//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?  (Read 12477 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Quote
Beberapa ajaran aliran Dharmaguptaka
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk
dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang
Buddha lebih berjasa daripada pemberian
yang diberikan kepada Sangha.
Poin yang kedua itu sejalan dgn aliran Theravada gak om?

« Last Edit: 15 November 2013, 07:10:15 PM by Shinichi »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #1 on: 15 November 2013, 07:21:30 PM »
Sebelumnya gw pindahkan ke board Theravada aja ya :)

Quote
Beberapa ajaran aliran Dharmaguptaka
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk
dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang
Buddha lebih berjasa daripada pemberian
yang diberikan kepada Sangha.
Poin yang kedua itu sejalan dgn aliran Theravada gak om?


Menurut Dakkhinavibhanga Sutta:

8. “Di masa depan, Ānanda, akan ada anggota-anggota kelompok yang, ‘berleher-kuning,’ tidak bermoral, dan berkarakter jahat.   Orang-orang akan memberikan pemberian kepada orang-orang tidak bermoral itu demi Sangha. Bahkan meskipun begitu, Aku katakan, suatu persembahan yang diberikan kepada Sangha adalah tidak terhitung, tidak terukur.  Dan Aku katakan bahwa tidak mungkin suatu persembahan yang diberikan kepada seorang individu akan lebih berbuah daripada persembahan yang diberikan kepada Sangha.

IMO ini berarti pemberian kepada Sangha melebihi pemberian kepada individu termasuk seorang Buddha. Cmiiiw...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #2 on: 15 November 2013, 10:11:54 PM »
iya, thanks om. :)

Quote
Beberapa ajaran aliran Dharmaguptaka
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang Buddha lebih berjasa daripada pemberian yang diberikan kepada Sangha.
* Pemberian yang dibuat pada sebuah stupa adalah berjasa.
* Pembebasan dari para Buddha dan dua kendaraan (= sāvaka dan paccekabuddha) adalah sama, walaupun jalannya berbeda.
* Mereka yang berada di luar ajaran Buddha tidak dapat mencapai lima pengetahuan mendalam (abhiññā).
* Tubuh seorang Arahat adalah tanpa āsava (kekotoran).

Beberapa ajaran ini tidak bertentangan dengan ajaran Vibhajjavada/Theravada, yaitu poin pertama s/d keempat. Poin kelima jelas tidak bersesuaian dengan pandangan Theravada, sedangkan poin terakhir hanya
akan jelas bagi mereka yang mempelajari Abhidhamma bahwa ini bertentangan dengan penafsiran Theravada yang menganggap bahwa tubuh seorang Arahat dapat menjadi objek kekotoran bagi orang lain; tetapi mungkin ini dimaksudkan lebih sebagai suatu koreksi atas poin pertama dari "5 poin Mahadeva" dari Mahasanghika.

dari tulisan diatas, kenapa d katakan gak bertentangan om??
« Last Edit: 15 November 2013, 10:20:41 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #3 on: 16 November 2013, 05:10:57 AM »
salah ketik x ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #4 on: 16 November 2013, 10:41:32 AM »

Menurut Dakkhinavibhanga Sutta:

8. “Di masa depan, Ānanda, akan ada anggota-anggota kelompok yang, ‘berleher-kuning,’ tidak bermoral, dan berkarakter jahat.   Orang-orang akan memberikan pemberian kepada orang-orang tidak bermoral itu demi Sangha. Bahkan meskipun begitu, Aku katakan, suatu persembahan yang diberikan kepada Sangha adalah tidak terhitung, tidak terukur.  Dan Aku katakan bahwa tidak mungkin suatu persembahan yang diberikan kepada seorang individu akan lebih berbuah daripada persembahan yang diberikan kepada Sangha.

IMO ini berarti pemberian kepada Sangha melebihi pemberian kepada individu termasuk seorang Buddha. Cmiiiw...

Di atas adalah pendapat/pandangan pribadi gw sendiri.

Yang kutipan di bawah ini dari Sects and Sectarianism oleh Bhikkhu Sujato, tetapi tidak dijelaskan lebih lanjut.

Quote
Beberapa ajaran aliran Dharmaguptaka
antara lain:
* Sang Buddha, ketika masih hidup, termasuk dalam Sangha.
* Pemberian yang diberikan kepada Sang Buddha lebih berjasa daripada pemberian yang diberikan kepada Sangha.
* Pemberian yang dibuat pada sebuah stupa adalah berjasa.
* Pembebasan dari para Buddha dan dua kendaraan (= sāvaka dan paccekabuddha) adalah sama, walaupun jalannya berbeda.
* Mereka yang berada di luar ajaran Buddha tidak dapat mencapai lima pengetahuan mendalam (abhiññā).
* Tubuh seorang Arahat adalah tanpa āsava (kekotoran).

Beberapa ajaran ini tidak bertentangan dengan ajaran Vibhajjavada/Theravada, yaitu poin pertama s/d keempat. Poin kelima jelas tidak bersesuaian dengan pandangan Theravada, sedangkan poin terakhir hanya
akan jelas bagi mereka yang mempelajari Abhidhamma bahwa ini bertentangan dengan penafsiran Theravada yang menganggap bahwa tubuh seorang Arahat dapat menjadi objek kekotoran bagi orang lain; tetapi mungkin ini dimaksudkan lebih sebagai suatu koreksi atas poin pertama dari "5 poin Mahadeva" dari Mahasanghika.

Mungkin bisa dibahas lebih lanjut di sini sebenarnya manakah yang lebih berjasa dana kepada Sang Buddha atau Sangha?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #5 on: 16 November 2013, 10:41:17 PM »
pernah dengar cerita tentang maha pajapati gotami yang ingin mendanakan jubah untuk Sang Buddha, tpi oleh Beliau diminta untk d danakan kpda sangha aja.
itu bgmana om?
cerita lengkapnya dimana yah??
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #6 on: 16 November 2013, 10:47:45 PM »
142  Dakkhiṇāvibhanga Sutta
Penjelasan tentang Persembahan

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,18173.msg305188.html#msg305188
...

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #7 on: 17 November 2013, 08:36:19 AM »

Evamme suttam,

Kata Sri Pannavaro Mahathera,


Dana kepada sangha lebih besar manfaatnya daripada dana kepada sammasambuddha
Melatih sila lebih besar manfaatnya daripada berdana kepada sangha
Melatih meditasi samatha lebih besar manfaatnya daripada melatih sila
Melatih meditasi vipasanna lebih besar manfaatnya daripada melatih meditasi samatha.
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #8 on: 17 November 2013, 09:08:46 AM »
 [at] sl99: Thx bgt. GRP sent. Krn telah mengingatkan gw pada satu salah satu sutta sbb:

[Sang Buddha berkata kepada Anāthapiṇḍika:] “Di masa lampau, perumah-tangga, ada seorang brahmana bernama Velāma. Ia memberikan persembahan besar sebagai berikut: delapan puluh empat ribu mangkuk emas penuh dengan perak; delapan puluh empat ribu mangkuk perak penuh dengan emas; delapan puluh empat ribu mangkuk perunggu penuh dengan emas dan perak; delapan puluh empat ribu gajah, sapi susu, pelayan, dan alas duduk, jutaan kain halus, dan makanan, minuman, salep, dan alas tidur dalam jumlah yang sangat banyak.

“Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang yang memiliki pandangan benar.  [22] Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang yang memiliki pandangan benar, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang yang-kembali-sekali. Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang yang-kembali-sekali adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang yang-tidak-kembali. Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang yang-tidak-kembali adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang Arahant. Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang Arahant adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang paccekabuddha.  [23] Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang paccekabudha adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu Buddha yang tercerahkan sempurna ... adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan Saṅgha para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang buddha dan membangun vihara untuk Saṅgha dari empat penjuru … adalah bahkan lebih berbuah jika, dengan pikiran penuh keyakinan, seseorang berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha, dan menjalankan lima aturan: menghindari perbuatan menghancurkan kehidupan, menghindari perbuatan mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari melakukan hubungan seksual yang salah, menghindari kebohongan, dan menghindari minuman memabukkan. Sebanyak apapun semua ini, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang mengembangkan pikiran cinta-kasih bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menarik ambing susu sapi. Dan  sebanyak apapun semua ini, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang mengembangkan persepsi ketidak-kekalan bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menjentikkan jari.”

(AN 9:20, diringkas; IV 393-96)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline sl99

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 409
  • Reputasi: 33
  • Gender: Male
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #9 on: 17 November 2013, 10:27:33 AM »
Bukti tambahan bahwa ajaran sang buddha konsisten dari sutta yang satu ke sutta yang lain :)


Thx for grp
Vaya dhamma sankhara, appamadena sampadetha

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #10 on: 18 November 2013, 12:42:35 PM »
_/\_ thanks untk semua jawabannya.
grp send.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #11 on: 18 November 2013, 05:47:55 PM »
versi AN terakhir



Quote
“Bahkan yang lebih berbuah lagi, perumah tangga, daripada persembahan besar yang diberikan oleh Brahmana Velāma,
dan memberi makan satu orang yang sempurna dalam pandangan,
dan memberi makan seratus orang yang sempurna dalam pandangan;
dan memberi makan satu orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan seratus orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan satu orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan seratus orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan satu orang Arahant;
dan memberi makan seratus orang Arahant;
dan memberi makan satu orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan Sang Tathāgata, Sang Arahant, yang tercerahkan sempurna;
dan memberi makan Saṅgha para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang Buddha;
dan membangun tempat tinggal yang didedikasikan kepada Saṅgha dari empat penjuru;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan menjalankan kelima aturan latihan: menghindari pembunuhan … menghindari minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan;
dan untuk seorang yang mengembangkan pikiran cinta-kasih bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menarik ambing susu sapi,
adalah mengembangkan persepsi ketidak-kekalan bahkan hanya selama waktu yang diperlukan untuk menjentikkan jari.”




kalau mau itu dilihat sebagai urutan, yg bawahnya utk seorang yg pikirannya berlindung pada tiratana itu lebih besar dari Sang Buddha juga, lebih dari Sangha bahkan... juga lebih dari membangun tempat tinggal utk sangha dari 4 penjuru
« Last Edit: 18 November 2013, 06:03:35 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #12 on: 18 November 2013, 06:02:51 PM »

OOT  ;D

Evamme suttam,

Kata Sri Pannavaro Mahathera,


Dana kepada sangha lebih besar manfaatnya daripada dana kepada sammasambuddha
Melatih sila lebih besar manfaatnya daripada berdana kepada sangha
Melatih meditasi samatha lebih besar manfaatnya daripada melatih sila
Melatih meditasi vipasanna lebih besar manfaatnya daripada melatih meditasi samatha.

kalau yg 1&2 sama kek postingan diatas. tapi yg 3&4 itu sebenarnya itu merupakan penggunaan klasik theravada untuk tehnik meditasi, jika merujuk dari sutta kanon pali theravada bahkan, penggunaan samatha/ketenangan dan vipassana/pandangan terang itu bukan sebagai tehnik meditasi tapi sebagai kualitas batin yang sejajar dan sama2 dibutuhkan keduanya bersamaan untuk menghancurkan noda2 dan mencapai pencerahan.

Quote from: AN 10.54

“Demikian pula, para bhikkhu, pemeriksaan-diri adalah sangat membantu bagi seorang bhikkhu [agar tumbuh] dalam kualitas-kualitas bermanfaat:<2063> ‘Apakah aku memperoleh ketenangan pikiran atau tidak? Apakah aku memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena atau tidak?’

(1) “Jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, seorang bhikkhu mengetahui: ‘Aku memperoleh ketenangan pikiran internal tetapi tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada ketenangan pikiran internal itu dan mengerahkan usaha untuk mendapatkan kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh ketenangan pikiran internal serta kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena.

(2) “Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena tetapi tidak memperoleh ketenangan pikiran internal,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena itu dan mengerahkan usaha untuk mendapatkan ketenangan pikiran internal. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena serta ketenangan pikiran internal.

(3) Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku tidak memperoleh ketenangan pikiran internal dan juga tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mengerahkan keinginan luar biasa, usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memperoleh kedua kualitas bermanfaat itu. Seperti halnya seseorang yang pakaian atau kepalanya terbakar api akan mengerahkan  keinginan luar biasa, usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memadamkan [api] di pakaian atau kepalanya, demikian pula bhikkhu itu harus mengerahkan keinginan luar biasa, [100] usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memperoleh kedua kualitas bermanfaat itu. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh ketenangan pikiran internal serta memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena.

(4) Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku memperoleh ketenangan pikiran internal serta kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada kualitas-kualitas bermanfaat yang sama itu dan berusaha lebih lanjut untuk mencapai hancurnya noda-noda.”



BTT deh
There is no place like 127.0.0.1

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #13 on: 18 November 2013, 06:23:09 PM »
OOT  ;D

kalau yg 1&2 sama kek postingan diatas. tapi yg 3&4 itu sebenarnya itu merupakan penggunaan klasik theravada untuk tehnik meditasi, jika merujuk dari sutta kanon pali theravada bahkan, penggunaan samatha/ketenangan dan vipassana/pandangan terang itu bukan sebagai tehnik meditasi tapi sebagai kualitas batin yang sejajar dan sama2 dibutuhkan keduanya bersamaan untuk menghancurkan noda2 dan mencapai pencerahan.
 
Quote from: AN 10.54
“Demikian pula, para bhikkhu, pemeriksaan-diri adalah sangat membantu bagi seorang bhikkhu [agar tumbuh] dalam kualitas-kualitas bermanfaat:<2063> ‘Apakah aku memperoleh ketenangan pikiran atau tidak? Apakah aku memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena atau tidak?’

(1) “Jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, seorang bhikkhu mengetahui: ‘Aku memperoleh ketenangan pikiran internal tetapi tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada ketenangan pikiran internal itu dan mengerahkan usaha untuk mendapatkan kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh ketenangan pikiran internal serta kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena.

(2) “Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena tetapi tidak memperoleh ketenangan pikiran internal,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena itu dan mengerahkan usaha untuk mendapatkan ketenangan pikiran internal. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena serta ketenangan pikiran internal.

(3) Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku tidak memperoleh ketenangan pikiran internal dan juga tidak memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mengerahkan keinginan luar biasa, usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memperoleh kedua kualitas bermanfaat itu. Seperti halnya seseorang yang pakaian atau kepalanya terbakar api akan mengerahkan  keinginan luar biasa, usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memadamkan [api] di pakaian atau kepalanya, demikian pula bhikkhu itu harus mengerahkan keinginan luar biasa, [100] usaha luar biasa, kemauan luar biasa, semangat luar biasa, ketanpa-lelahan luar biasa, perhatian luar biasa, dan pemahaman jernih luar biasa untuk memperoleh kedua kualitas bermanfaat itu. Kemudian, beberapa waktu kemudian, ia memperoleh ketenangan pikiran internal serta memperoleh kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena.

(4) Tetapi jika, melalui pemeriksaan-diri demikian, ia mengetahui: ‘Aku memperoleh ketenangan pikiran internal serta kebijaksanaan pandangan terang yang lebih tinggi ke dalam fenomena-fenomena,’ maka ia harus mendasarkan dirinya pada kualitas-kualitas bermanfaat yang sama itu dan berusaha lebih lanjut untuk mencapai hancurnya noda-noda.”

BTT deh

Iya, Tuhan, memang benar. Dalam sutta-sutta awal samatha dan vipassana sama-sama diperlukan untuk mencapai tujuan:

Quote from: AN 2.31
“Para bhikkhu, kedua hal ini berhubungan dengan pengetahuan sejati.<249> Apakah dua ini? Ketenangan dan pandangan terang. Ketika ketenangan terkembang, manfaat apakah yang dialami seseorang? Pikirannya terkembang. Ketika pikirannya terkembang, manfaat apakah yang ia alami? Nafsu ditinggalkan. Ketika pandangan terang terkembang, manfaat apakah yang ia alami? Kebijaksanaan terkembang. Ketika kebijaksanaan terkembang, manfaat apakah yang ia alami? Ketidak-tahuan ditinggalkan.<250>

“Pikiran yang dikotori oleh nafsu adalah tidak terbebaskan, dan kebijaksanaan yang dikotori oleh ketidak-tahuan adalah tidak terkembang. Demikianlah, para bhikkhu, melalui meluruhnya nafsu maka ada kebebasan pikiran, dan melalui meluruhnya ketidak-tahuan maka ada kebebasan melalui kebijaksanaan.”<251>

BTT ;D
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Apakah dana kepada Sang Buddha lebih berjasa dibandingkan kepada Sangha?
« Reply #14 on: 19 November 2013, 09:25:27 AM »
Jika kita kembangkan AN 9.20 dengan mengurai 7 jenis pemberian kelompok dan detail tambahan dari MN 142, maka urutannya jadi begini:

“Bahkan yang lebih berbuah lagi, perumah tangga, daripada persembahan besar yang diberikan oleh Brahmana Velāma,
dan memberi makan satu orang yang sempurna dalam pandangan,
dan memberi makan seratus orang yang sempurna dalam pandangan;
dan memberi makan satu orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan seratus orang yang-kembali-sekali;
dan memberi makan satu orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan seratus orang yang-tidak-kembali;
dan memberi makan satu orang Arahant;
dan memberi makan seratus orang Arahant;
dan memberi makan satu orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan seratus orang paccekabuddha;
dan memberi makan Sang Tathāgata, Sang Arahant, yang tercerahkan sempurna;
dan memberi makan sejumlah sangha para bhikkhuni [leher kuning];
dan memberi makan sejumlah sangha para bhikkhu [leher kuning];
dan memberi makan sejumlah sangha para bhkkhu dan bhikkhuni [leher kuning];
dan memberi makan sangha para bhikkhuni [leher kuning];
dan memberi makan sangha para bhkkhu [leher kuning];
dan memberi makan sangha para bhkkhu dan bhikkhuni [leher kuning];

dan memberi makan Saṅgha para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang Buddha;
dan membangun tempat tinggal yang didedikasikan kepada Saṅgha dari empat penjuru;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan berlindung pada Sang Buddha, Dhamma, dan Saṅgha;
dan untuk seorang yang pikirannya penuh keyakinan menjalankan kelima aturan latihan: menghindari pembunuhan … menghindari minuman keras, anggur, dan minuman memabukkan, yang menjadi landasan bagi kelengahan;
dan untuk seorang yang mengembangkan pikiran cinta-kasih bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menarik ambing susu sapi,
adalah mengembangkan persepsi ketidak-kekalan bahkan hanya selama waktu yang diperlukan untuk menjentikkan jari.”

Tanpa detail objek penerima, sutta ini juga selaras dengan DN 5 tentang "pengorbanan" yang lebih bermanfaat mulai dari dana, bangun vihara, berlindung pada Tiratana, menjaga sila, dan berusaha mencapai kesucian. 

-------
Bonus: rangkuman 7 jenis dana ke sangha:
1. Kepada kedua kelompok (bhikkhu & bhikkhuni), di bawah Buddha
---------------------------------------------------------- (setelah parinibbana)
2. Kepada kedua kelompok (bhikkhu & bhikkhuni)
3. Kepada bhikkhu
4. Kepada bhikkhuni
5. Kepada sejumlah tertentu bhikkhu & bhikkhuni
6. Kepada sejumlah tertentu bhikkhu
7. Kepada sejumlah tertentu bhikkhuni

Dalam Dhammapada Atthakatha 406, dikisahkan pada masa Buddha berdiam di Jetavana, seorang istri brahmana mengutus suaminya mengundang 4 orang bhikkhu untuk menerima dana.
Termasuk jenis persembahan manakah yang dilakukan istri brahmana itu?


 

anything