ada 1 sutra dari mahayana, yg bahkan di dalam sutra itu ada perkataan .. anutara mantra
isi dari mantra itu ... aku rasa sangat cocok dengan ajaran theravada, apa bener itu sutra mahayana ?
(prajna pramita hrdaya sutram)
sudah lama saya mencoba mendalami ajaran budha. sebelumnya, saya tidak tahu bahwa dalam budha ada 2 aliran besar, yaitu theravada dan mahayana. saya juga tidak tahu buku dari mazhab mana yang saya baca. saya juga mendownload artikel-artikel budhis dari internet. setelah sekian lama saya menelaah saya baru sadar bahwa apa yang saya pelajari selama ini adalah ajaran mazhab theravada. Lalu saya penasaran, "apa perbedaan dan inti ajaran dari mahayana itu?"
kemudian saya mendapat beberapa penjelasan tentang perbedaan mahaya dan theravada. diantaranya, mazhab mahaya lebih menggunakan ajaran-ajaran budha gautama sebelum beliau memperoleh penerangan sempurna. sedangkan mahayana menggunakan ajaran-ajaran budha setelah beliau mencapai penerangan sempurna. benarkah?
selanjutnya memperhatikan beberapa persoalan yang dibahas dalam theravada dan mahayana (yang saya lupa duduk persoalannya), akhirnya pilihan saya jatuh ke dalam mazhab theravada. maksudnya, ajaran theravada terasa lebih cocok bagi saya. ajarannya lebih masuk akal dan ketika dipraktikan terbukti membawa kepada pencerahan dan kebijaksaan. mungkin juga hal itu karena saya terlanjur lebih dulu mempelajari ajaran mazhab theravada dan kurang pengetahuan mengenai ajaran mazhab mahayana.
bagus..thread yang bagus...apakah buah yang manis akhirnya selalu manis?entahlah...biarlah kita sebagai penonton menyaksikannya saja.. :)
"Hal yang terbaik adalah bebaskan diri sendiri dahulu,jangan sibuk mempertanyakan kebebasan orang lain dan memperdebatkan orang lain karena hal seperti itu tidaklah bermanfaat bagi perkembangan batin kita.."
Salam hangat,
Riky
bagus..thread yang bagus...apakah buah yang manis akhirnya selalu manis?entahlah...biarlah kita sebagai penonton menyaksikannya saja.. :)
"Hal yang terbaik adalah bebaskan diri sendiri dahulu,jangan sibuk mempertanyakan kebebasan orang lain dan memperdebatkan orang lain karena hal seperti itu tidaklah bermanfaat bagi perkembangan batin kita.."
Salam hangat,
Riky
Masih Puthujana boleh donk beginian ??
bagus..thread yang bagus...apakah buah yang manis akhirnya selalu manis?entahlah...biarlah kita sebagai penonton menyaksikannya saja.. :)
"Hal yang terbaik adalah bebaskan diri sendiri dahulu,jangan sibuk mempertanyakan kebebasan orang lain dan memperdebatkan orang lain karena hal seperti itu tidaklah bermanfaat bagi perkembangan batin kita.."
Salam hangat,
Riky
Masih Puthujana boleh donk beginian ??
Apapun boleh,terserah anda saja... :)
Asal anda senang dan bahagia didalam lokuttara ini...hehehe
Salam hangat,
Riky
_/\_
(Lalitavistara Sutra), "I am the god above the gods, superior to all the gods; no god is like me – how could there be a higher?"
Siddharta adalah Tuhan menurut sutra di atas. Apakah ini penyebab perbedaan Mahayana dan Therevada ?
apakah sutra tsb dipergunakan oleh kedua belah pihak ?
:-?
Perjalanan panjang dari pencarian Siddharta akhirnya dapat dipecahkan dari para filsuf Christian, bahwa kehendak bebas lah yang menyebabkan kejahatan.
Sama seperti pencerahan manusia ketika Galileo menemukan bahwa bumi mengelilingi matahari.
Seandainya Siddharta mengetahui hal ini, maka beliau pasti akan mempercayai konsep akan adanya Supreme Being/The Creator/God.
therapada... lojik
mahayana... piling
tantrayana.. mejik
hehehe...jadi no more per'debat'an...therapada... lojik
mahayana... piling
tantrayana.. mejik
hehehe...jadi no more per'debat'an...therapada... lojik
mahayana... piling
tantrayana.. mejik
understanding each other ..accomplished..
case closed...
anumodana....o mi duo fo...
penjelasan singkat dan tepat
Kalo gado-gadonya bisa di mix and match dengan baik dan bijaksana tentunya tidak akan jadi masalah donk? malah bisa mengerti ketiganya secara seimbang bukannya lebih baik? yah kecuali, kalo bagi yang gak cukup mengerti mungkin gado-gadonya jadi gak enak ato gak jelas begitu ;D
“Having approached the priests & contemplatives who hold that…’Whatever a person experiences… is all caused by a supreme being’s act of creation,’ I said to them: ‘Is it true that you hold that… “Whatever a person experiences… is all caused by a supreme being’s act of creation?”‘ Thus asked by me, they admitted, ‘Yes.’ Then I said to them, ‘Then in that case, a person is a killer of living beings because of a supreme being’s act of creation. A person is a thief… unchaste… a liar… a divisive speaker… a harsh speaker… an idle chatterer… greedy… malicious… a holder of wrong views because of a supreme being’s act of creation.’ When one falls back on creation by a supreme being as being essential, monks, there is no desire, no effort [at the thought], ‘This should be done. This shouldn’t be done.’ When one can’t pin down as a truth or reality what should & shouldn’t be done, one dwells bewildered & unprotected. One cannot righteously refer to oneself as a contemplative. This was my second righteous refutation of those priests & contemplative who hold to such teachings, such views.” (Tittha Sutta AN 3.61)
“We are what we think.
All that we are arises with our thoughts.
With our thoughts we make the world.” ( Dhammapada 1.1-3)
"I am the god above the gods, superior to all the gods; no god is like me – how could there be a higher?" (Lalitavistara Sutra)
therapada... lojik
mahayana... piling
tantrayana.. mejik
Kalo gado-gadonya bisa di mix and match dengan baik dan bijaksana tentunya tidak akan jadi masalah donk? malah bisa mengerti ketiganya secara seimbang bukannya lebih baik? yah kecuali, kalo bagi yang gak cukup mengerti mungkin gado-gadonya jadi gak enak ato gak jelas begitu ;D
kalo saya boleh urun rembug,
sebenarnya yg dilakukan oleh buddhayana, adalah menjalankan tradisi masing2 aliran itu.... jadi konsepnya sih hanya memayungi saja, dan menfasilitasi bagi yg mau menjalankan isi setiap aliran itu.....
jadi ga dicampur ky gado2..... walau pada perkembangannya, bnyk org yg mempunyai konsep gado2 karena dia mengambil apa yg disukai dari tiap aliran
semoga bisa dimengerti
Kalo gado-gadonya bisa di mix and match dengan baik dan bijaksana tentunya tidak akan jadi masalah donk? malah bisa mengerti ketiganya secara seimbang bukannya lebih baik? yah kecuali, kalo bagi yang gak cukup mengerti mungkin gado-gadonya jadi gak enak ato gak jelas begitu ;D
kalo saya boleh urun rembug,
sebenarnya yg dilakukan oleh buddhayana, adalah menjalankan tradisi masing2 aliran itu.... jadi konsepnya sih hanya memayungi saja, dan menfasilitasi bagi yg mau menjalankan isi setiap aliran itu.....
jadi ga dicampur ky gado2..... walau pada perkembangannya, bnyk org yg mempunyai konsep gado2 karena dia mengambil apa yg disukai dari tiap aliran
semoga bisa dimengerti
Apabila konsep Buddhyana merupakan sarana persatuan yang mengayomi semua aliran agama Buddha ya bagus dan sah-sah saja, malangnya memang ada kecenderungan yang mengarahkan Buddhaya menjadi aliran baru yaitu yang bercorak gado-gado.
Buddhayana adalah semangat kebersamaan semua aliran agama Buddha yang saling menghargai satu sama lain tanpa harus mencampur-adukan semua tradisi tersebut.
Bayangkan ada oknum bhikkhu yang dengan bangga berlabel Buddhayana sehingga dia makan malam karena dia bukan Theravada dan dia tidak vegetarian karena bukan Mahayana, sehingga lahirlah generasi bhikkhu baru yang memegang vinaya tebang pilih alias suka-suka.
Terdapat bhikkhu yang ditabiskan secara tradisi Theravada tapi melakukan ritual secara Mahayana (Liamkeng), apabila niatnya mau Liamkeng maka lebih baik ditabiskan saja sebagai bhikkhu dalam tradisi Mahayana.
Buddhayana yang manakah yang diharapkan berkembang?
therapada... lojik
mahayana... piling
tantrayana.. mejik
apa betul tantrayana mejik ?
kalo memang tantrayana mejik, bagaimana mungkin praktisi tantra bisa mempelopori kolaborasi berskala dunia ,antara buddhism dan ilmu pengetahuan modern ?
coba lihat disini http://mindandlife.org/
bila tantra bisa berdiskusi dan melakukan penelitian bersama dengan para ilmuwan modern, tantra ini mejik, atau ilmiah ...
_/\_
(Lalitavistara Sutra), "I am the god above the gods, superior to all the gods; no god is like me – how could there be a higher?"
Siddharta adalah Tuhan menurut sutra di atas. Apakah ini penyebab perbedaan Mahayana dan Therevada ?
apakah sutra tsb dipergunakan oleh kedua belah pihak ?
:-?
Tantrayana Tibetan memiliki gabungan perpaduan dengan Tantra Hindu yang kemudian masuk menjadi produk Buddhisme.dalam Tantra tibet juga mewarisi pengetahuan Ayurveda yaitu salah satu cabang medis zaman Veda sebelum Buddha.Tantra Tibet juga mengenal Yoga dengan kolaborasi Chakra yang kemudian ditambahkan dan disesuaikan kembali dalam Buddhisme.
Budaya Tibet yang unik telah melahirkan satu tradisi Buddhist yang kita kenal hari ini. Bila Tantra disebut dengan magic,tentunya iya karena banyak dhamma entertainment seperti biksu membakar sesuatu dan keluar wujud naga.umat awam yang tidak mengerti akan melihat itu sebagai tontonan sihir,yang kemudian berkembanglah paradigma Tantra = magic.
Ajaran Tantrayana or Vajrayana yang berkembang sekarang banyak yang keluar dari jalur dan sekedar sebagai penghibur. anda ingin tahu bagaimana masyarakat memandang Vajrayana ini?
1. banyak upacara yang ditujukan untuk mendapat berkah seperti rejeki harta dan gelimang duniawi.
2. banyak pengusaha mencari biksu tibet karena mereka percaya dengan kekuatan biksu itu,mereka bisa lebih hebat lagi.
3. upacara yang dilakukan banyak menampilkan unsur2 magis.
lantas bagaimana merubah pandangan masyarakat yang telah terbetnuk dari serangkaian acara2 seperti ini?siapakah oknum yang bertanggung jawab untuk hal ini? bahkan masyaarakat tidak pernah tahu inti Tibetan Buddhisme seperti apa?yang mereka tahu hanya menyembah dan menyembah.
di Barat juga terjadi hal yang sama meskipun skalanya kecil,Lu Sheng yen kan go international.
siapa yang benar ? rasanya tidak ada yang salah dua2nya benar, Mahayana, Threravada, Tibetan dll, karena Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajarannya.
siapa yang benar ? rasanya tidak ada yang salah dua2nya benar, Mahayana, Threravada, Tibetan dll, karena Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajarannya.siddharta tidak menunjuk pengganti... tapi siddharta memberikan patokan yang jelas...
suatu ajaran yang mengarah pada berkurangnya kebencian , keserakahan dan kebodohan...
maka ajaran itu sesuai dengan yang telah diajarkan siddharta :)
siapa yang benar ? rasanya tidak ada yang salah dua2nya benar, Mahayana, Threravada, Tibetan dll, karena Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajarannya.siddharta tidak menunjuk pengganti... tapi siddharta memberikan patokan yang jelas...
suatu ajaran yang mengarah pada berkurangnya kebencian , keserakahan dan kebodohan...
maka ajaran itu sesuai dengan yang telah diajarkan siddharta :)
jelas menurut siapa ? relative
[at] andrew
tapi bagaimana, jika orang yang tinggal di lingkungan yang penuh kebencian,keserakahan, dan kebodohan yang menurut kita.
bagaimana mereka tahu mana yang baik dan yang tidak baik.
karena bagi kita yang tidak baik, belum tentu tidak baik pula bagi mereka.
dan apa yang menurut mereka baik, belum tentu baik pula bagi kita.
nah bingung deh????
Yap, pertanyaan yg 'baik' sekali..
Sang Buddha sudah menjelaskan perbuatan baik dan perbuatan yg tidak baik itu jelas sekali perbedaannya. Perbuatan yg baik adalah perbuatan yg mengandung akar alobha, adosa dan amoha (tidak ada keserakahan, tidak ada kebencian, tidak ada kebodohan / ketidakpedulian). Sedangkan perbuatan buruk / jahat adalah perbuatan yg mengandung akar lobha, dosa dan moha (keserakahan, kebencian dan kebodohan / ketidakpedulian).
Perlu disadari (ya, saya meminta Anda semua menyadari, bukan hanya sebatas diingat!), perbuatan baik dan perbuatan buruk itu mungkin bisa relatif, tergantung tempat, keadaan, waktu, dll. Namun kita bisa menjadikan hasil / akibat sebagai barometer. Kalau kita berbuat sesuatu namun hasilnya adalah penderitaan (duka) atau kebahagiaan palsu (kebahagiaan yg ujungnya adalah kekecewaan atau duka), maka yg kita perbuat adalah keburukan. Sang Buddha mengajarkan kita agar kita menjadi pelita bagi diri sendiri, agar kita menjadi 'ilmuwan' bagi diri sendiri. Kita perlu mengkaji semua hal yg kita lakukan. Sama seperti ilmuwan yg melakukan observasi dan eksperimen. Bila hasilnya gagal atau buruk, maka ia sadar bahwa cara2nya adalah salah. Dia pun mencoba memakai cara baru yg benar, agar hasilnya baik.
Kira2 begitu dulu yah
siapa yang benar ? rasanya tidak ada yang salah dua2nya benar, Mahayana, Threravada, Tibetan dll, karena Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajarannya.
siapa yang benar ? rasanya tidak ada yang salah dua2nya benar, Mahayana, Threravada, Tibetan dll, karena Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajarannya.sdr Petrus
dari mana anda tahu bahwa Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajaran Nya?
Beliau sejak awal sudah mengutus 60 orang siswa untuk mengajarkan Dhamma pada orang yang batinnya diselimuti debu tipis.
Anda sebaiknya belajar agama Buddha dengan batin yang baik dan terbuka, bukan untuk debat2an.
gak ada gunanya perdebatan anda selama ini karena cuma membikin suasana millis jadi anjang debat kusir dan "perang agama", jangan sebarkan kebiasaan buruk dalam diri anda yang sudah terbiasa menghalalkan segala cara hanya demi kepentingan "agama" anda semata.
Thuti
kalo yang begini baru g setuju dah, sayangnya belom bisa g sadari (masih ehipasiko)
[at] Upasaka
heheh... iya namanya juga masih ehipasiko. jadi masih ngambang
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6333.msg105224#msg105224Quote from: hatredkalo yang begini baru g setuju dah, sayangnya belom bisa g sadari (masih ehipasiko)
tapi ada pointnya juga, kalau begitu kita bisa tahu apakah perbuatan kita baik/bukan jika dilihat dari efeknya?
seperti itu kah?
siapa yang benar ? rasanya tidak ada yang salah dua2nya benar, Mahayana, Threravada, Tibetan dll, karena Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajarannya.sdr Petrus
dari mana anda tahu bahwa Siddharta tidak menunjuk siapa penggantinya untuk meneruskan ajaran Nya?
Beliau sejak awal sudah mengutus 60 orang siswa untuk mengajarkan Dhamma pada orang yang batinnya diselimuti debu tipis.
Anda sebaiknya belajar agama Buddha dengan batin yang baik dan terbuka, bukan untuk debat2an.
gak ada gunanya perdebatan anda selama ini karena cuma membikin suasana millis jadi anjang debat kusir dan "perang agama", jangan sebarkan kebiasaan buruk dalam diri anda yang sudah terbiasa menghalalkan segala cara hanya demi kepentingan "agama" anda semata.
Thuti
siapa diantara ke 60 siswa itu yang menjadi ketuanya ? apakah mereka mengajarkan hal yang sama ? kalau sama mengapa ada banyak aliran ? yang mana ajaran asli Siddharta ?
Oom Dilbert, yang benar mungkin nagarjuna yah? bukan nagasena...
tapi bagaimana, jika orang yang tinggal di lingkungan yang penuh kebencian,keserakahan, dan kebodohan yang menurut kita.
bagaimana mereka tahu mana yang baik dan yang tidak baik.
karena bagi kita yang tidak baik, belum tentu tidak baik pula bagi mereka.
dan apa yang menurut mereka baik, belum tentu baik pula bagi kita.
nah bingung deh????
sampai udh halaman 5, blom ada debat nih... :whistle:
Kagak bakalan ketemu. Masing-masing punya referensi masing-masing. Dan bisa dicek, sama-sama tua umurnya.
Menurut aye, yang baik adalah menjalankan sebaik mungkin yang diyakini.
Toh masing-masing sama-sama bertujuan satu -> nibanna.
Menurut aye sih, tetap 1 ajaran dari Sang Guru. Tapi implementasi beda, tergantung budaya, transmisi, dan pemahaman masing-masing. Kalo aye ketemu Sangha Mahayana, aye namaskara. Kalo ketemu Sangha Theravada, aye juga namaskara.
Biarin yang Theravada tetep Theravada, yang Mahayana tetep Mahayana. Menurut aye satu kesatuan bukan memaksakan agar masing-masing menerima yang dipaksa disama-samain, tetapi menerima masing-masing punya perbedaan. Sumber kekacauan itu maksa-maksain sama, bukan pengertian kalau masing-masing beda.
Ada orang hebat bilang, sama-sama kue, rasanya aja yang beda.
Kagak bakalan ketemu. Masing-masing punya referensi masing-masing. Dan bisa dicek, sama-sama tua umurnya.
Menurut aye, yang baik adalah menjalankan sebaik mungkin yang diyakini.
Toh masing-masing sama-sama bertujuan satu -> nibanna.
Menurut aye sih, tetap 1 ajaran dari Sang Guru. Tapi implementasi beda, tergantung budaya, transmisi, dan pemahaman masing-masing. Kalo aye ketemu Sangha Mahayana, aye namaskara. Kalo ketemu Sangha Theravada, aye juga namaskara.
Biarin yang Theravada tetep Theravada, yang Mahayana tetep Mahayana. Menurut aye satu kesatuan bukan memaksakan agar masing-masing menerima yang dipaksa disama-samain, tetapi menerima masing-masing punya perbedaan. Sumber kekacauan itu maksa-maksain sama, bukan pengertian kalau masing-masing beda.
Ada orang hebat bilang, sama-sama kue, rasanya aja yang beda.
betul pendapat anda.
karena tidak bisa dibuktikan siapa penerus Siddhartha maka tidak boleh ada pihak yang menklaim sebagai yang paling benar.
Konsekuensinya anda pun bisa membuat suatu aliran baru karena tidak ada otoritas yg berhak menetapkan salah dan benar serta melarang anda selagi anda memakai label Buddha.
setuju ? :-?
Ngasal aja kamu trus.
Ngasal aja kamu trus.
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? :'(
Ngasal aja kamu trus.
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? :'(
liat kalama sutta aja
_/\_
Ngasal aja kamu trus.
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? :'(
liat kalama sutta aja
_/\_
dua-duanya melihat kalama sutta, dua-duanya berbeda pendapat. Itu baru dua lho, bgmn aliran lainnya Vajrayana, Zen, Nichiren, Tibetan dll......
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
Hehe,mungkin maksudnya SammaSambuddha guru para deva dan manusia om....jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
lho ini aliran apalagi, menantikan buddha berikutnya :-? bukannya anda sendiri buddha ? :'( :'(
Ngasal aja kamu trus.
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? :'(
liat kalama sutta aja
_/\_
dua-duanya melihat kalama sutta, dua-duanya berbeda pendapat. Itu baru dua lho, bgmn aliran lainnya Vajrayana, Zen, Nichiren, Tibetan dll......
kalama sutta itu panduan untuk diri sendiri...nah anda betul, kenapa harus pusingin yang lain.
kenapa pusingin yang lain ?
kamunya sudah baca kalama sutta belom ?
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))kalama sutta itu panduan untuk diri sendiri...nah anda betul, kenapa harus pusingin yang lain.
kenapa pusingin yang lain ?
kamunya sudah baca kalama sutta belom ?
Ambil Sutta tafsirkan sendiri jadikan aliran kamu sendiri, gak perlu banthe. DO-IT Yourself Religion, ephisako :-?
oh, jadi dia aliran Mahayana, kapan datangnya ?Hehe,mungkin maksudnya SammaSambuddha guru para deva dan manusia om....jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
lho ini aliran apalagi, menantikan buddha berikutnya :-? bukannya anda sendiri buddha ? :'( :'(
Sekarang ente bisa jadi Buddha gk? :))
Salam hangat,
Riky
semoga tercapai apa yang dicita2kan :)oh, jadi dia aliran Mahayana, kapan datangnya ?Hehe,mungkin maksudnya SammaSambuddha guru para deva dan manusia om....jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
lho ini aliran apalagi, menantikan buddha berikutnya :-? bukannya anda sendiri buddha ? :'( :'(
Sekarang ente bisa jadi Buddha gk? :))
Salam hangat,
Riky
saya sudah buddha dan sudah rebirth dan lagi berjuang menuju surga
ntar selagi belum diusir, gw belajar disini. Parasit itu ada yang menguntungkan lho.
paling nggak melatih iman anda-anda jadi tambah sabar dan dewasa :))
Kagak bakalan ketemu. Masing-masing punya referensi masing-masing. Dan bisa dicek, sama-sama tua umurnya.
Menurut aye, yang baik adalah menjalankan sebaik mungkin yang diyakini.
Toh masing-masing sama-sama bertujuan satu -> nibanna.
Menurut aye sih, tetap 1 ajaran dari Sang Guru. Tapi implementasi beda, tergantung budaya, transmisi, dan pemahaman masing-masing. Kalo aye ketemu Sangha Mahayana, aye namaskara. Kalo ketemu Sangha Theravada, aye juga namaskara.
Biarin yang Theravada tetep Theravada, yang Mahayana tetep Mahayana. Menurut aye satu kesatuan bukan memaksakan agar masing-masing menerima yang dipaksa disama-samain, tetapi menerima masing-masing punya perbedaan. Sumber kekacauan itu maksa-maksain sama, bukan pengertian kalau masing-masing beda.
Ada orang hebat bilang, sama-sama kue, rasanya aja yang beda.
betul pendapat anda.
karena tidak bisa dibuktikan siapa penerus Siddhartha maka tidak boleh ada pihak yang mengklaim sebagai yang paling benar.
Konsekuensinya anda pun bisa membuat suatu aliran baru karena tidak ada otoritas yg berhak menetapkan salah dan benar serta melarang anda selagi anda memakai label Buddha.
setuju ? :-?
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))
Salam hangat,
Riky
Sapa yang mau usir anda?Paling gk pertanyaan anda mencerahkan..Silakan dilanjutkan saja...:))oh, jadi dia aliran Mahayana, kapan datangnya ?Hehe,mungkin maksudnya SammaSambuddha guru para deva dan manusia om....jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
lho ini aliran apalagi, menantikan buddha berikutnya :-? bukannya anda sendiri buddha ? :'( :'(
Sekarang ente bisa jadi Buddha gk? :))
Salam hangat,
Riky
saya sudah buddha dan sudah rebirth dan lagi berjuang menuju surga
ntar selagi belum diusir, gw belajar disini. Parasit itu ada yang menguntungkan lho.
paling nggak melatih iman anda-anda jadi tambah sabar dan dewasa :))
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))
Salam hangat,
Riky
baca dulu sutta nya , sebelom komentar...
_/\_
Ngasal aja kamu trus.
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? :'(
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))
Salam hangat,
Riky
baca dulu sutta nya , sebelom komentar...
_/\_
???Sutta apa om?
Salam hangat,
Riky
Da baca,trus apa hubungannya dengan komentar saya om?
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))
Salam hangat,
Riky
baca dulu sutta nya , sebelom komentar...
_/\_
???Sutta apa om?
Salam hangat,
Riky
kalama sutta
_/\_
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
lho ini aliran apalagi, menantikan buddha berikutnya :-? bukannya anda sendiri buddha ? :'( :'(
Ngasal aja kamu trus.
jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? :'(
liat kalama sutta aja
_/\_
dua-duanya melihat kalama sutta, dua-duanya berbeda pendapat. Itu baru dua lho, bgmn aliran lainnya Vajrayana, Zen, Nichiren, Tibetan dll......
Da baca,trus apa hubungannya dengan komentar saya om?
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))
Salam hangat,
Riky
baca dulu sutta nya , sebelom komentar...
_/\_
???Sutta apa om?
Salam hangat,
Riky
kalama sutta
_/\_
Salam hangat,
Riky
sebagai pembanding, kalau di catholic otoritas tertinggi itu ada, Paus sebagai wakil Yesus diddunia.Ya...itu urusan internal kaum kr****n,mau ada otoritas atau tidak itu urusan kr****n,didalam Buddhisme tidak ada namanya Otoritas Tertinggi,jadi jangan paksakan konsep/doktrin kr****n ke setiap agama yang ada ya... :))
dalam hal menetapkan ajaran iman catholic, Paus tidak dapat salah. Jadi bisa ditentukan ajaran mana yang salah. Semua harus tunduk tanpa boleh protes. Dalam hal lain selain ajaran iman, Paus dapat salah. Yang mau protes silahkan keluar, seperti protestan yang akhirnya mirip dengan Buddhism tercerai berai masing-masing punya ajaran sendiri berdasarkan tafsiran sendiri.
Kalau tidak punya otoritas seperti itu konsekuensinya adalah pandangan yang relative, semua benar.
:)Da baca,trus apa hubungannya dengan komentar saya om?
hahahaha...hebat benar anda...jadi apa yang anda sedang lakukan disini bung?pigi dari sini dan buat aliran anda sendiri,ngapaen jadi parasit disini? :))
Salam hangat,
Riky
baca dulu sutta nya , sebelom komentar...
_/\_
???Sutta apa om?
Salam hangat,
Riky
kalama sutta
_/\_
Salam hangat,
Riky
hehehe... maaf salah...
saya komentarin postingnya petrus...
_/\_
Sebagai pembanding, kalau di catholic otoritas tertinggi itu ada, Paus sebagai wakil Yesus di dunia.
dalam hal menetapkan ajaran iman catholic, Paus tidak dapat salah. Jadi bisa ditentukan ajaran mana yang salah. Semua harus tunduk tanpa boleh protes. Dalam hal lain selain ajaran iman, Paus dapat salah. Yang mau protes silahkan keluar, seperti protestan yang akhirnya mirip dengan Buddhism tercerai berai masing-masing punya ajaran sendiri berdasarkan tafsiran sendiri.
Kalau tidak punya otoritas seperti itu konsekuensinya adalah pandangan yang relative, semua benar.
Sebagai pembanding, kalau di catholic otoritas tertinggi itu ada, Paus sebagai wakil Yesus di dunia.
dalam hal menetapkan ajaran iman catholic, Paus tidak dapat salah. Jadi bisa ditentukan ajaran mana yang salah. Semua harus tunduk tanpa boleh protes. Dalam hal lain selain ajaran iman, Paus dapat salah. Yang mau protes silahkan keluar, seperti protestan yang akhirnya mirip dengan Buddhism tercerai berai masing-masing punya ajaran sendiri berdasarkan tafsiran sendiri.
Kalau tidak punya otoritas seperti itu konsekuensinya adalah pandangan yang relative, semua benar.
oh, jadi dia aliran Mahayana, kapan datangnya ?Hehe,mungkin maksudnya SammaSambuddha guru para deva dan manusia om....jadi anda tidak setuju ?
lalu siapa otoritas tertinggi ? Dalai Lama atau Raja Thailand ? Cry
knp harus ada si otoritas tertinggi saat ini ??? kita cuma punya satu dan satu satu nya guru : Buddha Gotama, sampai si pengganti muncul (buddha berikut na)
lho ini aliran apalagi, menantikan buddha berikutnya :-? bukannya anda sendiri buddha ? :'( :'(
Sekarang ente bisa jadi Buddha gk? :))
Salam hangat,
Riky
saya sudah buddha dan sudah rebirth dan lagi berjuang menuju surga
ntar selagi belum diusir, gw belajar disini. Parasit itu ada yang menguntungkan lho.
paling nggak melatih iman anda-anda jadi tambah sabar dan dewasa :))
Ya...itu urusan internal kaum kr****n,mau ada otoritas atau tidak itu urusan kr****n,didalam Buddhisme tidak ada namanya Otoritas Tertinggi,jadi jangan paksakan konsep/doktrin kr****n ke setiap agama yang ada ya... :))
Salam hangat,
Riky
Ya...itu urusan internal kaum kr****n,mau ada otoritas atau tidak itu urusan kr****n,didalam Buddhisme tidak ada namanya Otoritas Tertinggi,jadi jangan paksakan konsep/doktrin kr****n ke setiap agama yang ada ya... :))
Salam hangat,
Riky
DO-IT Yourself yang paling cocok, thread locked ^-^
Kagak bakalan ketemu. Masing-masing punya referensi masing-masing. Dan bisa dicek, sama-sama tua umurnya.
Menurut aye, yang baik adalah menjalankan sebaik mungkin yang diyakini.
Toh masing-masing sama-sama bertujuan satu -> nibanna.
Menurut aye sih, tetap 1 ajaran dari Sang Guru. Tapi implementasi beda, tergantung budaya, transmisi, dan pemahaman masing-masing. Kalo aye ketemu Sangha Mahayana, aye namaskara. Kalo ketemu Sangha Theravada, aye juga namaskara.
Biarin yang Theravada tetep Theravada, yang Mahayana tetep Mahayana. Menurut aye satu kesatuan bukan memaksakan agar masing-masing menerima yang dipaksa disama-samain, tetapi menerima masing-masing punya perbedaan. Sumber kekacauan itu maksa-maksain sama, bukan pengertian kalau masing-masing beda.
Ada orang hebat bilang, sama-sama kue, rasanya aja yang beda.
betul pendapat anda.
karena tidak bisa dibuktikan siapa penerus Siddhartha maka tidak boleh ada pihak yang mengklaim sebagai yang paling benar.
Konsekuensinya anda pun bisa membuat suatu aliran baru karena tidak ada otoritas yg berhak menetapkan salah dan benar serta melarang anda selagi anda memakai label Buddha.
setuju ? :-?
Sebagai pembanding, kalau di catholic otoritas tertinggi itu ada, Paus sebagai wakil Yesus di dunia.
dalam hal menetapkan ajaran iman catholic, Paus tidak dapat salah. Jadi bisa ditentukan ajaran mana yang salah. Semua harus tunduk tanpa boleh protes. Dalam hal lain selain ajaran iman, Paus dapat salah. Yang mau protes silahkan keluar, seperti protestan yang akhirnya mirip dengan Buddhism tercerai berai masing-masing punya ajaran sendiri berdasarkan tafsiran sendiri.
Kalau tidak punya otoritas seperti itu konsekuensinya adalah pandangan yang relative, semua benar.
Bro, setiap sisi ada positif dan negatif masing2...
Dan "pilihan" tersebut turut membentuk wajah Buddhisme...
Dan belum tentu dengan adanya otoritas tertinggi akan membuat Buddhisme dapat lebih bertahan dari pada sekarang ini...
Pencarian yg Bro cari sudah berlangsung ribuan tahun sejak awal Siddharta parinibbana....Dan dalam masing2 aliran dapat dilihat "bukti" kesuksesan para pengikut aliran tersebut, dengan tetap menampilkan kualitas seorang Buddhis sejati...
Dan mencari mana yg menyimpang dan mana yg paling benar? Hahahahaha....Silahkan anda cari, karena penyimpangan hanya bermulai dari pikiran....
Karena sifat ajaran BUDDHA pada umumnya ini membuat bahwa KEMUNGKINAN untuk ADANYA OTORITAS TERTINGGI untuk MENGAWAL AJARAN BUDDHA itu TIDAK AKAN PERNAH ADA.
Bukan dalam artian bahwa saya MENGUSULKAN harus dibentuk OTORITAS TERTINGGI. tetapi kenyataannya kan seperti sekarang ini. Siapa yang bisa membuat semacam FATWA atas berbagai fenomena aliran buddhis ??
Saya kira World Fellowship of BUDDHIS juga tidak berani memberikan semacam fatwa terhadap berbagai aliran buddhis yang ada ?? Yang ada hanya diberikan guideline dan petunjuk dasar tentang kriteria kriteria ajaran buddha itu seperti apa...
Pencarian yg Bro cari sudah berlangsung ribuan tahun sejak awal Siddharta parinibbana....Dan dalam masing2 aliran dapat dilihat "bukti" kesuksesan para pengikut aliran tersebut, dengan tetap menampilkan kualitas seorang Buddhis sejati...
Dan mencari mana yg menyimpang dan mana yg paling benar? Hahahahaha....Silahkan anda cari, karena penyimpangan hanya bermulai dari pikiran....
Silahkan jadi penonton aja ya bung...
Karena sifat ajaran BUDDHA pada umumnya ini membuat bahwa KEMUNGKINAN untuk ADANYA OTORITAS TERTINGGI untuk MENGAWAL AJARAN BUDDHA itu TIDAK AKAN PERNAH ADA.
Bukan dalam artian bahwa saya MENGUSULKAN harus dibentuk OTORITAS TERTINGGI. tetapi kenyataannya kan seperti sekarang ini. Siapa yang bisa membuat semacam FATWA atas berbagai fenomena aliran buddhis ??
Saya kira World Fellowship of BUDDHIS juga tidak berani memberikan semacam fatwa terhadap berbagai aliran buddhis yang ada ?? Yang ada hanya diberikan guideline dan petunjuk dasar tentang kriteria kriteria ajaran buddha itu seperti apa...
Yup, justru memank mnrt saya, sifat dari Buddhisme-lah yg mendorong tidak adanya "otoritas tertinggi"...Dan kenyataan yg ada saat ini pun masih memberikan kita dan makhluk lainnya untuk mencapai nibbana...Tetapi, sebenarnya dari guide line yg diberikan sudah cukup, apakah dalam aliran tersebut benar2 mengandung ajaran Buddha atau tidak
Pencarian yg Bro cari sudah berlangsung ribuan tahun sejak awal Siddharta parinibbana....Dan dalam masing2 aliran dapat dilihat "bukti" kesuksesan para pengikut aliran tersebut, dengan tetap menampilkan kualitas seorang Buddhis sejati...
Dan mencari mana yg menyimpang dan mana yg paling benar? Hahahahaha....Silahkan anda cari, karena penyimpangan hanya bermulai dari pikiran....
Silahkan jadi penonton aja ya bung...
Maksud gw, coba lha bertanya kepada Guru yg berkompeten, mengapa mencari mana yg lebih benar dan mana yg lebih akan berujung kepada kesia2an....Saya yakin, dalam hal ini, baik jawaban dari guru Thera maupun Maha akan sama
Jadi gimana ?? Terpaksalah orang orang kayak saya ini (yang masih puthujana dan masih awam) ini berusaha untuk mencari BENANG MERAH apakah perbedaan perbedaan yang terdapat dalam berbagai aliran BUDDHA itu benar benar sedemikian prinsipil-nya sehingga satu sama lain sudah tidak bisa DIPERSAMAKAN lagi. Sehingga berakhir pada kesimpulan, manakah ajaran yang benar ? manakah ajaran yang menyimpang ?
Saya tidak dalam proses mencari lagi... tapi sudah memutuskan untuk mengikuti ajaran tertentu... dan tentunya itu menurut saya SUDAH BENAR...
Sulit-nya kalau di ajaran BUDDHA, para pemuka agama buddha (bhikkhu-bhikkhuni) itu kelihatannya terlalu toleran, dan tidak memusingkan perbedaan-perbedaan di dalam berbagai aliran... YAng dipentingkan adalah persamaannya. Lagian untuk taraf kesucian tertinggi di ajaran BUDDHA kan mencapai ARAHAT... Secara kualitas bathin dan pengetahuannnya, maka ARAHAT sudah mencapai APA YANG HARUS DIKETAHUI SUDAH DIKETAHUI...
Tetapi sayangnya, karena sudah ARAHAT, sudah TIDAK MAU CAMPUR TANGAN DALAM URUSAN ini...
Jadi gimana ?? Terpaksalah orang orang kayak saya ini (yang masih puthujana dan masih awam) ini berusaha untuk mencari BENANG MERAH apakah perbedaan perbedaan yang terdapat dalam berbagai aliran BUDDHA itu benar benar sedemikian prinsipil-nya sehingga satu sama lain sudah tidak bisa DIPERSAMAKAN lagi. Sehingga berakhir pada kesimpulan, manakah ajaran yang benar ? manakah ajaran yang menyimpang ?
Apakah yg di bold tersebut bukan mencari?
sudahlah semuanya. Sdr. Petrus itu tidak berniat berdiskusi atau mencoba memahami Buddhisme. Sekiranya ingin dijawab, yg seperlunya saja. Tapi tidak perlu sampai terpancing atau ikutan mengintimidasi dia.
untuk Sdr. Candra_Mukti, sudahlah... Kalau memang benar Sdr. Petrus itu pernah menjadi lawan debat Anda di FFi, biarkan saja. Saya tahu Ego Anda mungkin terpancing atas perilaku Sdr. Petrus (mungkin) yg mencela Agama Anda dahulu, tapi ingatlah faedahnya untuk saat ini. Anda kan sudah mengembangkan kesadaran. Untuk apa lagi melawannya. Debat di forum dunia maya ini hanya bisa menjadi ajang penambah pengetahuan, atau ajang debat konyol yg melecehkan. Dan kalau saya lihat, Sdr. Petrus hanya ingin memakai forum ini untuk merealisasikan hobi mencelanya itu.
Apa lagi yg lebih indah selain melihat orang berbahagia di dalam Kebenaran. Dan orang itu adalah orang yg tidak tersentuh oleh niat2 buruk.
Seperti teratai yg mulia, meski tumbuh di lingkungan yg kotor, namun tubuhnya akan tetap indah tak ternoda
sudahlah semuanya. Sdr. Petrus itu tidak berniat berdiskusi atau mencoba memahami Buddhisme. Sekiranya ingin dijawab, yg seperlunya saja. Tapi tidak perlu sampai terpancing atau ikutan mengintimidasi dia.
untuk Sdr. Candra_Mukti, sudahlah... Kalau memang benar Sdr. Petrus itu pernah menjadi lawan debat Anda di FFi, biarkan saja. Saya tahu Ego Anda mungkin terpancing atas perilaku Sdr. Petrus (mungkin) yg mencela Agama Anda dahulu, tapi ingatlah faedahnya untuk saat ini. Anda kan sudah mengembangkan kesadaran. Untuk apa lagi melawannya. Debat di forum dunia maya ini hanya bisa menjadi ajang penambah pengetahuan, atau ajang debat konyol yg melecehkan. Dan kalau saya lihat, Sdr. Petrus hanya ingin memakai forum ini untuk merealisasikan hobi mencelanya itu.
Apa lagi yg lebih indah selain melihat orang berbahagia di dalam Kebenaran. Dan orang itu adalah orang yg tidak tersentuh oleh niat2 buruk.
Seperti teratai yg mulia, meski tumbuh di lingkungan yg kotor, namun tubuhnya akan tetap indah tak ternoda
saya senang bertemu orang bijaksana seperti anda, walau lewat internet.
saya heran, mengapa saya selalu tertantang untuk berdebat dengan orang yang membuat pernyataan yang saya anggap pernyataannya salah. saya berpikir, kalau orang berani berkata begini dan begitu tentang agama saya, berarti dia harus dapat mempertanggung jawabkannya. maksudnya harus memiliki argumen yang jelas. dan saya selalu penasaran untuk membuktikan, "apakah ada kebenaran dibalik omongannya yang terasa tidak menyenangkan tersebut, ataukah itu hanya omong kosong tanpa argumen yang kuat". menurut anda, apakah yang mendasari pemikiran saya tersebut? kebencian, kerserakahan, atau kegelisahan?
[at] edward & upasaka
terima kasih! terima kasih!
hebat! hebat!
anda berdua telah mencerahkan pikiran saya.
air mata saya sampai berlinang. karena sudah terlalu lama saya tersiksa oleh keegoan ini. dan sudah sering saya mempertanyakan permasalahan ini kepada berbagai orang dari berbagai agama dan mazhab, tapi baru anda berdua yang mampu memberi penjelasan yang jelas, benar, tepat dan masuk akal, sehingga batin saya tercerahkan.
terima kasih! terima kasih!
Ikut senang (mudita citta) liat member2 DC yg udah pada dewasa.......
Karuna citta (prihatin) bagi rekan2 yg berpotensi menyebarkan perpecahan....... ingat loh, jika pola penyebaran spt ini kalian teruskan, itu berarti sudah menyebarkan sesuatu yg berpotensi memunculkan Miccha Ditthi (pandangan salah)
Dan hasil dari menyebarkan miccha ditthi, salah satunya adalah masuk neraka di tepian Avici....
Sungguh disayangkan sekali jika memang berbuah seperti itu.........
semoga bisa bermanfaat bagi kita semua........
jadi para evangelist juga berpotensi masuk tepian neraka donk kalau berpegang teguh pada ajaran mereka dan ngotot ga mau tahu ajaran agama orang lain.
Kagak bakalan ketemu. Masing-masing punya referensi masing-masing. Dan bisa dicek, sama-sama tua umurnya.
Menurut aye, yang baik adalah menjalankan sebaik mungkin yang diyakini.
Toh masing-masing sama-sama bertujuan satu -> nibanna.
Menurut aye sih, tetap 1 ajaran dari Sang Guru. Tapi implementasi beda, tergantung budaya, transmisi, dan pemahaman masing-masing. Kalo aye ketemu Sangha Mahayana, aye namaskara. Kalo ketemu Sangha Theravada, aye juga namaskara.
Biarin yang Theravada tetep Theravada, yang Mahayana tetep Mahayana. Menurut aye satu kesatuan bukan memaksakan agar masing-masing menerima yang dipaksa disama-samain, tetapi menerima masing-masing punya perbedaan. Sumber kekacauan itu maksa-maksain sama, bukan pengertian kalau masing-masing beda.
Ada orang hebat bilang, sama-sama kue, rasanya aja yang beda.
ada 1 sutra dari mahayana, yg bahkan di dalam sutra itu ada perkataan .. anutara mantra
isi dari mantra itu ... aku rasa sangat cocok dengan ajaran theravada, apa bener itu sutra mahayana ?
(prajna pramita hrdaya sutram)
sutra mana yang dimaksud ?? apakah prajna paramita hrdaya sutra ??
Kagak bakalan ketemu. Masing-masing punya referensi masing-masing. Dan bisa dicek, sama-sama tua umurnya.
Menurut aye, yang baik adalah menjalankan sebaik mungkin yang diyakini.
Toh masing-masing sama-sama bertujuan satu -> nibanna.
Menurut aye sih, tetap 1 ajaran dari Sang Guru. Tapi implementasi beda, tergantung budaya, transmisi, dan pemahaman masing-masing. Kalo aye ketemu Sangha Mahayana, aye namaskara. Kalo ketemu Sangha Theravada, aye juga namaskara.
Biarin yang Theravada tetep Theravada, yang Mahayana tetep Mahayana. Menurut aye satu kesatuan bukan memaksakan agar masing-masing menerima yang dipaksa disama-samain, tetapi menerima masing-masing punya perbedaan. Sumber kekacauan itu maksa-maksain sama, bukan pengertian kalau masing-masing beda.
Ada orang hebat bilang, sama-sama kue, rasanya aja yang beda.
gimana kalo kriteria nibbana nya berbeda :(
tula kasi contoh screenshoot ini :
dari gambar itu konteks nibbana nya kan "beda" itulah yg terjadi di kalangan umum.
itu gambar di ambil dari surat kabar terkemuka di surabaya, separuh halaman.
ok back to topic,
Tidak mungkin akan ada OTORITAS TERTINGGI,pada SIBUK debat sih...coba praktek...coba praktek...Sayang ya ajaran Buddha Gotama hanya berakhir seperti ini doang...
Perbanyak buat baik,hindari perbuatan jahat...
Mana ya sucikan pikirannya?
Salam hangat,
Riky
jadi mana debat na ??? thera dan maha ?maaf, tergelitik sedikit utk mengomentari, itu krn anda melihat dr sisi tertentu sperti yg komentar pertama, teknik menjaring umat mana yg lebih berhasil kan? :)
sorri jgn ada yg tersingungg, menurut ge :
maha itu lebih berhasil meraih umat krn masih melakukan tradisi2, krn orang2 tua taat/ takut pd tradisi.
dan thera yg tadi na simple mulai agak2 rbet (alias mulai mecampurkan tradisi2 itu masuk dlm upacara2) krn takut kehilangan umat.
klu cara mengajar na :
maha itu senang membuat umat na senang,
thera senang membuat umat na down
dhamma tetap ada walau apapun yg terjadi, bro dilbert
kalo yg ditanyakan adalah org yg menjadikan dhamma sebagai pedoman, yah itu tergantung pada karmanya sendiri
Tidak mungkin akan ada OTORITAS TERTINGGI,pada SIBUK debat sih...coba praktek...coba praktek...Sayang ya ajaran Buddha Gotama hanya berakhir seperti ini doang...
Perbanyak buat baik,hindari perbuatan jahat...
Mana ya sucikan pikirannya?
Salam hangat,
Riky
Tidak mungkin akan ada OTORITAS TERTINGGI,pada SIBUK debat sih...coba praktek...coba praktek...Sayang ya ajaran Buddha Gotama hanya berakhir seperti ini doang...
Perbanyak buat baik,hindari perbuatan jahat...
Mana ya sucikan pikirannya?
Salam hangat,
Riky
apakah perbanyak perbuatan baik itu bukan praktek?
apakah mengurangi perbuatan jahat, itu juga bukan praktek?
apakah praktek itu harus selalu meditasi/samadhi?
Apa Buddha pernah menyebut, tidak perlu menjalankan sila dan hanya cukup dengan meditasi saja?
Kembali ke pandangan salah, Buddha menyebutkan bhw dampak dari berpegang pada pandangan salah, adalah masuk ke Neraka, tepatnya ke Mahatapana Naraka
Semoga pemberitahuan ini membuat anda "sadar"
Praktek yang bagaimana om?mesti dijelaskan dulu dunk,saya kan masih umat awam... :)Tidak mungkin akan ada OTORITAS TERTINGGI,pada SIBUK debat sih...coba praktek...coba praktek...Sayang ya ajaran Buddha Gotama hanya berakhir seperti ini doang...
Perbanyak buat baik,hindari perbuatan jahat...
Mana ya sucikan pikirannya?
Salam hangat,
Riky
apakah perbanyak perbuatan baik itu bukan praktek?
apakah mengurangi perbuatan jahat, itu juga bukan praktek?Sama kayak yang atas...
apakah praktek itu harus selalu meditasi/samadhi?Lho...apakah anda berpikir bahwa meditasi itu hanya duduk diam dengan posisi tertentu berjam2?atau pergi ke suatu tempat yang jauh dari keramaian dan bertapa kayak di film2? :))
Apa Buddha pernah menyebut, tidak perlu menjalankan sila dan hanya cukup dengan meditasi saja?Apakah saya pernah berkata bahwa SB pernah menyebut tidak perlu menjalankan sila ?
Kembali ke pandangan salah, Buddha menyebutkan bhw dampak dari berpegang pada pandangan salah, adalah masuk ke Neraka, tepatnya ke Mahatapana NarakaHehehe,kalau Buddha Sakyamuni masih hidup dan berkata kepada saya seperti itu,saya akan yakin dan percaya 100 persen tanpa argumen...tapi sayang...anda yang berkata begitu...kecuali anda telah "tercerahkan"(arahatta),sayangnya saya juga tidak tahu apakah anda sudah "tercerahkan" atau "tidak"...hehehe...jadi soal "pandangan salah" atau tidak,tidak ada yang tahu,kecuali "jalani" sendiri2 dan "mendatangkan" kebahagian bukan penderitaan,memahami penderitaan bukan kebahagian... :)
Semoga pemberitahuan ini membuat anda "sadar":)
[at] sidarta,Hohohho..Sutta Vinaya cukupkah?
kadang bnyk yg salah kaprah.... yg hanya melihat hasil
si A, cm denger dhamma dari buddha, langsung mencapai nibbana
si B, cuma ngusap2 batu pake kain sutra, langsung mencapai nibbana...
padahal jika membaca lagi dgn teliti, kenapa Buddha membabarkan Dhamma pertama kalinya kepada 5 org mantan rekan sepertapaannya?
Karena batin mereka sudah siap
Kenapa batin mereka sudah siap?
Karena sudah terlatih selama berkappa2....
Pun saya menambahkan bhw Tipitaka bukan hanya Sutta dan Vinaya karena sesuai namanya yaitu 3 Pitaka, ada juga yg dinamakan Abhidhamma Pitaka