Walaupun judulnya ‘serem’ namun gw nggak bermaksud ‘merendahkan’ Theravada lho.
No offense
.
Tujuan saya membuka diskusi ini adalah untuk membuka mata rekan-rekan se-dharma/dhamma sekalian bahwa kita semua tidak pernah tahu siapa yang benar : Theravada atau Mahayana. Klaim bahwa masing-masing aliran adalah aliran PALING BENAR adalah klaim yang mendorong saya menjadi Buddhist non sektarian.
Namun di sisi lain, saya melihat Theravada mengambil istilah-istilah Jainisme, sebuah ajaran non Buddhisme, misalnya istilah JINA & SAVAKA (Sansekerta: SRAVAKA)
---000---
Konon pula, menurut Theravada, ketika Sang Buddha hidup, Sang Buddha dimusuhi oleh Nigantha Nataputta [Pali] / Nigantha Nataputra [Sansekerta], seorang pemimpin terkenal Jainisme. Theravada paling anti terhadap Jainisme.
Bahkan Theravada melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa Nigantha Nataputta adalah Mahavira, Jain/Tirthankara terakhir, Bapa Jainisme.
Referensi Mahavira sebagai Jain terakhir
http://en.wikipedia.org/wiki/Jainism Referensi Theravada yang menyamakan Nigantha Nataputta dengan Mahavira:
DICTIONARY OF PALI NAMES
http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/nigantha_nataputta.htm Bahkan konon Nigantha Nataputta bekerjasama dengan Devadatta.
---000----
Referensi mengenai istilah SRAVAKA dalam Jainisme
http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhism_and_Jainism Kesimpulan: sravaka/sravika identik dengan upasaka/upasika dalam Theravada
Apakah pemakaian istilah SHRAVAKA yang khas Jainisme ini menunjukkan adanya hubungan erat antara Jainisme dengan Buddhisme?
Apakah pemakaian istilah JINA/JAIN yang khas Jainisme ini menunjukkan adanya hubungan erat antara Jainisme dengan Buddhisme?
---000---
Saya berikan contoh yang menunjukkan bahwa Theravada memakai istilah-istilah Jainisme:
Supatipanno Bhagavato SAVAKAsangho
Sangham namami
"SRAVAKA Sangha (Sangha para siswa) dari Sang Bhagava telah bertindak sempurna;
aku bersujud di hadapan Sangha."
Yamamha kho mayam Bhagavantam saranam gata, ... imehi sakkarehi tam Bhagavantam sa-SADDHAMMAM sa-SAVAKAsangham abhipujayama"Kami berlindung kepada Sang Bhagava, ... dengan persembahan ini kami melakukan puja kepada Sang Bhagava, serta SADDHARMA (Dharma Sejati), serta SHRAVAKA Sangha (Sangha para siswa)."
Supatipanno Bhagavato SAVAKAsangho
Ujupatipanno Bhagavato SAVAKAsangho
Nayapatipanno Bhagavato SAVAKAsangho
Samicipatipanno Bhagavato SAVAKAsangho"SRAVAKA Sangha (Sangha para siswa) dari Sang Bhagava telah bertindak baik;
SRAVAKA Sangha (Sangha para siswa) dari Sang Bhagava telah bertindak lurus;
SRAVAKA Sangha (Sangha para siswa) dari Sang Bhagava telah bertindak benar;
SRAVAKA Sangha (Sangha para siswa) dari Sang Bhagava telah bertindak patut.
Yadidam cattaripurisa yugani atthapurisa puggala
Esa Bhagavato SAVAKAsangho
Ahuneyyo pahuneyyo dakkhineyyo anjalikaraniyo
Anuttaram punnakkhettam lokassa
Mereka, yang merupakan empat pasangan = terdiri dari delapan jenis makhluk suci,
itulah SRAVAKA Sangha (Sangha para siswa) dari Sang Bhagava.
Mereka layak menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan, dan penghormatan.
Mereka adalah ladang tempat menanam jasa yang tiada taranya di dunia.
Penyembahan kepada para Jina:
PARITTA "JINAPANJARA" (Penjara/Sangkar Perlindungan Sang Jina)
- versi Thai:
JINANA vara samyutta, satta pakaralamkata ... JINApanjara majjhamhi viharantang mahitale ... Iccevamanto sugutto surakkho, JINAnubhavena jitupaddavo
- versi Srilanka:
JINANA bala samyutte, dhammapakaralankate ... JINApanjara majjhatthang viharantang mahitale ... Iccevamacanta kato surakkho, JINAnubhavena jitupaddavo
Penutup versi Thai:
SADDHAMMAnubhava palito carami JINApanjare'ti
JINApanjara parittam mam rakkhatu sabbada(Kiranya paritta Penjara Sang Jina selalu melindungiku.)
PARITTA "CULLA MANGALA CAKKAVALA"
Sabbabuddhanubhavena
Sabbadhammanubhavena
Sabbasanghanubhavena
...
Pitakatayanubhavena
JINA-SAVAKAnubhavena"Dengan kekuatan semua Buddha.
Dengan kekuatan semua Dhamma.
Dengan kekuatan semua Sangha.
...
Dengan kekuatan Tripitaka
Dengan kekuatan SRAVAKA dari sang JINA."