teman-teman sekalian...
saya ingin sharing mengenai alam semesta versi Buddhist dan versi astronomi umum.
Ini adalah topik yang seringkali menimbulkan kontroversi, bhikkhu Nanamoli dalam Visuddhi magga menerjemahkan masa kehancuran dan kemunculan sebagai contraction dan expansion...
dan ini juga diikuti oleh penerjemah yang lain... Pada waktu itu (bahkan juga hingga sekarang) memang ide mengenai alam semesta di dominasi oleh pemikiran alam semesta yang mengembang dan menciut (steady state theory dan bigbang)... kemungkinan ini juga mendasari penerjemahan pada saat itu...
Menurut Satta suriya sutta dan Aganna sutta alam semesta tidak digambarkan menciut dan mengembang seperti pandangan para ahli... yang benar alam semesta hancur dan terbentuk lagi....
alam semesta hancur karena tiga sebab, yaitu; api, air dan angin. Kehancuran karena angin adalah yang paling dahsyat, karena pada kehancuran karena angin seluruh alam hingga ke alam jhana ke tiga hancur...
sehingga tempat yang aman pada kehancuran karena angin hanya bila kita berada di alam jhana ke empat atau alam arupa jhana (arupa berarti: tanpa bentuk...)
Beda sekali dengan pandangan menurut ahli kosmologi barat... yang menganggap semua alam semesta mengembang dari bentuk sebesar bola...?
Saya beranggapan bahwa pandangan bahwa alam semesta awalnya berbentuk sebesar bola (bigbang) hanya merupakan metamorfosa dari pandangan penciptaan atau sumber awal segala sesuatu
Kehancuran menurut pandangan Buddhist bersifat parsial, tidak menyeluruh...kehancuran ini hanya terbatas pada galaksi, tidak seluruh alam semesta...( ada milyaran galaksi di seluruh di alam semesta yang teramati..)
Visuddhi Magga mengatakan kehancuran yang terjadi adalah kehancuran yang terjadi pada koti sata sahassa loka dhatu. (seratus milyar tata-surya - kurang lebih jumlah tatasurya yang ada di galaksi bimasakti kita)
koti = juta, sata = seratus dan sahassa = seribu sedangkan loka dhatu berarti tata surya.
((( semoga kita semua terbebas dari pandangan salah )))