Tangerang, myRMnews. Puluhan jemaat Vihara Siripada menolak
pembangunan Hotel Fiducia di Jalan Raya Serpong, Kecamatan Serpong,
Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang diduga tak memiliki ijin
mendirikan bangunan (IMB).
Penolakan dilakukan puluhan jemaat itu dengan melakukan aksi damai di
depan lokasi pembangunan hotel tersebut, Rabu (14/1).
Penolakan hotel itu, selain karena tak memiliki IMB juga karena
diduga berdiri di atas lahan fasos/fasum milik pengembang Perumahan
Villa Melati Mas, yang sudah diserahkan ke pihak Vihara.
Menurut Ketua Konsorsium Perduli Fasos Rumah Ibadah Yahya Santosa,
sebelum melakukan aksi ini pihaknya sudah pernah meminta kejelasan
kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dan pihak hotel. Baik
secara lisan maupun tertulis.
"Namun kedua pihak itu tidak memberikan tanggapan. Bahkan Pemkab
terkesan mempersulit ketika kami hendak melakukan pengurusan surat
kepemilikan lahan. Dan hingga kini sertifikat tidak terbit. Dan tiba-
tiba kini peruntukannya untuk pembangunan hotel," ungkapnya.
Dijelaskan Yahya, berdasarkan SK Bupati tertanggal 16 Mei 2005 nomor
460/Kep 153-Huk/2005 perihal pembentukan tim verifikasi pelaksanaan
penyerahan prasrana lingkungan, lahan fasos/fasum seluas 3.257 itu
diperuntukkan bagi sarana ibadaha Vihara.
Sementara Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kabupaten
Tangerang M Hidayat menyatakan, IMB Hotel Fiducia memang sedang dalam
proses dan sampai saat ini belum lengkap karena belum mendapatkan
ijin pemanfaatan lingkungan dari warga sekitar.
Hidayat juga menegaskan tidak dibenarkan melakukan pembangunan bila
belum memiliki ijin.
"Kami akan mempelajari masalah ini. Bila pemilik tidak memperoleh
ijin dari lingkungan sekitarnya, kami akan meminta untuk menghentikan
kegiatan pembangunan," katanya.
Sedangkan pemilik Hotel Fiducia, Hanan Suharto belum bisa
dikonfirmasi, karena tidak ada di lokasi.
"Pak Hanan sudah berapa hari ini tidak datang dan saya juga tidak
tahu kapan datang ke lokasi," ungkap salah seorang pekerja.
Dalam aksi unjukrasa damai itu, puluhan jemaat Vihara itu membawa
poster yang berisikan seruan agar pembangunan hotel itu dihentikan.
Bahkan jemaat juga sempat mencoret dinding seng lokasi pembangunan,
yang bertuliskan stop pembangunan hotel. [iga]
Rakyat Merdeka, 14 Januari 2009