//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "MANUSIA KLONAL"  (Read 17636 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
"MANUSIA KLONAL"
« on: 21 September 2007, 02:24:18 PM »
Manusia Klonal
oleh: Selamat Rodjali

PENDAHULUAN

Pada kesempatan ini, penulis bermaksud mengajak para pembaca untuk merenungkan satu aspek
bioteknologi jika ditinjau dari segi Buddha Dhamma. Memang dalam menelaah aspek tersebut banyak
sekali istilah Dhamma maupun ilmu pengetahuan yang akan dijumpai oleh pembaca, namun penulis
berusaha inenggunakannya sesederhana mungkin, sehingga mudah-mudahan enak 'dicerna.'
Derap perkembangan dan keragaman teknologi (aplikasi ilmu pengetahuan) dirasakan sangat pesat dan
makin canggih. Manusia telah bertahun-tahun digodog oleh keadaan internal maupun eksternal. Buah dan
motifnya secara estafet diteruskan dan dikembangkan oleh generasi selanjutnya.
Produk bioteknologi kini sudah mendekati pasar, sementara komputer sudah memperlihatkan
pengaruhnya di berbagai sektor. Menurut para ekonom dan ilmuwan, dalam dua dasa warsa mendatang,
kedua teknologi di atas, biotek dan komputer, akan mengubah aktivitas dunia seperti halnya mekanisasi
dan kimia terapan mengubahnya pada awal abad ini.
Beberapa bioteknologi yang mungkin akan berperan adalah rekayasa (perakitan) genetik, aplikasi biologi
molekuler, dan perkembangbiakan. Molecular Genetics Inc. di Amerika, pada tahun 1984 mulai
memasarkan antibodi monoclonal yang bisa mencegah diare tertentu yang membunuh sejuta sapi
Amerika dalam setahun (Kompas, Desember 1986). Teknologi perkembangbiakan telah diteliti dan
dikembangkan dengan seksama.
Untuk kesempatan ini, penulis hanya sesbatasi satu aspek biotek yang sedang 'in', terutama di kalangan
pertanian, yiitu teknologi perkembangbiakan (perbanyakan).

TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN

Mungkin sebelum memasuki topik utama yang akan dibahas secara Buddha Dhamma, untuk beberapa
saat pembaca diaiak untuk menelusuri beberapa pandangan yang menyebabkan pesatnya bidang
bioteknologi di -atas mendapat perhatian para ilmuwan maupun usahawan.
Perbanyakan tanaman dengan setek, okulasi, pemisahan rumpun, tunas, biji, umbi dan teknik tradisional
lain telah banyak dikenal. Namun, jika secuil jaringan tumbuh menjadi pohon lengkap dalam jumlah
banyak, tentu bukan hal biasa. Pembudidayaan individu dari sel, jaringan (kumpulan sel) atau organ
(kumpulan jaringan dengan fungsi tertentu) secara terkendali (bebas hama, cendawan, virus, bakteri atau
mikroba lain) dengan lingkungan terkendali pula sehingga tumbuh menjadi individu sempurna, dikenal
sebagai teknologi kultur jaringan.
Teknologi kultur jaringan bertolak dari teori sel yang dikemukakan oleh Matthias Schleiden dan Theodor
Schwann dan sifat totipotensi sel. Sel merupakan penyusun individu (teori sel) dan sel nampu tumbuh
serta berkembang meniadi individu sempurna dengan organ-organ dan jaringanjaringannya (totipotensi
sel).
Beberapa keuntungan teknologi ini bukanlah sekadar fotokopi ' individu 'mirip aslinya' dan bebas penyakit,
tetapi juga dapat menghasilkan individu dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat dan mengatasi
masalah mandul. Selain itu, teknologi ini juga dipakai untuk seleksi individu unggul, memperoleh senyawa
obat-obatan atau untuk industri atau koleksi dan pelestarian individu dengan sifat tertentu.

IDE MANUSIA KLONAL DAN KETAKUTAN KAUM "AGAMIS' (BERAGAMA)

Teknologi kultur jaringan dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan klonal, yaitu perbanyakan
(perkembangbiakan) aseksual yang berasal dari satu individu tertentu untuk memperoleh keseragaman
genetik.
Sampai seiauh ini, teknologi perbanyakan klonal telah diterapkan pada tanaman secara in vitro (di luar
tubuh tanaman, misal di dalam tabung atau botol gelas). Keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan
regenerasi dari sel meniadi jaringan, jaringan menjadi organ, dan manipulasi lingkungan tumbuh.
Beberapa ahli yang telah berkecimpung dengan teknologi ini pernah mempertanyakan, apakah mungkin
teknologi ini diaplikasikan (diterapkan) pada sel, jaringan atau organ mahluk seperti binatang atau
manusia? Mungkin, setelah munculnya pertanyaan di atas, secara diam-diam beberapa ilmuwan
melakukan eksperimen (percobaan). Namun, para ilmuwan religius dan para pemuka agama yang juga
mengetahui perkembangan teknologi ini menjadi bimbang dan dihantui ketakutan yang hebat. Mereka
takut, jangan-jangan satu saat nanti manusia klonal benar-benar ada. Mereka takut, jangan-jangan
manusia klonal ini terjatuh ke tangan orang tak bermoral. Secuil jaringan, andaikata dapat tumbuh
menadi tangan sempurna atau organ seepurna, dapat dijadikan 'onderdil' (spare parts) untuk
menggantikan tangan atau organ aseli yang telah rapuh. Ketakutan ini lebih mencekas mereka yang
mempercayai adanya 'mahluk super power' yang menciptakan dirinya. Mereka takut kalau penciptanya
'tersaingi' dan -pandangan yang selama ini dipertahankannya menjadi hancur total, karena manusia
klonal diciptakan oleh manusia dan manusia klonal-merupakan produk yang mutunya 'bersaing'.
Tentu, sangat menarik andaikata ada satu forum ilmiah yang dihadiri oleh para pakar berbagai sektor dan
para 'pentolan' berbagai agama membabas dan memberikan keterangan men-genai kemungkinan
manusia klonal ini sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianutnya secara terbuka dengan kebesaran hati.
Ulasan berikutnya, merupakan bagian tulisan yang berlandaskan Buddha Dhamma di dalam menelaah dan
menelusuri pembentukan materi benda mati (termasuk tanaman) dan benda hidup termasuk manusia),
proses perkembangannya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di dalam perkembangbiakan. Lalu,
pada akhirnya, dengan mengikuti alur pembahasan tersebut, para pembaca, khususnya umat Buddha,
dapat menjawab sendiri apakah mungkin manusia klonal itu terjadi!
KEKUATAN PENYEBAB MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA MATERI
Buddha Dhamma tidak bermaksud menjawab sebab pertama munculnya materi (Rupa). Namun, Buddha
Dhamma mengakui bahwa materi itu memang ada dan berkembang melalui empat cara sesuai dengan
kekuatan yang mempengaruhinya. Menurut kekuatannya, muncul dan berkembangnya materi
dikelompokkan ke dalam empat golongan besar, yaitu :
a. Materi yang muncul dan berkembang karena kekuatan kondisi temperatur (Utujarupa). Materi
tersebut termasuk panas dan dingin, serta semua materi yang dihasilkan karena kondisi iklim
atau musim.
b. Materi yang muncul dan berkembang karena kekuatan nutrisi (Aharaiarupa).
c. Materi yang muncul dan berkembang karena kekuatan pikiran (Cittaiarupa).
d. Materi yang muncul dan berkembang karena kekuatan perbuatan (Kammajarupa).
Mahluk hidup (termasuk manusia) dan benda mati (termasuk tanaman) memiliki jenis materi yang
berbeda walaupun terdapat beberapa materi dasar yang sama. Kekuatan yang menyebabkan ouncul dan
berkembangnya materi dalam jasmani makhluk hidup mencakup keempat kekuatan di atas, yaitu
kekuatan kamma, citta, ahara, dan utu dengan kamma sebagai pendahulu. Sementara itu, materi benda
mati (termasuk tanaman) hanya muncul dan berkembang akibat kekuatan ahara dan utu.

PERKEMBANGAN MATERI BENDA MATI (TANAMAN) DALAM TEKNIK KULTUR JARINGAN

Melalui teknik kultur jaringan, sel atau jaringan atau organ tanaman dapat tumbuh dan berkembang
dengan memanipulasi nutrisi (ahara) dan lingkungan klimat (utu). Komposisi atau perpaduan dua
kekuatan tersebut secara 'seimbang' dapat mengarahkan perkembangan sehingga sel, atau jaringan atau
organ tersebut menjadi individu tanaman yang sempurna dalam jumlah satu, sedikit atau banyak. Ahara
hasil manipulasi akan berdifusi ke dalam sel atau jaringan atau organ bereiksi dengan ahara dalam dan
berkombinasi dengan utu membentuk materi-materi baru dan dengan kekuatan bija niyama (hukum fisik
organik), sel atau jaringan atau organ yang berbanyak diri dan berkembang tidak akan menyimpang
meniadi individu jenis lain. Jadi, sel-sel atau jaringan atau organ kentang akan tumbuh dan berkembang
dengan sifat-sifat kentang, dan tidak akan menjadi rambutan atau padi.

CARA MANUSIA LAHIR DAN PERKEMBANGAN JASMANINYA

Beberapa golongan yang menganut pandangan umum yang berlaku sementara di dunia ini mungkin
merasa aneh membaca uraian cara terlahirnya manusia ditinjau dari pandangan Buddha Dhamma.
Namun, pandangan unik mengenai cara kelahiran ini, paling sedikit menambah wawasan bagi umat
Buddha yang berhasrat untuk lebih bersifat kritis dan analitis.
Cara kelahiran manusia menurut Buddha Dhamma ada 4 macam :
a. Melalui kandungan (Jalabuja)
b. Melalui telur (Andaij)
c. Melalui kelembaban (Sansedaja)
d. Spontan (Opapatika).
Selain mahluk manusia, yang dapat terlahir melalui keempat cara sesuai itu adalah mahluk binatang,
dewa Catummaharajika, Asurakaya dan mahluk setan (tidak termasuk setan jenis Nijjhamatanhika).
Nah, sekarang bagaimanakah materi (jasmani) manusia muncul pada masing-masing jenis kelahiran
tersebut dan materi apa saia yang muncul?
Untuk kelahiran dengan cara Gabbhaseyyaka (melalui kandungan atau melalui telur), materi yang muncul
pada manusia sewaktu tumimbal lahir (patisandhi kala) adalah kammajarupa yang terdiri atas tiga
kelompok, yaitu :
a. kayadasakakalapa (kelompok jasmani dengan indera sensitif sentuhan jasmani / kaya pasada
rupa sebagai pemimpin)
b. hadayadasakakalapa (kelompok jasmani de-ngan unsur hati sanubari tempat munculnya 75 jenis
kesadaran/hadayardpa sebagai pemimpin)
c. bhavadasakakalapa (kelompok jasmani dengan unsur kelamin / bhavarupa sebagai pemimpin).
Ketiga kelompok jasmani di atas masing-masing memiliki 9 (sembilan) unsur lain yang mutlak ada, dan 3
unsur lain sebagai konsekuensi logis :
a. jivitardpa 1 (unsur kehidupan)
b. avinibbhogarupa 8 (unsur padatan, unsur fluida/kohesi, unsur panas/temperatur, unsur gerak,
unsur obiek penglihatan, unsur objek bau, unsur obiek rasa dan unsur nutrisi)
c. unsur ruangan (paricchedardpa 1)
d. unsur material produktivitas (upacayar0pa 1)
e. unsur kontinuitas material (santatirapa 1)
Jadi jumlah semua menjadi 15 jenis materi. Bagaimana dengan dua jenis kelahiran lain?
Untuk manusia yang terlahir dengan melalui kelembaban atau spontan, materi yang muncul ditambah
empat lagi, yaitu: indera sensitif penglihatan (cakkhupasada rupa), indera sensitif pendengaran
(sotapasada rupa), indera sensitif penciuman bau (ghanapasada rupa) dan indera sensitif pengecap rasa
(jivhapasada rupa).
Satu hal yang patut dicatat, bahwa kelompok jasmani yang muncul saat patisandhi kala merupakan
produksi kamma dan bukan produksi dari citta atau vinnana.
Kadang-kadang materi yang terbentuk sewaktu tumimbal lahir (patisandhi kala) tidak lengkap seperti di
atas. Unsur kelamin mungkin saia tidak muncul pada mahluk yang lahir melalui kandungan. Unsur indera
sensitif penglihatan, pendengaran, penciuman, dan unsur kelamin juga tidak muncul pada yang terlahir
melalui kelembaban atau spontan. Hal ini dapat dipahami mengapa defisiensi kelompok materi manusia
dapat teriadi sewaktu patisandhi kala, dan dikondisikan oleh kamma. Selama masa kehidupan (pavatti
kala) kelompok indera dan jasmani; lain dapat berkembang.
Selanjutnya, marilah kita mulai menelusuri perkembangan materi atau jasmani manusia sejak lahir
(patisandhi kala) dan selanjutnya selama masa hidup (pavatti kala).
Seperti telah dibahas secara sepintas di muka, materi atau jasmani manusia niuncul dan berkembang atas
interaksi empat kekuatan yaitu kamma, citta, ahara dan utu.
Sewaktu tumimbal lahir (patisandhi kala), seperti telah disebutkan di atas, tiga kelampok besar materi
muncul, salah satunya adalah hadayarapa (unsur hati sanubari tempat munculnya kesadaran 75).
Bersamaan dengan itu pula dari hadaya rupa ini muncul patisandhi vinnana (kesadaran tumimbal lahir).
Kammajarapa dan patisandhi vinnana yang muncul ketika patisandhi kala ini akibat kekuatan 2 paccaya
(sebab kondisi), yaitu kamma paccaya (kondisi perbuatan) dan upanissaya paccaya (kondisi pendorong
yang kuat). Setelah patisandhi vinnana padam, langsung disusul dengan munculnya bhavanga citta
(kesadaran keberlangsungan hidup). Sejak bhavanga citta yang pertama inilah cittaiardpa (materi hasil
kesadaran) muncul/terbentuk.
Dengan kekuatan temperatur (utu) dan nutrisi (ahara) yang terkandung di dalam kammajakalapa
berkombinasi/bereaksi dengan suhu dan nutrisi luar yang berdifusi, dan selanjutnya berkombinasi pula
dengan cittajarupa, maka akan terbentuklah materi-materi baru. Selama pavatti kala (masa kehidupan),
kekuatan kamma, citta, utu, dan ahara terus berlangsung dan berkombinasi dengan kamma sebagai
pemimpin, sehingga muncul materi-materi baru secara kontinyu (terus menerus), bentuknya semakin
jelas. Kelompok-kelompok indera terbentuk dan berkembang makin sempurna, demikian pula dengan
materi-materi lainnya. Lalu, secara kontinyu pula kekuatan-kekuatan di atas mengubah bahkan
menghancurkan materi-materi yang telah terbentuk sebelumnya. Jadi selama masa kehidupan (pavatti
kala), yaitu sejak setelah tumimbal lahir (patisandhi kala), pertumbuhan dan perkembangan jasmani
manusia hanya merupakan proses muncul dan lenyapnya materi yang tak henti-hentinya bagai aliran air
sungai yang terus berlanjut.
Dari uraian di atas, secara ringkas dapat dikatakan bahwa kammajarupa muncul sejak patisandhi kala,
cittajarupa muncul sejak bhavanga citta pertama dalam masa kehidupan ini (pavatti kala). Utujarupa
berlangsung sejak tahap statis, dan aharajarupa mulai terbentuk akibat reaksi sejak ahara luar berdifusi.
Sekarang, mungkin para pembaca akan bertanya, apakah hubungannya dengan kultur jaringan mahkluk
hidup dan manusia klonal?
Sekali lagi, pembiakan secara klonal dengan kultur jaringan yang selama ini dilakukan dan hingga saat ini
dilakukan adalah dengan memanipulasi lingkungan (utu) dan nutrisi (ahara). Dengan manipulasi nutrisi
dan lingkungan yang berbeda, pembiakan dapat diarahkan ke pembentukan sel saja, jaringan saja,
batang tanaman saja, daun saja, akar saja atau tanaman lengkap dalam jumlah sedikit atau banyak.
Bagaimana dengan kultur jaringan mahluk hidup? Apakah cukup dengan dua kekuatan di atas?
Satu terobosan teknologi kultur jaringan ini telah diberitakan pada tahun 1990 bahwa sel otak manusia
telah berhasil dibiakkan selalui teknologi kultur jaringan dengan komposisi nutrisi dan lingkungan
tertontu. Eksperimen tersebut terjadi di fakultas Kedokteran Universitas John Hopkins, Baltimore
(Kompas, 13 Mei 1990) Dalam tulisan itu pula disebutkan bahwa transplantasi sel otak baru pada monyet
sudah terbukti menyembuhkan gejala Parkinson. Namun, agaknya masih terlalu dini untuk menyimpulkan
kemungkinan keberhasilan klonal organ mahluk atau tubuh mahluk.
Sel-sel dari- jaringan atau organ yang telah ada dapat saja berbanyak diri dengan kekuatan bija niyama,
utu dan ahara. Namun untuk selanjutnya tumbuh dan berkembang menjadi organ tubuh atau menjadi
tubuh, belum cukup dengan ketiga hal di atas. Seperti telah diuraikan di atas, kamma dan citta harus
berperan. Sekarang, mampukah manusia memanipulasi kamma dan citta bagi sel yang menjadi calon
organ atau calon mahluk tersebut? Di dalam Majjhima Nikaya, Cullakammavibhanga Sutta, dinyatakan,
bahwa mahluk memiliki kammanya, mewarisi kammanya, lahir dari kammanya, berhubungan dengan
kammanya, terlindung oleh kammanya (Kammassaka manava satta, kammadayada, kammayoni,
kammabandhu, kammapatisarana).
Patisandhi vinnana pada manusia muncul melalui hadaya vatthu hasil kekuatan kamma. Juga, tergantung
pada hadaya vatthu ini pulalah unsur batin dan unsur kesadaran batin muncul di alam pancakhandha
(yam nissaya manodhatu manovinnanadhatu ca vattanti pancavokare tam vatthu'ti pavuccati). Kesadaran
panca indera muncul melalui inderanya masing-masing. Muncul, tumbuh dan berkembangnya materi atau
jasmani atau organ-organ manusia merupakan kompleks antara batin dan jasmani itu sendiri dan
dipengaruhi oleh empat kekuatan, yaitu kammal citta, utu, dan ahara, dengan kamma sebagai pemimpin
yang kuat.
Sesuai dengan pernyataan penulis di muka, setelah mengikuti dan merenungkan uraian di atas, para
pembaca berhak menilai sendiri mengenai oungkin atau tidaknya kemunculan manusia klonal atau organ
manusia yang dibuat secara klonal.
Satu hal yang perlu ditekankan di sini ialah bahwa setiap pembaca berhak menentukan penilaiannya
masing-masing. Lalu, pada akhirnya, setiap orang berhak menganalisis ilmu yang dikuasainya dari sudut
pandangan Buddha Dhamma, dan berhak pula menganalisis Buddha Dhamma dari sudut pandang ilmu
yang dikuasainya. Tidak ada 'dosa' atau hukuman di dalam menganalisa Dhamma dalam kaitannya
dengan ilmu atau sebaliknya. Semoga Dhamma menjadi berkah termulia bagi kita semua dalam
mengarungi lautan kelahiran dan kematian.

DAFTAR PUSTAKA

· Baptis t, s.c. 1958. Abhidhamma for the Beginner. The Colombo Apothecaries Ltd., Colombo,
135p.
· Jayasuriya, W.F. 1988. The Psychology and Philosophy of Buddhism. Buddhist Missionary Society,
Malaysia, 254p.
· Kaharuddin, J . 1985. Kebebasan Mutlak Dalam Buddha Dhamma. Jakarta, 52 hal.
· Kaharuddin, J. 1986. Kitab Suci Dhammasangani. Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda,
Jakart a, 150 hal.
· Kaharuddip, J. 1989. Abhidhammatthasangaha (jilid 1). Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda,
Jakarta, 187 hal.
· Nanamoli (tanpa tahun). The Buddha's Word an K a m m a. Buddhist Publication Society Inc., Sri
Lanka, 50P.
· Narada. 1977. - The Buddha and His Teachings. Buddhist Missionary Society, Malaysia, 713p.
· Narada. 1979. Abhidhammatthasangaha, A Manual of Abhidhamma. Yayasan Dhammadipa
Arama, Jakarta, 451,p.
· Sangha Theravada Indonesia dan Mapanbudhi. 1989. Paritta Suci. Yayasan Dhammadipa Arana,
Jakarta, 203 hal.
· Thorpe, T.A. 1981. Plant Tissue Culture, Methods and Applications in Agriculture. Academic Press
Inc., London, 379p.
· Harian Kompas, 13 mei 1990, Kultur Jaringan Sel Otak, Telah Berhasil Dilakukan.
Pernah dimuat dalam majalah Pancaran Dharma no. 197.
Diedit kembali oleh Chandadhammo Benny Chandra dan dimuat atas ijin penulis.

Disusun oleh: Dhamma Study Group Bogor


 _/\_   :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hide_x893

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 167
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Like My TeaPots (Happy Lion)
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #1 on: 04 January 2009, 10:50:04 AM »
sis mau tanya nih tentang 4 kelahiran
Quote
a. Melalui kandungan (Jalabuja)
b. Melalui telur (Andaij)
c. Melalui kelembaban (Sansedaja)
d. Spontan (Opapatika)
apakah ada penjelasannya yang singkat :)
« Last Edit: 04 January 2009, 10:51:55 AM by hide_x893 »

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #2 on: 04 January 2009, 03:38:31 PM »
mugkin maksudnya mahkluk hidup hm.....

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #3 on: 04 January 2009, 03:50:30 PM »
Quote from: Lily W
Cara kelahiran manusia menurut Buddha Dhamma ada 4 macam :
a. Melalui kandungan (Jalabuja)
b. Melalui telur (Andaij)
c. Melalui kelembaban (Sansedaja)
d. Spontan (Opapatika).

apakah ada penjelasannya yang singkat :)

[at] Ci Lily

Selama saya mendalami Buddhisme, 4 cara kelahiran itu disebutkan sebagai cara kelahiran yang akan dilalui oleh berbagai macam makhluk di Samsara ini. Bukannya khusus merujuk pada cara kelahiran manusia...   _/\_

[at] hide_x893

Melalui kandungan -> seperti manusia dan hewan mamalia.
Melalui telur -> seperti beberapa jenis aves, reptil, pisces, dll.
Melalui kelembaban -> seperti nyamuk, dan berbagai jenis hewan insecta dan avertebrata.
Melalui spontanitas -> seperti kelahiran di alam-alam halus ; hantu, dewa, brahma, dll.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #4 on: 04 January 2009, 03:53:48 PM »
Quote from: Lily W
Cara kelahiran manusia menurut Buddha Dhamma ada 4 macam :
a. Melalui kandungan (Jalabuja)
b. Melalui telur (Andaij)
c. Melalui kelembaban (Sansedaja)
d. Spontan (Opapatika).

apakah ada penjelasannya yang singkat :)

[at] Ci Lily

Selama saya mendalami Buddhisme, 4 cara kelahiran itu disebutkan sebagai cara kelahiran yang akan dilalui oleh berbagai macam makhluk di Samsara ini. Bukannya khusus merujuk pada cara kelahiran manusia...   _/\_

[at] hide_x893

Melalui kandungan -> seperti manusia dan hewan mamalia.
Melalui telur -> seperti beberapa jenis aves, reptil, pisces, dll.
Melalui kelembaban -> seperti nyamuk, dan berbagai jenis hewan insecta dan avertebrata.
Melalui spontanitas -> seperti kelahiran di alam-alam halus ; hantu, dewa, brahma, dll.

 [at] upasaka

Di kelas abbhidhamma dijelaskan demikian bahwa manusia bisa terlahir lewat 4 cara tersebut....
dan masing2 cara kelahiran itu ada contohnya plus nama orangnya cuma harus cari contekan didalam buku KAMMA - the real creator....
« Last Edit: 04 January 2009, 03:58:34 PM by william_phang »

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #5 on: 04 January 2009, 03:57:46 PM »
kalau manusia perasaan gak masuk akal
bisa kasih contoh gak bos

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #6 on: 04 January 2009, 04:17:53 PM »
[at] Ko Wlliam Phang

Apakah Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa manusia dapat terlahir dengan 4 cara kelahiran ini?

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #7 on: 04 January 2009, 04:21:10 PM »
[at] Ko Wlliam Phang

Apakah Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa manusia dapat terlahir dengan 4 cara kelahiran ini?

Didalam buku KAMMA - the real creator sih disebutin nama orang yang terlahir dengan masing2 methode tersebut...cuma saya smp minggu dpn baru bisa cek buku itu lagi....ntar kl saya dah dapat refensinya saya post deh....
Dan kayaknya buku itu ditulis dengan berlandasan pada sutta2 yang ada...


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #8 on: 04 January 2009, 04:41:02 PM »
[at] Ko Wlliam Phang

Apakah Sang Buddha pernah menjelaskan bahwa manusia dapat terlahir dengan 4 cara kelahiran ini?

Didalam buku KAMMA - the real creator sih disebutin nama orang yang terlahir dengan masing2 methode tersebut...cuma saya smp minggu dpn baru bisa cek buku itu lagi....ntar kl saya dah dapat refensinya saya post deh....
Dan kayaknya buku itu ditulis dengan berlandasan pada sutta2 yang ada...



 _/\_
Saya menunggu kabar dari Ko William...

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #9 on: 04 January 2009, 04:42:52 PM »
Ok saya coba tambahkan setelah cek sama bro Gunasaro:

Melalui kandungan -> seperti manusia umumnya dan semua sudah tau...
Melalui telur -> Parthenogenesis
Melalui kelembaban -> kloning
Melalui spontanitas -> manusia pertama....

Offline defact0r

  • Teman
  • **
  • Posts: 86
  • Reputasi: 2
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #10 on: 04 January 2009, 04:54:27 PM »
wew, ijin menyimak iya..
pengen tahu juga cara lahir manusia dr telur gimana??
saya hanya pemula yg masih perlu banyak belajar
klo ada salah kata mohon di tegur dan dimaafkan
thanks

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #11 on: 04 January 2009, 04:55:03 PM »
Ok saya coba tambahkan setelah cek sama bro Gunasaro:

Melalui kandungan -> seperti manusia umumnya dan semua sudah tau...
Melalui telur -> Parthenogenesis
Melalui kelembaban -> kloning
Melalui spontanitas -> manusia pertama....


1) :yes:
2) Apakah manusia (perempuan) bertelur? Ataukah ada telur antah-berantah yang di dalamnya hiduplah embrio makhluk manussa?
3) Apakah manusia klonning itu terlahir tanpa media untuk bernaung (rahim dan atau sebagainya)?
4) Jadi kelahiran ini selaras dengan konsep Agama Samawi?

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #12 on: 04 January 2009, 05:52:59 PM »
4) Jadi kelahiran ini selaras dengan konsep Agama Samawi?

Upasaka...
Sudah baca Aganna sutta ...? :)
« Last Edit: 04 January 2009, 05:55:11 PM by g.citra »

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #13 on: 04 January 2009, 06:24:19 PM »
Ok saya coba tambahkan setelah cek sama bro Gunasaro:

Melalui kandungan -> seperti manusia umumnya dan semua sudah tau...
Melalui telur -> Parthenogenesis
Melalui kelembaban -> kloning
Melalui spontanitas -> manusia pertama....


1) :yes:
2) Apakah manusia (perempuan) bertelur? Ataukah ada telur antah-berantah yang di dalamnya hiduplah embrio makhluk manussa?
3) Apakah manusia klonning itu terlahir tanpa media untuk bernaung (rahim dan atau sebagainya)?
4) Jadi kelahiran ini selaras dengan konsep Agama Samawi?

Atas bantuan bro Gunasaro yang nyariin contekan dari buku KAMMA - the real creator karangan Dr Mehm tin mon:

1) Spontaneous Rebirth (Opapatika-Patisandhi). Jenis kelahiran ini terjadi pada alam manusia juga; contoh saat munculnya manusia² pertama di bumi ini. Demikian juga dgn wts Ambapali (asal Vesali) yang hidup pada masa Sang Buddha.

2) Moisture-born Rebirth (Samsedaja-Patisandhi). Jenis serangga paling dominan dalam bentuk kelahiran ini. Ratu Padumawati terlahir dr teratai yg mekar bersemi. Demikian juga Ratu Veluvati yg lahir dari tanaman bambu. Cloning binatang & manusia masuk pada kategori ini.

3) Egg-born Rebirth (Andaja-Patisandhi). Kita tahu unggas paling dominan melalui media tersebut.

4) Womb-born Rebirth (Jalabuja-patisandhi). Kita sebagai manusia paling umum lahir melalui cara ini. Beberapa makhluk halus (termasuk hantu) yg hidup di alam bumi ini juga ada yg terlahir dari rahim ibunya .
Andaja & Jalabuja masuk kategori yg terlahir dr rahim ibunya: gabba seyyaka rebirth...

Detailnya harusnya ada di kitab abbhidhamma, soalnya wkt ikut kelas abbhidhamma juga dijelaskan bisa terlahir lewat 4 cara tersebut...

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: "MANUSIA KLONAL"
« Reply #14 on: 04 January 2009, 08:39:59 PM »
4) Jadi kelahiran ini selaras dengan konsep Agama Samawi?

Upasaka...
Sudah baca Aganna sutta ...? :)

Mengenai kisah makhluk abhasara yah?

Quote from: william_phang
1) Spontaneous Rebirth (Opapatika-Patisandhi). Jenis kelahiran ini terjadi pada alam manusia juga; contoh saat munculnya manusia² pertama di bumi ini. Demikian juga dgn wts Ambapali (asal Vesali) yang hidup pada masa Sang Buddha.

Apakah Anda memiliki referensi mengenai kelahiran Ambapali?