Batin
Dalam, interior, sisi dalam, tersembunyi, rahasia. Dalam pemikiran Shii, Ismaili, dan Sufi, Al Quran mengandung dua spek: sisi luar atau makna yang tampak (zahir) dan sebuah sisi dalam atau makna rahasia, seringkali allegorik atau simbolik (batin). Sementara makna tampak dari Quran dapat dipahamai melalui displin tradisional tafsir atau penjabaran, batin hanya dapat dipahami melalui proses hermeneutik yang disebut tawil (interpretasi). Konsep bahwa adanya makna rahasia di dalam Ayat-ayat Al-Quran berkaitan dengan konsep Tuhan sebagai al-Batin, Yang Maha Tersembunyi (Quran 57:3), yang melakukan zat tak-termanifestasikan namun menjadi penopang bagi semua kenyataan yang diciptakannya. Para Ismailis terkenal sebagai Batinis, kemungkinan merujuk pada kecenderungan mereka untuk melakukan interpretasi esoterik terhadap pengalaman spiritual.
Jika menilik dari asal pengertian kata "batin" di atas, dapat diartikan bahwa batin adalah "sisi dalam" atau "internal" dari manusia yang tak tampak dari luar. Lawannya adalah "sisi luar" yang tampak dari luar.