaitu Tripitaka, adalah post yg tidak sah yg dapat mengakibatkan kesalahanpahaman dalam memahami Buddhism. dengan demikian, mohon abaikan semua statement saya di forum ini, karena saya tidak menyertakan sumber yg otentik yaitu Tripitaka.