Yuuk....Kita teman2, drpd cma ide2 mendtah, gmn klo ide2 mentah itu kita matangin??
Gw ada usul, kebetulan untuk mengenai koneksi dan sumber dana, gw bisa cari...Kebetulan lg ada hub bisnis, sama GM Jitec..Klo soal nyari dukungan dari media pun isa dicari...
Tapi sebelum itu semua jalan, harus ada "wadah" resmi,agar isa tetap mendukung rencana pembangunan sekolah Buddhis...
Gw sih ada beberapa alternatif pilihan;
1. Membuat Yayasan sendiri yang independen...
Untuk ini proses-ny cukup sulit dan rumit.Hampir setara dengan pembuatan PT.Mendirikan yayasan harus ada dana awal, AD-RT, anggota-nya pun harus jelas.Trus, setiap anggota pu harus "bekerja" secara full time, supaya Yayasannya kaga amburadul pada saat perjalanan k depannya...
2. Numpang dengan Yayasan atao organisasi resmi yang ada...
Dari pilihan ini, kita bisa ikut bergabung dgn organisasi yang sudah ada, cma kita bisa sebagai "anak" organisasi yang khusus menangani masalah sekolah.Kendalanya ialah, sebagai anak organisasi, kita harus tunduk dengan peraturan dgn organisasi yang bersangkutan. Sisi positifnya ialah, anak organisasi ini bisa lebih mudah dan lebih fokus dalam mengurusi masalah sekolah, dan tidak ikut campur mengenai masalah politik internal organisasi.
Trus, pilihan yayasan ato organisasi jg ada bnyk..
1. ada organisasi budaya yang cukup besar dan memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam perekonomian seperti PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghua Indonesia), dan INTI.
2. Ada organisasi yang berbasis agama seperti WALUBI, SMI , Pemuda Theravada, dll...
3. Ada organisasi berbasis sosial seperti Tsu Chi.
Menurut rekan2 sendiri gmn?