//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...  (Read 50364 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #150 on: 30 November 2008, 07:33:16 PM »
Tidak mungkin akan ada OTORITAS TERTINGGI,pada SIBUK debat sih...coba praktek...coba praktek...Sayang ya ajaran Buddha Gotama hanya berakhir seperti ini doang...
Perbanyak buat baik,hindari perbuatan jahat...
Mana ya sucikan pikirannya?

Salam hangat,
Riky

apakah perbanyak perbuatan baik itu bukan praktek?
Praktek yang bagaimana om?mesti dijelaskan dulu dunk,saya kan masih umat awam... :)

Quote
apakah mengurangi perbuatan jahat, itu juga bukan praktek?
Sama kayak yang atas...

Quote
apakah praktek itu harus selalu meditasi/samadhi?
Lho...apakah anda berpikir bahwa meditasi itu hanya duduk diam dengan posisi tertentu berjam2?atau pergi ke suatu tempat yang jauh dari keramaian dan bertapa kayak di film2? :))

Quote
Apa Buddha pernah menyebut, tidak perlu menjalankan sila dan hanya cukup dengan meditasi saja?
Apakah saya pernah berkata bahwa SB pernah menyebut tidak perlu menjalankan sila ?
Yang saya tahu SB mengajarkan,"Dukkha dan Lenyapnya Dukkha" dan setahu saya ini ya...Dhamma hanya bisa diperoleh ketika nibbana telah terealisasikan,coba lihat Dhammapada apa pemberian yang paling luar biasa,dan apakah Dhamma pernah mendapatkan urutan ke 2 dari segala kitab suci Tipitaka? :)
Dan lagi2 setahu saya ya,semua calon arahatta(dari Moggalana,Sariputra,Mahakassapa,dll) itu tidak sibuk "berbuat kebajikan"(saya tidak memperbincangkan yang lampau,tapi yang ada pada saat itu juga),ketika mereka mendengarkan SB membabarkan Dhamma,mereka "langsung" praktek hingga mencapai "kesucian".. :)

Quote
Kembali ke pandangan salah, Buddha menyebutkan bhw dampak dari berpegang pada pandangan salah, adalah masuk ke Neraka, tepatnya ke Mahatapana Naraka
Hehehe,kalau Buddha Sakyamuni masih hidup dan berkata kepada saya seperti itu,saya akan yakin dan percaya 100 persen tanpa argumen...tapi sayang...anda yang berkata begitu...kecuali anda telah "tercerahkan"(arahatta),sayangnya saya juga tidak tahu apakah anda sudah "tercerahkan" atau "tidak"...hehehe...jadi soal "pandangan salah" atau tidak,tidak ada yang tahu,kecuali "jalani" sendiri2 dan "mendatangkan" kebahagian bukan penderitaan,memahami penderitaan bukan kebahagian... :)

Quote
Semoga pemberitahuan ini membuat anda "sadar"
:)

_/\_
Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline sidartawisesa

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #151 on: 06 December 2008, 10:59:39 PM »
Otoritas tertinggi dalam Agama Buddha :
1. Sang Buddha (selama Sang Buddha belum Parinibbana)
2. Sutta & Vinaya (setelah Sang Buddha telah Parinibbana)

Jadi jika ingin mengetahui yang sebenar-benarnya Ajaran Sang Buddha, jika ada suatu Ajaran yang kita ragukan berasal dari Sang Buddha sendiri, maka kembalilah pada Sutta & Vinaya...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #152 on: 09 December 2008, 03:31:26 PM »
 [at] sidarta,

kadang bnyk yg salah kaprah.... yg hanya melihat hasil

si A, cm denger dhamma dari buddha, langsung mencapai nibbana
si B, cuma ngusap2 batu pake kain sutra, langsung mencapai nibbana...

padahal jika membaca lagi dgn teliti, kenapa Buddha membabarkan Dhamma pertama kalinya kepada 5 org mantan rekan sepertapaannya?
Karena batin mereka sudah siap

Kenapa batin mereka sudah siap?
Karena sudah terlatih selama berkappa2....

Pun saya menambahkan bhw Tipitaka bukan hanya Sutta dan Vinaya karena sesuai namanya yaitu 3 Pitaka, ada juga yg dinamakan Abhidhamma Pitaka

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #153 on: 13 December 2008, 06:43:50 PM »
[at] sidarta,

kadang bnyk yg salah kaprah.... yg hanya melihat hasil

si A, cm denger dhamma dari buddha, langsung mencapai nibbana
si B, cuma ngusap2 batu pake kain sutra, langsung mencapai nibbana...

padahal jika membaca lagi dgn teliti, kenapa Buddha membabarkan Dhamma pertama kalinya kepada 5 org mantan rekan sepertapaannya?
Karena batin mereka sudah siap

Kenapa batin mereka sudah siap?
Karena sudah terlatih selama berkappa2....

Pun saya menambahkan bhw Tipitaka bukan hanya Sutta dan Vinaya karena sesuai namanya yaitu 3 Pitaka, ada juga yg dinamakan Abhidhamma Pitaka
Hohohho..Sutta Vinaya cukupkah?

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #154 on: 16 December 2008, 10:40:20 AM »
dear Riky,

kembali anda tidak membaca secara lengkap.....

intinya adalah "batin yg siap"

jika batin anda sudah siap, berpegang pada cara apapun, bisa mencapai pencerahan

bagaimana tahu batin sudah siap atau belum?
tingga lihat apakah anda sudah menjalankan Jalan Utama berunsur 8? itu adalah syarat utama pencapaian nibbana/pencerahan

tanpa menjalankan jalan utama berunsur 8 secara lengkap, yah anda akan mencapai "nibbana" yg lain.......

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #155 on: 17 December 2008, 12:03:32 PM »
ajaran sang buddha meliputi JB 8...dan refrensi lain bisa di lihat
pencet aja: ShowHide

YANG MERUPAKAN AJARAN SANG BUDDHA

 

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa

”Ada kemungkinan, bahwa di antara kalian ada yang berpikir: `Berakhirlah kata-kata Sang Guru; kita tidak mempunyai seorang Guru lagi.` Tetapi, Ananda, hendaknya tidak berpikir demikian. Sebab apa yang telah Aku ajarkan sebagai Dhamma dan Vinaya, Ananda, itulah kelak yang menjadi Guru-mu, ketika Aku pergi.”
(Mahaparinibbana Sutta, Digha Nikaya 16)


Dewasa ini banyak di antara kita yang dibingungkan oleh kehadiran kelompok-kelompok yang mengajarkan suatu ajaran dengan mengatasnamakan Buddhisme. Banyak pertanyaan yang dilontarkan seperti : Apakah kelompok ini adalah salah satu aliran Buddhisme ? Apakah aliran ini merupakan aliran sesat ? Apakah ajaran ini merupakan ajaran yang diajarkan oleh Sang Buddha ? Dan sebagainya.

Dari kebingungan tersebut timbul sebuah pertanyaan : Bagaimana kita membedakan mana yang merupakan ajaran yang diajarkan oleh Sang Buddha dengan yang bukan ? Apakah Sang Buddha pernah memberikan petunjuk untuk menangani masalah ini ? Jawabannya ya, Sang Buddha telah memberikan petunjuk untuk menangani masalah ini.

Di bumi ini tidak ada Guru lain seperti Sang Buddha. Sang Buddha adalah Guru yang penuh dengan ketelitian, memiliki kecermatan, dan pandangan luas ke depan. Di saat-saat menjelang Parnibbana, sebelum Ia Parinibbana, Ia sudah mempersiapkan, dan memastikan secara benar kesiapan, keutuhan apa yang telah Ia temukan dan ia rintis yaitu keberadaan Dhamma, Vinaya, dan Sangha. Beliau mengatakan bahwa yang menggantian Beliau setelah Ia tiada bukanlah salah satu siswa UtamaNya, bukan Y.A Maha Kasappa yang ahli dalam latihan, bukan Y.A Upali yang ahli dalam Vinaya, dan bukan juga Ananda yang merupakan Bendahara Dhamma. Tetapi yang menggantikan Beliau sebagai Guru bagi para siswaNya adalah Dhamma (ajaran) dan Vinaya (tata tertib). Selain untuk menghindari perselisihan , hal ini ditetapkan juga untuk menghindari pengkultusan individu di masa yang akan datang yang akan menimbulkan kemelekatan pada diri seseorang, dan ini akan mengganggu pencapaian seseorang.

Dengan demikian setelah Sang Buddha parinibbana sampai sekarang tidak ada pengganti diriNya selain Dhamma dan Vinaya.

Lebih jauh seseorang mungkin akan bertanya, ”Bagaimana kita mengetahui dan memastikan bahwa Dhamma dan Vinaya yang kita pelajari sekarang adalah Dhamma dan Vinaya yang di ajarkan oleh Sang Buddha?” Pertanyaan kritis ini sangat penting karena akan menepis kepercayaan membuta terhadap suatu ajaran.

Jauh sebelum Sang Buddha Parinibbana, Ia juga telah memberikan batasan mengenai apa-apa saja yang termasuk dalam Dhamma dan Vinaya. Hal ini berguna untuk membedakan mana yang merupakan ajaran Sang Buddha dan mana yang bukan, yang mana Dhamma dan yang mana Vinaya.

Dalam Gotami Sutta (Anguttara Nikaya VIII. 53) , Sang Buddha menjelaskan kepada Y.A. Mahapajapati Gotami:

"Bila, Gotami, engkau mengetahui hal-hal secara pasti: `Hal-hal ini menuju pada nafsu, bukan pada tanpa-nafsu; pada kemelekatan, bukan pada tanpa-kemelekatan; pada pengumpulan, bukan pada pelepasan; pada memiliki banyak keinginan, bukan pada memiliki sedikit keinginan; pada ketidakpuasan, bukan pada kepuasan; pada suka berkumpul, bukan pada kesendirian; pada kelambanan, bukan pada kebangkitan semangat; pada kehidupan yang mewah, bukan pada kesederhanaan` - tentang hal-hal ini engkau bisa merasa pasti: `Ini bukanlah Dhamma; ini bukanlah Vinaya; ini bukanlah Ajaran Sang Guru.`”

"Tetapi, Gotami, bila engkau mengetahui hal-hal secara pasti: `Hal-hal ini menuju pada tanpa-nafsu, bukan pada nafsu; pada tanpa-kemelekatan, bukan pada kemelekatan; pada pelepasan, bukan pada pengumpulan; pada memiliki sedikit keinginan, bukan pada memiliki banyak keinginan; pada kepuasan, bukan pada ketidakpuasan; pada kesendirian, bukan pada berkumpul; pada kebangkitan semangat, bukan pada kelambanan; pada kesederhanaan, bukan pada kehidupan mewah` - tentang hal-hal ini engkau bisa merasa pasti: `Ini adalah Dhamma; ini adalah Vinaya; ini adalah Ajaran Sang Guru.`”

Begitu juga dalam SatthuSasana Sutta (Anguttara Nikaya VII. 80) , Sang Buddha menjelaskan kepada Y.A. Upali :

"Upali, jika engkau mengetahui tentang hal-hal tertentu: `Hal-hal ini tidak membawa menuju perubahan sepenuhnya, hilangnya nafsu, penghentian dan kedamaian, menuju pengetahuan langsung, pencerahan spiritual dan Nibbana` - dari ajaran-ajaran seperti itu engkau bisa merasa yakin: Ini bukan Dhamma; ini bukan Vinaya; ini bukan Ajaran Sang Guru.`"

"Tetapi Upali, jika engkau mengetahui tentang hal-hal tertentu: `Hal-hal ini membawa menuju perubahan sepenuhnya, hilangnya nafsu, penghentian dan kedamaian, menuju pengetahuan langsung, pencerahan spiritual dan Nibbana` - dari hal-hal semacam itu engkau bisa merasa yakin: Inilah Dhamma; inilah Vinaya; inilah Ajaran Sang Guru.`”

Dari petunjuk Sang Buddha berupa kriteria Dhamma dan Vinaya dalam Gotami Sutta maupun SatthuSasana Sutta kita bisa melihat, menganalisa, meneliti secara hati-hati terhadap berbagai macam ajaran yang kita temui dewasa ini, sehingga kita bisa menemukan mana yang bukan ajaran Sang Buddha (yang menyimpang dari ajaran Sang Buddha), mana yang tidak. Misalnya ketika kita menemukan sebuah ajaran yang mengajarkan untuk membunuh dengan alasan tertentu, kita bisa menjadikan penjelasan Sang Budda mengenai apa itu Dhamma dan Vinaya sebagai panduan. Setelah kita menganalisanya, kita dapat mengetahui bahwa membunuh itu menuju pada nafsu dan tidak menuju pada pelepasan, maka ajaran yang mengajarkan untuk membunuh tersebut bukan merupakan Dhamma dan Vinaya, bukan ajaran Sang Buddha. Dan kita perlu menghindarinya.

Dari apa yang disampaikan di atas, semoga kebingungan kita akan pembedaan antara mana yang merupakan ajaran Sang Guru Buddha atau bukan, yang merupakan Dhamma dan Vinaya atau bukan, serta yang merupakan aliran Buddhisme atau bukan, dapat kita ketahui dan pahami.

Semoga semua makhluk bebas dari penderitaan.
« Last Edit: 17 December 2008, 12:06:56 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Debat Perbedaan Theravada dan Mahayana (termasuk Tantra)...
« Reply #156 on: 15 September 2011, 11:00:33 AM »
Sutra apalah mantra ini lah itu lah

lantas so what gitu loh ?
Pencapaian NYATA apa yang melebihi agama lain ? kalau muter muter doang , kaga ada beda sama agama agama lain.

 

anything