Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Ingyastuti on 20 September 2010, 08:22:44 PM

Title: Apa gunanya berdoa???
Post by: Ingyastuti on 20 September 2010, 08:22:44 PM
Sebenarnya apa sich arti dari berdoa dalam agama buddha???
dan apa manfaat dari berdoa itu yach?? :o :o :o :o :o
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 20 September 2010, 08:40:32 PM
Namo Buddhaya,

In certain Buddhist sects, prayer accompanies meditation. Buddhism for the most part sees prayer as a secondary, supportive practice to meditation and scriptural study. Gautama Buddha claimed that human beings possess the capacity and potential to be liberated, or enlightened, through contemplation, leading to insight. Prayer is seen mainly as a powerful psycho-physical practice that can enhance meditation.[44]

In the earliest Buddhist tradition, the Theravada, and in the later Mahayana tradition of Zen (or Chán), prayer plays only an ancillary role. It is largely a ritual expression of wishes for success in the practice and in helping all beings.[45][46][47][48]

The 'skillful means' (Sanskrit: upaya) of the 'transfer of merit' (Sanskrit: parinamana) is an evocation and prayer. Moreover, an indeterminate number of buddhas are available for intercession as they reside in 'pure-fields' (Sanskrit: buddha-kshetra). The nirmanakaya of a 'pure-field' is what is generally known and understood as mandala. The opening and closing of the 'wheel' (Sanskrit: mandala) is an active prayer. An active prayer is a mindful activity, an activity in which mindfulness is not just cultivated but is.[49] A common prayer is "May the merit of my practice, adorn Buddhas' Pure Lands, requite the fourfold kindness from above, and relieve the suffering of the three life-journeys below. Universally wishing sentient beings, Friends, foes, and karmic creditors, all to activate the bodhi mind, and all to be reborn in the Pure Land of Ultimate Bliss." (願以此功德 莊嚴佛淨土 上報四重恩 下濟三途苦 普願諸眾生 冤親諸債主 悉發菩提心 同生極樂國)[50]

The 'Generation Stage' (Sanskrit: utpatti-krama) of Vajrayana involves prayer elements.[51]

The Tibetan Buddhism tradition emphasizes an instructive and devotional relationship to a guru; this may involve devotional practices known as guru yoga which are congruent with prayer. It also appears that Tibetan Buddhism posits the existence of various deities, but the peak view of the tradition is that the deities or yidam are no more existent or real than the 'continuity' (Sanskrit: santana; refer mindstream) of the practitioner, environment and activity. But how practitioners engage 'yidam' or tutelary deities will depend upon the 'level' or more appropriately 'yana' at which they are practicing. At one level, one may pray to a deity for protection or assistance, taking a more subordinate role. At another level, one may invoke the deity, on a more equal footing. And at a higher level one may deliberately cultivate the idea that one has 'become' the deity, whilst remaining aware that its ultimate nature is shunyata. The views of the more esoteric yana are impenetrable for those without direct experience and empowerment. Pure Land Buddhism emphasizes the recitation of prayer-like mantras by devotees. On one level it is said that reciting these mantras can ensure rebirth into a sambhogakaya 'pure land' (Sanskrit: buddha-kshetra) after bodily dissolution, a pure sphere spontaneously co-emergent to a buddha's enlightened intention. On another, the practice is a form of meditation aimed at achieving realization.

But beyond all these practices the Buddha emphasized the primacy of individual practice and experience. He said that supplication to gods or deities was not necessary. Nevertheless, today many lay people in East Asian countries pray to the Buddha in ways that resemble Western prayer - asking for intervention and offering devotion.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer#Buddhism

 _/\_



Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: kevin_kin on 20 September 2010, 08:44:02 PM
Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 20 September 2010, 08:58:42 PM
Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 20 September 2010, 09:05:48 PM
bro triyana, terjemahan kata 'doa' agak membingungkan !

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 20 September 2010, 09:15:26 PM
Namo Buddhaya,

bro triyana, terjemahan kata 'doa' agak membingungkan !

 _/\_

Prayer is a form of religious practice that seeks to activate a volitional connection to a god, deity or spirit, through deliberate practice. Prayer may be either individual or communal and take place in public or in private. It may involve the use of words or song. When language is used, prayer may take the form of a hymn, incantation, formal creedal statement, or a spontaneous utterance in the praying person. There are different forms of prayer such as petitionary prayer, prayers of supplication, thanksgiving, and worship/praise. Prayer may be directed towards a deity, spirit, deceased person, or lofty idea, for the purpose of worshiping, requesting guidance, requesting assistance, confessing sins or to express one's thoughts and emotions. Thus, people pray for many reasons such as personal benefit or for the sake of others.

http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer#Buddhism

Semoga cukup jelas.  :)

 _/\_

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Mr.Jhonz on 20 September 2010, 09:39:05 PM
Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.


Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_


Bisa jelaskan point nomor 5?

 [at] tia
Definisi doa menurut tia apa?
bisa berikan salah satu contoh doa? :)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 20 September 2010, 09:46:52 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.


Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_


Bisa jelaskan point nomor 5?

 [at] tia
Definisi doa menurut tia apa?
bisa berikan salah satu contoh doa? :)

Silahkan langsung ke bagian Mahayana sub bagian Pure Land/ Tanah Suci  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Dhammapada on 20 September 2010, 09:48:53 PM
bs apakah mengikis kamma sama dgn mengikis lobbha - dosa - moha sekalian
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 20 September 2010, 09:59:32 PM
dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 20 September 2010, 10:04:32 PM
Namo Buddhaya,

bs apakah mengikis kamma sama dgn mengikis lobbha - dosa - moha sekalian

Silahkan langsung ke thread Mahayana bagian Pure Land/Tanah Murni disana ada banyak teman yang akan membantu anda.

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 20 September 2010, 10:07:29 PM
Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

Menurut saya definisi ini terlalu sempit dan kurang tepat.  :)

Coba yang ini :

Prayer is a form of religious practice that seeks to activate a volitional connection to a god, deity or spirit, through deliberate practice. Prayer may be either individual or communal and take place in public or in private. It may involve the use of words or song. When language is used, prayer may take the form of a hymn, incantation, formal creedal statement, or a spontaneous utterance in the praying person. There are different forms of prayer such as petitionary prayer, prayers of supplication, thanksgiving, and worship/praise. Prayer may be directed towards a deity, spirit, deceased person, or lofty idea, for the purpose of worshiping, requesting guidance, requesting assistance, confessing sins or to express one's thoughts and emotions. Thus, people pray for many reasons such as personal benefit or for the sake of others.

http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer#Buddhism

Definisinya lebih luas dan tepat.  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 21 September 2010, 06:33:10 AM
Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

Menurut saya definisi ini terlalu sempit dan kurang tepat.  :)

Coba yang ini :

Prayer is a form of religious practice that seeks to activate a volitional connection to a god, deity or spirit, through deliberate practice. Prayer may be either individual or communal and take place in public or in private. It may involve the use of words or song. When language is used, prayer may take the form of a hymn, incantation, formal creedal statement, or a spontaneous utterance in the praying person. There are different forms of prayer such as petitionary prayer, prayers of supplication, thanksgiving, and worship/praise. Prayer may be directed towards a deity, spirit, deceased person, or lofty idea, for the purpose of worshiping, requesting guidance, requesting assistance, confessing sins or to express one's thoughts and emotions. Thus, people pray for many reasons such as personal benefit or for the sake of others.

http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer#Buddhism

Definisinya lebih luas dan tepat.  :)

 _/\_

IMO
menurut KBBI dari Bro Indra cukup lengkap dan jelas
jadi 'doa' tidak sesuai dengan Buddha Dhamma.

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: kevin_kin on 21 September 2010, 08:36:26 PM
Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 21 September 2010, 08:56:48 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_


Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 21 September 2010, 09:15:16 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_





jika meminta sesuatu dalam doa kepada Buddha, apakah menurut Bro Triyana adalah Buddha yang mengabulkan doa itu? jika bukan Buddha yg mengabulkan apakah doa itu jadi bermanfaat atau tidak?

Apakah menurut Bro Triyana membaca paritta = berdoa?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 21 September 2010, 09:33:48 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_





jika meminta sesuatu dalam doa kepada Buddha, apakah menurut Bro Triyana adalah Buddha yang mengabulkan doa itu? jika bukan Buddha yg mengabulkan apakah doa itu jadi bermanfaat atau tidak?

Apakah menurut Bro Triyana membaca paritta = berdoa?

Bro Indra yang baik,

Bisa saja karena Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva memiliki timbunan punya/punna yang tak terbatas dan ini tidak menyalahi hukum karma karena hal yang baik timbul dari karma baik yang telah matang.

Menurut definisi dari Wikipedia membaca Parrita Suci dapat disebut salah satu kegiatan doa, meskipun biasanya ditekankan dalam Theravada hal ini hanyalah semata-mata mengingat Sabda Sang Buddha dalam Sutta-Sutta, tetapi harap diingat dengan mengingat Sabda Sang Buddha dan mengucapkannya anda telah mengucapkan Kebenaran dan hal ini akan menghasilkan Daya Positif yang sangat kuat buat diri anda dan lingkungan sekitar sehingga secara otomatis berarti mengurangi karma buruk anda sendiri dan membantu lingkungan sekitar anda menimbun potensi untuk matangnya karma baik.   :)

 _/\_

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 21 September 2010, 09:38:32 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_





jika meminta sesuatu dalam doa kepada Buddha, apakah menurut Bro Triyana adalah Buddha yang mengabulkan doa itu? jika bukan Buddha yg mengabulkan apakah doa itu jadi bermanfaat atau tidak?

Apakah menurut Bro Triyana membaca paritta = berdoa?

Bro Indra yang baik,

Bisa saja karena Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva memiliki timbunan punya/punna yang tak terbatas dan ini tidak menyalahi hukum karma karena hal yang baik timbul dari karma baik yang telah matang.

jadi apakah Buddha yg mengabulkan doa atau karena karma baik yg telah matang?

Quote
Menurut definisi dari Wikipedia membaca Parrita Suci dapat disebut salah satu kegiatan doa, meskipun biasanya ditekankan dalam Theravada hal ini hanyalah semata-mata mengingat Sabda Sang Buddha dalam Sutta-Sutta, tetapi harap diingat dengan mengingat Sabda Sang Buddha dan mengucapkannya anda telah mengucapkan Kebenaran dan hal ini akan menghasilkan Daya Positif yang sangat kuat buat diri anda dan lingkungan sekitar sehingga secara otomatis berarti mengurangi karma buruk anda sendiri dan membantu lingkungan sekitar anda menimbun potensi untuk matangnya karma baik.   :)

 _/\_



tanpa mengurangi rasa hormat pada Wikipedia, sebaiknya kita menggunakan referensi sutta/sutra untuk diskusi ini
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: thioboeki on 21 September 2010, 10:02:50 PM


  wkwkwkk,,,??!!    Malaikat dilawan,,,,!!       (kalo sumedo=tuhan,indra=malaikat)                     

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 21 September 2010, 10:02:57 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_





jika meminta sesuatu dalam doa kepada Buddha, apakah menurut Bro Triyana adalah Buddha yang mengabulkan doa itu? jika bukan Buddha yg mengabulkan apakah doa itu jadi bermanfaat atau tidak?

Apakah menurut Bro Triyana membaca paritta = berdoa?

Bro Indra yang baik,

Bisa saja karena Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva memiliki timbunan punya/punna yang tak terbatas dan ini tidak menyalahi hukum karma karena hal yang baik timbul dari karma baik yang telah matang.

jadi apakah Buddha yg mengabulkan doa atau karena karma baik yg telah matang?

Quote
Menurut definisi dari Wikipedia membaca Parrita Suci dapat disebut salah satu kegiatan doa, meskipun biasanya ditekankan dalam Theravada hal ini hanyalah semata-mata mengingat Sabda Sang Buddha dalam Sutta-Sutta, tetapi harap diingat dengan mengingat Sabda Sang Buddha dan mengucapkannya anda telah mengucapkan Kebenaran dan hal ini akan menghasilkan Daya Positif yang sangat kuat buat diri anda dan lingkungan sekitar sehingga secara otomatis berarti mengurangi karma buruk anda sendiri dan membantu lingkungan sekitar anda menimbun potensi untuk matangnya karma baik.   :)

 _/\_



tanpa mengurangi rasa hormat pada Wikipedia, sebaiknya kita menggunakan referensi sutta/sutra untuk diskusi ini

Bro Indra yang baik,

Didalam ajaran Buddha dikenal adanya pelimpahan jasa baik, dalam banyak hal Sang Buddha sendiri telah memberikan banyak jasa baik dengan mengajar,membimbing dan merawat para bhikku dan banyak umat awam. lebih lanjut menurut ajaran Mahayana Para Buddha dapat bereinkarnasi kembali untuk menolong mahluk hidup dengan menjadi Bodhisattva Mahasattva Agung dan dengan demikian mampu menyalurkan timbunan punya/punna yang Beliau miliki guna menolong mahluk. Bila ditanyakan apakah karma postif yang telah matang yang menghasilkan sesuatu yang baik itu dari kita sendiri atau dari Para Buddha dan Bodhisattva Agung maka jawabanya berasal dari dari Para Buddha dan Bodhisattva Agung yang olehnya kita meminta, tetapi dapat juga berasal dari perbuatan baik anda sendiri tetapi ingat hal ini  tidak sepenuhnya berasal dari tekad dan usaha anda sendiri tetapi harus bergantung juga pada Dharma/Dhamma yang pada akhirnya anda juga harus memiliki Sradha/Saddha kepada Sang Buddha.

Referensi Sutta/Sutra tentang doa dapat kita lihat dengan kebiasaan para bhikku/bhikkuni untuk menguncarkan Sabda-Sabda Sang Buddha agar selalu ingat, Sang Buddha sendiri juga mengingatkan kita untuk selalu sadar dan mengingat Triratna, saya yakin Beliau tidak keberatan kita mengingat Sutta/Sutra dan menguncarkannya dengan kesungguhan hati  :)


Sudah dulu ya bro, kalo ada pertanyaan lagi besok saya jawab, terima kasih buat atensinya  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 21 September 2010, 10:11:41 PM


  wkwkwkk,,,??!!    Malaikat dilawan,,,,!!       (kalo sumedo=tuhan,indra=malaikat)                     



saya malaikat? maaf Bro, malaikat rasanya terlalu tinggi buat saya, seingat saya, saya hanya menerima gaji sebagai seorang algojo. kalau benar malaikat, saya harus menuntut naik gaji nih ;D
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: kevin_kin on 21 September 2010, 10:13:37 PM
Namo Buddaya,

Iya sih tak ada masalah dgan mbah gugel ato wiki,,, itu misconception saya.. maaf  ^:)^

back to topic! di thread yg 1 lagi kita beda pandangan, dan yg ini juga! hahahaha  :)

nah,menurut saya, meminta(dalam bentuk berdoa) itu adalah hal yg tidak berguna. mengapa tidak berguna? seperti yg saya katakan tadi , NO ACTION DOA ONLY! Inilah penyakit yg melanda ajaran sebelah! jganlah anda biarkan umat buddhis terbiasa meminta2, meskipun dlam bentuk yg bro katakan tadi, minta sesuatu kepada Buddha.. Ini hal yg tidak diajarkan oleh para Buddha sekalipun. mkny kita lebih baik berharap, seperti sabbe satta ..... dalam bentuk harapan yg universal dan tidak memiliki sifat ego.

Maaf bila ada yg salah.  ::)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 21 September 2010, 10:19:26 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_





jika meminta sesuatu dalam doa kepada Buddha, apakah menurut Bro Triyana adalah Buddha yang mengabulkan doa itu? jika bukan Buddha yg mengabulkan apakah doa itu jadi bermanfaat atau tidak?

Apakah menurut Bro Triyana membaca paritta = berdoa?

Bro Indra yang baik,

Bisa saja karena Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva memiliki timbunan punya/punna yang tak terbatas dan ini tidak menyalahi hukum karma karena hal yang baik timbul dari karma baik yang telah matang.

jadi apakah Buddha yg mengabulkan doa atau karena karma baik yg telah matang?

Quote
Menurut definisi dari Wikipedia membaca Parrita Suci dapat disebut salah satu kegiatan doa, meskipun biasanya ditekankan dalam Theravada hal ini hanyalah semata-mata mengingat Sabda Sang Buddha dalam Sutta-Sutta, tetapi harap diingat dengan mengingat Sabda Sang Buddha dan mengucapkannya anda telah mengucapkan Kebenaran dan hal ini akan menghasilkan Daya Positif yang sangat kuat buat diri anda dan lingkungan sekitar sehingga secara otomatis berarti mengurangi karma buruk anda sendiri dan membantu lingkungan sekitar anda menimbun potensi untuk matangnya karma baik.   :)

 _/\_



tanpa mengurangi rasa hormat pada Wikipedia, sebaiknya kita menggunakan referensi sutta/sutra untuk diskusi ini

Bro Indra yang baik,

Didalam ajaran Buddha dikenal adanya pelimpahan jasa baik, dalam banyak hal Sang Buddha sendiri telah memberikan banyak jasa baik dengan mengajar,membimbing dan merawat para bhikku dan banyak umat awam. lebih lanjut menurut ajaran Mahayana Para Buddha dapat bereinkarnasi kembali untuk menolong mahluk hidup dengan menjadi Bodhisattva Mahasattva Agung dan dengan demikian mampu menyalurkan timbunan punya/punna yang Beliau miliki guna menolong mahluk. Bila ditanyakan apakah karma postif yang telah matang yang menghasilkan sesuatu yang baik itu dari kita sendiri atau dari Para Buddha dan Bodhisattva Agung maka jawabanya berasal dari dari Para Buddha dan Bodhisattva Agung yang olehnya kita meminta, tetapi dapat juga berasal dari perbuatan baik anda sendiri tetapi ingat hal ini  tidak sepenuhnya berasal dari tekad dan usaha anda sendiri tetapi harus bergantung juga pada Dharma/Dhamma yang pada akhirnya anda juga harus memiliki Sradha/Saddha kepada Sang Buddha.

Referensi Sutta/Sutra tentang doa dapat kita lihat dengan kebiasaan para bhikku/bhikkuni untuk menguncarkan Sabda-Sabda Sang Buddha agar selalu ingat, Sang Buddha sendiri juga mengingatkan kita untuk selalu sadar dan mengingat Triratna, saya yakin Beliau tidak keberatan kita mengingat Sutta/Sutra dan menguncarkannya dengan kesungguhan hati  :)


Sudah dulu ya bro, kalo ada pertanyaan lagi besok saya jawab, terima kasih buat atensinya  :)

 _/\_


mari kita berandai2 dulu:

misalkan si ABLEH yg sudah 2 hari tidak makan hari ini ia berdoa kepada Buddha untuk meminta makan, tapi sampai tengah malam pada hari itu ia tetap tidak mendapatkan makanan.

keesokan harinya, ia melihat seekor kambing, dan berdoa kepada kambing, dan tidak jauh dari tempatnya ada mobil mogok, dan ia membantu mendorong mobil mogok itu, atas jasanya si pengemudi memberikan uang kepadanya 20rb, dan dengan uang itu ia bisa makan pada hari itu.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: thioboeki on 21 September 2010, 10:22:06 PM
             

saya malaikat? maaf Bro, malaikat rasanya terlalu tinggi buat saya, seingat saya, saya hanya menerima gaji sebagai seorang algojo. kalau benar malaikat, saya harus menuntut naik gaji nih ;D
[/quote]
kalo gitu cocok juga jadi algojo.
Hayoo,,,siapa yang mau dipenggal,,!!


(???)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: thioboeki on 21 September 2010, 10:27:01 PM

  ( Namo Buddhaya,,,Salam untuk bro triyana dan kevin.
   
     Juga utk bro Indra,sudah lama tak ketemu.......            )
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 21 September 2010, 10:40:36 PM

  ( Namo Buddhaya,,,Salam untuk bro triyana dan kevin.
   
     Juga utk bro Indra,sudah lama tak ketemu.......            )

makanya sering2 mampir ke sini, Bro, saya tiap hari dinas di sini
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Ingyastuti on 21 September 2010, 11:29:37 PM
dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 22 September 2010, 12:26:19 AM
betul, jadi gak ada gunanya kan?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: andry on 22 September 2010, 03:36:05 AM


  wkwkwkk,,,??!!    Malaikat dilawan,,,,!!       (kalo sumedo=tuhan,indra=malaikat)                     


wakakak...
perasaan malaikat tuh mengasihi babi deh... dan nda pernah ada kumisss
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: johan3000 on 22 September 2010, 08:29:34 AM
Nah kalau speedy lagi down atau server lagi ngadat,... gak ada kerjaan,
pingin ngobrol ngalur ngidurrrr.... pingin ngomong2 dan mencetuskan ide...

gak ada salah nya berdoa.... silahkan berjam-jam tanpa pulsa koq.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 22 September 2010, 12:16:33 PM
dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 22 September 2010, 12:40:04 PM
dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 22 September 2010, 01:21:02 PM
dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 22 September 2010, 01:24:47 PM
dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?

sejenis inex kah?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 22 September 2010, 01:25:58 PM
maya atau khayalan, yg jelas ada manfaatnya dibuktikan di berbagai riset...
mungkin tergantung sikap mental si pendoa juga ngkali.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 22 September 2010, 01:29:43 PM
maya atau khayalan, yg jelas ada manfaatnya dibuktikan di berbagai riset...
mungkin tergantung sikap mental si pendoa juga ngkali.

Bagi orang yang suka menghibur diri, memang berdoa sangat bermanfaat baginya. Saya setuju dengan hal ini... Namun bagi yang sudah dewasa, mereka tidak lagi membutuhkan cara "menghibur diri".
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Riky_dave on 22 September 2010, 01:32:38 PM
banyak umat awam ketika zaman Buddha Gotama juga berdoa?
pengikut  Buddhisme lagi?

um?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Hendra Susanto on 22 September 2010, 01:36:43 PM
banyak umat awam ketika zaman Buddha Gotama juga berdoa?
pengikut  Buddhisme lagi?

um?

ha?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Riky_dave on 22 September 2010, 01:46:05 PM
banyak umat awam ketika zaman Buddha Gotama juga berdoa?
pengikut  Buddhisme lagi?

um?

ha?

"berdoa" dalam artian lain..

misalnya ketika berdana,mengucapkan "keinginan", "saya bla bla bla bla bla"

termasuk berdoa juga kan?

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 22 September 2010, 01:51:48 PM
Bagi orang yang suka menghibur diri, memang berdoa sangat bermanfaat baginya. Saya setuju dengan hal ini... Namun bagi yang sudah dewasa, mereka tidak lagi membutuhkan cara "menghibur diri".
karena dukkha, kebanyakan orang melarikan diri dari realita.

ada banyak cara untuk melarikan diri. ada yang mencari materi, mengejar kekayaan dari satu target ke target yang lain, dari hp nokia ke blackberry, dari rumah rss ke rumah tingkat 3. ada yg menciptakan sosok juru selamat, sehingga merasa ada harapan untuk keluar dari dukkha. ada yang mencari persahabatan dan cinta, berharap cinta menyembuhkan hatinya yg luka tergores duka ataupun kesepian. ada yang mencari guru, dari guru yang satu ke guru yg lain, berharap si guru membawakan obat mujarab penyembuh dukkha. ada yang mencari sehat, dari teknik pernafasan ke supplemen dewa sampai ke gelang biofir berharap kesehatan prima bisa menyembuhkan dukkha. ada pula yang mencari teori2 dosa, surga neraka, karma, reinkarnasi dan penjelasan2 mengenai hidup dan kelangsungannya sesudah mati, memberikan harapan ada jalan keluar dari dukkha yang menyiksa.

satu dengan yg lain, tidak ada yang lebih dewasa. semuanya sama2 melarikan diri dari dukkha, hanya remedy dan caranya berbeda...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Mahadeva on 22 September 2010, 02:07:27 PM
dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_

yoi dan doanya pastilah, "Doa Buddha Kami"

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."

doa itu supaya kita terlihat lebih religius dan saleh
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Riky_dave on 22 September 2010, 02:09:24 PM
yang atas

:hammer:
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: thioboeki on 22 September 2010, 02:27:24 PM

  ( Namo Buddhaya,,,Salam untuk bro triyana dan kevin.
   
     Juga utk bro Indra,sudah lama tak ketemu.......            )

makanya sering2 mampir ke sini, Bro, saya tiap hari dinas di sini


siap!!
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 22 September 2010, 04:26:39 PM
karena dukkha, kebanyakan orang melarikan diri dari realita.

ada banyak cara untuk melarikan diri. ada yang mencari materi, mengejar kekayaan dari satu target ke target yang lain, dari hp nokia ke blackberry, dari rumah rss ke rumah tingkat 3. ada yg menciptakan sosok juru selamat, sehingga merasa ada harapan untuk keluar dari dukkha. ada yang mencari persahabatan dan cinta, berharap cinta menyembuhkan hatinya yg luka tergores duka ataupun kesepian. ada yang mencari guru, dari guru yang satu ke guru yg lain, berharap si guru membawakan obat mujarab penyembuh dukkha. ada yang mencari sehat, dari teknik pernafasan ke supplemen dewa sampai ke gelang biofir berharap kesehatan prima bisa menyembuhkan dukkha. ada pula yang mencari teori2 dosa, surga neraka, karma, reinkarnasi dan penjelasan2 mengenai hidup dan kelangsungannya sesudah mati, memberikan harapan ada jalan keluar dari dukkha yang menyiksa.

satu dengan yg lain, tidak ada yang lebih dewasa. semuanya sama2 melarikan diri dari dukkha, hanya remedy dan caranya berbeda...

Tidak benar bila menyama-ratakan semua kasus sebagai satu hal yang sama... Jika semua dikatakan sebagai "melarikan diri dari dukkha", maka apa yang dilakukan Siddhattha Gotama pun termasuk melarikan diri dari dukkha. Sedangkan yang saya tekankan dalam postingan sebelumnya adalah: "berdoa pada suatu pribadi yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya, adalah suatu penghiburan diri melalui daya imajinasi".
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 09:35:27 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Biasa si di budhist tak ada istilah berdoa,paling adanya puja bakti,sbagai tnda penghormatan kepada guru agung kita.. trus berdoa tuh biasany istilah dr agama lain,yg gunany untuk meminta minta..

Maaf tapi anda keliru silahkan baca reply saya diatas setidaknya ada beberapa manfaat berdoa:

1. Doa menyertai meditasi

2. Doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan    meditasi.

3. Ekspresi keinginan untuk sukses dalam praktek dan dalam membantu semua makhluk.

4. Pelimpahan jasa baik.

5. Mengikis banyak sekali karma buruk agar dilahirkan di Tanah Buddha tertentu.

Manfaat-manfaat lainya silahkan dibaca sendiri  :)

 _/\_
]


sesungguhnya makna dari ucapan saya agar TS tidak berdoa yg terpengaruh dr ajaran lain,yaitu berdoa dgan cara meminta2 sebagai contoh meminta pengampunan dosa,dll.. kita semua mengetahui hal tersebut tidaklah mungkin.
Menurut saya,doa yg benar dan dibenarkan oleh sang buddha adalah doa yg tidak egois,yg dalam disini dimksud adalah tidak seperti 'berikanlah saya harta,etc' .. yg benar adalah seperti sabbe satta bhavantu sukhitata,yg sebernarnya merupakan bentuk dr harapan..

jadi menurut saya doa itu adalah istilah dr agama lain, yg ada di buddhist hanyalah puja bakti sebagai bentuk penghormatan kepada triratna, berharap utk sesuatu yg baik (biasa utk universal atau para leluhur (patidana) ) dan yg paling penting adalah menyadari bahwa dengan HANYA berdoa, no action doa only, tak kan ada pencapaian indah dlam hidup ini.

Source : pengalaman hidup,bukan dr kamus ato wikipedia ato mbah gugel

 _/\_

Doa meminta sesuatu yang baik tidak dilarang dalam Agama Buddha dan tidak bertentangan dengan prinsip karma, karena dengan mengarahkan citta kita ke hal-hal yang baik kita menghindar dari hal-hal yang buruk. Meminta kepada Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva agar kita mendapat hal-hal yang baik sebagai contoh meminta agar latihan meditasi kita berhasil dengan baik, meminta agar semua mahluk berbahagia, meminta agar kita senantiasa bahagia adalah sesuatu yang positif karena  Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memiliki punya/punna (merit) yang tak terbatas sehingga akan mengikis banyak karma buruk kita.
Bila anda seorang penganut Theravada yang taat anda dapat membaca Paritta Suci yang merupakan Sutta-Sutta Suci yang akan mengingatkan dan memperkuat keyakinan anda akan kemampuan dan kekuatan dari Sabda Sang Buddha dan bahkan Sang Buddha sendiri sehingga citta anda akan selalu positif dan dengan demikian akan mengurangi kamma buruk saudara, ingat point doa dipandang terutama sebagai suatu praktek psiko-fisik yang kuat yang dapat meningkatkan  meditasi.

Apa yang salah dengan Wikipedia dan mbah Google?  :)

Ehipassiko = Datang, Lihat, Praktekan

 _/\_





jika meminta sesuatu dalam doa kepada Buddha, apakah menurut Bro Triyana adalah Buddha yang mengabulkan doa itu? jika bukan Buddha yg mengabulkan apakah doa itu jadi bermanfaat atau tidak?

Apakah menurut Bro Triyana membaca paritta = berdoa?

Bro Indra yang baik,

Bisa saja karena Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva memiliki timbunan punya/punna yang tak terbatas dan ini tidak menyalahi hukum karma karena hal yang baik timbul dari karma baik yang telah matang.

jadi apakah Buddha yg mengabulkan doa atau karena karma baik yg telah matang?

Quote
Menurut definisi dari Wikipedia membaca Parrita Suci dapat disebut salah satu kegiatan doa, meskipun biasanya ditekankan dalam Theravada hal ini hanyalah semata-mata mengingat Sabda Sang Buddha dalam Sutta-Sutta, tetapi harap diingat dengan mengingat Sabda Sang Buddha dan mengucapkannya anda telah mengucapkan Kebenaran dan hal ini akan menghasilkan Daya Positif yang sangat kuat buat diri anda dan lingkungan sekitar sehingga secara otomatis berarti mengurangi karma buruk anda sendiri dan membantu lingkungan sekitar anda menimbun potensi untuk matangnya karma baik.   :)

 _/\_



tanpa mengurangi rasa hormat pada Wikipedia, sebaiknya kita menggunakan referensi sutta/sutra untuk diskusi ini

Bro Indra yang baik,

Didalam ajaran Buddha dikenal adanya pelimpahan jasa baik, dalam banyak hal Sang Buddha sendiri telah memberikan banyak jasa baik dengan mengajar,membimbing dan merawat para bhikku dan banyak umat awam. lebih lanjut menurut ajaran Mahayana Para Buddha dapat bereinkarnasi kembali untuk menolong mahluk hidup dengan menjadi Bodhisattva Mahasattva Agung dan dengan demikian mampu menyalurkan timbunan punya/punna yang Beliau miliki guna menolong mahluk. Bila ditanyakan apakah karma postif yang telah matang yang menghasilkan sesuatu yang baik itu dari kita sendiri atau dari Para Buddha dan Bodhisattva Agung maka jawabanya berasal dari dari Para Buddha dan Bodhisattva Agung yang olehnya kita meminta, tetapi dapat juga berasal dari perbuatan baik anda sendiri tetapi ingat hal ini  tidak sepenuhnya berasal dari tekad dan usaha anda sendiri tetapi harus bergantung juga pada Dharma/Dhamma yang pada akhirnya anda juga harus memiliki Sradha/Saddha kepada Sang Buddha.

Referensi Sutta/Sutra tentang doa dapat kita lihat dengan kebiasaan para bhikku/bhikkuni untuk menguncarkan Sabda-Sabda Sang Buddha agar selalu ingat, Sang Buddha sendiri juga mengingatkan kita untuk selalu sadar dan mengingat Triratna, saya yakin Beliau tidak keberatan kita mengingat Sutta/Sutra dan menguncarkannya dengan kesungguhan hati  :)


Sudah dulu ya bro, kalo ada pertanyaan lagi besok saya jawab, terima kasih buat atensinya  :)

 _/\_


mari kita berandai2 dulu:

misalkan si ABLEH yg sudah 2 hari tidak makan hari ini ia berdoa kepada Buddha untuk meminta makan, tapi sampai tengah malam pada hari itu ia tetap tidak mendapatkan makanan.

keesokan harinya, ia melihat seekor kambing, dan berdoa kepada kambing, dan tidak jauh dari tempatnya ada mobil mogok, dan ia membantu mendorong mobil mogok itu, atas jasanya si pengemudi memberikan uang kepadanya 20rb, dan dengan uang itu ia bisa makan pada hari itu.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha.

Namo Buddhaya,

 :) Saya sudah mengira anda akan berkomentar seperti itu.

Begini ya bro, usaha kita ya tetap harus jalan semisal anda mau ujian sekolah ya tetap harus belajar to? :) kalo ndak belajar ya ndak bakalan bisa apalagi kalo ujiannya bagian IPS (Sosial) kalau IPA (Pasti Alam) saya masih yakin ndak belajar mungkin masih mampu (teman saya dulu ada yg begitu, tapi mohon jangan ditiru soale selain hobinya dari lahir sudah pasti alam juga anaknya cerdas  :P). Yang saya maksudkan disini adalah kalau soal punya/punna/merit tentu kita tidak sebanding dengan Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva oleh karena itulah kita memohon agar karma buruk kita dikurangi bahkan kalau bisa dihilangkan dengan pelimpahan jasa baik Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva kepada kita, tetapi eits.......... 8) ingat ini tidak menghapuskan tekad kita untuk tetap berbuat sesuai dengan Buddhadharma/Buddhadhamma, selalu tekun berlatih, berbuat baik, membaca Dharani Suci/Mantra Suci/Parrita Suci, berdana, meditasi dan lain-lain kewajiban yang memang sudah seharusnya kita umat Buddha laksanakan.

untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha = Kan sudah banyak di Sutta-Sutta Suci atau Sutra-Sutra Suci anjuran untuk selalu mengingat Triratna (Buddha,Dharma,Sangha) jadi bisa dikatakan Buddha tidak akan keberatan kita selalu megucarkan Sutta Suci atau Sutra Suci, begitu saja kok ditanyakan dan dipermasalahkan............aya2 wae  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 09:45:32 PM
Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_

yoi dan doanya pastilah, "Doa Buddha Kami"

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."

doa itu supaya kita terlihat lebih religius dan saleh

Namo Buddhaya,

Kan sudah saya jelaskan dipost diatas, membaca Paritta Suci juga bermanfaat dan memiliki efek dan tujuan yang sama dengan doa, kalau anda mengira doa itu hanya permohonan maka definisi anda tentang doa sempit sekali.

Coba saya mau tanya kenapa anda menguncar Paritta Suci apakah anda tidak memiliki permohonan disitu tolong dijawab dengan jujur  :), lagi pula apa salahnya memiliki permohonan  :), bukankan dengan membaca Paritta Suci anda berarti mengarahkan citta anda kehal-hal yang baik dan memiliki sadha/sradha/keyakinan kepada Sang Buddha?  :)

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."


Apa ada yang salah dengan doa diatas, saya kira sah-sah saja dan dapat dipakai juga untuk yang beragama Buddha kalau anda mau  _/\_

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 09:48:19 PM
Namo Buddhaya,

dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?

Kok anda bisa yakin itu maya? Coba buktikan bro  :), bukankah kita semua masih berada dalam maya? Hanya Sang Buddha sendiri yang telah Bangun dan Sadar Sepenuhnya  _/\_

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 22 September 2010, 09:50:06 PM
Namo Buddhaya,

mari kita berandai2 dulu:

misalkan si ABLEH yg sudah 2 hari tidak makan hari ini ia berdoa kepada Buddha untuk meminta makan, tapi sampai tengah malam pada hari itu ia tetap tidak mendapatkan makanan.

keesokan harinya, ia melihat seekor kambing, dan berdoa kepada kambing, dan tidak jauh dari tempatnya ada mobil mogok, dan ia membantu mendorong mobil mogok itu, atas jasanya si pengemudi memberikan uang kepadanya 20rb, dan dengan uang itu ia bisa makan pada hari itu.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha.

Namo Buddhaya,

 :) Saya sudah mengira anda akan berkomentar seperti itu.

Begini ya bro, usaha kita ya tetap harus jalan semisal anda mau ujian sekolah ya tetap harus belajar to? :) kalo ndak belajar ya ndak bakalan bisa apalagi kalo ujiannya bagian IPS (Sosial) kalau IPA (Pasti Alam) saya masih yakin ndak belajar mungkin masih mampu (teman saya dulu ada yg begitu, tapi mohon jangan ditiru soale selain hobinya dari lahir sudah pasti alam juga anaknya cerdas  :P). Yang saya maksudkan disini adalah kalau soal punya/punna/merit tentu kita tidak sebanding dengan Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva oleh karena itulah kita memohon agar karma buruk kita dikurangi bahkan kalau bisa dihilangkan dengan pelimpahan jasa baik Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva kepada kita, tetapi eits.......... 8) ingat ini tidak menghapuskan tekad kita untuk tetap berbuat sesuai dengan Buddhadharma/Buddhadhamma, selalu tekun berlatih, berbuat baik, membaca Dharani Suci/Mantra Suci/Parrita Suci, berdana, meditasi dan lain-lain kewajiban yang memang sudah seharusnya kita umat Buddha laksanakan.

untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha = Kan sudah banyak di Sutta-Sutta Suci atau Sutra-Sutra Suci anjuran untuk selalu mengingat Triratna (Buddha,Dharma,Sangha) jadi bisa dikatakan Buddha tidak akan keberatan kita selalu megucarkan Sutta Suci atau Sutra Suci, begitu saja kok ditanyakan dan dipermasalahkan............aya2 wae  :)

 _/\_


meskipun Bro Triyana sudah menjawab panjang lebar tapi pertanyaan saya untuk kasus ABLEH itu sepertinya belum dijawab.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: hendrako on 22 September 2010, 09:52:01 PM
Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_

yoi dan doanya pastilah, "Doa Buddha Kami"

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."

doa itu supaya kita terlihat lebih religius dan saleh

Namo Buddhaya,

Kan sudah saya jelaskan dipost diatas, membaca Paritta Suci juga bermanfaat dan memiliki efek dan tujuan yang sama dengan doa, kalau anda mengira doa itu hanya permohonan maka definisi anda tentang doa sempit sekali.

Coba saya mau tanya kenapa anda menguncar Paritta Suci apakah anda tidak memiliki permohonan disitu tolong dijawab dengan jujur  :), lagi pula apa salahnya memiliki permohonan  :), bukankan dengan membaca Paritta Suci anda berarti mengarahkan citta anda kehal-hal yang baik dan memiliki sadha/sradha/keyakinan kepada Sang Buddha?  :)

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."


Apa ada yang salah dengan doa diatas, saya kira sah-sah saja dan dapat dipakai juga untuk yang beragama Buddha kalau anda mau  _/\_

 _/\_

Kalo doa diatas gak salah berati doa dibawah ini boleh dipake juga donk:

Salam Maria penuh rahmat Buddha sertamu
terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa maria bunda Buddha
Doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati


 :|
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 09:52:26 PM
Namo Buddhaya,

dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?

sejenis inex kah?

Kalo anda lagi suntuk dan memutuskan untuk santai dengan nonton tv sambil minum kopi  :) bukankah tv yang anda tonton termasuk kategori maya? Kopi yang anda minum sebentar ada lalu anda minum ahhhh rasanya enak seperti kopi luwak  :) lalu sebentar sensasi itu hilang dan kopinya pun sudah masuk perut dan entah sekarang dimana itu kan juga maya?  ;D

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 22 September 2010, 09:58:13 PM
Namo Buddhaya,

dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?

sejenis inex kah?

Kalo anda lagi suntuk dan memutuskan untuk santai dengan nonton tv sambil minum kopi  :) bukankah tv yang anda tonton termasuk kategori maya? Kopi yang anda minum sebentar ada lalu anda minum ahhhh rasanya enak seperti kopi luwak  :) lalu sebentar sensasi itu hilang dan kopinya pun sudah masuk perut dan entah sekarang dimana itu kan juga maya?  ;D

 _/\_

pandangan yg unik, menurut saya kopi adalah benda yg nyata, dan setelah diminum kopi itu terurai sehingga tidak teramati lagi, tapi itu adalah hal yg nyata, anda mungkin berpendapat bahwa oksigen yg kita hirup dalam nafas juga adalah maya, tapi sesungguhnya oksigen adalah benda yg nyata, real
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 22 September 2010, 09:58:53 PM
Tidak benar bila menyama-ratakan semua kasus sebagai satu hal yang sama... Jika semua dikatakan sebagai "melarikan diri dari dukkha", maka apa yang dilakukan Siddhattha Gotama pun termasuk melarikan diri dari dukkha. Sedangkan yang saya tekankan dalam postingan sebelumnya adalah: "berdoa pada suatu pribadi yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya, adalah suatu penghiburan diri melalui daya imajinasi".
semua? kalo anda membaca baik2, saya menulis "kebanyakan orang melarikan diri".
ada sedikit orang yang malah mengamati, mengenali and mengakrabi dukkha itu secara langsung sampai akhirnya dukkha itu lenyap.

sebaliknya, kebanyakan orang hanyalah melarikan diri dari dukkha, mencari kenyamanan dalam uang, materi, guru2, doktrin2 maupun kepercayaan2... ini yg saya bilang, sama saja, pada dasarnya sama2 melarikan diri, kabur dari dukkha dan mencari penghiburan serta kenyamanan pada hal2 tersebut.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 10:01:57 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

mari kita berandai2 dulu:

misalkan si ABLEH yg sudah 2 hari tidak makan hari ini ia berdoa kepada Buddha untuk meminta makan, tapi sampai tengah malam pada hari itu ia tetap tidak mendapatkan makanan.

keesokan harinya, ia melihat seekor kambing, dan berdoa kepada kambing, dan tidak jauh dari tempatnya ada mobil mogok, dan ia membantu mendorong mobil mogok itu, atas jasanya si pengemudi memberikan uang kepadanya 20rb, dan dengan uang itu ia bisa makan pada hari itu.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha.

Namo Buddhaya,

 :) Saya sudah mengira anda akan berkomentar seperti itu.

Begini ya bro, usaha kita ya tetap harus jalan semisal anda mau ujian sekolah ya tetap harus belajar to? :) kalo ndak belajar ya ndak bakalan bisa apalagi kalo ujiannya bagian IPS (Sosial) kalau IPA (Pasti Alam) saya masih yakin ndak belajar mungkin masih mampu (teman saya dulu ada yg begitu, tapi mohon jangan ditiru soale selain hobinya dari lahir sudah pasti alam juga anaknya cerdas  :P). Yang saya maksudkan disini adalah kalau soal punya/punna/merit tentu kita tidak sebanding dengan Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva oleh karena itulah kita memohon agar karma buruk kita dikurangi bahkan kalau bisa dihilangkan dengan pelimpahan jasa baik Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva kepada kita, tetapi eits.......... 8) ingat ini tidak menghapuskan tekad kita untuk tetap berbuat sesuai dengan Buddhadharma/Buddhadhamma, selalu tekun berlatih, berbuat baik, membaca Dharani Suci/Mantra Suci/Parrita Suci, berdana, meditasi dan lain-lain kewajiban yang memang sudah seharusnya kita umat Buddha laksanakan.

untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha = Kan sudah banyak di Sutta-Sutta Suci atau Sutra-Sutra Suci anjuran untuk selalu mengingat Triratna (Buddha,Dharma,Sangha) jadi bisa dikatakan Buddha tidak akan keberatan kita selalu megucarkan Sutta Suci atau Sutra Suci, begitu saja kok ditanyakan dan dipermasalahkan............aya2 wae  :)

 _/\_


meskipun Bro Triyana sudah menjawab panjang lebar tapi pertanyaan saya untuk kasus ABLEH itu sepertinya belum dijawab.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


Saya kira saya tidak perlu menjawab pertanyaan anda karena dari semua post-post yang anda posting diforum ini (semua post di forum lho bukan hanya dithread ini  :) ) saya bisa ambil kesimpulan kalau anda memiliki pengetahuan lebih dari cukup untuk dapat menjawabnya sendiri  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 10:10:45 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?

sejenis inex kah?

Kalo anda lagi suntuk dan memutuskan untuk santai dengan nonton tv sambil minum kopi  :) bukankah tv yang anda tonton termasuk kategori maya? Kopi yang anda minum sebentar ada lalu anda minum ahhhh rasanya enak seperti kopi luwak  :) lalu sebentar sensasi itu hilang dan kopinya pun sudah masuk perut dan entah sekarang dimana itu kan juga maya?  ;D

 _/\_

pandangan yg unik, menurut saya kopi adalah benda yg nyata, dan setelah diminum kopi itu terurai sehingga tidak teramati lagi, tapi itu adalah hal yg nyata, anda mungkin berpendapat bahwa oksigen yg kita hirup dalam nafas juga adalah maya, tapi sesungguhnya oksigen adalah benda yg nyata, real

Maya bukan berarti tidak ada bro  :) maya itu seolah-olah ada, semuanya itu berproses dari tidak ada ke meng-ada dan akhirnya lenyap. Kopi itu bukan tidak ada tetapi mengada dan akan lenyap akhirnya.  ^-^

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 22 September 2010, 10:12:11 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

mari kita berandai2 dulu:

misalkan si ABLEH yg sudah 2 hari tidak makan hari ini ia berdoa kepada Buddha untuk meminta makan, tapi sampai tengah malam pada hari itu ia tetap tidak mendapatkan makanan.

keesokan harinya, ia melihat seekor kambing, dan berdoa kepada kambing, dan tidak jauh dari tempatnya ada mobil mogok, dan ia membantu mendorong mobil mogok itu, atas jasanya si pengemudi memberikan uang kepadanya 20rb, dan dengan uang itu ia bisa makan pada hari itu.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha.

Namo Buddhaya,

 :) Saya sudah mengira anda akan berkomentar seperti itu.

Begini ya bro, usaha kita ya tetap harus jalan semisal anda mau ujian sekolah ya tetap harus belajar to? :) kalo ndak belajar ya ndak bakalan bisa apalagi kalo ujiannya bagian IPS (Sosial) kalau IPA (Pasti Alam) saya masih yakin ndak belajar mungkin masih mampu (teman saya dulu ada yg begitu, tapi mohon jangan ditiru soale selain hobinya dari lahir sudah pasti alam juga anaknya cerdas  :P). Yang saya maksudkan disini adalah kalau soal punya/punna/merit tentu kita tidak sebanding dengan Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva oleh karena itulah kita memohon agar karma buruk kita dikurangi bahkan kalau bisa dihilangkan dengan pelimpahan jasa baik Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva kepada kita, tetapi eits.......... 8) ingat ini tidak menghapuskan tekad kita untuk tetap berbuat sesuai dengan Buddhadharma/Buddhadhamma, selalu tekun berlatih, berbuat baik, membaca Dharani Suci/Mantra Suci/Parrita Suci, berdana, meditasi dan lain-lain kewajiban yang memang sudah seharusnya kita umat Buddha laksanakan.

untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha = Kan sudah banyak di Sutta-Sutta Suci atau Sutra-Sutra Suci anjuran untuk selalu mengingat Triratna (Buddha,Dharma,Sangha) jadi bisa dikatakan Buddha tidak akan keberatan kita selalu megucarkan Sutta Suci atau Sutra Suci, begitu saja kok ditanyakan dan dipermasalahkan............aya2 wae  :)

 _/\_


meskipun Bro Triyana sudah menjawab panjang lebar tapi pertanyaan saya untuk kasus ABLEH itu sepertinya belum dijawab.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


Saya kira saya tidak perlu menjawab pertanyaan anda karena dari semua post-post yang anda posting diforum ini (semua post di forum lho bukan hanya dithread ini  :) ) saya bisa ambil kesimpulan kalau anda memiliki pengetahuan lebih dari cukup untuk dapat menjawabnya sendiri  :)

 _/\_

saya pikir ini bukan cara diskusi yg benar, seandainya pun saya bisa menjawab, itu adalah subyektif menurut saya, dan saya bertanya tentu karena saya ingin tahu bagaimana pendapat orang lain, khususnya dari anda, tapi baiklah saya hargai hak anda untuk menolak menjawab.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 22 September 2010, 10:13:59 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_

yoi dan doanya pastilah, "Doa Buddha Kami"

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."

doa itu supaya kita terlihat lebih religius dan saleh

Namo Buddhaya,

Kan sudah saya jelaskan dipost diatas, membaca Paritta Suci juga bermanfaat dan memiliki efek dan tujuan yang sama dengan doa, kalau anda mengira doa itu hanya permohonan maka definisi anda tentang doa sempit sekali.

Coba saya mau tanya kenapa anda menguncar Paritta Suci apakah anda tidak memiliki permohonan disitu tolong dijawab dengan jujur  :), lagi pula apa salahnya memiliki permohonan  :), bukankan dengan membaca Paritta Suci anda berarti mengarahkan citta anda kehal-hal yang baik dan memiliki sadha/sradha/keyakinan kepada Sang Buddha?  :)

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."


Apa ada yang salah dengan doa diatas, saya kira sah-sah saja dan dapat dipakai juga untuk yang beragama Buddha kalau anda mau  _/\_

 _/\_

Kalo doa diatas gak salah berati doa dibawah ini boleh dipake juga donk:

Salam Maria penuh rahmat Buddha sertamu
terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa maria bunda Buddha
Doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati


 :|

Aya2 Wae  :)) menurut pendapat saya "Tidak boleh"  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 22 September 2010, 10:49:44 PM
Kok anda bisa yakin itu maya? Coba buktikan bro  :), bukankah kita semua masih berada dalam maya? Hanya Sang Buddha sendiri yang telah Bangun dan Sadar Sepenuhnya  _/\_

 _/\_

Menurut definisi saya, berdoa adalah mengucap syukur dan atau memohon suatu atau banyak hal kepada Tuhan. Menurut saya juga, Tuhan adalah hal yang maya.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 22 September 2010, 10:49:57 PM
semua? kalo anda membaca baik2, saya menulis "kebanyakan orang melarikan diri".
ada sedikit orang yang malah mengamati, mengenali and mengakrabi dukkha itu secara langsung sampai akhirnya dukkha itu lenyap.

sebaliknya, kebanyakan orang hanyalah melarikan diri dari dukkha, mencari kenyamanan dalam uang, materi, guru2, doktrin2 maupun kepercayaan2... ini yg saya bilang, sama saja, pada dasarnya sama2 melarikan diri, kabur dari dukkha dan mencari penghiburan serta kenyamanan pada hal2 tersebut.

Yang saya maksudkan dalam kata "semua" adalah semua hal (perbuatan). Sedangkan "kebanyakan orang melarikan diri" bukanlah yang saya maksudkan dari kata "semua".

Apakah tujuan dari mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha sampai akhirnya dukkha itu lenyap? Tujuannya adalah melarikan diri dari dukkha, bukan? Tujuannya adalah melepaskan diri dari dukkha, bukan? Tujuannya adalah untuk mencapai kebahagiaan, bukan?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Ingyastuti on 22 September 2010, 10:57:24 PM
betul, jadi gak ada gunanya kan?
Iya emang si...makanya aku sedikit binggung dg tuhan..hehehe,,,
Namo Buddhaya,

dibilang gak berguna sih kagak bener juga...

terlepas dari bener gaknya, berdoa ada manfaatnya secara psikologis. orang yg berdoa jadi lebih rileks, gak tegang. bisa dibilang sejenis dengan affirmasi dan mikir positif. ujung2nya ada manfaat buat kesehatan mental dan fisik.

Menghibur diri dengan hal yang maya?

Kok anda bisa yakin itu maya? Coba buktikan bro  :), bukankah kita semua masih berada dalam maya? Hanya Sang Buddha sendiri yang telah Bangun dan Sadar Sepenuhnya  _/\_

 _/\_

Kadang bedoa bisa tenang juga si...kita ini masih tidur pulas ni...
Mari kita semua bangunnnn...^_^ ^-^ ^-^ ^-^ ^-^


Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Ingyastuti on 22 September 2010, 11:02:02 PM
Kok anda bisa yakin itu maya? Coba buktikan bro  :), bukankah kita semua masih berada dalam maya? Hanya Sang Buddha sendiri yang telah Bangun dan Sadar Sepenuhnya  _/\_

 _/\_

Menurut definisi saya, berdoa adalah mengucap syukur dan atau memohon suatu atau banyak hal kepada Tuhan. Menurut saya juga, Tuhan adalah hal yang maya.

Kepada siapa kita bersyukur??
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 22 September 2010, 11:23:33 PM
Kepada siapa kita bersyukur??

Setiap orang punya kebebasan untuk bersyukur kepada siapa saja... Ada yang bersyukur kepada Tuhan. Ada yang bersyukur kepada Buddha. Ada yang bersyukur kepada Bodhisattva. Ada yang bersyukur kepada dewa-dewi, dst.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Ingyastuti on 22 September 2010, 11:47:16 PM
Kepada siapa kita bersyukur??

Setiap orang punya kebebasan untuk bersyukur kepada siapa saja... Ada yang bersyukur kepada Tuhan. Ada yang bersyukur kepada Buddha. Ada yang bersyukur kepada Bodhisattva. Ada yang bersyukur kepada dewa-dewi, dst.

Bukannya dalam agama buddha selalu percaya pada karma yach??Apa yang diperbuat itulah yang diterimanya.. ^-^ ^-^ ^-^
Bersyukur dalam agama buddha bisa dengan cara berdana,malaksanakan sila&samadi..bener ga??Aku si kurang jelas juga ni... ^-^ ^-^
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 23 September 2010, 01:20:19 AM
Bukannya dalam agama buddha selalu percaya pada karma yach??Apa yang diperbuat itulah yang diterimanya.. ^-^ ^-^ ^-^
Bersyukur dalam agama buddha bisa dengan cara berdana,malaksanakan sila&samadi..bener ga??Aku si kurang jelas juga ni... ^-^ ^-^

Jika kita anggap definisi dari "bersyukur" adalah berterimakasih ataupun bersikap senang dengan apa yang sedang dan atau sudah didapatkan; maka sikap bersyukur dalam Buddhisme yaitu puas dengan apa yang kita miliki sekarang (santhuti).
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: kamala on 23 September 2010, 09:30:31 AM
sebenarnya tidak ada dikenal dalam ajaran Buddha istilah "berdoa"
berdoa ini lebih ditekankan di ajaran K baik itu untuk memohon ampun , meminta berkah dan lain sebagainya

jika kita memiliki keinginan lebih baik kita lakukan tindakan nyata
contohnya ingin pintar ya belajar dengan rajin , ingin sehat ya lakukan olahraga hindari makanan cepat saji dll, dan juga untuk hal lainnya

bersama ini saya copas-kan artikel tanya jawab dari Bhante Uttamo MT tentang "berdoa" :
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang dijumpai adanya kisah doa yang 'seolah-olah' terkabul seperti yang diceritakan dalam pertanyaan di atas. Padahal, menurut pandangan Buddhis, terwujudnya suatu harapan atau doa sangatlah tergantung pada timbunan kamma baik yang dimiliki oleh orang yang berharap tersebut. Apabila ia mempunyai kamma baik yang cukup dan matang pada saat diperlukan, maka kondisi inilah yang disebut masyarakat sebagai 'harapan atau doa yang terkabul'.
Namun, apabila ia tidak mempunyai kamma baik yang sesuai untuk mendukung terwujudnya harapan yang ia miliki, maka usaha keras dan doa yang tekun juga tidak akan memberikan kebahagiaan seperti harapannya.
Oleh karena itu, cukup banyak dijumpai dalam masyarakat adanya orang yang tetap menderita walaupun mereka sudah banyak berdoa. Semua kejadian ini bukan karena mereka tidak mempunyai kepercayaan atau keyakinan, namun mereka tidak mempunyai kamma baik yang yang matang pada saat yang tepat untuk mendukung terwujudnya kebahagiaan.
Dengan demikian, dalam pandangan Buddhis, apabila seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, ia hendaknya selalu dan terus mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan serta pikirannya.
Salah satu kebajikan yang dapat dilakukan adalah membaca paritta. Ritual ini sesungguhnya mengkondisikan orang untuk mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Jadi, semakin banyak seseorang membaca paritta atau dalam istilah lain disebut 'berdoa', maka semakin besar pula potensi yang ia miliki untuk mencapai kebahagiaan. Jika kamma baiknya telah mencukupi, maka umat Buddha inipun dapat disebut sebagai umat yang telah terkabul doa atau harapannya.
Semoga jawaban ini dapat menambah semangat para umat serta simpatisan Buddhis untuk terus berjuang mengembangkan kebajikan di setiap saat agar dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.
Semoga demikianlah adanya.
Salam metta,
B. Uttamo
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 23 September 2010, 09:41:49 AM
Yang saya maksudkan dalam kata "semua" adalah semua hal (perbuatan). Sedangkan "kebanyakan orang melarikan diri" bukanlah yang saya maksudkan dari kata "semua".
juga sama. melarikan diri itu untuk hal2 yg saya tuliskan di atas, bukan "semua".
untuk hal2 yg saya sebutkan di atas, tidak ada yang lebih dewasa antara satu dengan yang lain.

Apakah tujuan dari mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha sampai akhirnya dukkha itu lenyap? Tujuannya adalah melarikan diri dari dukkha, bukan? Tujuannya adalah melepaskan diri dari dukkha, bukan? Tujuannya adalah untuk mencapai kebahagiaan, bukan?
anda benar. apabila di balik pengamatan itu ada ambisi2, tujuan2 dan ideal2 maka usaha itu menjadi pelarian juga.

btw, saya rangkum apa yg kita obrolkan sampe sekarang untuk topik ini:
* melihat hasil akhirnya, terlepas dari bener tidaknya, berdoa juga memberi manfaat (anda bilang setuju)
* mencari kenyamanan dalam uang, materi, guru2, doktrin2 maupun kepercayaan2 (dalam hal ini berdoa) adalah sama aja, sama2 melarikan diri dari dukkha kepada satu pelindungan yg dipercayai bisa menyembuhkan dukkha. gak ada yg lebih "dewasa" ataupun lebih "pinter" (ini anda setuju atau gak? kalo gak setuju, tolong terangkan dimana kelebihandewasaannya)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 23 September 2010, 10:34:24 AM
juga sama. melarikan diri itu untuk hal2 yg saya tuliskan di atas, bukan "semua".
untuk hal2 yg saya sebutkan di atas, tidak ada yang lebih dewasa antara satu dengan yang lain.

Yang saya maksudkan dari kata "semua" adalah semua contoh kasus yang Anda sebutkan di postingan sebelumnya.

anda benar. apabila di balik pengamatan itu ada ambisi2, tujuan2 dan ideal2 maka usaha itu menjadi pelarian juga.

btw, saya rangkum apa yg kita obrolkan sampe sekarang untuk topik ini:
* melihat hasil akhirnya, terlepas dari bener tidaknya, berdoa juga memberi manfaat (anda bilang setuju)
* mencari kenyamanan dalam uang, materi, guru2, doktrin2 maupun kepercayaan2 (dalam hal ini berdoa) adalah sama aja, sama2 melarikan diri dari dukkha kepada satu pelindungan yg dipercayai bisa menyembuhkan dukkha. gak ada yg lebih "dewasa" ataupun lebih "pinter" (ini anda setuju atau gak? kalo gak setuju, tolong terangkan dimana kelebihandewasaannya)


Mengejar kekayaan dan berdoa bisa sama-sama dikatakan mengejar kenikmatan duniawi (hidup). Namun perbedaannya, objek dari mengejar kekayaan adalah hal yang nyata. Dengan mendapatkan kekayaan, seseorang bisa melakukan suatu hal yang belum bisa dilakukan sebelumnya. Sedangkan objek dari berdoa adalah Tuhan, yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Seseorang yang percaya atau tidak pada Tuhan, hidupnya tetap bisa berjalan dengan baik. Berdoa pada sosok yang belum pernah dilihat hanyalah sebuah pemuasan daya imajinasi. Sama seperti seseorang yang berimajinasi bahwa mendiang ayahnya akan selalu menjaga di siang dan malam. Membutuhkan sosok yang tidak real untuk memuaskan indria, itu adalah perbuatan yang lebih "kanak-kanak" daripada mengejar kekayaan.

---------------------------------------

Sebelum melangkah ke babak selanjutnya, saya punya pertanyaan: "apakah definisi dari kata "berdoa" bagi Anda sama dengan definisi yang saya miliki ini?"
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 23 September 2010, 12:59:55 PM
Untuk poin kedua, saya tidak sepenuhnya setuju. Untuk mempersingkat aspek perbandingan, saya ambil contoh kasus "mengejar kekayaan" dengan "berdoa" saja. Mengejar kekayaan memang cenderung dimotivasi oleh keinginan untuk lepas dari penderitaan kemiskinan. Namun motivasi dari ingin lepas dari kemiskinan ini bisa saja didahului oleh motivasi lain, misalnya ingin membahagiakan orangtua dan keluarga yang miskin. Sedangkan berdoa cenderung dimotivasi oleh keinginan untuk memuja Tuhan, perintah agama, dan ketidak-tahuan akan kammassakatanana. Lalu motivasi dari ingin memuja Tuhan, mentaati perintah agama, ataupun berdoa sebagai ucap syukur / berserah kepada Tuhan itu pun didahului oleh motivasi lain; misalnya karena ingin disayang Tuhan, ingin masuk surga, tidak ingin masuk neraka, ataupun supaya permohonannya bisa dikabulkan Tuhan. Karena itu saya tidak setuju jika "semua" hal disama-ratakan sebagai hal yang sama

Mengejar kekayaan dan berdoa bisa sama-sama dikatakan mengejar kenikmatan duniawi (hidup). Namun perbedaannya, objek dari mengejar kekayaan adalah hal yang nyata. Dengan mendapatkan kekayaan, seseorang bisa melakukan suatu hal yang belum bisa dilakukan sebelumnya. Sedangkan objek dari berdoa adalah Tuhan, yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya. Seseorang yang percaya atau tidak pada Tuhan, hidupnya tetap bisa berjalan dengan baik. Berdoa pada sosok yang belum pernah dilihat hanyalah sebuah pemuasan daya imajinasi. Sama seperti seseorang yang berimajinasi bahwa mendiang ayahnya akan selalu menjaga di siang dan malam. Membutuhkan sosok yang tidak real untuk memuaskan indria, itu adalah perbuatan yang lebih "kanak-kanak" daripada mengejar kekayaan.
justru itu menurut saya kedua2nya sama saja...

setahu saya, berdoa tidak lah selalu "seegois" kutipan anda di atas. ada orang yg berdoa bagi kebahagiaan orang tua ataupun keluarganya, bagi orang banyak, bagi bangsanya. sama saja seperti pengejar materi di contoh anda. semua tergantung si pendoa itu sendiri.

bicara soal nyata atau semu, juga sama aja. harta, cinta, badan, doktrin maupun kepercayaan semuanya akan berubah, sirna dan terpisah. semuanya tidak kekal, semuanya dukkha...


Sebelum melangkah ke babak selanjutnya, saya punya pertanyaan: "apakah definisi dari kata "berdoa" bagi Anda sama dengan definisi yang saya miliki ini?"
saya memakai pengertian sehari2 orang samawi aja, di sekitar kita, di filem2, di lingkungan, di bacaan2...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: ryu on 23 September 2010, 01:19:45 PM
sebagai selingan saya kasih sutta yang mungkin berhubungan dengan thread ini :

11  Cūḷasīhanāda Sutta
Khotbah pendek tentang Auman Singa

1. DEMIKIANLAH YANG KUDENGAR. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Di sana Beliau memanggil para bhikkhu: “Para bhikkhu.” – “Yang Mulia,” mereka menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

2. “Para bhikkhu, hanya di sini terdapat seorang petapa, hanya di sini terdapat petapa ke dua, hanya di sini terdapat petapa ke tiga, hanya di sini terdapat petapa ke empat. Doktrin-doktrin dari yang lain adalah kosong [64] dari petapa: itu adalah bagaimana kalian dapat dengan benar mengaumkan auman singa kalian.

3. “Adalah mungkin, para bhikkhu, bahwa para pengembara sekte lain menanyakan: ‘Tetapi atas kekuatan [argumen] apakah atau dengan dukungan [otoritas] apakah Yang Mulia berkata demikian?’ Para petapa sekte lain yang bertanya demikian dapat dijawab dengan cara ini: ‘Teman, empat hal telah dinyatakan kepada kami oleh Sang Bhagavā yang mengetahui dan melihat, sempurna dan tercerahkan sempurna; setelah melihat hal ini dalam diri kami, kami mengatakan: “hanya di sini terdapat seorang petapa, hanya di sini terdapat petapa ke dua, hanya di sini terdapat petapa ke tiga, hanya di sini terdapat petapa ke empat. Doktrin-doktrin dari yang lain adalah kosong dari petapa.” Apakah empat ini? Kami memiliki keyakinan pada Sang Guru, kami memiliki keyakinan pada Dhamma, kami telah memenuhi aturan-aturan moral, dan teman-teman kami dalam Dhamma menyayangi dan menyenangi kami apakah mereka umat awam atau mereka yang telah meninggalkan keduniawian. Ini adalah empat hal yang dinyatakan kepada kami oleh Sang Bhagavā yang mengetahui dan melihat, sempurna dan tercerahkan sempurna, ketika melihatnya dalam diri kami, kami mengatakan apa yang kami lakukan.’

4. “Adalah mungkin, para bhikkhu, para pengembara sekte lain akan berkata sebagai berikut: ‘Teman-teman, kami juga memiliki keyakinan pada Sang Guru, yaitu, pada Guru Kami; kami juga memiliki keyakinan pada Dhamma, yaitu, pada Dhamma kami, kami juga telah memenuhi aturan-aturan moral, yaitu aturan-aturan kami; dan teman-teman kami dalam Dhamma juga menyayangi dan menyenangi kami apakah mereka umat awam atau mereka yang telah meninggalkan keduniawian. Apakah bedanya di sini, sahabat-sahabat, apakah perbedaan antara kalian dan kami?’

5. “Para pengembara dari sekte lain yang bertanya demikian dapat dijawab seperti ini: ‘Bagaimanakah, teman-teman, apakah tujuannya satu atau banyak?’ jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuannya adalah satu bukan banyak.’  – ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang terpengaruh oleh nafsu atau bebas dari nafsu?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang bebas dari nafsu, bukan untuk seorang yang terpengaruh oleh nafsu.’ - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang terpengaruh oleh kebencian atau bebas dari kebencian?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang bebas dari kebencian, bukan untuk seorang yang terpengaruh oleh kebencian.’ - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang terpengaruh oleh kebodohan atau bebas dari kebodohan?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang bebas dari kebodohan, bukan untuk seorang yang terpengaruh oleh kebodohan.’ - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang terpengaruh oleh keinginan atau bebas dari keinginan?’ [65] Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang bebas dari keinginan, bukan untuk seorang yang terpengaruh oleh keinginan.’ - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang terpengaruh oleh kemelekatan atau bebas dari kemelekatan?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang bebas dari kemelekatan, bukan untuk seorang yang terpengaruh oleh kemelekatan.’ - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang memiliki penglihatan atau tanpa penglihatan?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang memiliki penglihatan, bukan untuk seorang yang tanpa penglihatan.’ - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang menyukai dan menolak, atau untuk seorang yang tidak menyukai dan tidak menolak?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang tidak menyukai dan tidak menolak.’  - ‘Tetapi, teman-teman, apakah tujuan itu untuk seorang yang bergembira dan menikmati proliferasi, atau untuk seorang yang tidak bergembira dalam dan tidak menikmati proliferasi?’ Jika menjawab dengan benar, maka para pengembara dari sekte lain akan menjawab: ‘Teman-teman, tujuan itu adalah untuk seorang yang tidak bergembira dalam dan tidak menikmati proliferasi.’

6. “Para bhikkhu, terdapat dua pandangan ini: pandangan penjelmaan dan pandangan tanpa penjelmaan. Petapa atau brahmana manapun yang menganut pandangan penjelmaan, mengadopsi pandangan penjelmaan, menerima pandangan penjelmaan, adalah berlawanan dengan pandangan tanpa penjelmaan. Petapa atau brahmana manapun yang menganut pandangan tanpa penjelmaan, mengadopsi pandangan tanpa penjelmaan, menerima pandangan tanpa penjelmaan, adalah berlawanan dengan pandangan  penjelmaan.

7. “Petapa atau brahmana manapun yang tidak memahami sebagaimana adanya asal-mula, lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri  sehubungan dengan kedua pandangan ini adalah terpengaruh oleh nafsu, terpengaruh oleh kebencian, terpengaruh oleh kebodohan, terpengaruh oleh keinginan, terpengaruh oleh kemelekatan, terpengaruh oleh penglihatan, terpengaruh oleh menyukai dan menolak, dan mereka bergembira dalam dan menikmati proliferasi. Mereka tidak terbebas dari kelahiran, penuaan, dan kematian; dari dukacita, ratapan, kesakitan, kesedihan, dan keputus-asaan; mereka tidak terbebas dari penderitaan, Aku katakan.

8. “Petapa atau brahmana manapun yang memahami sebagaimana adanya asal-mula, lenyapnya, kepuasan, bahaya, dan jalan membebaskan diri sehubungan dengan kedua pandangan ini adalah tanpa nafsu, tanpa kebencian, tanpa kebodohan, tanpa keinginan, tanpa kemelekatan, memiliki penglihatan, tanpa menyukai dan tanpa menolak, dan mereka tidak bergembira dalam dan tidak menikmati proliferasi. Mereka terbebas dari kelahiran, penuaan, dan kematian; dari dukacita, ratapan, kesakitan, kesedihan, dan keputus-asaan; mereka terbebas dari penderitaan, Aku katakan. [66]

9. “Para bhikkhu, terdapat empat jenis kemelekatan. Apakah empat ini? Kemelekatan pada segala jenis kenikmatan, kemelekatan pada pandangan, kemelekatan pada aturan dan upacara, dan kemelekatan pada doktrin diri.

10. “Walaupun para petapa dan brahmana tertentu mengaku mampu mengemukakan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan, mereka tidak sepenuhnya menggambarkan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan.  Mereka menggambarkan hanya pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria tanpa menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada pandangan, kemelekatan pada aturan dan upacara, dan kemelekatan pada doktrin diri. Mengapakah? Para petapa dan brahmana baik itu tidak memahami ketiga jenis kemelekatan ini sebagaimana adanya. Oleh karena itu, walaupun para petapa dan brahmana tertentu mengaku mampu mengemukakan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan, mereka tidak sepenuhnya menggambarkan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan, mereka menggambarkan hanya pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria tanpa menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada pandangan, kemelekatan pada aturan dan upacara, dan kemelekatan pada doktrin diri.

11. “Walaupun para petapa dan brahmana tertentu mengaku mampu mengemukakan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan … mereka menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria dan kemelekatan pada pandangan tanpa menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada aturan dan upacara dan kemelekatan pada doktrin diri. Mengapakah? Karena mereka tidak memahami kedua jenis kemelekatan ini … oleh karena itu mereka menggambarkan hanya pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria dan kemelekatan pada pandangan tanpa menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada aturan dan upacara dan kemelekatan pada doktrin diri.

12. “Walaupun para petapa dan brahmana tertentu mengaku mampu mengemukakan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan … mereka menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria dan kemelekatan pada pandanganm dan  kemelekatan pada aturan dan upacara tanpa menggambarkan pemahaman penuh  atas kemelekatan pada doktrin diri. Mereka tidak memahami satu jenis kemelekatan ini … oleh karena itu mereka menggambarkan hanya pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria dan kemelekatan pada pandangan dan kemelekatan pada aturan dan upacara tanpa menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada doktrin diri.

13. “Para bhikkhu, dalam Dhamma dan Disiplin demikian, jelas bahwa keyakinan pada Sang Guru tidak diarahkan dengan benar, bahwa keyakinan pada Dhamma tidak diarahkan dengan benar, bahwa pemenuhan aturan-aturan moral tidak diarahkan dengan benar, dan bahwa kasih sayang di antara teman-teman dalam Dhamma tidak diarahkan dengan benar. Mengapakah? Karena itu adalah bagaimana ketika Dhamma dan Disipklin [67] dinyatakan dengan buruk dan dibabarkan dengan buruk, tidak membebaskan, tidak mendukung kedamaian, dibabarkan oleh seorang yang tidak tercerahkan sempurna.

14. “Para bhikkhu, ketika seorang Tathāgata, yang sempurna dan tercerahkan sepenuhnya, mengaku mampu mengemukakan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan, Beliau secara lengkap menggambarkan pemahaman penuh atas segala jenis kemelekatan: beliau menggambarkan pemahaman penuh atas kemelekatan pada kenikmatan indria, kemelekatan pada pandangan, kemelekatan pada aturan dan upacara, dan kemelekatan pada doktrin diri.

15. “Para bhikkhu, dalam Dhamma dan Disiplin demikian, jelas bahwa keyakinan pada Sang Guru diarahkan dengan benar, bahwa keyakinan pada Dhamma diarahkan dengan benar, bahwa pemenuhan aturan-aturan moral diarahkan dengan benar, dan bahwa kasih sayang di antara teman-teman dalam Dhamma diarahkan dengan benar. Mengapakah? Karena itu adalah bagaimana ketika Dhamma dan Disipklin dinyatakan dengan baik dan dibabarkan dengan baik, membebaskan, mendukung kedamaian, dibabarkan oleh seorang yang tercerahkan sempurna.

16. “Sekarang empat jenis kemelekatan ini memiliki apakah sebagai sumbernya, apakah sebagai asal-mulanya, dari apakah timbulnya dan dihasilkan? Empat jenis kemelekatan ini memiliki keinginan sebagai sumbernya, keinginan sebagai asal-mulanya, timbul dan dihasilkan dari keinginan.  Keinginan memiliki apakah sebagai sumbernya …? Keinginan memiliki perasaan sebagai sumbernya … Perasaan memiliki apakah sebagai sumbernya …? Perasaan memiliki kontak sebagai sumbernya … Kontak memiliki apakah sebagai sumbernya …? Kontak memiliki enam landasan sebagai sumbernya … Enam landasan memiliki apakah sebagai sumbernya …? Enam landasan memiliki batin-jasmani sebagai sumbernya … Batin-jasmani memiliki apakah sebagai sumbernya …? Batin-jasmani memiliki kesadaran sebagai sumbernya … Kesadaran memiliki apakah sebagai sumbernya …? Kesadaran memiliki bentukan-bentukan sebagai sumbernya … Bentukan-bentukan  memiliki apakah sebagai sumbernya …? Bentukan-bentukan memiliki kebodohan sebagai sumbernya, kebodohan sebagai asal-mulanya, timbul dan dihasilkan dari kebodohan.

17. “Para bhikkhu, ketika kebodohan ditinggalkan dan pengetahuan sejati muncul dalam diri seorang bhikkhu, maka dengan meluruhnya kebodohan dan munculnya pengetahuan sejati ia tidak lagi melekat pada kenikmatan indria, tidak lagi melekat pada pandangan, tidak lagi melekat pada aturan dan upacara, tidak lagi melekat pada doktrin diri.  Ketika ia tidak melekat, ia tidak gelisah. Ketika ia tidak gelisah, ia oleh dirinya sendiri mencapai Nibbāna. Ia memahami: “Kelahiran telah dihancurkan, kehidupan suci telah dijalani, apa yang harus dilakukan telah dilakukan, tidak akan ada lagi penjelmaan menjadi kondisi makhluk apapun.” [68]

Itu adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Para bhikkhu merasa puas dan gembira mendengar kata-kata Sang Bhagavā.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 23 September 2010, 02:40:27 PM
justru itu menurut saya kedua2nya sama saja...

setahu saya, berdoa tidak lah selalu "seegois" kutipan anda di atas. ada orang yg berdoa bagi kebahagiaan orang tua ataupun keluarganya, bagi orang banyak, bagi bangsanya. sama saja seperti pengejar materi di contoh anda. semua tergantung si pendoa itu sendiri.

bicara soal nyata atau semu, juga sama aja. harta, cinta, badan, doktrin maupun kepercayaan semuanya akan berubah, sirna dan terpisah. semuanya tidak kekal, semuanya dukkha...

Apa motivasi dari memohon agar Tuhan memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada orangtua, keluarga, orang banyak atau bangsanya? Motivasinya adalah karena mengikuti perintah agama, bahwa Tuhan adalah tempat di mana bisa disandarkan doa. Ujung-ujungnya, kembali lagi kepada "ketergantungan pada sosok yang tidak real".

Berbeda antara hal yang "tidak kekal" dengan hal yang "tidak nyata". Semua hal yang berkondisi, misalnya cinta, badan, doktrin maupun kepercayaan; semuanya akan berubah, sirna, akan terpisah, tidak kekal, dan membawa dukkha. Namun semua hal itu adalah nyata. Bagaimana dengan Tuhan? Tuhan adalah sosok yang tidak bisa dibuktikan ada. Orang hanya memiliki paradigma bahwa Tuhan itu ada melalui premis-premis yang berat sebelah.

Sekarang, apakah menurut Anda "tidak kekal" itu sama dengan "tidak nyata"?


saya memakai pengertian sehari2 orang samawi aja, di sekitar kita, di filem2, di lingkungan, di bacaan2...

OK, sepertinya definisi kita sama.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 23 September 2010, 08:43:41 PM
Namo Buddhaya,

Bersama ini saya copas-kan artikel tanya jawab dari Bhante Uttamo MT tentang "berdoa" :
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang dijumpai adanya kisah doa yang 'seolah-olah' terkabul seperti yang diceritakan dalam pertanyaan di atas. Padahal, menurut pandangan Buddhis, terwujudnya suatu harapan atau doa sangatlah tergantung pada timbunan kamma baik yang dimiliki oleh orang yang berharap tersebut. Apabila ia mempunyai kamma baik yang cukup dan matang pada saat diperlukan, maka kondisi inilah yang disebut masyarakat sebagai 'harapan atau doa yang terkabul'.
Namun, apabila ia tidak mempunyai kamma baik yang sesuai untuk mendukung terwujudnya harapan yang ia miliki, maka usaha keras dan doa yang tekun juga tidak akan memberikan kebahagiaan seperti harapannya.
Oleh karena itu, cukup banyak dijumpai dalam masyarakat adanya orang yang tetap menderita walaupun mereka sudah banyak berdoa. Semua kejadian ini bukan karena mereka tidak mempunyai kepercayaan atau keyakinan, namun mereka tidak mempunyai kamma baik yang yang matang pada saat yang tepat untuk mendukung terwujudnya kebahagiaan.
Dengan demikian, dalam pandangan Buddhis, apabila seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, ia hendaknya selalu dan terus mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan serta pikirannya.
Salah satu kebajikan yang dapat dilakukan adalah membaca paritta. Ritual ini sesungguhnya mengkondisikan orang untuk mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Jadi, semakin banyak seseorang membaca paritta atau dalam istilah lain disebut 'berdoa', maka semakin besar pula potensi yang ia miliki untuk mencapai kebahagiaan. Jika kamma baiknya telah mencukupi, maka umat Buddha inipun dapat disebut sebagai umat yang telah terkabul doa atau harapannya.
Semoga jawaban ini dapat menambah semangat para umat serta simpatisan Buddhis untuk terus berjuang mengembangkan kebajikan di setiap saat agar dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.
Semoga demikianlah adanya.
Salam metta,
B. Uttamo



Apabila anda mengikuti wejangan Bhante Uttamo ini maka anda telah "berdoa"(kalo boleh saya menggunakan kalimat ini buat yang antipati kata "doa") atau membaca paritta dengan maksud dan tujuan yang benar.

Namun menurut Mahayana, Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung memiliki  punna/punya/merit yang tidak terbatas dan apabila anda membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung maka Ia akan memberikan manfaat sangat besar sehingga anda dapat memupuk karma baik dan selanjutnya akan menyebabkan matangnya karma baik.
Jadi didalam Mahayana adalah mungkin suatu hal yang baik itu datang dengan tiba-tiba ketika anda tekun dan bersungguh-sungguh  membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan hal ini tidak menyalahi hukum karma karena memang karma baik kita telah matang dan kita akan menuai hasil yang baik  :)



 _/\_


Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 24 September 2010, 10:25:46 AM
justru itu menurut saya kedua2nya sama saja...

setahu saya, berdoa tidak lah selalu "seegois" kutipan anda di atas. ada orang yg berdoa bagi kebahagiaan orang tua ataupun keluarganya, bagi orang banyak, bagi bangsanya. sama saja seperti pengejar materi di contoh anda. semua tergantung si pendoa itu sendiri.

bicara soal nyata atau semu, juga sama aja. harta, cinta, badan, doktrin maupun kepercayaan semuanya akan berubah, sirna dan terpisah. semuanya tidak kekal, semuanya dukkha...

Apa motivasi dari memohon agar Tuhan memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada orangtua, keluarga, orang banyak atau bangsanya? Motivasinya adalah karena mengikuti perintah agama, bahwa Tuhan adalah tempat di mana bisa disandarkan doa. Ujung-ujungnya, kembali lagi kepada "ketergantungan pada sosok yang tidak real".

Berbeda antara hal yang "tidak kekal" dengan hal yang "tidak nyata". Semua hal yang berkondisi, misalnya cinta, badan, doktrin maupun kepercayaan; semuanya akan berubah, sirna, akan terpisah, tidak kekal, dan membawa dukkha. Namun semua hal itu adalah nyata. Bagaimana dengan Tuhan? Tuhan adalah sosok yang tidak bisa dibuktikan ada. Orang hanya memiliki paradigma bahwa Tuhan itu ada melalui premis-premis yang berat sebelah.

Sekarang, apakah menurut Anda "tidak kekal" itu sama dengan "tidak nyata"?
menurut saya motivasinya adalah untuk memberikan kenyamanan bagi batin mereka yang menderita.
doa dan duit sama2 dianggap memberi kenyamanan melegakan dukkha.

coba saya simpulkan cara berpikir anda:
menyandarkan diri kepada sesuatu yang tidak "real" itu kalah dewasa dengan menyandarkan diri kepada sesuatu yang "real"  ???
apakah cinta real? apakah harta real? apakah doktrin real? apakah kepercayaan real?
apakah cinta bisa dibuktikan ada? apakah kepercayaan bisa dibuktikan ada?
apa itu dewasa?

kayaknya seribu satu definisi akan keluar dan seribu satu perbedaan pendapat akan muncul.
mungkin dialog ini gak akan ada hasilnya...

iseng2, beberapa kutipan dari film the matrix:
Quote
what is real? how do you define real?
If real is what you can feel, smell, taste and see, then 'real' is simply electrical signals interpreted by your brain
Have you ever had a dream, Neo, that you were so sure was real? What if you were unable to wake from that dream? How would you know the difference between the dream world and the real world?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 24 September 2010, 11:42:27 AM
menurut saya motivasinya adalah untuk memberikan kenyamanan bagi batin mereka yang menderita.
doa dan duit sama2 dianggap memberi kenyamanan melegakan dukkha.

coba saya simpulkan cara berpikir anda:
menyandarkan diri kepada sesuatu yang tidak "real" itu kalah dewasa dengan menyandarkan diri kepada sesuatu yang "real"  ???
apakah cinta real? apakah harta real? apakah doktrin real? apakah kepercayaan real?
apakah cinta bisa dibuktikan ada? apakah kepercayaan bisa dibuktikan ada?
apa itu dewasa?

kayaknya seribu satu definisi akan keluar dan seribu satu perbedaan pendapat akan muncul.
mungkin dialog ini gak akan ada hasilnya...

iseng2, beberapa kutipan dari film the matrix:
Quote
what is real? how do you define real?
If real is what you can feel, smell, taste and see, then 'real' is simply electrical signals interpreted by your brain
Have you ever had a dream, Neo, that you were so sure was real? What if you were unable to wake from that dream? How would you know the difference between the dream world and the real world?

Begini saja, saya tidak ingin muter lama-lama...

Menurut saya: uang, jabatan, makanan enak, pacar, ayah-ibu, saudara dan sahabat, kitab suci agama-agama, lagu-lagu hits, pakaian mewah; itu semua adalah real. Itu semua adalah hal-hal yang nyata dan ada, namun sifatnya tidak kekal. Seseorang yang membutuhkan hal-hal nyata seperti itu dalam hidupnya adalah wajar. Tapi menjadi tidak wajar bila melekat pada hal-hal seperti itu yang sifatnya tidak kekal.

Sedangkan menurut saya, Tuhan adalah sosok yang tidak real. Karena tidak real, maka tidak nyata dan tidak ada. Seseorang yang membutuhkan hal tidak nyata seperti itu dalam hidupnya juga wajar. Tapi itu menunjukkan bahwa dirinya membutuhkan sosok "khayalan" untuk menghibur diri.

Kedua-duanya saya akui merupakan objek untuk menghibur diri dari ketidak-puasan dalam hidup. Tapi, orientasinya berbeda. Yang satu membutuhkan sesuatu yang jelas ada untuk menghibur diri, yang satu membutuhkan sesuatu yang tidak jelas ada untuk menghibur diri. Contoh analoginya: "saya mencari sahabat dalam hidup ini untuk bersosialisasi; sedangkan ada orang lain yang lebih mencari sahabat yang bahkan tidak nyata untuk membuat dirinya merasa dijaga oleh sahabat itu".

Saya harap Anda sudah mengerti maksud saya. Jika Anda sudah mengerti namun masih menyangkal perbedaan ini, maka kita harus sependapat bahwa kita saling berbeda pendapat. :)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 24 September 2010, 01:39:26 PM
Begini saja, saya tidak ingin muter lama-lama...

Menurut saya: uang, jabatan, makanan enak, pacar, ayah-ibu, saudara dan sahabat, kitab suci agama-agama, lagu-lagu hits, pakaian mewah; itu semua adalah real. Itu semua adalah hal-hal yang nyata dan ada, namun sifatnya tidak kekal. Seseorang yang membutuhkan hal-hal nyata seperti itu dalam hidupnya adalah wajar. Tapi menjadi tidak wajar bila melekat pada hal-hal seperti itu yang sifatnya tidak kekal.

Sedangkan menurut saya, Tuhan adalah sosok yang tidak real. Karena tidak real, maka tidak nyata dan tidak ada. Seseorang yang membutuhkan hal tidak nyata seperti itu dalam hidupnya juga wajar. Tapi itu menunjukkan bahwa dirinya membutuhkan sosok "khayalan" untuk menghibur diri.

Kedua-duanya saya akui merupakan objek untuk menghibur diri dari ketidak-puasan dalam hidup. Tapi, orientasinya berbeda. Yang satu membutuhkan sesuatu yang jelas ada untuk menghibur diri, yang satu membutuhkan sesuatu yang tidak jelas ada untuk menghibur diri. Contoh analoginya: "saya mencari sahabat dalam hidup ini untuk bersosialisasi; sedangkan ada orang lain yang lebih mencari sahabat yang bahkan tidak nyata untuk membuat dirinya merasa dijaga oleh sahabat itu".

Saya harap Anda sudah mengerti maksud saya. Jika Anda sudah mengerti namun masih menyangkal perbedaan ini, maka kita harus sependapat bahwa kita saling berbeda pendapat. :)
saya mengerti maksud anda dengan jelas sejak posting2 awal anda...

awal ketidaksepakatan kita berasal dari postingan anda. saya kutipkan lagi tulisan anda:
Quote
Bagi orang yang suka menghibur diri, memang berdoa sangat bermanfaat baginya. Saya setuju dengan hal ini... Namun bagi yang sudah dewasa, mereka tidak lagi membutuhkan cara "menghibur diri".
di sini anda belom membawa2 masalah motivasi, real atau bukan.
lalu saya reply bahwa semua cara2 menghibur diri mulai dari uang, cinta, doktrin sampai kepercayaan sama saja:
"satu dengan yg lain, tidak ada yang lebih dewasa. semuanya sama2 melarikan diri dari dukkha, hanya remedy dan caranya berbeda"

mari berhenti di satu point ini.
setujukah anda ini semua cuman menghibur diri? sama2 melarikan diri?
setujukah anda tidak ada yg dewasa dan yang kanak2?

sepertinya anda menyadari memang semuanya sama2 menghibur diri, lalu anda meralatnya dengan:
Quote
berdoa pada suatu pribadi yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya, adalah suatu penghiburan diri melalui daya imajinasi
jadi anda menambahkan "daya imajinasi" di sini.
saya masih berpegang bahwa semuanya sama2 melarikan diri, mencari penghiburan atas dukkha.

kemudian anda berpaling ke "motivasi", dst, dst.

saya pikir dialog ini gak akan ada hasilnya dan gak abis2. terus bergeser. saya sudahi di sini saja...

penutup dari saya:
* berdoa bisa saja ada manfaatnya, secara mental maupun fisik
* berdoa itu gak selalu bodoh dan gak selalu egois
* berdoa, cinta, materi, kepercayaan dan doktrin itu sama saja, sama2 menghibur diri dan melarikan diri dari dukkha. gak ada yg lebih dewasa, sama2 berpegang pada kenyamanan yang semu dibatin masing2

silakan anda teruskan dari sisi anda.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 24 September 2010, 02:26:16 PM
saya mengerti maksud anda dengan jelas sejak posting2 awal anda...

awal ketidaksepakatan kita berasal dari postingan anda. saya kutipkan lagi tulisan anda:

Quote
Bagi orang yang suka menghibur diri, memang berdoa sangat bermanfaat baginya. Saya setuju dengan hal ini... Namun bagi yang sudah dewasa, mereka tidak lagi membutuhkan cara "menghibur diri".

di sini anda belom membawa2 masalah motivasi, real atau bukan.
lalu saya reply bahwa semua cara2 menghibur diri mulai dari uang, cinta, doktrin sampai kepercayaan sama saja:
"satu dengan yg lain, tidak ada yang lebih dewasa. semuanya sama2 melarikan diri dari dukkha, hanya remedy dan caranya berbeda"

mari berhenti di satu point ini.
setujukah anda ini semua cuman menghibur diri? sama2 melarikan diri?
setujukah anda tidak ada yg dewasa dan yang kanak2?

sepertinya anda menyadari memang semuanya sama2 menghibur diri, lalu anda meralatnya dengan:
Quote
berdoa pada suatu pribadi yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya, adalah suatu penghiburan diri melalui daya imajinasi

jadi anda menambahkan "daya imajinasi" di sini.
saya masih berpegang bahwa semuanya sama2 melarikan diri, mencari penghiburan atas dukkha.

kemudian anda berpaling ke "motivasi", dst, dst.

saya pikir dialog ini gak akan ada hasilnya dan gak abis2. terus bergeser. saya sudahi di sini saja...

penutup dari saya:
* berdoa bisa saja ada manfaatnya, secara mental maupun fisik
* berdoa itu gak selalu bodoh dan gak selalu egois
* berdoa, cinta, materi, kepercayaan dan doktrin itu sama saja, sama2 menghibur diri dan melarikan diri dari dukkha. gak ada yg lebih dewasa, sama2 berpegang pada kenyamanan yang semu dibatin masing2

silakan anda teruskan dari sisi anda.

Benar, jika saya menggunakan cara pandang Anda: "saya harus mengatakan bahwa mencari teman, mencari kekayaan, ataupun berdoa pada Tuhan: sama-sama melarikan diri dari dukkha". Dan tidak hanya itu, sebenarnya mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha sampai akhirnya dukkha itu lenyap juga termasuk melarikan diri dari dukkha. Ada kontradiksi di sini, dan Anda mengakuinya dengan "syarat". Mari saya quote-kan tulisan Anda di sini...

Quote from: morpheus
anda benar. apabila di balik pengamatan itu ada ambisi2, tujuan2 dan ideal2 maka usaha itu menjadi pelarian juga.

Melihat dari sudut pandang Anda, semua hal yang dilakukan untuk lari dari dukkha disebut sebagai pelarian diri dari dukkha. Jika begitu, mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha itu dilakukan untuk apa? Untuk terbebas dari dukkha. Kenapa ingin terbebas dari dukkha? Karena ingin lari dari dukkha. Inilah kontradiksinya di pandangan Anda. Anda sepertinya menyadari hal ini dan lalu Anda mengatakan bahwa "hal itu benar apabila pengamatan itu ada ambisi untuk lari dari dukkha". Dan sadarkah Anda, bahwa mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha merupakan salah satu cara untuk lari dari dukkha?. Jika disimpulkan, ketiga hal itu adalah suatu cara untuk melarikan diri dari dukkha dengan cara menerima dukkha. Oleh karena itu, menerima dukkha dilakukan dengan ambisi untuk melarikan diri dari dukkha. Silakan tolak lagi kesimpulan ini dengan cara-cara Anda.

Sedangkan yang saya katakan adalah bahwa "berdoa itu menghibur diri", lalu saya tambahkan "menghibur diri melalui daya imajinasi"; itu adalah penjelasan lanjut yang saya berikan. Saya mengatakan bahwa berdoa itu "menghibur diri" dengan tanda kutip di postingan sebelumnya. Apa makna tanda kutip ini? Maknanya adalah makna konotatif. Karena sepertinya Anda kurang jelas atau hendak memancing saya, maka saya jelaskan bahwa "menghibur diri" itu adalah menghibur diri melalui daya imajinasi.

Saya pikir diskusi ini juga tidak ada habisnya. Saya juga sudahi di sini... Sedikit kesimpulan saya:

:)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 24 September 2010, 05:15:35 PM
Namo Buddhaya,

Bersama ini saya copas-kan artikel tanya jawab dari Bhante Uttamo MT tentang "berdoa" :
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang dijumpai adanya kisah doa yang 'seolah-olah' terkabul seperti yang diceritakan dalam pertanyaan di atas. Padahal, menurut pandangan Buddhis, terwujudnya suatu harapan atau doa sangatlah tergantung pada timbunan kamma baik yang dimiliki oleh orang yang berharap tersebut. Apabila ia mempunyai kamma baik yang cukup dan matang pada saat diperlukan, maka kondisi inilah yang disebut masyarakat sebagai 'harapan atau doa yang terkabul'.
Namun, apabila ia tidak mempunyai kamma baik yang sesuai untuk mendukung terwujudnya harapan yang ia miliki, maka usaha keras dan doa yang tekun juga tidak akan memberikan kebahagiaan seperti harapannya.
Oleh karena itu, cukup banyak dijumpai dalam masyarakat adanya orang yang tetap menderita walaupun mereka sudah banyak berdoa. Semua kejadian ini bukan karena mereka tidak mempunyai kepercayaan atau keyakinan, namun mereka tidak mempunyai kamma baik yang yang matang pada saat yang tepat untuk mendukung terwujudnya kebahagiaan.
Dengan demikian, dalam pandangan Buddhis, apabila seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, ia hendaknya selalu dan terus mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan serta pikirannya.
Salah satu kebajikan yang dapat dilakukan adalah membaca paritta. Ritual ini sesungguhnya mengkondisikan orang untuk mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Jadi, semakin banyak seseorang membaca paritta atau dalam istilah lain disebut 'berdoa', maka semakin besar pula potensi yang ia miliki untuk mencapai kebahagiaan. Jika kamma baiknya telah mencukupi, maka umat Buddha inipun dapat disebut sebagai umat yang telah terkabul doa atau harapannya.
Semoga jawaban ini dapat menambah semangat para umat serta simpatisan Buddhis untuk terus berjuang mengembangkan kebajikan di setiap saat agar dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.
Semoga demikianlah adanya.
Salam metta,
B. Uttamo



Apabila anda mengikuti wejangan Bhante Uttamo ini maka anda telah "berdoa"(kalo boleh saya menggunakan kalimat ini buat yang antipati kata "doa") atau membaca paritta dengan maksud dan tujuan yang benar.

Namun menurut Mahayana, Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung memiliki  punna/punya/merit yang tidak terbatas dan apabila anda membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung maka Ia akan memberikan manfaat sangat besar sehingga anda dapat memupuk karma baik dan selanjutnya akan menyebabkan matangnya karma baik.
Jadi didalam Mahayana adalah mungkin suatu hal yang baik itu datang dengan tiba-tiba ketika anda tekun dan bersungguh-sungguh  membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan hal ini tidak menyalahi hukum karma karena memang karma baik kita telah matang dan kita akan menuai hasil yang baik  :)



 _/\_


Bro Triyana
Bhante Uttamo menyatakan kalau baca Paritta anda sebut istilah Doa, itu silahkan
Tapi kalau anda maksud arti kata Doa seperti terjemahan KBBI, yang pasti tidak cocok dengan Buddha Dhamma

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 24 September 2010, 05:17:08 PM
Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_

yoi dan doanya pastilah, "Doa Buddha Kami"

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."

doa itu supaya kita terlihat lebih religius dan saleh

Namo Buddhaya,

Kan sudah saya jelaskan dipost diatas, membaca Paritta Suci juga bermanfaat dan memiliki efek dan tujuan yang sama dengan doa, kalau anda mengira doa itu hanya permohonan maka definisi anda tentang doa sempit sekali.

Coba saya mau tanya kenapa anda menguncar Paritta Suci apakah anda tidak memiliki permohonan disitu tolong dijawab dengan jujur  :), lagi pula apa salahnya memiliki permohonan  :), bukankan dengan membaca Paritta Suci anda berarti mengarahkan citta anda kehal-hal yang baik dan memiliki sadha/sradha/keyakinan kepada Sang Buddha?  :)

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."


Apa ada yang salah dengan doa diatas, saya kira sah-sah saja dan dapat dipakai juga untuk yang beragama Buddha kalau anda mau  _/\_

 _/\_

 =)) =)) =))
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 24 September 2010, 05:22:18 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

mari kita berandai2 dulu:

misalkan si ABLEH yg sudah 2 hari tidak makan hari ini ia berdoa kepada Buddha untuk meminta makan, tapi sampai tengah malam pada hari itu ia tetap tidak mendapatkan makanan.

keesokan harinya, ia melihat seekor kambing, dan berdoa kepada kambing, dan tidak jauh dari tempatnya ada mobil mogok, dan ia membantu mendorong mobil mogok itu, atas jasanya si pengemudi memberikan uang kepadanya 20rb, dan dengan uang itu ia bisa makan pada hari itu.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha.

Namo Buddhaya,

 :) Saya sudah mengira anda akan berkomentar seperti itu.

Begini ya bro, usaha kita ya tetap harus jalan semisal anda mau ujian sekolah ya tetap harus belajar to? :) kalo ndak belajar ya ndak bakalan bisa apalagi kalo ujiannya bagian IPS (Sosial) kalau IPA (Pasti Alam) saya masih yakin ndak belajar mungkin masih mampu (teman saya dulu ada yg begitu, tapi mohon jangan ditiru soale selain hobinya dari lahir sudah pasti alam juga anaknya cerdas  :P). Yang saya maksudkan disini adalah kalau soal punya/punna/merit tentu kita tidak sebanding dengan Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva oleh karena itulah kita memohon agar karma buruk kita dikurangi bahkan kalau bisa dihilangkan dengan pelimpahan jasa baik Para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva kepada kita, tetapi eits.......... 8) ingat ini tidak menghapuskan tekad kita untuk tetap berbuat sesuai dengan Buddhadharma/Buddhadhamma, selalu tekun berlatih, berbuat baik, membaca Dharani Suci/Mantra Suci/Parrita Suci, berdana, meditasi dan lain-lain kewajiban yang memang sudah seharusnya kita umat Buddha laksanakan.

untuk yg di-bold, keyakinan anda bisa terbukti benar bisa juga salah, dan tidak ada cara untuk memastikannya, kecuali mungkin jika anda juga adalah seorang Buddha = Kan sudah banyak di Sutta-Sutta Suci atau Sutra-Sutra Suci anjuran untuk selalu mengingat Triratna (Buddha,Dharma,Sangha) jadi bisa dikatakan Buddha tidak akan keberatan kita selalu megucarkan Sutta Suci atau Sutra Suci, begitu saja kok ditanyakan dan dipermasalahkan............aya2 wae  :)

 _/\_


meskipun Bro Triyana sudah menjawab panjang lebar tapi pertanyaan saya untuk kasus ABLEH itu sepertinya belum dijawab.

menurut anda, apakah makanan itu adalah hasil doa yg dikabulkan oleh Buddha, atau doa yang dikabulkan oleh kambing atau karena karma baiknya menolong orang?


Saya kira saya tidak perlu menjawab pertanyaan anda karena dari semua post-post yang anda posting diforum ini (semua post di forum lho bukan hanya dithread ini  :) ) saya bisa ambil kesimpulan kalau anda memiliki pengetahuan lebih dari cukup untuk dapat menjawabnya sendiri  :)

 _/\_

Bro Indra kalau Bro Triyana tidak mau jawab, gue yang jawab ya<
UNTUNG ketemu kambingnya, Hongsui nya bagus, jadi dapat makanan =)) =))
 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 24 September 2010, 05:25:13 PM
saya mengerti maksud anda dengan jelas sejak posting2 awal anda...

awal ketidaksepakatan kita berasal dari postingan anda. saya kutipkan lagi tulisan anda:

Quote
Bagi orang yang suka menghibur diri, memang berdoa sangat bermanfaat baginya. Saya setuju dengan hal ini... Namun bagi yang sudah dewasa, mereka tidak lagi membutuhkan cara "menghibur diri".

di sini anda belom membawa2 masalah motivasi, real atau bukan.
lalu saya reply bahwa semua cara2 menghibur diri mulai dari uang, cinta, doktrin sampai kepercayaan sama saja:
"satu dengan yg lain, tidak ada yang lebih dewasa. semuanya sama2 melarikan diri dari dukkha, hanya remedy dan caranya berbeda"

mari berhenti di satu point ini.
setujukah anda ini semua cuman menghibur diri? sama2 melarikan diri?
setujukah anda tidak ada yg dewasa dan yang kanak2?

sepertinya anda menyadari memang semuanya sama2 menghibur diri, lalu anda meralatnya dengan:
Quote
berdoa pada suatu pribadi yang bahkan tidak bisa dibuktikan keberadaannya, adalah suatu penghiburan diri melalui daya imajinasi

jadi anda menambahkan "daya imajinasi" di sini.
saya masih berpegang bahwa semuanya sama2 melarikan diri, mencari penghiburan atas dukkha.

kemudian anda berpaling ke "motivasi", dst, dst.

saya pikir dialog ini gak akan ada hasilnya dan gak abis2. terus bergeser. saya sudahi di sini saja...

penutup dari saya:
* berdoa bisa saja ada manfaatnya, secara mental maupun fisik
* berdoa itu gak selalu bodoh dan gak selalu egois
* berdoa, cinta, materi, kepercayaan dan doktrin itu sama saja, sama2 menghibur diri dan melarikan diri dari dukkha. gak ada yg lebih dewasa, sama2 berpegang pada kenyamanan yang semu dibatin masing2

silakan anda teruskan dari sisi anda.

Benar, jika saya menggunakan cara pandang Anda: "saya harus mengatakan bahwa mencari teman, mencari kekayaan, ataupun berdoa pada Tuhan: sama-sama melarikan diri dari dukkha". Dan tidak hanya itu, sebenarnya mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha sampai akhirnya dukkha itu lenyap juga termasuk melarikan diri dari dukkha. Ada kontradiksi di sini, dan Anda mengakuinya dengan "syarat". Mari saya quote-kan tulisan Anda di sini...

Quote from: morpheus
anda benar. apabila di balik pengamatan itu ada ambisi2, tujuan2 dan ideal2 maka usaha itu menjadi pelarian juga.

Melihat dari sudut pandang Anda, semua hal yang dilakukan untuk lari dari dukkha disebut sebagai pelarian diri dari dukkha. Jika begitu, mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha itu dilakukan untuk apa? Untuk terbebas dari dukkha. Kenapa ingin terbebas dari dukkha? Karena ingin lari dari dukkha. Inilah kontradiksinya di pandangan Anda. Anda sepertinya menyadari hal ini dan lalu Anda mengatakan bahwa "hal itu benar apabila pengamatan itu ada ambisi untuk lari dari dukkha". Dan sadarkah Anda, bahwa mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha merupakan salah satu cara untuk lari dari dukkha?. Jika disimpulkan, ketiga hal itu adalah suatu cara untuk melarikan diri dari dukkha dengan cara menerima dukkha. Oleh karena itu, menerima dukkha dilakukan dengan ambisi untuk melarikan diri dari dukkha. Silakan tolak lagi kesimpulan ini dengan cara-cara Anda.

Sedangkan yang saya katakan adalah bahwa "berdoa itu menghibur diri", lalu saya tambahkan "menghibur diri melalui daya imajinasi"; itu adalah penjelasan lanjut yang saya berikan. Saya mengatakan bahwa berdoa itu "menghibur diri" dengan tanda kutip di postingan sebelumnya. Apa makna tanda kutip ini? Maknanya adalah makna konotatif. Karena sepertinya Anda kurang jelas atau hendak memancing saya, maka saya jelaskan bahwa "menghibur diri" itu adalah menghibur diri melalui daya imajinasi.

Saya pikir diskusi ini juga tidak ada habisnya. Saya juga sudahi di sini... Sedikit kesimpulan saya:
  • Berdoa bisa memberi manfaat bagi sebagian orang.
  • Berdoa tidak selalu bodoh dan egois; namun merupakan salah satu bentuk kehausan akan sosok pelindung imajinatif.
  • Berdoa, cinta, materi, kepercayaan dan doktrin itu sama-sama menghibur diri dan melarikan diri dari dukkha. Namun ada perbedaannya: "ada yang membutuhkan "pangeran dari negeri dongeng" supaya bisa tidur dengan nyaman, ada juga yang membutuhkan rumah yang teduh supaya bisa tidur dengan nyaman".

:)

semoga Khayalan bisa terkabul ! ^-^
_/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 24 September 2010, 05:43:50 PM
Benar, jika saya menggunakan cara pandang Anda: "saya harus mengatakan bahwa mencari teman, mencari kekayaan, ataupun berdoa pada Tuhan: sama-sama melarikan diri dari dukkha". Dan tidak hanya itu, sebenarnya mengamati, mengenali dan mengakrabi dukkha sampai akhirnya dukkha itu lenyap juga termasuk melarikan diri dari dukkha. Ada kontradiksi di sini, dan Anda mengakuinya dengan "syarat". Mari saya quote-kan tulisan Anda di sini...

Quote from: morpheus
anda benar. apabila di balik pengamatan itu ada ambisi2, tujuan2 dan ideal2 maka usaha itu menjadi pelarian juga.
oh, di bagian ini anda tidak mengerti...

di saat hanya ada pengamatan murni, di situ tidak ada dukkha.
di saat pengamatan memiliki ambisi2, tujuan2 dan ideal2, maka itu menjadi pelarian.
pengamatan yg pertama tidak sama dengan "pengamatan" yang kedua.
tidak ada syarat, tidak ada kontradiksi.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 24 September 2010, 06:05:17 PM
oh, di bagian ini anda tidak mengerti...

di saat hanya ada pengamatan murni, di situ tidak ada dukkha.
di saat pengamatan memiliki ambisi2, tujuan2 dan ideal2, maka itu menjadi pelarian.
pengamatan yg pertama tidak sama dengan "pengamatan" yang kedua.
tidak ada syarat, tidak ada kontradiksi.

Pengamatan terjadi karena ada aktivitas mengamati. Pertanyaan saya: "Apa motivasi seseorang untuk mengamati hal tersebut?"
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 24 September 2010, 07:32:43 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Bersama ini saya copas-kan artikel tanya jawab dari Bhante Uttamo MT tentang "berdoa" :
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang dijumpai adanya kisah doa yang 'seolah-olah' terkabul seperti yang diceritakan dalam pertanyaan di atas. Padahal, menurut pandangan Buddhis, terwujudnya suatu harapan atau doa sangatlah tergantung pada timbunan kamma baik yang dimiliki oleh orang yang berharap tersebut. Apabila ia mempunyai kamma baik yang cukup dan matang pada saat diperlukan, maka kondisi inilah yang disebut masyarakat sebagai 'harapan atau doa yang terkabul'.
Namun, apabila ia tidak mempunyai kamma baik yang sesuai untuk mendukung terwujudnya harapan yang ia miliki, maka usaha keras dan doa yang tekun juga tidak akan memberikan kebahagiaan seperti harapannya.
Oleh karena itu, cukup banyak dijumpai dalam masyarakat adanya orang yang tetap menderita walaupun mereka sudah banyak berdoa. Semua kejadian ini bukan karena mereka tidak mempunyai kepercayaan atau keyakinan, namun mereka tidak mempunyai kamma baik yang yang matang pada saat yang tepat untuk mendukung terwujudnya kebahagiaan.
Dengan demikian, dalam pandangan Buddhis, apabila seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, ia hendaknya selalu dan terus mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan serta pikirannya.
Salah satu kebajikan yang dapat dilakukan adalah membaca paritta. Ritual ini sesungguhnya mengkondisikan orang untuk mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Jadi, semakin banyak seseorang membaca paritta atau dalam istilah lain disebut 'berdoa', maka semakin besar pula potensi yang ia miliki untuk mencapai kebahagiaan. Jika kamma baiknya telah mencukupi, maka umat Buddha inipun dapat disebut sebagai umat yang telah terkabul doa atau harapannya.
Semoga jawaban ini dapat menambah semangat para umat serta simpatisan Buddhis untuk terus berjuang mengembangkan kebajikan di setiap saat agar dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.
Semoga demikianlah adanya.
Salam metta,
B. Uttamo



Apabila anda mengikuti wejangan Bhante Uttamo ini maka anda telah "berdoa"(kalo boleh saya menggunakan kalimat ini buat yang antipati kata "doa") atau membaca paritta dengan maksud dan tujuan yang benar.

Namun menurut Mahayana, Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung memiliki  punna/punya/merit yang tidak terbatas dan apabila anda membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung maka Ia akan memberikan manfaat sangat besar sehingga anda dapat memupuk karma baik dan selanjutnya akan menyebabkan matangnya karma baik.
Jadi didalam Mahayana adalah mungkin suatu hal yang baik itu datang dengan tiba-tiba ketika anda tekun dan bersungguh-sungguh  membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan hal ini tidak menyalahi hukum karma karena memang karma baik kita telah matang dan kita akan menuai hasil yang baik  :)



 _/\_


Bro Triyana
Bhante Uttamo menyatakan kalau baca Paritta anda sebut istilah Doa, itu silahkan
Tapi kalau anda maksud arti kata Doa seperti terjemahan KBBI, yang pasti tidak cocok dengan Buddha Dhamma

 _/\_

Weleh2 sampe kesel aku  :), bro yg saya hormati kalau anda meyakini doa menurut KBBI yang hanya merujuk pada sosok Tuhan maka definisi anda sungguh sempit  ^-^ . Anda mengatakan anda tidak pernah berdoa tetapi membaca Parrita Suci berarti anda kurang jujur pada diri sendiri. Pada saat anda membaca Parrita Suci bukankah anda berarti mempunyai saddha/sradha kepada Sabda Sang Buddha dan percaya bahwa Ia memiliki kekuatan untuk suatu hal tertentu yang baik  :), pun dalam Mahayana kami percaya bahwa Para Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung tetap aktif bekerja demi kebahagiaan semua mahluk.

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 24 September 2010, 07:36:06 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

dari KBBI:

doa
noun
1. permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya

bukannya dalam agama buddha tuhan itu tidak ada???

benar sekali !
jadi berdoa memang tidak berguna, kalau berguna Buddha sudah pasti ajarin cara berdoa yang baik.
Tapi kenyataan Buddha tidak pernah ajarin !

kalau baca paritta masih ok.

 _/\_

yoi dan doanya pastilah, "Doa Buddha Kami"

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."

doa itu supaya kita terlihat lebih religius dan saleh

Namo Buddhaya,

Kan sudah saya jelaskan dipost diatas, membaca Paritta Suci juga bermanfaat dan memiliki efek dan tujuan yang sama dengan doa, kalau anda mengira doa itu hanya permohonan maka definisi anda tentang doa sempit sekali.

Coba saya mau tanya kenapa anda menguncar Paritta Suci apakah anda tidak memiliki permohonan disitu tolong dijawab dengan jujur  :), lagi pula apa salahnya memiliki permohonan  :), bukankan dengan membaca Paritta Suci anda berarti mengarahkan citta anda kehal-hal yang baik dan memiliki sadha/sradha/keyakinan kepada Sang Buddha?  :)

"Buddha kami di nibbana
terpujilah nama-Mu...
jadilah kehendak-Mu
di bumi seperti di nibbana
dst.."


Apa ada yang salah dengan doa diatas, saya kira sah-sah saja dan dapat dipakai juga untuk yang beragama Buddha kalau anda mau  _/\_

 _/\_

 =)) =)) =))

Apanya yg salah mohon dijelaskan dengan gamblang kalau memang anda jujur, jangan cuman ketawa doang   ^-^

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 25 September 2010, 03:42:01 AM
Pengamatan terjadi karena ada aktivitas mengamati. Pertanyaan saya: "Apa motivasi seseorang untuk mengamati hal tersebut?"
dalam pengamatan murni secara pasif, hanya ada pengamatan, tidak ada motivasi.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: adi lim on 25 September 2010, 05:42:27 AM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Bersama ini saya copas-kan artikel tanya jawab dari Bhante Uttamo MT tentang "berdoa" :
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang dijumpai adanya kisah doa yang 'seolah-olah' terkabul seperti yang diceritakan dalam pertanyaan di atas. Padahal, menurut pandangan Buddhis, terwujudnya suatu harapan atau doa sangatlah tergantung pada timbunan kamma baik yang dimiliki oleh orang yang berharap tersebut. Apabila ia mempunyai kamma baik yang cukup dan matang pada saat diperlukan, maka kondisi inilah yang disebut masyarakat sebagai 'harapan atau doa yang terkabul'.
Namun, apabila ia tidak mempunyai kamma baik yang sesuai untuk mendukung terwujudnya harapan yang ia miliki, maka usaha keras dan doa yang tekun juga tidak akan memberikan kebahagiaan seperti harapannya.
Oleh karena itu, cukup banyak dijumpai dalam masyarakat adanya orang yang tetap menderita walaupun mereka sudah banyak berdoa. Semua kejadian ini bukan karena mereka tidak mempunyai kepercayaan atau keyakinan, namun mereka tidak mempunyai kamma baik yang yang matang pada saat yang tepat untuk mendukung terwujudnya kebahagiaan.
Dengan demikian, dalam pandangan Buddhis, apabila seseorang ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, ia hendaknya selalu dan terus mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan serta pikirannya.
Salah satu kebajikan yang dapat dilakukan adalah membaca paritta. Ritual ini sesungguhnya mengkondisikan orang untuk mengembangkan kebajikan melalui ucapan, badan dan juga pikiran.
Jadi, semakin banyak seseorang membaca paritta atau dalam istilah lain disebut 'berdoa', maka semakin besar pula potensi yang ia miliki untuk mencapai kebahagiaan. Jika kamma baiknya telah mencukupi, maka umat Buddha inipun dapat disebut sebagai umat yang telah terkabul doa atau harapannya.
Semoga jawaban ini dapat menambah semangat para umat serta simpatisan Buddhis untuk terus berjuang mengembangkan kebajikan di setiap saat agar dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang selanjutnya.
Semoga demikianlah adanya.
Salam metta,
B. Uttamo



Apabila anda mengikuti wejangan Bhante Uttamo ini maka anda telah "berdoa"(kalo boleh saya menggunakan kalimat ini buat yang antipati kata "doa") atau membaca paritta dengan maksud dan tujuan yang benar.

Namun menurut Mahayana, Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung memiliki  punna/punya/merit yang tidak terbatas dan apabila anda membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung maka Ia akan memberikan manfaat sangat besar sehingga anda dapat memupuk karma baik dan selanjutnya akan menyebabkan matangnya karma baik.
Jadi didalam Mahayana adalah mungkin suatu hal yang baik itu datang dengan tiba-tiba ketika anda tekun dan bersungguh-sungguh  membaca Sutra-Sutra Suci/Dharani-Dharani Suci/Mantra-Mantra Suci yang telah dibabarkan Sang Buddha dan hal ini tidak menyalahi hukum karma karena memang karma baik kita telah matang dan kita akan menuai hasil yang baik  :)



 _/\_


Bro Triyana
Bhante Uttamo menyatakan kalau baca Paritta anda sebut istilah Doa, itu silahkan
Tapi kalau anda maksud arti kata Doa seperti terjemahan KBBI, yang pasti tidak cocok dengan Buddha Dhamma

 _/\_

Weleh2 sampe kesel aku  :), bro yg saya hormati kalau anda meyakini doa menurut KBBI yang hanya merujuk pada sosok Tuhan maka definisi anda sungguh sempit  ^-^ . Anda mengatakan anda tidak pernah berdoa tetapi membaca Parrita Suci berarti anda kurang jujur pada diri sendiri. Pada saat anda membaca Parrita Suci bukankah anda berarti mempunyai saddha/sradha kepada Sabda Sang Buddha dan percaya bahwa Ia memiliki kekuatan untuk suatu hal tertentu yang baik  :), pun dalam Mahayana kami percaya bahwa Para Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung tetap aktif bekerja demi kebahagiaan semua mahluk.

 _/\_

 :'( :'( :'(

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 08:07:24 AM
dalam pengamatan murni secara pasif, hanya ada pengamatan, tidak ada motivasi.

Saya ulangi pertanyaan saya secara lebih jelas: "Apa motivasi atau alasan seseorang sehingga ia ingin mengamati hal-hal tersebut?"
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 08:12:49 AM
Apanya yg salah mohon dijelaskan dengan gamblang kalau memang anda jujur, jangan cuman ketawa doang   ^-^

 _/\_

Saya bantu Bro adi lim menjawabnya yah. Yang salah adalah:

Tapi kalau Anda memiliki pandangan bahwa Buddha ada di Nibbana Nirvana, Buddha menghendaki bumi samsara seperti di Nibbana Nirvana, dan Buddha masih memiliki fisik jasmani serta masih ada untuk selama-lamanya; maka wajar kalau Anda menganggap doa seperti itu benar. :)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: iyank4 on 25 September 2010, 08:58:07 AM
 _/\_

Doa == Pray ???
Ibadah == Pray ???

Doa != Pray ???

Hati-hati kawan, bahasa sering menimbulkan salah paham, maka dari itu datang, dengar dan buktikan.
cobalah berdoa menurut definisi dan pengertian Anda, apa yang Anda rasakan...?

konsep doa di indonesia karena masyarakatnya mayoritas muslim biasanya merujuk pada pengertian meminta sesuatu,
sedangkan konsep meditasi itu bukankah soal mengamati, fokus pada sesuatu.

jadi kalo digabung meditasi+doa == memfokuskan diri untuk minta2x,
nah kenyataannya apa Guru kita pernah menyanggupi untuk dimintai pertolongan?

Saam dalam damai.
 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 01:32:22 PM
Namo Buddhaya,

Apanya yg salah mohon dijelaskan dengan gamblang kalau memang anda jujur, jangan cuman ketawa doang   ^-^

 _/\_

Saya bantu Bro adi lim menjawabnya yah. Yang salah adalah:
  • Buddha tidak berada di Nibbana.
  • Buddha tidak menghendaki bumi seperti di Nibbana.
  • Buddha tidak memiliki fisik jamani dan batin lagi, sehingga Beliau tidak lagi memiliki mata, telinga, apalagi pikiran. Jadi tidak mungkin bisa mendengar doa seperti itu.

Tapi kalau Anda memiliki pandangan bahwa Buddha ada di Nibbana Nirvana, Buddha menghendaki bumi samsara seperti di Nibbana Nirvana, dan Buddha masih memiliki fisik jasmani serta masih ada untuk selama-lamanya; maka wajar kalau Anda menganggap doa seperti itu benar. :)

Silahkan dibantu rekanya buat menjawab  :)

Saya jawab ya pernyataan saudara :

1. Buddha tidak berada di Nibbaba = Seorang Buddha telah mencapai Nibbana/Nirvana (Skt) jadi Ia telah mencapai tataran tertinggi dari keberadaan (State of Existence) atau telah mencapai Kebuddhaan.

2. Buddha tidak menghendaki bumi seperti di Nibbana = The Buddha described Nirvāna as the perfect peace of the state of mind that is free from craving, anger and other afflicting states (kilesas) (http://en.wikipedia.org/wiki/Nirvana) Buddha membabarkan Dharma Suci/Dhamma Suci agar kita dibumi ini dapat mencapai tataran Nibbana/Nirvana.

3. Buddha tidak memiliki fisik jamani dan batin lagi, sehingga Beliau tidak lagi memiliki mata, telinga, apalagi pikiran. Jadi tidak mungkin bisa mendengar doa seperti itu = Tolong berikan saya rujukan sahih buat pernyataan anda ini  :), Sang Buddha Sakyamuni/ Sang Buddha Gautama mencapai Kebuddhaan Sempurna (Samyaksambuddha/Sammasambuddha) ketika Ia berada di dunia ini (bumi) dan setelah itu Ia mulai membabarkan Dharma/Dhamma sampai akhirnya Mahaparinirvana/Mahaparinibbana. Menurut Mahayana Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung mampu dan masih aktif menolong semua mahluk disemua alam.

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 01:41:59 PM
Silahkan dibantu rekanya buat menjawab  :)

Saya jawab ya pernyataan saudara :

1. Buddha tidak berada di Nibbaba = Seorang Buddha telah mencapai Nibbana/Nirvana (Skt) jadi Ia telah mencapai tataran tertinggi dari keberadaan (State of Existence) atau telah mencapai Kebuddhaan.

2. Buddha tidak menghendaki bumi seperti di Nibbana = The Buddha described Nirvāna as the perfect peace of the state of mind that is free from craving, anger and other afflicting states (kilesas) (http://en.wikipedia.org/wiki/Nirvana) Buddha membabarkan Dharma Suci/Dhamma Suci agar kita dibumi ini dapat mencapai tataran Nibbana/Nirvana.

3. Buddha tidak memiliki fisik jamani dan batin lagi, sehingga Beliau tidak lagi memiliki mata, telinga, apalagi pikiran. Jadi tidak mungkin bisa mendengar doa seperti itu = Tolong berikan saya rujukan sahih buat pernyataan anda ini  :), Sang Buddha Sakyamuni/ Sang Buddha Gautama mencapai Kebuddhaan Sempurna (Samyaksambuddha/Sammasambuddha) ketika Ia berada di dunia ini (bumi) dan setelah itu Ia mulai membabarkan Dharma/Dhamma sampai akhirnya Mahaparinirvana/Mahaparinibbana. Menurut Mahayana Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung mampu dan masih aktif menolong semua mahluk disemua alam.

 _/\_

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 01:45:07 PM
Namo Buddhaya,

_/\_

Doa == Pray ???
Ibadah == Pray ???

Doa != Pray ???

Hati-hati kawan, bahasa sering menimbulkan salah paham, maka dari itu datang, dengar dan buktikan.
cobalah berdoa menurut definisi dan pengertian Anda, apa yang Anda rasakan...?

konsep doa di indonesia karena masyarakatnya mayoritas muslim biasanya merujuk pada pengertian meminta sesuatu,
sedangkan konsep meditasi itu bukankah soal mengamati, fokus pada sesuatu.

jadi kalo digabung meditasi+doa == memfokuskan diri untuk minta2x,
nah kenyataannya apa Guru kita pernah menyanggupi untuk dimintai pertolongan?

Saam dalam damai.
 _/\_

Saudara Iyank yang baik,

konsep doa di indonesia karena masyarakatnya mayoritas muslim biasanya merujuk pada pengertian meminta sesuatu,
sedangkan konsep meditasi itu bukankah soal mengamati, fokus pada sesuatu
= Membaca Paritta Suci dapat menjadi meditasi, kalau anda membaca Paritta Suci dengan kekhusukan yang tinggi dan mencapai Dhyana/Jhana maka ia termasuk dalam salah satu kegiatan meditasi. Soal meminta dalam pembacaan Paritta Suci bukankah didalam Paritta Suci termaktub hal-hal yang baik dan semoga hal-hal yang baik itu terwujud  :)

nah kenyataannya apa Guru kita pernah menyanggupi untuk dimintai pertolongan? = Junjungan kita Sang Buddha mengatakan dengan jelas kalau karma kita telah masak maka ia akan berbuah, arahkan citta anda pada Paritta Suci dan daraskanlah selalu dengan penuh kesadaran maka anda akan menuai hasil yang baik  :)


 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 01:50:06 PM
Saudara Iyank yang baik,

konsep doa di indonesia karena masyarakatnya mayoritas muslim biasanya merujuk pada pengertian meminta sesuatu,
sedangkan konsep meditasi itu bukankah soal mengamati, fokus pada sesuatu
= Membaca Paritta Suci dapat menjadi meditasi, kalau anda membaca Paritta Suci dengan kekhusukan yang tinggi dan mencapai Dhyana/Jhana maka ia termasuk dalam salah satu kegiatan meditasi. Soal meminta dalam pembacaan Paritta Suci bukankah didalam Paritta Suci termaktub hal-hal yang baik dan semoga hal-hal yang baik itu terwujud  :)

nah kenyataannya apa Guru kita pernah menyanggupi untuk dimintai pertolongan? = Junjungan kita Sang Buddha mengatakan dengan jelas kalau karma kita telah masak maka ia akan berbuah, arahkan citta anda pada Paritta Suci dan daraskanlah selalu dengan penuh kesadaran maka anda akan menuai hasil yang baik  :)


 _/\_


Maaf, saya lagi-lagi menyela pendapat Anda... :)
 
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 01:52:28 PM
Dulu bukannya pertapa gotama juga berdoa? semasa blm jadi buddha?
sewaktu di tepi sungai dan sewaktu menerima minuman susu dari seorang ibu, dan minta doa dan diharapkan semoga mencpai penerangan?cmiiw
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 01:54:19 PM
Dulu bukannya pertapa gotama juga berdoa? semasa blm jadi buddha?
sewaktu di tepi sungai dan sewaktu menerima minuman susu dari seorang ibu, dan minta doa dan diharapkan semoga mencpai penerangan?cmiiw

mohon dikutipkan sumbernya, bro
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 02:03:12 PM
Namo Buddhaya,

Silahkan dibantu rekanya buat menjawab  :)

Saya jawab ya pernyataan saudara :

1. Buddha tidak berada di Nibbaba = Seorang Buddha telah mencapai Nibbana/Nirvana (Skt) jadi Ia telah mencapai tataran tertinggi dari keberadaan (State of Existence) atau telah mencapai Kebuddhaan.

2. Buddha tidak menghendaki bumi seperti di Nibbana = The Buddha described Nirvāna as the perfect peace of the state of mind that is free from craving, anger and other afflicting states (kilesas) (http://en.wikipedia.org/wiki/Nirvana) Buddha membabarkan Dharma Suci/Dhamma Suci agar kita dibumi ini dapat mencapai tataran Nibbana/Nirvana.

3. Buddha tidak memiliki fisik jamani dan batin lagi, sehingga Beliau tidak lagi memiliki mata, telinga, apalagi pikiran. Jadi tidak mungkin bisa mendengar doa seperti itu = Tolong berikan saya rujukan sahih buat pernyataan anda ini  :), Sang Buddha Sakyamuni/ Sang Buddha Gautama mencapai Kebuddhaan Sempurna (Samyaksambuddha/Sammasambuddha) ketika Ia berada di dunia ini (bumi) dan setelah itu Ia mulai membabarkan Dharma/Dhamma sampai akhirnya Mahaparinirvana/Mahaparinibbana. Menurut Mahayana Sang Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung mampu dan masih aktif menolong semua mahluk disemua alam.

 _/\_

  • Mencapai Nibbana bukan berarti berada di Nibbana, sebab Nibbana bukanlah tempat.
  • Buddha hanya mengajarkan jalan untuk mencapai Nibbana, bukan menghendaki bumi seperti Nibbana.
  • Menurut Theravada, Sang Buddha sudah merealisasi Anupadisesa Nibbana yang artinya Nibbana tanpa khandha (fisik jasmani dan batin). Mengenai sumber referensi, saya tidak ingat jelas ada dimana. Maaf belum bisa bisa menyertakannya di sini. Tapi kalau Anda menggunakan search engine dengan keyword "anupadisesa nibbana", Anda bisa menemukan banyak penjelasan di sana. Pandangan Theravada dan Mahayana memang sangat berbeda mengenai Nibbana (Nirvana) ini. Makanya saya katakan "wajar bila Anda menganggap doa seperti itu benar".

Saudara Upasaka yang baik,

Mencapai Nibbana bukan berarti berada di Nibbana, sebab Nibbana bukanlah tempat = Kan saya sudah tuliskankan kalau Nirvana/Nibbana itu state of existence, The Buddha described Nirvāna as the perfect peace of the state of mind that is free from craving, anger and other afflicting states (kilesas) , The Buddha explains Nirvāna as "the unconditioned" (asankhata) mind, a mind that has come to a point of perfect lucidity and clarity due to the cessation of the production of volitional formations. This is described by the Buddha as "deathlessness" (Pali: amata or amāravati) and as the highest spiritual attainment, the natural result that accrues to one who lives a life of virtuous conduct and practice in accordance with the Noble Eightfold Path. Such a life engenders increasing control over the generation of karma (Skt; Pali, kamma). It produces wholesome karma with positive results and finally allows the cessation of the origination of karma altogether with the attainment of Nibbāna.

Pun menurut Mahayana ajaran Yogacara:  Another scholar sees a Buddhist Absolute in Consciousness. Writing on the Yogacara school of Buddhism, Dr. A. K. Chatterjee remarks: "The Absolute is a non-dual consciousness. The duality of the subject and object does not pertain to it. It is said to be void (sunya), devoid of duality; in itself it is perfectly real, in fact the only reality ...There is no consciousness of the Absolute; Consciousness is the Absolute."[34]   

selanjutnya tentang Dharmakaya : Buddhas are manifestations of the Dharmakaya called Nirmanakaya. Unlike ordinary unenlightened persons, Buddhas (and arhats) do not die (though their physical bodies undergo the cessation of biological functions and subsequent disintegration). In the Lotus Sutra (sixth fascicle) Buddha explains that he has always and will always exist to lead beings to their salvation. This eternal aspect of Buddha is the Dharmakaya. The Dharmakaya may be considered the most sublime or truest reality in the universe.

Dalam teks Pali : In the Pali Canon The Buddha tells Vasettha that the Tathagata (the Buddha) is Dhamma-kaya, the "Truth-body" or the "Embodiment of Truth", as well as Dharmabhuta, "Truth-become", that is, "One who has become Truth" (Digha Nikaya). On another occasion, the Buddha told Vakkali: "He who sees the Dhamma (Truth) sees the Tathagata, he who sees the Tathagata sees the Dhamma (Samyutta Nikaya). That is to say, the Buddha is equal to Truth, and all Buddhas are one and the same, being no different from one another in the Dharma-kaya, because Truth is one."

Buddha hanya mengajarkan jalan untuk mencapai Nibbana, bukan menghendaki bumi seperti Nibbana = Sang Buddha menghendaki semua mahluk dibumi ini dan alam-alam lain untuk mecapai kebahagiaan tertinggi yaitu Nirvana/Nibbana, Kalau ada satu mahluk dibumi ini mencapai Kebuddhaan maka bagi mahluk tersebut dibumi ini sama seperti di Nirvana/Nibbana, kalo semua mahluk dibumi ini mencapai Nirvana/Nibbana maka bumi ini seperti Nirvana/Nibbana.

Menurut Theravada, Sang Buddha sudah merealisasi Anupadisesa Nibbana yang artinya Nibbana tanpa khandha (fisik jasmani dan batin). Mengenai sumber referensi, saya tidak ingat jelas ada dimana. Maaf belum bisa bisa menyertakannya di sini. Tapi kalau Anda menggunakan search engine dengan keyword "anupadisesa nibbana", Anda bisa menemukan banyak penjelasan di sana. Pandangan Theravada dan Mahayana memang sangat berbeda mengenai Nibbana (Nirvana) ini. Makanya saya katakan "wajar bila Anda menganggap doa seperti itu benar" = Sebaiknya anda yang memberikan referensi disini biar afdol  :) 

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 02:11:32 PM
Namo Buddhaya,

Saudara Iyank yang baik,

konsep doa di indonesia karena masyarakatnya mayoritas muslim biasanya merujuk pada pengertian meminta sesuatu,
sedangkan konsep meditasi itu bukankah soal mengamati, fokus pada sesuatu
= Membaca Paritta Suci dapat menjadi meditasi, kalau anda membaca Paritta Suci dengan kekhusukan yang tinggi dan mencapai Dhyana/Jhana maka ia termasuk dalam salah satu kegiatan meditasi. Soal meminta dalam pembacaan Paritta Suci bukankah didalam Paritta Suci termaktub hal-hal yang baik dan semoga hal-hal yang baik itu terwujud  :)

nah kenyataannya apa Guru kita pernah menyanggupi untuk dimintai pertolongan? = Junjungan kita Sang Buddha mengatakan dengan jelas kalau karma kita telah masak maka ia akan berbuah, arahkan citta anda pada Paritta Suci dan daraskanlah selalu dengan penuh kesadaran maka anda akan menuai hasil yang baik  :)


 _/\_


Maaf, saya lagi-lagi menyela pendapat Anda... :)
  • Membaca Paritta hanyalah membaca syair-syair Dhamma, dan itu bukan meditasi. Seseorang tidak bisa memasuki jhana dengan berkonsentrasi pada saat membaca Paritta.
  • Dengan mengarahkan citta pada Paritta dan mendaraskan (?) dengan penuh kesadaran, hal baik seperti apa yang bisa dituai?
 

Membaca Paritta hanyalah membaca syair-syair Dhamma, dan itu bukan meditasi. Seseorang tidak bisa memasuki jhana dengan berkonsentrasi pada saat membaca Paritta = Seseorang dapat memasuki Dhyana/Jhana dengan bantuan Sutta-Sutta Suci/ Sutra-Sutra Suci/ Dharani-Dharani Suci/ Mantra-Mantra Suci/ Paritta Suci apabila sebab dan kondisinya terpenuhi, faktor yang dominan antara lain Sadda/Sraddha (Skt).

Dengan mengarahkan citta pada Paritta dan mendaraskan (?) dengan penuh kesadaran, hal baik seperti apa yang bisa dituai? = Karena Parritta Suci mengadung Sutta-Sutta Suci yang bila anda daraskan, ingat dan lakukan dengan penuh kesadaran akan mengarahkan citta anda pada Triratna akan mencegah anda melakukan hal-hal yang tidak baik, apabila anda menjauhi hal yang tidak baik maka kesempatan karma buruk anda untuk berbuah akan lebih sedikit atau bahkan hilang sama sekali dan selanjutnya hanya buah-buah baik saja yang anda petik  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 02:18:45 PM
Dulu bukannya pertapa gotama juga berdoa? semasa blm jadi buddha?
sewaktu di tepi sungai dan sewaktu menerima minuman susu dari seorang ibu, dan minta doa dan diharapkan semoga mencpai penerangan?cmiiw

mohon dikutipkan sumbernya, bro
ternyata sy slh bc, yg doa itu sujata, katanya keiinginanku telah terpenuhi semoga dmikian juga dgn Mu(pertapa).
Kalau sewakt di sungai, sang pertapa mengucap tekad...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 02:40:16 PM
Menrt ku, Doa brarti komunikasi untk pengharapan/mengharapkan...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 02:42:30 PM
Menrt ku, Doa brarti komunikasi untk pengharapan/mengharapkan...

demikianlah definisi menurut KBBI, tapi ada yg menganggap definisi KBBI ini tidak tepat
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 02:43:32 PM
Quote from: Triyana2009
Saudara Upasaka yang baik,

Mencapai Nibbana bukan berarti berada di Nibbana, sebab Nibbana bukanlah tempat = Kan saya sudah tuliskankan kalau Nirvana/Nibbana itu state of existence, The Buddha described Nirvāna as the perfect peace of the state of mind that is free from craving, anger and other afflicting states (kilesas) , The Buddha explains Nirvāna as "the unconditioned" (asankhata) mind, a mind that has come to a point of perfect lucidity and clarity due to the cessation of the production of volitional formations. This is described by the Buddha as "deathlessness" (Pali: amata or amāravati) and as the highest spiritual attainment, the natural result that accrues to one who lives a life of virtuous conduct and practice in accordance with the Noble Eightfold Path. Such a life engenders increasing control over the generation of karma (Skt; Pali, kamma). It produces wholesome karma with positive results and finally allows the cessation of the origination of karma altogether with the attainment of Nibbāna.

Pun menurut Mahayana ajaran Yogacara:  Another scholar sees a Buddhist Absolute in Consciousness. Writing on the Yogacara school of Buddhism, Dr. A. K. Chatterjee remarks: "The Absolute is a non-dual consciousness. The duality of the subject and object does not pertain to it. It is said to be void (sunya), devoid of duality; in itself it is perfectly real, in fact the only reality ...There is no consciousness of the Absolute; Consciousness is the Absolute."[34]   

selanjutnya tentang Dharmakaya : Buddhas are manifestations of the Dharmakaya called Nirmanakaya. Unlike ordinary unenlightened persons, Buddhas (and arhats) do not die (though their physical bodies undergo the cessation of biological functions and subsequent disintegration). In the Lotus Sutra (sixth fascicle) Buddha explains that he has always and will always exist to lead beings to their salvation. This eternal aspect of Buddha is the Dharmakaya. The Dharmakaya may be considered the most sublime or truest reality in the universe.

Dalam teks Pali : In the Pali Canon The Buddha tells Vasettha that the Tathagata (the Buddha) is Dhamma-kaya, the "Truth-body" or the "Embodiment of Truth", as well as Dharmabhuta, "Truth-become", that is, "One who has become Truth" (Digha Nikaya). On another occasion, the Buddha told Vakkali: "He who sees the Dhamma (Truth) sees the Tathagata, he who sees the Tathagata sees the Dhamma (Samyutta Nikaya). That is to say, the Buddha is equal to Truth, and all Buddhas are one and the same, being no different from one another in the Dharma-kaya, because Truth is one."

Lalu menurut Anda apakah Buddha masih ada di Nibbana?


Quote from: Triyana2009
Buddha hanya mengajarkan jalan untuk mencapai Nibbana, bukan menghendaki bumi seperti Nibbana = Sang Buddha menghendaki semua mahluk dibumi ini dan alam-alam lain untuk mecapai kebahagiaan tertinggi yaitu Nirvana/Nibbana, Kalau ada satu mahluk dibumi ini mencapai Kebuddhaan maka bagi mahluk tersebut dibumi ini sama seperti di Nirvana/Nibbana, kalo semua mahluk dibumi ini mencapai Nirvana/Nibbana maka bumi ini seperti Nirvana/Nibbana.

Nibbana adalah padamnya nafsu; Nibbana berkenaan dengan kondisi batin. Bumi adalah tempat tinggal makhluk-makhluk, bumi berkenaan dengan tempat (alam). Bagaimana kerangka berpikir Anda sehingga bisa menyimpulkan bahwa "Buddha punya kehendak di dalam padamnya nafsu, dan semoga kehendak-Nya juga terjadi di planet ini"?

Quote from: Triyana2009
Menurut Theravada, Sang Buddha sudah merealisasi Anupadisesa Nibbana yang artinya Nibbana tanpa khandha (fisik jasmani dan batin). Mengenai sumber referensi, saya tidak ingat jelas ada dimana. Maaf belum bisa bisa menyertakannya di sini. Tapi kalau Anda menggunakan search engine dengan keyword "anupadisesa nibbana", Anda bisa menemukan banyak penjelasan di sana. Pandangan Theravada dan Mahayana memang sangat berbeda mengenai Nibbana (Nirvana) ini. Makanya saya katakan "wajar bila Anda menganggap doa seperti itu benar" = Sebaiknya anda yang memberikan referensi disini biar afdol  :) 

 _/\_

Baiklah, saya cantumkan referensi ini => http://bhagavant.com/home.php?link=dhamma_sari&n_id=50 (http://bhagavant.com/home.php?link=dhamma_sari&n_id=50). Dapat Anda temukan di baris bawah dari artikel tersebut.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 02:43:45 PM
Quote from: Triyana2009
Membaca Paritta hanyalah membaca syair-syair Dhamma, dan itu bukan meditasi. Seseorang tidak bisa memasuki jhana dengan berkonsentrasi pada saat membaca Paritta = Seseorang dapat memasuki Dhyana/Jhana dengan bantuan Sutta-Sutta Suci/ Sutra-Sutra Suci/ Dharani-Dharani Suci/ Mantra-Mantra Suci/ Paritta Suci apabila sebab dan kondisinya terpenuhi, faktor yang dominan antara lain Sadda/Sraddha (Skt).

Apakah pendapat ini berdasarkan komentar pribadi, atau merupakan penjelasan dari Buddhisme Mahayana?
 

Quote from: Triyana2009
Dengan mengarahkan citta pada Paritta dan mendaraskan (?) dengan penuh kesadaran, hal baik seperti apa yang bisa dituai? = Karena Parritta Suci mengadung Sutta-Sutta Suci yang bila anda daraskan, ingat dan lakukan dengan penuh kesadaran akan mengarahkan citta anda pada Triratna akan mencegah anda melakukan hal-hal yang tidak baik, apabila anda menjauhi hal yang tidak baik maka kesempatan karma buruk anda untuk berbuah akan lebih sedikit atau bahkan hilang sama sekali dan selanjutnya hanya buah-buah baik saja yang anda petik  :)

 _/\_

- Apa arti dari kata "daraskan", Bro?
- Apa artinya Paritta suci dan Sutta-sutta suci itu?
- Selain Paritta suci dan Sutta-sutta suci, apakah ada Paritta tidak suci dan Sutta-sutta tidak suci?
- Menyambung pertanyaan dari iyank4 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18059.msg296688#msg296688): Apa hubungannya dengan membaca Paritta?   
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 02:47:18 PM
Menrt ku, Doa brarti komunikasi untk pengharapan/mengharapkan...

demikianlah definisi menurut KBBI, tapi ada yg menganggap definisi KBBI ini tidak tepat

Aspek doa tentu saja "mengucap syukur atau memohon sesuatu kepada sosok yang dianggap berkuasa di alam ini". Sosok ini dianggap oleh sebagian besar orang adalah Tuhan. Namun ada sebagian orang lain yang menganggap bahwa Buddha dan Bodhisattva sebagai sosok yang berkuasa di alam ini. Ada juga yang menganggap dewa bisa dimintai bantuan, jadi ada yang berdoa kepada para dewa.

Intinya doa memang berkomunikasi dengan "sosok gaib". Jika sosok gaib itu bisa diajak berkomunikasi langsung, maka kata "berdoa" harus diganti dengan kata "curhat".
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 03:15:09 PM
Misalnya skr kan bnyak penculikan, lalu kita pray to God, agar God selalu melindungi anak2 kita di sekolah di jalan, apakah karma buruk y?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 03:24:21 PM
Misalnya skr kan bnyak penculikan, lalu kita pray to God, agar God selalu melindungi anak2 kita di sekolah di jalan, apakah karma buruk y?

Bukan karma buruk.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 03:34:21 PM
Misalnya skr kan bnyak penculikan, lalu kita pray to God, agar God selalu melindungi anak2 kita di sekolah di jalan, apakah karma buruk y?

Bukan karma buruk.
ohh, jadi?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 03:36:36 PM
ohh, jadi?

Karma baik. :)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 03:42:55 PM
ohh, jadi?

Karma baik. :)
ternyata bs jd karma baik.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 03:50:03 PM
ternyata bs jd karma baik.

Karma baik didahului oleh kehendak baik. Karena kehendak baik Anda pada anak-anak Anda, tentu saja doa yang Anda lakukan itu adalah karma baik.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 03:54:40 PM
ternyata bs jd karma baik.

Karma baik didahului oleh kehendak baik. Karena kehendak baik Anda pada anak-anak Anda, tentu saja doa yang Anda lakukan itu adalah karma baik.
jadi, God/tuhan/dewa? mendgar doa kita, lalu Dia tiap hari lindungi tu anak kita, di jalan, di sekolah, di gang, apakah God nya juga berbuat karma baik?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 05:28:51 PM
jadi, God/tuhan/dewa? mendgar doa kita, lalu Dia tiap hari lindungi tu anak kita, di jalan, di sekolah, di gang, apakah God nya juga berbuat karma baik?

Jika dewa tersebut melindungi anak-anak Anda, maka dia juga melakukan karma baik.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 05:53:40 PM
jadi, God/tuhan/dewa? mendgar doa kita, lalu Dia tiap hari lindungi tu anak kita, di jalan, di sekolah, di gang, apakah God nya juga berbuat karma baik?

Jika dewa tersebut melindungi anak-anak Anda, maka dia juga melakukan karma baik.
thxx u..
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 06:42:44 PM
Namo Buddhaya,

Menrt ku, Doa brarti komunikasi untk pengharapan/mengharapkan...

demikianlah definisi menurut KBBI, tapi ada yg menganggap definisi KBBI ini tidak tepat

Silahkan disimak  _/\_ :


PURPOSE OF PRAYER IN BUDDHISM

"It allows us to turn our hearts and minds to the beneficial, rousing our thoughts and actions towards Awakening."

                                                                     ---- Senpai Sensei

Buddhist prayer is a practice to awaken our inherent inner capacities of strength, compassion and wisdom rather than to petition external forces based on fear, idolizing, and worldly and/or heavenly gain. Buddhist prayer is a form of meditation; it is a practice of inner reconditioning. Buddhist prayer replaces the negative with the virtuous and points us to the blessings of Life.

Inspirational

For Buddhists, prayer expresses an aspiration to pull something into one's life, like some new energy or purifying influence and share it with all beings. Likewise, prayer inspires our hearts towards wisdom and compassion for others and ourselves.  It allows us to turn our hearts and minds to the beneficial, rousing our thoughts and actions towards Awakening. If we believe in something enough, it will take hold of us. In other words, believing in it, we will become what we believe. Our ability to be touched like this is evidence of the working of Great Compassion within us. 

What's more, it can a function as a form of self-talking or self-therapy in which one mentally talks through a problem, or talks through it aloud, in the hope that some new insight will come or a better decision can be made. Prayer therefore frequently has the function of being part of a decision-making process.

Everywhere and Anytime

The wonderful thing about prayer practice is that we can do it everywhere and anytime, transforming the ordinary and mundane into the Path of Awakening. Prayer enriches our lives with deep spiritual connection and makes every moment special, manifesting the Pure Land here and now.

http://buddhistfaith.tripod.com/buddhistprayer/id5.html

The 'skillful means' (Sanskrit: upaya) of the 'transfer of merit' (Sanskrit: parinamana) is an evocation and prayer. Moreover, an indeterminate number of buddhas are available for intercession as they reside in 'pure-fields' (Sanskrit: buddha-kshetra). The nirmanakaya of a 'pure-field' is what is generally known and understood as mandala. The opening and closing of the 'wheel' (Sanskrit: mandala) is an active prayer. An active prayer is a mindful activity, an activity in which mindfulness is not just cultivated but is.[49] A common prayer is "May the merit of my practice, adorn Buddhas' Pure Lands, requite the fourfold kindness from above, and relieve the suffering of the three life-journeys below. Universally wishing sentient beings, Friends, foes, and karmic creditors, all to activate the bodhi mind, and all to be reborn in the Pure Land of Ultimate Bliss." (願以此功德 莊嚴佛淨土 上報四重恩 下濟三途苦 普願諸眾生 冤親諸債主 悉發菩提心 同生極樂國)[50]

The Tibetan Buddhism tradition emphasizes an instructive and devotional relationship to a guru; this may involve devotional practices known as guru yoga which are congruent with prayer. It also appears that Tibetan Buddhism posits the existence of various deities, but the peak view of the tradition is that the deities or yidam are no more existent or real than the 'continuity' (Sanskrit: santana; refer mindstream) of the practitioner, environment and activity. But how practitioners engage 'yidam' or tutelary deities will depend upon the 'level' or more appropriately 'yana' at which they are practicing. At one level, one may pray to a deity for protection or assistance, taking a more subordinate role. At another level, one may invoke the deity, on a more equal footing. And at a higher level one may deliberately cultivate the idea that one has 'become' the deity, whilst remaining aware that its ultimate nature is shunyata. The views of the more esoteric yana are impenetrable for those without direct experience and empowerment. Pure Land Buddhism emphasizes the recitation of prayer-like mantras by devotees. On one level it is said that reciting these mantras can ensure rebirth into a sambhogakaya 'pure land' (Sanskrit: buddha-kshetra) after bodily dissolution, a pure sphere spontaneously co-emergent to a buddha's enlightened intention. On another, the practice is a form of meditation aimed at achieving realization.

http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer

The Meaning and Purpose Behind Buddhist Prayer and Chanting


Buddhism is not just a religion; it is a pragmatic description of life that details our very existence and shows us methods for eliminating the dissatisfactory nature of much of our everyday experiences. The Buddha showed us the true nature of conditioned existence. And thus It can be said the teachings of the Buddha are a set of mind training instructions that lead anyone who diligently practices these trainings to a flourishing life. Not in the sense of the happiness found through good external conditions or physical stimuli but rather, from the inner conditions of functional states of mind.

The Purpose of Prayer in Buddhism

Buddhist Prayer and by extension chanting, as chanting is nothing more than rhythmic vocalization of prayer, are guided meditations used to remind us of the internal knowledge that prayer can render. They are also affirmations, by reciting them with heartfelt devotion the spiritual aspirant is reaffirming their commitment, not to some deity or another person, but to the development of ideal inherent in the prayer. For instance, the purpose of this prayer composed by Shantideva in his famous text Engaging in the Bodhisattva Deeds

For as long as space endures. For as long as living beings remain.
May I too remain to eliminate the suffering of the world – Shantideva 7th CE.

is the generation of compassion and the universal responsibility that is a prerequisite to the development of Bodhichitta. Matireya’s Ornament for Clear Realizations defines Bodhichitta as: Bodhichitta means for the sake of others, wishing to achieve complete, perfect enlightenment.

By reciting this prayer the spiritual aspirant is implicitly endorsing compassion and bodhichitta—the mind of enlightenment—and reaffirming their commitment to the development of these minds. All Buddhist art, literature and music has the same intention. Even the folds in a monks robes have symbolic meaning related to the Buddhist path to enlightenment.

So does this mean there is no benefit in praying to the Buddhas and Bodhisattvas? No, there is benefit but, if the Buddha is omniscient and has infinite compassion, they, all Buddhas, are already helping us whether we ask for it or not. By praying to these beings for help and inspiration we are opening ourselves to their influence, even more than if we do not pray and, we are also implicitly saying, I think the qualities of the enlightened beings is useful. I would like to have these qualities myself. Therefore I will practice the methods that are the causes of these qualities.

http://clarkescott.org/the-meaning-and-purpose-behind-buddhist-prayer-and-chanting/

Dan terakhir mewakili pandangan Theravada :

http://www.thisismyanmar.com/nibbana/pdf/072127.pdf



 _/\_












Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 06:46:07 PM
Namo Buddhaya,

Menrt ku, Doa brarti komunikasi untk pengharapan/mengharapkan...

demikianlah definisi menurut KBBI, tapi ada yg menganggap definisi KBBI ini tidak tepat

Silahkan disimak  _/\_ :


PURPOSE OF PRAYER IN BUDDHISM

"It allows us to turn our hearts and minds to the beneficial, rousing our thoughts and actions towards Awakening."

                                                                     ---- Senpai Sensei

Buddhist prayer is a practice to awaken our inherent inner capacities of strength, compassion and wisdom rather than to petition external forces based on fear, idolizing, and worldly and/or heavenly gain. Buddhist prayer is a form of meditation; it is a practice of inner reconditioning. Buddhist prayer replaces the negative with the virtuous and points us to the blessings of Life.

Inspirational

For Buddhists, prayer expresses an aspiration to pull something into one's life, like some new energy or purifying influence and share it with all beings. Likewise, prayer inspires our hearts towards wisdom and compassion for others and ourselves.  It allows us to turn our hearts and minds to the beneficial, rousing our thoughts and actions towards Awakening. If we believe in something enough, it will take hold of us. In other words, believing in it, we will become what we believe. Our ability to be touched like this is evidence of the working of Great Compassion within us. 

What's more, it can a function as a form of self-talking or self-therapy in which one mentally talks through a problem, or talks through it aloud, in the hope that some new insight will come or a better decision can be made. Prayer therefore frequently has the function of being part of a decision-making process.

Everywhere and Anytime

The wonderful thing about prayer practice is that we can do it everywhere and anytime, transforming the ordinary and mundane into the Path of Awakening. Prayer enriches our lives with deep spiritual connection and makes every moment special, manifesting the Pure Land here and now.

http://buddhistfaith.tripod.com/buddhistprayer/id5.html

The 'skillful means' (Sanskrit: upaya) of the 'transfer of merit' (Sanskrit: parinamana) is an evocation and prayer. Moreover, an indeterminate number of buddhas are available for intercession as they reside in 'pure-fields' (Sanskrit: buddha-kshetra). The nirmanakaya of a 'pure-field' is what is generally known and understood as mandala. The opening and closing of the 'wheel' (Sanskrit: mandala) is an active prayer. An active prayer is a mindful activity, an activity in which mindfulness is not just cultivated but is.[49] A common prayer is "May the merit of my practice, adorn Buddhas' Pure Lands, requite the fourfold kindness from above, and relieve the suffering of the three life-journeys below. Universally wishing sentient beings, Friends, foes, and karmic creditors, all to activate the bodhi mind, and all to be reborn in the Pure Land of Ultimate Bliss." (願以此功德 莊嚴佛淨土 上報四重恩 下濟三途苦 普願諸眾生 冤親諸債主 悉發菩提心 同生極樂國)[50]

The Tibetan Buddhism tradition emphasizes an instructive and devotional relationship to a guru; this may involve devotional practices known as guru yoga which are congruent with prayer. It also appears that Tibetan Buddhism posits the existence of various deities, but the peak view of the tradition is that the deities or yidam are no more existent or real than the 'continuity' (Sanskrit: santana; refer mindstream) of the practitioner, environment and activity. But how practitioners engage 'yidam' or tutelary deities will depend upon the 'level' or more appropriately 'yana' at which they are practicing. At one level, one may pray to a deity for protection or assistance, taking a more subordinate role. At another level, one may invoke the deity, on a more equal footing. And at a higher level one may deliberately cultivate the idea that one has 'become' the deity, whilst remaining aware that its ultimate nature is shunyata. The views of the more esoteric yana are impenetrable for those without direct experience and empowerment. Pure Land Buddhism emphasizes the recitation of prayer-like mantras by devotees. On one level it is said that reciting these mantras can ensure rebirth into a sambhogakaya 'pure land' (Sanskrit: buddha-kshetra) after bodily dissolution, a pure sphere spontaneously co-emergent to a buddha's enlightened intention. On another, the practice is a form of meditation aimed at achieving realization.

http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer

The Meaning and Purpose Behind Buddhist Prayer and Chanting


Buddhism is not just a religion; it is a pragmatic description of life that details our very existence and shows us methods for eliminating the dissatisfactory nature of much of our everyday experiences. The Buddha showed us the true nature of conditioned existence. And thus It can be said the teachings of the Buddha are a set of mind training instructions that lead anyone who diligently practices these trainings to a flourishing life. Not in the sense of the happiness found through good external conditions or physical stimuli but rather, from the inner conditions of functional states of mind.

The Purpose of Prayer in Buddhism

Buddhist Prayer and by extension chanting, as chanting is nothing more than rhythmic vocalization of prayer, are guided meditations used to remind us of the internal knowledge that prayer can render. They are also affirmations, by reciting them with heartfelt devotion the spiritual aspirant is reaffirming their commitment, not to some deity or another person, but to the development of ideal inherent in the prayer. For instance, the purpose of this prayer composed by Shantideva in his famous text Engaging in the Bodhisattva Deeds

For as long as space endures. For as long as living beings remain.
May I too remain to eliminate the suffering of the world – Shantideva 7th CE.

is the generation of compassion and the universal responsibility that is a prerequisite to the development of Bodhichitta. Matireya’s Ornament for Clear Realizations defines Bodhichitta as: Bodhichitta means for the sake of others, wishing to achieve complete, perfect enlightenment.

By reciting this prayer the spiritual aspirant is implicitly endorsing compassion and bodhichitta—the mind of enlightenment—and reaffirming their commitment to the development of these minds. All Buddhist art, literature and music has the same intention. Even the folds in a monks robes have symbolic meaning related to the Buddhist path to enlightenment.

So does this mean there is no benefit in praying to the Buddhas and Bodhisattvas? No, there is benefit but, if the Buddha is omniscient and has infinite compassion, they, all Buddhas, are already helping us whether we ask for it or not. By praying to these beings for help and inspiration we are opening ourselves to their influence, even more than if we do not pray and, we are also implicitly saying, I think the qualities of the enlightened beings is useful. I would like to have these qualities myself. Therefore I will practice the methods that are the causes of these qualities.

http://clarkescott.org/the-meaning-and-purpose-behind-buddhist-prayer-and-chanting/

Dan terakhir mewakili pandangan Theravada :

http://www.thisismyanmar.com/nibbana/pdf/072127.pdf



 _/\_














mungkin subyek thread ini harus diubah menjadi "apa gunanya PRAYER"
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 06:57:39 PM
Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 07:07:20 PM
Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 07:53:01 PM
Bagusnya pakai PRAYER daripada berdoa, hahahaha
dari tadi mau pakai kata PRAYER tapi tdk terpikir...
Ya, PRAYER SUNGGUH BERGUNA, MENDATANGKAN KARMA BAIK BGI PIHAK LAIN DAN DIRI SENDIRI, JUGA MENENTRAMKAN JIWA, MEMBERI PIKIRAN LEBIH POSITIF DALAM MEMANDANG SUATU HAL, MUNGKIN HAL2 POSITIF YG LAIN...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 07:59:58 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 08:06:02 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Juice_alpukat on 25 September 2010, 08:16:44 PM
PRAYER...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 08:26:29 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 08:35:03 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 08:46:29 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 08:49:32 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 08:54:16 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 08:58:10 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 09:19:26 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 09:26:08 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 09:27:38 PM
Sebenarnya jika dikatan di Theravada ada "doa", yah memang bisa ada. Sebab definisi dari doa saja sudah sangat bias dan bercabang. Inilah yang disebut dengan generalisasi (perluasan makna). Jika dipaksakan demikian, yah memang di Theravada pun ada "doa"; yaitu "Paritta", "sabbe satta bhavantu sukhitata", "sadhu sadhu sadhu", dan sebagainya.

Namun, bagi sebagian orang (termasuk saya) tidak mengikuti generalisasi seperti ini. Jika tetap dipaksakan bahwa di Theravada ada doa, maka saya pikir tidak perlu diributkan. Silakan orang lain menganggap itu doa, dan kami juga akan menganggap itu bukan doa. Doa atau bukan doa hanyalah sebuah label yang diberikan. Namun yang jelas; baik Paritta, sabbe satta bhavantu sukhitata, sadhu sadhu sadhu; tidak dibacakan untuk berkomunikasi, memuja ataupun memohon pada sosok manapun. Lantas apa pendapat saya akan "doa Theravada ini"? Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 09:39:28 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?

Tipitaka mana yang anda pakai?  ^-^ Didalam Pdf yang saya cantumkan jelas-jelas merujuk ke Tipitaka :)

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 09:42:37 PM
Namo Buddhaya,

Sebenarnya jika dikatan di Theravada ada "doa", yah memang bisa ada. Sebab definisi dari doa saja sudah sangat bias dan bercabang. Inilah yang disebut dengan generalisasi (perluasan makna). Jika dipaksakan demikian, yah memang di Theravada pun ada "doa"; yaitu "Paritta", "sabbe satta bhavantu sukhitata", "sadhu sadhu sadhu", dan sebagainya.

Namun, bagi sebagian orang (termasuk saya) tidak mengikuti generalisasi seperti ini. Jika tetap dipaksakan bahwa di Theravada ada doa, maka saya pikir tidak perlu diributkan. Silakan orang lain menganggap itu doa, dan kami juga akan menganggap itu bukan doa. Doa atau bukan doa hanyalah sebuah label yang diberikan. Namun yang jelas; baik Paritta, sabbe satta bhavantu sukhitata, sadhu sadhu sadhu; tidak dibacakan untuk berkomunikasi, memuja ataupun memohon pada sosok manapun. Lantas apa pendapat saya akan "doa Theravada ini"? Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja.

Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja= Ungkapan harapan, supaya terkabulkan ya bro?  :)

 _/\_ 
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 09:42:56 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?

Tipitaka mana yang anda pakai?  ^-^ Didalam Pdf yang saya cantumkan jelas-jelas merujuk ke Tipitaka :)

 _/\_

kok yg saya baca itu adalah tulisan SHWE ZAN AUNG, apakah anda memberikan dokumen yg salah? Tipitaka yg saya gunakan adalah Tipitaka Pali, yg terjemahannya tersedia di ATI.org. mungkin anda bersedia mengutipkan di sini teks dari tipitaka yg anda maksudkan.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 09:44:59 PM
Namo Buddhaya,

Sebenarnya jika dikatan di Theravada ada "doa", yah memang bisa ada. Sebab definisi dari doa saja sudah sangat bias dan bercabang. Inilah yang disebut dengan generalisasi (perluasan makna). Jika dipaksakan demikian, yah memang di Theravada pun ada "doa"; yaitu "Paritta", "sabbe satta bhavantu sukhitata", "sadhu sadhu sadhu", dan sebagainya.

Namun, bagi sebagian orang (termasuk saya) tidak mengikuti generalisasi seperti ini. Jika tetap dipaksakan bahwa di Theravada ada doa, maka saya pikir tidak perlu diributkan. Silakan orang lain menganggap itu doa, dan kami juga akan menganggap itu bukan doa. Doa atau bukan doa hanyalah sebuah label yang diberikan. Namun yang jelas; baik Paritta, sabbe satta bhavantu sukhitata, sadhu sadhu sadhu; tidak dibacakan untuk berkomunikasi, memuja ataupun memohon pada sosok manapun. Lantas apa pendapat saya akan "doa Theravada ini"? Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja.

Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja= Ungkapan harapan, supaya terkabulkan ya bro?  :)

 _/\_ 

Bro Triyana, apakah sudah boleh kembali ke kasus ABLEH?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 25 September 2010, 09:55:51 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?

Tipitaka mana yang anda pakai?  ^-^ Didalam Pdf yang saya cantumkan jelas-jelas merujuk ke Tipitaka :)

 _/\_

kok yg saya baca itu adalah tulisan SHWE ZAN AUNG, apakah anda memberikan dokumen yg salah? Tipitaka yg saya gunakan adalah Tipitaka Pali, yg terjemahannya tersedia di ATI.org. mungkin anda bersedia mengutipkan di sini teks dari tipitaka yg anda maksudkan.

Cariya Pitaka, Timsa Nipata, Ratana Sutta.

Kalo anda ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa, kalo tidak ada ya berarti anda ngawur-ngawuran saja....... ^-^

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 25 September 2010, 10:36:45 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?

Tipitaka mana yang anda pakai?  ^-^ Didalam Pdf yang saya cantumkan jelas-jelas merujuk ke Tipitaka :)

 _/\_

kok yg saya baca itu adalah tulisan SHWE ZAN AUNG, apakah anda memberikan dokumen yg salah? Tipitaka yg saya gunakan adalah Tipitaka Pali, yg terjemahannya tersedia di ATI.org. mungkin anda bersedia mengutipkan di sini teks dari tipitaka yg anda maksudkan.

Cariya Pitaka, Timsa Nipata, Ratana Sutta.

Kalo anda ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa, kalo tidak ada ya berarti anda ngawur-ngawuran saja....... ^-^

 _/\_

Bro, saya tidak pernah membaca di sutta atau sutra manapun bahwa Sang Buddha melarang kawin, tapi apakah dengan begitu lantas anda berkesimpulan bahwa Sang Buddha mengajarkan kawin?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 25 September 2010, 11:47:05 PM
Menurut saya, itu bukan doa; melainkan ungkapan harapan dan pembacaan syair Dhamma saja= Ungkapan harapan, supaya terkabulkan ya bro?  :)

 _/\_

Benar, semoga Anda paham maksud saya. => lihat, saya baru saja "berdoa".
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 26 September 2010, 04:49:04 AM
dalam pengamatan murni secara pasif, hanya ada pengamatan, tidak ada motivasi.

Saya ulangi pertanyaan saya secara lebih jelas: "Apa motivasi atau alasan seseorang sehingga ia ingin mengamati hal-hal tersebut?"
saya ulangi:
dalam pengamatan murni secara pasif, hanya ada pengamatan, tidak ada motivasi.
sepertinya sampai di sini saja ;D
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 26 September 2010, 10:26:24 AM
saya ulangi:
dalam pengamatan murni secara pasif, hanya ada pengamatan, tidak ada motivasi.
sepertinya sampai di sini saja ;D

:)) Saya ulangi juga untuk ketiga kalinya... "Pengamatan terjadi karena ada orang yang mengamati. Orang mengamati hal tersebut karena didahului oleh keinginan untuk mengamati. Apa motivasi orang tersebut sehingga ingin mengamati?"

Sebenarnya pertanyaan saya ini adalah pertanyaan lama. Bhikkhu Ananda di sebuah Sutta juga pernah dihadapkan pertanyaan ini. Dan beliau menjawab dengan bijaksana dan mengakui bahwa "pengamatan" ini dimotivasi oleh keinginan (kamus versi morpheus: melarikan diri dari dukkha). Anda sepertinya tidak hendak menjawab, karena jawabannya yang benar akan menunjukkan posisi yang terkesan seperti kontradiksi. Baiklah saya juga tidak ingin melanjutkan. :)

Kalau Anda melanjutkan, saya bisa memberikan beberapa poin tambahan yang menurut saya adalah keliru (dalam artian kurang tepat) dari pandangan-pandangan Anda selama ini. Terimakasih atas diskusinya.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: JimyTBH on 26 September 2010, 10:46:53 AM
Beginilah dhamma selalu diperdebatkan sudah sejak dahulu kala..
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 26 September 2010, 01:24:09 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?

Tipitaka mana yang anda pakai?  ^-^ Didalam Pdf yang saya cantumkan jelas-jelas merujuk ke Tipitaka :)

 _/\_

kok yg saya baca itu adalah tulisan SHWE ZAN AUNG, apakah anda memberikan dokumen yg salah? Tipitaka yg saya gunakan adalah Tipitaka Pali, yg terjemahannya tersedia di ATI.org. mungkin anda bersedia mengutipkan di sini teks dari tipitaka yg anda maksudkan.

Cariya Pitaka, Timsa Nipata, Ratana Sutta.

Kalo anda ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa, kalo tidak ada ya berarti anda ngawur-ngawuran saja....... ^-^

 _/\_

Bro, saya tidak pernah membaca di sutta atau sutra manapun bahwa Sang Buddha melarang kawin, tapi apakah dengan begitu lantas anda berkesimpulan bahwa Sang Buddha mengajarkan kawin?

Kita berdiskusi tentang doa, jangan melebar ketopik lain, mohon dengan hormat agar pertanyaan saya dijawab oleh bro Indra : "Ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa". Mohon cantumkan Sutta-Sutta nya kalo ada  ^-^

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 26 September 2010, 05:50:33 PM
Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Namo Buddhaya,

Simak PDF di bagian Theravada : ternyata Agama Buddha aliran Theravada juga berdoa !  :)

 _/\_

OOT bung, di sini kita sedang membahas "Apa gunanya berdoa" bukan "apakah theravada berdoa atau tidak berdoa", 100 deh

Sapa yg OOT bung, dari tadi saya ngomong di Agama Buddha juga ada doa, eh anda malah bilang di Agama Buddha tidak ada doa, khususnya aliran Theravada anda bilang tidak ada doa merujuk ke KBBI, nah sekarang terbukti Agama Buddha Theravada ternyata juga ikut berdoa  :) Gimana bung coba jawab   ^-^, cape deh........  :)

 _/\_



tentu saja saya merujuk definisi DOA dalam KBBI, bukankah KBBI adalah otoritas tertinggi dalam kosa kata bahasa indonesia? dalam definisi KBBI itu jelas theravada tidak melakukan yg spt itu. rujukan yg anda berikan adalah "Buddhist also PRAY" bukan "Buddhis also BERDOA", sementara kita memiliki definisi berdoa yg berbeda di sini. bahkan dalam rujukan yg anda berikan, penulis sudah menjelaskan apa yg dimaksud doa dalam sudut pandang theravada yg bahkan sulit diterima oleh para penganut agama lain. sepertinya anda memberikan rujukan tanpa membacanya terlebih dulu. pathetic ...

Quote
doa n permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd Tuhan;
-- arwah doa untuk orang yg telah meninggal; -- halimunan mantra yg menjadikan orang tidak dapat dilihat oleh orang lain; -- kunut Isl doa istimewa yg biasanya dibaca pd setiap salat subuh dan pd salat witir mulai tanggal 16—30 Ramadan; -- pematah lidah mantra untuk membungkam musuh; -- pengasih jampi-jampi atau guna-guna yg menyebabkan orang jatuh cinta; -- sanjung ungkapan yg berisi doa dan pujian, khususnya kata penghargaan thd seseorang yg telah meninggal; elegi; -- selamat doa memohon berkat atau untuk memohon selamat (dr bahaya, penyakit, dsb) kpd Tuhan;
ber·doa v mengucapkan (memanjatkan) doa kpd Tuhan: ia selalu ~ sebelum dan sesudah melakukan sesuatu;
men·doa v berdoa;
~ selamat 1 bersyukur kpd Tuhan atau memohon selamat (biasanya dng kenduri); 2 mengucapkan doa selamat (bersyukur dsb);
men·do·a·kan v memohonkan berkat dsb kpd Tuhan (dng membaca atau mengucapkan doa): ia ~ anaknya supaya selamat terhindar dr mara bahaya
dari definisi di atas, yg manakah yg menurut anda dilakukan oleh theravada dalam doa mereka?

Silahkan dinginkan pikiran anda dan baca dulu PDF yang saya cantumkan baru kita bicara lagi  :)

 _/\_

pikiran saya senantiasa dingin bro, jangan khawatir, silahkan anda baca dulu PDF yg anda cantumkan, saya tunggu komentar anda setelah anda membacanya

Gimana to jelas-jelas saya nyuruh situ baca dan silahkan komentar kok malah dibalik-balik dan berbelit-belit  ^-^

 _/\_

karena saya sudah baca dan tampaknya anda yg belum membaca, dan dari kemaren jelas bahwa andalah yg berbelit-belit

Kalo anda sudah baca ya syukurlah  ^-^, disitu kan diuraikan dengan jelas bahwa dalam Agama Buddha Theravada juga ada doa.

 _/\_

karena dalam bahasa inggris, disitu disebutkan PRAYER, menurut saya tidak identik dengan DOA

Jadi didalam Agama Buddha Theravada tidak ada DOA yang ada PRAYER, begitu ya bro  ^-^

 _/\_



itu kan menurut anda,
sekali lagi saya tegaskan bahwa saya hanya menggunakan Tipitaka sebagai referensi, bukan celotehan pihak ke 3.

mungkin saya harus mundur lagi
definisi DOA adalah seperti yg tercantum dalam KBBI, apakah anda setuju dengan ini?

Tipitaka mana yang anda pakai?  ^-^ Didalam Pdf yang saya cantumkan jelas-jelas merujuk ke Tipitaka :)

 _/\_

kok yg saya baca itu adalah tulisan SHWE ZAN AUNG, apakah anda memberikan dokumen yg salah? Tipitaka yg saya gunakan adalah Tipitaka Pali, yg terjemahannya tersedia di ATI.org. mungkin anda bersedia mengutipkan di sini teks dari tipitaka yg anda maksudkan.

Cariya Pitaka, Timsa Nipata, Ratana Sutta.

Kalo anda ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa, kalo tidak ada ya berarti anda ngawur-ngawuran saja....... ^-^

 _/\_

Bro, saya tidak pernah membaca di sutta atau sutra manapun bahwa Sang Buddha melarang kawin, tapi apakah dengan begitu lantas anda berkesimpulan bahwa Sang Buddha mengajarkan kawin?

Kita berdiskusi tentang doa, jangan melebar ketopik lain, mohon dengan hormat agar pertanyaan saya dijawab oleh bro Indra : "Ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa". Mohon cantumkan Sutta-Sutta nya kalo ada  ^-^

 _/\_

setau saya tidak ada, tapi demikian pula dengan kawin, bagaimana menurut anda Bro? apakah saya lebih baik membuka topik baru agar anda menjawab pertanyaan saya?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: ryu on 26 September 2010, 06:07:47 PM
shalom,



Kita berdiskusi tentang doa, jangan melebar ketopik lain, mohon dengan hormat agar pertanyaan saya dijawab oleh bro Indra : "Ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa". Mohon cantumkan Sutta-Sutta nya kalo ada  ^-^

 _/\_
kalau boleh tanya doa ini yang seperti gimana? minta2 sama Tuhan?

dalam cakkavatti buddha pernah mengatakan :
Para bhikkhu, jadikanlah dirimu sebagai pelita, berlindunglah pada dirimu sendiri dan jangan berlindung pada yang lain; hiduplah dalam dhamma sebagai pelitamu, dhamma sebagai pelindungmu dan jangan berlindung pada yang lain.

kalau maksud anda doa yaitu berlindung pada yang lain, di sutta itu dikatakan jangan, bagaimana menurut anda?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Indra on 26 September 2010, 06:12:40 PM
shalom,



Kita berdiskusi tentang doa, jangan melebar ketopik lain, mohon dengan hormat agar pertanyaan saya dijawab oleh bro Indra : "Ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa". Mohon cantumkan Sutta-Sutta nya kalo ada  ^-^

 _/\_
kalau boleh tanya doa ini yang seperti gimana? minta2 sama Tuhan?

dalam cakkavatti buddha pernah mengatakan :
Para bhikkhu, jadikanlah dirimu sebagai pelita, berlindunglah pada dirimu sendiri dan jangan berlindung pada yang lain; hiduplah dalam dhamma sebagai pelitamu, dhamma sebagai pelindungmu dan jangan berlindung pada yang lain.

kalau maksud anda doa yaitu berlindung pada yang lain, di sutta itu dikatakan jangan, bagaimana menurut anda?

itu kan interpretasi Bro, yg diminta adalah adakah tertulis "DILARANG BERDOA" dalam sutta, sejenis padpad gitu loh
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: ryu on 26 September 2010, 06:18:51 PM
shalom,



Kita berdiskusi tentang doa, jangan melebar ketopik lain, mohon dengan hormat agar pertanyaan saya dijawab oleh bro Indra : "Ada tidak yang meyebutkan Sang Buddha melarang murid-muridnya buat berdoa". Mohon cantumkan Sutta-Sutta nya kalo ada  ^-^

 _/\_
kalau boleh tanya doa ini yang seperti gimana? minta2 sama Tuhan?

dalam cakkavatti buddha pernah mengatakan :
Para bhikkhu, jadikanlah dirimu sebagai pelita, berlindunglah pada dirimu sendiri dan jangan berlindung pada yang lain; hiduplah dalam dhamma sebagai pelitamu, dhamma sebagai pelindungmu dan jangan berlindung pada yang lain.

kalau maksud anda doa yaitu berlindung pada yang lain, di sutta itu dikatakan jangan, bagaimana menurut anda?

itu kan interpretasi Bro, yg diminta adalah adakah tertulis "DILARANG BERDOA" dalam sutta, sejenis padpad gitu loh
secara ajaran aja udah beda masa kaga pake logika =))

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: padmakumara on 26 September 2010, 06:22:12 PM
ya ya ya

kalo emang sejenis tu ya nyambung pasti

hahaahahaa

coba tunjukin suttanya

jangan ngomonng doang

saya serius loh diskusinya

Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: ryu on 26 September 2010, 06:25:19 PM
ada dalam sutta mahayana seperti ini :
Aku belum pernah mendengar hal ini muka berhadapan muka dengan Yang
Terberkahi, O Pangeran, aku belum pernah menerima hal ini langsung
dari Yang Terberkahi, namun ada kemungkinan bahwa Yang Terberkahi
akan menjawab seperti ini: Jika seseorang tidak mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka meskipun ia berharap untuk mendapatkan
hasilnya, ia akan gagal mendapatkan hasilnya. Jika seseorang tidak
mengikuti kehidupan suci dengan benar, maka meskipun ia tidak
mengharapkan sesuatu,…mengharapkan dan tidak mengharapkan sesuatu,…
tidak mengharapkan dan tidak tak mengharapkan sesuatu, maka ia akan
gagal mendapatkan hasil. [Namun] jika seseorang mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka dengan mengharapkan hasil, ia akan
mendapatkan hasil. Jika seseorang mengikuti kehidupan suci dengan
benar,… dengan tanpa mengharapkan hasil,… dengan mengharapkan dan
tanpa mengharapkan hasil,… dengan tidak mengharapkan dan tidak tak
mengharapkan hasil, maka ia akan mendapatkan hasil."

kalau pengharapan itu diganti katanya dengan doa bisa khan ;D
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: padmakumara on 26 September 2010, 06:27:23 PM
ada dalam sutta mahayana seperti ini :
Aku belum pernah mendengar hal ini muka berhadapan muka dengan Yang
Terberkahi, O Pangeran, aku belum pernah menerima hal ini langsung
dari Yang Terberkahi, namun ada kemungkinan bahwa Yang Terberkahi
akan menjawab seperti ini: Jika seseorang tidak mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka meskipun ia berharap untuk mendapatkan
hasilnya, ia akan gagal mendapatkan hasilnya. Jika seseorang tidak
mengikuti kehidupan suci dengan benar, maka meskipun ia tidak
mengharapkan sesuatu,…mengharapkan dan tidak mengharapkan sesuatu,…
tidak mengharapkan dan tidak tak mengharapkan sesuatu, maka ia akan
gagal mendapatkan hasil. [Namun] jika seseorang mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka dengan mengharapkan hasil, ia akan
mendapatkan hasil. Jika seseorang mengikuti kehidupan suci dengan
benar,… dengan tanpa mengharapkan hasil,… dengan mengharapkan dan
tanpa mengharapkan hasil,… dengan tidak mengharapkan dan tidak tak
mengharapkan hasil, maka ia akan mendapatkan hasil."

kalau pengharapan itu diganti katanya dengan doa bisa khan ;D

gak bisa dong

emang kowe yg punya hak paten ngubah2 kata ?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: ryu on 26 September 2010, 06:37:59 PM
ada dalam sutta mahayana seperti ini :
Aku belum pernah mendengar hal ini muka berhadapan muka dengan Yang
Terberkahi, O Pangeran, aku belum pernah menerima hal ini langsung
dari Yang Terberkahi, namun ada kemungkinan bahwa Yang Terberkahi
akan menjawab seperti ini: Jika seseorang tidak mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka meskipun ia berharap untuk mendapatkan
hasilnya, ia akan gagal mendapatkan hasilnya. Jika seseorang tidak
mengikuti kehidupan suci dengan benar, maka meskipun ia tidak
mengharapkan sesuatu,…mengharapkan dan tidak mengharapkan sesuatu,…
tidak mengharapkan dan tidak tak mengharapkan sesuatu, maka ia akan
gagal mendapatkan hasil. [Namun] jika seseorang mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka dengan mengharapkan hasil, ia akan
mendapatkan hasil. Jika seseorang mengikuti kehidupan suci dengan
benar,… dengan tanpa mengharapkan hasil,… dengan mengharapkan dan
tanpa mengharapkan hasil,… dengan tidak mengharapkan dan tidak tak
mengharapkan hasil, maka ia akan mendapatkan hasil."

kalau pengharapan itu diganti katanya dengan doa bisa khan ;D

gak bisa dong

emang kowe yg punya hak paten ngubah2 kata ?
loh gua khan ngikut maha guru loe seng pad =))

kbbi :
doa :: do.a
1   Kelas Kata:   kata benda
   Definisi:   permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd tuhan
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: padmakumara on 26 September 2010, 08:46:43 PM
ada dalam sutta mahayana seperti ini :
Aku belum pernah mendengar hal ini muka berhadapan muka dengan Yang
Terberkahi, O Pangeran, aku belum pernah menerima hal ini langsung
dari Yang Terberkahi, namun ada kemungkinan bahwa Yang Terberkahi
akan menjawab seperti ini: Jika seseorang tidak mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka meskipun ia berharap untuk mendapatkan
hasilnya, ia akan gagal mendapatkan hasilnya. Jika seseorang tidak
mengikuti kehidupan suci dengan benar, maka meskipun ia tidak
mengharapkan sesuatu,…mengharapkan dan tidak mengharapkan sesuatu,…
tidak mengharapkan dan tidak tak mengharapkan sesuatu, maka ia akan
gagal mendapatkan hasil. [Namun] jika seseorang mengikuti kehidupan
suci dengan benar, maka dengan mengharapkan hasil, ia akan
mendapatkan hasil. Jika seseorang mengikuti kehidupan suci dengan
benar,… dengan tanpa mengharapkan hasil,… dengan mengharapkan dan
tanpa mengharapkan hasil,… dengan tidak mengharapkan dan tidak tak
mengharapkan hasil, maka ia akan mendapatkan hasil."

kalau pengharapan itu diganti katanya dengan doa bisa khan ;D

gak bisa dong

emang kowe yg punya hak paten ngubah2 kata ?
loh gua khan ngikut maha guru loe seng pad =))

kbbi :
doa :: do.a
1   Kelas Kata:   kata benda
   Definisi:   permohonan (harapan, permintaan, pujian) kpd tuhan

terbukti

ucapan anda dalam 10 pages ini omong kosong

gk bisa kasi bukti

hahaahaah
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 27 September 2010, 08:40:28 AM
:)) Saya ulangi juga untuk ketiga kalinya... "Pengamatan terjadi karena ada orang yang mengamati. Orang mengamati hal tersebut karena didahului oleh keinginan untuk mengamati. Apa motivasi orang tersebut sehingga ingin mengamati?"

Sebenarnya pertanyaan saya ini adalah pertanyaan lama. Bhikkhu Ananda di sebuah Sutta juga pernah dihadapkan pertanyaan ini. Dan beliau menjawab dengan bijaksana dan mengakui bahwa "pengamatan" ini dimotivasi oleh keinginan (kamus versi morpheus: melarikan diri dari dukkha). Anda sepertinya tidak hendak menjawab, karena jawabannya yang benar akan menunjukkan posisi yang terkesan seperti kontradiksi. Baiklah saya juga tidak ingin melanjutkan. :)
tidak dijawab karena pertanyaannya salah...
apakah sadar bangun dari mimpi mempunyai tujuan?

itulah mengapa susahnya menjelaskan pengamatan secara pasif, karena kata itu sendiri mengesankan sesuatu yg aktif, yg sering disalahmengerti... lebih susah lagi karena ada yang mencoba mengamati dengan usaha dan ambisi, sehingga pengamatan di sana bukan lagi merupakan pengamatan murni secara pasif... ini yg anda sebut motivasi...

sampai di sini, gak bisa dijelaskan lebih jauh lagi, karena saya juga kehabisan kata untuk menjelaskannya...

Kalau Anda melanjutkan, saya bisa memberikan beberapa poin tambahan yang menurut saya adalah keliru (dalam artian kurang tepat) dari pandangan-pandangan Anda selama ini. Terimakasih atas diskusinya.
silakan saja, om... mungkin saya bisa belajar dari sana. berhubung lagi overloaded, balasnya mungkin lama.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 27 September 2010, 10:00:34 AM
Quote from: morpheus
tidak dijawab karena pertanyaannya salah...
apakah sadar bangun dari mimpi mempunyai tujuan?

itulah mengapa susahnya menjelaskan pengamatan secara pasif, karena kata itu sendiri mengesankan sesuatu yg aktif, yg sering disalahmengerti... lebih susah lagi karena ada yang mencoba mengamati dengan usaha dan ambisi, sehingga pengamatan di sana bukan lagi merupakan pengamatan murni secara pasif... ini yg anda sebut motivasi...

sampai di sini, gak bisa dijelaskan lebih jauh lagi, karena saya juga kehabisan kata untuk menjelaskannya...

Anda hanya berusaha menyangkal... Saya yakin Anda sadar bahwa untuk dapat duduk diam, memejamkan mata, mengamati dukkha, dan akhirnya mengenal apa itu dukkha => semua itu membutuhkan satu keinginan. Mustahil ada orang yang bisa duduk diam, memejamkan mata, ... dan akhirnya mengenali dukkha tanpa didahului keinginan. Anda hanya mengeluarkan jawaban "pengamatan pasif, pengamatan pasif dan pengamatan pasif".

Kalau Anda tetap ngotot bahwa "pengamatan pasif" itu tidak didahului keinginan, mungkin Anda menganggap "pengamatan pasif" itu terjadi secara otomatis? Yah, memang tidak perlu dilanjutkan lagi untuk yang satu ini...

Quote from: morpheus
silakan saja, om... mungkin saya bisa belajar dari sana. berhubung lagi overloaded, balasnya mungkin lama.

Jangan begitu. Kita saling belajar, tidak ada yang mengajari dan diajari...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 27 September 2010, 10:36:15 AM
Anda hanya berusaha menyangkal... Saya yakin Anda sadar bahwa untuk dapat duduk diam, memejamkan mata, mengamati dukkha, dan akhirnya mengenal apa itu dukkha => semua itu membutuhkan satu keinginan. Mustahil ada orang yang bisa duduk diam, memejamkan mata, ... dan akhirnya mengenali dukkha tanpa didahului keinginan. Anda hanya mengeluarkan jawaban "pengamatan pasif, pengamatan pasif dan pengamatan pasif".
yah, itu semuanya kesalahan saya menerangkannya dengan kata2 aktif.
hmmm... jadi mustahil yah Buddha bisa memejamkan mata, jalan, makan dan duduk tanpa satu keinginan atau motivasi...
dipikir2 lagi, saya jadi mengerti perbedaan persepsi kita.
mungkin anda buka thread baru kalo pengen meneruskannya... atau saya menyerah kalah saja sampai di sini.
silakan terusan dengan point2 anda yang lain.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 27 September 2010, 10:39:27 AM
yah, itu semuanya kesalahan saya menerangkannya dengan kata2 aktif.
hmmm... jadi mustahil yah Buddha bisa memejamkan mata, jalan, makan dan duduk tanpa satu keinginan atau motivasi...
dipikir2 lagi, saya jadi mengerti perbedaan persepsi kita.
mungkin anda buka thread baru kalo pengen meneruskannya... atau saya menyerah kalah saja sampai di sini.
silakan terusan dengan point2 anda yang lain.

Buddha tidak memiliki nafsu. Apapun yang dilakukan-Nya adalah kiriya. Sekarang kita sedang membicarakan seseorang yang belum memadamkan nafsunya. Bagaimana cara pemikiran Anda sehingga menganggap bahwa orang yang masih memiliki nafsu bisa melakukan kiriya?

Tidak ada yang menang-kalah dalam diskusi kita. Dalam sebuah diskusi, saya selalu menerapkan standar "setuju atau tidak setuju" pada lawan diskusi saya.
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Triyana2009 on 28 September 2010, 12:00:11 PM
Namo Buddhaya,

Sebenarnya kalo mau jujur dalam istilah Puja Bhakti tentunya ada yang dipuja dan ada yang kepadanya kita berbakti, entah itu pada Para Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung (Mahayana) atau pada Dhamma (Theravada). Kedua-duanya bertrisarana pada Triratna  _/\_

 _/\_
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 28 September 2010, 12:06:45 PM
Namo Buddhaya,

Sebenarnya kalo mau jujur dalam istilah Puja Bhakti tentunya ada yang dipuja dan ada yang kepadanya kita berbakti, entah itu pada Para Buddha dan Para Bodhisattva Mahasattva Agung (Mahayana) atau pada Dhamma (Theravada). Kedua-duanya bertrisarana pada Triratna  _/\_

 _/\_

Apa hubungannya puja bakti dengan berdoa?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 29 September 2010, 12:48:00 PM
Buddha tidak memiliki nafsu. Apapun yang dilakukan-Nya adalah kiriya. Sekarang kita sedang membicarakan seseorang yang belum memadamkan nafsunya. Bagaimana cara pemikiran Anda sehingga menganggap bahwa orang yang masih memiliki nafsu bisa melakukan kiriya?
itulah makanya obrolan ini gak akan kemana2.
bagi anda semua gerakan harus berlandaskan keinginan dan motivasi, menurut saya bisa saja tidak.
dua2nya adalah teori yang berlawanan dan tidak bisa dibuktikan dengan ngomong.
btw, apa anda tau dan bisa pastekan referensi mengenai kiriya di abhidhamma dan di luar abhidhamma?
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 29 September 2010, 01:21:46 PM
itulah makanya obrolan ini gak akan kemana2.
bagi anda semua gerakan harus berlandaskan keinginan dan motivasi, menurut saya bisa saja tidak.
dua2nya adalah teori yang berlawanan dan tidak bisa dibuktikan dengan ngomong.
btw, apa anda tau dan bisa pastekan referensi mengenai kiriya di abhidhamma dan di luar abhidhamma?

Itulah karena Anda menganggap bahwa ada satu aktivitas tertentu yang bisa dilakukan tanpa motivasi, makanya Anda hanya mensakralkan pengamatan pasif. Ingin mencari kekayaan adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin cari pacar adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin mencari agama adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin berdoa adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin melepaskan keinginan-keinginan ini adalah melarikan diri dari dukkha. Tapi kalau ingin melakukan "pengamatan pasif", nah ini bukan melarikan diri dari dukkha. Nice!

Tidak bisa saya pastikan. Saya hanya menggunakan term "kiriya" untuk membahas dari sudut pandang Buddhisme. Kalau Anda tidak ingin menggunakan basis Buddhisme, mari kita gunakan basis "pemikiran bebas".
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 29 September 2010, 01:39:49 PM
Itulah karena Anda menganggap bahwa ada satu aktivitas tertentu yang bisa dilakukan tanpa motivasi, makanya Anda hanya mensakralkan pengamatan pasif. Ingin mencari kekayaan adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin cari pacar adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin mencari agama adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin berdoa adalah melarikan diri dari dukkha. Ingin melepaskan keinginan-keinginan ini adalah melarikan diri dari dukkha. Tapi kalau ingin melakukan "pengamatan pasif", nah ini bukan melarikan diri dari dukkha. Nice!

Tidak bisa saya pastikan. Saya hanya menggunakan term "kiriya" untuk membahas dari sudut pandang Buddhisme. Kalau Anda tidak ingin menggunakan basis Buddhisme, mari kita gunakan basis "pemikiran bebas".
menyerah kalah ^:)^
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 29 September 2010, 01:47:58 PM
menyerah kalah ^:)^

Diskusi ini bukan soal ngotot-ngototan, Bro. Jadi Anda sebenarnya bukan mengaku kalah. Dengan berkata "menyerah kalah" ini, sebenarnya Anda hendak mengonfirmasi saya yang kalah karena keras kepala. :D
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 29 September 2010, 02:12:11 PM
Diskusi ini bukan soal ngotot-ngototan, Bro. Jadi Anda sebenarnya bukan mengaku kalah. Dengan berkata "menyerah kalah" ini, sebenarnya Anda hendak mengonfirmasi saya yang kalah karena keras kepala. :D
bukan, saya mengerti sudut pandang anda dan saya tidak bisa menjelaskannya lagi...
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: Nevada on 29 September 2010, 02:14:41 PM
bukan, saya mengerti sudut pandang anda dan saya tidak bisa menjelaskannya lagi...

Saya pikir memang lebih baik kita pending dulu pembahasan kita ini. Mungkin di lain kesempatan, kita bisa kembali mendiskusikannya. :)
Title: Re: Apa gunanya berdoa???
Post by: morpheus on 29 September 2010, 02:26:51 PM
Mungkin di lain kesempatan, kita bisa kembali mendiskusikannya. :)
makasih. semoga ada kesempatan lain...