Tentang Buddha sama dengan orang tua, saya gak ngerti jadi gak komen, tapi saya setuju bahwa kita harus menghormati orang tua selain juga menghormati Sang Buddha.
Tentang menghormati Sang Buddha, gak harus ke vihara. Berikut ini adalah bentuk penghormatan yang sesungguhnya.
Sumber:
http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=88&multi=T&hal=0Ketika Sang Buddha berbaring di antara dua pohon sal, sesaat sebelum Nibbana-akhir-Nya.
Dan Sang Buddha berkata: "Ananda, siapkan pembaringan menghadap ke arah ini di antara dua pohon sal, saya merasa kurang nyaman dan ingin berbaring." Ananda lalu melakukannya, Sang Buddha kemudian berbaring di atas sisi kanan-Nya, satu kaki bersandar di atas lainnya, seperti posisi singa, sambil tetap mawas diri dan sadar. Lalu, tiba-tiba kedua pohon sal itu berbunga, walau bukan musimnya dan bunga-bunga berjatuhan sebagai penghormatan pada Tathagata, disertai terdengarnya nyanyian dan musik surgawi, semuanya untuk menghormati Tathagata. Lalu Sang Buddha menoleh kepada Ananda dan berkata:
"Lihatlah berkembangnya pohon sal dan bunga-bunga surgawi, bubuk cendana, nyanyian dan musik. Tapi, ini bukanlah cara untuk menghormati, menjunjung, menyembah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Tapi, para bhikkhu, bhikkhuni, serta umat awam yang tenang dalam Dhamma, merekalah yang menghormati, menjunjung, menyembah, mengagungkan, dan menghargai dengan penghormatan tertinggi. Oleh karenanya, laksanakanlah Dhamma. Inilah hendaknya cara engkau melatih dirimu sendiri."Baik selama Sang Buddha masih hidup maupun berabad-abad setelah Nibbana-akhir-Nya, orang-orang menunjukkan rasa hormatnya dengan mempersembahkan bunga, dan kadang-kadang diselingi dengan pelaksanaan upacara-upacara yang rumit dan megah. Walau hal ini memang bermaksud baik, tapi kadang-kadang penampilan luar seperti itu menyebabkan kita melupakan bahwa perubahan di dalam batin adalah jauh lebih penting.
Cerita diatas (dari Mahaparinibbana Sutta), adalah sarana untuk mengingatkan kita, bahwa persembahan atau upacara hebat bagaimanapun tidaklah lebih penting dibanding dengan pelaksanaan Dhamma dengan tepat, dan bahwa cara penghormatan tertinggi yang dapat kita berikan pada Sang Buddha adalah dengan melaksanakan ajaran-Nya.