//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengapa Aku Memilih Agama Budha  (Read 127355 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« on: 29 November 2009, 03:24:22 PM »
Setelah aku mempelajari agama Islam, kr****n, Hindu, dan Budha, maka Pencerahan Tertinggi yang bisa aku dapatkan terdapat di dalam ajaran Agama Budha.

Semua agama mengajarkan pentingnya menahan nafsu amarah. Tetapi tidak ada agama yang bisa menjelaskan bagaimana cara sistematis untuk menghancurkan sifat marah dalam hati, selain dari Agama Budha. Semua agama yang lain memerintahkan manusia untuk manahan amarah, sedangkan agama Budha tidak hanya memerintahkan menahan amarah, melainkan juga “melihat” amarah.

Dalam semua Agama lain, hidup berpusat pada Tuhan sebagai tujuan hidup dan kebahagiaan tertinggi. Tetapi, Tuhan adalah merupakan sosok yang gaib, misteri dan tidak akan pernah terjangkau oleh akal ataupun kesadaran. Tidak ada yang dapat berkomunikasi dengan tuhan, kecuali para nabi atau orang yang dipilih oleh tuhan itu sendiri. Sedangkan dalam Agama Budha, hidup berpusat kepada nibbana sebagai tujuan hidup dan pencapai kebahagiaan tertinggi. Sedangkan Nibbana ini merupakan sesuatu yang dapat direalisasi, bukan sosok misteri yang tidak dapat dijangkau oleh batin manusia. Dan ada cara sistematis untuk mencapainya. Semua orang dipersilahkan untuk mencapainya.

Dalam semua Agama dikisahkan tentang surga dan neraka. Tetapi semua kisah tersebut dikisahkan oleh Tuhan, dan tidak ada petunjuk, bagaimana agar manusia dapat melihatnya sendiri. Tetapi dalam Agama Budha, semua ajarannya adalah bersifat ehipasiko.

Dalam setiap Agama terdapat banyak sekte, aliran atau mazhab. Demikian juga dalam agama Budha. Aku mendalami semua mazhab berbagai agama, tetapi pencerahan terbaik hanya aku dapatkan dalam mazhab Theravada, sebagai salah satu mazhab agama Budha. Dan jalan keluar dari kenbingunan terhadap banyaknya mazhab agama di dunia tersebut telah dijawab oleh sang Budha dengan sangar jelas dan rinci di dalam Sutta Kallama.

Dengan mendalami Agama Budha, saya memahami kebenaran yang sesungguhnya dari kalimat-kalimat yang terdapat di dalam kitab-kitab agama lain. Sebelum mendalami agama Budha, ajaran-ajaran agama lain itu serasa membingungkan buat saya.

Perdebatan dan perbedaan faham terjadi di semua umat beragama. Demikian pula diantara umat agama Budha. Dalam Islam, sunni dengan syiah senantiasa berdebat tentang ushuludin, perdebatan yang tidak berujung dan tidak berdampak pada perkembangan moral. Dalam kr****n, kelompok penganut Trinitas dengan Arinaism senantiasa berdebat, tanpa berujung pada berkembangnya kesucian. Tetapi di dalam umat Budha, perdebatan yang terjadi umumnya mengarah kepada terbentuknya pengetahuan tentang bagaimana mencapai kesucian. Perdebatan yang dianggap tidak membangun pengetahuan tentang pencapaian kesucian dianggap tidak bermanfaat oleh mayoritas umat Budhis, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadi perdebatan yang tidak berguna secara berlarut-larut. Saya pikir, mayoritas umat budhis lebih toleran terhadap perbedaan. Setidaknya, jika ada umat yang memiliki keyakinan yang menyimpang dari Agama Budha, tidak sampai dipenjara atau dipenggal kepala.

Dalam semua agama diberitakan tentang pentingnya mencapai kesucian. Tetapi hanya Agama Budha yang dapat memberi penjelasan yang sangat jelas tentang bentuk-bentuk kesucian dan cara terperinci untuk mencapai kesucian.

Agama Budha adalah satu-satunya Agama yang dapat menjawab tuntutan kebutuhan akal. Sebab semua ajarannya berdasarkan pembuktian secara langsung oleh setiap individu, bukan sesuatu yang umat wajib percaya begitu saja.

Hanya umat Budha yang berkata kepada saya, “Jadilah seorang Budhis, tanpa harus meninggalkan agama anda sebelumnya.” Tidak ada pemuka agama lain atau umat agama lain yang dapat berkata demikian. Umat yang lain senantiasa berkata, “tinggalkan agama lamamu sepenuhnya, untuk memeluk agama yang ini.” Hanya umat Budha yang dapat memahami bahwa Agama bukanlah suatu label.

Dalam semua agama terdapat praktik meditasi, yang serupa dengan meditasi samatha di dalam Agama Budha, tetapi praktik meditasi vippasana yang tersebar diantara umat Budha, yang merupakan ajaran dari Agama Budha, merupakan praktik meditasi yang tidak ada duanya, tidak ada padanannya di dalam agama lain.

Kebahagiaan hidupku dibangun oleh ajaran sang Budha, kesehatan dan kekuatan tubuh-batinku dibangun melalui praktik meditasi samatha-vippasana, bagaimana mungkin aku tidak memilih agama Budha sebagai agamaku? Itulah satu-satunya jalan bagiku untuk mencapai kebahagiaan hidup, dan tidak kulihat jalan lainnya.

Hanya sedikit yang menjadi ganjalan. Setelah membaca naskah-naskah Budhisme, saya menemukan banyak fakta kebenaran yang tidak difahami oleh umat Budhis itu sendiri. Saya sangat mengharapkan ada beberapa orang yang umat Budhis yang memahami fakta kebenaran, sehingga dapat menguatkan tekad saya untuk bergabung dengan komunitas Budhis. Tetapi, saya tidak dapat mengemukakan apa saja fakta-fakta tersebut, karena akan sulit terjangkau oleh nalar umat Budhis. Dari pada menimbulkan pertentangan, lebih baik saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. Tapi saya bertekad, jika suatu waktu ada seorang Budhis, seorang umat biasa ataupun Bikhu yang dapat menjelaskan fakta-fakta kebenaran yang tersembunyi dari ajaran Sang Budha, maka pada saat itulah saya akan bergabung dengan komunitas umat Budhis.

_/\_


Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #1 on: 29 November 2009, 04:54:36 PM »
ikut retreat meditasi ajah
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #2 on: 29 November 2009, 05:10:02 PM »
Quote
Hanya umat Budha yang berkata kepada saya, “Jadilah seorang Budhis, tanpa harus meninggalkan agama anda sebelumnya.” Tidak ada pemuka agama lain atau umat agama lain yang dapat berkata demikian. Umat yang lain senantiasa berkata, “tinggalkan agama lamamu sepenuhnya, untuk memeluk agama yang ini.” Hanya umat Budha yang dapat memahami bahwa Agama bukanlah suatu label.

Referensi?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #3 on: 29 November 2009, 06:13:42 PM »
Quote
Hanya umat Budha yang berkata kepada saya, “Jadilah seorang Budhis, tanpa harus meninggalkan agama anda sebelumnya.” Tidak ada pemuka agama lain atau umat agama lain yang dapat berkata demikian. Umat yang lain senantiasa berkata, “tinggalkan agama lamamu sepenuhnya, untuk memeluk agama yang ini.” Hanya umat Budha yang dapat memahami bahwa Agama bukanlah suatu label.

Referensi?
Banyak yang bilang gitu kok, yang penting bukan agamanya tapi jalur hidup anda sesuai dengan ajaran Buddha maka anda sudah menjadi murid Buddha yang sesungguhnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #4 on: 30 November 2009, 01:46:16 AM »
 [at] Bro Deva19

Kayanya Syiah bagus deh dibandingkan Sunni dll. Sunni mah sudah mendistorsi, konon. Syiah itu keren, selalu ada penjelasan, sesuai pemikiran orang moderen, menjawab misteri2 sains dan juga menawarkan "permata" bagi musafir yg kehausan. Belum lagi figur Rasul yg penuh keagungan dan keajaiban, saya yakin bahwa sebenarnya bukan agamanya yg salah, bukan pula rasul melainkan para penganutnya yg salah mengartikan agama dan kitab sucinya. Bagaimana menurut kamu Bro?

Sedangkan Buddhisme ada beberapa hal yg tak masuk akalnya, seperti paham tentang ahimsa. Kalau dijajah bangsa lain gimana? Masa dibiarin? Kalau dipukul orang gmn, masa diam aja? Apa itu orang2 buddha kalau mati pake dibakar, kan global warming tuh. Coba aja bayangin 1000 orang mati 1000 orang dibakar. Kalau per hari ada 100.000 orang meninggal seluruh dunia? Wah.. Belum lagi ajaran vegetarian. Kalau semua orang di dunia vegetarian, trus itu hewan2 berkembang biak tak terkendali dong!! Pdhl manusia kan kunci penting dlm rantai makanan. Terus ajaran tentang surga neraka dan nibbana, mana bisa orang buddha berehipassiko. Pinternya cuma suruh umat lain ehipassiko keberadaan Tuhan dan surga-neraka pdhl orang buddha sendiri juga ga bisa ehipassiko surga-neraka.
Sebenarnya sih tertarik juga menjadi pesuluk dan belajar Syiah yg dapat menjawab kebutuhan dan pertanyaan2 zaman modern ini, tapi sayang belum waktunya saya kali.. Belum ketemu sama penunjuk jalan.
« Last Edit: 30 November 2009, 06:58:03 PM by Sumedho »
appamadena sampadetha

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #5 on: 30 November 2009, 08:59:06 AM »
[at] Bro Deva19

Kayanya Syiah bagus deh dibandingkan Sunni dll. Sunni mah sudah mendistorsi, konon. Syiah itu keren, selalu ada penjelasan, sesuai pemikiran orang moderen, menjawab misteri2 sains dan juga menawarkan "permata" bagi musafir yg kehausan. Belum lagi figur Rasul yg penuh keagungan dan keajaiban, saya yakin bahwa sebenarnya bukan agamanya yg salah, bukan pula rasul melainkan para penganutnya yg salah mengartikan agama dan kitab sucinya. Bagaimana menurut kamu Bro?

Sedangkan Buddhisme ada beberapa hal yg tak masuk akalnya, seperti paham tentang ahimsa. Kalau dijajah bangsa lain gimana? Masa dibiarin? Kalau dipukul orang gmn, masa diam aja? Apa itu orang2 buddha kalau mati pake dibakar, kan global warming tuh. Coba aja bayangin 1000 orang mati 1000 orang dibakar. Kalau per hari ada 100.000 orang meninggal seluruh dunia? Wah.. Belum lagi ajaran vegetarian. Kalau semua orang di dunia vegetarian, trus itu hewan2 berkembang biak tak terkendali dong!! Pdhl manusia kan kunci penting dlm rantai makanan. Terus ajaran tentang surga neraka dan nibbana, mana bisa orang buddha berehipassiko. Pinternya cuma suruh umat lain ehipassiko keberadaan Tuhan dan surga-neraka pdhl orang buddha sendiri juga ga bisa ehipassiko surga-neraka.

Sebenarnya sih tertarik juga menjadi pesuluk dan belajar Syiah yg dapat menjawab kebutuhan dan pertanyaan2 zaman modern ini, tapi sayang belum waktunya saya kali.. Belum ketemu sama penunjuk jalan.

sepertinya anda ingin memancing pendapat saya.....

selama agama hanya menjadi bahan perdebatan, maka ia tidak akan berbuah kesucian. selama tidak berbuah kesucian, maka tidak akan berbuah pengetahuan sejati, selama tidak berbuah kepada kesucian sejati, maka tidak ada kebijaksanaan, selama tidak ada kebijaksanaan, tidak ada kebahagiaan. selama tidak ada kebahagiaan, maka tidak ada kebenaran.

tidak agama yang terlihat benar, selama agama hanya diperdebatkan. jika agama hanya menjadi bahan renungan, maka semua agama salah. Agama bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk dipraktikan. ajaran yang harus dipraktikan adalah yang berbuah kesucian.

di dalam agama budha atau agama lainnya, selalu ada penyimpangan-penyimpangan ajaran. tetapi bila ada satu saja yang dapat memberi penjelasan dengan benar, berarti agama yang benar telah ditemukan.

seorang ulama syiah memang merupakan pakar fisika, kimia, biologi, astronomi, dll, mereka dapat menunjukan jalan bagi manusia untuk mencapai suatu kondisi batin yang tinggi. akan tetapi apa arti semua itu, bila batin saya tidak dapat berkembang dengan ajaran mereka. dan bila batin saya bisa berkembang melalui ajaran budha, berarti ajaran budha itulah jalan satu-satunya yang harus saya tempuh.

seorang ulama syiah pernah berkata kepada saya, "tinggalkanlah semua ajaran budha yang selama ini kau yakini dan kau praktikan, sesungguhnya ajaran Islam sudah mencakup segala kebenaran yang diajarkan oleh sang Budha."

saya menjawab,"lebih baik Habib ajarkan saja dulu ilmu habib kepada saya. kalau sudah terasa atau terlihat oleh saya bahwa memang ajaran Habib mencakup semua ajaran sang Budha, tentulah saya tidak perlu lagi datang ke vihara untuk belajar kepada seorang bikhu."

tetapi 7 tahun sudah berlalu, Habib tersebut belum pula mengajarkan apapun pada saya.

bagaimana bro?
« Last Edit: 30 November 2009, 06:58:46 PM by Sumedho »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #6 on: 30 November 2009, 09:50:13 AM »
Quote
seorang ulama syiah pernah berkata kepada saya, "tinggalkanlah semua ajaran budha yang selama ini kau yakini dan kau praktikan, sesungguhnya ajaran Islam sudah mencakup segala kebenaran yang diajarkan oleh sang Budha."

kelihatannya spt orang marketing....

kalau gw ketemu... paling2 tanya seputar bagaimana
management binik banyak serta adil....  :P :P :P :P
itu dulu.... yg lain menyusul....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #7 on: 30 November 2009, 06:38:19 PM »
 [at] Deva19

welcome then.. ;)
appamadena sampadetha

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #8 on: 30 November 2009, 06:45:50 PM »
Quote from: Deva19
...

seorang ulama syiah pernah berkata kepada saya, "tinggalkanlah semua ajaran budha yang selama ini kau yakini dan kau praktikan, sesungguhnya ajaran Islam sudah mencakup segala kebenaran yang diajarkan oleh sang Budha."

saya menjawab,"lebih baik Habib ajarkan saja dulu ilmu habib kepada saya. kalau sudah terasa atau terlihat oleh saya bahwa memang ajaran Habib mencakup semua ajaran sang Budha, tentulah saya tidak perlu lagi datang ke vihara untuk belajar kepada seorang bikhu."

tetapi 7 tahun sudah berlalu, Habib tersebut belum pula mengajarkan apapun pada saya.

bagaimana bro?

Salam kenal Bro Deva19... :)

Dari narasi Anda di atas, secara implisit Anda menyampaikan bahwa paling tidak Anda sudah memelajari Agama Buddha selama 7 tahun. Apa benar demikian?

Kalau benar demikian, saya sangat tertarik dengan komentar Anda di awal thread ini yang berbunyi:

"Hanya sedikit yang menjadi ganjalan. Setelah membaca naskah-naskah Budhisme, saya menemukan banyak fakta kebenaran yang tidak difahami oleh umat Budhis itu sendiri. Saya sangat mengharapkan ada beberapa orang yang umat Budhis yang memahami fakta kebenaran, sehingga dapat menguatkan tekad saya untuk bergabung dengan komunitas Budhis. Tetapi, saya tidak dapat mengemukakan apa saja fakta-fakta tersebut, karena akan sulit terjangkau oleh nalar umat Budhis. Dari pada menimbulkan pertentangan, lebih baik saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. Tapi saya bertekad, jika suatu waktu ada seorang Budhis, seorang umat biasa ataupun Bikhu yang dapat menjelaskan fakta-fakta kebenaran yang tersembunyi dari ajaran Sang Budha, maka pada saat itulah saya akan bergabung dengan komunitas umat Budhis."


Sekiranya Bro Deva19 berkenan, saya sangat mengharapkan Anda untuk semakin aktif berdiskusi atau membuat topik baru seputar hal-hal yang Anda singgung pada komentar di atas. Yah, hitung-hitung untuk membuat bahan diskusi yang menarik di forum ini... ;D

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #9 on: 30 November 2009, 07:06:56 PM »
1st of all tentunya dari pembelajaran bro Deva19 yang cukup lama setidaknya lebih teliti dalam penulisan sehingga bisa membedakan antara kata Budhis dengan Buddhis. Kita menganut agama Buddha bukan Budha :D

Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #10 on: 30 November 2009, 07:25:42 PM »
Deva19 <--kek nick nya anak Web gaul :P
...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #11 on: 30 November 2009, 07:55:30 PM »
Quote from: Deva19
...

seorang ulama syiah pernah berkata kepada saya, "tinggalkanlah semua ajaran budha yang selama ini kau yakini dan kau praktikan, sesungguhnya ajaran Islam sudah mencakup segala kebenaran yang diajarkan oleh sang Budha."

saya menjawab,"lebih baik Habib ajarkan saja dulu ilmu habib kepada saya. kalau sudah terasa atau terlihat oleh saya bahwa memang ajaran Habib mencakup semua ajaran sang Budha, tentulah saya tidak perlu lagi datang ke vihara untuk belajar kepada seorang bikhu."

tetapi 7 tahun sudah berlalu, Habib tersebut belum pula mengajarkan apapun pada saya.

bagaimana bro?

Salam kenal Bro Deva19... :)

Dari narasi Anda di atas, secara implisit Anda menyampaikan bahwa paling tidak Anda sudah memelajari Agama Buddha selama 7 tahun. Apa benar demikian?

Kalau benar demikian, saya sangat tertarik dengan komentar Anda di awal thread ini yang berbunyi:

"Hanya sedikit yang menjadi ganjalan. Setelah membaca naskah-naskah Budhisme, saya menemukan banyak fakta kebenaran yang tidak difahami oleh umat Budhis itu sendiri. Saya sangat mengharapkan ada beberapa orang yang umat Budhis yang memahami fakta kebenaran, sehingga dapat menguatkan tekad saya untuk bergabung dengan komunitas Budhis. Tetapi, saya tidak dapat mengemukakan apa saja fakta-fakta tersebut, karena akan sulit terjangkau oleh nalar umat Budhis. Dari pada menimbulkan pertentangan, lebih baik saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. Tapi saya bertekad, jika suatu waktu ada seorang Budhis, seorang umat biasa ataupun Bikhu yang dapat menjelaskan fakta-fakta kebenaran yang tersembunyi dari ajaran Sang Budha, maka pada saat itulah saya akan bergabung dengan komunitas umat Budhis."


Sekiranya Bro Deva19 berkenan, saya sangat mengharapkan Anda untuk semakin aktif berdiskusi atau membuat topik baru seputar hal-hal yang Anda singgung pada komentar di atas. Yah, hitung-hitung untuk membuat bahan diskusi yang menarik di forum ini... ;D

Apakah yg tersemunyi itu ? semangkin disembunyikan, semangkin org penasaran ingin tau?
pertama kali Buddha mengajarkan 4 kebenaran mulia,....
menurut saya gak ada yg disembukan itu.....

mohon masukan apa yg disembunyikan itu?  :P
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #12 on: 30 November 2009, 10:42:37 PM »
Quote from: Deva19
...

seorang ulama syiah pernah berkata kepada saya, "tinggalkanlah semua ajaran budha yang selama ini kau yakini dan kau praktikan, sesungguhnya ajaran Islam sudah mencakup segala kebenaran yang diajarkan oleh sang Budha."

saya menjawab,"lebih baik Habib ajarkan saja dulu ilmu habib kepada saya. kalau sudah terasa atau terlihat oleh saya bahwa memang ajaran Habib mencakup semua ajaran sang Budha, tentulah saya tidak perlu lagi datang ke vihara untuk belajar kepada seorang bikhu."

tetapi 7 tahun sudah berlalu, Habib tersebut belum pula mengajarkan apapun pada saya.

bagaimana bro?

Salam kenal Bro Deva19... :)

Dari narasi Anda di atas, secara implisit Anda menyampaikan bahwa paling tidak Anda sudah memelajari Agama Buddha selama 7 tahun. Apa benar demikian?

Kalau benar demikian, saya sangat tertarik dengan komentar Anda di awal thread ini yang berbunyi:

"Hanya sedikit yang menjadi ganjalan. Setelah membaca naskah-naskah Budhisme, saya menemukan banyak fakta kebenaran yang tidak difahami oleh umat Budhis itu sendiri. Saya sangat mengharapkan ada beberapa orang yang umat Budhis yang memahami fakta kebenaran, sehingga dapat menguatkan tekad saya untuk bergabung dengan komunitas Budhis. Tetapi, saya tidak dapat mengemukakan apa saja fakta-fakta tersebut, karena akan sulit terjangkau oleh nalar umat Budhis. Dari pada menimbulkan pertentangan, lebih baik saya menyimpannya untuk diri saya sendiri. Tapi saya bertekad, jika suatu waktu ada seorang Budhis, seorang umat biasa ataupun Bikhu yang dapat menjelaskan fakta-fakta kebenaran yang tersembunyi dari ajaran Sang Budha, maka pada saat itulah saya akan bergabung dengan komunitas umat Budhis."


Sekiranya Bro Deva19 berkenan, saya sangat mengharapkan Anda untuk semakin aktif berdiskusi atau membuat topik baru seputar hal-hal yang Anda singgung pada komentar di atas. Yah, hitung-hitung untuk membuat bahan diskusi yang menarik di forum ini... ;D

terima kasih bro Upasaka.

saya ragu, tapi saya akan mencoba.

saya tidak mempelajari agama budha sejak 7 tahun lalu. itu tadi saya agak ceroboh menulisnya. sebenarnya saya baru mempelajarinya sejak tahun 2004, secara sekilas-sekilas dengn mendengarkan uraian dhamma di televisi. pada tahun 2005 atau 2006, saya mulai membaca-baca artikel budhis di internet. tahun 2007, saya baru benar-benar tertarik dengan agama budha, dan mulai membeli buku-buku budhis.

adapun sebelum tahun 2004, yaitu sejak saya kecil, saya sudah terbiasa bermeditasi. tidak ada orang yang mengajarkan. tetapi saya seperti terdorong secara insting saja untuk bermeditasi. tangan saya seringkali seperti digerakan oleh suatu energi yang memaksa saya untuk menyatukan kedua telapak tangan (posisi sembah) dan menegakan punggung. waktu itu saya tidak tahu menahu soal budhis atau ajran agama lainnya. pengalaman-pengalaman saya dalam mditasi, melahirkan pemahaman-pemahaman yang menrutu Habib syiah itu merupakan faham agama Budha. jadi, kalau dihitung dari masa ketika saya berbicara ke Habib, itu kira-kira memang ada 7 tahun yang lalu.

kembali ke persoalan diskusi...

saya berpikir, bahwa apa yang kelak akan disampaikan kepada saya, bila saya berdiskusi dengan anda, bisa berasal dari tiga sumber kebenaran.

pertama, dari pengetahuan langsung anda terhadap dhamma
kedua, dari  pengetahuan anda terhadap sutta, atau refernsi-referensi
ketiga, dari kesimpulan-kesimpulan anda, yang sang Budha menyebutnya Taka.

betul kan?

saya tidak meragukan kebenaran jenis pertama dan kedua yang akan anda sampaikan. saya jamin, anda pasti benar, setidaknya untuk kedua hal tersebut anda adalah orang yang patut saya percaya.

tetapi, saya meragukan kesimpulan-kesimpulan anda. hal ini tidak berarti anda telah saya saksikan membuat kesimpulan-kesimpulan yang salah tentang dhamma, tetapi karena sikap pesimis saya, mengingat selama ini sangat sulit bagi saya menemukan orang yang membuat kesimpulan-kesimpulan yang tepat.

untuk mencapai tingkat kesucian, pengetahuan yang muncul dari Taka tidaklah penting. bahkan sebagaimana sabda sang Budha dalam sutta kalama, "tidak harus menganggap sesuatu itu sebagai kebenaran hanya karena sesuatu itu benar menurut satu kesimpulan." (maaf kalau redaksinya salah, kira-kira isinya begitu). tetapi kesalahan dalam menyimpulkan sesuatu dapat menimbulkan "ditti" atau pandangan yang salah yang akan menghalangi tercapainya kesucian. betul tidak? oleh karena itulah, saya tidak hanya mencari guru yang suci dan yang menguasai sutta-sutta, tetapi juga mencari guru yang tahu cara menyimpulkan sesuatu dengan tepat.

dalam suatu kebenaran argumentatif, suatu pernyataan tidak dapat dinilai benar dan salahnya hanya karena pernyataan itu berlawanan dengan sutta. sebagaimana "Sang Budha mengajarkan konsep keTuhanan kepada Sariputa". tentu umat awam akan segera membantah pernyataan ini, karena di dalam sutta-sutta tidak pernah diceritakan riwayat sang Budha yang mengajarkan konsep ketuhanan. sebaliknya, sang Budha menolak keberadaan Tuhan. tetapi orang berilmu tidak selayaknya langsung membantah begitu saja hanya karena sesuatu itu dianggap bertentangan dengan keyakinannya atau tidak sesuai sutta, sebelum menyelidki bagaimana penjelasannya.

sungguh senang hati saya mendengar ceramah Bikhu Utomo tentang Tuhan. beliau berkata, kira-kira begini "Tuhan itu tidak ada. tapi kalau terus ditelurusi ketiadaannya, maka menjadi ada". tentu ini berdasarkan kesimpulan beliau.

ada banyak fakta yang akan tampak bertentangan dengan sutta, bila kita menyimpulkan sesuatu. seagaimana "ada tuhan" dan "tidak ada tuhan" yang sangat kontras dan tampak bertentangan. tetapi orang berilmu dapat menjelaskan kebenaran keduanya. seperti halnya "tiada yang kekal" dan "ada yang kekal", keduanya tidak dapat dikatakan bertentangan hanya karena bentuk kalimatnya.

saya belum tahu, bagaimana cara anda menilai persoalan tersebut, sehingga saya belum berani menanyakan persoalan-persoalan yang ingin saya tanyakan.

di sini, saya hidup ditengah-tengah masyarakat muslim. seumur hidup saya belum pernah bertemu dengan seorang yang beragama Budha. tetapi sepertinya saya sudah menjadi seorang Budhis, karena setiap gerak langkah hidup saya dituntun oleh ajaran sang Baghava dan saya menyampaikan ajaran sang Budha kepada siapa saja orang yang dapat saya temui.

seringkali terpikir, suatu saat saya akan hidup ditengah-tengah masyarkat Budhis dan pergi ke vihara bersama. suatu khayalan yang indah bagi saya. tetapi keindahan khayalan ini dirusak dengan fakta bahwa penyimpangan ajaran sang Budha telah terjadi di sana sini, sama saja dengan banyaknya penyimpangan dalam ajaran Islam. mayoritas umat budha, sama saja dengan mayoritas umat Islam, yakini yang tidak memahami sepenuhnya ajaran agmanya. tentu sja memang seharusnya begitu, karena umat adalah manusia-manusia yang tengah belajar. akan tetapi, khayalan indah saya untuk hidup ditengah masyarakat budhis smakin dirusak oleh kemungkinannya diri saya ditolak oleh komunitas budhis itu sendiri, karena sifat pemikiran saya yang kritis, tajam dan berani. saya berpikir, kehidupan akan menjadi buruk, karna saya akan melontarkan pemikiran-pemikiran yang tidak disukai oleh mayoritas umat budhis bahkan akan dipersalahkan oleh para bikhu.

di sini, di dalam meditasi, semua pemikiran sperti itu berhenti. tidak ada lagi pemikiran ini dan itu, tidak ada kontradiksi dan pertentangan. kebahagiaanpun berkembang. dan serasa saya menjadi matahari yang bersinar. dan disitu, saya menemukan bukti kebenaran ajaran sang Budha. tapi sayang, saya masih di sini dengan status muslim.

di sini, ketika saya bermeditasi, ketika kesadaran bekerja dan pemikiran berhenti, saya tidak memerlukan lagi tuntunan apapun menuju kebenaran, tidak perlu diberi tahu lagi bagaimana cara menenangkan diri dan mencapai kesucian. ini bukan berarti saya sudah merasa cukup pandai, tetapi maksud saya pencerahan yang saya peroleh dalam meditasi cukuplah bagi saya untuk memberi sya suatu keteguhan bahwa agama Budha adalah agama yang benar. tetapi, saya membutuhkan tuntutan berpikir, ketika pikiran saya berpikir. karena keraguan, kegelisahan, dan kebingungan hanya muncul ketika saya berpikir. tetapi semua bentuk-bentuk mental negatif itu dapatlah saya atasi sendiri, tetapi kesimpulan yang benar tidak akan dpat saya simpan sndiri. saya harus mengemukakannya untuk mengetahui siapa yang membnarkan atau siapa yang menyalahkannya dengan cara yang tepat. maka bukan lagi agama Budha yang akan saya ikuti, tapi dia itulah orangnya yang akan saya ikuti yang saya ingin skali belajar kepadanya.

kini anda akan tahu, siapa saya.

kesimpulan saya adalah :

- ahimsa bukanlah ajaran sang Budha, tapi ajaran Mahatma Gandhi
- vegetarianism bukan ajaran sang Budha, tapi ajaran Devadata
- nibbana adalah tuhan yang maha esa
- menikah atau sex tidaklah mengahalangi seseorang dari pencapaian kesucian
- setiap zaman selalu ada Budha atau penerus kebudhaan
- sariputa adalah penerus kebudhaan stelah wafatnya sang Budha

dan masih banyak lagi.

satu saja dari persoalan tersebut akan sangat penjang, bila didiskusikan. tetapi, orang berilmu tentu dapat menyelesaikannya, cepat ataupun lambat.

saya tidak yakin, anda akan mau mendikusikannya dengan saya.

Offline Deva19

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 821
  • Reputasi: 1
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #13 on: 30 November 2009, 10:56:10 PM »
Dan salah satu keyakinan umat budhis yang salah menurut kesimpulan saya adalah yang ini :

rekan2

saya baca di thread lain, katanya arahat tidak nangis dan tertawa
apakah ananda dan sariputra menangis saat siddharta wafat ?

trims

Jelas Ananda saat itu menangis, tapi dia belum Arahat.

setau saya yg Arahat tidak menagis ataupun ketawa.

adalah tidak benar bahwa seorang arahat tidak menangis ataupun tidak tertawa.

saya tidak perlu membaca seluruh sutta untuk memahami kebenaran ini.

sang arahat hanya tidak menangis dan tidak tertawa karena urusan duniawi, bukan tidak menangis karena seluruh hal.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Mengapa Aku Memilih Agama Budha
« Reply #14 on: 30 November 2009, 11:06:26 PM »
ee... wait..apa itu "TAKA"?

mungkin ygdi maksud ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,13942.0.html
klo iya, well, aku hampir ga pernah baca....

oh...
Quote
saya berpikir, bahwa apa yang kelak akan disampaikan kepada saya, bila saya berdiskusi dengan anda, bisa berasal dari tiga sumber kebenaran.

pertama, dari pengetahuan langsung anda terhadap dhamma
kedua, dari  pengetahuan anda terhadap sutta, atau refernsi-referensi
ketiga, dari kesimpulan-kesimpulan anda, yang sang Budha menyebutnya Taka.

klo menurut anda Taka belum tentu benar... jgn dimasukan dalam 3 sumber kebenaran, pakai 2 sumber saja :)
ah, aku juga baru tau ada yg disebut Taka
btw, klo Taka berdasarkan Dhamma ataupun berdasarkan Sutta gimana?

aku jawab yg aku tau...
Nibana adalah tuhan yg maha esa, ya! bagi org indonesia yg memerlukan adanya "tuhan" dalam agama, bagi yg tidak, Nibanna adalah tujuan akhir..tampa embel2 tuhan
menikah dan sex tidak menghalagi..sebatas tingkat kesucian sopatanna, untuk yg lebih lanjut mungkin akan mendapat halangan, karena tuntutan anak, istri, kerja, dll
setiap zaman selalu ada Budha atau penerus kebudhaan , sayangnya tidak setiap zaman, ada zaman di mana moral manusia amat merosot, zaman itu tidak terlahir seorang Buddha
sariputa adalah penerus kebudhaan stelah wafatnya sang Budha, sayangnya sariputta parinibanna (wafat), sebelum sang Buddha wafat
vegetarian, adalah usul devadatta, tp bukan ajaran devadatta..usul atau pandangan yg muncul, dan pandangan ini dpt terjadi kpd siapa saja... dgn berpikir bahwa cara menunjukan cinta kasih kepada mahluk2, yaitu dgn vegetarian.



...