//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...  (Read 13072 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« on: 08 January 2008, 09:17:57 PM »
Apa yang di maksud dengan " Kebaikan sejati dan Kebaikan Semu " ?

Di masa Dinasti Yuan, sekelompok pelajar pergi memberi hormat kepada Guru Jung Feng di pegunungan Tianmu.
Mereka bertanya .....

Pelajar pertama : Ajaran agama Buddha sering membicarakan ganjaran karma untuk yang baik dan buruk, mengatakan " karma itu seperti bayangan, mengikuti tubuh kita ke mana kita pergi."

Narator : Ini menyatakan bahwa kebaikan akan selalu membawa imbalan dan kejahatan akan selalu mendapatkan hukuman.

Pelajar pertama : Lalu mengapa ada orang yang berbuat baik, tetapi keluarga dan keturunannya tidak makmur dan tidak sukses ?
Di lain pihak, ada orang jahat dan keji yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji, tetapi keluarga dan keturunannya hidp dengan layak.
Kemanakah perginya hukum sebab akibat ? Apakah tidak ada standar dalam ajaran agama Buddha ?

Liao Fan : Guru Jung - Feng menjawab pertanyaan itu dengan berkata .....

Guru Jung-Feng : Orang awam dibutakan oleh pandangan-pandangan duniawi, sehingga mereka belum membersihkan pikiran pikiran mereka dari hal-hal yang kotor dan tidak mampu melihat dengan
persepsi yang benar. Karena itu, mereka menganggap kebaikan sejati sebagai perbuatan yang salah, dan keliru menganggap perbuatan yang salah sebagai kebaikan.
Hal ini sangat lazim terjadi dewasa ini! Lebih-lebih lagi, mereka-mereka ini tidak mengoreksi diri atau pandangan mereka sendiri yang salah, tetapi malah menyalahkan langit atas nasib
jelek mereka!

Pelajar kedua : Baik adalah baik dan jahat adalah jahat. Bagaimana mungkin orang keliru membedakannya ?

Liao Fan : Mendengar hal ini, GUru Jung Feng meminta mereka masing-masing mengutarakan pendapat tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik.

Pelajar ketiga : Memaki dan memukul orang lain adalah hal yang tidak baik, menghormati dan memperlakukan orang lain dengan sopan adalah hal yang baik.

Guru Jung Feng : ..... tidak selalu.

Pelajar keempat : Menjadi tamak harta dan mengambil uang orang lain adalah hal yang salah, tidak tamak dan patuh dengan cara yang benar adalah hal yang baik.

Guru Jung Feng : ..... tidak selalu.

Liao Fan : Pelajar-pelajar lain semuanya mengutarakan pandangan mereka masing-masing mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik, tetapi Guru Jung Feng tetap menjawab ...

Guru Jung Feng : ..... tidak selalu.

Liao Fan : Berhubung Guru Jung Feng tidak setuju dengan semua pandangan mereka tentang apa yang baik dan apa yang buruk, mereka memutuskan meminta pandangan GUru Jung Feng sendiri.

Para pelajar : Jadi sebenarnya apa yang baik dan apa yang sebenarnya yang tidak baik ?

Guru Jung Feng : Melakukan sesuatu dengan tujuan memberikan manfaat kepada orang lain adalah baik, melakukan sesuatu untuk keuntungan diri sendiri adalah tidak baik. Jika apa yang kita lakukan
adalah demi manfaat pada oranglain, maka tidak menjadi masalah apakah kita memaki atau memukulnya. Perbuatan itu masih dianggap baik. Jika tujuan kita adalah untuk keuntungan diri sendiri,
maka meskipun bersikap hormat dan sopan, perbuatan itu tetap dianggap tidak baik.

Karena itu, jika melakukan perbuatan baik dengan satu tujuan memberikan manfaat bagi orang lain, ini dianggap bermanfaat bagi masyarakat umum, dan jika manfaat itu adalah untuk masyarakat umum,
maka itu adalah kebaikan sejati. Jika hanya memikirkan diri sendiri sewaktu melakukan perbuatan baik maka itu dianggap hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan itulah yang disebut kebaikan semu.

Ketika kebaikan mekar dalam hati kita, itu adalah kebaikan sejati. Ketika kita melakukan perbuatan baik semata-mata untuk perbuatan baik itu sendiri, maka itu adalah kebaikan semu. Di samping itu,

Jika kita melakukan perbuatan baik dengan tujuan selain memberi manfaat bagi orang lain. maka itu adalah kebaikan semu. Mereka yang ingin melakukan kebaikan sejati, perlu merenungkan semua perbedaan ini.

:lotus:
« Last Edit: 14 January 2008, 08:04:23 PM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #1 on: 08 January 2008, 09:22:18 PM »
Liao Fan : Apakah yang dimaksud dengan kebaikan yang tepat dan kebaikan yang tidak tepat ? Pada masa Dinasti Ming, suatu kali ada seorang Perdana Menteri bernama Lyu Wen Yi, seorang yang adil dan taat hokum. Saat usianya menjelang tua, dia pension dan pulang ke desa kelahirannya di mana dia disayang dan dihormati semua orang. Suatu hari, seorang pemabuk di desanya datang ke rumahnya dan mulai menghinanya. Tuan Lyu tidak marah dengan perkataan orang tersebut malah memberitahu pembantunya …

Tuan Lyu : orang ini sedang mabuk, Jangan pedulikan dia.

Liao Fan : Setelah mengatakan itu, dia menutup pintu dan tidak mempedulikan hinaan tersebut. Setahun kemudian, pemabuk ini melakukan kejahatan serius dan dikirim ke penjara dengan pidana mati. Mendengar hal tersebut, Tuan Lyu berkata dengan penuh penyesalan.

Tuan Lyu : Jika membawanya kepada yang berwajib untuk dihukum saat dia datang menghina saya, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Sedikitnya hukuman waktu itu barangkali bias mencegah kerusakan besar hari ini, dan mungkin bias menghindarkan dirinya dari kematian. Pada saat itu, saya hanya berpikir untuk bersikap baik dan tanpa di sadari memelihara sikap membangkang dan kepribadian yang memalukan. Berhubung tidak ada sanksi yang di jatuhkan dari perbuatannya menghina seorang perdana menteri, dia menjadi berani dan terus berbuat jahat, yang akhirnya menyebabkan dia di jatuhi hukuman mati.

Liao Fan : Ini adalah contoh dari berbuat sesuatu yang tidak baik walaupun mempunyai maksud yang baik. Ada juga contoh dari mereka yang berbuat baik walaupun pada kenyataannya mempunyai maksud sebaliknya.

Suatu hari, kelaparan menimpa Negara dan orang-orang mencuri makanan orang lain di siang bolong. Satu keluarga kaya melaporkan kehilangan di pasar kepada pihak berwajib. Namun, pemerintah tidak ingin terlibat, karenanya tidak berbuat apa pun untuk menghentikan para pencuri makanan itu. Akhirnya, mereka menjadi lebih berani dan kekacauan terjadi di mana-mana. Oleh karena itu, keluarga kaya tersebut menetapkan hukum sendiri dan mulai menangkap dan menghukum orang yang mencuri dari mereka. Dengan cara ini ketentraman datang kembali dan orang tidak lagi mencuri dari orang lain. Orang kaya itu bertindak demi kepentingan diri sendiri, namun tindakan mereka akhirnya membawa manfaat besar bagi semua orang.

Narator : Kita semua tahu kebaikan itu tepat dan kejahatan tidak tepat. Akan tetapi, ada kasus-kasus di mana perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan maksud baik memberikan hasil yang tidak baik dan perbuatan-perbuatan yang di lakukan dengan maksud tidak baik memberikan hasil yang baik. Inilah yang disebut walaupun maksudnya tepat, hasil perbuatan itu tidak tepat. Ini disebut” tidak tepat di antara yang tepat”. Tetapi, ada juga kasus di mana tujuannya yang tidak tepat namun hasilnya tepat/ Ini di sebut “ tepat di antara yang tidak tepat.”

:lotus:
« Last Edit: 11 January 2008, 06:15:56 PM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #2 on: 09 January 2008, 08:56:19 PM »
Liao Fan : Apakah yang di maksud dengan “ kebaikan yang murni dan kebaikan yang bengkok”? Dewasa ini orang sering menganggap orang yang terlalu konservatif dan orang yang sopan dan menyenangkan adalah orang yang baik hati dan bajik.
Namun, orang yang bijaksana dan suci pada masa dulu telah menunjukkan bahwa mereka lebih menyukai orang yang berani dan memiliki tujuan yang tinggi untuk di capai.

Narator : Ini karena mereka yang berani dan mempunyai tujuan tinggi lebih mudah di ajar dan di bombing, dan suatu hari akan mencapai prestasi dalam hidupnya; sedangkan mereka yang terlalu konservatif tidak mencapai apa-apa.

Liao Fan : Mereka yang berpenampilan konservatif dan terlalu berhati-hati dalam setiap tindakannya sehari-hari, mungkin di sukai semua orang, tapi karena wataknya yang lemah, mereka mudah mengikuti apa pun, tidak mampu memutuskan untuk diri mereka sendiri. Orang bijaksana sering menyebut mereka sebagai pencuri-pencuri kebajikan. Dari sini kita dapat melihat bahwa sudut pandang orang biasa sangat berbeda dari sudut pandang orang bijaksana dan suci.

Narator : Apa yang oleh orang awam terlihat sebagai kebajikan, oleh orang suci dapat dinyatakan tidak baik. Apa yang tampak tidak baik oleh orang awam, dapat dilihat sebagai kebaikan sejati oleh orang suci.

Liao Fan : Ini juga berlaku pada masalah-masalah lainnya. Bumi, makhluk halus, langit dan para dewa, semuanya memandang kebaikan dan kejahatan dari sudut pandang yang sama seperti orang bijaksana. Orang baik hati akan diberi imbalan atas perbuatan baiknya, dan orang jahat akan dihukum atas perbuatan mereka yang salah. Apa yang dipandang baik oleh orang bijaksana, juga akan dipandang demikian oleh mereka.
Mereka tidak memandang sesuatu dari sudut pandang yang sama dengan orang awam.

Karena itu, mereka yang ingin mengumpulkan jasa-jasa baik jangan sampai dibohongi dan dipengaruhi oleh penglihatan-penglihatan dan suara-suara kehidupan duniawi.
Sebaliknya, mereka perlu berlatih dengan tulus dan rendah hati, bukan untuk menyenangkan orang lain dan mendapatkan rasa hormat. Orang harus melindungi dengan baik hatinya dari pikrian yang menyimpang dan tidak bersih.

Narator : Kebaikan yang murni muncul dari pikiran untuk menolong semua orang. Kebaikan yang bengkok muncul dari pikiran tamak untuk menyenangkan orang lain. Menaruh rasa cinta kasih kepada orang lain adalah kemurnian. Menaruh rasa benci dan iri hati adalah ketidakmurnian. Kebaikan yang murni terjadi ketika kita memang patut di hormati, dan kebaikan yang  tidak murni terjadi ketika orang bertindak tanpa ketulusan hati.

:lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #3 on: 10 January 2008, 09:04:17 AM »
Liao Fan : Semua ini harus di bedakan dengan hati-hati. Apakah yang dimaksud dengan kebaikan tersembunyi dan kebaikan yang tampak jelas ?

Narator : Ketika melakukan suatu kebaikan dan orang-orang mengetahuinya, itulah yang disebut kebaikan yang keliatan dan tidak seorang pun mengetahuinya, itu disebut kebaikan yang tersembunyi.

Liao Fan : Mereka yang memiliki kebaikan yang tersembunyi dengan sendirinya akan diketahui langit dan akan diberi imbalan atas perbuatan baiknya. Mereka yang melakukan kebaikan yang keliatan akan diketahui oleh orang lain dan akan menjadi terkenal.

Narator : Ketenaran sendiri merupakan keberuntungan, tetapi langit dan bumi tidak menyukai ketenaran karena langit dan bumi tidak menyukai mereka yang mengejar ketenaran.

Liao Fan : Kita dapat melihat bahwa mereka yang sangat terkenal, tetapi tidak memiliki cukup kebajikan untuk mendukungnya, akhirnya berhadapan dengan berbagai jenis penderitaan berat. Orang yang tidak pernah berbuat salah tetapi terus-menerus dituduh secara salah oleh orang lain, akan mempunyai keturunan yang tiba-tiba menjadi makmur dan sukses.

Narator : Dari sini, kita dapat melihat betapa pentingnya memahami perbedaan yang sangat kecil antara kebaikan yang tersembunyi dan kebaikan yang keliatan. Kita tidak boleh keliru dalam hal ini.

:lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #4 on: 10 January 2008, 07:14:55 PM »
Liao Fan : Dalam melakukan perbuatan baik, ada juga yang keliatannya seperti kebaikan, tetapi sebenarnya bukan, dan apa yang keliatannya bukan, dan apa yang keliatannya bukan kebaikan ternyata kebaikan. Inilah yang disebut kebaikan palsu dan kebaikan asli.

Contohnya, pada periode Musim semi dan Musim Gugur, ada sebuah Negara bernama Lu. Karena ada Negara lain yang menjadikan rakyatnya sebagai budak atau pembantu, Negara Lu membuat suatu peraturan yang memberikan penghargaan bagi mereka yang membayar uang tebusan untuk mendapatkan kembali kebebasan penduduk senegaranya.
Pada waktu itu, Confucius mempunyai seorang murid yang kaya bernama Dz-Gong. Walaupun Dz-Gong membayar uang tebusan untuk membebaskan rakyatnya, dia menolak menerima penghargaan atas perbuatannya itu.

Narator : Dia melakukannya dengan maksud baik, hanya berusaha menolong orang lain dan bukan demi penghargaan.

Liao Fan : Tetapi ketika Confusius mendengar hal ini, dia sangat tidak senang dan memarahinya dengan mengatakan …

Confusius : Kamu bertindak salah dalam masalah ini. Ketika orang bijaksana dan suci melakukan sesuatu, mereka berusaha keras memperbaiki tingkah laku masyarakat, mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik dan bersusila. Orang jangan melakukan sesuatu hanya karena dia merasa menyukainya. Di Negara Lu, orang miskin jumlahnya jauh lebih banyak dari orang kaya. Dengan menolak penghargaan, engkau telah membuat orang lain berpikir bajwa menerima penghargaan adalah tanda ketamakan.

Karena itu, orang tidak berpunya dan mereka yang tidak ingin dinilai tamak dengan menerima penghargaan dari pemerintah, akan ragu-ragu membayar uang tebusan di masa yang akan dating. Hanya orang sangat kaya yang mampu melakukan perbuatan ini. Jika hal ini terjadi, tidak akan ada lagi orang yang mau membayar tebusan untuk membebaskan orang-orang kita.

Liao Fan : Murid Confusius yang lain, Dz-Lu, suatu hari melihat seorang laki-laki tenggelam di sungai dan menolongnya. Laki-laki itu berterima kasih kepadanya dengan memberinya seekor sapi. Dz-Lu menerima pemberian laki-laki tersebut. Confusius sangat gembira ketika mendengar berita ini dan berkata …

Confusius : Di masa yang akan datang. Orang-orang akan mau dan bersemangat menolong mereka yang hanyut di sungai atau di danau.

Liao Fan : Jika kita melihat dari pandangan orang awam, Dz Gong, yang tidak menerima penghargaan adalah orang baik. Dz Lu yang menerima pemberian seekor sapi tidaklah begitu baik.
Tapi siapa yang menyangka confusius akan memuji Dz Lu dan sebaliknya memarahi Dz Gong? Dari sini kita melihat bahwa mereka yang melakukan perbuatan baik jangan hanya melihat hasil yang akan di capai di masa sekarang…

Narator : ….. tetapi juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang perbuatan tersebut.

Liao Fan : Orang jangan Cuma mempertimbangkan keuntungan dan kerugian diri sendiri.

Narator : ….. tetapi memperhatikan juga dampak yang timbul di dalam masyarakat.

Liao Fan : Apa yang kita lakukan sekarang ini mungkin baik…..

Narator : ….. tetapi dengan berlalunya waktu hal tersebut mungkin membawa kerugian bagi orang lain.

Liao Fan : Karena itu, apa yang keliatannya seperti kebaikan mungkin kenyataannya merupakan kebalikannya dan apa yang keliatannya merupakan kebalikan dari kebaikan, mungkin nantinya pada suatu hari akan berubah menjadi kebaikan. Ada contoh lain dari apa yang tampak seperti kebajikan tetapi sesungguhnya bukan.

Narator : Ada banyak hal yang keliatannya harus dilakukan, tetapi kadang-kadnag lebih baik hal tersebut tidak dilakukan. Memberi maaf adalah kebajikan, tetapi tidak boleh diberikan tanpa didasari alasan yang jelas dan bijaksana. Jika dengan mudah memaafkan dan membebaskan penjahat ketika dia belum menyesali perbuatannya dan bertobat, kita mungkin telah melepaskan ancaman ke dalam masyarakat, menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Dalam hal ini, memberi maaf adalah salah; orang tersebut lebih baik tetap tinggal di dalam penjara.

Liao Fan : Kita semua perlu mempunyai tata karma, tetapi harus dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Rasa hormat secara berlebihan kepada orang lain dapat membuat orang itu menjadi arogan dan sombong. Dalam hal ini, rasa hormat itu bukanlah hal yang baik.

Narator : Menepati janji adalah kebajikan, tetapi jika orang mendatangkan kesulitan besar dengan menepati janji janji kecil, maka hal tersebut dianggap tidak tepat.

Liao Fan : Menjadi orang yang penuh kasih dan welas asih merupakan sifat yang sangat baik, tetapi jika welas asih dilakukan dengan membolehkan semua hal, maka orang yang manja akan menjadi berani dan tidak terkendali, menimbulkan kerugian besar dan kesulitan di kemudian hari. Ini akan menjadi perbuatan yang sangat kejam.

Narator : Semua ini adalah contoh dari apa yang tampak sebagai kebaikan tetapi kenyataaannya tidaklah demikian dan harus direnungkan dengan seksama.

:lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #5 on: 11 January 2008, 04:58:39 PM »
Liao Fan : Kita semua harus mengetahui dan memahami hal ini. Apakah yang dimaksud dengan "kebaikan setengah hati dan kebaikan sepenuh hati" ? I ching, Kitab tentang perubahan mengatakan .....

Narator : " Orang yang tidak melakukan perbuatan baik tidak akan mendapatkan nasib baik. Sebaliknya, orang yang tidak melakukan perbuatan jahat tidak akan mendapatkan kesengsaraan".

Liao Fan : Kumpulan dari perbuatan baik dan jahat sangat menentukan masa depan kita. Jika kita rajin berbuat baik, maka itu seperti mengumpulkan barang dalam kotak penyimpanan. Jika kita rajin, kotak tersebut akan cepat penuh dan kita akan mendapat imbalan berupa nasib baik. Jika bersemangat dan rajin mengumpulkan kejahatan, maka kotak penyimpanan perbuatan jahat kita akan cepat penuh dan malapetaka segera terjadi.

Jika kita agak malas dalam mengumpulkan kebaikan maupun perbuatan jahat, maka kotak penyimpanan hanya akan terisi setengahnya saja dan tidak ada nasib baik maupun malapetaka yang cepat menghampiri kita. Inilah penjelasan dari kebaikan yang sepenuh hati dan kebaikan yang setengah hati.

Pernah ada seorang perempuan miskin yang pergi mengunjungi vihara
Buddha dan bermaksud untuk memberikan sumbangan. Tetapi, dia begitu
miskin sehingga hanya mempunyai dua sen tetapi dia tetap
memberikannya kepada seorang bhiksu.

Yang mengejutkan perempuan tersebut , kepala bhiksu vihara itu
sendiri yang menghampiri dan membantunya melakukan penyesalan atas
pelanggaran-pelanggaran di masa lalu dan mempersembahkan jasa-jasa
baiknya di depan patung Buddha.

Di kemudian hari, perempuan itu terpilih untuk masuk ke istana
kaisar dan menjadi selir kaisar.Dengan berpakaian bagus dan mahal,
perempuan itu kembali pergi ke vihara Buddha yang dulu untuk
melakukan sumbangan, kali ini dengan membawa ribuan uang perak. Yang
mengecutkan hatinya, kepala bhiksu hanya mengutus seorang bhiksu
untuk membantunya mempersembahkan jasa-jasa baiknya. Perempuan itu
tidak mengerti dan bertanya kepada kepala bihksu tersebut ...

Perempuan : Dahulu saya hanya menyumbangkan dua sen, tetapi Guru
sendiri membantu saya menyatakan rasa penyesalan. Hari ini saya
datang dengan membawa banyak uang untuk di sumbangkan tetapi Guru
tidak membantu saya melakukan persembahan. Mengapa ?

Kepala Bhiksu : Walaupun Jumlah uang yang Anda berikan di masa lalu
sedikit, itu di berikan dengan hati yang murni dan tulus, karena itu
perlu bagi saya membalas ketulusan hatimu dan membantu melakukan
persembahan. Hari ini, walaupun sumbanganmu banyak, keikhlasan hati
dalam memberi tidaklah semurni dan setulus pemberian sebelumnya.
Oleh karena itu sumbangan tersebut tepat dan cukup di bantu oleh
murid saya.

Liao Fan : Ini dalah contoh bagaimana ribuan uang perak hanya di
anggap kebajikan setengah hati dan uang dua sen sebagai kebaikan
sepenuh hati.

:lotus:
« Last Edit: 11 January 2008, 06:15:26 PM by Felix Thioris »


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #6 on: 11 January 2008, 06:13:40 PM »
Contoh lain adalah Li- Jung, orang suci Dinasti Han. Dia sedang mengajari muridnya, Lyu Dong Bing, keahlian mengubah besi menjadi emas. Mereka akan emnggunakan emas tersebut untuk menolong orang miskin. Dong Bing bertanya pada gurunya …..

Dong Bing : Akankah emas ini berubah kembali menjadi besi ?

Li Jung : Setelah 500 tahun, benda itu akan kembali ke bentuknya semula.

Dong Bing : Kalau begitu, saya tidak ingin mempelajari ilmu ini. Keahlian ini dapat merugikan mereka yang memiliki emas ini 500 tahun dari sekarang.

Liao Fan : Sebenarnya, Li Jung hanya menguji kebaikan hati muridnya. Dia merasa gembira dengan hasil yang didapatnya. Lalu berkata

Li Jung : Untuk dapat menjadi orang abadi, orang harus menyelesaikan 3000 kebajikan, Apa yang baru kamu katakana muncul dari hati yang tulis; ketiga ribu perbuatan baikmu telah terpenuhi!

Liao Fan : Ini adalah contoh lain dari kebaikan sepenuh hati dan kebaikan setengah hati. Ketika melakukan perbuatan baik, yang terbaik adalah jika kita melakukannya dengan ketulusan yang paling dalam, bukan mencari imbalan atau selalu mengingat berapa banyak perbuatan baik yang telah kita lakukan. Jika kita berlatih denga cara ini, maka semua perbuatan baik kita akan mencapai pemenuhan dan berhasil.

Jika sebaliknya, kita selalu memikirkan perbuatan-perbuatan baik yang telah kita lakukan, mencari suatu imbalan, maka tidak peduli bagaimana tekunnya kita melakukan perbuatan baik, bahkan sepanjang hidup, perbuatan baik itu tetap dianggap sebagai kebaikan yang setengah hati.

Narator : Contohnya, ketika kita menyumbangkan uang kepada orang miskin, kita dapat mempraktekkan apa yang disebut “sumbangan murni”. Dalam bentuk pemberian ini tidak boleh ada dalam pikiran kita bahwa “saya” yang memberikannya atau memikirkan betapa pentingnya barang barang yang saya sumbangkan; atau memikirkan siapa yang menerima sumbangan tersebut. Kita hanya memberi dan itu karena benar-benar ikhlas dan penuh rasa hormat. Ketika mempersembahkan “sumbangan murni”, maka satu kantong beras dapat membawa nasib baik yang tidak terbatas dan jasa-jasa baik yang diperoleh dari sumbangan satu sen dapat menghapus pelanggaran-pelanggaran selama beribu-ribu tahun.

Liao Fan : Jika kita selalu mengingat perbuatan baik yang telah kita lakukan dan mengharapkan imbalan atas perbuatan tersebut, maka sumbangan 200.000 emas juga tidak cukup untuk memberikan kita imbalan nasib baik. Ini adalah cara lain menjelaskan kebaikan sepenuh hati dan kebaikan setengah hati.

:Lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #7 on: 13 January 2008, 12:44:31 PM »
Apakah yang dimaksud dengan “kebaikan yang besar dan kebaikan yang kecil”? Pernah terdapat seorang pejabat tinggi bernama Wei Jung Da yang dibawa masuk ke dunia roh untuk diadili atas perbuatan baik dan perbuatan jahatnya. Hakim di sana memerintahkan agar catatan perbuatan baik dan jahat atas dirinya ditunjukkan. Ketika catatan tersebut ditunjukkan, Jung Da sangat terkejut melihat banyaknya catatan perbuatan jahatnya yang memerintahkan kedua jenis catatan itu ditimbang. Anehnya, catatan perbuatan jahat yang memenuhi halaman pengadilan lebih ringan daripada satu gulungan catatan perbuatan baiknya, yang cuma setipis sumpit. Jung Da bertanya pada hakim ….

Jung Da : Umur saya belum mencapai 40 tahun, bagaimana mungkin saya dapat melakukan begitu banyak perbuatan salah ?

Hakim : Ketika memikirkan sesuatu yang tidak tepat, hal tersebut sudah dapat di anggap pelanggaran, pikiran tersebut tidak harus dilanjutkan dengan perbuatan untuk bisa di anggap sebagai sesuatu yang salah. Contohnya, ketika melihat perempuan cantik dan memikirkan hal yang tidak pantas, maka itu pun sudah dapat dianggap pelanggaran.

Liao Fan : Jung Da kemudian bertanya lagi pada hakim mengenai gulungan kecil yang mencatat perbuatan baiknya, yang lebih berat dari catatan perbuatan jahatnya. Hakim menjawab …

Hakim : Kaisar pernah merencanakan membangun jembatan batu yang besar tetapi engkau mengajukan keberatan atas rencana itu mengingat penderitaan dan korban yang bakal timbul terhadap puluhan dan ribuan pekerja yang harus menyelesaikan pekerjaan itu. Gulungan ini adalah salinan dari saran pertimbanganmu kepada kaisar.

Jung Da : Saya memang membuat keberatan itu, tetapi kaisar tidak mengacuhkannya dan tetap melaksanakan rencana pembuatan jembatan itu. Usulan saya sama sekali tidak memberi pengaruh apa-apa dalam kasus itu. Bagaimana bisa usulan itu lebih berat dibandingkan jumlah kesalahan saya ?

Hakim : Walaupun kaisar tidak menerima usulanmu, pikiran baikmu terhadap nasib puluhan dan ribuan orang sangat besar artinya, Jika waktu itu kaisar mendengar usulanmu, nilai kebaikan yang di timbulkan akan lebih besar lagi.

Liao Fan : Karena itu, ketika orang bertekad berbuat baik demi manfaat bagi banyak orang, sebuah perbuatan kecil sekalipun dapat mengumpulkan jasa-jasa baik yang sangat besar.

Narator : Jika orang hanya berpikir untk keuntungan diri sendiri, biarpun banyak perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukannya, jasa-jasa baiknya tetap dinilai kecil.

:lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan "
« Reply #8 on: 14 January 2008, 08:00:46 PM »
Liao Fan : apakah yang di maksud dengan kebajkan yang sulit dan kebaikan yang mudah” ? Para pelajar yang berpengetahuan luas pada masa dahulu sering mengatakan …

Pelajar : Saat berkeinginan mengatasi ketamakan dan hasrat yang ada pada dirinya orang harus memulainya dengan apa yang paling sulit untuk diatasi.

Liao Fan : Fan Chr, seorang murid confusius, pernah bertanya pada gurunya bagaimana caranya mengembangkan kemanusiaan dalam dirinya secara penuh.

Confusius : Mulailah dengan apa yang paling sulit untuk dilakukan.

Liao Fan : Yang dimaksud confusius dengan yang paling sulit adalah mengakhiri pikiran yang mementingkan diri sendiri. Mulailah berlatih dengan mengatasi apa yang paling sulit diatasi. Kita dapat berlatih seperti yang dilakukan Tuan Su, Guru tua dari Chiangshi, yang menyumbangkan uang setara dengan gajinya selama dua tahun kepada sebuah keluarga miskin yang berutang pada pemerintah. Dengan demikian dia telah menyelamatkan keluraga tersebut dari perpisahan akibat sang suami harus mendekam di penjara. Contoh lain adalah Tuan Jang dari Herbei.

Narator : Tuan Jang melihat seorang laki-laki sangat miskin yang harus menjaminkan isteri dan anaknya, dan kemudian tidak mempunyai uang menebus mereka. Jika dia tidak sanggup menebus mereka kembali, isteri dan anaknya dapat kehilangan nyawa mereka.

Liao Fan : Karena itu, Tuan Jang memberikan uang tabungannya selama sepuluh tahun kepada laki-laki miskin itu agar keluarganya dapat bersatu kembali.

Narator : Contoh seperti Tuan Su dan Tuan Jang sangat jarang ditemukan, karena mereka memberikan apa yang paling sulit untuk diberikan. Apa yang tidak akan dikorbankan orang lain, mereka lakukan dengan rela hati.

Liao Fan : Contoh lain adalah Tuan Jin dari propinsi Chiangsu. DIa sudah tua dan tidak mempunyai anak laki-laki, maka tetangganya menawarkan anak perempuan mereka untuk menikah dengannya, untuk memberikan anak yang akan meneruskan garis keturunannya. Tetapi Tuan Jin tidak sampai hati menghancurkan masa depan cerah anak perempuan tersebut, oleh karenanya dia menolak tawaran pernikahan itu dan menyuruhnya pulang.

Narator : Ini adalah contoh lain dari kemampuan untuk mengatasi apa yang paling sulit untuk diatasi dalam diri seseorang. Karena itu Tuhan telah melimpahkan banyak nasib baik, terutama kepada ketiga orang tersebut diatas.

:lotus:


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« Reply #9 on: 14 January 2008, 08:39:42 PM »
Quote
Narator : Ini adalah contoh lain dari kemampuan untuk mengatasi apa yang paling sulit untuk diatasi dalam diri seseorang. Karena itu Tuhan telah melimpahkan banyak nasib baik, terutama kepada ketiga orang tersebut diatas.
Loh ? ???
There is no place like 127.0.0.1

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« Reply #10 on: 14 January 2008, 09:33:29 PM »
Semoga yang baca bisa dengan kebijaksanaan menilainya...

btw versi mandarinnya thien kong yah... sering di translate sebagai tuhan / raja langit.
There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« Reply #11 on: 14 January 2008, 09:40:39 PM »
saya jg tidak setuju yg ini:

Quote
Guru Jung Feng : Melakukan sesuatu dengan tujuan memberikan manfaat kepada orang lain adalah baik, melakukan sesuatu untuk keuntungan diri sendiri adalah tidak baik. Jika apa yang kita lakukan
adalah demi manfaat pada oranglain, maka tidak menjadi masalah apakah kita memaki atau memukulnya. Perbuatan itu masih dianggap baik. Jika tujuan kita adalah untuk keuntungan diri sendiri,
maka meskipun bersikap hormat dan sopan, perbuatan itu tetap dianggap tidak baik.

memindahkan ego dari diri sendiri ke orang lain... mengutamakan orang lain di atas diri sendiri tidaklah lebih baik daripada mementingkan diri sendiri di atas orang lain. kalau sudah tau bahwa semua mahkluk hidup adalah tidak berinti, saya dan mahkluk lain adalah sama. CMIIW _/\_
« Last Edit: 14 January 2008, 09:49:05 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« Reply #12 on: 15 January 2008, 05:30:27 AM »
koq jadi dibahas masalah2 yg seperti ini.
Kenapa tidak dilihat yg baiknya karena ajaran liao Fan ini sangat bagus apalagi untuk jaman sekarang dimana perilaku manusia cenderung seperti hewan karena Ajaran2 Moral dan Budi Pekerti tidak lagi menjadi standar bagi mayoritas orang jaman sekarang.

Buku ini menurut saya sangat bagus Ajarannya, jadi jangan karena hal2 yang tidak begitu penting maka dibahas dan menjadi perdebatan.

Semoga kita semua bertambah maju dalam Praktek Dhamma
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« Reply #13 on: 15 January 2008, 11:05:55 AM »
 :))Bro Hengki, ajarannya memang bagus, hanya saja itu adalah ajaran Liao Fan.

Saya sedang mencoba melihat dari sudut pandang Buddhisme. Banyak ajaran diluaran sana yang bagus dan mengajarkan moral dan budi pekerti, akan tetapi belum tentu semuanya sejalan dengan Buddhisme.
 _/\_

There is no place like 127.0.0.1

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Buku " Empat Ajaran Liao Fan " ~ Jenis perbuatan baik ...
« Reply #14 on: 15 January 2008, 11:15:15 AM »
kalau ada kata2 kasar & menyinggung, mohon dimaafkan... ^:)^
tidak ada sedikitpun niat utk mengarahkan diskusi ini menjadi perdebatan yg menjatuhkan salah satu pihak.
niat awal adalah untuk saling membantu agar dapat maju bersama2 dalam Dhamma.

_/\_
« Last Edit: 15 January 2008, 11:22:03 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~