Liao Fan : Dalam melakukan perbuatan baik, ada juga yang keliatannya seperti kebaikan, tetapi sebenarnya bukan, dan apa yang keliatannya bukan, dan apa yang keliatannya bukan kebaikan ternyata kebaikan. Inilah yang disebut kebaikan palsu dan kebaikan asli.
Contohnya, pada periode Musim semi dan Musim Gugur, ada sebuah Negara bernama Lu. Karena ada Negara lain yang menjadikan rakyatnya sebagai budak atau pembantu, Negara Lu membuat suatu peraturan yang memberikan penghargaan bagi mereka yang membayar uang tebusan untuk mendapatkan kembali kebebasan penduduk senegaranya.
Pada waktu itu, Confucius mempunyai seorang murid yang kaya bernama Dz-Gong. Walaupun Dz-Gong membayar uang tebusan untuk membebaskan rakyatnya, dia menolak menerima penghargaan atas perbuatannya itu.
Narator : Dia melakukannya dengan maksud baik, hanya berusaha menolong orang lain dan bukan demi penghargaan.
Liao Fan : Tetapi ketika Confusius mendengar hal ini, dia sangat tidak senang dan memarahinya dengan mengatakan …
Confusius : Kamu bertindak salah dalam masalah ini. Ketika orang bijaksana dan suci melakukan sesuatu, mereka berusaha keras memperbaiki tingkah laku masyarakat, mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik dan bersusila. Orang jangan melakukan sesuatu hanya karena dia merasa menyukainya. Di Negara Lu, orang miskin jumlahnya jauh lebih banyak dari orang kaya. Dengan menolak penghargaan, engkau telah membuat orang lain berpikir bajwa menerima penghargaan adalah tanda ketamakan.
Karena itu, orang tidak berpunya dan mereka yang tidak ingin dinilai tamak dengan menerima penghargaan dari pemerintah, akan ragu-ragu membayar uang tebusan di masa yang akan dating. Hanya orang sangat kaya yang mampu melakukan perbuatan ini. Jika hal ini terjadi, tidak akan ada lagi orang yang mau membayar tebusan untuk membebaskan orang-orang kita.
Liao Fan : Murid Confusius yang lain, Dz-Lu, suatu hari melihat seorang laki-laki tenggelam di sungai dan menolongnya. Laki-laki itu berterima kasih kepadanya dengan memberinya seekor sapi. Dz-Lu menerima pemberian laki-laki tersebut. Confusius sangat gembira ketika mendengar berita ini dan berkata …
Confusius : Di masa yang akan datang. Orang-orang akan mau dan bersemangat menolong mereka yang hanyut di sungai atau di danau.
Liao Fan : Jika kita melihat dari pandangan orang awam, Dz Gong, yang tidak menerima penghargaan adalah orang baik. Dz Lu yang menerima pemberian seekor sapi tidaklah begitu baik.
Tapi siapa yang menyangka confusius akan memuji Dz Lu dan sebaliknya memarahi Dz Gong? Dari sini kita melihat bahwa mereka yang melakukan perbuatan baik jangan hanya melihat hasil yang akan di capai di masa sekarang…
Narator : ….. tetapi juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang perbuatan tersebut.
Liao Fan : Orang jangan Cuma mempertimbangkan keuntungan dan kerugian diri sendiri.
Narator : ….. tetapi memperhatikan juga dampak yang timbul di dalam masyarakat.
Liao Fan : Apa yang kita lakukan sekarang ini mungkin baik…..
Narator : ….. tetapi dengan berlalunya waktu hal tersebut mungkin membawa kerugian bagi orang lain.
Liao Fan : Karena itu, apa yang keliatannya seperti kebaikan mungkin kenyataannya merupakan kebalikannya dan apa yang keliatannya merupakan kebalikan dari kebaikan, mungkin nantinya pada suatu hari akan berubah menjadi kebaikan. Ada contoh lain dari apa yang tampak seperti kebajikan tetapi sesungguhnya bukan.
Narator : Ada banyak hal yang keliatannya harus dilakukan, tetapi kadang-kadnag lebih baik hal tersebut tidak dilakukan. Memberi maaf adalah kebajikan, tetapi tidak boleh diberikan tanpa didasari alasan yang jelas dan bijaksana. Jika dengan mudah memaafkan dan membebaskan penjahat ketika dia belum menyesali perbuatannya dan bertobat, kita mungkin telah melepaskan ancaman ke dalam masyarakat, menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Dalam hal ini, memberi maaf adalah salah; orang tersebut lebih baik tetap tinggal di dalam penjara.
Liao Fan : Kita semua perlu mempunyai tata karma, tetapi harus dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Rasa hormat secara berlebihan kepada orang lain dapat membuat orang itu menjadi arogan dan sombong. Dalam hal ini, rasa hormat itu bukanlah hal yang baik.
Narator : Menepati janji adalah kebajikan, tetapi jika orang mendatangkan kesulitan besar dengan menepati janji janji kecil, maka hal tersebut dianggap tidak tepat.
Liao Fan : Menjadi orang yang penuh kasih dan welas asih merupakan sifat yang sangat baik, tetapi jika welas asih dilakukan dengan membolehkan semua hal, maka orang yang manja akan menjadi berani dan tidak terkendali, menimbulkan kerugian besar dan kesulitan di kemudian hari. Ini akan menjadi perbuatan yang sangat kejam.
Narator : Semua ini adalah contoh dari apa yang tampak sebagai kebaikan tetapi kenyataaannya tidaklah demikian dan harus direnungkan dengan seksama.