//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya - jawab dengan Ajahn Chah.  (Read 5462 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Tanya - jawab dengan Ajahn Chah.
« on: 01 April 2010, 10:14:43 AM »
Sumber Telaga Hutan Yang Hening

T: Tapi Jika kita tidak mencari apapun, lalu apa yang disebut Dhamma?

J : Apapun yg Anda lihat itulah Dhamma. Bangunan2 gedung, berjalan di jalan raya, duduk dikamar mandi, atau disini di ruang meditasi ini, semua itu adalah Dhamma. Bila Anda mengerti dengan benar, tidak ada sesuatu di dunia ini yang bukan Dhamma. Tapi anda harus mengerti, kebahagiaan dan tidak kebahagiaan, kesenangan dan kesakitan selalu bersama kita. Bila anda mengerti kealamiahan mereka dengan jelas, setiap moment pengalan / kejadian adalah Dhamma. Tapi kebanyakan orang bereaksi secara membuta kepada hal-hal yang menyenangkan. " pergilah, saya tidak suka hal ini, saya tidak mau mengalaminya lagi :. Jika, sebaliknya , anda dpt membiarkan diri anda terbuka sepenuhnya terhadap sifat alamiah dari tiap2 kejadian dengan cara yang paling sederhana, anda akan menjadi satu dengan Buddha.

Ini adalah sangat sederhana dan langsung, ketika telah anda mengerti. Bila hal2 yg menyenangkan timbul, pahamilah bahwa mereka adalah kosong. Ketika hal2 yg tidak menyenangkan timbul, pahamilah bahwa mereka bukanlah anda,bukan milik anda ; Maka mereka akan berlalu. Jika anda tidak menghubungkan kejadian2 atau fenomena2 sebagai anda, menanggap anda adalah si pemiliknya, maka batin anda akan menjadi seimbang. Keseimbangan ini adalah jalan yang benar, ajaran yang benar dari Sang Buddha, yang menuntun menuju kebebasan. Sering org2 menjadi begitu bergairah- "dapakah saya mencapai tingkat ini atau itu didalam samadhi? atau " kekuatan apa yang dapat saya kembangkan?". Mereka secara total menyimpang dari ajaran Buddha menuju kearah yg lain, yang tidak benar2 berguna. Buddha adalah ditemukan didalam hal yang paling sederhana di hadapan anda, jika anda ingin melihatnya.Dan intisari dari keseimbangan ini adalah ketiadamelekatan batin

Ketika anda akan mulai berlatih adalah penting untuk memiliki arah yang benar. Daripada hanya mencoba meraba-raba jalan mana yang harus ditempuh dan berputar2 tanpa arah, anda harus membaca peta atau bertanya kepada seseorang yg sudah pernah ke sana sebelumnya, dengan tujuan meningkatkan pengenalan terhadap sang jalan Jalan kebebasan yang prtama diajarkan oleh Sang Buddha adalah Jalan Tengah yang berada diantara ekstrim-ektrim tentang penurutan nafsu keinginan dan peniadaan diri. Batin harus terbuka terhadap seluruh pengalaman tanpa kehilangan keseimbangan dan jatuh kedalam ektrim2 tsb. Ini akan memungkinkan anda untuk melihat segala ha dengan tanpa bereaksi, menginginkannya atau menolaknya.

Bila anda mengerti keseimbangan ini, maka sang jalan menjadi semakin jelas. Ketika pengertian anda tumbug, bila mengalami sesuatu yang menyenangkan anda akan menyadari bahwa mereka tak akan lama, bahwa mereka adalah kosong, bahwa mereka tidak dapat memberimu jaminan. Kehadiran hal2 yg tidak menyenangkan juga tidak akan menjadi masalah bagimu, karena anda akan melihat bahwa mereka juga tidak akan bertahan lama, bahwa mereka adalah sama kosong. Akhirnya, setelah anda makin maju pada sang jalan,anda akan melihat bahwa tidak ada sesuatu yang berharga didunia ini. Tak ada sesuatu yang perlu digenggam. Segala sesuatunya adalah seperti kulit pisng yang telah layu atau sabut kelapa--Tak ada gunanya bagi Anda, Tidak ada  menariknya dengan hal2 itu. Ketika anda melihat bahwa hal2 didunia ini adalah seperti kulit pisang yg sudah tidak memiliki nilai bagi anda, maka anda dapat bebas berjalan didunia ini tanpa terganggu atau terluka di segala jalan. Inilah jalan yang mebawa anda ke arah kebebasan

Continue..
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Tanya - jawab dengan Ajahn Chah.
« Reply #1 on: 01 April 2010, 10:16:25 AM »
lanjutkan.. ^^
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya - jawab dengan Ajahn Chah.
« Reply #2 on: 01 April 2010, 10:53:28 AM »
T : Ke manakah kita harus pergi untuk mempelajari Dhamma?

J : Jika anda mencari Dhamma, anda akan mendapati bahwa ia tidak ada hubungannya dengan hutan2, gunung2, atau gua2 -- ia hanya ada di dalam batin. Bahasa Dhamma bukanlah bahasa Inggris atau Thai atau Sansekerta, ia memiliki bahasanya sendiri, yang sama untuk semua orang---bahasa dari pengalaman. Terdapat perbedaan yang sangat besar antara pengertian teori/konsep2 dan pengalaman langsung. Siapa saja yang memasukan jari tanganya ke dalam gelas yang berisi air panas, akan mengalami pengalamn tentang panas, tapi ia disebut dengan banyak istilah dari bahasa yang berbeda-beda. Begitu pula, siapapun yang melihat ke dalam batinnya akan mengalami pengalaman yang sama, tidak memandang apa kewarganegaraanya atau kebudayaan atau bahasanya. Jika dalam batin anda dapat merasakan Dhamma, anda akan menjadi satu dengan lainnya, seperti berkumpul dalam satu keluarga besar.

T : Lalu apakah Buddhisme berbeda jauh dengan agama/kepercayaan-kepercayaan lainnya?

J :Ini merupakan urusan dari agama-agama asli tersebut, termasuk pula agama Buddha, untuk membawa orang2 kepada kebahagian yang datang daru kejernihan dan kejujuran dalam melihat segala sesuatu sebagimana apa adanya. Bilamana ada kepercayaan atau sistim atau latihan yang mempunyai tujuan seperti ini, anda dapat menyebutnya sebagai agama Buddha, jika anda suka[/u]

Di dalam agama karisten misalnya, salah satu hari yang paling penting adalah hari Natal. Sekelompok bhikkhu Barat tahun lalu memutuskan untuk membuat hari yg khusus di hari Natal, dengan upacara pemberian dana dan pelimpahan jasa. Banyak dari murid saya yg lain menanyakan hal ini, mereka berkata :

"jika mereka telah ditahbiskan sebagai bhikkhu Buddhis, bagaimana mungkin mereka boleh merayakan Natal? bukankah ini adalah hari raya kaum Kristiani?"

Dalam khotbah Dhamma saya, saya telah menjelaskan bagaimana semua org didunia ini pada dasarnya adalah sama. Menyebut mereka orang Eropa, Amerika, atau Thai hanya menunjukan di mana mereka lahir atau warna dari rambut mereka, tapi mereka pada dasarnya memiliki batin dan jasmani yang sama; semua sama2 merupakan makhluk manusia yang dilahirkan, menjadi tua dan mati. Bila anda mengerti hal ini, perbedaan2 menjadi tidak penting. Begitu pula, jika Natal adalah saat dimana orang2 membuat suatu upaya tertentu utk melakukan perbuatan baik, bermanfaat, dan menolong org lain dengan segala cara, itu adalah penting dan indah, tak peduli sistem apa yang anda pergunakan untuk menggambarkan itu.

Maka saya katakan kepada para penduduk, "Hari ini kita akan sebut sebagai 'Chrisbuddhamas'(Natal-Buddha). Selama irg2 berlatih dengan tepat,, mereka melatih Natal-Buddha, dan semuanya baik". Saya mengajarkan cara ini untuk memungkinkan orang2 melepaskan kemelekatan2 terhadap berbagai konsep serta melihat apa yang terjadi dalam cara yang terus-terang dan alamiah. Apapun yang mengilhami kita untuk dapat melihat kebenaran dan melakukan apa yang baik adalah latihan yang tepat. Anda boleh menyebutnya apa saja yang anda sukai.

T : Apakah dianjurkan untuk banyak membaca atau belajar kitab2 suci sebagai bagian dari latihan?

J: Dhamma Sang Buddha tidak akan ditemukan hanya di dalam buku2. Jika anda benar2 ingin mengetahui apa yang Sang Buddha katakan, anda tidak pelru terganggu oleh buku2. Perhatikan batin anda sendiri. Periksalah untuk melihat bagaimana perasaan2-perasaan dan pikiran2 datang danpergi. Jangan melekat kepada apapun, hanya sadarlah selalu kepada apapun yang dialami. Inilah jalan ke arah kesunyataan dari ajaran Buddha. Bersikaplah alamiah. Segala yang anda lakukan di dalam kehidupan anda disini adalah kesempatan untuk berlatih. Ini semua adalah Dhamma. Ketika anda melakukan tugas2 anda sehari-hari, berusahalah untuk melakukana dengan penuh perhatian. Jika anda membersihkan tempolong ludah(mangkok tempat bhikhu hutan buang ludah) atau membersihkan WC, janganlah merasa anda melakukannya untuk kepentingan orang lain. Di sanalah Dhamma ketika anda membersihkan tempolong.Janganlah mengira anda berlatih hanya ketika sedang duduk diam meditasi, bersilang kaki. Beberapa di antara anda mengeluh bahwa anda tidak punya cukup waktu untuk bermeditasi. Apakah ada cukup waktu untuk bernafas? Inilah meditasi anda : perhatian-murni, kealamiahan, dalam apapun yang anda lakukan.

continue....
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Tanya - jawab dengan Ajahn Chah.
« Reply #3 on: 01 April 2010, 11:22:54 AM »
T :  Saya telah dengan sangat hati2 melatih pengendalian indera. Saya selalu memandang ke bawah dan saya memperhatikan setiap gerakan kecil yang saya lakukan. Ketika makan, misalnya, saya menggunakan waktu yg sangat lama dan mencoba untuk melihat setiap gerakan dari mengunyah, merasakan, menelan, dan sebagianya --- dan saya melakukan setiap langkah itu dengan hati2 dan teliti. Apakah saya telah berlatih dengan benar?

J:Pengendalian indera adalah latihan yang tepat. Kita harus waspada sepanjang hari. Tapi jangan berlebih-lebihan. Berjalan , makan, dan bertindaklah dengan biasa dan kemudian kembangkan perhatian murni yang alamiah terhadap apa yang berlangsung di dalam diri anda sendiri. Untuk memaksa meditasi anda atau memaksa diri anda mengikuti pola yang tidak-biasa adalah bentuk lain dari nafsu-keinginan. Kesabaran dan ketahanan adalah diperlukan. Jika anda bertindak dengan alamiah dan penuh sadar, kebijaksanaan akan datang dengan alamiah pula

T: Saya dapat menyadari kemarahan dan mengatasi ketamakan, tapi bagaimana kita mengawasi kebodohan?

J:Anda bagaikan mengendarai kuda dan bertanya "Di manakah kudanya?" perhatikanlah.






Cuplikan singkat dari judul Mencari Buddha

Mencari Buddha


.....Karena frustasi, seorang bhikhu Barat lainnya meminta izin kepada Achaan Chah untuk pergi. Latihan dan penyerahan diri pada kehidupan vihara sangat sulit, dan bhikkhu ini mulai mencari-cari kesalahan yang ada disekitarnya. Bhikhu2 yang lain bicara terlalu banyak. Mengapa kita harus berchanting? Saya ingin waktu sendirian untuk melakukan meditasi. Bhikkhu yg lebih senior tidak mengajarkan para pendatang baru dengan baik, demikian juga dengan Anda ". Katanya kepada Achaan Chah dengan putus asa, " Bahkan Anda tidak tampak telah mencapai pencerahan/kesucian, Anda selalu berubah----Kadang Anda ketat, kadang anda kelihatan tidak peduli. Bagaimana saya tahu anda telah mencapai pencerahan/kesucian.

Achaan Chah tertawa dalam hati mendengar hal itu, terhibur sekaligus jengkel kepada bhikkhu muda ini. "Baguslah kalau saya tidak kelihatan sudah mencapai kesucian didepanmu", katanya, " Karena jika saya cocok dengan modelmu bagaimana orang yang telah mencapai kesucian itu harus bertindak, kamu masih akan terikat untuk mencari Buddha yang ada di luar dirimu. Ia tidak berada diluar, ia ada di dalam hatimu".

Bhikkhu itu sujud menghormat dan kembali menuju pondoknya untuk mencari Buddha sesungguhnya.


THE END.
« Last Edit: 01 April 2010, 11:26:44 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Percayailah Hatimu
« Reply #4 on: 03 April 2010, 11:03:55 AM »
Di dalam latihan Dhamma, ada berbagai metode; jika anda tahu inti2nya, mereka tidak akan membuatmu bingung. Tetapi jika anda adalah praktisi2 yang tidak dengan sepadan menghormati kebajikan moral dan pikiran yang terkonsentrasi, anda tidak akan berhasil, karena anda melewatkan Jalan yang diikuti oleh guru2 pendahulumu. Jangan melecehkan dasar2 ini. Jika anda berkeinginan untuk berlatih, anda harus memantapkan kebajikan moral, konsentrasi, dan kebijaksanaan di dalam batinmu, dan mengacu kepada Sang Triratna--Buddha, Dhamma, dan Sangha. Hentikan segala aktivitas, jadilah orang yang jujur, dan berlatihlah. Meskipun berbagai hal menggodamu dari waktu ke waktu, tapi jika anda waspada terhadapnya, anda akhirnya akan mampu membuangnya. Orang lama yang sama datang kepadamu mengatakan kebohongan lama yang sama; Jika anda mengetahui itu, anda tidak perlu mempercayainya. Tapi akan butuh waktu lama sebelum anda bisa menyadarinya; kebiasaan2 kita selalu berusaha untuk menipu kita.

Ketika saya baru berlatih selama 2 atau 3 tahun, saya masih belum dapat mempercayai diri saya sendiri. Tapi setelah banyak mengalami , saya belajar untuk mempercayai hati saya sendiri. Ketika anda memiliki pengertian yang dalam ini,apapun yang terjadi, anda dapat membiarkannya terjadi, dan hati akan memberitahukannya sendiri apa yang harus dilakukan; ia akan tetap berpacu, tetap waspada. Satu2nya yang menjadi perhatianmu adalah untuk meneruskan perenungan.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya - jawab dengan Ajahn Chah.
« Reply #5 on: 03 April 2010, 01:35:41 PM »
sepertinya HATI disini merujuk pada batin yg berkembang karena pelaksanaan kusala

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Biarkanlah orang lain begitu
« Reply #6 on: 03 April 2010, 04:28:24 PM »
Biarkanlah orang lain begitu

Jangan mencari kesalahan pada orang2 lain. Jika mereka berperilaku salah, tidak perlu membuat dirimu sendiri menderita. Jika anda memberitahukan kepada mereka apa yang benar dan mereka tidak menurut biarkan saja.

Ketika Sang Buddha belajar dari berbagai guru, Beliau menyadari bahwa cara2 mereka masih ada kekurangannya, tapi Sang Buddha tidak meremehkan mereka. Belajar dengan kerendahan hati dan rasa hormat, Beliau mendapatkan manfaat dari hubungan baik tersebut, akan tetapi Beliau tetap menyadari bahwa sistem yang ada masih belum lengkap. Namun karena masih belum mencapai penerangan, Beliau tidak mencoba mengkritik atau berusaha mengajari mereka. Setalah Beliau mencapai Penerangan, dendan hormat Sang Buddha mengingat mereka yang dulu pernah bersamanya dan ingin mebagi penemua pengetahuan yang baru itu bersama mereka.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada