//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha  (Read 13168 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« on: 29 April 2010, 01:07:26 PM »
Agama Buddha di Indonesia telah berkembang di bumi nusantara sejak sekitar tahun 423 M. Lalu, bermunculanlah kerajaan-kerajaan besar bercorak Buddha di Sumatera dan Jawa  sebagai tanda perkembangannya. Kerajaan Mataram Hindu/Buddha adalah kerajaan bercorak  Hindu/Buddha terakhir sebelum ini berubah menjadi kerajaan Mataram Islam.

Lalu, sejak berdirinya kerajaan Mataram Islam perkembangan agama Buddha di nusantara pastilah mengalami kemunduran atau ada yang mengatakan kesirnaan. Saya tidak tahu apakah setelah ini agama Buddha lenyap sama sekali atau tidak. Nah, point ini yang akan saya tanyakan.

Bagaimana kelangsungan agama Buddha  di Indonesia  setelah runtuhnya kerajaan Mataram Hindu/Buddha?

Bagaimana agama Buddha di zaman penjajahan Belanda?
Jika memang telah sirna, lalu  bagaimana dengan munculnya perkumpulan Teosofi yang mempelajari ajaran Buddha, Khong hucu dan ajaran Lao tse yang bernama Sam Kauw Hwee.


Demikian dulu pertanyaan saya.  Saya masih punya pertanyaan selanjutnya yaitu cerita kelangsungan agama Buddha dari setelah Kemerdekaan hingga diakui menjadi salah satu dari agama-agama yang diakui pemerintah RI.

Terima kasih. Mohon penjelasannya...........

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #1 on: 29 April 2010, 01:14:55 PM »
Agama Buddha di Indonesia telah berkembang di bumi nusantara sejak sekitar tahun 423 M. Lalu, bermunculanlah kerajaan-kerajaan besar bercorak Buddha di Sumatera dan Jawa  sebagai tanda perkembangannya. Kerajaan Mataram Hindu/Buddha adalah kerajaan bercorak  Hindu/Buddha terakhir sebelum ini berubah menjadi kerajaan Mataram Islam.

Lalu, sejak berdirinya kerajaan Mataram Islam perkembangan agama Buddha di nusantara pastilah mengalami kemunduran atau ada yang mengatakan kesirnaan. Saya tidak tahu apakah setelah ini agama Buddha lenyap sama sekali atau tidak. Nah, point ini yang akan saya tanyakan.

Bagaimana kelangsungan agama Buddha  di Indonesia  setelah runtuhnya kerajaan Mataram Hindu/Buddha?

Bagaimana agama Buddha di zaman penjajahan Belanda?
Jika memang telah sirna, lalu  bagaimana dengan munculnya perkumpulan Teosofi yang mempelajari ajaran Buddha, Khong hucu dan ajaran Lao tse yang bernama Sam Kauw Hwee.


Demikian dulu pertanyaan saya.  Saya masih punya pertanyaan selanjutnya yaitu cerita kelangsungan agama Buddha dari setelah Kemerdekaan hingga diakui menjadi salah satu dari agama-agama yang diakui pemerintah RI.

Terima kasih. Mohon penjelasannya...........
yang aye tao dari si Bangun...

agama Buddha sebenarnya berubah bentuk jadi...kayak Kejawen..

mereka survive secara orally, sebagai sebuah ajaran...

so, agama Selam tapi pnya pandangan Buddhist..

gitu deh..kira2..:D


Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #2 on: 29 April 2010, 01:27:23 PM »
Btw, tahu gak buku yang menuliskan hal ini yang bisa dikutip secara akademik??

Thank you, Kam sia, matur nuwun

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #3 on: 29 April 2010, 02:07:35 PM »
ASAL MULA PERKEMBANGAN AGAMA BUDDHA DI INDONESIA KEMBALI

   1. Ditemukan Prasasti dan Ruphang Buddha (Abad ke-4)
      Sebuah Prasasti berasal dari abad ke-4 dekat bukit meriam di kedah, sebuah lempengan batu berwarna ditemukan di satu puing rumah bata yang diperkirakan mungkin merupakan kamar bhiksu Buddha. Lempengan batu itu berisi 2 syair Buddhist dalam bahasa Sanskerta ditulis dengan huruf abjad Pallawa tertua. Tulisan yang kedua dari lempengan batu tersebut berbunyi : " Karma bertambah banyak karena kurang pengetahuan dharma Karma menjadi sebab tumimbal lahir Melalui pengetahuan dharma menjadikan akibat tiada karma Dengan tiada karma maka tiada tumibal lahir."  ....bla... bla......

Keluarga Syailendra pada zaman Crivijaya (Sriwijaya)
Sekilas asal mula peranan kehidupan Agama Buddha di Indonesia, dimulai pada zaman Crivijaya di pulau Suvarnadvipa (Sumatera) oleh keluarga Syailendra pada abad ke-7.  ....bla... bla....

I-Tsing dua kali datang ke Srivijaya
I-Tsing (634-713) seorang peziarah Buddha dari negeri Tiongkok yang terkenal dalam perjalanannya ke India pada tahun 671. Dia mengatakan, dia berlayar dari negeri Tiongkok ke Crivijaya dengan kapal saudagar Persia. Pelayaran selanjutnya ke India dengan kapal Raja Crivijaya ...bla... bla...

Atisa (982-1054) di Srivijaya
Karena Crivijaya menjadi pusat pendidikan Agama Buddha yang bernilai Internasional, banyak para pandita dari India juga datang ke Crivijaya untuk belajar Buddha Dharma juga disiplin ilmu lainnya, dimana Atisa, seorang bangsawan dari Benggala lahir tahun 982, datang ke Crivijaya untuk belajar filosofi dan logika Agama Buddha Mahayana selama 12 tahun di sini (1011-1023). ...bla...bla...

Keturunan Syailendra di Jawa
Penting untuk diketahui dalam gerakan penyebaran Agama Buddha Mahayana di seluruh Asia Tenggara, peranan apa yang dimainkan Crivijaya sebagai salah satu faktor yang menentukan pada pertengahan abad ke-8. Ini bersamaan waktu dengan naiknya dinasti Pala di Benggala dan Magadha, dan telah dikaitkan pada pengaruh Nalanda. Penyebarannya juga bersamaan dengan munculnya di Jawa dinasti Buddha Syailendra yang memakai gelar kerajaan Maharaja. ...bla...bla...

Kerajaan Kuno Mataram
Prasasti Sansekerta tahun 732 di tempat suci Siva di Canggal di tenggara Borobudur. ...bla...bla..

Kerajaan Singhasari
Ken Arok, tahun 1222 mendirikan keraton di Kutaraja yang dikenal sebagai Kerajaan Singhasari. Raja Wishnuwardhana tempat suci. Di Candi Mleri beliau dipuja sebagai penjelmaan Siva, sedangkan di Candi Jago sebagai Bodhisattva Amoghapasa. ...bla..bla..

Kerajaan Majapahit (1293-1520)
Puncak kejayaan masa agama Buddha di Indonesia adalah masa kerajaan Majapahit. Raden Wijaya mendirikan keratonnya di Majapahit, tempat markas besarnya di lembah kali Brantas, menjadi pendiri dinasti besar terakhir dalam sejarah jawa. ..bla..bla..

Universitas Agama Buddha
Kita telah mengetahui bahwa di Zaman Sriwijaya di Palembang telah ada Universitas Agama Buddha yang bernilai internasional, I-Tsing pernah dua kali ke Palembang, juga 41 bhiksu semuanya mahasiswa datang belajar Agama Buddha Mahayana. bla..bla..

Candi Mendut Candi Mendut
didirikan oleh Raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M., berdasarkan prasasti Karang Tengah tahun 824 M., bernama Indra dengan gelar Cri Sanggramadananjaya. Candi ini menghadap ke Barat Daya. Mendut (=Venuvana) berarti hutan bambu. Candi Mendut lebih tua daripada Borobudur, ..bla..bla..

bla..bla... link ke:

http://ajarandharma.blogspot.com/2009/04/asal-mula-perkembangan-agama-buddha-di.html

http://bhagavant.com/home.php?link=sejarah&tipe=sejarah_buddhisme_Indonesia_2

----

pakai jasa om google dan pilih2 artikel yg sesuai...


::

« Last Edit: 29 April 2010, 02:09:45 PM by williamhalim »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #4 on: 29 April 2010, 02:40:05 PM »
Wiliam.........Txs alot yach. Betul urutan kerajaannya emang gitu. situs lainnya adalah (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha).


Namun bagaimana kehidupannya PASCA Mataram Hindu/Buddha bagaimana? Saya tadi tertarik dengan pernyataan SOL, di atas bahwa agama Buddha jadi agama "SELAM" tapi pandangannya Buddhist. Terus pernyataan SOL tentang "kejawen" juga menarik. Nah, ini kan perlu sumber akademik (kalau ada BUKU, bukan hanya dari internet). Btw, ini mau buat tugas dari sekolah je......jadi biar Valid.

Txs ya teman2, saya tunggu pencerahan selanjutnya..........

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #5 on: 29 April 2010, 03:10:41 PM »
Wiliam.........Txs alot yach. Betul urutan kerajaannya emang gitu. situs lainnya adalah (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha).


Namun bagaimana kehidupannya PASCA Mataram Hindu/Buddha bagaimana? Saya tadi tertarik dengan pernyataan SOL, di atas bahwa agama Buddha jadi agama "SELAM" tapi pandangannya Buddhist. Terus pernyataan SOL tentang "kejawen" juga menarik. Nah, ini kan perlu sumber akademik (kalau ada BUKU, bukan hanya dari internet). Btw, ini mau buat tugas dari sekolah je......jadi biar Valid.

Txs ya teman2, saya tunggu pencerahan selanjutnya..........


kata si bangun_pw, dulu sewaktu Majapahit diambil alih secara paksa ama orang2 selam yg barbaric..

Buddhism di diskriminasi, dan mo dipunahin..

yg ikut jalan Buddhism, di susahin...yg ikut jalan selam di kasih jabatan dan privilege...

gitu deh kira2..trus yg tetep mo jadi Buddhist mereka lari ke hutan2 dan gunung2 idup menyendiri..

trus trus...

Buddhism akhirne mulai dilupakan, dan kata Buddha itu di ban!...so, untuk mempertahankan ajaran Buddha, mereka pake nama lain, dimasukin dan dicampurin ama unsur2 selam(ini menurut gw)...

jadilah kejawen yg campur Buddhism, Hinduism dan Selamnism..=_="

...

si Bangun_pw cuma kasih tao sampe Buddhism jadi kejawen...

kalo yg campur2 ama unsur2 selam itu menurut gw aja..:D

eniwei bangun_pw itu pribumi Buddhist...so, seharusnya dia lebih tao..

tanya langsung dia aja...:D

buku yak?..si Bangun_pw ada tuh bukune..namane dharmo gandul..
« Last Edit: 29 April 2010, 03:23:45 PM by Sol Capoeira »

Offline bangun _pw

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: 49
  • Gender: Male
  • ehm..
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #6 on: 29 April 2010, 03:26:50 PM »
"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #7 on: 29 April 2010, 03:34:18 PM »
Txs bangetttttttt SOl..........
KLO SEMPAT, tolong bilang bangun_pw tuk jelasin ke saya ya. Saya buntu nih.  ^:)^

Perjuangan pada saat menjadi agama selam atau ada yang mengatakan bercampur dengan kejawen  sampai menemukan jati dirinya seperti agama Buddha yang berkembang saat ini di Indonesia pasti prosessnya lama ya? Siapa saja yang ada dibalik proses ini?

Pada zaman penjajahan setahu saya ada dari perkumpulan Teosofi Sam Kauw Hwee. Selanjutnya, awal perkembangan agama Budda yang signifikan ditandai  dengan kedatangan Narada Thera  ke Indonesia pada tanggal 4 Maret 1934yang disambut oleh Yosias van Dienst dan Tjoa
Hin Hoay dan beberapa umat Buddha. Saya pikir kedua orang ini adalah petingginya Sam Kauw Hwee. Saya tidak tahu sih.

Maaf, pertanyaan saya ttg kehidupan agama Buddha (lebih tepatnya ajaran Buddha) di Indonesia melebar dari PASCA Mataram Hindu/Buddha sampai Zaman Penjajahan.


Thanks teman-teman


Offline bangun _pw

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: 49
  • Gender: Male
  • ehm..
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #8 on: 29 April 2010, 03:50:40 PM »
sis wong cilik....mungkin klo bs dtanyakan yg lebih tau dan mempunyai referensinya....
kalo tanya ke saya ntar malah ga sesuai dg kebenaranna...soalna info yg saya dapat jg dr mulut ke mulut...jadi tidak valid....
"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

Offline wong cilik

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 48
  • Reputasi: 4
  • Gender: Female
  • Be Simple Be Humble
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #9 on: 29 April 2010, 05:41:33 PM »
Bangun saudaraku, bukannya saya sok valid yach.......... ^:)^. saya cuma mau tanya buku kok.

Btw, saya harus tanya pada Bangun tentang Dharmo gandul lho. Bisa menjelaskan kan? pasti bisa.......... ^:)^
Saya tunggu..............


txs a lot

Offline bangun _pw

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: 49
  • Gender: Male
  • ehm..
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #10 on: 29 April 2010, 06:24:46 PM »
kalo dharmo gandul tu cerita tentang hancurna majapahit...
sedangkan buku itu merupakan kontrovesial yg cukup tinggi...karena melibatkan agama laen...
kalo saya sendiri lum pernah baca buku dharmo gandul itu sendiri, tp klo ga salah sudah dterbitkan lg n bs di dapat di gramedia...(tp ini tentang majapahit lho sis bukan tentang mataram)
sedangkan saya hanya mendengar dr para sesepuh saya...
kalo di internet si bs dcari dengan berbagai macam versi...
"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

Offline yudiboy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 486
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #11 on: 29 April 2010, 07:31:03 PM »
itu judulnya serat dharmo ghandulll...ada bukunya,saya pernah baca...coba googling aja
saya bertekad mau menjadi orang baik....tidak selingkuh...menopang orang tua...menjadi ayah yang baik...dan bermanfaat bagi orang banyak

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #12 on: 29 April 2010, 07:43:10 PM »
Ada kok Dharma Gandhul di Internet. Saya juga punya. Mau untuk tugas sekolah? Ah yang bener aja. Jangan-jangan ini mau untuk seminar.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #13 on: 29 April 2010, 08:39:27 PM »
Juga baca Babad Tanah Jawa.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Agama Buddha setelah Mataram Hindu/Buddha
« Reply #14 on: 30 April 2010, 12:51:39 AM »
kata si bangun_pw, dulu sewaktu Majapahit diambil alih secara paksa ama orang2 selam yg barbaric..

Buddhism di diskriminasi, dan mo dipunahin..

yg ikut jalan Buddhism, di susahin...yg ikut jalan selam di kasih jabatan dan privilege...

gitu deh kira2..trus yg tetep mo jadi Buddhist mereka lari ke hutan2 dan gunung2 idup menyendiri..

trus trus...

Buddhism akhirne mulai dilupakan, dan kata Buddha itu di ban!...so, untuk mempertahankan ajaran Buddha, mereka pake nama lain, dimasukin dan dicampurin ama unsur2 selam(ini menurut gw)...

jadilah kejawen yg campur Buddhism, Hinduism dan Selamnism..=_="

...

si Bangun_pw cuma kasih tao sampe Buddhism jadi kejawen...

kalo yg campur2 ama unsur2 selam itu menurut gw aja..:D

eniwei bangun_pw itu pribumi Buddhist...so, seharusnya dia lebih tao..

tanya langsung dia aja...:D

buku yak?..si Bangun_pw ada tuh bukune..namane dharmo gandul..

Kronologisnya memang kurang lebih seperti itu... Agama Buddha yang pertama kali berkembang di Nusantara pada awalnya adalah Aliran Mulasavartivada (Hinayana). Menurut para ahli sejarah, mereka menemukan jejak sejarah bahwa ada seorang pangeran dari Negeri Khasmir yang menjadi bhikkhu dan tinggal di Srilanka. Dari Srilanka dia pergi ke Cho-p'o dan dengan pertolongan ibunya (seorang ratu yang memerintah di Jawa), ia pun menyebarkan Agama Buddha. Bukti-bukti arkeologis tentang pernah berkembangnya Agama Buddha Hinayana di Tanah Jawa diperoleh dari Situs Batujaya. Salah satu petunjuk sisa upacara dari Agama Buddha Hinayana adalah ditemukannya tsa-tsa dari tanah liat bakar. Tsa-tsa pada masa kini masih eksis di Myanmar, Laos dan Thailand; dimana sebagian besar masyaraktnya menganut kepercayaan Agama Buddha Theravada.

Agama Buddha di Nusantara pada awalnya berkembang pesat di Pulau Sumatera dan sekitar Jawa. Sementara itu di Semenanjung Tanah Melayu dan Asia Tenggara daratan, Agama Buddha yang berkembang di sana adalah Agama Buddha Aliran Mahayana. Ada sebuah sumber yang menyatakan bahwa pada masa itu ada seorang bhiksu terkenal yang bernama Dharmapala, dan ia berasal dari Kanci (India). Bhiksu ini berkelana dan akhirnya tiba di  Sumatera untuk kemudian mengajarkan Agama Buddha Mahayana. Pada mulanya ia mengajar di Perguruan Tinggi Agama Buddha Nalanda di India. Setelah itulah ia baru mengajar di Svarnnadvipa (Pulau Emas). Sumber itu juga menyatakan bahwa Bhiksu Dharmapala datang 50 tahun lebih awal di Svarnnadvipa daripada Bhiksu I-Tsing.

Bhiksu I-Tsing adalah salah satu bhiksu (Aliran Mahayana) yang datang ke Sriwijaya untuk mengembangkan Agama Buddha Mahayana. Dari tujuh orang bhiksu yang datang ke Sriwijaya bersamaan dengan waktu kedatangan Bhiksu I-Tsing, ada seorang bhiksu yang tetap tinggal di Sriwijaya yang bernama Sakyakirti. Dia adalah bhiksu yang menulis kitab suci Hastadanda-sastra. Pada tahun 711 M, kitab suci ini diterjemahkan dari Bahasa Sansekerta ke Bahasa Mandarin oleh I-Tsing.

Sumber tertulis dan arca-arca yang ditemukan menandakan bahwa Agama Buddha yang berkembang pada masa Sriwijaya adalah Agama Buddha Aliran Mahayana. Akan tetapi, bhiksu yang datang tidak hanya untuk mengembangkan Agama Buddha Mahayana maupun menerjemahkan kitab suci dari Bahasa Sansekerta saja. Para bhiksu yang datang pada masa Sriwijaya juga mengembangkan Agama Buddha Aliran Tantrayana dan Agama Buddha Aliran Mantrayana. Bukti keberadaan Agama Buddha Mahayana dapat diketahui dari isi Prasasti Talang Tuo. Di Sriwijaya juga ditemukan sejumlah besar arca Bodhisattva.

Demikianlah Agama Buddha berkembang di Nusantara pada masa Kerajaan Sriwijaya, Mataram, Sailendra, Singosari dan Majapahit. Ketika Patih Gajah Mada wafat, Kerajaan Majapahit pun tidak lagi sekuat dahulu ketika Patih masih hidup. Pada tahun 1522, Kerajaan Majapahit runtuh karena perang saudara dan munculnya Kerajaan Malaka yang membawa kebudayaan Islam.

--------------------------------------

Kepercayaan Kejawen memang memiliki kemiripan dengan Buddhisme. Suatu saat saya dan teman-teman saya pergi ke Baduy. Di sana kami melihat beberapa sketsa dari kepercayaan masyarakat Baduy yang disebut dengan Sunda Wiwitan. Rupanya kepercayaan mereka ini juga mengenal meditasi; tidak diperbolehkan membunuh hewan, namun boleh memakan daging bila hewan itu mati (bukan dibunuh); tidak boleh bernyanyi, tidak makan lewat tengah hari, tidak merias diri (mirip dengan atthasila versi Buddhisme). Namun ketika kami bertanya pada salah seorang warga Baduy: "Darimana kepercayaan ini bermula?", warga Baduy itu berkata bahwa kepercayaan ini diturunkan oleh Nabi Adam. :)

Menarik, bukan?

 

anything