//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?  (Read 16371 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #15 on: 02 August 2009, 11:06:42 PM »
Sesepuh kao san brsabda,
tiada bajik tiada batil itulah buddha atau nabi.
-menginsafi makna aku yg tak bjik dan tak batil namun mencpai budha , nabi dan bodhisatva.
Kalau ada knsep pikiran aku telah brbuat bajik, maka telah ada keserakahan, telah ada keegoisan.
Apa maknanya? Cangkir teh tak memiliki keakuan, pamri dan ikatan batin namun snantiasa menguntungkan orang lain.
Dia tiada trikat antara bajik dan batil, dia lah buddha. Kalau kita membina hngga tlah berjasa, lalu menuntut syarat dan blasan, maka hal ini jauh dari urusan menjadi budha dan bodhisatva.
Sbliknya kalau kita membina tiada terikat akan segala jasa kita, dalam hati menganggap semua ini bukan milik saya, maka kita tiada terikat akan bajik, tiada bajik maka tiada jahat, maka kita terbebas dari tumimbal lahir. Inilah Buddha, Bodhisatva!
-Menginsafi makna Sukhavati atau langit barat yg jaraknya seratus 8 ribu li, sbnarnya dkat skali. Tak perlu berjalan pun telah sampai, sdikit keringatpun tak perlu diteteskan! Tak perlu membaca paritta, tak perlu laksa dharma, dan filosofi, tak perlu penginsafan, kalau tak sesat tak perlu penyadaran.
Seorang pembina ketuhanan sjati tak boleh tak mgetahui hal ini, tak boleh tak sadar, tak boleh tak mengamalkan, penginsafan sejati akan diikuti pengamalan sejati.
« Last Edit: 02 August 2009, 11:32:47 PM by Johsun »
CMIIW.FMIIW.

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #16 on: 02 August 2009, 11:31:38 PM »
Ketuhanan adalah bunda sejati badan raga yg palsu ini. Ketuhanan adalah bunda sejati rohani ku.
Ini semua sdah mencakup kebenaran laksa agama dan ajaran, makna gaib yg terkandung didalamnya tak terbatas.

Ketuhanan adalah mustika sejati, karena itu harus membina ketuhanan sejati telah diturunkan ke dunia , segeralah memohon ketuhanan.
Knapa harus segera memohn ketuhanan? Selama 129.000 tahun, inilah satu2nya kesempatan, karna itu harus segera memhon ketuhanan.
Setelah memhon kethanan, haruslah membina kethanan, setulus hati melunasi dan menunaikan ikrar.
Mendapatkan ketuhanan brarti mendapatkan mustika tak ternilai. Jangan skali2 dilepaskan.
Mustika yg brharga itulah mustika sejati. Ketuhanan adalah diriku. Diriku adalah ketuhanan.

Ketuhanan adalah mustika sejati karna itu haruslah membina.
Dalam membina dan mengamalkan ketuhanan, haruslah mengimpasi dosa.
Selama enam laksaan tahun datanglah kesempatan emas? Tuhan berwelas asih menurunkan ketuhanan.
Kedua guru agung mengemban firman untk menurunkan transmisi sejati, pintu buddha terbuka lebar, satu langkah sudah mencapainya. Bgi siapa yg memiliki jodoh cepatlah memohon ketuhanan, melepaskan diri dari tumimbal lahir, dan enam jalur kelahiran. Tak perlu menggunakan laksa kitab dan sutra, tak perlu laksa dharma, dan filosofi.
Tak perlu menguraikan dharma dan filosofi. Bgitu seorang pandita yg mewakili guru agung, mentransmisikan satu petunjuk suci, maka terbukalah pintu buddha. Saat itu juga terbebaslah dari kungkungan neraka. Demikian berharga dan luhur. Bgitu sederhana sekali!
CMIIW.FMIIW.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #17 on: 02 August 2009, 11:35:30 PM »
Peringatan Bro Johsun, jangan OOT

Offline Johsun

  • Sebelumnya Jhonson
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.503
  • Reputasi: -3
  • Gender: Male
  • ??
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #18 on: 02 August 2009, 11:38:32 PM »
Sekian sabda Sesepuh Kaosan. Sory pak indra, kalo terkesan oot tlg didelete saja. Namaste.
CMIIW.FMIIW.

Offline savana_zhang

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • om mani padme hum
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #19 on: 03 August 2009, 09:55:43 AM »
koq bahasanya mirip bahasa orang jaman dulu?
skripnya ditulis a pek ya?

n semua itu khan kata MLDD,agama buddha tidak bgt
itulah maka sangat berbeda

Offline Xcript

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 137
  • Reputasi: 8
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #20 on: 07 August 2009, 01:17:44 AM »
Saya sangat menyayangkan adanya pandangan keliru dari orang2 seperti di atas.
Menganggap yang salah sebagai benar dan menganggap yang benar sebagai salah.

Kata2 yang tersusun rapi tidak berarti adalah kebenaran. Kata2 hanyalah kata2,
perlu ditelaah dan diteliti lagi. Kebenaran hanya dapat diselami dengan berusaha,
bukan dengan meminta/memohon. Apalagi meminta belas kasih dari sesuatu...
sungguh pandangan keliru yang menutup mata-batin-luar-biasa seseorang untuk
melihat Dhamma.... mata-batin yang tertutup oleh tebalnya avijja/avidya.
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit

Offline ndrosubiyanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 308
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #21 on: 10 August 2009, 06:54:02 PM »
wah berat kali pembahasannya bro2??? Bukankah ada 1000 orang berarti ada 1000 agama?
This too shall pass.........

Offline hariyono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 253
  • Reputasi: 17
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #22 on: 10 August 2009, 07:40:34 PM »
Berbagai aliran sekte dalam praktiknya membuat umat hanya menjadi

pengikut guru ,

bukan pengikut Buddha yang sebenarnya

sehingga sering saling bertentangan

Offline Xcript

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 137
  • Reputasi: 8
Re: Perlukah Sekte-sekte untuk pengembangan Buddha Dharma?
« Reply #23 on: 17 August 2009, 11:20:24 PM »
Sang Buddha mengatakan :
Orang yang melihat Dharma, melihatku.
Orang yang melihat aku, (juga) melihat Dharma.

So, buat apa bergantung pada guru2....
Kesembuhan itu datang dari obat yang sangat pahit