to the point? masa seh... kalau kamu mengerti maka kamu katakan to-the-point...
coba kamu ngomong soal yg chariot itu ke agama lain... mereka pasti bilang kamu entah lagi ngomong apa
penafsiran? iya... tadi penafsiranku. tapi kalau sudah mengerti nanti, tidak ada lagi penafsiran. sama seperti cerita 'chariot' itu lagi. sebelum mengerti pasti kita mengira-ngira dulu.
IMO, pertanyaan Milinda itu bukan semua untuk menambah pengetahuan dirinya, kebanyakan malah untuk menguji Nagasena. jadi jawaban Nagasena walau singkat, krn arahnya sudah diketahui Milinda benar, maka dia dapat terima.
fiktif? mungkin juga fiktif. kalau fisik Nagasena & Milinda sebenarnya dulu tidak ada, atau kalau seandainya mereka tidak pernah bertemu. mungkin saja. tetapi kalau begitu si pengarang itu tentu setara dengan Nagasena & Milinda.