Wat RatchabophitVihara ini dibangun oleh Raja Chulalongkorn (Raja Rama V), 1868-1910 M. Vihara ini dibangun sebagai penghargaan / hadiah pada sang ratu dan selir-selirnya. Setelah itu Raja Pokklao (raja Rama VII) kemudian memperbaiki dan menghidupkan kembali Vihara ini seperti waktu pemerintahan Raja Rama V.
Semua banguann di vihara ini dibangun di atas dasar yang ditinggikan serta berhiasakan pualam dan dengan
glass tiles 5 warna. Phra Achan Daeng, artis dari periode Rama, adalah pendesain
glass tiles ini.
Vihara ini terdiri dari beberapa bagian:
1. Ubosoth (Aula Ordinasi) : Eksterior dari aula utama vihara ini bergaya Thai, namun interiornya bergaya Eropa Gothik. Kusen pintunya dibuat dengan gaya Rattanakosin.
Eksterior
Bisa dilihat gambar-gambar di atas terdapat kolom kipas gaya Gothik.
Interior ini dibuat dengan sangat baik sehingga mirip sekali dengan salah satu bangunan di istana Versailes. semua dekorasi interior diselesaikan oleh Pangeran Prawit Chumsai. Di aula ini terdapat 38 panel, 10 panel pintu dan 28 panel jendela, semuanya adalah karya Phra Chao Borommawongthoe Kroma Meun Divakorn Wongseprawat. Di panel bagian dalam tersebut berhiaskan kelopak teratai dan di luar didekorasi dengan dekorasi permata ibu yang merupakan lambang kerajaan.
2. Phra Puttha Ankhiros: Sebuah rupang Buddha dengan postur meditasi yang berada dalam Ubosoth. rupang tersebut disepuh emas dengan dasar chukchi, di mana abu dari Raja Rama VII disimpan. Lebar rupang ini sepanajang 1,25 m, diukur dari jempol kaki ke jempol kaki. Rupang tersebut diletakkan di atas dasar pualam, yang ddimpor dari Itali. Somdej Kroma Phraya Damrong Rajanuphab berkata bahwa rupang ini dibuat bersamaan degan didirikannya vihara tersebut.Tetapi His Royal Highness Prince Kroma Luang Jinaworasiriwatana, the Supreme Patriarch berkata bhawa rupang tersebut dibuat pada masa pemerintahan Raja rama IV sampai Raja Rama V. raja Rama IV berkinginan untuk membawa ruipang tersebut ke Phra Pathom Chedi, tetapi ia meninggal sebelum keinginannya tersebut dilaksanakan. Bentukan seperti payung putih yang bersusun di atas rupang, sebenarnya berdiri di atas kendi kerajaan yang menyimpan abu Raja Rama V.
3. Chedi: Dibangun dengan gaya Thai, dengan dasarnya yang berbentuk dan didekorasi oleh keramik Bencharong. Di puncak Chedi terdapat relik Sang Buddha (sharira) yang diletakkan pada tahun 1949, di sekitarnya terdapat rupang Buddha dengan berbagai postur.
Chedi ini berada di belakang Ubosoth. Chedi ini memiliki tinggi 43 meter dan berada di tengah-tengah Vihara, dikelilingi bangunan lainnya. Tipe dari peletakan denah arsitektur seperti ini telah ada sejak zaman dahulu, bebreda dengan pembangunan vihara pada zaman sekarang, di mana ubosoth diletakkan di tengah.
4. Wihan: Aula puja ini didesain dengan gaya yang sama dengan ubosoth, baik interior maupun eksteriornya. Perbedaanya hanya pada kusen bukaannya. Kusen jendela dihiasi oleh hiasan kerajaan dipernis dengan daun emas. Wihan terletak di selatan Chedi.
Di dalamnya, terdapat rupang Buddha yang bernama "Phra Prathip Warothai" dengan Bhumispharsa Mudra. Di belakang rupang terdapat 3 kabinet besar yang menyimpan kitab Tipitaka yang ditulis di daun palem. Wihan ini juga berfungsi sebagai perpustakaan.
5. Kuburan Kerajaan: Monumen-monumen yang di dalamnya terdapat abu dari Ratu, selir-selir, anak laki-laki dan perempuan dari Raja Rama V beserta keluarga kerajaan lainnya. Terdirid ari stupa-stupa dan chedi bergaya Thai, Khmer dan Gothik. beberapa dari monumen ini dibangun oleh Raja Rama V.
Bisa dilihat pada gambar di atas atap-atap meruncing gaya Gothik
Kuburan Kerajaan Yang Bergaya Gothik
The Siddha Wanderer