//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN  (Read 14723 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN
« Reply #15 on: 30 September 2009, 08:55:51 PM »
Dukkha itu ada bbrp yah stau g:
- dukkha fisik
- dukkha batin (domanassa) kalo ga salah?
Kata Sayadaw Ashin Pannobhasa dlm sebuah dhammatalk, bahwa body suffering pasti masih dirasakan, bahkan Sang Buddha pun masih bisa sakit perut setelah makanan terakhirnya. Tp tdk timbul mental suffering dlm diri-Nya.

secara umum, dukkha dibagi menjadi 3 yaitu :
3 jenis dukkha :

a. Dukkha dukkha (Dukkha biasa)

Duka ini dialami oleh setiap orang dalam hidup sehari-hari.
Contoh dukkha : sakit jasmani, kecewa.

b. Viparimana dukkha (Dukkha karena perubahan)

Duka ini terjadi karena adanya suatu kondisi yang berubah.
Contoh dukkha : tadinya muda jadi tua, ga menerima kenyataan, menderita
tadinya sehat jadi sakit, menderita
tadinya berkumpul lalu berpisah, menderita

c. Sankhara dukkha (Dukkha karena kondisi yang bersyarat)

Duka ini terjadi karena ada kondisi.
Contoh dukkha : karena kita punya kepala, maka kita sakit kepala
karena kita punya kaki, bisa keselandung, maka berdarah
karena kita punya pacar, putus, sakit hati.

Jadi sesungguhnya dukkha yg paling banyak kita alami, ada di batin, bukanlah di fisik.
Mungkin fisik mengalami akusala 1x namun batin kita terus menerus mengulang2 betapa menyakitkannya akusala vipaka di fisik kita itu
padahal jika kita tahu, bhw sesungguhnya dengan mengulang2 itu, kita sudah membuat trend batin yg semakin akusala

Disinilah peran penting pengetahuan mengenai batin itu. Bagaimana jika kita sudah semakin kenal, kita akan mulai bisa mengontrol akusala saat mulai muncul, agar tidak berkepanjangan dan berlarut2, yg notabene membuat kita semakin menderita di waktu yg akan datang

semoga bermanfaat  _/\_

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN
« Reply #16 on: 30 September 2009, 09:53:37 PM »
bro markosprawira,

nah kalau IRI... termasuk yg dimana ?

iri (membandingkan yg lebih baik dari dia) sehingga dia merasa yg kurang mendapatkan rejeki. jadi sedih dehhh
« Last Edit: 30 September 2009, 09:56:51 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN
« Reply #17 on: 30 September 2009, 10:24:00 PM »
Iri itu masuk dalam cetasika dosa, bro.... namanya adalah issa

sifatnya adalah menolak objek, jadi dia tidak senang dengan objek lain
karena itu sifatnya adalah tidak menghargai, tidak senang dengan keberuntungan org lain, senang mencari2 kesalahan org lain

rekan dekatnya Issa adalah macchariya yaitu egois.
karena itu sifatnya adalah mementingkan diri sendiri, tidak dermawan, tidak suka menolong org lain

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN
« Reply #18 on: 01 October 2009, 02:39:26 AM »
Iri itu masuk dalam cetasika dosa, bro.... namanya adalah issa

sifatnya adalah menolak objek, jadi dia tidak senang dengan objek lain
karena itu sifatnya adalah tidak menghargai, tidak senang dengan keberuntungan org lain, senang mencari2 kesalahan org lain

rekan dekatnya Issa adalah macchariya yaitu egois.
karena itu sifatnya adalah mementingkan diri sendiri, tidak dermawan, tidak suka menolong org lain


Thanks bro markosprawira,

wah pengetahuan dhamma saya masih minim sekali.

iri, egois, pelit.......... itulah komplotannya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN
« Reply #19 on: 01 October 2009, 10:04:42 AM »
beda ama yg selama dikenal khan bro... seolah pelit itu identik dengan lobha

padahal sesungguhnya pelit itu adalah menolak objek lain utk menikmati milikKU

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: JALAN MELENYAPKAN PENDERITAAN
« Reply #20 on: 01 October 2009, 11:16:54 AM »
Quote
Misalnya saat Sang Budha menderita sakit diare. Beliau tetap merasakan sakit ( PAIN ), tetap Beliau tidak merasakan penderitaan ( SUFFERING )

Sering kita dengar bahwa seorang arahat yg masih hidup masih terkena tilakhana yaitu anicca, dukkha dan anatta

khusus mengenai tilakhana yaitu dukkha sesuai dengan penyataan bhante Pannavaro, apakah rasa sakit sebagai dukkha menurut tilakhana sementara dalam sakit  tidak ada rasa penderitaan bagi arahat yg hidup?

Menurut pendapat saya Arahat telah melenyapkan dukkha dan tidak terkena hukum dukhha dalam arti batinnya telah bebas. Kalau sakit ..iya..tapi itu bukan dukkha tetapi proses alami jasmani dari akusala vipaka masa lampau. Padahal tujuan mencapai kerahatan adalah bebas dari dukkha.

Artinya jika dikatakan arahat telah mengatasi dukkha saya melihatnya saat sakit tidak merasakan penderitaan. Tetapi sering hal yg didiskusikan bahwa arahat masih terkena salah satu hukum tilakhana yaitu dukkha--> entah ini pernyataan bebas atau menurut abhidhamma.?


Mohon pencerahannya  _/\_

Bond...... :jempol:

Arahat masih di cengkeram oleh DUKKHA (TILAKKHANA) ... tetapi arahat telah bebas dari DUKKHA (ariya sacca). Makanya dukkha yg ada di Tilakkhana tidak bisa di sebut penderitaan.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are