//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana  (Read 9793 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« on: 25 May 2008, 11:44:17 AM »
The Relationship Between Theravadan and Vajrayana Practices Theravadan is in blue; Tibetan is in Red

Some clarification of the terms:

Samadi: the collected, tranquil, alert mind which is stabilized by one-pointed practice; there can be mental absorption in the objects of mind in this practice.

Shamata with support:
conceptual effort applied to collecting and stabilizing the mind in one- pointedness without absorption.

Sati/mindfulness: the alert, aware, wakeful mind which recognizes, brings into awareness and connects with all sense objects, including mind itself.

Shamata without support : effortless mindfulness without an object; an early stage of rigpa.

Vipassana: Inquiry, investigation into the nature of mind. Its final outcome is conceptual knowledge of egolessness/emptiness; releases gross mental fixations leading to letting go.

Yidam practice: "personal" deities (which are the nature of mind itself) are used as objects for purification to release fixations, negativities and obscurations in the mind. They are energy patterns of Buddhas which exist within emptiness and natural clarity which manifest unimpeded compassionate activity. We access a yidam by forming a visualization of them in our mind while chanting their mantra. We do this to infuse and mix our minds with the wisdom and compassion of a particular Buddha or realized being such as the purification accomplished by Vajrasattva, the wisdom unveiled by Manjusri, etc. It is through the blessings of the yidam that the mind is thus transformed. Practice begins with a fabricated image and progresses to the completion stage beyond concept.

Letting go: the culmination of the Theravadan path - releasing mental clinging; a subtle sense of self (as a trace of the Knower) often remains as bare attention. There is no training offered to dispense with the Knower or to stabilize the mind that has let go of clinging.

Dzogchen: non-conceptual non-meditation (no meditative objects) practice which trains the mind to rest in rigpa and stabilize rigpa; it "unties the subtle knots of mind"; there is no object of meditation, including no experience of awareness, attention, or consciousness as an object; there is no separation of self/other in the knowing.

rigpa: the natural mind which is not dependent on or mixed with the senses; beyond conceptual knowledge of egolessness/emptiness; the experiencing, knowing mind without a Knower. It is the natural cognizing (knowing) mind - the union of empty essence, clarity and unimpeded unobstructed compassionate energy.

"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #1 on: 25 May 2008, 11:57:56 AM »
cuma itu?

bagus banget neh...

cariin lage yg laen2nya..

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #2 on: 25 May 2008, 09:16:00 PM »
Vipassana digolongkan ke dalam conceptual practices?
Bisa banyak yang protes nih ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #3 on: 25 May 2008, 10:02:56 PM »
conceptual itu maksudnya apa yak?

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #4 on: 26 May 2008, 07:19:51 PM »
Vipassana digolongkan ke dalam conceptual practices?
Bisa banyak yang protes nih ;D

Ya, selama masih ada proses melabeli. Bukankah itu konseptual?
Disamping itu, adanya tahapan2 nyana-nyana juga termasuk dalam sebuah sistem meditasi yang memiliki konsep.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #5 on: 26 May 2008, 07:25:31 PM »
conceptual itu maksudnya apa yak?

Merriam-Webster :
Conceptual : of, relating to, or consisting of concepts

Concept :
- Abstract idea, relating to symbol
- a concept denotes all of the entities, phenomena, and/or relations in a given category or class by using definitions.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #6 on: 27 May 2008, 10:20:09 AM »
Quote
Ya, selama masih ada proses melabeli. Bukankah itu konseptual?
Disamping itu, adanya tahapan2 nyana-nyana juga termasuk dalam sebuah sistem meditasi yang memiliki konsep.

Lapor, nanti yang MMD protes...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #7 on: 27 May 2008, 02:31:50 PM »
Quote
Ya, selama masih ada proses melabeli. Bukankah itu konseptual?
Disamping itu, adanya tahapan2 nyana-nyana juga termasuk dalam sebuah sistem meditasi yang memiliki konsep.

Lapor, nanti yang MMD protes...

Menurut saya MMD justru meditasi non-konseptual.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #8 on: 27 May 2008, 03:28:18 PM »
Jadi mana yg lebih baik konsep atau non konsep?

Pencapaian arahat itu konsep atau non konsep?

Apakah batin seorang arahat bebas dari konsep?

Bisa mengatakan non konsep itu sendiri konsep atau non konsep?

Ajaran Sang Buddha konsep atau non konsep termasuk latihan meditasi yg diberikan kepada muridnya?

Mohon pencerahannya :) _/\_

« Last Edit: 27 May 2008, 03:33:08 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #9 on: 27 May 2008, 04:10:48 PM »
Apakah ini adalah suatu upaya Vajrayanis yang ingin membahas Theravada? (Theravada di mata Vajrayanis??? or what?? Penasaran nih  :-?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #10 on: 27 May 2008, 05:22:26 PM »
Apakah ini adalah suatu upaya Vajrayanis yang ingin membahas Theravada? (Theravada di mata Vajrayanis??? or what?? Penasaran nih  :-?

Kalau yang anda maksudkan adalah saya, maka jawabannya adalah tidak.
Tapi si pembuat artikel, saya tidak tahu. Tanyalah langsung kepada dia. Yang jelas, setahu saya, dia adalah seorang Vajrayanis yg mempelajari segala sesuatu termasuk pemahaman Hinayana. Jadi wajar saja dia bisa membuat pemetaan itu. Dan penyajian suatu informasi, jangan semata-mata diartikan dengan sikap defensif.

Daripada mempersoalkan label pembuatnya, bukankah lebih berarti untuk menyelidiki kebenaran pernyataannya?
Kalau anda melihat adanya kesalahan dalam penjabarannya, silakan anda kemukakan argumennya.
« Last Edit: 27 May 2008, 05:25:12 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #11 on: 27 May 2008, 06:06:52 PM »
Quote
Ya, selama masih ada proses melabeli. Bukankah itu konseptual?
Disamping itu, adanya tahapan2 nyana-nyana juga termasuk dalam sebuah sistem meditasi yang memiliki konsep.

Lapor, nanti yang MMD protes...

Menurut saya MMD justru meditasi non-konseptual.

IMO...
Bukankah MMD memakai konsep Anatta? cmiiw..

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #12 on: 27 May 2008, 06:43:21 PM »
Quote
Ya, selama masih ada proses melabeli. Bukankah itu konseptual?
Disamping itu, adanya tahapan2 nyana-nyana juga termasuk dalam sebuah sistem meditasi yang memiliki konsep.

Lapor, nanti yang MMD protes...

Menurut saya MMD justru meditasi non-konseptual.

IMO...
Bukankah MMD memakai konsep Anatta? cmiiw..

_/\_ :lotus:

hehe ... tidak, Bu Lily ... ;D  Dalam retret MMD yang 7 hari saya bicara menyinggung SEDIKIT konsep Anatta pada hari ke-6, sehari sebelum selesai.

Mengapa? ... Karena Anatta itu tidak ada gunanya kalau cuma berhenti sebagai konsep belaka. ... Anatta itu harus ditembus ... Anatta itu adalah puncak MMD, ketika orang menjadi arahat. ...

Bagaimana caranya menembus Anatta? ... Dengan cara TIDAK MEMIKIRKAN ANATTA, melainkan dengan mengamati segala-sesuatu yang ATTA. ... Apakah segala sesuatu yang ATTA? ... Yaitu nama-rupa ini ... Bukankah nama-rupa ini panca-UPADANA-khandha? ... Siapa yang melekat pada nama-rupa? ... ATTA!

Jadi amatilah nama-rupa ini, dan sekaligus sadari bahwa di situ ada ATTA ... yang melekat kepada nama-rupa ini.

Nah ... itulah MMD.

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #13 on: 27 May 2008, 07:15:35 PM »
Jadi mana yg lebih baik konsep atau non konsep?

Ini bukan soal 'baik' atau 'buruk' ... Kalau dibilang non-konsep itu 'baik', maka ia masih terlibat dalam perlawanan terhadap 'konsep' yang 'buruk' ... paling tidak 'non-konsep' itu menjadi lawan dari 'konsep' - bukankah dalam pikiran kita  'baik' itu lawan dari 'buruk'? ... Jadi bagaimana mungkin 'nonkonsep' itu dibilang 'baik' ... ;)  hehe ... membingungkan, bukan? ... ;)

Ingat sutra-sutra Mahaprajnaparamita ... begitu membingungkan bagi pikiran ini. ;D


Quote
Pencapaian arahat itu konsep atau non konsep?

Maaf, 'arahat' itu sendiri 'konsep' kok. ... malah 'konsep' yang kita tidak tahu seperti apa kenyataannya. ... ;D


Quote
Apakah batin seorang arahat bebas dari konsep?

Sekarang, sedikit teori ya: silakan baca Mulapariyaya-sutta, M.N.1 (ada terjemahan bhs Indonesia). ...

Di situ, Sang Buddha mengajarkan bagaimana 'konsep' dan 'aku' muncul setiap kali orang berpikir. ... Semua itu terjadi dalam 6 langkah secepat kilat:

(1) ada rangsangan masuk lewat salah satu dari keenam indra  > terjadi persepsi (contoh: ada wujud terlihat oleh mata; wujud ini belum punya nama, belum ada konsepnya, maka disebut "persepsi murni" - pikiran belum ada);
(2) persepsi > konsepsi (pikiran mulai bergerak, wujud mulai dikenal > "bunga" - itu konsep, pikiran);
(3) mulai muncul 'atta'/aku tapi masih belum terpisah dari konsep;
(4) 'atta' memisahkan diri dari konsep - terciptalah dualitas yang paling mendasar: dualitas antara subyek dan obyek - "aku" berhadapan dengan "bunga";
(5) 'atta' membentuk relasi dengan konsep - "aku" ingin memiliki "bunga", "aku" ingin lari dari "ular" kalau yang dilihat ular dsb;
(6) muncul emosi (senang, susah, marah, takut dsb).

Nah, keenam langkah #1 - 6 itu terjadi dalam batin semua puthujjana.

Lalu, Sang Buddha menyarankan, seorang 'sekha' (orang yang berlatih ke nibbana - dengan kata lain, sotapanna, sakadagami & anagami) harus berlatih agar proses pikiran itu berhenti pada langkah #1 saja; dengan kata lain, berlatih agar tidak ada konsep (pikiran) yang muncul;

Lalu Sang Buddha menyatakan, bahwa dalam batin seorang arahat & Buddha, proses pikiran itu berhenti pada langkah #1 untuk selamanya; berarti tidak ada #2 - 6, tidak ada konsep/pikiran, dualitas subyek-obyek, aku-engkau, tidak ada lagi emosi.

Dengan demikian pertanyaan Anda terjawab.


Quote
Bisa mengatakan non konsep itu sendiri konsep atau non konsep?

Buat orang yang sudah menembusnya jelas non-konsep; buat kita-kita yang masih mendiskusikannya di DC ini jelas masih konsep.


Quote
Ajaran Sang Buddha konsep atau non konsep termasuk latihan meditasi yg diberikan kepada muridnya?

Buat kita semua, ajaran Sang Buddha itu, termasuk ajaran meditasi (satipatthana sutta, anapanasati sutta dsb) itu jelas konsep! ... Jadi susahnya, bagaimana "caranya" sadar, meditasi tanpa konsep ... itu tidak bisa dicari, dikejar, dia harus muncul sendiri ...

Itulah sebabnya dalam retret MMD, dari badan & batin ini yang dipentingkan adalah menyadari munculnya pikiran sebagai perwujudan dari 'atta' ... sesuai Mulapariyaya-sutta di atas.

Quote
Mohon pencerahannya :) _/\_

Semoga tercerahkan,

Hudoyo
« Last Edit: 27 May 2008, 07:24:25 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Pemetaan praktek Theravada dan Vajrayana
« Reply #14 on: 27 May 2008, 07:29:18 PM »
Vipassana digolongkan ke dalam conceptual practices?
Bisa banyak yang protes nih ;D

Saya kira tidak perlu protes, karena begitulah tertulis dalam Satipatthana-sutta.

Bukankah dalam seluruh satipatthana-sutta itu sebagian besar merupakan kontemplasi? Kontemplasi adalah gerak pikiran dalam konsep-konsep.

Itulah antara lain sebabnya, mengapa MMD tidak mengikuti Satipatthana-sutta, melainkan Malunkyaputta-sutta & Bahiya-sutta.

Tentang Tibetan meditation saya tidak tahu, karena saya tidak membaca sumber-sumber primernya.

Salam,
hudoyo

 

anything