Bagi yang pernah dengar cerita Yang Arya Mougallana , pasti mengerti kenapa adanya Upacara Ulambana, Ulambana adalah upacara untuk membantu para makhluk yang berada di tiga alam samsara (binatang, Preta dan Neraka).
Upacara Ulambana dilakukan pada bulan 7 lunar kalender sesuai dengan saat Yang Arya Mougallana bertanya kepada Hyang Buddha bagaimana menolong ibundanya agar keluar dari neraka Aviji, karena pada waktu itu masa vassa para anggota sangha sehingga Hyang Buddha menganjurkan kepada Y.A Mougallana untuk memohon bantuan kepada 500 Arhat yang pada saat itu sedang menjalankan Vassa untuk membaca kitab suci dan memberikan pelimpahan jasa kepada ibundanya dan kewajiban Y.A.Mougallana adalah memenuhi kebutuhan para Arhat selama Vassa dan ternyata setelah masa akhir Vassa ibundanya keluar dan terbebas dari siksaan neraka aviji.
Mahayana melakukannya bulan 7 lunar kalender karena tgl 15 (Cap Go) selesai Vassa (Vassa dimulai setelah waisak bulan 4 lunar kalender dan selesainya bulan 7 ) karena itu Khatinapun dilakukan saat bulan 7 lunar kalender dan ada juga vihara Mahayana yang melakukan Khatina pada bulan November .
Saat melakukan upacara Ulambana biasanya dipimpin oleh para anggota Sangha, dimana sebelum upacara Ulambana beberapa hari dimuka para anggota Sangha sudah mulai membacakan ayat2 suci bisa Ti Cang Cing, Che Pei San Mei Suei Chan atau Liang Huang Pau Chan dan biasanya mengajak umat untuk ikut agar para umat juga bisa melakukan pelimpahan jasa kepada para leluhurnya atau para makhluk yang berada dialam samsara.
Kenapa bulan 7 lunar kalender selalu dikatakan bulan setan ?
Sebenarnya ini pandangan salah, seharusnya bulan 7 lunar kalender mengingatkan kembali kepada diri kita masing masing, sudahkah kita membalas budi kepada orang yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan kita, yaitu para orang tua kita, kalau orang tua kita masih ada ingatkan kita untuk bisa berbakti, merawat dan memberikan kebahagiaan serta mengajak orang tua kita mengenal dan belajar Buddha Dharma agar setelah meninggal tahu mau kemana . dan kalau orang tua kita sudah tidak ada kita juga masih perlu mengingat budi beliau dengan membaca ayat2 suci dan memberikan pelimpahan jasa semoga berkurang penderitaannya, atau ikut upacara Ulambana di vihara yang dipimpin para angogta Sangha sehingga kita mempunyai kesempatan untuk berdana.
Di dalam upacara Ulambana ada 3 manfaat yang diperoleh :
1. ingat membalas budi kepada orang tua dan leluhur yang sudah meninggal dunia dan para makhluk yang berada di 3 alam samsara ;
2. ingat membalas budi kepada orang tua yang masih ada (jangan berdana kepada orang lain bisa tapi orang tua sendiri mengambil berasnya dari pembagian beras cioko di vihara, ironis bukan !) ;
3. berdana ke vihara , kepada para anggota Sangha (Khantina), dan juga memberikan dana beras, mie, dll kepada orang orang yang tidak mampu ;
Apakah pelimpahan jasa untuk orang tua dan leluhur hanya dibulan 7 lunar kalender saja ?
Kapan saja boleh, terutama saat orang tua meninggal sampai 49 hari dihitung dari hari meninggalnya, kita sebagai anak patut berbuat kebajikan untuk memberikan pelimpahan jasa dengan :
1. tidak mengambil makanan dari hasil pembunuhan (vegetarian) ;
2. setiap malam membaca ayat2 suci ;
3. tidak ribut dan memperebutkan harta peninggalan ;
4. banyak berbuat kebajikan atas nama almarhum atau almarhuma;
kalau ada yang bertanya perlu tidak kita ikut sembahyang Ulambana pada hal orang tua atau para leluhur kita sudah lama meninggal mungkin saja mereka sudah tumimbal lahir lagi , nah ini bagaimana kita menyikapinya , jawabannya “balas budi” dan “ berdana” , ini harus dijalankan dengan penuh keyakinan(Sraddha), tulus dan iklas baru ada manfaatnya, kalau anda merasakan sepertinya tidak perlu ya jangan ikut upacara ini.
Ada lagi yang bertanya “sampai dan keterima pelimpahan jasa kita ? tergantung diri sendiri kalau anda rasa sampai dan keterima ya pasti sampai dan keterima,
Ada lagi yang bertanya sebenarnya sampai kapan sih kita harus sembahyang ke rumah Abu atau mengikuti upacara2 seperti ini, jawabannya mudah saja sampai anda meninggal dilanjuti oleh anak anda dan seterusnya, berbuat baik kan tidak ada putusnya, tapi tidak heran rasa bakti sekarang ini sudah hampir tidak ada, jadi siap2 saja kalau sekarang anda tidak pernah berbuat baik dan tidak tahu membalas budi, suatu hari nanti anda diperlakukan begitu ya harus terima karena anda tidak pernah memberikan contoh yang baik kepada anak cucu anda.
Sumber : Facebook Catatan Bhiksuni Virya Guna