Orang-Orang Yang Takut Mati (Kajian Atas Abhaya Sutta)Brahmana Janussoni berkata, “Aku sampai pada satu kesimpulan: Tak ada orang yang tak takut mati”.
Shakhyamunibuddha, “Sebenarnya ada yang takut, tapi ada pula yang tak.”
Ada 4 orang yang takut mati:
1. Ada orang yang belum menyelesaikan penghilangan nafsu, keinginan, hobi, dan kecanduannya akan seks, lalu datang penyakit serius padanya. Dalam susahnya, ia berpikir, “wah, aku tak bisa ngeseks lagi”. Ia meratapi kehilangannya.
2. Ada orang yang belum menyelesaikan penghilangan nafsu, keinginan, hobi, dan kecanduannya pada kebagusan fisiknya, lalu datang penyakit serius padanya. Dalam susahnya, ia berpikir, “wah, aku tak keren lagi”. Ia meratapi kehilangannya.
3. Ada orang yang belum terlatih melakukan hal-hal baik, benar, dan berguna. Tak pernah melindungi yang lemah, malah terus berbuat salah, jahat, dan kejam. lalu datang penyakit serius padanya. Dalam susahnya, ia berpikir, “wah, aku belum melakukan hal-hal baik, benar, dan berguna. Tak pernah melindungi yang lemah, malah terus berbuat salah, jahat, dan kejam. Aku pasti masuk neraka.” Ia meratapi kehilangannya.
4. Ada orang yang belum masuk agama yang benar (agama buddhi) lalu datang penyakit serius padanya. Dalam susahnya, ia berpikir, “aku masih belum masuk agama benar sudah mati”. Ia meratapi kehilangannya.
Ada 4 orang yang tak takut mati:
1. Ada orang yang sudah menyelesaikan penghilangan nafsu, keinginan, hobi, dan kecanduannya akan seks, lalu datang penyakit serius padanya. Dalam sakitnya, ia berpikir, “aku sudah bebas dari seks”. Ia mati dengan tenang.
2. Ada orang yang sudah menyelesaikan penghilangan nafsu, keinginan, hobi, dan kecanduannya pada kebagusan fisiknya, lalu datang penyakit serius padanya. Dalam sakitnya, ia berpikir, “sudah saatnya aku mati”. Ia mati dengan tenang.
3. Ada orang yang sudah terlatih melakukan hal-hal baik, benar, dan berguna. Juga melindungi yang lemah, dan cuma berbuat yang benar, baik, mulia. lalu datang penyakit serius padanya. Dalam sakitnya, ia berpikir, “aku sudah melakukan hal-hal baik, benar, dan berguna. Juga melindungi yang lemah, dan cuma berbuat yang benar, baik, mulia. Aku akan ke surga.” Ia mati dengan tenang.
4. Ada orang yang sudah masuk agama buddhi lalu datang penyakit serius padanya. Dalam sakitnya, ia berpikir, “aku sudah berada di agama yang benar”. Ia mati dengan tenang.
Brahma Janussoni berkata, “menakjubkan, Tuan Gotama! Menakjubkan. Tuan, melalui banyak alasan yang masuk akal, sudah membuat Dhamma menjadi jelas. Mulai sekarang aku berlindung pada Buddha, Dhamma, Sangha.”