Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: No Pain No Gain on 04 August 2009, 12:18:15 AM

Title: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: No Pain No Gain on 04 August 2009, 12:18:15 AM
"Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang ternoda. Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri; tak seorang pun dapat menyucikan orang lain."

(Sutta Pitaka, Khuddaka Nikaya: Dhammapada, 165)
[/b]



Bagaimana umat berdoa selama ini? Ada yang ke vihara/kelenteng dan meminta berkah pada patung dewa-dewi. Ada yang berdoa di hadapan langit untuk memohon berkah Tuhan dan dewa-dewi. Ada yang di depan altar dan membaca doa/paritta/mantra/keng lalu disalurkan bagi kebahagiaan makhluk lain dengan harapan jasa baik dari perbuatan tersebut melimpahkan kebahagiaan dan membebaskan orang tersebut dari penderitaan. Ada lagi yang curhat dalam hati dengan Tuhan/dewa-dewi di ruangan kamar. Agama lain pun memiliki cara berdoa sendiri yang apabila kita tidak mengerti seringkali kita menertawakan cara orang berdoa yang berbeda-beda. Tetapi sangat disayangkan jika ada orang dari agama tertentu merendahkan cara berdoa umat dari agama lain dan menganggap cara mereka sendiri adalah yang paling benar!

Mereka yang menganggap caranya berdoa adalah yang paling benar dan merendahkan cara berdoa orang lain adalah orang yang benar-benar rendah! Mungkin agamanya sendiri telah mengajarkan untuk merendahkan penganut agama lain, atau mungkin karena cara berpikirnya sendiri yang picik dan fanatik. Apa pun alasannya, seharusnya seseorang tidak merendahkan cara berdoa agama lain atas dasar toleransi dan keterbukaan atas perbedaan!

Bagi seorang Buddhis, cara berdoa yang benar bukanlah dengan meminta dan memohon pada dewa-dewi meskipun hal itu tidak dilarang. Sang Buddha sangat memaklumi cara umat awam yang masih terikat kehidupan duniawi. Setiap manusia mengharapkan kesejahteraan bagi dirinya sendiri dan kebahagiaan keluarganya. Setiap orang mendambakan kehidupan yang bahagia. Tidaklah salah jika mereka berdoa bagi kebahagiaannya dengan memohon para dewa untuk melindungi dan melimpahkan kebahagiaan bagi keluarganya.

Tetapi perlu diingat bahwa para dewa-dewi adalah makhluk yang hidup dalam kebahagiaan surgawi. Mereka memang dapat membantu manusia, seperti halnya manusia yang saling tolong-menolong, tetapi masih dalam batasan-batasan tertentu, dan semuanya kembali kepada apakah kita memiliki simpanan karma baik yang memungkinkan kita untuk ditolong oleh para dewa tersebut, seperti halnya dokter yang bisa mengobati penyakit kita selama ada obat dan selama penyakit kita masih dapat disembuhkan, serta disiplin kita sendiri untuk memenuhi anjuran dokter.

Dalam berdoa, kita tidak perlu bertele-tele atau panjang-panjang. Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Kuasa, jikalau Ia memang ada, maka Ia sudah mengetahui sejak semula apa yang paling kita harapkan karena sifat Ke-MahaTahu-anNya, dan Ia berkuasa atas doa-doa kita karena sifat ke-MahaKuasa-anNya. Berdoalah jika hal itu dapat lebih menenangkan diri kita atas masalah-masalah yang kita hadapi. Katakan kepada Tuhan bahwa kita percaya bahwa Dia sudah mengetahui apa yang paling kita harapkan, sehingga kita tidak perlu curhat panjang-lebar, buang-buang waktu, kecuali kita percaya bahwa Tuhan tidak tahu kebutuhan kita sebelum kita menceritakannya. Oh, Tuhan, Kau tahu yang kumau!

Sekalipun kita tidak percaya keberadaan Tuhan, hal itu tidaklah terlalu bermasalah. Bahkan seorang Buddhis dituntut untuk menjadi mandiri. Seorang Buddhis yang sudah lebih jauh pemahamannya tentang hukum karma sangat yakin bahwa segalanya tergantung kepada diri sendiri. Tidak ada kekuatan eksternal yang mampu menghalangi proses kerja hukum ini bahkan seorang Buddha sekalipun tidak memiliki kuasa untuk mengatur hukum kehidupan ini. Setiap manusia harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada diri sendiri atas segala yang dikerjakannya. Karena dia sendiri yang berbuat, dia sendiri pula yang harus bertanggung-jawab. Dalam konteks ini, Tuhan ada atau tidak mengawasi kita, seseorang tetap harus berbuat yang baik dan menghindari yang jahat karena adanya hukum moral yang bekerja di alam semesta ini yang berlaku universal. Seperti halnya setiap orang hendaknya mematuhi peraturan bukan karena ada polisi tetapi karena ada hukum yang mengatur setiap pelanggaran.

Sang Buddha mengajarkan kita untuk bermeditasi dengan instropeksi ke dalam diri, mengalahkan keinginan-keinginan kita sendiri yang disebabkan oleh keakuan. Jika kita sudah dapat sampai tahap ini, berdoa tidaklah penting lagi karena kita menyadari bahwa segala penderitaan sesungguhnya berasal dari dalam diri sendiri dan oleh karena itu harus dibasmi dari akar-akarnya, yakni dari dalam diri sendiri, bukan dengan memohon perlindungan eksternal. Tidak seorang pun dapat menyelamatkan yang lain, bahkan seorang dewa brahma sekalipun tidak dapat membebaskan kita dari penderitaan samsara (arus kelahiran kembali)! Hanya oleh diri sendirilah pembebasan mutlak nibbana dapat dicapai melalui usaha yang gigih seperti yang telah dicapai oleh Sang Buddha! (bd)

Thx to: Singthung
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 06:21:21 AM
Jika doa salah satu hal yg bermanfaat, knpa tidak??
Tidak smua masalah dan peristiwa, yang dapat mengandalkan sang 'diri'. . .Ada saatnya manusia itu tak berdaya.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 06:52:04 AM
Jika sekiranya saudara kita, sobat kita, dan lain2 yg melakukan perjalanan jauh, kmudian batin kita merasa gak tenang oleh keselamatan mereka, maka dngan apa batin ini ditenangkan, oleh karna doa lah batin kita merasa tenang, dngan berdoa seperti ini kira2, ya Tuhan, lindungilah mereka dalam perjalanan, dan jauhkanlah mereka ini dari pertemuan dngan orang2 yang berniat jahat, dan lindungilah mereka sekiranya selamat sampai tujuan, semoga Tuhan mengabulkan, atau dngan cara doa lain . . .Dan sbgainya, maka batin melupakan keunegunegkan itu, dan yakin bhwa sekiranya Tuhan mengabulkan, meletakkan masalah yg diluar kemampuan kita kpada Dia. Kira2 berdoa ini brmanfaat atau tidak?
Saat kita keluar pintu rumah, kita pun gak akan pernah tau apakah ketemu orang yg punya niat jahat ataupun mgkin ketemu sesuatu yg buruk? Maka dngan apakah ini diandalkan? Dngan doa kpada Tuhan, yang sekiranya Dia mengabulkan.
Lagi misalnya kita ingn bkerja namun tak ada lowongan dimana2, maka ia mencoba serius berdoa, tak lama seorang penjual koran datang, tak sngaja koran tsb ada yg jatuh di dpan rumah. Kemudian dia mungut, sambil membaca, disitu ada yg tertulis butuh karyawan sesuai kriteria, dan ia melamar, dan ia diterima. Nah ini  doa kpada Tuhan berperan atau tidak?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 04 August 2009, 07:08:43 AM
Adakah berdoa utk spt kencing, BAB yg tidak bertele-tele atau panjang-panjang?

tapi kalau utk kencing yg berbuih, kuning, keruh, dst...
   apakah lebih baik perbanyak minum air atau cukup dgn berdoa ?

trims sebelumnya
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 07:16:16 AM
Terserah kamu deh, ko johan, huehehe
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: indera_9 on 04 August 2009, 07:38:06 AM
Sesungguhnya selama seseorang bisa mendapatkan ketenangan dengan cara berdoa, itu adalah hal wajar yang dapat dilakukan. Namun, perlu diperhatikan di sini, bahwa kita sebagai manusia, jangan hanya mengandalkan doa, harus disertai usaha. Jangan sepenuhnya menyerahkan segala sesuatunya pada doa.

Pepatah mengatakan "Berdoa tanpa usaha adalah sia-sia"  :)
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 08:37:38 AM
Copas;
Mario Teguh Golden Ways Edisi 22 Februari dengan tajuk "Sikap Terbaik dari Keadaan Terburuk":
Manusia lebih mudah mengingat kejadian buruk daripada kemungkinan baik
Tugas manusia bukan menduga takdir dari Tuhan, namun menjadikan diri kita pantas untuk takdir yang baik
Manusia menjadi utuh jika tidak memiliki dirinya sendiri
Bagaimana mungkin orang yang membayar setengah - setengah mendapat bagian yang penuh?
Takdir tidak baik itu pendapat pribadi. Pada dasarnya semua takdir itu baik
Kehilanganlah hal - hal buruk
Mengapa kita melihat hidup tidak baik? Yang dirubah bukan hidupnya, namun dusut pandangnya
Bila anda ingin mengundang campur tangan Tuhan, lakukanlah hal yang lebih besar dari pada apa yang bisa ditangani oleh anda
Yang namanya mungkin, itu kan masalah pendapat. Sekarang, berapa sering anda tidak tepat dalam berpendapat?
Bukan yang mungkin anda capai, tapi apa yang ingin anda capai!
Manusia bernilai dari apa yang diberikan kepada manusia lain
Hidup berdasarkan buku petunjuk agar arah anda tepat!
Setiap orang dapat bermimpi, tapi yang membedakannya adalah tindakannya
Cara menyiksa diri yang terbaik adalah dengan memimpikan hal yang besar, namun menyangsikan diri sendiri: Apakah diri anda pantas untuk mencapainya, apakah anda mampu melakukannya, menunda - nunda tindakan untuk mencapainya, dll
Apapun yang anda lakukan, harus menjadikan diri anda lebih besar dari diri anda sekarang
Bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan hal yang penuh berkat jika menempuh cara -cara yang tidak diberkati?
Kalau anda ingin menjadi pemimpin besar, rayakan kehebatan orang lain!
Karena hati tidak bisa ditunjukkan, ungkapkan!
Sebenarnya tidak bisa yang anda miliki. Semua yang anda miliki itu titipan!
Dia yang "memiliki" (maksudnya, berserah diri kepada) Tuhan memiliki segalanya, karena Tuhan memberikan apa yang dimiliki-Nya kepada dia.
Apabila anda ingin kehidupan yang cerah, pilihlah pemandangan yang cerah
Tidak mungkin anda menjelekkan orang jelak. yang di jelekkan selalu hal yang baik
Jika anda ingin kehidupan yang serasi, Sepakatlah bahwa tidak semua hal tidak harus disepakati bersama
Orang akan berlaku baik jika ekspresi wajah yang anda berikan juga baik
Tidak ada yang tidak bisa dikuatkan oleh Do'a
Apapun yang anda pikirkan, apapun yang anda yang anda rasakan, atau apapun yang anda lakukan, utuhkanlah dengan do'a, lalu perhatikan apa yang terjadi.
Satu hal yang saya notice dari Mario Teguh: Beliau menunjukkan manfaat dari keberimanan, and it rocks. Inviting. Berapa banyak para pemuka Agama yang mengajak masyarakat untuk ber-Tuhan namun tidak menunjukan manfaat dari keber-Tuhanan itu? Ya jelas masyarakat menjadi semakin jauh. Satu hal yang saya pahami: Manusia cenderung bergerak jika mereka mengetahui apa untungnya untuk mereka. Kalau manusia ditunjukkan apa manfaat dari beriman, maka semakin banyak orang yang beriman. Pertanyaannya adalah: Bagaimana caranya menunjukan manfaat dari keberimanan? Just Do It. Aplikasikan keberimanan anda, dan perlihatkan bahwa hidup anda menjadi baik karena keberimanan itu. Ketika orang bertanya kepada anda mengapa hidup anda menjadi baik, katakan bahwa anda menjadi baik karena keberimanan anda.
P.S.
Saya terkagum - kagum pada poin ini:
Bila anda ingin mengundang campur tangan Tuhan, lakukanlah hal yang lebih besar dari pada apa yang bisa ditangani oleh anda
Yang namanya mungkin, itu kan masalah pendapat. Sekarang, berapa sering anda tidak tepat dalam berpendapat?
Dia yang "memiliki" (maksudnya, berserah diri kepada) Tuhan memiliki segalanya, karena Tuhan memberikan apa yang dimiliki-Nya kepada dia.
Benar - benar menunjukan keindahan dari keberimanan (meyakini ke-Besaran Tuhan) Pendapat anda?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 August 2009, 08:59:09 AM
Berdoa adalah cara orang malas agar merasa dia mengerjakannya.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 09:19:55 AM
Contoh saja ya hehehe,
Coba silahkan tanya mama kamu, ketika dia sedang hamil dan hndak melahirkan kamu, mgkin dia brkata kpada Shangti, oh Shangti semoga aku dapat melahirkan dengan selamat dan semoga bayi kami selamat? Dan kamu pun bisa besar hngga sekarang.
Nah, doa ini suatu kemalasankah?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 August 2009, 09:22:17 AM
^
    ::)  ntar tanya ke nyokap deh ^-^

btw.. yup suatu kemalasan yg kurang kerjaan
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 09:24:03 AM
Hehe untung kmu gak trsinggung , hehe . . .Namaste. . . . .
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: No Pain No Gain on 04 August 2009, 09:29:09 AM
Berdoa adalah cara orang malas agar merasa dia mengerjakannya.

Berdoa itu bukan suatu larangan. tapi kalo berdoa itu bisa memotivasi seseorang kenapa tidak? kembali lagi ke diri masing2..apakah mereka menganggap ini sebagai cara yang bijaksana?..^^
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 04 August 2009, 09:37:21 AM
Humor Kehidupan mengenai doa :

DOA Memaksa

Bila kamu kamu yang sedang jatuh cinta dengan lawan jenis kamu dan kamu ragu untuk mengatakan nya, kamu gak perlu khawatir akan itu, berikut ini ada sebuah doa untuk mempererat ikatan jodoh kamu, dimana kamu bisa mencobanya karena doa ini sangat manjur dan sudah di buktika, kalo sampai gagal jaminan uang kembali  100% manjur deh  
harap di baca dengan seksama doanya agar bisa lebih manjur

Ya *****… dengarkan lah doa hambamu ini……!

Hambamu ini kini sedang jatuh cinta pada seseorang yang sangat hambamu sayangi,..

Kalo dia memang jodohku, jodohkanlah aku dengan dirinya,……..

Tapi kalo dia bukan jodohku,maka jodohkanlah aku dengan dia,………

Jika dia tidak berjodoh denganku, maka jadikanlah kami jodoh,……..

Kalo dia bukan jodohku, jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain diriku……….

Kalo dia tak bisa dijodohkan denganku, jangan sampai dia dapat jodoh yang lain,……….

Biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku…..

Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,maka jodohkanlah kami kembali…..

Kalau dia jodoh orang lain, putuskanlah jodoh mereka!…………

dan Jodohkanlah dia denganku……………..

Selamat mencoba yah…..!semoga kamu sukses mendapatkan jodohmu kembali  

Doa Negosiasi

Pada suatu hari seseorang sedang memetik buah jambu. Kebetulan pohon yang dia panjat sangat tinggi. Tiba-tiba pegangan tangannya terlepas dan dia meluncur jatuh.

Lalu orang tadi pun segera mulai berdoa, “Ya ***** selamatkan jiwa hambamu ini.” Tiba-tiba tubuh pemuda tadi tertahan nyangkut di tengah-tengah pohon.

Kemudian dia berteriak, “Lupakan doaku ya *****, pakaianku tertahan cabang yang kuat ini.” saya kepingin turun


Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 August 2009, 09:42:43 AM
"malas" ini hanya untuk dilebih2kan ^-^

bahasa gaulnya itu maksudnya "gak ngepek" gitu loh....

kecuali kasusnya gini, ada kedua orang yg tahu apa itu arti doa..

nah,,, misal "saya doakan kamu supaya lulus ujian"

kalau si kamu mengerti apa itu doa, berarti dia bisa menangkap maksud saya... efeknya dia bisa jadi semangat.. sama saja seperti semacam perasaan bahwa ada orang yg mensupport dia...

namun bukan karena doanya itu lalu dia jadi lulus (itu gek kalo lulus :hammer: )

tetapi kenyataannya makna doa itu kan gak kek gitu, orang dimana2 doa biasanya mengharap sesuatu terjadi tetapi dia gak harus berusaha...

kalo orang yg doa terus berusaha bukan doa namanya, tapi pernyataan tekad :hammer:
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: ryu on 04 August 2009, 09:51:09 AM
Contoh :
2 orang sedang bertanding, dua2nya berdoa, nah manakah yang akan terkabul doanya :))
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 August 2009, 09:56:51 AM
yg doanya paling kenceng =))
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 10:04:01 AM
Ayat 2,8, kitab johsun ;D,
"brang sapa yg berdoanya lebih memiliki ketulusan dan disertai keyakinan yg kuat tanpa ragu2, serta usahanya yg lebih ulet, maka mereka lah yg menjadi pemenang diantara saingannya."
hehe canda,mgkin ini urusan Tuhan.

Ayat 2, 9, sesungguhnya keyakinan adalah kekuatan, dan sesungguhnya keragu2an adalah kelemahan.
Apabila ingin menjadi lemah maka ragu2kan dirimu, apabila ingin menjadi kuat maka yakinkanlah dirimu.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 August 2009, 10:11:44 AM
^
    yg mana yg ngepek

    doa apa usaha?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: No Pain No Gain on 04 August 2009, 10:14:41 AM
menurut tetangga sebelah..katanya dua-duanya bro hatred...^^
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: ryu on 04 August 2009, 10:26:17 AM
hehehe berarti orang yang tidak berdoa sudah dipastikan yak akan selalu kalah lawan orang yang berdoa. apakah kenyataan selalu begitu?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 04 August 2009, 10:31:21 AM
^
    yg mana yg ngepek

    doa apa usaha?


Ada satu kisah yang sangat menarik

DOA atau USAHA


Jendral Jepang termasyhur, Nobunaga, memutuskan untuk menyerang, meskipun jumlah prajuritnya hanya sepersepuluh dari jumlah prajurit musuh. Ia yakin bahwa ia akan menang, tetapi para prajuritnya merasa sangsi.

Dalam perjalanan menuju peperangan, mereka berhenti di sebuah kuil Shinto. Sesudah berdoa di dalam kuil,

Nobunaga keluar dan berkata: 'Sekarang, aku akan melemparkan mata uang. Jika gambar kepala yang kelihatan, kita akan menang. Kalau angka yang kelihatan, kita akan kalah. Nasib akan terungkap sekarang.'

Ia melempar mata uang. Tampak gambar kepala. Para prajurit begitu bersemangat maju perang, hingga mereka menang dengan mudah.

Hari berikutnya seorang ajudan berkata kepada Nobunaga: 'Tak seorang pun dapat rnengubah nasib yang sudah ditakdirkan untuknya.' 'Memang betul,' kata Nobunaga, sambil menunjukkan mata uang rangkap, YANG KEDUA SISINYA BERGAMBAR KEPALA ( coin dengan dua sisi gambar yang sama, karena telah direkayasa ).

Apakah ini adalah hasil dari
Kekuatan doa?
Kekuatan takdir?
Kekuatan iman yang yakin bahwa sesuatu akan terjadi?
Kekuatan dari kemampuan berusaha ?

kESIMPULAN : :-?

Keyakinan adalah kekuatan
Keraguan adalah kelemahan

Mengandalkan orang lain atau "sesuatu" dengan tidak bijaksana adalah KERAGUAN atau KELEMAHAN  :'(
Mengandalkan diri sendiri dengan bijaksana adalah KEYAKINAN atau KEKUATAN  =D> :jempol:

Semoga Bermanfaat
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: indera_9 on 04 August 2009, 10:40:53 AM
hehehe berarti orang yang tidak berdoa sudah dipastikan yak akan selalu kalah lawan orang yang berdoa. apakah kenyataan selalu begitu?

Belum tentu. Justru orang yang dengan gigih dan pantang menyerah lah yang akan meraih apa yang di cita-citakannya, meskipun dia tidak berdoa untuk hal tersebut. Tekad (niat) yang disertai usaha lah yang akan membuahkan hasil.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: satyabodhi on 04 August 2009, 10:53:07 AM
setuju dengan semua teman2  :)

 :-?
doa yang terkabul tanpa usaha adalah semata-mata karena karma baik yang berbuah,

doa biasa merupakan sebuah sugesti, yg memohon biasanya akan bertambah semangat dan semakin giat berusaha, oleh karena usahanya dan buah karma baiknya itulah maka doa itu akhirnya 'terkabul'

 
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 August 2009, 11:06:11 AM
placebo
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: williamhalim on 04 August 2009, 01:08:12 PM
ya Tuhan, lindungilah mereka dalam perjalanan, dan jauhkanlah mereka ini dari pertemuan dngan orang2 yang berniat jahat, dan lindungilah mereka sekiranya selamat sampai tujuan, semoga Tuhan mengabulkan, atau dngan cara doa lain . . .Dan sbgainya, maka batin melupakan keunegunegkan itu, dan yakin bhwa sekiranya Tuhan mengabulkan, meletakkan masalah yg diluar kemampuan kita kpada Dia. Kira2 berdoa ini brmanfaat atau tidak?

Saat kita keluar pintu rumah, kita pun gak akan pernah tau apakah ketemu orang yg punya niat jahat ataupun mgkin ketemu sesuatu yg buruk? Maka dngan apakah ini diandalkan? Dngan doa kpada Tuhan, yang sekiranya Dia mengabulkan.

"...Sekiranya Tuhan mengabulkan...."

Dipikir2:
~ Apakah Tuhan akan mengubah buku besarnya hanya gara2 doa kita?
~ Apakah kita mesti memohon dulu baru Tuhan mau menolong orang yg kita doa kan?

::



Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 01:26:19 PM
Maaf qu salah kalimat, seharusnya menulis, semoga mereka SELALU dalam perlindungan GOD.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Nevada on 04 August 2009, 01:36:06 PM
Maaf qu salah kalimat, seharusnya menulis, semoga mereka SELALU dalam perlindungan GOD.

Semoga orang yang akan dibunuh selalu dalam perlindungan Tuhan.
Semoga orang yang hendak membunuh juga selalu dalam perlindungan Tuhan.

Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: bond on 04 August 2009, 01:43:42 PM
berdoa yg benar---> [-o< ^:)^
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 01:47:19 PM
Sabbe satta bhavantu sukhitata.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: ryu on 04 August 2009, 01:48:08 PM
Semoga yang bunuh diri diterima di sisinya dll
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 04 August 2009, 01:49:30 PM
Maaf qu salah kalimat, seharusnya menulis, semoga mereka SELALU dalam perlindungan GOD.

Semoga Tuhan selalu melindungi GOD dari kritikan atau hujatan orang-orang atau keluarga atau masyarakat yang tidak terlindungi alias kambing hitam/korban GOD untuk dan demi keselamatan seseorang.

Misalnya : korban kecelakaan pesawat, satu selamat, 100 orang meninggal, berarti 1 orang diselamatkan dengan mujijat dengan cara mengorbankan 100 orang.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 04 August 2009, 01:54:09 PM
2 buah cerita humor kehidupan.

Hati-hati
 
Seorang gadis kecil dengan gaun hari Minggunya berlari secepat mungkin karena dia tidak ingin datang terlambat ke kelas Kitab Suci. Jadi dia berlari sambil berdoa: Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat! Jangan biarkan saya terlambat! Karena berlari sambil berdoa, dia tidak berhati-hati, maka dia terjungkal dan jatuh sehingga membuat seluruh gaunnya menjadi kotor dan berlumpur. Lalu dia bangkit, mengguncangkan tubuhnya, mulai berlari lagi, dan berkata Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat, tapi tolong jangan dorong saya juga!

Pesan :
Kasihan juga menjadi kambing hitam akibat ketidak hati-hatian. :o :o



MINTA HUJAN

Konon di sebuah desa yang terletak di daerah dengan curah hujan rendah suatu saat mengalami kekeringan yang amat lama. Akhirnya Pak Lurah yang juga dikenal sangat religius mengumpulkan semua warganya.

"Saudara-saudara sekalian, kekeringan yang kita alami saat ini merupakan cobaan dari Tuhan. Karena itu satu-satunya cara untuk mengakhiri bencana kekeringan ini, kita harus bersama-sama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan," kata Pak Lurah.

Hampir semua warga setuju dengan pendapatnya. "Walaupun agama yang kita anut berbeda-beda, toh Tuhan tetap satu. Besok
kita berkumpul lagi di sini dan bersembahyang minta hujan, menurut agama masing-masing. Yang perlu saya tekankan adalah kalian harus percaya bahwa doa kalian didengar oleh-Nya. Dengan keyakinan yang kuat, Tuhan akan mengabulkan doa kita," tambah Pak Lurah.

Keesokan harinya kembali warga berkumpul dengan peralatan untuk sembahyang menurut agama masing-masing. Tapi sebelum sembahyang dimulai Pak Lurah berkata, "Percuma saja kita bersembahyang kalau kalian tidak yakin dengan doa kalian." "Lho, kami benar-benar yakin kok," kata sejumlah warga protes. "Kalian merasa yakin? Lalu kenapa tak seorangpun yang membawa payung, jas hujan...? :)) :)) :))

Pesan :

Keyakinan yang menunjukkan ketidakyakinan
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 02:30:26 PM
Quote
berarti 1 orang diselamatkan dengan mujijat dengan cara mengorbankan 100 orang.
penilaian yang tidak benar.
2 buah cerita humor kehidupan.

Hati-hati
 
Seorang gadis kecil dengan gaun hari Minggunya berlari secepat mungkin karena dia tidak ingin datang terlambat ke kelas Kitab Suci. Jadi dia berlari sambil berdoa: Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat! Jangan biarkan saya terlambat! Karena berlari sambil berdoa, dia tidak berhati-hati, maka dia terjungkal dan jatuh sehingga membuat seluruh gaunnya menjadi kotor dan berlumpur. Lalu dia bangkit, mengguncangkan tubuhnya, mulai berlari lagi, dan berkata Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat, tapi tolong jangan dorong saya juga!

Pesan :
Kasihan juga menjadi kambing hitam akibat ketidak hati-hatian. :o :o



MINTA HUJAN

Konon di sebuah desa yang terletak di daerah dengan curah hujan rendah suatu saat mengalami kekeringan yang amat lama. Akhirnya Pak Lurah yang juga dikenal sangat religius mengumpulkan semua warganya.

"Saudara-saudara sekalian, kekeringan yang kita alami saat ini merupakan cobaan dari Tuhan. Karena itu satu-satunya cara untuk mengakhiri bencana kekeringan ini, kita harus bersama-sama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan," kata Pak Lurah.

Hampir semua warga setuju dengan pendapatnya. "Walaupun agama yang kita anut berbeda-beda, toh Tuhan tetap satu. Besok
kita berkumpul lagi di sini dan bersembahyang minta hujan, menurut agama masing-masing. Yang perlu saya tekankan adalah kalian harus percaya bahwa doa kalian didengar oleh-Nya. Dengan keyakinan yang kuat, Tuhan akan mengabulkan doa kita," tambah Pak Lurah.

Keesokan harinya kembali warga berkumpul dengan peralatan untuk sembahyang menurut agama masing-masing. Tapi sebelum sembahyang dimulai Pak Lurah berkata, "Percuma saja kita bersembahyang kalau kalian tidak yakin dengan doa kalian." "Lho, kami benar-benar yakin kok," kata sejumlah warga protes. "Kalian merasa yakin? Lalu kenapa tak seorangpun yang membawa payung, jas hujan...? :)) :)) :))

Pesan :

Keyakinan yang menunjukkan ketidakyakinan

hanya humor. . .
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 04 August 2009, 02:30:58 PM
Quote
berarti 1 orang diselamatkan dengan mujijat dengan cara mengorbankan 100 orang.
penilaian yang tidak benar.
2 buah cerita humor kehidupan.

Hati-hati
 
Seorang gadis kecil dengan gaun hari Minggunya berlari secepat mungkin karena dia tidak ingin datang terlambat ke kelas Kitab Suci. Jadi dia berlari sambil berdoa: Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat! Jangan biarkan saya terlambat! Karena berlari sambil berdoa, dia tidak berhati-hati, maka dia terjungkal dan jatuh sehingga membuat seluruh gaunnya menjadi kotor dan berlumpur. Lalu dia bangkit, mengguncangkan tubuhnya, mulai berlari lagi, dan berkata Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat, tapi tolong jangan dorong saya juga!

Pesan :
Kasihan juga menjadi kambing hitam akibat ketidak hati-hatian. :o :o



MINTA HUJAN

Konon di sebuah desa yang terletak di daerah dengan curah hujan rendah suatu saat mengalami kekeringan yang amat lama. Akhirnya Pak Lurah yang juga dikenal sangat religius mengumpulkan semua warganya.

"Saudara-saudara sekalian, kekeringan yang kita alami saat ini merupakan cobaan dari Tuhan. Karena itu satu-satunya cara untuk mengakhiri bencana kekeringan ini, kita harus bersama-sama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan," kata Pak Lurah.

Hampir semua warga setuju dengan pendapatnya. "Walaupun agama yang kita anut berbeda-beda, toh Tuhan tetap satu. Besok
kita berkumpul lagi di sini dan bersembahyang minta hujan, menurut agama masing-masing. Yang perlu saya tekankan adalah kalian harus percaya bahwa doa kalian didengar oleh-Nya. Dengan keyakinan yang kuat, Tuhan akan mengabulkan doa kita," tambah Pak Lurah.

Keesokan harinya kembali warga berkumpul dengan peralatan untuk sembahyang menurut agama masing-masing. Tapi sebelum sembahyang dimulai Pak Lurah berkata, "Percuma saja kita bersembahyang kalau kalian tidak yakin dengan doa kalian." "Lho, kami benar-benar yakin kok," kata sejumlah warga protes. "Kalian merasa yakin? Lalu kenapa tak seorangpun yang membawa payung, jas hujan...? :)) :)) :))

Pesan :

Keyakinan yang menunjukkan ketidakyakinan

hanya humor. . .
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 05 August 2009, 09:35:48 AM
Quote
berarti 1 orang diselamatkan dengan mujijat dengan cara mengorbankan 100 orang.
penilaian yang tidak benar.


2 buah cerita humor kehidupan.

Hati-hati
 
Seorang gadis kecil dengan gaun hari Minggunya berlari secepat mungkin karena dia tidak ingin datang terlambat ke kelas Kitab Suci. Jadi dia berlari sambil berdoa: Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat! Jangan biarkan saya terlambat! Karena berlari sambil berdoa, dia tidak berhati-hati, maka dia terjungkal dan jatuh sehingga membuat seluruh gaunnya menjadi kotor dan berlumpur. Lalu dia bangkit, mengguncangkan tubuhnya, mulai berlari lagi, dan berkata Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat, tapi tolong jangan dorong saya juga!

Pesan :
Kasihan juga menjadi kambing hitam akibat ketidak hati-hatian. :o :o



MINTA HUJAN

Konon di sebuah desa yang terletak di daerah dengan curah hujan rendah suatu saat mengalami kekeringan yang amat lama. Akhirnya Pak Lurah yang juga dikenal sangat religius mengumpulkan semua warganya.

"Saudara-saudara sekalian, kekeringan yang kita alami saat ini merupakan cobaan dari Tuhan. Karena itu satu-satunya cara untuk mengakhiri bencana kekeringan ini, kita harus bersama-sama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan," kata Pak Lurah.

Hampir semua warga setuju dengan pendapatnya. "Walaupun agama yang kita anut berbeda-beda, toh Tuhan tetap satu. Besok
kita berkumpul lagi di sini dan bersembahyang minta hujan, menurut agama masing-masing. Yang perlu saya tekankan adalah kalian harus percaya bahwa doa kalian didengar oleh-Nya. Dengan keyakinan yang kuat, Tuhan akan mengabulkan doa kita," tambah Pak Lurah.

Keesokan harinya kembali warga berkumpul dengan peralatan untuk sembahyang menurut agama masing-masing. Tapi sebelum sembahyang dimulai Pak Lurah berkata, "Percuma saja kita bersembahyang kalau kalian tidak yakin dengan doa kalian." "Lho, kami benar-benar yakin kok," kata sejumlah warga protes. "Kalian merasa yakin? Lalu kenapa tak seorangpun yang membawa payung, jas hujan...? :)) :)) :))

Pesan :

Keyakinan yang menunjukkan ketidakyakinan

hanya humor. . .


Benar, sangat setuju cerita demikian dianggap tidak benar atau omong kosong atau merupakan suatu kebodohan jika ada berani membenarkan cerita tersebut, karena pada saat saya mendengar cerita tersebut dari kesaksian atau promosi suatu agama, saya berpikir " dimana logikanya ?'. Seperti cerita resesi ekonomi di Jakarta, dengan promosi untuk pialang/pemain saham yang bangkrut, jika hanya percaya maka pialang tersebut akan kaya atau lebih kaya dari sebelumnya, dimana logikanya ?

Bahkan saya bertanya kepada diri saya sendiri " dunia ini memang aneh juga, sampai ada yang percaya dengan cerita omong kosong yang seperti ini" atau saya berpikir, " kenapa ada manusia yang sebodoh ini, sampai cerita omong kosong ini dikeluarkan dan digembar-gemborkan untuk mempengaruhi orang lain supaya pindah  ? "


Mengenai cerita humor, memang hanya cerita humor, tetapi makna yang ingin disampaikan adalah untuk menggambarkan kebodohan manusia itu sendiri, bagi saya mungkin adalah hal yang tidak wajar jika dibodoh-bodohi oleh "sesuatu" yang dapat dikambinghitamkan atau dikondisikan sesuai dengan nafsu keinginan manusia, tetapi saya tidak ada ungkapan lain paling baik untuk menggambarkan bahwa kita telah membodohi diri sendiri dengan "sesuatu" tersebut, suatu kondisi yang lebih parah.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 10:16:32 AM
Sebenarnya tidak lebh parahlah, tergantung bgaimana cara pandang yg berbeda. . .
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: reborn on 05 August 2009, 10:26:01 AM
Berdoa yg benar adalah dengan sati.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 10:40:59 AM

MINTA HUJAN

Konon di sebuah desa yang terletak di daerah dengan curah hujan rendah suatu saat mengalami kekeringan yang amat lama. Akhirnya Pak Lurah yang juga dikenal sangat religius mengumpulkan semua warganya.

"Saudara-saudara sekalian, kekeringan yang kita alami saat ini merupakan cobaan dari Tuhan. Karena itu satu-satunya cara untuk mengakhiri bencana kekeringan ini, kita harus bersama-sama berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segera diturunkan hujan," kata Pak Lurah.

Hampir semua warga setuju dengan pendapatnya. "Walaupun agama yang kita anut berbeda-beda, toh Tuhan tetap satu. Besok
kita berkumpul lagi di sini dan bersembahyang minta hujan, menurut agama masing-masing. Yang perlu saya tekankan adalah kalian harus percaya bahwa doa kalian didengar oleh-Nya. Dengan keyakinan yang kuat, Tuhan akan mengabulkan doa kita," tambah Pak Lurah.

Keesokan harinya kembali warga berkumpul dengan peralatan untuk sembahyang menurut agama masing-masing. Tapi sebelum sembahyang dimulai Pak Lurah berkata, "Percuma saja kita bersembahyang kalau kalian tidak yakin dengan doa kalian." "Lho, kami benar-benar yakin kok," kata sejumlah warga protes. "Kalian merasa yakin? Lalu kenapa tak seorangpun yang membawa payung, jas hujan...?

[/quote]
lho, bukan begitu pak lurah, hujan atau tidak hari ini adalah urusan Tuhan yg mengabulkan. Bukan manusia yg memberi perintah kepada Tuhan. Lagipula bila hari ini hujan, kami mau menikmati hujan yg diberikan Tuhan. Amin.

[/quote]
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: reborn on 05 August 2009, 10:45:15 AM
Salam Bpk. Johsun

Menurut bapak, apakah doa itu?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 05 August 2009, 10:59:29 AM
Membahas kemungkinan doa yang yang dikabulkan dalam versi cerita MINTA HUJAN, karena banyak umat

umat lain juga berkata,

ahhh, kita kan dalam percobaan, hujan atau tidak hujan, tidak ada seorang pun yang tahu, ngapain bawa payung dan jas hujan, bagaimana kalau percobaan menurunkan hujan gagal dilakukan, kan capek bawa payung dan jas payung. Capek-capek dan tidak berhasil lagi. Kita semua juga tahu bahwa percobaan apapun selalu dirahasiakan, supaya kalau gagal tidak ketahuan dan tidak memalukan. Siapa yang berani menjawab teka-teki  RAHASIA percobaan ?






Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 11:16:43 AM
Mario Teguh - Bagaimana Doa itu Seharusnya?
MTS Year End Note 2007 : Hati Yang Mencari
Janganlah engkau membatasi
Apa yang dapat Tuhan lakukan untukmu
Apakah engkau berdoa ?
Karena doamu adalah permintaanmu
Bila engkau meyakini bahwa Tuhan kita adalah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Kaya, dan Yang Maha Menjawab Permintaan,
Mengapakah engkau meminta yang kecil-kecil ?
Sadarkah engkau bahwa dengan menakar permintaanmu, engkau sebenarnya telah bertindak seolah-olah membatasi kewenangan Tuhan ?
Sadarkah kau, bahwa engkau seolah melarang Tuhan untuk menyejahterakan dan membahagiakanmu - lebih baik dari yang sedikit engkau takarkan bagimu dalam permintaan kecilmu itu ?
Janganlah engkau membatasi apa yang dapat Tuhan lakukan untukmu.
Tugas mu adalah meminta, maka minta-lah.
Kemudian pantaskan dirimu bagi jawaban dari permintaanmu itu.
Sumber : Milis SuperClub Priyalinov
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 11:18:48 AM
2 buah cerita humor kehidupan.

Hati-hati
 
Seorang gadis kecil dengan gaun hari Minggunya berlari secepat mungkin karena dia tidak ingin datang terlambat ke kelas Kitab Suci. Jadi dia berlari sambil berdoa: Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat! Jangan biarkan saya terlambat! Karena berlari sambil berdoa, dia tidak berhati-hati, maka dia terjungkal dan jatuh sehingga membuat seluruh gaunnya menjadi kotor dan berlumpur. Lalu dia bangkit, mengguncangkan tubuhnya, mulai berlari lagi, dan berkata Oh Tuhanku, tolong jangan biarkan saya terlambat, tapi tolong jangan dorong saya juga!

Pesan :
Kasihan juga menjadi kambing hitam akibat ketidak hati-hatian. :o :o



MINTA HUJAN

ini doa nya tidak benar,kalo qw yg berdoa maka aqu akan brkata, semoga saya tidak terlambat dan tidak tersandung di perjalanan, apabila sy terlambat maka mudahan yg lain juga terlambat, atau setidaknya saya dimaklumi karna keterlambatan tsb.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 11:32:20 AM
Copas,
Apa itu doa dan manfaat doa?
Doa adalah kekuatan spiritual yang hebat. Ia adalah makanan spiritual bagi jiwa, obat penguat spiritual. Doa adalah aliran spiritual yang sangat kuat. Tidak ada yang lebih menyucikan daripada doa. Bila kamu sembahyang secara teratur, hidupmu secara perlahan akan berobah dan terbentuk. Sembahyang harus menjadi kebiasaan, sehingga kamu merasa bahwa kamu tidak bisa hidup tanpa sembahyang. Ia akan meringankan hati dan memenuhi pikiran dengan kedamaian, kekuatan dan kemurnian. Bila pikiran menjadi murni melalui kekuatan doa, intelek menjadi tajam. Sembahyang mengangkat pikiran. Ketika kamu menghubungkan dirimu dengan pusat energi listrik alam semesta yang tidak pernah habis, kamu menarik tenaga, cahaya dan kekuatan dari Dia.
Sembahyang adalah teman terpercaya sepanjang perjalanan yang meletihkan menuju pembebasan. Ia adalah batu karang dimana manusia dapat berpegang ketika ia terhanyut dalam lautan kematian dan kelahiran. Ia membebaskan manusia dari ketakutan akan kematian dan membawanya lebih dekat kepada Tuhan, membuat ia merasakan Kesadaran Suci dan hakikatNya yang abadi.
Sembahyang mampu melakukan hal-hal yang mengagumkan dan memindahkan gunung. Bahkan ketika panel dokter telah mengumumkan satu kasus sudah tidak memiliki harapan, doa datang menolong, dan pasien itu secara ajaib sembuh. Ada banyak contoh mengenai hal ini. Kamu mungkin sadar akan hal ini. Penyembuhan oleh doa sesungguhnya adalah mukjizat dan misterius. Doa adalah penyembuh yang tidak pernah gagal dalam semua situasi.
Sering sekali saya telah mengalami potensi doa yang sangat mengagumkan itu. Kamu juga dapat mengalaminya.
Berdoa dan menjadi sejahatera
Kamu menangis ketika rumahmu dirampok; kamu menangis dan tersedu ketika anakmu meninggal; kamu bersedih dalam penderitaan ketika tanganmu hancur terlindas. O manusia! Pernahkah kamu menangis untuk Tuhan? Menangislah selalu untukNya. Dia akan menjauhkan segala macam bencana. Ikatkan dirimu disekitarnya untuk pertolongan. Kamu akan bebas dari penderitaan hidup. Ikutilah metoda ini dan petik hasilnya. Sembahyanglah dan menjadi sejahtera. Tidak sesuatupun di dunia ini akan menyelamatkan kamu. Hanya Tuhan sendiri yang paling mencintaimu. Datanglah padanya dan mohonlah kemurahan hatinya. Berdoalah dengan sungguh-sungguh mulai detik ini. Kamu akan menerima anugrah yang abadi (ananda).
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 05 August 2009, 11:49:36 AM
Kita adalah apa yang kita pikirkan setiap saat. dengan pemikiran inilah, kita mampu menciptakan dunia kita.

Apa yang kita pikiran, itulah yang kita ucapkan.
Apa yang kita ucapkan, itulah yang kita perbuat.
Apa yang kita perbuat, lama-lama menjadi kebiasaan.
Kebiasaan yang dipertahankan, akan menjadi KARAKTER

Pikiran baik menciptakan yang baik
Pikiran buruk menciptakan yang buruk

Hidup manusia ini sangat realitis, kita yang selalu mengkondisikan diri kita sesuai dengan apa yang kita pikirkan, ini hanya pandangan pribadi, jika kita mengkondisikan pikiran dengan meminta-minta, maka kita tidak sadar telah mengkondisikan mental kita menjadi peminta benaran dikemudian hari. Tapi jika kita mengkondisikan pikiran ini bahwa hidup adalah PROSES PERJUANGAN, maka dikemudian hari mental kita adalah mental PEJUANG. Jadi beda konsep yang memberikan beda manfaat. Sehingga bagaimana cara berdoa yang baik adalah tergantung kita sendiri. Mau jadi mental peminta/pengemis atau pejuang tergantung diri sendiri ?

Mengenai doa anak tersebut, jika saya yang harus berdoa, maka saya akan berkata Tuhan, seandainya saya terlambat, maka jadikan keterlambatan ini sebagai pelajaran bagi saya untuk merubah diri saya menjadi lebih baik dikemudian hari, sehingga saya dapat memberikan keteladanan yang baik untuk yang lainnya dikemudian hari.

Saya tidak akan mendoakan kesalahan terlambat saya, supaya yang lain juga melakukan kesalahan yang sama seperti saya lakukan, sehingga saya beralasan untuk menutupi kesalahan saya. Ini adalah sikap mempertebal ke EGO an atau keserakahan atau merugikan orang lain jika setiap hari mental dipupuk dengan cara ini. Inilah yang saya maksud dengan "sesuatu yang dikambinghitamkan atau dikondisikan sesuai dengan nafsu keinginan manusia"
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 12:07:48 PM
Kekuatan pikiran, kekuatan samadhi, kekuatan doa, bgaikan saudara.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 05 August 2009, 12:10:42 PM
Mario Teguh - Bagaimana Doa itu Seharusnya?
MTS Year End Note 2007 : Hati Yang Mencari
Janganlah engkau membatasi
Apa yang dapat Tuhan lakukan untukmu
Apakah engkau berdoa ?
Karena doamu adalah permintaanmu
Bila engkau meyakini bahwa Tuhan kita adalah Yang Maha Mendengar, Yang Maha Kaya, dan Yang Maha Menjawab Permintaan,
Mengapakah engkau meminta yang kecil-kecil ?
Sadarkah engkau bahwa dengan menakar permintaanmu, engkau sebenarnya telah bertindak seolah-olah membatasi kewenangan Tuhan ?
Sadarkah kau, bahwa engkau seolah melarang Tuhan untuk menyejahterakan dan membahagiakanmu - lebih baik dari yang sedikit engkau takarkan bagimu dalam permintaan kecilmu itu ?
Janganlah engkau membatasi apa yang dapat Tuhan lakukan untukmu.
Tugas mu adalah meminta, maka minta-lah.
Kemudian pantaskan dirimu bagi jawaban dari permintaanmu itu.
Sumber : Milis SuperClub Priyalinov


Quote
Mengapakah engkau meminta yang kecil-kecil ?

Bagaimana kalau berdoa utk mendptkan rahasia bisa menjadi TUHAN ?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 12:10:59 PM
Orang yang berdoa bukan berarti tidak berjuang!!!
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 05 August 2009, 12:16:13 PM
Orang yang berdoa bukan berarti tidak berjuang!!!

berjuang tapi kalau arahnya salah gimana ?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Nevada on 05 August 2009, 12:21:47 PM
Copas,
Apa itu doa dan manfaat doa?
Doa adalah kekuatan spiritual yang hebat. Ia adalah makanan spiritual bagi jiwa, obat penguat spiritual. Doa adalah aliran spiritual yang sangat kuat. Tidak ada yang lebih menyucikan daripada doa. Bila kamu sembahyang secara teratur, hidupmu secara perlahan akan berobah dan terbentuk. Sembahyang harus menjadi kebiasaan, sehingga kamu merasa bahwa kamu tidak bisa hidup tanpa sembahyang. Ia akan meringankan hati dan memenuhi pikiran dengan kedamaian, kekuatan dan kemurnian. Bila pikiran menjadi murni melalui kekuatan doa, intelek menjadi tajam. Sembahyang mengangkat pikiran. Ketika kamu menghubungkan dirimu dengan pusat energi listrik alam semesta yang tidak pernah habis, kamu menarik tenaga, cahaya dan kekuatan dari Dia.
Sembahyang adalah teman terpercaya sepanjang perjalanan yang meletihkan menuju pembebasan. Ia adalah batu karang dimana manusia dapat berpegang ketika ia terhanyut dalam lautan kematian dan kelahiran. Ia membebaskan manusia dari ketakutan akan kematian dan membawanya lebih dekat kepada Tuhan, membuat ia merasakan Kesadaran Suci dan hakikatNya yang abadi.
Sembahyang mampu melakukan hal-hal yang mengagumkan dan memindahkan gunung. Bahkan ketika panel dokter telah mengumumkan satu kasus sudah tidak memiliki harapan, doa datang menolong, dan pasien itu secara ajaib sembuh. Ada banyak contoh mengenai hal ini. Kamu mungkin sadar akan hal ini. Penyembuhan oleh doa sesungguhnya adalah mukjizat dan misterius. Doa adalah penyembuh yang tidak pernah gagal dalam semua situasi.
Sering sekali saya telah mengalami potensi doa yang sangat mengagumkan itu. Kamu juga dapat mengalaminya.
Berdoa dan menjadi sejahatera
Kamu menangis ketika rumahmu dirampok; kamu menangis dan tersedu ketika anakmu meninggal; kamu bersedih dalam penderitaan ketika tanganmu hancur terlindas. O manusia! Pernahkah kamu menangis untuk Tuhan? Menangislah selalu untukNya. Dia akan menjauhkan segala macam bencana. Ikatkan dirimu disekitarnya untuk pertolongan. Kamu akan bebas dari penderitaan hidup. Ikutilah metoda ini dan petik hasilnya. Sembahyanglah dan menjadi sejahtera. Tidak sesuatupun di dunia ini akan menyelamatkan kamu. Hanya Tuhan sendiri yang paling mencintaimu. Datanglah padanya dan mohonlah kemurahan hatinya. Berdoalah dengan sungguh-sungguh mulai detik ini. Kamu akan menerima anugrah yang abadi (ananda).


- Kesucian diraih dengan pengembangan moralitas, perhatian dan kebijaksanaan. Berdoa secara non-stop sampai mati pun tidak akan membuat kita menjadi lebih suci apabila kita tidak mengembangkan ketiga hal tadi.

- Sembahyang merupakan salah satu metode pelarian dari fakta penderitaan dunia. Sembahyang membuat seseorang bisa menjadi lebih dekat dengan imajinasi pikiran. Sembahyang bisa memberi ilusi dan delusi. Karena seolah orang itu merasa damai ketika membayangkan sosok Tuhan menerima sembahnya dan sambil membayangkan kenikmatan di surga.

- Jika doa tidak pernah gagal dalam semua situasi, seharusnya dunia ini sangat sempurna. Tapi sayang karena dunia ini selalu dipenuhi penderitaan, meski doa sudah banyak diajukan. Karena itu, marilah kita berdoa agar semua doa tidak akan pernah lagi gagal dalam semua situasi.

- Bukan yang utama bahwa doa itu benar bisa melenyapkan penderitaan. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah kenapa penderitaan itu bisa ada. Dan kenapa Tuhan tidak pernah bisa melenyapkan penderitaan dari dunia. Menangis untuk Tuhan itu jelas tidak perlu. Karena malah menciptakan penderitaan baru, bukannya melenyapkan penderitaan. Ataukah Tuhan sendiri juga sedang menderita sehingga Beliau butuh doa dari manusia?

- Apa bukti Tuhan mencintaimu? Kalimat ini selalu jadi kalimat pamungkas bagi para Monotheis. Kalimat ini hanyalah satu kalimat motivasi tak berdasar, karena tidak pernah ada bukti Tuhan mencintaimu. OK, mungkin Beliau mencintaimu. Tapi Beliau tidak mencintai orang-orang kelaparan di Ethiopia, para korban bencana alam, dan orang-orang yang tidak pernah bisa beranjak dari penderitaannya.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 12:24:33 PM
Berdoalah sesuai kapasitas.
Sbgai pedagang doa yg tepat untuknya, adalah usaha lebh lancar, rezeki lebih bertambah ditambah kemampuan ketramplan bisnis.
Sbgai orang sehat, berdoalah agar kesehatan tetap terjaga, maka dngan kekuatan doa mengantarkan kita kpada kondisi yang membuat kita tetap sehat, walaupun sakit merupakan kodrat yg tak dapat dihndari.
Sebgai ibu yg akan hamil, doa yg tepat adalah meminta kelahirannya supaya lancar, anak sehat, dan berbakti pada nantinya.
Sbgai presiden, doa yg tepat adalah berdoa bgaimana supaya terdapat jalan keluar bg rakyat, bgaimana mendapat simpatik rakyat, bgaimana supaya ada jalan agar tercipta suatu kondisi yg mengarah kpada perbaikan kehdupan rakyat,dsb. Dan lain2.

Doa yg tak tepat atau tidak realistis .
Seorang pengemis berdoa ingn menyaingi bill gates.
Seorang yg lg lapar, berdoa, kenyanglah perutku, tapi tak mau makan, ini tak tepat.

Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: reborn on 05 August 2009, 12:27:39 PM
Bila doa itu tidak dikabulkan, apa yg sodara lakukan?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: reborn on 05 August 2009, 12:30:31 PM
Berdoalah sesuai kapasitas.
Sbgai pedagang doa yg tepat untuknya, adalah usaha lebh lancar, rezeki lebih bertambah ditambah kemampuan ketramplan bisnis.
Sbgai orang sehat, berdoalah agar kesehatan tetap terjaga, maka dngan kekuatan doa mengantarkan kita kpada kondisi yang membuat kita tetap sehat, walaupun sakit merupakan kodrat yg tak dapat dihndari.
Sebgai ibu yg akan hamil, doa yg tepat adalah meminta kelahirannya supaya lancar, anak sehat, dan berbakti pada nantinya.
Sbgai presiden, doa yg tepat adalah berdoa bgaimana supaya terdapat jalan keluar bg rakyat, bgaimana mendapat simpatik rakyat, bgaimana supaya ada jalan agar tercipta suatu kondisi yg mengarah kpada perbaikan kehdupan rakyat,dsb. Dan lain2.

Doa yg tak tepat atau tidak realistis .
Seorang pengemis berdoa ingn menyaingi bill gates.
Seorang yg lg lapar, berdoa, kenyanglah perutku, tapi tak mau makan, ini tak tepat.



saya rasa ini bukan doa, melainkan cita2 atau tujuan.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 12:32:35 PM
Orang yang berdoa bukan berarti tidak berjuang!!!

berjuang tapi kalau arahnya salah gimana ?
inilah manfaat doa, ketika kita ingn mengambil arah, namun bingung kan? Nah mudahan dngan doa, Tuhan mengarahkan kita pada suatu kondisi xg tepat kemana arah yg benar atau yg kita tuju. Itu salah st manfaat doa.
Ketika seseorang hendak kuliah, tak tau harus kemana universitas yg tepat bginya, maka dngan doa maka mgkn mengantarkan kita kpada kndisi yg lebh tepat sesuai dngan jodoh kita yg lebih baik. Misal di universitas a, ada jodoh2 pershabtan yg baik,
sdang di universitas b, terdapat jodoh2 persahabtan yg sangat buruk, nah hal ini tidak tau. Maka dngan doa, mudahan mengantarkan kita kpada kondisi yg dimana kita mengambil universitas a. 
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Nevada on 05 August 2009, 12:39:56 PM
Orang yang berdoa bukan berarti tidak berjuang!!!

berjuang tapi kalau arahnya salah gimana ?
inilah manfaat doa, ketika kita ingn mengambil arah, namun bingung kan? Nah mudahan dngan doa, Tuhan mengarahkan kita pada suatu kondisi xg tepat kemana arah yg benar atau yg kita tuju. Itu salah st manfaat doa.
Ketika seseorang hendak kuliah, tak tau harus kemana universitas yg tepat bginya, maka dngan doa maka mgkn mengantarkan kita kpada kndisi yg lebh tepat sesuai dngan jodoh kita yg lebih baik. Misal di universitas a, ada jodoh2 pershabtan yg baik,
sdang di universitas b, terdapat jodoh2 persahabtan yg sangat buruk, nah hal ini tidak tau. Maka dngan doa, mudahan mengantarkan kita kpada kondisi yg dimana kita mengambil universitas a. 


Bagaimana cara Tuhan menjawab doa ini?
Apakah memang benar Tuhan secara langsung menjawab doa kita?

Banyak orang yang gak perlu pakai doa untuk menentukan pilihannya tapi hasilnya bisa baik...
Malah kadang hitung kancing juga bisa memberikan hasil yang lebih baik...
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 05 August 2009, 12:50:46 PM
Orang yang berdoa bukan berarti tidak berjuang!!!

berjuang tapi kalau arahnya salah gimana ?
inilah manfaat doa, ketika kita ingn mengambil arah, namun bingung kan? Nah mudahan dngan doa, Tuhan mengarahkan kita pada suatu kondisi xg tepat kemana arah yg benar atau yg kita tuju. Itu salah st manfaat doa.
Ketika seseorang hendak kuliah, tak tau harus kemana universitas yg tepat bginya, maka dngan doa maka mgkn mengantarkan kita kpada kndisi yg lebh tepat sesuai dngan jodoh kita yg lebih baik. Misal di universitas a, ada jodoh2 pershabtan yg baik,
sdang di universitas b, terdapat jodoh2 persahabtan yg sangat buruk, nah hal ini tidak tau. Maka dngan doa, mudahan mengantarkan kita kpada kondisi yg dimana kita mengambil universitas a. 


Apa yang anda rasakan bahwa permintaan dalam doa itu telah dijawab atau dikabulkan, karena ada tiga kemungkinan :

1. Sesuai dengan keinginan, berarti doa dikabulkan ?
2. Tidak sesuai dengan keinginan, berarti doa tidak dikabulkan ?
3. Sesuai atau tidak sesuai yang artinya cukup saja, berarti doa tidak didengar ?

Atau ada cara lain untuk anda mengetahuinya ?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 12:54:41 PM
Bila doa itu tidak dikabulkan, apa yg sodara lakukan?
bersabar
tetap berusaha
tetap berdoa lebih fokus
menyerahkan keputusan hanya pd Tuhan, krna Tuhan Yg menentukan
terkabul atau tidak, adalah hak Tuhan. . .
apabila doa terkabul baik bgi kita blum, tentu baik bgi yg lain,
baik bgi yg lain blum tentu baik bgi kita,
baik bgi kita untk sementara namun mgkin tidak baik untk jangka panjang.
Dan mgkin Tuhan bermaksud lain, atau berkehendak lain,dll.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 01:01:24 PM
Bila doa itu tidak dikabulkan, apa yg sodara lakukan?
bersabar
tetap berusaha
tetap berdoa lebih fokus
menyerahkan keputusan hanya pd Tuhan, krna Tuhan Yg menentukan
terkabul atau tidak, adalah hak Tuhan. . .
Mgkin perspektif kita berbeda dngan perspektif Tuhan, bila doa kita tidak dikabulkan mgkin saja karna perspektif Tuhan;
apabila doa terkabul baik bgi kita blum, tentu baik bgi yg lain,
baik bgi yg lain blum tentu baik bgi kita,
baik bgi kita untk sementara namun mgkin tidak baik untk jangka panjang.
Dan mgkin Tuhan bermaksud lain, atau berkehendak lain,dll.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 01:15:44 PM
Quote

- Kesucian diraih dengan pengembangan moralitas, perhatian dan kebijaksanaan. Berdoa secara non-stop sampai mati pun tidak akan membuat kita menjadi lebih suci apabila kita tidak mengembangkan ketiga hal tadi.

doa , moralitas , sembahyang, perhatian, pengembangan kebijaksanaan adalah seiring dan sejalan.
Doa , moralitas, perhatian, dan hal2 kebaikan, bgaikan nasi, laukpauk, buah2an, air minum, dsb.
Quote
- Sembahyang merupakan salah satu metode pelarian dari fakta penderitaan dunia. Sembahyang membuat seseorang bisa menjadi lebih dekat dengan imajinasi pikiran. Sembahyang bisa memberi ilusi dan delusi. Karena seolah orang itu merasa damai ketika membayangkan sosok Tuhan menerima sembahnya dan sambil membayangkan kenikmatan di surga.

meditasi juga pelarian kalo begitu??
Quote
- Jika doa tidak pernah gagal dalam semua situasi, seharusnya dunia ini sangat sempurna. Tapi sayang karena dunia ini selalu dipenuhi penderitaan, meski doa sudah banyak diajukan. Karena itu, marilah kita berdoa agar semua doa tidak akan pernah lagi gagal dalam semua situasi.

Masalahnya siapa2 yg benar2 berdoa + menjalankan kebajikan??

Quote
- Bukan yang utama bahwa doa itu benar bisa melenyapkan penderitaan. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah kenapa penderitaan itu bisa ada. Dan kenapa Tuhan tidak pernah bisa melenyapkan penderitaan dari dunia. Menangis untuk Tuhan itu jelas tidak perlu. Karena malah menciptakan penderitaan baru, bukannya melenyapkan penderitaan. Ataukah Tuhan sendiri juga sedang menderita sehingga Beliau butuh doa dari manusia?

- Apa bukti Tuhan mencintaimu? Kalimat ini selalu jadi kalimat pamungkas bagi para Monotheis. Kalimat ini hanyalah satu kalimat motivasi tak berdasar, karena tidak pernah ada bukti Tuhan mencintaimu. OK, mungkin Beliau mencintaimu. Tapi Beliau tidak mencintai orang-orang kelaparan di Ethiopia, para korban bencana alam, dan orang-orang yang tidak pernah bisa beranjak dari penderitaannya.

masalahnya siapa yg benar2 percaya Tuhan ada? Bukankah ragu2 adalah kelemahan,
percaya adalah kekuatan. Bukankah yg terlahir disana karna karma?? Dan bukankah juga yg menolong mereka adalah sesama, mengapa manusia tak mau menolong sesama??
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: indera_9 on 05 August 2009, 01:17:41 PM
Membicarakan doa terhadap Tuhan tidak akan ada habisnya antara penganut agama Samawi dengan penganut Buddhisme. Jadi untuk apa dilanjutkan. Marilah kita hormati dan hargai kepercayaan Bro Johsun; Bro Johsun sudah memiliki keyakinan bahwa apapun yang Tuhan lakukan untuk dirinya dan orang lain adalah yang terbaik (bukankah rencana Tuhan lebih indah daripada rencana manusia, Betul Bro Johsun ?  ;D) Jadi, alangkah baiknya diskusi ini disudahi saja, karena tidak akan menemukan titik penyelesaiannya, malah cenderung memaksakan kehendak kita kepada orang lain  :)

Saudara/ri Buddhist, marilah kita hargai kepercayaan kepercayaan Bro Johsun dengan tidak meng-comment apapun lagi. Jika tetap dilanjutkan, maka sebenarnya kita telah melatih untuk merosotkan kualitas bathin kita sendiri, yaitu kita memaksakan sesuatu kehendak kepada orang lain (tentunya akan memperbesar Ego/Aku dalam diri kita). Bukankah hal ini tidak baik ?

Untuk Bro Johsun, saya minta anda menghargai keyakinan kami sebagai penganut Buddhisme dengan tidak memaksakan apa yang menurut anda benar. Saya pribadi hargai upaya anda dalam memberitahukan kepada kami apa yang dilakukan dalam berdoa, dan apa doa itu (menurut sudut pandang agama samawi tentunya). Saya benar-benar menghargai dan menghormati cara anda berdoa.

Jadi lebih baik thread ini jangan di comment apapun lagi. Marilah kita saling menghormati dan menghargai agama dan keyakinan masing-masing

Salam  _/\_
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 01:23:17 PM
Kalau bgtu saya undur dulu, akhr kata maaf . . . . .
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: williamhalim on 05 August 2009, 01:29:39 PM
inilah manfaat doa, ketika kita ingn mengambil arah, namun bingung kan? Nah mudahan dngan doa, Tuhan mengarahkan kita pada suatu kondisi xg tepat kemana arah yg benar atau yg kita tuju. Itu salah st manfaat doa.
Ketika seseorang hendak kuliah, tak tau harus kemana universitas yg tepat bginya, maka dngan doa maka mgkn mengantarkan kita kpada kndisi yg lebh tepat sesuai dngan jodoh kita yg lebih baik. Misal di universitas a, ada jodoh2 pershabtan yg baik,
sdang di universitas b, terdapat jodoh2 persahabtan yg sangat buruk, nah hal ini tidak tau. Maka dngan doa, mudahan mengantarkan kita kpada kondisi yg dimana kita mengambil universitas a.  


Pembicaraan saya soal doa dgn teman lain...

my friend said: Thanks GOD for Everything...
so I said: Thanks God for the Bomb....

::
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Nevada on 05 August 2009, 01:33:52 PM
Saya sama sekali tidak bermaksud menyerang pendapat Bro Johsun...
Cuma ikutan berpendapat saja. :)

Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: indera_9 on 05 August 2009, 01:34:11 PM
Kalau bgtu saya undur dulu, akhr kata maaf . . . . .

Iya, saya mewakili teman-teman Buddhist di forum ini juga meminta maaf kepada Bro Johsun apabila ada tulisan dari pihak kami yang menyinggung dan menyakiti perasaan Bro Johsun. Kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga tali silahturahmi tetap terjaga di antara kita.

Salam  _/\_
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 05 August 2009, 01:37:46 PM
Sebenarnya gw suka juga idenya berdoa!

contoh pagi baru bangun, lagi makan siang, malam dan sebelum tidur...

nah kalau kita berdoa 6 kali dlm sehari,
itu udah merupakan REPETISI dan MENGINGATKAN
tujuan GOAL kita itu apa. Dgn disiplin dan trus menerus
mengingatkan kita, saya yakin hal2 yg kita inginkan
akan lebih muda tercapai.

contoh, spt org Buddhist,
mungkin begitu bagun pagi
langsung "berdoa" : semoga semua mahluk berbahagia.
saya rasa itu SANGAT berguna!
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: ryu on 05 August 2009, 01:44:55 PM
sekarang manusia dah lebih pintar dari Tuhan =))
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 01:51:59 PM
Kalo doa makan, ya. . .Terimakasih Thikong Shangti atau Tuhan, sampai hari ini kami mash mendapat siraman rahmat -Mu, sehngga kami mash dapat memakan makanan yg enak ini, thank God for Your anugerah ;D. . .

Doa orang miskin,
terimakash ya Tuhan, hari ini kami mash mendapakan rahmatMU, kami mash diberi kehdupan.

Doa si kaya, doa si sakit, doa ketika sedang bekerja, doa pada setiap saat, doa adalah slh sarana mengingat Tuhan setiap dtik. . .
Bila berhasil, kita akan mencapai keheningan dan merasakan ketuhanan. . .Itu salah satu manfaat doa menurutku. Doa dan meditasi adalah saudara.
Skian cabut
;D
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CKRA on 05 August 2009, 02:03:55 PM
Doa dan meditasi adalah saudara.

Mantap.. cuma yang satu mencari keluar yang lain melihat ke dalam. Tapi, saya suka ide ini.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: ryu on 05 August 2009, 02:10:45 PM
DOA BISA BERBAHAYA.

Inilah cerita yang sangat disukai oleh Guru Sufi Sa'di dari Shiraz:

Salah seorang sahabatku senang sekali karena isterinya mengandung. Ia ingin sekali mendapatkan anak laki-laki. Tak henti-hentinya ia berdoa kepada Tuhan dan menjanjikan berbagai kaul dengan ujud itu.

Maka terjadilah, bahwa isterinya melahirkan seorang anak laki-laki. Sahabatku bergembira sekali dan mengundang seluruh penduduk kampung untuk merayakan pesta syukur.

Bertahun-tahun kemudian, sekembaliku dari Mekah, aku melewati kampung sahabatku itu. Aku diberitahu bahwa ia dipenjara.

'Mengapa? Apa kesalahannya?' tanyaku.

Tetangganya berkata: 'Anaknya mabuk, membunuh orang, kemudian melarikan diri. Maka ayahnya lalu ditangkap dan dipenjarakan.'

Meminta kepada Tuhan dengan tekun apa yang kita inginkan merupakan perbuatan yang patut dipuji.

Tetapi doa seperti itu juga amat berbahaya.

(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 02:15:43 PM
Mungkin dia lupa kali, dia hanya berdoa minta anak. Tapi tidak berdoa meminta agar mendapat anak yg saleh dan taat baik dan berbudi. . .Kali . . .Lol
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 05 August 2009, 02:17:40 PM
Kalo doa makan, ya. . .Terimakasih Thikong Shangti atau Tuhan, sampai hari ini kami mash mendapat siraman rahmat -Mu, sehngga kami mash dapat memakan makanan yg enak ini, thank God for Your anugerah ;D. . .
......

;D

Kalau anak yg bijaksana, pertama-tama dia harus berterima kasih (berdoa)
kepada orang tua telah mencari uang, membeli dan memasakkan utk anak.

Kalau anak yg bijaksana, dia akan menghargain setiap butir nasi yg dgn susah
payah disiapkan diatas piring makan dan memakan habis semua dgn
penuh perhatian dan rasa berterima kasih (pada semua yg telah direpotkan)

Itu yg kelihatan, itu yg NYATA....

 :'( :'( Bagaimana seorang anak yg bijaksana bisa melupakan jasa ortu ?  :'( :'( :'(

SUNGGUH SAYA HERAN+SEDIH+PRIHATIN deh!  (siapakah yg salah mengajar?)
 _/\_

Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: indera_9 on 05 August 2009, 02:21:56 PM
Nah, jalan diskusi seperti ini lah yang baik (tidak saling memaksakan kehendak). Saya hargai jika diskusi berjalan demikian. Silahkan dilanjutkan ...  ;D
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Johsun on 05 August 2009, 02:28:23 PM
Pertama kali,  bersyukur kepada Tuhan.
Kalo doa mau diperpanjang juga boleh,
misalnya, kita makan bersama orang tua kita,
Oh Shangti(Adibuddha)/Tuhan, thanks
Oh sang Triratna, thanks . . .
Oh orang tua ku, kamsia xie xie atas kerja mu,
oh langit thanks, atas hujanmu, awanmu, sinar mataharimu, dst,
oh bumi, thanks darimu segala jenis tanaman tumbuh,
oh petani, thanks atas kerjamu smpai ada hasil bumi ini,
oh para pedagang thanks kalian telah brdagang ini,
oh para penjual piring, thanks . . . . .
Dst. . .
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 05 August 2009, 02:52:51 PM
Pertama kali,  bersyukur kepada Tuhan.
Kalo doa mau diperpanjang juga boleh,
misalnya, kita makan bersama orang tua kita,
Oh Shangti(Adibuddha)/Tuhan, thanks
Oh sang Triratna, thanks . . .
Oh orang tua ku, kamsia xie xie atas kerja mu,
oh langit thanks, atas hujanmu, awanmu, sinar mataharimu, dst,
oh bumi, thanks darimu segala jenis tanaman tumbuh,
oh petani, thanks atas kerjamu smpai ada hasil bumi ini,
oh para pedagang thanks kalian telah brdagang ini,
oh para penjual piring, thanks . . . . .
Dst. . .

pertama adalah pada ORTU............

yg lain cuma bumbu2 aja deh...
kalau makan terlalu banyak bumbu2
malah sempoyongan....

kalau mau ingat jasa Thomas Alfa Edison boleh deh...
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 05 August 2009, 02:58:34 PM
Adakah DOA yg lumayan ?
Quote


 God grant me the serenity
 To accept the things I cannot change;
 Courage to change the things I can;
 And wisdom to know the difference.
Reinhold Niebuhr
             serenity = ketenangan jiwa bebas dari kekhawatiran.


dan kalau anak tsb bijaksana, sudah tentu dia bertanya...
dari mana datangnya kebijaksanaan. Bagaimana mendapatkan bijaksana?
dan salah satu yg saya tau menurut Buddha adalah bergaulah dgn orang
yg bijaksana!

Quote
Reinhold Niebuhr


According to the most common attribution, Reinhold Niebuhr wrote the prayer for use in a sermon, perhaps as early as 1934. He is quoted in the January, 1950 Grapevine[3] as saying the prayer "may have been spooking around for years, even centuries, but I don't think so. I honestly do believe that I wrote it myself."[4]

The prayer is cited by Niebuhr in his book: The Essential Reinhold Niebuhr: Selected Essays and Addresses,[5] and by Niebuhr's daughter, Elisabeth Sifton, in her book The Serenity Prayer: Faith and Politics in Times of Peace and War:[6] Sifton thought that he had first written it in 1943; his wife wrote in an unpublished memorandum that it had been written in 1941 or 1942, adding that it may have been used in prayers as early as 1934, although it was not then in circulation.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Mr.Jhonz on 05 August 2009, 10:05:34 PM
Alam itu tidak memihak;alam tidak di sanjung oleh doa.alam tidak menghibahkan kemurahan khusus apa pun atas permintaan.manusia bukanlah makhluk yang jatuh,melainkan malaikat yang bangkit. Doa terjawab oleh kekuatan pikiran mereka sendiri

Doa yg patut umat buddha panjatkan..
semoga aku tak berdoa untuk dijauhkan dari marahabaya,
tapi berdoa agar tak takut menghadapinya
semoga aku tak berdoa untuk diredakan dari rasa sakit,
tapi demi hati yang menaklukkannya.
Semoga aku tak rindu di selamatkan dari rasa takut,
tapi bisa mengandalkan kesabaran
untuk memenangkan kebebasanku.

dalam buku 'what buddhists believe'
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 06 August 2009, 08:22:55 AM
Bagaiman berdoa yang baik, ini adalah contoh ceritanya.


Mengutuk dan Mendoakan Kebaikan

Kejengkelan memenuhi dada. Hambatan datang dari hati sendiri. Dengan mengutuk akan menderita kerugian. Dengan memberi restu segala sesuatu akan jadi lancar.

Saat mengemudikan mobil, kebanyakan orang Barat sangat taat pada peraturan, juga sangat sopan, karena itu bila mengetahui ada seorang pengemudi hendak berpindah jalur, acapkali pengemudi lain otomatis akan mengalah dan memberikan jalan. Oleh karenanya jika saat sedang mengemudikan mobil mereka menjumpai pengemudi yang mengemudikan mobil dengan kasar (tidak tahu adat), mereka merasa sangat tidak nyaman, bahkan bisa menjadi emosional.

Suatu hari ketika David sedang mengemudikan mobil ke kantor, sepanjang perjalanan menemui kemacetan, kecepatan mobil tidak bisa tinggi, saat itu tiba-tiba datang sebuah mobil secara kasar memotong jalannya dan memaksa masuk di depan mobilnya.

David yang saat itu sudah agak resah tak kuasa menahan mulutnya telah mencetuskan makian “sialan!”. Dalam hatinya segera mengutuk, “Kurang ajar, semoga perjalananmu menjumpai kemacetan besar, biar saja dan rasain terlambat masuk kantor.”

Ternyata sebagaimana harapan David, sepanjang perjalanan mengalami kemacetan besar, mobil yang berada tepat di depan mobil David benar-benar hanya bisa berjalan pelahan-lahan, kelihatannya pengemudinya harus terlambat sampai di kantor, David yang membuntut di belakang mobil itu tertawa dalam hati, dia sangat gembira  bahwa kutukannya itu menjadi kenyataan.

Pada akhirnya, orang yang dikutuk David itu benar-benar terlambat atau tidak David tidak tahu pasti. Tetapi ketika David tiba di kantor, dia sendiri sudah terlambat hampir setengah jam lamanya.

Ketika David sedang mencetak kartu absennya, tiba-tiba dia mendapatkan bahwa dirinya sangat menggelikan, bagaimana dia sampai bisa mengutuk mobil yang berada tepat di depannya dan yang berada tepat satu jalur dengannya supaya menemui kemacetan? Bukankah ini sama saja dengan mengutuk diri sendiri?

David berpikir lagi, jika sampai kutukannya itu cukup serius, membuat orang yang berada di depan mobilnya itu mengalami kecelakaan, maka kemungkinan besar dirinya juga akan terlibat dalam tabrakan itu, ikut tertimpa kesialan, walaupun mungkin saja tidak ikut tertabrak, tetapi mungkin akibat dari kejadian ini menjadikan perjalannya tertunda lebih lama lagi, mungkin keterlambatan yang terjadi bukan hanya setengah jam saja.

Maka David lalu berpikir seharusnya dia memberi restu orang yang berada di depannya, mengharapkan dia selamat sepanjang perjalanan, bisa melaju dengan lancar, dengan demikian dia yang berada di belakang mobil itu, juga bisa seperti orang yang berada di depannya melaju dengan cepat tanpa hambatan, dan dapat tiba di kantor tepat pada waktunya.

Setelah pikirannya terbuka, David berjanji kepada dirinya sendiri, lain waktu jika menjumpai keadaan semacam ini, sekalipun merasa sangat jengkel juga harus merestui, merestui orang yang berada di depannya agar bisa lancar sepanjang perjalanan, jika orang lain lancar dia sendiri juga lancar, orang lain selamat dia sendiri juga akan selamat.

Lagi pula dengan berbuat demikian, paling tidak, tidak akan bisa membuat diri sendiri jadi kesal, dan bisa mempertahankan perasaan riang bergembira ketika sampai di tempat kerja.

Seringkali saat berada di puncak kemarahannya, seseorang bisa kehilangan nalarnya, dia menjadi tidak jelas dengan keadaan dia yang sebenarnya, sering-sering tidak sadar dengan tindakan yang telah dilakukan, kemungkinan besar akan bisa merugikan bukan hanya diri sendiri tetapi juga pihak lain, karena jika kita bersama-sama berada di atas satu perahu, jika perahu ini karam, maka secara otomatis kita akan bersama-sama tenggelam ke dalam air.

Oleh sebab itu, mengapa tidak bermurah hati ? Daripada mengutuk, lebih baik kita mendoakan hal yang  baik bagi orang lain. Dengan demikian bukan saja dalam hati kita tidak akan terpendam hawa amarah, tetapi ketika kita hati kita tidak jadi marah, kita juga akan merasakan betapa anggun sikap kita ini.
Selain itu ketika kita bisa dengan berkepala dingin menghadapi suatu masalah, seringkali masalah itu bisa berubah dengan sendirinya menjadi lancar, mungkin itulah yang dikatakan dengan “sesuatu dapat berubah menjadi keberuntungan adalah seiring dengan adanya perubahan hati!”

Semoga Bermanfaat.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: williamhalim on 06 August 2009, 08:59:09 AM
IMO,
kata 'Berdoa' secara umum sudah diindikasikan ke: 'permohonan/syukur ke makhluk adikuasa'.
Jadi, jika ingin dikaitkan dengan 'aspirasi pikiran baik' / pancaran metta dalam Buddhism, lebih baik istilahnya kita ganti menjadi, misalnya:

~ Aspirasi pikiran baik
~ Memancarkan metta
~ Metta Bhavana
~ dll

Dengan menggunakan istilah yg lebih spesifik ini, diharapkan ke-bias-an fungsi 'doa' dalam Buddhisme bisa berkurang dan lebih fokus.

::
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 06 August 2009, 09:27:50 AM
IMO,
kata 'Berdoa' secara umum sudah diindikasikan ke: 'permohonan/syukur ke makhluk adikuasa'.
Jadi, jika ingin dikaitkan dengan 'aspirasi pikiran baik' / pancaran metta dalam Buddhism, lebih baik istilahnya kita ganti menjadi, misalnya:

~ Aspirasi pikiran baik
~ Memancarkan metta
~ Metta Bhavana
~ dll

Dengan menggunakan istilah yg lebih spesifik ini, diharapkan ke-bias-an fungsi 'doa' dalam Buddhisme bisa berkurang dan lebih fokus.

::

Tentu saya setuju dengan opini anda, karena yang saya maksud dengan cerita diatas bahwa doa adalah Mengkondisikan Pikiran, kalau doa diartikan sebagai permohonan kepada adikuasa, maka cerita tersebut menjadi rancu dan salah, karena adikuasa menjadi pelaku kejahatan dan ikut mengutuk.
Sebenarnya david telah mengkondisikan pikiran secara negatif terhadap kemacetan karena keegoan saja ( saya lancar, yang lain boleh macet ), akhirnya menyadari kondisi pikiran negatif tentu merugikan diri sendiri misalnya kemarahan, akhirnya menyadari kesalahan tersebut

Memang menjadi kenyataan bahwa di Indonesia bahwa umat yang terkonsep dengan kata doa sebagai permohonan kepada adikuasa, tentu hal ini menjadi tidak Buddhistik, karena memang butuh waktu untuk merubah konsep. Karena pemakaian kata doa masih sering didengar dikalangan Buddhis ( walaupun mengerti tidak demikian adanya ). Memang dibutuhkan suatu padanan kata untuk merubah konsep tersebut.   
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: williamhalim on 06 August 2009, 11:59:46 AM
^
ya Bro Change...

Satu lagi kasus yg mirip ini yaitu penggunaan istilah: Tuhan.

Sudah menjadi pandangan umum bahwa 'Tuhan' adalah sesosok Makhluk Adikuasa yg mempunyai power tak terbatas, yg menciptakan semesta dan menentukan kehidupan kita. Sudah umum bahwa banyak yg menyandarkan keluh kesah dan doa nya kesosok 'Tuhan' ini.

Dalam Buddhisme, pengertian Tuhan begini tentu saja sungguh jauh berbeda, bila mau dikaitkan, maka:
~ Tuhan sebagai pengatur nasib kita, dalam Buddhisme = Kamma / diri sendiri
~ Tuhan sebagai pengatur semesta, dalam Buddhisme = Niyama
~ Tuhan sebagai Tujuan Akhir, dalam Buddhisme = Nibbana
~ Tuhan adalah Kehidupan itu sendiri, dalam Buddhisme = Dhamma

Dapat dilihat, apa yg oleh umat awam dianggap Tuhan, dalam Buddhisme mempunyai istilah / pengertian yg berbeda. Pemaksaan penggunaan istilah 'Tuhan' ke dalam Ajaran Buddha malah akan membingungkan umat. Saya lebih memilih untuk menggunakan istilah yg jelas, misalkan: Nibbana untuk menunjukkan tujuan umat Buddha, ketimbang: Tuhan/Ketuhanan.

Kita mengerti bila disaat dulu, ada tekanan besar dalam perpolitikan di Indonesia, sehingga penggunaan kata Tuhan/Ketuhanan tidak bisa dihindari -suatu keharusan- Akhirnya disepakati mendekatkan pengertiannya ke Buddhisme.

Namun, disaat sekarang, dimana kondisi sudah lumayan terbuka, apa salahnya kita kembali menggunakan istilah2 Buddhisme yg benar, agar umat bisa lebih mudah memahami Ajaran Buddha.

Tidak perlu digembar-gemborkan keluar bahwa "Buddhisme tidak mengakui adanya Tuhan Personal...bla2", namun cukup melakukan perubahan dalam intern kita. Buku2 mulai dicetak menggunakan istilah yg benar, misalnya: Nibbana untuk menggantikan Ketuhanan Yang Maha Esa, Niyama untuk menjelaskan hukum alam semesta, Kamma/diri sendiri untuk menjelaskan penyebab kesengsaraan kita... dstnya...

Saya telah bbrp kali menyaksikan sendiri, batapa kesulitannya pembimbing Dhamma mempertahankan istilah "Ketuhanan Yang Maha Esa" ketika menjelaskan "Nibbana" kepada umat.... Pembimbing Dhamma akan terlihat berputar2 dan tidak berani memberikan jawaban yg kuat, akhirnya umat tidak puas atas penjelasan tsb.

::





Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 12:44:57 PM
Tidak perlu digembar-gemborkan keluar bahwa "Buddhisme tidak mengakui adanya Tuhan Personal...bla2", namun cukup melakukan perubahan dalam intern kita. Buku2 mulai dicetak menggunakan istilah yg benar, misalnya: Nibbana untuk menggantikan Ketuhanan Yang Maha Esa, Niyama untuk menjelaskan hukum alam semesta, Kamma/diri sendiri untuk menjelaskan penyebab kesengsaraan kita... dstnya...

Saya telah bbrp kali menyaksikan sendiri, batapa kesulitannya pembimbing Dhamma mempertahankan istilah "Ketuhanan Yang Maha Esa" ketika menjelaskan "Nibbana" kepada umat.... Pembimbing Dhamma akan terlihat berputar2 dan tidak berani memberikan jawaban yg kuat, akhirnya umat tidak puas atas penjelasan tsb.

::

Liat di KDAB minggu ke-6 yah, ko?  ;D
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: williamhalim on 06 August 2009, 01:29:26 PM
Saya telah bbrp kali menyaksikan sendiri, batapa kesulitannya pembimbing Dhamma mempertahankan istilah "Ketuhanan Yang Maha Esa" ketika menjelaskan "Nibbana" kepada umat.... Pembimbing Dhamma akan terlihat berputar2 dan tidak berani memberikan jawaban yg kuat, akhirnya umat tidak puas atas penjelasan tsb.

::

Liat di KDAB minggu ke-6 yah, ko?  ;D

Sy lupa di minggu keberapa... tapi memang beberapa kali di KDAB, Bro Markos :D

::
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 07 August 2009, 09:01:27 AM
Maaf, kepanjangan KDAB apa ? Maklum member baru.

Sebenarnya konsep Tuhan yang terukir pada Buddhis tersebut selain faktor lingkungan, juga merupakaan faktor alamiah yang dibawa oleh setiap manusia sejak dari kecil. Jika kita perhatikan bagaimana seorang anak kecil/ mungkin juga orang dewasa ( termasuk manusia purba ) dalam menyelesaikan suatu masalah, maka dalam pikiran anak tersebut selalu memunculkan satu tokoh abstrak ( bukan harus Tuhan ) yang akan memberikan perlindungan terhadap anak tersebut, sehingga merasa aman dan terselamatkan. Pada saat berproses menuju kedewasaan, pikiran anak yang telah terkonsep dipengaruhi dengan konsep Tuhan Abstrak dan kemudian lingkungan yang ada kebetulan sesuai dengan karakter yang terbentuk pada si anak. Perilaku ini akan terbawa sampai mati, jika anak tersebut tidak menemukan KEBENARAN.

Sederhananya adalah film doraemon, secara tidak dasar telah mengkonsep pikiran anak tersebut bahwa tokoh abstrak yang diidolakan harus selalu muncul dalam kehidupannya. Sehingga pada saat dewasa, keinginan tersebut muncul dalam pencarian ajaran yang dianggap sebagai doraemon( penyelesaian secara instan ).

Memang butuh waktu, agar pikiran manusia bisa terbuka mengenai konsep Nibbana. Tentu semua ini adalah perjuangan. maka pribahasa mengatakan " Lebih baik terlambat, daripada tidak pernah." Dan melalui forum ini telah memberikan contoh untuk memulai memberitahu KEBENARAN yang sebenarnya dan diikuti oleh forum Buddhis lainnya. Jika memungkinkan buku-buku Buddha Dhamma yang telah beredar lama, pada saat dicetak ulang, dilakukan revisi.  

Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: CHANGE on 07 August 2009, 10:09:46 AM
Hanya sekedar berdiskusi,

Maaf saya kutip ulang semua posting yang ada tulisan doa

Kutipan dari

Judul thread doggie
Bagaimana berdoa yang benar… menurut Buddhis


CHANGE
Dalam perjalanan menuju peperangan, mereka berhenti di sebuah kuil Shinto. Sesudah berdoa di dalam kuil,

reborn
Berdoa yg benar adalah dengan sati.


Mr.Johnz
Doa yg patut umat buddha panjatkan..
semoga aku tak berdoa untuk dijauhkan dari marahabaya,
tapi berdoa agar tak takut menghadapinya
semoga aku tak berdoa untuk diredakan dari rasa sakit,
tapi demi hati yang menaklukkannya.
Semoga aku tak rindu di selamatkan dari rasa takut,
tapi bisa mengandalkan kesabaran
untuk memenangkan kebebasanku.
dalam buku 'what buddhists believe'

Kita tahu bahwa perkataan doa adalah seolah-olah memohon dan meminta kepada adikuasa dan tidak Buddhistik, tetapi pada kenyataan kita masih terbiasa menggunakan kata “doa” secara tidak disadari karena telah terkonsep dari dulu, tentu untuk murid Buddha ( yang sudah mengerti ), hal ini tidak menjadi masalah, karena mengerti hakikat “doa” menurut Buddhis.

Tetapi tentu ini menjadi masalah bagi Buddhis KTP dan Buddhis pemula, karena kata “doa” sering digunakan akan mengukir lebih dalam mengenai adanya sosok adikuasa dan membenarkan konsep adikuasa. Karena sesuatu ucapan yang diulang-ulang dan akan menpengaruhi kebiasaan seorang umat baru. Jadi pada saat umat mulai belajar konsep kata “doa” selalu dan bahkan tidak sengaja ditanamkan melalui ucapan, baik dalam vihara, forum atau lingkungan. Hal ini tentu memperlambat pengembangan Buddhisme

IMO,

Bagi saya pribadi kata “ doa “ memberikan konotasi negative dan positif ( konsep negatif dan positif )

Kutipan
Johsun ( maaf, bukan menyalahkan ). Doa seperti ini mempertebal keegoan, konsep negatif

ini doa nya tidak benar,kalo qw yg berdoa maka aqu akan brkata, semoga saya tidak terlambat dan tidak tersandung di perjalanan, apabila sy terlambat maka mudahan yg lain juga terlambat, atau setidaknya saya dimaklumi karna keterlambatan tsb.

CHANGE ( maaf, bukan memuji ) . Doa seperti ini mengikis keegoan, konsep positif

Mengenai doa anak tersebut, jika saya yang harus berdoa, maka saya akan berkata, seandainya saya terlambat, maka jadikan keterlambatan ini sebagai pelajaran bagi saya untuk merubah diri saya menjadi lebih baik dikemudian hari, sehingga saya dapat memberikan keteladanan yang baik untuk yang lainnya dikemudian hari.

Bagi Buddhis KTP dan pemula, tetap mengartikan adanya sosok adikuasa dalam 2 doa tersebut. Padahal doa ini hanya untuk mengkondisikan pikiran.

Yang ingin saya simpulkan apakah kita sebagai Buddhis tidak bisa menghilangkan kebiasaan penggunaan kata “DOA “ yang terkonsep ini dalam lingkungan Buddhis.

Bro William telah memaparkan beberapa padanan kata pengganti doa.
Mungkin saya tambahkan yang lainnya misalnya Ber Metta Karuna ( Ber MK ) artinya memancarkan cinta kasih dan kasih sayang. CMIIW

Contoh yang disanding dengan doa diatas :
Saya ber MK semoga keterlambatan ini sebagai pelajaran bagi saya untuk merubah diri saya menjadi lebih baik dikemudian hari, sehingga saya dapat memberikan keteladanan yang baik untuk yang lainnya dikemudian hari ( hanya konsep positif, karena konsep negative tidak bisa disandingkan dengan kata MK),

Contoh yang paling ngawur :
Saya ber MK semoga saya tidak terlambat dan tidak tersandung di perjalanan, apabila sy terlambat maka mudahan yg lain juga terlambat, atau setidaknya saya dimaklumi karna keterlambatan tsb. Ybs akan kehilangan konsentrasi pada saat mengucapkan kalimat ini, karena ada positif dan negative ( pertebal dan mengikis keegoan dalam satu kalimat ), sehingga kalimatnya tidak nyambung. Bahkan kesulitan melanjutkan.

Berarti setiap Ber MK untuk Buddhis KTP dan pemula, secara bertahap telah menciptakan konsep positif dalam pikiran.




Kesimpulannya : apakah ada yang punya usul terhadap kata “ doa ‘ ini, hanya diskusi saja. Untuk merubah kebiasaan yang telah terkonsep ini memang butuh waktu.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: williamhalim on 07 August 2009, 10:25:55 AM
Maaf, kepanjangan KDAB apa ? Maklum member baru.

KDAB = Kursus Dasar Agama Buddha

Yakni suatu program yg diadakan oleh Buddhayana/MBI (<---cmiiw) untuk memperkenalkan Ajaran Buddha yg sesungguhnya kepada umat. Program ini gratis, cukup diminati (terutama kaum tua) dan sangat bermanfaat.

Pengajaran ini disusun dalam bentuk gambar (powerpoint). Tiap kali hadir diajarkan satu Pelajaran (mis: 4Noble Truth) yg terdiri atas 2 atau 3 lembar kertas bergambar. Sangat efektif dan mudah dimengerti (audience friendly). Programnya setiap rabu malam (jam 7:30 sd jam 9:00)
selama 14 minggu berturut2. Selesai 14 minggu, akan dimulai lagi dari awal.

Menurut saya, Theravada dan Mahayana dapat meniru langkah ini, karena cukup bermanfaat.

::
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Ekaprasetya on 04 September 2009, 03:55:57 PM
Kalau misalnya kita berdoa untuk memohon maaf atas dosa yang kita lakukan (walaupun tahu bahwa kamma tetap akan kita peroleh) bagaimana? kalau dari saya, saya merasa bahwa itu adalah memohon pengampunan karena telah melakukan dosa di depan mata-Nya.

Kalau saya berdoa, biasanya isinya sebagai berikut:
1. Berterima kasih karena telah diberikan hidup pada hari ini,
2. Memohon maaf atas perbuatan dosa yang telah saya lakukan,
3. Memohon bantuan-Nya agar dapat menjalankan hari ini dengan benar.
Kalau saya berdoa di depan dewa-dewi, biasanya saya hanya memohon agar dibantu disampaikan doa saya ke Tuhan atau memohon dewa-dewi agar membantu saya agar dapat menjalankan hari ini dengan benar.

Tentu saja semua doa tersebut sia-sia kalau tidak ada bentuk nyata dalam kehidupan.  ;)

Bagaimana menurut saudara-saudara?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: markosprawira on 04 September 2009, 04:15:21 PM
Sayang sekali bro...... dalam Buddhism, tidak ada Tuhan seperti yang anda maksud

Itu sudah jelas disebutkan dalam Aganna Sutta mengenai maha brahma yg merasa dirinya hidup sangat lama, yg melihat mahluk2 lain lahir dan mati sehingga dia merasa sebagai pencipta
dan mahluk2 yg lahir, melihat sang brahma yg sudah ada dari pertama

itu asal muasal munculnya Tuhan yg anda maksudkan.....
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Ekaprasetya on 04 September 2009, 04:37:56 PM
oic...
jadi kalau saya berdoa ke siapa? Sang Budha?

Maklum... masih Budha KTP  :-[
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: William_phang on 04 September 2009, 04:42:29 PM
oic...
jadi kalau saya berdoa ke siapa? Sang Budha?

Maklum... masih Budha KTP  :-[

saya rasa tidak perlu meminta-minta kepada siapa-siapa...diri sendirilah pelindung sejati.

Aku berhadapan dengan karmaku sendiri, aku terlahir oleh karmaku sendiri, aku pewaris karmaku sendiri, aku pemilik karmaku sendiri.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Ekaprasetya on 04 September 2009, 04:46:47 PM
Ohhh... saya tidak berdoa untuk meminta sih, tetapi untuk berterimakasih atas apa yang telah diberikan oleh Sang Pencipta....

Saya tahu sih kalau saya harus berhadapan dengan karma saya sendiri, tetapi apakah tidak ada sosok Yang Maha Kuasa di Budhism?

Thanks.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 September 2009, 04:49:13 PM
terima kasih ???

mank siapa yg ngasih? ngasih apa?
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Ekaprasetya on 04 September 2009, 04:51:57 PM
Barusan baca yang di atas, maaf2...

~ Tuhan sebagai pengatur nasib kita, dalam Buddhisme = Kamma / diri sendiri
~ Tuhan sebagai pengatur semesta, dalam Buddhisme = Niyama
~ Tuhan sebagai Tujuan Akhir, dalam Buddhisme = Nibbana
~ Tuhan adalah Kehidupan itu sendiri, dalam Buddhisme = Dhamma

Berarti lebih ke arah meminta bantuan dan dukungan Niyama untuk dapat mengingatkan kita agar dapat menjalankan Kamma baik??
bisa tidak kalau begitu??

Maaf agak rancu dengan beberapa agama lain...
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: hatRed on 04 September 2009, 04:52:56 PM
=))

minta bantuan....

boleh kok om ;)  aye juga kadang minta bantuan om Forte kalo nanya obat/kesehatan.. ;D

minta bantuan itu wajar lah...

cuman yg gak wajar tuh minta bantuan ke batu buat ngasih duit =))
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: Ekaprasetya on 04 September 2009, 05:01:29 PM
Huhuhu... maaf, masih dangkal banget soalnya nih... makanya lagi mau belajar  :-[

di atas disebutkan:
~ Aspirasi pikiran baik  --> bersyukur kepada Niyama
~ Memancarkan metta
~ Metta Bhavana        --> menginginkan kondisi orang-orang lain agar selalu dalam kondisi baik
~ dll

maksud saya itu berdoa untuk hal-hal tersebut... hehehe... :)

tapi diusahakan agar tidak memohon ya? karena apa yang kita peroleh berdasarkan Kamma kita?
CMIIW.
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: K on 23 September 2009, 10:40:51 PM
mo ikutan nimbrung cm share pengalaman pribadi aja..

biasa saya ucapkan doa hanya untuk orang tua.. dan nyamuk..
kalo untuk orang tua dah jelas lah.. ga usa dijelasin kira2 begitulah *standard mode: on*

dan kalo di kamar banyak nyamuk.. saya baru berdoa..
"nyamuk2 saya mau tidur, jangan gigit saya dulu..
nanti kalau saya ud tidur baru boleh gigit deh.."
kira2 kyk gt.. so far lancar tuh.. jarang digigit nyamuk ;)

based on true story.. hehe..
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: johan3000 on 23 September 2009, 10:57:07 PM
mo ikutan nimbrung cm share pengalaman pribadi aja..

biasa saya ucapkan doa hanya untuk orang tua.. dan nyamuk..
kalo untuk orang tua dah jelas lah.. ga usa dijelasin kira2 begitulah *standard mode: on*

dan kalo di kamar banyak nyamuk.. saya baru berdoa..
"nyamuk2 saya mau tidur, jangan gigit saya dulu..
nanti kalau saya ud tidur baru boleh gigit deh.."
kira2 kyk gt.. so far lancar tuh.. jarang digigit nyamuk ;)

based on true story.. hehe..


itu kebetulan nyamuk lelaki,

hanya nyamuk betina yg bisa menggigit
Title: Re: BAGAIMANA BERDOA YANG BENAR?
Post by: markosprawira on 24 September 2009, 12:52:29 PM
Barusan baca yang di atas, maaf2...

~ Tuhan sebagai pengatur nasib kita, dalam Buddhisme = Kamma / diri sendiri
~ Tuhan sebagai pengatur semesta, dalam Buddhisme = Niyama
~ Tuhan sebagai Tujuan Akhir, dalam Buddhisme = Nibbana
~ Tuhan adalah Kehidupan itu sendiri, dalam Buddhisme = Dhamma

Berarti lebih ke arah meminta bantuan dan dukungan Niyama untuk dapat mengingatkan kita agar dapat menjalankan Kamma baik??
bisa tidak kalau begitu??

Maaf agak rancu dengan beberapa agama lain...


dear Eka,

mungkin yg perlu diperjelas adalah bahwa berbeda dengan paham lain dimana mereka percaya akan adanya "kekuatan eksternal", utk melihat ke "luar diri"

Buddhism justru mengajarkan untuk insight, melihat ke dalam diri sendiri..... itu kenapa hasil dari vipassana/insight meditation adalah mengetahui hakekat sesungguhnya dari fisik dan batin, bukan utk menyatu dengan kekuatan eksternal, dsbnya

dalam hal niyama, bukan kita meminta "mereka" utk membantu dan mendukung melainkan kita yang mengkondisikan agar tercipta kondisi yg mendukung.

singkatnya ada hukum Law of Attraction dimana jika anda berprilaku baik maka akan mengkondisikan berbuahnya kamma vipaka yg baik juga
sebaliknya jika anda berprilaku jahat, juga akan mengkondisikan berbuahnya kamma vipaka yg buruk

karena itu, ketimbang menyama2kan konsep buddhism dengan paham lain, lebih baik jika kita bisa mengeksplorasi dan mengenali bagaimana keselarasan dalam buddhism itu