MEDAN, MINGGU- Hingga Minggu (11/5) sore ini polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran di Vihara Avalo Kitesvara Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada hari Minggu dini hari tadi. Kebakaran di vihara yang jaraknya sekitar 125 km dari Medan itu sendiri menewaskan tujuh orang, sementara tujuh orang lainnya menderita luka-luka.
"Kejadian kami perkirakan Minggu pukul 01.00. Mereka yang meninggal dunia kami duga karena terlalu banyak menghirup asap di lokasi kebakaran. Untuk memastikan penyebab kebakaran, kami bersama tim dari Laboratorium Forensik Polda Sumut sedang meneliti tempat kejadian," kata Kepala Reserse Kriminal Polresta Pematang Siantar Ajun Komisaris Bustami, Minggu sore.
Menurut Bustami, lokasi kejadian berada sekitar 600 km utara Pematang Siantar. Se bagian besar korban tewas maupun luka kini berada di Rumah Sakit (RS) Bita Insani dan RSU Pematang Siantar. Polisi masih memintai keterangan seorang penjaga malam yang selamat dalam peristiwa naan itu.
Tujuh korban tewas itu adalah Widodo ( 40), guru; Nizar (20), pegawai vihara; Dian (23), pegawai vihara; Yusen (58), suhu; Ai Nie (30 ), tamu dari Binjai; Ai Cin (30 ), Chun Fung (60). Sedangkan korban luka bernama Achai (40), Sie Kwan ( 32), Aina ( 30), Aho ( 65), Surinah (53), Liu Chin (52) dan Chen Sien (36).
Dari seluruh kejadian kebakaran yang pernah terjadi di Pematang Siantar, tutur Bustami, peristiwa ini merupakan yang terbesar dari sisi jumlah korban.
Wakil Kepala Polresta Pematang Siantar Ajun Komisaris Besar Safwan Khayat mengatakan, api awalnya berasal dari ruang sembayang lantai dua. Selanjutnya api merambat ke seluruh ruang di lantai dua dan tiga. "Korban luka karena mereka melompat dari lantai dua dan tiga untuk menyelematkan diri dari kobaran api," kata Safwan.
Sumber : Kompas.