Salam
Menurut pendapat saya.....
Sejauh ini yang saya tau dalam ajaran buddhis itu awal2nya itu kita datang, melihat/mendengar dan kita harus membuktikannya ( setelah proses perenungan kita ).
Kita bukan datang, mendengar dan mempercayainya lho.....
Contohnya seperti ortu saya ya katanya baca palita itu bagus.... baik.... bisa lindungi kita...dsb
Sebenarnya bagus banget bila kita bisa berpikir seperti ortu saya tapi kita harus mikir kenapa bisa bagus? kenapa bisa baik? kenapa bisa lindungi kita?
Semua itu tergantung dari pemikiran setiap orang karena semua orang itu berbeda.
Bila hatimu gelap apa gunanya memasang lampu?
Ya jelas masang lampu
Bila seseorang sedang mengambil jalan yang salah masih juga berjalan terus ya akhirnya makin gelap de kedepannya.
Jadi kita harus memasang lampu biar jalan yg ada didepan kita terlihat jelas sehingga kita tidak mengambil jalan yang salah n kita bisa menjadi orang yg bijak.
Bila hatimu tidak adil apa gunanya "Liam Keng"
Saya masih kurang jelas dengan kata tidak adil nya.
Apa tidak adil yg seperti menganggap rendah agama lain?
Apa tidak adil yg seperti membedakan2 ras ato orang?
Apa tidak adil yg seperti diblg seorangv "ngapain bokap rajin liam keng dll kalo marah2 terus, bentak sana-sini"
Apa tidak adil yg seperti selalu melakukan hal2 negatif?
Yg pasti apa pun itu semua tergantung dari niat orangnya kok
Bila seseorang setelah mendapatkan ajaran dhamma, terus di renungkan baik2 dan diterapkan maupun dilakukan dalam kehidupannya pasti orang yg jahat pun bisa berubah menjadi baik kok.
Saya sangat percaya itu.