Apakah pandangan Dipavamsa yang menyatakan 17 sekte lain adalah duri di pohon banyan sedangkan Theravada adalah yang paling unggul dapat kita jadikan dasar dalam menilai keseluruhan 18 sekte tersebut?
“Ke-17 sekte ini adalah yang terpecah belah, hanya satu sekte yang tidak terpecah belah. Dengan sekte yang tidak terpecah belah, total ada 18 sekte. Seperti pohon banyan yang besar, [hanya] Theravadalah yang paling agung, Dispensasi dari Sang Penakluk, sempurna, tanpa kekurangan maupun kelebihan. Sekte-sekte lainnya muncul, seperti duri di pohon banyan.”
(Dīpavamsa 4.90-91)
Jawabannya adalah tidak. Marilah kita simak kitab-kitab suci agama Buddha yang lainnya:
“Di empat siddhanta, 12 sekte sutra dan 84000 harta Dharma semuanya adalah benar, tidak bertentangan satu sama lain.”
(Mahaprajnaparamita Sastra)
“Meskipun kelima sekte ini berbeda satu sama lainnya, namun mereka tidak mengganggu semua dharmadhatu dari Buddha dan Nirvana Agung”
(Mahavaipulyamahasamnipata Sutra)
“Hanya 5 sekte yang tersisa, masing-masing memiliki kekuatannya sendiri… mereka yang memiliki kebijaksanaan yang lebih dapat menerima dan menolak, mereka yang bodoh tidak dapat membedakan.”
(Sariputrapariprccha)
Apakah kelima sekte tersebut? Kelima sekte tersebut dijabarkan dalam Sariputrapariprccha, Fayun dan Vinitadeva:
“Sekte Mahasanghika rajin mempelajari Sutta-sutta yang telah terkumpulkan dan mengajarkan arti yang sebenarnya, karena mereka adalah sumber dan yang berada di pusat. Mereka memakai jubah kuning.”
“Sekte Dharmaguptaka menguasai rasa dari jalan kebenaran. Mereka adalah pembimbing yang memberi manfaat bagi semua. Cara menunjukkan ekspresi mereka istimewa. Mereka memakai jubah merah.”
“Sekte Sarvastivada dengan cepat mendapatkan pengetahuan yang teguh, karena Dhamma adalah pelindung mereka. Mereka memakai jubah hitam.”
“Sekte Kasyapiya sangat rajin dan giat dalam melindungi para makhluk hidup. Mereka memakai jubah magnolia.”
“Sekte Mahisasaka mempraktekkan jhana, dan [mampu] melakukan penetrasi mendalam. Mereka memakai jubah biru.”
Sariputrapariprccha dan Mahavaipulyamahasamnipata Sutra mengakui keberagaman antar sekte. Sangat berbeda dengan yang diajukan oleh Dipavamsa.
Fayun berkata:
“Kassapa, Ananda, Majjhantika, Sanavasin dan Upagupta: kelima guru ini, yang telah mempenetrasikan Dharma dengan kekuatan yang penuh, tidak akan memecah belah ajaran. Namun Upagupta memiliki 5 pengikut yang masing-masing memiliki pandangannya sendiri-sendiri. Sebaagi akibatnya, mereka membagi satu Vinayapitaka agung dari Tathagatha dan mendirikan 5 sekte: Dharmagupta…. Sarvastivada… Kasyapiya….Mahisasaka…Vatsiputriya… Mahasanghika.”
Samayabhedoparacarana-cakra nikaya-bhedopadesana-sangraha karya Vinitadeva (700 M). Vinitadeva adalah komentator dari karya-karya Dharmakirti dan tinggal di universitas Nalanda. Vinitadeva adalah murid dari Prajnakaragupta. Ia membagi 18 sekte ke dalam 5 kelompok:
a dan b) Mahasanghika I dan II meliputi , Haimavata, Lokottaravada, Prajnaptivada, Bahusrutiya, Purvasaila, Aparasaila
c) Sarvastivada meliputi Mulasarvastivada, Kasyapiya, Mahisasaka, Dharmagupta, Bahusrutiya, Tamrasatiya, dan Vibhajyavada
d) Sammitiya mencakup Kaurukullaka, Avantaka dan Vatsiputriya
e) Sthavira mencakup Jetavaniya, Abhayagirivasin, dan Mahaviharavasin
_/\_
The Siddha Wanderer