//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: J KrishnaMurti  (Read 176273 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: J KrishnaMurti
« Reply #255 on: 30 September 2008, 11:11:18 PM »
klo ada 2 sammasambuddha bisa meledak dunia :)) :))


bukan masalah dunia ini meledak... karena ini pernyataan metafisika...

hehehehehehe...

TETAPI yah dari terminologi sammasambuddha sendiri... jelas dikatakan sammasambuddha itu buddha yang menurunkan ajaran. Lho, kalau semua buddha menurunkan ajaran yang sama, darimana bisa VALID seseorang itu dikatakan sammasambuddha ??

Ajaran buddha bisa ditemui di mr.google dengan mudah sekali, mau dalam bahasa apa saja ada... apakah itu disebut dengan sammasambuddha ?? hehehehehe... Kalau cuma COPYCAT... yah tidak bisa dikatakan sammasambuddha. Kalau mau disempurnakan... Yah... sesuai dengan Dharmaguna, bahwa Svakkhato bhagavata dhammo (Dharma telah sempurna diajarkan)...

Atau kalau ada ajaran lain yang bisa menyempurnakan Dharma ajaran BUDDHA GOTAMA, tolong kita kita dicerahkan... (ditujukan buat yang meragukan hanya satu sammasambuddha didunia saja, dan ada sammasambuddha lainnya)...

Salam...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: J KrishnaMurti
« Reply #256 on: 01 October 2008, 08:39:45 AM »
Dengan demikian pak hud secara tidak langsung menyebut Sang Buddha sebagai Puritan. Yah memang demikian yang diajarkan Sang Buddha
Yah, memang demikian menurut Theravada. ... Menurut Vajrayana lain lagi, di situ ada yab-yum.
Setahu saya semua tradisi itu puritan, monastiknya semua hidup selibat. tentang yab-yum, setahu saya itu hanya simbol karena didaerah tibet sana simbolisme seks itu sangat kuat. Entah saya kurang mengerti juga, tapi dari praktisi tibetan saya mendapat informasi bahwa monastiknya semua selibat.

Pak hud tidak setuju dengan penjelasan sang buddha tentang menghindari pemuasan indria?
« Last Edit: 01 October 2008, 08:42:14 AM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: J KrishnaMurti
« Reply #257 on: 01 October 2008, 03:52:37 PM »
Kalau menurut saya pribadi yakin apabila di dalam diri seseorang yang telah tercerahkan sempurna (arahat) sudah tidak terdapat nafsu berahi lagi. Nafsu berahi menutupi hal yang sebenarnya, yang bahkan menurut pendapat beberapa orang (penganut memetika) nafsu berahi hanyalah akal-akalan gen agar manusia (terutama pria) agar selalu terdorong bereproduksi, melipatgandakan gennya di dalam mahluk2 mungil.

Setahu saya ada meditasi asubha yang mempunyai efek untuk "membuka mata" tentang hakikat asli tubuh, yang mana apabila hakikat sesungguhnya ini diketahui maka orang tersebut "sadar" bahwa nafsu berahi hanyalah suatu tipuan (untuk mendorong aktivitas reproduksi) yang bermuara atau beriming-iming pada kenikmatan indra yang tidak pernah terpuaskan bagai sumur tanpa dasar.

Bagaimana seseorang yang masih terikat pada aktivitas seksual bisa dikatakan suci? Sedangkan aktivitas seksual adalah aktivitas yang "bernoda" baik secara harfiah ( banyaknya macam2 "cairan" dari kringat, ludah, dll) dan tersirat, yaitu pemuasan nafsu ego dengan menggunakan partner sebagai obyek oleh kedua belah pihak.

...... namun yang jelas saya masih sering "tertipu" oleh gen  :))
yaa... gitu deh

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: J KrishnaMurti
« Reply #258 on: 01 October 2008, 06:46:52 PM »
Dengan demikian pak hud secara tidak langsung menyebut Sang Buddha sebagai Puritan. Yah memang demikian yang diajarkan Sang Buddha
Yah, memang demikian menurut Theravada. ... Menurut Vajrayana lain lagi, di situ ada yab-yum.
Setahu saya semua tradisi itu puritan, monastiknya semua hidup selibat. tentang yab-yum, setahu saya itu hanya simbol karena didaerah tibet sana simbolisme seks itu sangat kuat. Entah saya kurang mengerti juga, tapi dari praktisi tibetan saya mendapat informasi bahwa monastiknya semua selibat.

Pak hud tidak setuju dengan penjelasan sang buddha tentang menghindari pemuasan indria?

Nah.... Pangeran Siddharta yab-yumnya sama Yasodhara (Gopa). Ini disebutkan dalam Mulasarvastivada Vinaya dan Chandamaharoshana Tantra.

Dalam yabyum dengan Yasodhara, tampaknya Pangeran Siddharta mencapai pencapaian spiritual tertentu.

Tapi toh akhirnya Beliau meninggalkan keduniawian dan menjadi petapa, alias nggak pernah ngelakuin yabyum secara fisik lagi.

Kalau yabyum secara simbolis yaitu penyatuan cinta kasih dan kebijaksanaan, yah sudah tentu bisa dilakukan oleh mereka yang hidup selibat. Dan benar juga, para bhiksu Tibet (gelong) itu selibat.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 01 October 2008, 06:52:22 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: J KrishnaMurti
« Reply #259 on: 02 October 2008, 07:21:16 PM »
wow,berhubung aye jln2 krn mw lihat thread aye yang aye postkan di boar "Tolong",kecantul kesini bentar... :)
Saya juga mau bercuap2 bentar ah... :)
Kebetulan baru membaca2x buku dan pas ada ketemu bagian yang cocok dengan topik ini.

Berhubungan tentang kasus affair JK dan juga pendapat Pak Hud tentang JK adalah seorang arahant,

Didalam Vinaya I 295 dikatakan
"Atthanam etam anavakaso yam arahato asuci mucceyya ti"
"Seorang arahant tidak mungkin terjadi ejakulasi (pengeluaran cairan sperma) bahkan pada waktu tidur"

Jadi berdasarkan dua informasi ini, sepertinya JK bukan seorang Arahant.
Bolehkan saya tangkis argumen diatas?
Saya pernah chat lewat ym dengan saudara Edward dan dikonfirmasikan kepada saya(kira2 seperti ini,kurang lebih) bahwa,"secara natural/biologi" manusia tetap mengeluarkan "sperma" dari dalam tubuh,so apakah benar "arahat" itu "sakti" dan "luar binasa" berbeda dengan manusia "biasa" selain tahap "pencerahan"nya doang?
Ayo...Silakan quotekan sutta2 yang ada,saya mulai tertarik terhadap2 sutta2 untuk dikritisi dan dibanding2kan... :)
NB: tulisan disana masih "konon" so saya masih mencari "bukti2" secara biologi,ada yang bisa membantu saya?Ntar setelah selesai liburan Idul Fitri,aye akan nanya ama guru Bio aye...

_/\_
Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: J KrishnaMurti
« Reply #260 on: 02 October 2008, 07:31:38 PM »
Kalo yang dikebiri gimana yak :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: J KrishnaMurti
« Reply #261 on: 02 October 2008, 09:06:37 PM »
Bolehkan saya tangkis argumen diatas?
Saya pernah chat lewat ym dengan saudara Edward dan dikonfirmasikan kepada saya(kira2 seperti ini,kurang lebih) bahwa,"secara natural/biologi" manusia tetap mengeluarkan "sperma" dari dalam tubuh,so apakah benar "arahat" itu "sakti" dan "luar binasa" berbeda dengan manusia "biasa" selain tahap "pencerahan"nya doang?
Ayo...Silakan quotekan sutta2 yang ada,saya mulai tertarik terhadap2 sutta2 untuk dikritisi dan dibanding2kan... :)
lho ini kan udah dituliskan?
Kebetulan baru membaca2x buku dan pas ada ketemu bagian yang cocok dengan topik ini.

Berhubungan tentang kasus affair JK dan juga pendapat Pak Hud tentang JK adalah seorang arahant,

Didalam Vinaya I 295 dikatakan
"Atthanam etam anavakaso yam arahato asuci mucceyya ti"
"Seorang arahant tidak mungkin terjadi ejakulasi (pengeluaran cairan sperma) bahkan pada waktu tidur"

Jadi berdasarkan dua informasi ini, sepertinya JK bukan seorang Arahant.

Quote
NB: tulisan disana masih "konon" so saya masih mencari "bukti2" secara biologi,ada yang bisa membantu saya?Ntar setelah selesai liburan Idul Fitri,aye akan nanya ama guru Bio aye...
kok gua ga ketemu kata 'konon' dari postingan sdr. sumedho yg diquote? ;)
adanya kata 'sepertinya'... yg artinya sumedho sendiri menampilkan informasi saja... bukan menghasilkan suatu kesimpulan yg pasti benar :))
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: J KrishnaMurti
« Reply #262 on: 02 October 2008, 09:57:33 PM »
wow,berhubung aye jln2 krn mw lihat thread aye yang aye postkan di boar "Tolong",kecantul kesini bentar... :)
Saya juga mau bercuap2 bentar ah... :)
Kebetulan baru membaca2x buku dan pas ada ketemu bagian yang cocok dengan topik ini.

Berhubungan tentang kasus affair JK dan juga pendapat Pak Hud tentang JK adalah seorang arahant,

Didalam Vinaya I 295 dikatakan
"Atthanam etam anavakaso yam arahato asuci mucceyya ti"
"Seorang arahant tidak mungkin terjadi ejakulasi (pengeluaran cairan sperma) bahkan pada waktu tidur"

Jadi berdasarkan dua informasi ini, sepertinya JK bukan seorang Arahant.
Bolehkan saya tangkis argumen diatas?
Saya pernah chat lewat ym dengan saudara Edward dan dikonfirmasikan kepada saya(kira2 seperti ini,kurang lebih) bahwa,"secara natural/biologi" manusia tetap mengeluarkan "sperma" dari dalam tubuh,so apakah benar "arahat" itu "sakti" dan "luar binasa" berbeda dengan manusia "biasa" selain tahap "pencerahan"nya doang?
Ayo...Silakan quotekan sutta2 yang ada,saya mulai tertarik terhadap2 sutta2 untuk dikritisi dan dibanding2kan... :)
NB: tulisan disana masih "konon" so saya masih mencari "bukti2" secara biologi,ada yang bisa membantu saya?Ntar setelah selesai liburan Idul Fitri,aye akan nanya ama guru Bio aye...

_/\_
Salam,
Riky

Kenyataan bahwa seorang ARAHAT itu tidak akan "mimpi basah" (mengeluarkan sperma) bahkan dalam tidurnya mungkin tidak dapat dibuktikan. Tetapi yang pasti yang saya tahu, bahwa kebiasaan yang terus menerus dilakukan akan menjadi karakter (sifat), dan bahkan karakter itu akan terbawa bahkan sampai ke alam mimpi.

Hal yang ini saya yakin, karena banyak hal yang saya ketahui dengan persis bahwa bahkan di dalam mimpi pun saya tidak berani lakukan.
« Last Edit: 02 October 2008, 10:06:16 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: J KrishnaMurti
« Reply #263 on: 03 October 2008, 12:30:43 AM »
skrg jadi membahas mimpi basah :D ....
skrg dibahas aja sedkit lebih jau sekalian :D

menurut anda2 sekalian ..
1. mimpi basah itu selalu di kaitkan dengan "mimpi erotisme" kaga ?
or
2. bisa mimpi basah yg .. ya asal basah gitu .. tanpa sensasi apa2 ?

kalo jawabannya : mimpi basah selalu di kaitkan or terkait dengan mimpi "erotisme"
apakah mimpi "indah" itu disebabkan karena proses kluarnya basah itu ..  (karena si basah kluar .. efek nya kluar mimpi indah, jadi si basah inisiatif kluar dulu baru efek nya mimpi)
atau kah justru mimpi "indah" itu yg menyebabkan kluarnya si basah ... (karena mimpi indah .. jadi nya si basah kluar)

ada yg tau telaah secara biologis nya kaga ya ?

kalo jawabannya :bisa mimpi basah yg .. ya asal basah gitu .. tanpa sensasi apa2
berarti ini mimpi emang uda ga isa di lawan ya ....


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #264 on: 03 October 2008, 08:59:18 AM »
 _/\_ Mimpi basah adalah reaksi normal tubuh ketika kantong sperma mulai penuh...hal ini akan memacu pikiran untuk mengirimkan sinyal impuls mengeluarkan sperma dari tubuh yang mungkin bagi orang awam akan terlihat seperti mimpi erotisme.

Dalam Vinaya sendiri,mimpi basah adalah wajar asalkan seorang bhikkhu tidak dengan sengaja mengeluarkan sperma dari tubuhnya dalam artian swalayan(masterbasi). seorang Arahat bisa mimpi basah,ya wajar karena tubuh ini bukan aku,jadi reaksi normal adalah akan keluar hanya saja mungkin tidak akan mimpi erotisme karena pikiran sendiri telah dibendung dari kilesa.

menurut anda2 sekalian ..
1. mimpi basah itu selalu di kaitkan dengan "mimpi erotisme" kaga ?
or
2. bisa mimpi basah yg .. ya asal basah gitu .. tanpa sensasi apa2 ?


ini saya jawab antara ya dan tidak,berbicara di luar dari pengendalian pikiran, tidak selamanya mimpi basah selalu erotis, bisa saja dia sedang mimpi berenang di kolam renang dan tiba-tiba bangun sudah "ngompol".
Pikiran yang terkendali tidak akan diserang oleh hawa nafsu seperti itu.


ada yg tau telaah secara biologis nya kaga ya ?

bro Fox mungkin bisa menambahkan.....sperma diproduksi di testis,ini sudah kita pelajari pas pelajaran biologi dulu,nah ketika sperma ini mulai penuh maka otomatis akan memicu rangsangan untuk dikeluarkan,sadar atau tanpa sadar,untuk yang sering masterbasi mungkin tidak akan bisa membedakan kedua hal ini.

Btw aku pernah baca bahwa seorang pemeditator ada yang tidak mimpi basah lagi,jadi sperma yang penuh itu digunakan sebagai energi bagi tubuh,dalam artian pemeditator itu mengendalikan sperma yang penuh untuk diserap kembali oleh tubuh.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: J KrishnaMurti
« Reply #265 on: 03 October 2008, 09:15:04 AM »
Emisi Nokturnal dalam Sekte-sekte Buddhis Awal

Kisah Mahadeva (pendiri aliran Mahasanghika)

"Setelah meninggalkan tempat itu, ia (Mahadeva) pergi ke vihara. Karena pikiran yang menyimpang, di dalam mimpi ia mengeluarkan ketidaksucian (cairan semen). Namun, sebelumnya ia telah dipuji sebagai seorang Arahat. Kemudian ia meminta salah satu pengikutnya untuk mencuci jubahnya yang terkotori itu. Pengikut tersebut berkata: 'Seorang Arahat telah melenyapkan semua asava. Maka dari itu bagaimana bisa sekarang guru masih mengizinkan hal ini terjadi?'

Mahadeva menjawab: 'Ini adalah masalah yang disebabkan Mara Devaputta, engkau tidak seharusnya menganggapnya sebagai suatu hal yang aneh. Secara singkat, ada dua macam keluarnya asava. Yang pertama adalah kekotoran batin. Yang kedua adalah ketidaksucian fisik. Para Arahant tidak mempunyai asava kekotoran batin. Namun mereka tidak bisa menolak mengeluarkan asava dari ketidaksucian (fisik). Untuk alasan kenapa? Meskipun seorang Arahant telah mengakhiri semua kekotoran batin, bagaimana bisa mereka tidak mempunyai zat-zat seperti air mata, air ludah dan seterusnya? Lagipula, semua Devaputta Mara terus menerus cemburu dan membenci agama Buddha. Ketika mereka melihat seseorang mempraktekkan kebaikan, mereka kemudian mendekatinya untuk menghancurkannya. Mereka bahkan akan melakukan hal ini pada para Arahat, yang karena hal ini [juga] aku mengeluarkan ketidaksucian (cairan semen). Inilah yang terjadi, sekarang engkau seharusnya tidak mempunyai sebab untuk ragu.'
Itu adalah ‘kemunculan pandangan salah pertama.”

Setelah itu, Mahadeva berkumpul [dengan para muridnya] dan mengajarkan 5 pandangan salah. Ia menggubah syair ini:

餘所誘無知, 猶豫他令入, 道因聲故起, 是名真佛教

“Yang lain mengeluarkan [ketidaksucian –cairan semen mengotori jubah]
Kebodohan, keraguan, ia belajar dari yang lainnya
Jalan [menuju pembebasan] disebabkan oleh pengutaraan bunyi
Ini adalah dispensasi Buddha yang sebenarnya.”


(Kisah di atas dikutip dari Mahavibhasa dari Sekte Sarvastivada, Taisho Tripitaka no. 1545)

Jadi menurut Mahavibhasa, Mahadeva (pendiri Mahasanghika) menyatakan suatu pandangan salah bahwa Arahat masih bisa mengeluarkan cairan semen. Mahadeva manyatakan dua argumen kenapa Arahat masih bisa mengeluartkan cairan semen:

1. Karena Mara Devaputta (Marakayika devata)
2. Karena proses fisik semata

Kitab Katthavatthu (Abhidhamma Theravada) dan kitab Jnanaprasthana (Abhidharma Sarvastivada) sama-sama menolak bahwa seorang Arahant dapat mengeluarkan cairan semen (mimpi basah) dalam waktu tidur.

Kitab Katthavatthu dan Jnanaprasthana mengatakan bahwa menurut pandangan sekte lain (yaitu Mahasanghika), mimpi basah dari seorang Arahat disebabkan oleh Deva Mara.

Vinaya Mahisasaka (Taisho Tripitaka 1421) menyebutkan:

若未離欲恚癡散亂心眠必失不淨。雖未能離。以繫念心眠者無有是過

“Jika seseorang [yang] tidak bebas dari keserakahan, kebencian, dan delusi pergi tidur dengan pikiran terganggu dan bingung, maka mereka akan mengeluarkan semen, meskipun jika belum dapat terbebaskan, tidur dengan kesadaran (awas), seseorang tidak akan melakukan kesalahan tersebut.”

Jadi dalam Vinaya Mahisasaka disebutkan bahwa meskipun seseorang belum terbebas dari samsara, namun tidur dengan kesadaran, maka ia tidak akan mengalami mimpi basah maupun mengeluarkan semen.

Vinaya Sarvastivada (Taisho Tripitaka 1435) mengatakan:

比丘有婬怒癡未離欲。不亂念一心眠。尚不失精。何況離欲人

“Bahkan para bhikkhu yang belum terbebaskan dari nafsu, kebencian dan delusi, tidur dengan kesadaran yang stabil dan pikiran yang menyatu, ia tidak akan mengeluarkan semen, apalagi seseorang yang telah terbebas dari nafsu (Arahat).”

Apabila orang awam saja bisa tidak mengeluarkan cairan semen, apalagi seorang Arahat.

Apabila orang tidak tidur dengan kesadaran, maka salah satu akibatnya adalah ia akan mengeluarkan cairan semen. Ini disebutkan dalam Vinaya Theravada, Sarvastivada, Dharmaguptaka dan Mahisasaka.

Vinaya Mahasanghika (Taisho Tripitaka 1425) mengisahkan ada 2 orang bhikkhu dan dua umat awam yang mengalami mimpi basah. Mereka menceritakannya pada Sariputta dan Sariputta menceritakannya pada Sang Buddha, yang kemudian mengatakan:

夢者虛妄不實。若夢真實。於我法中修梵行者。無有解脫。
以一切夢皆不真實。是故舍利弗。諸修梵行者於我法中得盡苦際

“Mimpi adalah ilusi, tidak nyata. Bila mimpi nyata, maka seseorang yang mempraktekkkan kehidupan suci di dalam Dhamma-Ku tidak akan menemukan pembebasan. Namun karena semua mimpi adalah tidak nyata, maka, Sariputta, mereka yang mempraktekkan kehidupan suci dalam Dhamma-Ku mencapai akhir dari penderitaan.”

Kitab Vinaya Pali 3.39 menyebutkan:

‘pañcahi, bhikkhave, ākārehi angajātam kammaniyam hoti - rāgena, vaccena, passāvena, vātena, uccālingapānakadatthena. imehi kho, bhikkhave, pañcahākārehi angajātam kammaniyam hoti. athānametam, bhikkhave, anavakāso yam tassa bhikkhuno rāgena angajātan kammaniyam assa. araham so, bhikkhave, bhikkhu.’

“Ada, para bhikkhu, lima sebab dari [terjadinya] ereksi: nafsu, kotoran, kencing, angin dan gigitan serangga. Ini adalah lima penyebab dari [terjadinya] ereksi. Tidak mungkin, o para Bhikkhu, tidak dapat terjadi bila seorang bhikkhu mengalami ereksi disebabkan karena nafsu. Para bhikkhu, bhikkhu tersebut adalah seorang Arahant.”

Dalam naskah Vinaya Pali disebutkan bahwa ereksi dapat disebabkan oleh berbagai jenis sebab. Seorang Arahat tidak mungkin melakukan ereksi karena nafsu (kekotoran batin). Tapi tampaknya sebab-sebab lain:  kotoran, kencing, angin dan gigitan serangga, masih dapat menyebabkan seorang Arahat mengeluarkan cairan semen pada saat tidur.

Gigitan serangga dalam Theravada dan Mara dalam Mahasanghika sama-sama adalah makhluk bukan manusia yang dapat menyebabkan ereksi (keluarnya cairan semen) pada seorang Bhikkhu.

Kotoran, kencing, angin semuanya adalah sebab-sebab fisik, bukan kekotoran batin. Jadi tubuh manusia ini bisa saja mengeluarkan cairan semen pada saat tidur, karena merupakan kondisi alami dari seorang pria, layaknya menstruasi pada wanita.

Apalagi testis yang sudah penuh spermanya, otomatis akan meluber keluar dengan sendirinya (kondisi alami fisik). Bahkan setahu saya, ketika ini terjadi pada waktu tidur, tidak mesti terjadi apa yang dinamakan “mimpi jorok”. Jadi memang ada keadaan di mana sperma keluar dalam waktu tidur tanpa disertai mimpi jorok, tetapi murni reaksi fisik.

They (Nocturnal emissions / wet dream) may be accompanied by erotic dreams, and the emission may happen without erection. Dreams, if recalled at all, may not be erotic, or they may be confusing to the dreamer, especially if he is an adolescent, immediately after his first wet dream. The sensations, if any, which accompany a wet dream may range anywhere from simply a tingling sensation to a sense of urinating or having to urinate, instead of the typical orgasm
(Wikipedia)

Dalam ilmu pengobatan Tibet yang didasarkan atas Empat Tantra (Gyud Shi) yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dikatakan ada 5 jenis angin (prana/ rlung) dalam tubuh kita, salah satunya adalah:
Angin yang menurun, yaitu Thur-sel-rlung, berada di organ-organ seksual. Angin ini membantu untuk mengeluarkan kotoran, kencing, sperma dan menstruasi.

Mimpi basah bisa saja disebabkan oleh karena ketidakseimbangan angin (wind disorder) yang disebabkan oleh:

1. Nafsu
2. Manusia dengan karakteristik angin
3. Kebanyakan mengkonsumsi makanan secara berkepanjangan (the, kopi, babi, dsb)
4. Menekan fungsi organ
5. Berpuasa dalam waktu lama
6. Bekerja dengan perut kosong
7. Tidak tidur dengan nyenyak dan waktu yang cukup
8. Kebanyakan pikiran atau bicara
9. Stress atau berada di bawah tekanan

Nah, apabila seorang Arahat yang telah tercerahkan, yang memegang kendali penuh atas pikirannya, apakah tidak bisa mengontrol rlung (prana/angin) dalam tubuhnya sehingga seimbang? Mengingat juga prana/rlung ini sangat berkaitan erat dengan yang namanya hukum pikiran.

Dalam pengobatan India (Ayurveda) disebutkan bahwa cairan sperma adalah salah satu dari tujuh elemen yang dihasilkan dari transformasi makanan.

Ada tujuh elemen tubuh (Luezung dhum):
1. Sari makanan (Dang-ma), yang menyupply semua fungsi organ di bawah:
2. Darah (Trak)
3. Otot (sha)
4. Lemak (Tseel)
5. Tulang (Ruepa)
6. Sum-sum (Kang)
7. Cairan reproduksi (Khuwadang Dhang): mencakup semua energi dan menyokong semua otot, terutama cairan semen (sperma), ovum dan menstruasi.

Jadi cairan sperma dihasilkan dari makanan dan apabila penuh, akan keluar dengan sendirinya, seperti gelas yang penuh kemudian tumpah.

Jelas bahwa seortang Arahat TIDAK AKAN mimpi basah atau mengeluarkan semen pada saat tidur oleh karena sebab nafsu. Karena Arahat telah terbebas dari kekotoran batin. Ini diterima oleh semua sekte, baik Sthaviravada maupun Mahasanghika.

Namun apakah seorang Arahat masih bisa mengeluarkan semen (sperma) pada saat tidur, disebabkan oleh kondisi fisik atau serangga atau Mara masihlah menjadi sumber perdebatan.

Yang pasti adalah aliran Mahasanghika menerima bahwa Arahat masih bisa mengeluarkan cairan semen (sperma) pada saat tidur oleh karena faktor alami fisik, bukan karena kekotoran batin.

Apabila ada aliran lain yang mencap pernyataan Mahasanghika sebagai sesat (misalnya Theravada dan Sarvastivada), maka itu adalah hal yang lumrah apabila kita melihat terpisahnya sekte-sekte Buddhis pada masa awal perkembangan agama Buddha.

Lima pandangan Mahasanghika yang dianggap sesat oleh Theravada dan Sarvastivada:
1. Arahat masih bisa mengeluarkan cairan semen (disebabkan oleh makhluk non-manusia)
2. Seorang Arahat masih memiliki keraguan
3. Seorang Arahat masih dapat lalai
4. Seseorang tidak dapat menjadi Arahat tanpa guru
5. Sang jalan (marga) dapat muncul dengan menjeritkan “Aho! Betapa menderita!”

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #266 on: 03 October 2008, 09:50:19 AM »
 _/\_ ini sama saja kembali kepada topik,jadilah Arahat dulu,ntar kasih tahu....:D
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline tula

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 482
  • Reputasi: 24
Re: J KrishnaMurti
« Reply #267 on: 03 October 2008, 10:40:12 AM »
kalao bener bahwa cairan semen itu pasti kluar karena kantung sperma penuh pada manusia lelaki .. berarti ada time period nya ... dan ini ga isa di cegah ... dan time period itu semeleset2 nya ga mungkin jauh, kecuali kekurangan nutrisi jg kali ya ...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: J KrishnaMurti
« Reply #268 on: 03 October 2008, 11:06:56 AM »
Soal mimpi basah, tidak selalu keluar. berapa lama periodenya utk keluar? ini sudah pernah dibahas di thread lain deh.

Terlepas dari seorang arahat mimpi basah atau tidak, apakah seorang arahant masih berhubungan seksual?
There is no place like 127.0.0.1

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #269 on: 03 October 2008, 11:25:04 AM »
Soal mimpi basah, tidak selalu keluar. berapa lama periodenya utk keluar? ini sudah pernah dibahas di thread lain deh.

Terlepas dari seorang arahat mimpi basah atau tidak, apakah seorang arahant masih berhubungan seksual?

jangan lupa ada kilahan mengenai sadhana seksual juga kok ntar..........

kalao bener bahwa cairan semen itu pasti kluar karena kantung sperma penuh pada manusia lelaki .. berarti ada time period nya ... dan ini ga isa di cegah ... dan time period itu semeleset2 nya ga mungkin jauh, kecuali kekurangan nutrisi jg kali ya ...

yeps karena pencerahan itu mengikuti hukum alam dan sesuai dengan naturenya,seorang pria akan ejakulasi bila kantong spermanya penuh,tidak ada yang tiba2 mendadak stop lo ga bisa gitu,kecuali testisnya di potong atau dimutilasi organ reproduksinya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

 

anything