Menurutku aku bantahan yang anda kemukakan tidak kuat. Dalam sangkaan anda, anda menyatakan isi sutra tersebut kemungkinan di tambah ( tangkapan opini saya terhadap anda seperti ini ).
Anda mengaitkan Prajnaparamita dengan tambahan di dalam isi sutra 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 terlalu jauh. Berarti penambahan dari Padma Prabha berasal dari kompilasi. Sebuah korelasi yang dipertanyakan ? dan mengapa di awali Padma Prabha, kemudian Rudita dan terakhir Maitreya. Kalo kata "Maitreya" pasti di urutan akhir. Nah mengapa di awali Padma Prabha, kemudian Rudita, koq bukan sebaliknya di awali Rudita baru Padma Prabha ? Apakah ini kompilasi yang canggih ?
Agar anda lebih memahami apa yang saya sampaikan, sekarang saya tanya kembali , apa susahnya menaruh / menambahkan nama baru 2 atau tiga di dalam datar nama? Silahkan anda menjawabnya.
Apa susahnya menaruh nama dengan beragam urutan? Silahkan anda menjawabnya.
Lihat apa yang saya tulis ini sebagai contoh (semoga tidak ada yang cukup bodoh dengan menganggap urutan ini adalah kebenaran):
Presiden Soekarno
Presiden Soeharto
Presiden Indra Ihong
Presiden Habibie
Prediden Abdurrahman Wahid
Presiden Megawati
Presiden Kelana
Presiden Susilo Bambang Yudoyono
Betapa mudahnya saya menulis nama dan menyusupkannya dalam daftar. Saya juga bisa dengan mudah mengubah urutannya dan menambahkannya lagi:
Presiden Soekarno
Presiden Soeharto
Presiden Habibie
Prediden Abdurrahman Wahid
Presiden Indra Ihong
Presiden Megawati
Presiden Kelana
Presiden Jampang
Presiden Susilo Bambang Yudoyono
Bagi yang pernah membaca buku sejarah tentu akan membandingkan daftar nama tersebut, dan akan tertawa karena tidak sesuai dengan apa yang ada.
Jadi, bagaimana nama itu bisa ada di situ dan urutannya bisa begitu, bukan hal yang aneh. Dan motivasinya yang PASTI hanya diketahui oleh si penulis.
Anda mengaitkan Sadaprarudita dengan Rudita. Sedangkan isi dalam Sutra itu : dikepalai dengan awal nama : "Rudita". Berarti "Sadapra"-Rudita yang berasal dari literatur Prajna Paramita tidak begitu meyakinkan bagi saya. Mengapa ?
Karena pada saat sutra ini belum di kemukakan, Mahaguru saya mendapat gelar "Buddha Padma Prabhasa Isvara". Dan Mahaguru mengatakan bahwa pemberian nama gelar itu dari Sakyamuni Buddha. Tidak ada nama diawali Sadapra-Padma Prabhasa Isvara atau Sad-padma Prabhava Isvara" Sama persis di dalam ulasan sutra itu namun tidak mendetail dan hanya di awalan nama "Padma Prabha".
Dan kelak pemberian gelar "Buddha Rudita......" adalah pemberian dari Sakyamuni Buddha. Sesuai isi sutra 大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 dalam wejangan Sakyamuni Buddha. Dan pemberian gelar juga adalah Sakyamuni Buddha ( opini aku ).
Ketika saya mengatakan nama Buddha tersebut berasal dari Prajnaparamita yang dimodovikasi adalah suatu spekulasi/ kemungkinan, dan itu bisa saja terjadi, kenapa tidak? Bagaimana anda bisa memastikan bahwa penyusun tidak mengambil nama dari Prajnaparamita kemudian dimodivikasi? Silahkan anda menjawabnya. Bagaimana anda bisa memastikan bahwa penyusun tidak mengarang nama Buddha tersebut? Silahkan anda menjawabnya.
Begitu juga klaim bahwa sudah mendapat gelar "Buddha Padma Prabhasa Isvara" sebelum "sutra" itu ada, sangat mudah untuk dilakukan. Baca dulu "sutra" itu, setelah menentukan namanya, terus tinggal klaim saja. Ujung-ujungnya kita akan membahas klaim adanya pengakuan dari rinpoche a, rinpoche b dari tradisi bla..bla..bla. Saya tidak tertarik dengan pembahasan ini, karena sudah dibahas di topik yang khusus dan sudah dijelaskan disana semua.
Bila anda menulis ini adalah kemungkinan tambahan dari umat awam, berarti penambahan dari umat awam dari abad 6 sangat luar biasa. Bisa setara dengan pembuatan novel " The Da Vinci Code", meskipun di sisi anda menyatakan tidak valid dan pembodohan. Bagi aku pembuatan kompilasi luar biasa, tidak terpikirkan dan penyusunan canggih.
Itu adalah hak anda untuk menilai penyusun tersebut seperti apa. Tapi faktanya, “sutra” tersebut digolongkan dalam kategori diragukan dengan alasan yang telah diungkapkan jauh di atas.
Apakah anda tau metode yang diterapkan ?
Menurut aku bila sutra 佛說大通方廣懺悔滅罪莊嚴成佛經 diragukan, hanya sebatas metode penyampaian dalam alasan penambahan "mahaparinirvana sutra, ritual pertobatan, ritual pelafalan Buddha". Tidak lebih dari itu.
Merupakan sebuah bukti, namun penjelasan anda tidak kuat. Bagaimana ulasan dari Tantrayana ? Dari tulisan anda bisa di sanggah atau di bantah bila ada orang mengetahui lebih dalam.
Tentu saja isi penelitian harus diketahui. Bukan berarti tidak bisa dipakai. Alur penelitian bagaimana ? Bila argumen hanya ini : dating, content, and doctrinal origination and transmission. Menurut aku maknanya terlalu luas
Salah satunya adalah metode perbandingan isi, ini hal yang umum.
Setahu saya, Tantrayana secara umum adalah bagian dari Mahayana. Literatur-literaturnya menggunakan literatur Mahayana dan juga beberapa menggunakan literatur yang sepadan dengan Kanon Pali (literatur Theravada) dengan perbedaan bahasa tentunya, serta literatur tambahan lainnya. Jadi sudah sepantasnya mayoritas menyatakan Maitreya adalah penerus Buddha Sakyamuni. Kecuali, ada keplin-planan atau kebingungan di kalangan Tantrayana sendiri mengenai literatur mana yang seharusnya mereka pegang, sutra-sutra "otentik" atau "sutra" yang dianggap otentik yang ternyata berasal dari Tiongkok. Dan ini bukan lagi bagian dari pembicaraan kita.
Saya sudah memberikan salah satu sumber penelitian yang abstraknya telah diterjemahkan oleh Sdri. Bluppy.
http://enlight.lib.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-BJ011/bj011227553.pdfJika tidak puas, sekarang kita tinggal menunggu sukarelawan untuk menerjemahkannya. Atau anda atau rekan-rekan anda bisa menerjemahkannya? Dari situ kita bisa melihat metode lengkapnya seperti apa.