//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manusia-manusia....  (Read 2173 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Manusia-manusia....
« on: 27 August 2007, 01:44:06 PM »
MANUSIA-MANUSIA….

   Sebuah kisah dari negara Tibet, seorang umat telah menimbulkan kebencian beberapa makhluk setan. Para setan ini memperingati orang itu dan memberitahukannya bahwa ketenangan akan diberikannya apabila umat itu setuju untuk melanggar salah satu sila (Panca Sila Buddhis ).
   Umat tersebut adalah seorang umat Buddha yang sangat saleh yang sempurna dan berhasil mempertahankan Sila (moral) nya dengan sebaik mungkin.
   Umat tersebut berpikir : “Saya tidak akan melanggar Sila yang pertama, karena membunuh adalah satu hal yang paling buruk… Mengenai Sila Kedua… Saya tak pernah mencuri sesuatu dan pencurian merupakan kejahatan yang besar sekali…Saya selalu setia kepada isteri saya dan kami hidup bahagia bersama, oleh karena itu bagaimana mungkin saya akan melanggar Sila Ketiga ini??? Lalu bagaimana dengan Sila Keempat? Kalau saya melanggarnya, tentu akan membuat orang lain tidak senang dan juga hal ini akan mendatangkan nama buruk bagi diri saya sendiri… Sila kelima?...hmmm…? Agaknya ini memungkinkan …?
   Dan akhirnya umat itu memutuskan bahwa satu tetes kecil minuman keras tidak akan membahayakan dirinya dan pada saat yang sama akan memuaskan si setan itu…..
   Ia, sebelumnya tak pernah mencicipi alcohol dan setetes kecil yang diminumnya sedikit demi sedikit telah membangkitkan minatnya, karena rasanya itu yang aduhai……!
Ia berpikir : “Rasanya koq enak, sedikit lebih banyak lagi tidak akan membahayakan bagi diriku!” Dan demikianlah, sedikit lebih banyak dan lebih banyak lagi… sehingga akhirnya ia mabuk berputar-putar….
   Dalam perjalanan menuju rumahnya, ia singgah di rumah seorang tukang pateri perhiasan, dan merampas beberapa perhiasan kecil. Akhirnya ia tiba di rumahnya, namun ia tak menjumpai isterinya, dan saat itu untuk pertama kali sekali ia memperhatikan betapa cantik isteri tetangganya. Lalu ia pergi menghampiri perempuan itu , merayu dan memberi perhiasan-perhiasan dan akhirnya mereka “memasuki” rumah wanita tetangganya tersebut! Setelah beberapa saat, wanita itu mengusulkan untuk makan, umat itu mengambil sebilah kapak dan menebas kepala seekor kambing!!!...
   Tukang pateri yang dicuri perhiasannya, datang mengajukan beberapa pejabat untuk mendakwanya sebagai pencuri, dan umat itu sama sekali menolak kenyataan yang telah diperbuatnya!, dengan lantang dan lugu (dengan istilah umum, menunjukkan muka tanpa dosa), ia menguncarkan ketakbersalahannya.
   Dengan demikian, semuanya, kelima sila (latihan moral) itu telah dilanggarnya….
   Melaksanakan kelima Sila dengan murni adalah satu ciri khas makhluk manusia yang sesungguhnya, manusia seutuhnya. Mereka, di antara orang-orang  yang standar perbuatannya tidak mencapai level panca sila, tidak menjamin mutu mereka setara untuk terlahir sebagai manusia karena pikiran mereka berada di bawah standar manusia (sub-human).
   Hasil dari pelaksanaan sila-sila tesebut adalah dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan dan pertentangan-pertentangan yang sering muncul antara : “apa yang sebaiknya saya lakukan” (memimpin diri saya sebagai satu makhluk manusia) dan “apa yang sesungguhnya saya lakukan” baik ataukah menurun kepada kelakuan binatang, setan dan sebagainya).
   Dengan mencoba melaksanakan panca-sila sungguh-sungguh, maka jurang kedua hal di atas dapat dihilangkan dan sebagai hasil dari usaha keras yang dikeluarkan dalam perang konflik mental itu, seseorang akan mengalami rasa tenang yang lebih tinggi, kesejahteraan, kebahagiaan, kekayaan spiritual, material, mengkondisikan tercapainya kebahagiaan  tertinggi (Nibbana)…. Oleh karena itu marilah kita melaksanakan sila semurni mungkin untuk menjaga keutuhan kita sebagai manusia, manusia yang seutuhnya….!

Bahan :
Buddhism Explained oleh Bhikkhu Khantipalo Thera

DHAMMA STUDY GROUP, BOGOR
25 Desember 1988

 _/\_
  :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are