Topik Buddhisme > Meditasi

Jhana dan tingkat kesucian

<< < (3/7) > >>

Sumedho:

--- Quote from: karuna_murti on 12 December 2007, 09:09:40 PM ---
Tidak juga, mereka yang melakukan minimal salah satu dari 5 karma buruk terberat otomatis tidak bisa, mereka yang melakukan perbuatan buruk terhadap ariya juga tidak bisa (tapi kalau sudah minta maaf bisa), ada juga yang dilahirkan kondisi yang tidak memungkinkan : dilahirkan sebagai binatang, peta, dengan pandangan salah (micchaditthika), seseorang yang mengaku-aku sebagai Bhikkhu/Bhikkhuni tanpa prosedur yang benar, seorang Bhikkhu/Bhikkhuni yang berlindung pada non-Buddhist tanpa melepas jubah terlebih dahulu, seseorang yang telah memperkosa seorang Bhikkhuni, seorang Bhikkhu/Bhikkhuni yang melanggar salah satu dari 13 peraturan Sanghadisesa dan belum dibersihkan dari pelanggarannya, seorang berumur kurang dari 7 tahun, 3 jenis dari 5 jenis pandaka, (yaitu orang yang dikebiri, orang yang lahir tanpa alat kelamin, pandaka pada bulan purnama, kalau gay/lesbian dan tukang intip kelihatannya masih bisa) dan hemaprodit. Mereka yang di atas tidak bisa mencapai Jhana, apalagi mencapai Sottapana.

--- End quote ---
Jadi tanpa jhana maka tidak bisa mencapai kesucian yah ? Di sutta-sutta banyak diceritakan, setelah mendengar kotbah lalu langsung mencapai sotapanna. Apakah ketika mereka ketika mendengar itu mencapai jhana ?  :-?


--- Quote ---Kalau dari Abbhidhamma, hanya orang yang dilahirkan dengan 3 akar kebajikan (ketidakserakahan, ketidakbencian, dan kebijaksanaan) yang bisa mencapai minmal pencapaian jhana, dan mungkin sottapana.

--- End quote ---
Maksudnya dilahirkan dengan 3 akar kebajikan (alobha,adosa,amoha) seperti apa yah ?
Bukankah tanpa lobha dosa moha, meaning sudah arahat, dan tidak terlahir lagi ?

markosprawira:

--- Quote from: karuna_murti on 12 December 2007, 09:09:40 PM ---
--- Quote ---Katanya sih tingkat kesucian bisa dicapai siapa saja, yah mungkin hanya yang terendah (sotapana).
--- End quote ---

Tidak juga, mereka yang melakukan minimal salah satu dari 5 karma buruk terberat otomatis tidak bisa, mereka yang melakukan perbuatan buruk terhadap ariya juga tidak bisa (tapi kalau sudah minta maaf bisa), ada juga yang dilahirkan kondisi yang tidak memungkinkan : dilahirkan sebagai binatang, peta, dengan pandangan salah (micchaditthika), seseorang yang mengaku-aku sebagai Bhikkhu/Bhikkhuni tanpa prosedur yang benar, seorang Bhikkhu/Bhikkhuni yang berlindung pada non-Buddhist tanpa melepas jubah terlebih dahulu, seseorang yang telah memperkosa seorang Bhikkhuni, seorang Bhikkhu/Bhikkhuni yang melanggar salah satu dari 13 peraturan Sanghadisesa dan belum dibersihkan dari pelanggarannya, seorang berumur kurang dari 7 tahun, 3 jenis dari 5 jenis pandaka, (yaitu orang yang dikebiri, orang yang lahir tanpa alat kelamin, pandaka pada bulan purnama, kalau gay/lesbian dan tukang intip kelihatannya masih bisa) dan hemaprodit. Mereka yang di atas tidak bisa mencapai Jhana, apalagi mencapai Sottapana.

Jangan salah paham, Buddha tidak mendiskriminasi siapapun, cuma dari sudut pandang Abbhidhamma, kalau orang yang terlahir dengan kecacatan (misalnya buta, dll) ada kemungkinan membawa karma buruk. Mengapa terlahir sebagai hemaprodit dibilang buruk? Di dunia yang patriarkinya besar ini tentu saja dianggap buruk. Kalau terlahir di dunia yang hemaprodit semua sih engga ya... Kenapa orang yang dikebiri tidak bisa, bukankah dia terlahir normal? Pada saat lahir memang normal, tapi ada buah karma yang menghancurkan kenormalannya itu. Tadinya bisa sampai jhana, terus karma buruknya berbuah, jadi tidak bisa mencapai minimal jhana.

Boddhisattva juga tidak bisa menjadi minimal Sottapana karena aspirasi mereka, bukan karena kurang kebijaksanaan. Sebenarnya salah satu syarat menjadi Boddhisattva adalah mampu menjadi Arahat pada saat beraspirasi, cuma karena aspirasinya itu maka kemampuan menjadi Arahat dipatahkan.
--- End quote ---

setuju dengan anda, bro........ tentunya ini berhubungan dengan trend batin positif yang sudah dipupuk sekian lama.....


--- Quote from: karuna_murti on 12 December 2007, 09:09:40 PM ---Kalau dari Abbhidhamma, hanya orang yang dilahirkan dengan 3 akar kebajikan (ketidakserakahan, ketidakbencian, dan kebijaksanaan) yang bisa mencapai minmal pencapaian jhana, dan mungkin sottapana.

--- End quote ---

dear bro.....

sepertinya ada miskonsepsi disini yah.......... jika anda kembali ke citta dan cetasika, maka dapat dilihat bahwa sebenarnya setiap org punya akar kebajikan dan juga akar kejahatan.......

Org cacat seperti yang anda sebutkan diatas, juga PASTI punya akar kebaikan loh.......

Jadi relevansi dengan fisik yang cacat hanya pada kondisi batin mereka yang juga "cacat" sehingga menghalangi mereka untuk mencapai kesucian pada hidup SEKARANG, namun jika yg bersangkutan dapat membuat kamma baik yg luar biasa, tidak mustahil ia akan dapat mencapai jhana atau mungkin tingkat kesucian di masa yang akan datang

menarik sekali bahwa ada yang membahas ini dari sisi abhidhamma  ;)

markosprawira:

--- Quote from: Sumedho on 13 December 2007, 03:08:32 PM ---
--- Quote from: karuna_murti on 12 December 2007, 09:09:40 PM ---
Tidak juga, mereka yang melakukan minimal salah satu dari 5 karma buruk terberat otomatis tidak bisa, mereka yang melakukan perbuatan buruk terhadap ariya juga tidak bisa (tapi kalau sudah minta maaf bisa), ada juga yang dilahirkan kondisi yang tidak memungkinkan : dilahirkan sebagai binatang, peta, dengan pandangan salah (micchaditthika), seseorang yang mengaku-aku sebagai Bhikkhu/Bhikkhuni tanpa prosedur yang benar, seorang Bhikkhu/Bhikkhuni yang berlindung pada non-Buddhist tanpa melepas jubah terlebih dahulu, seseorang yang telah memperkosa seorang Bhikkhuni, seorang Bhikkhu/Bhikkhuni yang melanggar salah satu dari 13 peraturan Sanghadisesa dan belum dibersihkan dari pelanggarannya, seorang berumur kurang dari 7 tahun, 3 jenis dari 5 jenis pandaka, (yaitu orang yang dikebiri, orang yang lahir tanpa alat kelamin, pandaka pada bulan purnama, kalau gay/lesbian dan tukang intip kelihatannya masih bisa) dan hemaprodit. Mereka yang di atas tidak bisa mencapai Jhana, apalagi mencapai Sottapana.

--- End quote ---
Jadi tanpa jhana maka tidak bisa mencapai kesucian yah ? Di sutta-sutta banyak diceritakan, setelah mendengar kotbah lalu langsung mencapai sotapanna. Apakah ketika mereka ketika mendengar itu mencapai jhana ?  :-?
--- End quote ---

dear sumedho,

gw  rasa yg dimaksud karuna adalah bahwa mencapai jhana aja udah ga bisa, apalagi mau mencapai kesucian...... tentunya ada org yg bs mencapai kesucian tanpa harus melalui jhana


--- Quote ---
--- Quote ---Kalau dari Abbhidhamma, hanya orang yang dilahirkan dengan 3 akar kebajikan (ketidakserakahan, ketidakbencian, dan kebijaksanaan) yang bisa mencapai minmal pencapaian jhana, dan mungkin sottapana.

--- End quote ---
Maksudnya dilahirkan dengan 3 akar kebajikan (alobha,adosa,amoha) seperti apa yah ?
Bukankah tanpa lobha dosa moha, meaning sudah arahat, dan tidak terlahir lagi ?

--- End quote ---

awalnya ini jg yang terlintas di pikiran gw, bro......... tp abis diliat2, kekna bro karuna agak bingung dengan konsep terlahir sempurna dan konsep "tidak ada 3 akar kejahatan".......

tentunya setiap orang, bahwa bodhisatva atau Pangeran Siddharta sebelum jadi buddha gautama, masih mempunyai 3 akar kejahatan, yang dikikis pelan-pelan selama 4 asankheya kappa dan 100.000 kappa serta dicabut habis pada perjuangannya selama 6 tahun itu

Sumedho:

--- Quote ---dear sumedho,

gw  rasa yg dimaksud karuna adalah bahwa mencapai jhana aja udah ga bisa, apalagi mau mencapai kesucian...... tentunya ada org yg bs mencapai kesucian tanpa harus melalui jhana
--- End quote ---
emang koq maksudnya itu ^-^

Sunkmanitu Tanka Ob'waci:
Kalau dari Abbhidhamma, makhluk hidup diklasifikasikan sesuai dengan kesadaran kelahiran (birth conciousness), jadi yang dimaksud adalah orang yang pada saat tumimbal lahir bersekutu dengan ketiga akar kebajikan. Ada yang cuma 2, ada yang 1, dan ada yang kesadaran kelahirannya tidak bersekutu sama sekali dengan 3 akar kebajikan. Kalau menilik Abbhidhamma, hanya yang bersekutu dengan 3 akar kebajikan yang bisa mencapai pencapaian (jhanna atau magga dan phala). Jadi 3 akar lobha dosa moha bukannya tidak ada. Kelihatannya saya salah tulis...

Kalau di Sutta-Sutta Buddha pernah berkata jangan berharap dapat jhanna dalam kehidupan ini, apalagi kehidupan sebagai ariya, contohnya pada cerita saat Buddha berdiam di hutan ditemani gajah, ketika akan meninggalkan hutan Buddha berkata kepada gajah. Kelihatannya sih kalau jhana saja tidak bisa, apalagi jadi ariya.

Kalau deskripsi yang di atas, dari Milindapanha.

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version