[at] bro indra
pindapatta yang di adakan oleh sti jangan di samakan dengan pindapatta bhikkhu di thailand yg memang sudah menjadi tradisi memperoleh makanan dari umat n d indonesia itu merupakan hal yg sulit.
pindapatta versi sti ini yg di adakan 1 tahun 1x hanya bersifat sebagai event dalam rangka menyambut waisak dan memberi kesempatan pada masyarkat untuk berdana kepada bhikkhu sangha. jadi masyarakat yg berdana bukan saja hanya dari pemeluk theravada namun campuran mereka bertujuan berdana kepada bhikkhu,
karena hanya sedikit yg mengerti tradisi pindapatta maka yg masyarakat tahu dana makanan, n obat serta uang kepada bhikkhu nah di atas bisa dilihat ada yg kasih indomi, biskuit, obat, dll, n mengenai uang ada sebagian yg mau mendanakan uang masak di tolak? namun di beritahukan untuk dana uang di berikan kepada panitia yg berada d belakang bhikkhu yg membawa tas untuk menaruh ang pao, (mengenai panitia yg membagikan angpao saya kurang tahu menahu
)
umat pun karena bukan hanya umat theravada bermacam2 n ada yg ber anggapan bahwa yg penting saya dana tanpa mau mengikuti aturan sbg c/o yg saya alami ketika saya meminta sekelompok umat untuk melepaskan alas kaki ketika berdana kepada bhikkhu mereka mengucapkan berbagai alasan bahwa ada yg kaki sakit, n saya mengatakan bhikkhu berjalan tanpa alas kaki alangkah baiknya kita juga melepas alas ketika berdana kepada bhikkhu sebagai tanda hormat, namun sesaat sebelum bhante tiba saya mengingatkan sekali lagi n g d jawab dengan ketus kan nanti kaki saya kotor n yang penting saya dana !!!
oh tidaaaakkk!!
dana hasil pindapatta tersebut yg saya tahu akan di salurkan lagi oleh sti ke pihak2 yg membutuhkan. menurut saya acara pindapatta ini jangan dari sti aja harusnya bhiksu dari yg mahayana, buddhayana, tantarayana juga ikut berpartisipasi biar lebih rame
semoga bisa menjawab bro indra