Apakah kita cukup menghormati orang tua di rumah dan tidak perlu menghormati Buddha Dharma dan Sangha di Vihara?
Krna dikatakan Orang tua adalah Buddha...
Maka sudah cukup kita menghormati atau menyokong orang tua di rumah dan tak perlu lagi ke vihara, apakah kalian setuju?
Dari pertanyaan dan peryataan bang Alpukat
Kalau dibahas dari tradisi Theravada, kita sudah melalukan beberapa perbuatan kebajikan yaitu menghormati orang tua,
menghormati Buddha,
menghormati Sang Tiratana (Buddha,Dhamma, Sangha)
menyokong orang tua dan
ke vihara bermamfaat atau tidak bermamfaat, menurut Alpukat ke vihara bermamfaat berarti itu Kebajikan, kalau Alpukat merasa tidak bermamfaat ke vihara, ya sudah jangan diteruskan lagi, karena Alpukat tidak bahagia ke Vihara.
Jadi praktek kesemuanya ini diatas tidak bisa dikait2kan dan dibandingkan lho, bang Alpukat !
Bang Alpukat boleh tahu orang tua adalah Buddha, dari mana sumbernya ?
Setahu saya orang tua yang melahirkan kita, karena Beliaulah kita dapat terlahir juga, kemudian ortu membimbing kita dari kecil, membiayai kita dan seterusnya, prinsipnya Beliau berbuat tanpa imbalan Jasa, jadi untuk membalas budi orang tua dalam kehidupan ini adalah kalau bisa dengan membimbing beliau /ortu kita untuk mengenal ajaran Buddha, sehingga Beliau mengerti ajaran Buddha dan seterusnya mempraktekkan ajaran Buddha, maka kita sudah dikatakan membalas jasa orang tua penuh.
makanya Sang Buddha membimbing Raja Sudhodana dan berhasil menjadi Arahat, ibunya DewiMaya walau telahir menjadi putra Raja Dewa Tusita, Sang Buddha ke alam Dewa membabarkah Dhamma sehingga putra raja dewa Tusita juga berhasil mencapai Sotapana.
arti Buddha seharusnya bang Alpukat sudah jelas !
kamsia