//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?  (Read 18517 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« on: 29 March 2012, 06:16:51 PM »


APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?

Banyak umat Buddha yang tidak memahami apa arti dari kata Mahayana itu sendiri, banyak umat Buddha beranggapan bahwa Mahayana itu adalah sebuah tradisi aliran dalam Buddhistme, apakah Sang Buddha pernah membuat aliran tradisi Mahayana? apabila anda berpikiran demikian anda termasuk yang memiliki pandangan keliru atas dasar kata dari Mahayana itu sendiri, Terciptanya kata Mahayana bukanlah untuk merujuk kepada sebuah tradisi aliran dalam Buddhistme tetapi adalah sebuah "KONSEP" sebuah cara berpikir yang disebut Konsep Bodhisattva atau Konsep Bersama yaitu sebuah konsep atau sebuah cara berpikir untuk saling berbagi, saling tolong menolong antar sesama mahluk hidup, saling bergotong royong, saling mengasah, saling mengasih dan saling mengasuh itulah konsep dasar dari kata Mahayana itu sendiri.

Apabila anda mengikuti tradisi aliran Mahayana tetapi tidak saling berbagi hanya berpikir untuk dirinya sendiri, tidak saling tolong menolong hanya berpikir untuk menolong dirinya sendiri, tidak saling bergotong royong tetapi hanya mengutamakan dirinya sendiri, tidak saling mengasah hanya perduli dirinya sendiri, tidak saling mengasih hanya berpikir untuk dirinya sendiri, dan tidak saling mengasuh hanya ingin mengasuh dirinya sendiri tandanya anda bukanlah seorang Mahayana, anda hanya memiliki pikiran yang sangat sempit, tidak bisa disebut seorang "MAHA" yang berarti luas dan besar.

Sebaliknya apabila anda bukan pengikut tradisi Mahayana tetapi berpikiran sebaliknya selalu berpikir untuk kebahagian mahluk lain, selalu ingin berbagi, selalu ingin menolong kepada semua mahluk hidup, saling bergotong royong, saling mengasah, saling mengasih, dan saling mengasuh sesungguhnya andalah seorang Mahayana itu sendiri meskipun anda bukanlah pengikut dari tradisi aliran Mahayana.

Maka itu Sang Buddha Sakyamuni bersabda demikian :

舍利弗,若有眾生,內有智性,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,欲速出三界,自求涅槃,是名聲聞乘,如彼諸子為求羊車、出於火宅。
"Sariputra, bila ada insan yang mempunyai kebijaksanaan, ia mendengarkan Dharma dari seorang Buddha, meyakini dan mengamalkannya dengan tekun, bertekad untuk segera terbebas dari triloka, ia mengejar Nirvana bagi dirinya sendiri, dinamakan SRAVAKA yana.
Diumpamakan bagaikan seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh kambing.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,求自然慧,樂獨善寂,深知諸法因緣,是名辟支佛乘,如彼諸子為求鹿車、出於火宅。
Bila ada insan, mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun melaksanakannya, berusaha untuk memperoleh Prajna alamiah, gemar berlatih seorang diri , dengan mendalam memahami nidana sarva dharma, dinamakan PRATYEKABUDDHA yana.
Diumpamakan bagai seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh rusa.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,勤修精進,求一切智、佛智、自然智、無師智、如來知見、力、無所畏,愍念、安樂無量眾生,利益天人,度脫一切,是名大乘,菩薩求此乘故,名為摩訶薩,如彼諸子為求牛車、出於火宅。
Bila ada insan, yang mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun mengamalkannya, demi memperoleh Sarvajna (berbagai macam kebijaksanaan), Buddhajna, Jnana alamiah, Jnana yang diperoleh tanpa seorang pembimbing, avatarana , kekuatan, abhaya (tiada rasa takut), belas kasih, tekad untuk memberikan ketenteraman bagi para insan, memberi manfaat bagi Dewa dan manusia, membebaskan semua, dinamakan "MAHAYANA", oleh karena Bodhisattva menekuni kendaraan ini, maka dinamakan Mahasattva.
Diumpamakan anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kendaraan yang ditarik oleh lembu

Sumber : Saddharma pundarika sutra bab 3 perumpamaan.

Sang Buddha pun melakukan hal yang sama sewaktu beliau mencapai penerangan sempurna beliau berbagi ilmu pengetahuannya tidak untuk sendiri, beliau menolong semua mahluk dengan pembabaran Dharmanya tidak hanya menolong dirinya sendiri, mengajarkan untuk saling bergotong royong, saling mengasah saling mengasih dan saling mengasuh terhadap siswa-siswinya, semoga kita bisa menjadi seorang Mahayana yang baik, baik dalam berpikir, baik dalam berucap dan baik dalam berprilaku.

Semoga bermanfaat dan semoga semua mahluk hidup berbahagia.

Sarve Sattva Bhavantu Sukhinah.  _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #1 on: 30 March 2012, 05:31:27 AM »
sutra dari alam naga ya ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #2 on: 30 March 2012, 07:19:38 AM »
Quote
舍利弗,若有眾生,內有智性,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,欲速出三界,自求涅槃,是名聲聞乘,如彼諸子為求羊車、出於火宅。
"Sariputra, bila ada insan yang mempunyai kebijaksanaan, ia mendengarkan Dharma dari seorang Buddha, meyakini dan mengamalkannya dengan tekun, bertekad untuk segera terbebas dari triloka, ia mengejar Nirvana bagi dirinya sendiri, dinamakan SRAVAKA yana.
Diumpamakan bagaikan seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh kambing.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,求自然慧,樂獨善寂,深知諸法因緣,是名辟支佛乘,如彼諸子為求鹿車、出於火宅。
Bila ada insan, mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun melaksanakannya, berusaha untuk memperoleh Prajna alamiah, gemar berlatih seorang diri , dengan mendalam memahami nidana sarva dharma, dinamakan PRATYEKABUDDHA yana.
Diumpamakan bagai seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh rusa.

Dlm sutta2 Pali, sepertinya Sang Buddha sendiri lbh mirip ke SRAVAKA dan PRATYEKABUDDHA daripada MAHAYANA:

Quote
MN 26 Ariyapriyesana Sutta

13. “Para bhikkhu, sebelum pencerahanKu, sewaktu Aku masih menjadi seorang Bodhisatta yang belum tercerahkan, Aku juga, dengan diriKu yang tunduk pada kelahiran, mencari apa yang juga tunduk pada kelahian; dengan diriKu yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Aku mencari apa yang juga tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran. Kemudian Aku merenungkan: ‘Mengapa, dengan diriku sendiri tunduk pada kelahiran, Aku mencari apa yang juga tunduk pada kelahiran? Mengapa, dengan diriKu sendiri yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Aku mencari apa yang juga tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran? Bagaimana jika, dengan diriKu sendiri tunduk pada kelahiran, setelah memahami bahaya dalam apa yang tunduk pada kelahiarn, Aku mencari keamanan tertinggi dari belenggu yang tidak terlahirkan, Nibbāna. Bagaimana jika, dengan diriKu sendiri yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, setelah memahami bahaya dalam apa yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Aku mencari keamanan tertinggi dari belenggu yang tidak mengalami penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Nibbāna.’

19. “Aku merenungkan: ‘Dhamma ini yang telah Kucapai sungguh mendalam, sulit dilihat dan sulit dipahami, damai dan luhur, tidak dapat dicapai hanya dengan pemikiran logis, halus, untuk dialami oleh para bijaksana.  Tetapi generasi ini menyenangi keduniawian, bergembira dalam keduniawian, bersukacita dalam keduniawian.  Adalah sulit bagi generasi demikian untuk melihat kebenaran ini, yaitu, kondisionalitas spesifik, sebab-akibat yang saling bergantungan. Dan adalah sulit untuk melihat kebenaran ini, yaitu, tenangnya segala bentukan, lepasnya segala kemelekatan, hancurnya keinginan, kebosanan, lenyapnya, Nibbāna. [168] Jika Aku harus mengajarkan Dhamma, orang-orang lain tidak akan memahamiKu, dan itu akan melelahkan dan menyusahkan bagiKu.’ Setelah itu muncullah padaKu secara spontan syair-syair ini yang tidak pernah didengar sebelumnya:

‘Cukuplah dengan mengajarkan Dhamma
   Yang bahkan Kuketahui sulit untuk dicapai;
   Karena tidak akan pernah dilihat
   Oleh mereka yang hidup dalam nafsu dan kebencian.

   Mereka yang tenggelam dalam nafsu, terselimuti dalam kegelapan
   Tidak akan pernah melihat Dhamma yang mendalam ini
   Yang mengalir melawan arus duniawi.
   Halus, dalam, dan sulit dilihat.’

Dengan merenungkan demikian, batinKu lebih condong pada tidak melakukan apa-apa daripada mengajarkan Dhamma.

Bagaimana anda menjelaskan hal ini?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #3 on: 30 March 2012, 08:08:34 AM »
Dlm sutta2 Pali, sepertinya Sang Buddha sendiri lbh mirip ke SRAVAKA dan PRATYEKABUDDHA daripada MAHAYANA:

Bagaimana anda menjelaskan hal ini?

pada akhirnya Sang Buddha melakukan apa yang ada disutta apa tidak?
itulah jawaban atas pertanyaanmu

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #4 on: 30 March 2012, 09:27:06 AM »
Dlm sutta2 Pali, sepertinya Sang Buddha sendiri lbh mirip ke SRAVAKA dan PRATYEKABUDDHA daripada MAHAYANA:

Bagaimana anda menjelaskan hal ini?
Tidak bisa menggunakan sutta Pali untuk mengkaji Tradisi Mahayana karena walaupun ada banyak kemiripan dalam kedua ajaran, tapi juga terdapat banyak perbedaan yang mendasar yang tidak mungkin disamakan. 


Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #5 on: 30 March 2012, 09:40:15 AM »
Tidak bisa menggunakan sutta Pali untuk mengkaji Tradisi Mahayana karena walaupun ada banyak kemiripan dalam kedua ajaran, tapi juga terdapat banyak perbedaan yang mendasar yang tidak mungkin disamakan.

apa bisa ada kemungkinan menggunakan Sutta Pali untuk mengkaji Tradisi Mahayana untuk point pada banyaknya kemiripan? disamping banyak juga perbedaan mendasar yang tidak mungkin disamakan.

 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #6 on: 30 March 2012, 10:45:58 AM »
Jadi sebenarnya tidak ada yg disebut sebagai ALIRAN MAHAYANA, jika ada orang2 yg ngaku2 beraliran mahayana, maka artinya orang itu tidak memahami Mahayana, begitukah?

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #7 on: 30 March 2012, 12:00:58 PM »
apa bisa ada kemungkinan menggunakan Sutta Pali untuk mengkaji Tradisi Mahayana untuk point pada banyaknya kemiripan? disamping banyak juga perbedaan mendasar yang tidak mungkin disamakan.

 _/\_
Mungkin bisa, tapi jadinya sangat terbatas sekali. Misalnya dalam hal ini kita lihat sekilas perbedaannya.
Yang disebutkan oleh TS:


舍利弗,若有眾生,內有智性,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,欲速出三界,自求涅槃,是名聲聞乘,如彼諸子為求羊車、出於火宅。
"Sariputra, bila ada insan yang mempunyai kebijaksanaan, ia mendengarkan Dharma dari seorang Buddha, meyakini dan mengamalkannya dengan tekun, bertekad untuk segera terbebas dari triloka, ia mengejar Nirvana bagi dirinya sendiri, dinamakan SRAVAKA yana.
Diumpamakan bagaikan seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh kambing.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,求自然慧,樂獨善寂,深知諸法因緣,是名辟支佛乘,如彼諸子為求鹿車、出於火宅。
Bila ada insan, mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun melaksanakannya, berusaha untuk memperoleh Prajna alamiah, gemar berlatih seorang diri , dengan mendalam memahami nidana sarva dharma, dinamakan PRATYEKABUDDHA yana.
Diumpamakan bagai seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh rusa.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,勤修精進,求一切智、佛智、自然智、無師智、如來知見、力、無所畏,愍念、安樂無量眾生,利益天人,度脫一切,是名大乘,菩薩求此乘故,名為摩訶薩,如彼諸子為求牛車、出於火宅。
Bila ada insan, yang mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun mengamalkannya, demi memperoleh Sarvajna (berbagai macam kebijaksanaan), Buddhajna, Jnana alamiah, Jnana yang diperoleh tanpa seorang pembimbing, avatarana , kekuatan, abhaya (tiada rasa takut), belas kasih, tekad untuk memberikan ketenteraman bagi para insan, memberi manfaat bagi Dewa dan manusia, membebaskan semua, dinamakan "MAHAYANA", oleh karena Bodhisattva menekuni kendaraan ini, maka dinamakan Mahasattva.
Diumpamakan anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kendaraan yang ditarik oleh lembu

Hal di atas menunjukkan bahwa pencapaian Arhat dan pratyekabuddha sama dengan Bodhisatva, sama-sama belum mencapai nirvana. Nirvana hanya didapat dengan 1 jalan, yaitu Mahayana. Melanjutkan Saddharmapundarika Sutra bab III di atas, dikatakan bahwa Tathagata seperti seorang dewasa yang memberikan iming2 'mainan' berupa kereta yang ditarik kambing, kereta yang ditarik rusa, dan kereta yang ditarik oleh lembu, agar anak2 itu mau keluar dari rumah yang terbakar. Namun setelah mereka keluar, maka orang dewasa (Tathagata) TIDAK memberikan apapun dari 3 mainan tersebut, melainkan memberikan satu kereta megah yang berhiaskan tujuh permata, yaitu Mahayana, jalan yang membawa orang pada Pencerahan Sempurna (Tathagata).


Membandingkan dengan Sutta Pali, Arahat, apakah Savaka, Pacceka, dan -tentu saja- Samma Sambuddha, telah mencapai tujuan akhir, yakni Nibbana. Dan ketiganya tidak dapat dicapai dengan mengembangkan pikiran atau sikap egois. Jadi Sutta Pali tidak memberikan istilah baru untuk 'egois' (seperti halnya "Hinayana" di tradisi Mahayana), hanya membahas bahwa itu adalah bentuk kebodohan yang perlu dikikis untuk mencapai pembebasan.

Itulah sekilas perbedaannya, maka saya katakan tidak bisa dibandingkan.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #8 on: 30 March 2012, 02:13:37 PM »
Sebaliknya apabila anda bukan pengikut tradisi Mahayana tetapi berpikiran sebaliknya selalu berpikir untuk kebahagian mahluk lain, selalu ingin berbagi, selalu ingin menolong kepada semua mahluk hidup, saling bergotong royong, saling mengasah, saling mengasih, dan saling mengasuh sesungguhnya andalah seorang Mahayana itu sendiri meskipun anda bukanlah pengikut dari tradisi aliran Mahayana.

Bunda Theresa termasuk kriteria ini.
jadi bunda Theresa juga seorang Mahayana donk  :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #9 on: 30 March 2012, 02:56:18 PM »

Bunda Theresa termasuk kriteria ini.
jadi bunda Theresa juga seorang Mahayana donk  :)

dari pengertian tersebut, jawabannya iya.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #10 on: 31 March 2012, 10:07:15 AM »
Hmmm.... Kalo kita mengacu pd kehidupan spiritual Sang Buddha yg terdpt dlm sutta2 Pali, misalnya dlm Ariyapariyesana Sutta (bukan karya belakangan spt Jataka, Buddhavamsa, Cariyapitaka, dst), sesungguhnya pada awal masa pencarian pencerahan Beliau sbg Bodhisatta, beliau mencari Nibbana yg bebas dr kelahiran, usia tua dan kematian untuk dirinya sendiri. Oleh sebab itu, dlm perkataan Sang Buddha sendiri, Beliau mengatakan:

Kemudian Aku merenungkan: ‘Mengapa, dengan diriku sendiri tunduk pada kelahiran, Aku mencari apa yang juga tunduk pada kelahiran? Mengapa, dengan diriKu sendiri yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Aku mencari apa yang juga tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran? Bagaimana jika, dengan diriKu sendiri tunduk pada kelahiran, setelah memahami bahaya dalam apa yang tunduk pada kelahiarn, Aku mencari keamanan tertinggi dari belenggu yang tidak terlahirkan, Nibbāna. Bagaimana jika, dengan diriKu sendiri yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, setelah memahami bahaya dalam apa yang tunduk pada penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Aku mencari keamanan tertinggi dari belenggu yang tidak mengalami penuaan, penyakit, kematian, dukacita, dan kekotoran, Nibbāna.’

Di sini tidak tersurat maupun tersirat bhw beliau melakukan pencarian itu utk kepentingan makhluk lain, walaupun tdk bisa dikatakan egois jg, krn bagaimana pun utk memberikan obat kelahiran, usia tua, dan kematian itu Beliau sendiri harus terlebih dahulu mendptkan obat tsb utk dirinya sendiri. Setelah mendptkan dan membuktikan sendiri bhw obat tsb manjur, barulah diberikan kpd makhluk lain. Oleh sebab itu, dlm pendapat pribadi saya, inilah motivasi Sravaka seorg Sidhattha Gotama itu pada awal masa pencariannya dan ini tidak bisa dicap sbg egois.

Selanjutnya setelah mendapatkan apa yg dicarinya, Sang Buddha merasa apa yg dicapainya sangat mendalam, sebab akibat yg saling bergantungan yg sulit dipahami kebanyakan makhluk. Hampir saja beliau menjadi Pratyekabuddha, Buddha yg tidak mengajar. Oleh sebab itu, dlm kata2 Beliau sendiri dikatakan:

Aku merenungkan: ‘Dhamma ini yang telah Kucapai sungguh mendalam, sulit dilihat dan sulit dipahami, damai dan luhur, tidak dapat dicapai hanya dengan pemikiran logis, halus, untuk dialami oleh para bijaksana.  Tetapi generasi ini menyenangi keduniawian, bergembira dalam keduniawian, bersukacita dalam keduniawian.  Adalah sulit bagi generasi demikian untuk melihat kebenaran ini, yaitu, kondisionalitas spesifik, sebab-akibat yang saling bergantungan. Dan adalah sulit untuk melihat kebenaran ini, yaitu, tenangnya segala bentukan, lepasnya segala kemelekatan, hancurnya keinginan, kebosanan, lenyapnya, Nibbāna. [168] Jika Aku harus mengajarkan Dhamma, orang-orang lain tidak akan memahamiKu, dan itu akan melelahkan dan menyusahkan bagiKu.’ Setelah itu muncullah padaKu secara spontan syair-syair ini yang tidak pernah didengar sebelumnya:

‘Cukuplah dengan mengajarkan Dhamma
   Yang bahkan Kuketahui sulit untuk dicapai;
   Karena tidak akan pernah dilihat
   Oleh mereka yang hidup dalam nafsu dan kebencian.

   Mereka yang tenggelam dalam nafsu, terselimuti dalam kegelapan
   Tidak akan pernah melihat Dhamma yang mendalam ini
   Yang mengalir melawan arus duniawi.
   Halus, dalam, dan sulit dilihat.’

Dengan merenungkan demikian, batinKu lebih condong pada tidak melakukan apa-apa daripada mengajarkan Dhamma.


Ini mungkin dicap egois jika Beliau benar2 tdk mengajarkan Dhamma, tetapi kenyataannya Beliau tetap mengajarkan Dhamma.

Nah dlm pengajaran2 Sang Buddha berikutnya, Beliau sering kali mengatakan bahwa Dhamma yg Beliau ajarkan adl demi kepentingan dan kesejahteraan para dewa dan manusia, demi belas kasih kpd semua makhluk, dst. Inilah motivasi Mahayana yg kemudian muncul dlm diri Beliau.

Dlm teks2 Pali kita juga menemukan para bhikkhu Arahat juga menjalankan tahapan Sravaka menuju Mahayana ini. Ketika seorg perumah tangga menyadari kesia-siaan kehidupan duniawi, ia meninggalkan keluarganya utk mencari apa yg bebas dari kelahiran, usia tua, dan kematian. Ia menjadi bhikkhu yg menjalankan sila yg ketat dan tekun bermeditasi di hutan atau gua. Kemudian tujuan akhir kehidupan suci, Nibbana, tercapai, tetapi ia tidak berhenti di sana. Ia kembali ke masyarakat, mengajarkan Dhamma demi belas kasih kpd semua makhluk. Kita bisa melihat hal ini dlm kehidupan Bhikkhu Sariputta dan Mahakassapa.

Jadi, walaupun tidak memakai konsep Sravaka-Pratyeka-Mahayana, tetapi tidak tepat mengatakan bhw ajaran dlm teks Pali tdk mendukung konsep Mahayana. Just IMO. Cmiiw....
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline SUGI THEN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 304
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #11 on: 01 April 2012, 05:11:32 AM »
sutra dari alam naga ya ?

bukan, setau saya sutra yang dari alam naga yang diambil oleh maha guru nagarjuna sutra suranggama deh bukan saddharmapundarika sutra

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #12 on: 01 April 2012, 09:39:03 AM »

Bunda Theresa termasuk kriteria ini.
jadi bunda Theresa juga seorang Mahayana donk  :)

Tergantung.
Jika Bunda Theresa selalu berpikir untuk kebahagian mahluk lain, selalu ingin berbagi, selalu ingin menolong kepada semua mahluk hidup, maka ia termasuk Mahayana seperti yang disyaratkan oleh TS. Tapi, apakah Bunda Theresa selalu ingin menolong kepada semua mahluk hidup ?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #13 on: 01 April 2012, 09:50:12 AM »
Jadi, walaupun tidak memakai konsep Sravaka-Pratyeka-Mahayana, tetapi tidak tepat mengatakan bhw ajaran dlm teks Pali tdk mendukung konsep Mahayana. Just IMO. Cmiiw....

setuju,

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: APAKAH YANG DIMAKSUD "MAHAYANA" ITU?
« Reply #14 on: 01 April 2012, 10:13:23 AM »

Maka itu Sang Buddha Sakyamuni bersabda demikian :

舍利弗,若有眾生,內有智性,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,欲速出三界,自求涅槃,是名聲聞乘,如彼諸子為求羊車、出於火宅。
"Sariputra, bila ada insan yang mempunyai kebijaksanaan, ia mendengarkan Dharma dari seorang Buddha, meyakini dan mengamalkannya dengan tekun, bertekad untuk segera terbebas dari triloka, ia mengejar Nirvana bagi dirinya sendiri, dinamakan SRAVAKA yana.
Diumpamakan bagaikan seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh kambing.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,殷勤精進,求自然慧,樂獨善寂,深知諸法因緣,是名辟支佛乘,如彼諸子為求鹿車、出於火宅。
Bila ada insan, mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun melaksanakannya, berusaha untuk memperoleh Prajna alamiah, gemar berlatih seorang diri , dengan mendalam memahami nidana sarva dharma, dinamakan PRATYEKABUDDHA yana.
Diumpamakan bagai seorang anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kereta yang ditarik oleh rusa.

若有眾生,從佛世尊聞法信受,勤修精進,求一切智、佛智、自然智、無師智、如來知見、力、無所畏,愍念、安樂無量眾生,利益天人,度脫一切,是名大乘,菩薩求此乘故,名為摩訶薩,如彼諸子為求牛車、出於火宅。
Bila ada insan, yang mendengarkan Dharma dari Buddha Bhagavan, meyakini dan dengan tekun mengamalkannya, demi memperoleh Sarvajna (berbagai macam kebijaksanaan), Buddhajna, Jnana alamiah, Jnana yang diperoleh tanpa seorang pembimbing, avatarana , kekuatan, abhaya (tiada rasa takut), belas kasih, tekad untuk memberikan ketenteraman bagi para insan, memberi manfaat bagi Dewa dan manusia, membebaskan semua, dinamakan "MAHAYANA", oleh karena Bodhisattva menekuni kendaraan ini, maka dinamakan Mahasattva.
Diumpamakan anak yang meloloskan diri dari rumah berapi demi sebuah kendaraan yang ditarik oleh lembu

Sumber : Saddharma pundarika sutra bab 3 perumpamaan.


Mungkin Sdr. Sugi Then bisa menyampaikan sedikit informasi mengenai kutipan di atas berasal dari Saddharmapundarika Sutra terjemahan (Sanskerta ke China/Mandarin) versi siapa. Karena ada beberapa versi terjemahan Saddharmapundarika yang diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke China/ Mandarin yaitu Dharmaraksha, Kumarajiva atau Jnanagupta dan Dharmagupta. Dalam versi Kumarajiva yang diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Inggris, saya belum menemukan kutipan tersebut yang berkaitan dengan kata Mahayana. Tapi berkaitan dengan perumpamaan tersebut, saya menemukan:
__

‘you must come out of this triple world with its coarse and shoddy forms so that you can acquire the three vehicles, the vehicles of the sravaka, the pratyekabuddha and the Buddha. Mounted on these three vehicles, you will perfect faculties, powers, perceptions, samadhis, paths and emancipations and become happy and gain incalculable peace and joy. This I guarantee, and that promise will never prove false.’

‘kalian harus keluar dari tiga alam ini yang kasar dan rapuh supaya kalian bisa mendapatkan tiga kendaraan, yaitu kendaraan sravaka, pratekyabuddha dan Buddha. Di atas kendaraan ini kalian menyempurnakan ajaran, kekuatan, daya tanggap, samadhi, jalan dan (emancipation) dan menjadi bahagia dan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan yang tak terhingga. Ini yang aku janjikan dan janji-ku tidak akan salah.’

(Saddharmapundarika Sutra - Penerjemah: Kumarajiva, Penerjemah Inggris: Burton Watson (Columbia Press ‘93))
--

Berdasarkan versi tersebut, nampaknya yang ada bukan kendaraan Mahayana tetapi kendaraan Buddha (Buddhayana)


GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -