//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Fang Seng (Melepaskan Makhluk) atau malahan Sah Seng (Membunuh Makhluk)  (Read 7187 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Buddhisme menyatakan bahwa kematian dalam keadaan/karena KETAKUTAN [bhaya], KESAKITAN dan KEMARAHAN berpotensi terlahir kembali di alam2 yang rendah. Tindakan membebaskan mereka dalam keadaan ketakutan dinamakan Abhaya dana.

ruang lingkup Abhaya dana bukan cuma pada binatang namun mencakup semua mahkluk yang mungkin dapat dibebaskan dari bencana ketakutan misalnya: Gempa, Kebakaran, Tenggelam, Banjir dll.

lihat foto di bawah
Spoiler: ShowHide


sewaktu banjir di Queensland, Brisbane..dan bahkan sang ular-pun mampu untuk ber-Abhaya dana], bahaya keselamatan dari musuh alaminya, dan juga bahaya2 lain yang bukan karena sebab normal [tua] atau juga dalam hal memberikan makanan pada mereka atau dapat dilakukan dengan menyumbang uang pada penangkaran/lembaga yg mengurus penyelamatan ekosistem atau dapat dilakukan dengan langkah yang paling sederhana yang mampu anda lakukan adalah berhentilah menangkap dan menumbuhkembangkan perdagangan! [setidaknya jika burung2 tidak ditangkapi dan di tembaki, wabah ulat tidak akan segalak ini menyerang lingkungan, bukan?

Contoh lainnya bentuk praktek Abhaya Dana misalkan melakukan donor darah, ginjal, mata, jantung dan organ tubuh lainnya atau dapat juga dalam bentuk sederhana misalnya melalui perenungan METTA [cinta kasih] yang dipancarkan dalam batin/pikiran kita ke segala arah untuk semua mahluk dengan harapan "semoga seluruh mahkluk hidup berbahagia" atau melakukan perbuatan berdana atas nama leluhur atau anda juga dapat memberikan pencerahan Dhamma agar terlepas manusia dapat melepas Kebencian, Keserakahan dan kebodohan [biasanya disingkat LDM], sehingga tidak ada lagi makhluk2 [terutama manusia] yang mati tersia-sia karena iri dengki, harta, perbedaan ajaran dan paham keagamaan.

Dalam perjalanan waktu,
praktek "melepaskan" binatang secara pribadi mengalami pergeseran menjadi pelepasan sejumlah besar binatang dihadapan umum dalam suatu upacara yang kemudian perlahan-lahan menjadi sebuah tradisi. Orang pertama di daratan china yang mengorganisir kegiatan ini adalah seorang Bhikkhu bernama Chih-I (538 M-597 M). Kemudian di jaman dinasti Tang, raja Suzong [711 M-762M], setelah pemberontakan An Lushan, Ia membangun 81 kolam ikan di seluruh kerajaannya.

Baru kemudian pada jaman dinasti Ming, seorang Bikkhu bernama ZHU HONG [1535–1615], berhasil menumbuhkembangkan tradisi pelepasan ikan secara reguler di masyarakat melalui sebidang tanah yg di bangun menjadi kolam cagar alam perlindungan untuk ikan. Tradisi ini kemudian menyatu sebagai bagian kehidupan "alim" di masyarakat dan membuat semakin banyak vihara menyediakan kolam-kolam pelepasan ikan dan kura-kura, kandang-kandang bagi burung-burung merpati dan padang-an bagi para kambing, sapi dan kuda.

Trend ini menyemarakkan pula bisnis penangkapan dan perdagangan binatang untuk konsumsi ritual "pelepasan". Tradisi membeli binatang yang "terancam" untuk kemudian dilepaskan, dalam tradisi China di kenal dengan istilah Fang sheng [Fang = melepaskan;  sheng = makhluk]

Tradisi "membeli-untuk melepas" ini juga berkembang di aliran Buddhisme Tibet, sebagaimana di ajarkan oleh Zopa Rinphoce [lahir 1946], dalam bukunya Teachings from the Vajrasattva Retreat.
 
So,
Jika anda MEMBELI MAKHLUK di PASAR kemudian melepaskannya dalam suatu upacara, besar potensinya mereka berada pada kondisi LEMAS sehingga perbuatan ini malah MEMBAHAYAKAN HIDUP mereka dan membuat mereka TERSIKSA...itu bukanlah tindakan MENYELAMATKAN namun MENYIKSA.

Kemudian,
anda melepaskannya ke sungai namun tidak menghilangkan bahaya di tangkap, dipancing dan dimangsa..atau gara-gara dilepaskan malah menjadi "mahluk baru" yang membahayakan komunitas di ekosistem lain [contoh: melepaskan ular di area yang penuh beburungan] maka yang terjadi bukanlah MENYELAMATKAN.

Kemudian,
Anda juga malah ikut terlibat secara sengaja/tidak dalam menumbuhkembangkan praktek PENANGKAPAN dan PERDAGANGAN Makhluk hidup. Anda ikut BERTANGGUNG JAWAB terhadap BAHAYA yang menimpa binatang2 yang diketahui menjadi komoditas laris di "fang sheng"

Selebihnya daripada itu,TIDAK juga akan anda temukan di  Sutta2 Tipitaka, bahwa Sang BUDDHA menganjurkan umatnya untuk pergi ke pasar membelanjakan uang MEMBELI dan MELEPASKAN binatang-binatang ke alam bebas.

Semoga semua makhluk hidup berbahagia...


Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Jdi fang sheng sbnrnya bgs gak ya? Gmn cara yg bgs untuk fangsheng?

Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
wah kalau itu mau tahu tanya master master di sini saya pribadi gak pernah fang sheng hehehe, kalau saya paling berusaha semaksimal mungkin tidak membunuh binatang meski kecoak,lipan atau cicak di rumah paling tangkap lalu buang ke luar maklum ada anak kecil di rumah takut kenapa2 jadi buang di luar  ;D, lagian istri kalau nampak kecoak suka langsung dibunuh, da dibilangin bandel, jadi sebelum dia nampak saya duluan tangkap dan buang ke luar rumah.
 ;D
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Kalau tidak ada yang membeli, maka tidak akan ada yang mau menjual. Kenapa semuanya sama saja ya. Apakah sifatnya universal? :hammer:

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Wah kk baik banget... :jempol:

Offline 2nd

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
hmm.. saya masih berpikir fang sheng salah satu bentuk perbuatan bajik, tentunya dilakukan dengan bijak dan motif yang benar..  :)

So,
Jika anda MEMBELI MAKHLUK di PASAR kemudian melepaskannya dalam suatu upacara, besar potensinya mereka berada pada kondisi LEMAS sehingga perbuatan ini malah MEMBAHAYAKAN HIDUP mereka dan membuat mereka TERSIKSA...itu bukanlah tindakan MENYELAMATKAN namun MENYIKSA.

Sependapat, memang pada kasus ini terlihat motifnya lebih cenderung kepada kepentingan upacara daripada kebebasan mahkluk itu sendiri..
tetapi kita bisa mengusahakan agar mahkluk yang akan difangsheng tidak tersiksa, misal:
jika burung, dimasukan di sangkar yang agak besar dan tidak berdesakan. jangan lupa diberi makan dan minum..
jika ikan, dimasukan dalam wadah yang cukup besar dan tidak berdesakan, tentunya dengan air yang cukup.. :)

Quote
Kemudian,
anda melepaskannya ke sungai namun tidak menghilangkan bahaya di tangkap, dipancing dan dimangsa..atau gara-gara dilepaskan malah menjadi "mahluk baru" yang membahayakan komunitas di ekosistem lain [contoh: melepaskan ular di area yang penuh beburungan] maka yang terjadi bukanlah MENYELAMATKAN.

sependapat, oleh karena itu kita harus bijak dalam melakukan fangsheng.. baik mahkluk yang kita fangsheng maupun dalam memilih lingkungan yang tepat untuk melepas mahkluk tersebut..
tidak menghilangkan bahaya di tangkap, tetapi kita telah mengusahakan ikan tersebut untuk terhidar dari kematian dan bebas.. misal : beli ikan lele dari pasar (100 % akan mati karena dikonsumsi) untuk dilepas disungai (masih ada kemungkinan hidup lebih lama)  :)


Quote
Kemudian,
Anda juga malah ikut terlibat secara sengaja/tidak dalam menumbuhkembangkan praktek PENANGKAPAN dan PERDAGANGAN Makhluk hidup. Anda ikut BERTANGGUNG JAWAB terhadap BAHAYA yang menimpa binatang2 yang diketahui menjadi komoditas laris di "fang sheng"

dihindari membeli di tempat yang sama.. karena akan menyebabkan efek yang bro freecloud79 sampaikan di atas..  :)

Quote
Selebihnya daripada itu,TIDAK juga akan anda temukan di  Sutta2 Tipitaka, bahwa Sang BUDDHA menganjurkan umatnya untuk pergi ke pasar membelanjakan uang MEMBELI dan MELEPASKAN binatang-binatang ke alam bebas.

Pendapat pribadi saya, fangsheng / menyelamatkan nyawa adalah salah satu perbuatan bajik..
'Jangan berbuat jahat, Tambahkan kebajikan, Sucikan hati dan pikiran. Ini lah inti ajaran Buddha'  :)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Topik seputar Fangsheng sangat banyak di Forum ini. Sebagai referensi, coba baca dua thread di bawah ini...

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17301.0
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16029.0