//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: 7 Kota Paling "Berbahaya" di Asia  (Read 1615 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
7 Kota Paling "Berbahaya" di Asia
« on: 02 September 2011, 10:59:30 PM »
7 Kota Paling "Berbahaya" di Asia


Tujuh kota sibuk di Asia ini menawarkan berbagai macam godaan² duniawi. Anda bisa makan dengan rakus di Taipei atau menjadi seorang pesolek di Manila. Kota-kota ini bisa menjadi alasan tersendiri untuk berdosa(berbuat dosa).

Ket: Kata “Symbolic” menyimbolkan sifat yg cenderung di lakukan Penduduk di Kota yg bersangkutan.


1. Taipei (Taiwan): Gluttony Symbolic.



Makanan murah bisa Anda temukan di manapun, siang maupun malam.

Ada 18 jalan di Taipei yang didedikasikan hanya untuk berjualan makanan. Di tempat-tempat yang biasanya akan terdapat halte bus, di Taipei Anda akan menemukan makanan panggang. Trotoar menjadi kios penganan. Bau tahu fermentasi pun memenuhi udara.

Pasar malam di Taipei jadi terkenal karena pilihan camilannya. Biasanya, makanan-makanan ini dikenal dengan sebutan xiaochi, yang arti harfiahnya adalah “makanan kecil”. Harga makanan kecil ini antara $ 1-2.

Perut Anda sangat mudah membuncit di kota ini.


2. Seoul (KorSel):  Laziness Symbolic.   



Jika tidak lembur, orang-orang Korea Selatan akan menghabiskan bandwidth.

Internet di Seoul sudah ditata, dikelola, dan dirapikan sedemikian rupa sampai, saking cepatnya, orang tidak perlu bergerak ke mana-mana. Penduduk Korea Selatan bisa berjam-jam bermain World of Warcraft dengan nyaman.

Korea Selatan ada di peringkat 15 kota termalas di dunia (dan nomor satu di Asia) oleh The Daily Beast. Dan ada alasan mereka bisa menjadi lebih malas lagi.

Proposal terbaru dari pemerintah mengusulkan kemajuan teknologi digital. Alasannya adalah permintaan dari game online dan video streaming di Seoul. Pada 2012, kecepatan Internet di kota berpenduduk 39 juta orang ini bisa mencapai 1000 Mbps.


3. Manila (Philippines): Pride Symbolic.

“Picnya agak vulgar jadi ga di upload disini” ;)

Wanita-wanita Filipina terkenal akan kecantikannya. Tapi para prianya terlalu sibuk mematut-matut diri mereka sendiri di depan cermin.

Menurut penelitian terbaru dari Synovate, pria Filipina adalah yang paling narsisistik di Asia. Sekitar 48 persen dari pria-pria ini meyakini diri mereka menarik secara seksual.

Dan sekitar 9 dari 10 pria yang mencabut alisnya mengaku, mereka ingin terlihat keren untuk dirinya sendiri, bukan untuk memikat wanita.

Jika dibandingkan, hanya 25 persen pria di Singapura yang yakin dirinya atraktif. Angka itu hanya mencapai 17 persen di RRC dan Taiwan, sementara di Hongkong hanya 12 persen pria yang berpikir mereka menarik.


4. Shenzhen (RRC): Greed Symbolic.



Saat semua orang berusaha menghemat pengeluarkan, Shenzhen tak henti-hentinya mengeluarkan miliaran dolar untuk membeli produk-produk teknologi tinggi.

Shenzhen adalah satu dari sekian banyak kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pemasukan domestik bruto provinsi ini mencapai $ 42 miliar — itu artinya lebih dari PDB negara seperti Guatemala, Lebanon, dan empat kali lebih besar dari Islandia.

Tinggal tunggu waktu sampai ada 1 miliar jutawan di RRC. Filosofi Shenzhen berkata, jika kamu tidak bisa menghasilkan satu juta, maka hasilkanlah satu miliar.


5. Tokyo (Jepang): Passion Symbolic.



Industri s**s Jepang diperkirakan mencapai ¥ 2.5 triliun ($ 30 miliar), nomor dua di bawah industri otomotifnya.

Menurut penulis “Pink Box”, Joan Sinclair, “Jepang bisa menawarkan apa pun yang bisa Anda bayangkan.”

Dari hal² yg tergolong_BB sampai pelayan kafe, Tokyo seperti seorang pria tua berpikiran kotor di tubuh seorang remaja. Dan dia memuaskan keinginan-keinginan kotornya dengan semangat seorang eksibisionis.

Tokyo adalah kota yang bisa memenuhi ***** Anda, atau tempat Anda bisa dimandikan oleh seorang remaja muda berseragam.


6. New Delhi (India): Envy Symbolic.



Pada 2010, orang India adalah emigran kedua terbesar dunia setelah Meksiko. Data ini berdasarkan Migration and Remittances Factbook 2011 dari Bank Dunia.

Ada sekitar 11,4 juta orang India yang bermigrasi untuk mencari penghidupan lebih baik. India dan ibu kotanya, New Delhi, mengalami sindrom “rumput tetangga lebih hijau” yang terparah.


7. Pyongyang (KorUt): Revenge Symbolic.

[imghttp://a323.yahoofs.com/ymg/inspirationsid__4/inspirationsid-759470794-1308566733.jpg?ymNjLNFD1E_qNkvw][/img]

Keras kepala, suka membuka konfrontasi, antidamai... ibu kota Korea Utara seperti remaja labil Asia. Tetapi, tidak seperti remaja yang suka mengekspresikan rasa ketidakamanan mereka dengan menindik bagian tubuh atau mewarnai rambut, Korea Utara lebih suka menenggelamkan kapal atau menembaki pulau-pulau dengan peluru.

Olahraga nasional Korea Utara adalah Taekwondo. Jika terjadi kekurangan pangan, maka militerlah yang lebih dulu dilayani. Film-film propaganda terus-menerus berbicara tentang kekuatan tak terlihat tentara Korea Utara. Poster-poster di Pyongyang juga berpesan, “Kedamaian ada di ujung bayonet.”

Dengan penduduk sekitar 24 juta orang, Korea Utara memiliki 1 juta tentara.


www.klikunic.com



_/\_ Topik ini sy buat bkn utk bermaksud menyindir Negara² tersebut, namun agar BroSis dpt mengambil hikmah dari topic ini. Hayo² sifat² tersebut bkn utk ditiru ya ;) (LobhaMohaDosa).

_/\_ Semoga Dunia di masa yg akan datang dipimpin oleh 1 pemerintahan dunia yg berdasarkan pd Jalan Mulia Beruas 8


_/\_ SSBS