//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia  (Read 47032 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #15 on: 08 March 2010, 08:42:51 PM »
well, sebagi umat kita harus memandang jernih dan berpikir bijaksana tentang ada nya perbedaan perbedaan ini yak mirip Budhayana dah. kalau tidak mau di bawa kemana Buddha indonesia kalo atas dan bawah berantem semua.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #16 on: 08 March 2010, 08:47:02 PM »
well, sebagi umat kita harus memandang jernih dan berpikir bijaksana tentang ada nya perbedaan perbedaan ini yak mirip Budhayana dah. kalau tidak mau di bawa kemana Buddha indonesia kalo atas dan bawah berantem semua.

bukan soal berantem saya rasa ini masalah ego dan bukan ego..
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #17 on: 08 March 2010, 09:41:54 PM »
Saya ingin memberikan sedikit komentar tentang penahbisan ulang. Sebenarnya yang terjadi, bukanlah penahbisan ulang atau reordinasi. Yang ada adalah konfirmasi keanggotaan secara resmi. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Sri Lanka juga berlaku hal tersebut. Dalam vinaya, hal itu disebut sebagai dalhikamma. Yang bertujuan untuk mengkonfirmasi kenggaotaan bhikkhu tersebut, bahwa secara vinaya mereka adalah sah dan akan tunduk kepada vinaya dan vatta yang berlaku dalm kelompok tersebut. Vassa bhikkhu tersebut tetap akan dipertahankan sepanjang dalam perjalanannya menjadi bhikkhu tidak ada kecacatan. Apabila ada kecacatan, legal procedure akan diambil, seperti tidak mengakui kevalidan vassa bhikkhu tersebut.

Yap, memang harusnya demikian..... tapi yang menjadi pertnyaan adalah apakah bhikkhu2 tersebut hanya dikonfirmasi melalui daḷhikamma ataukah memang benar2 ditahbis ulang, hilang keseniorannya dan kembali dari awal....

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #18 on: 08 March 2010, 10:01:16 PM »
Saya ingin memberikan sedikit komentar tentang penahbisan ulang. Sebenarnya yang terjadi, bukanlah penahbisan ulang atau reordinasi. Yang ada adalah konfirmasi keanggotaan secara resmi. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Sri Lanka juga berlaku hal tersebut. Dalam vinaya, hal itu disebut sebagai dalhikamma. Yang bertujuan untuk mengkonfirmasi kenggaotaan bhikkhu tersebut, bahwa secara vinaya mereka adalah sah dan akan tunduk kepada vinaya dan vatta yang berlaku dalm kelompok tersebut. Vassa bhikkhu tersebut tetap akan dipertahankan sepanjang dalam perjalanannya menjadi bhikkhu tidak ada kecacatan. Apabila ada kecacatan, legal procedure akan diambil, seperti tidak mengakui kevalidan vassa bhikkhu tersebut.

Yap, memang harusnya demikian..... tapi yang menjadi pertnyaan adalah apakah bhikkhu2 tersebut hanya dikonfirmasi melalui daḷhikamma ataukah memang benar2 ditahbis ulang, hilang keseniorannya dan kembali dari awal....
Seperti yang terjadi pada Bhante Dhiraratano, beliau tidak kehilangan vassanya kok setelah pulang dari Burma dan mendapatkan Daḷhikamma.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #19 on: 09 March 2010, 06:43:51 PM »
well mari berharap theravada indonesia tidak hanya ada sekte dhammayutika saja, hingga bisa memberi warna bagi theravada indonesia ( kalo satu warna doang bisa bisa seperti pake kacamata kuda) dan apa yang terjadi pada Bhante ashin jinarakitha adalah hal yang tak pantas di lakukan SEMOGA HAL INI TIDAK TERULANG.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #20 on: 09 March 2010, 07:39:48 PM »
well mari berharap theravada indonesia tidak hanya ada sekte dhammayutika saja, hingga bisa memberi warna bagi theravada indonesia ( kalo satu warna doang bisa bisa seperti pake kacamata kuda) dan apa yang terjadi pada Bhante ashin jinarakitha adalah hal yang tak pantas di lakukan SEMOGA HAL INI TIDAK TERULANG.

apakah hal yang tak pantas yang dilakukan oleh Bhante ashin jinarakhita itu?

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #21 on: 09 March 2010, 07:54:04 PM »
well mari berharap theravada indonesia tidak hanya ada sekte dhammayutika saja, hingga bisa memberi warna bagi theravada indonesia ( kalo satu warna doang bisa bisa seperti pake kacamata kuda) dan apa yang terjadi pada Bhante ashin jinarakitha adalah hal yang tak pantas di lakukan SEMOGA HAL INI TIDAK TERULANG.
STI hingga saat ini tetap satu warna karena STI berharap agar STI lebih mudah diurus keanggotaannya. Secara pribadi, saya bangga dengan STI. Managementnya cukup bagus dan juga diakui oleh oleh negara lain. Suatu ketika datang suatu pernyataan dari Sri Lanka, "Kalau kita ingin belajar bagaimana mengurus sangha agar sangha memiliki menagement yang baik, kita harus belajar kepada STI."
STI mengadapan rapat pimpinan setiap catur wulan dan pesamuan agung sekali dalam setahun. STI mendukung anggota-anggotanya untuk maju, memberikan pendidikan kepada anggotanya juga menjadi perhatian utama. Seperti keberadaan kami berdua di Sri Lanka dan juga bhikkhu-bhikkhu di luar negeri, sepenuhnya berada dalam tanggung jawab Sangha. Semua biaya pendidikan kami juga menjadi tanggung jawab STI. Dari fakta itu, saya merasa bangga berada dalam naungan STI.
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #22 on: 09 March 2010, 08:07:28 PM »
silahkan berbangga diri, aku toh tidak mengatakan hal tersebut memalukan dan tidak patut di banggakan. yang di tekan kan adalah bahwa penghormatan terhadap sekte lain nya dengan tidak mengesampingkan ajaran yang ada dan setiap sekte (dalam hal ini sekte theravada) pasti mempunyai suatu keistimewaan ( dalam hal ini adalah penggalian dhamma mereka) tidaklah patut di hilangkan.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #23 on: 09 March 2010, 08:09:16 PM »
well mari berharap theravada indonesia tidak hanya ada sekte dhammayutika saja, hingga bisa memberi warna bagi theravada indonesia ( kalo satu warna doang bisa bisa seperti pake kacamata kuda) dan apa yang terjadi pada Bhante ashin jinarakitha adalah hal yang tak pantas di lakukan SEMOGA HAL INI TIDAK TERULANG.

apakah hal yang tak pantas yang dilakukan oleh Bhante ashin jinarakhita itu?

tanya mereka apa yang di lakukan terhadap banthe asihn jinarakita.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #24 on: 09 March 2010, 08:11:19 PM »
well mari berharap theravada indonesia tidak hanya ada sekte dhammayutika saja, hingga bisa memberi warna bagi theravada indonesia ( kalo satu warna doang bisa bisa seperti pake kacamata kuda) dan apa yang terjadi pada Bhante ashin jinarakitha adalah hal yang tak pantas di lakukan SEMOGA HAL INI TIDAK TERULANG.

apakah hal yang tak pantas yang dilakukan oleh Bhante ashin jinarakhita itu?

tanya mereka apa yang di lakukan terhadap banthe asihn jinarakita.

oops... jadi ada 'mereka', berarti bhante ashin adalah obyek penderitanya. ok ok, jelas deh.

Offline dhammasiri

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 465
  • Reputasi: 44
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #25 on: 09 March 2010, 08:39:33 PM »
 [at]  Daimond: Saya pikir Daimond perlu mempelajari sejarah sangha di Indonesia secara objektif dari semua Sangha. Karena konsep "Chauvinism", kita menjadi berat sebelah dan tidak memandang semuanya sesuai kenyataan. Siapakah yang mengecap Theravada sebagai atheis, PKI sehingga orang-orang Theravada perlu berurusan dengan pihak berwajib dan juga perlu merumuskan konsep ketuhanan, yang seharusnya tidak perlu?
Kedamaian dunia tidak akan tercapai bila batin kita tidak damai

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.153
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #26 on: 09 March 2010, 08:53:32 PM »
well silahkan berbicara, kita sebagi umat hanya ada di pinggir dan mendoakan semoga semuanya sadar dengan apa yang mereka lalukan.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #27 on: 09 March 2010, 08:56:54 PM »
saya memposting mengenai cerita ini di facebook saya,dan mendapatkan tanggapan sebagai berikut :

message seperti berikut :

dari Thio Kenghin :
Pemiliknya bukan Anton Haliman.
Sewaktu Bhante Sombat menujuk sebidang tanah di daerah Sunter ada sumur tua.
Bhante Sombhat sudah mengetahui pemilik tanah tsb di daerah selatan pintu rumahnya berbentuk Gapura Kerajaan Majapahit di Trowulan dan diruang tamunya ada Patung Dewa Garuda terbuat dari kayu.
Beberapa umat Buddha berkeinginan membeli seluas 10 x 20 M dari Badan Otorita Sunter. dan ditunjuk ke P.T. Agung Podomoro sebagai penguasa karena telah membebaskan tanah tersebut dan membuat Site Plan dan Sarana Penunjang seperti Jalan, Saluran air dan Waduk Sunter.
Mereka datang kesana diketemukan Bpk Anton Haliman.
Bpk Anton Haliman menolak menjual tanah tersebut peruntukannya untuk Vihara, walaupun mengaku ibunya pun Buddhist.
Dalam bayangan Bpk Anton Vihara itu sama seperti Vihara Wan Kiap Sie gg Tepekong Ps Baru dan Vihara Toa se bio Petak Sembilan dimana ibunya suka berkunjung.
Di depan Vihara Wan Kiap Sie ada juga Vihara Kwan Im yang dihuni oleh Cai cie upacara ritualnya pernah diprotes oleh lingkungannya memakai Tambur dan Kecring samapi masuk di koran.
Takut nanti peruntukan Vihara Dhammaccakkha Jaya nanti membuat tanah sekitarnya tidak laku.
Mereka datang kerumah bpk Anton dalam usaha mereka untuk mendapatkan sebidang Tanah tersebut (10 x 20 m), ternya rumah pak Anton pintunya depannya biasa bukan seperti yang digambarkan Bhante Sobhat dan diruang tamunya tidak ada Dewa Garuda.
Atas petunjuk Bhante Sombhat mencari ke daerah selatan dan berputar-putar didaerah jalan Teuku Umar dan jalan Tanjung No 8.
Tiba-2 seorang umat menujuk satu rumah pintu depannya bergaya Bali Rumah itu Jln Tanjung No 8. dan mereka turun berkunjung masuk kerumah tersebut dan mengutarakan maksud tujuannya membeli tanah di daerah Kawasan Badan Otorita Sunter.
Setelah dipersilakan masuk kedalam ruangan Tamu yang besar ternyata ada ukiran patung Garuda dari Bali. tepat seperti yang digambarkan oleh Bhante Sombhat.
Mereka lebih yakin lagi tidak salah alamat. dan ternyata itu rumah seorang Mayor Jenderal Dr, IS mantan penjabat BUMN yang terkenal.
Dengan ramah tamah mereka disambut oleh pemilik tanah.
Dan pemilik tanah menawarkan untuk mengambil satu blok saja. karena peruntukkannya untuk Vihara seperti yang mereka ceritakan tidak seperti bentuk Kelenteng. dan mengatakan dia asalnya dari Palembang yang pernah menjadi pusat Kerajaan Buddhis yang terkenal di Asia.
Mereka yang ingin membeli tanah tersebut terkejut atas tawaran yang diluar jangkauan biaya yang diperkirakan tersedia.
Dan lebih terkejut lagi tanah satu blok bukan untuk dijual tapi akan dihibakan olehnya.
Dan langsung menelepon bpk Anton Haliman untuk melaksanakan surat-2nya yang diperlukan yang akan dibuat di depan Notaris.
Jadi kesimpulan nya ibunda bpk Anton Haliman tidak mendapat informasi yang benar atau bpk Anton Haliman yang menutup informasi yang benar.
Mereka kelompok ini masih hidup.
Harap Sdr. Memperbaikinya informasinya supaya anda punya tulisan menjadi lebih valid

saya balas :

Ok.Nanti dikaji..Krn ada sumbernya,saya no comment,nanti mslh ini saya bw ke forum..Anumodana _/\_

di balas lagi :
Membuat sejarah yang salah juga menyebarkan kebohonganan. nanti cerita anda dianggap bohong juga.

Bhante Sombhat masih sering berkunjung ke Dhammacakkha Jaya.

Tante Mamy yang dijalan Kepu yang menrima tanah itu dari Mayor Jenderal IS masih hidup.

Pertanyaannya terlihat anda mendapatkan cerita dari sumber yang tidak benar.
Apakah anda mendapatkan cerita ini dari Sangha Agung.

buat TS ada comment?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #28 on: 09 March 2010, 09:48:49 PM »
btw, apa yang mereka lakukan terhadap bhante ashin?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sejarah Organisasi Buddhist dan Sangha di Indonesia
« Reply #29 on: 10 March 2010, 12:11:12 PM »
OOT sedikit.
Jika peristiwa sejarah masa kini saja bisa kabur dan terbelah, bagaimana dengan sejarah keseluruhan perkembangan buddhis di dunia ini yg sudah 2500 tahun lamanya?
Seperti yg pernah saya kutipkan dalam sebuah tulisan:

Betapa tidak, bahkan dalam situasi di mana tokoh yang berkaitan dalam kronologi suatu kejadian – yang masih hidup- masih dapat menimbulkan persoalan dalam cara menggambarkan suatu peristiwa secara objektif. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa sesungguhnya lakon-lakon sebuah peristiwa yang berjalan secara detik per detik tidak akan dapat di tayang ulang secara sempurna oleh satu sosok manusia yang berdiri dari paradigma dan cara berpikir yang berbeda dengan individu-individu lainnya. Sejarah, hanyalah bagian satu sisi dari sebuah kronologi peristiwa.   

 _/\_
 

 

anything