//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah di dalam ajaran agama buddha dituntut untuk selalu berpikir logis?  (Read 6939 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Blacxheart

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 28
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
Hi guyssss, ada yg mo ku tanyain nih, kl dalam agama buddha apakah diajarkan untuk selalu berpikir logis dalam segala hal? (menggunakan logika).
Pernah ada temen (non buddhis) bilang gini sm aku... kl masalah agama ga bs pake logika katanya... (kl ga pake logika bisa dibilang hanya mengkhayal / imaginasi?)
What u guys think?  :-?

CATATAN:
Apasih logika itu? (sumber : wikipedia)
Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[1].

Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.

Kegunaan logika

   1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
   2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
   3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
   4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
   5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.
   6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
   7. Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
   8. Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
[sunting] Logika ilmiah

Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi.

Logika ilmiah menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau, paling tidak, dikurangi.
« Last Edit: 08 June 2010, 02:01:39 AM by Blacxheart »

Offline pemula

  • Teman
  • **
  • Posts: 89
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik.
 _/\_
maaf yh,,,
sebelumnya saya ingin bertanya,
Pernah kah? didalam ajaran Agama Buddha, memberikan penekanan.?

1. harus berpikir secara logis.
2. ber-imajinasi / menghayal.
 :-?
hanya saja, jika mamfaat / kegunaan logika begitu baiknya,,,
apa bedanya dengan (Dhamma-Buddha)???
 :x
Lgika adalah wadah dan  sarana, dan tidak pernah di peruntuhkan bagi kalangan tersendiri / khusus, ia juga tempat bagi semua makhluk, agar bisa di terima secara luas, apa salahnya menggunakan sarana tersebut... untuk menciptakan pemahaman.!
 :)
SEMOGA segala sesuatunya menjadi lebih baik.... ;D tq,,,

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Di dalam Kalama Sutta, Sang Buddha justru menjelaskan bahwa jangan hanya percaya pada sesuatu yang dibuktikan secara logika.

Logika adalah salah satu disiplin ilmu yang berfungsi untuk menjelaskan hierarki definisi kalimat, semesta maupun variabel, agar tidak disimpulkan secara tautologis (melompat). Salah satu karekteristik ilmu logika adalah tidak selalu logis. Kebanyakan orang di masyarakat kita sering mengatakan: "Ah, gak ada logikanya kalau bisa seperti itu". Padahal apa yang diucapkan oleh banyak orang seperti itu kurang tepat untuk memakai istilah logika. Orang banyak salah mengartikan logika sebagai hal yang masuk akal. Di sinilah ada kerancuan pemahaman masyarakat luas mengenai logika sebagai sebuah disiplin ilmu dengan logis sebagai sesuatu hal yang masuk akal.

Buddhisme tidak menuntut seseorang untuk berpikir secara logika. Namun memang secara implisit Buddhisme mengajarkan kita untuk menganalisa sesuatu hal dengan logis (akal sehat). Seperti pesan dalam Kalama Sutta: "jika ada ajaran yang setelah dipraktikkan ternyata bermanfaat, dipuji oleh Para Bijaksana, tidak tercela, apabila dipraktikkan akan memberikan kesejahteraan dan kebaikan; maka sebaiknya kita menjalankannya".

Kita butuh akal sehat (pemikiran logis) untuk memahami apa yang dimaksud dengan "bermanfaat", "dipuji oleh Para Bijaksana", "tidak tercela", "kesejahteraan dan kebaikan". Tanpa akal sehat, kita tidak bisa memilih apa yang penting dan apa yang tidak penting. Karena itu, Buddhisme menawarkan sistem kepercayaan yang tumbuh secara alami setelah mengalami kebenaran dari ajaran yang dijalankan. Bukan menawarkan sistem kepercayaan yang harus dipercayai dahulu untuk kemudian dijalankan.

 

anything