//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik  (Read 8157 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline calon_arahat

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
  • On the journey of life..
Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« on: 25 February 2009, 08:54:42 PM »
Semakin seorang sibuk dengan pekerjaannya, semakin sedikit ia memiliki waktu untuk melakukan hal2 lain, termasuk yg berhubungan dengan Dhamma, misalnya: baca Paritta, meditasi, membaca buku2 Dhamma, mendengarkan Dhamma, dan hal ini tentu bisa mengakibatkan orang tsb lupa dengan Dhamma, jadi dalam kehidupan sehari-hari bisa melenceng dari Dhamma. Karena baca Paritta bisa lebih mengingatkan kita tentang pedoman hidup, mis: di Mangala Sutta ada disebut tidak bergaul dengan orang bodoh, dsb. Ketika membaca Paritta itu tentu saja kita akan diingatkan supaya hidup sesuai dengan Dhamma. Kalo ga baca Paritta, ga mendengar/membaca Dhamma, apalagi ditambah ga ada orang yang mengingatkan kalo sudah melenceng dari Dhamma, tentu saja orang yg sibuk mudah hidup melenceng dari Dhamma. Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_
The health of my patients will be my first consideration..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #1 on: 25 February 2009, 10:14:13 PM »
jangan sibuk :)  kalau sibuk, maka tidak ada waktu utk melatih diri.

Semua itu sepertinya penting dan tidak semua bisa dilakukan. caranya yah prioritas-kan. jadi catat dan beri bobot pada hal2x yg ada, lalu lakukan sebanyak mungkin dari atas daftar prioritas.

Quote

Inilah yang harus di kerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan.
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

Merasa puas, mudah disokong /dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.

Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat di cela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Smoga semua makhluk berbahagia.

There is no place like 127.0.0.1

Offline ENCARTA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 797
  • Reputasi: 21
  • Gender: Male
  • love letters 1945
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #2 on: 25 February 2009, 10:25:12 PM »
tidur 3 jam sehari.. biar puas lakukan yg belum dilakukan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #3 on: 25 February 2009, 11:59:25 PM »
jangan sibuk :)  kalau sibuk, maka tidak ada waktu utk melatih diri.

Semua itu sepertinya penting dan tidak semua bisa dilakukan. caranya yah prioritas-kan. jadi catat dan beri bobot pada hal2x yg ada, lalu lakukan sebanyak mungkin dari atas daftar prioritas.

Quote

Inilah yang harus di kerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan.
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

Merasa puas, mudah disokong /dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.

Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat di cela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Smoga semua makhluk berbahagia.


Setuju dengan om medho... kunci-nya manajemen waktu... lagian seperti kata AJAHN CHAH, bahwa berlatih dhamma seperti hal-nya kita bernafas, kapan kita bernafas... seharusnya kita senantiasa berlatih dhamma.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #4 on: 26 February 2009, 06:08:12 AM »
Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_

menurut saya, menjaga pikiran agar tidak terseret dalam keseharian/kesibukan kita.
selalu mindful & aware kapanpun, dimanapun.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #5 on: 26 February 2009, 07:53:51 AM »
org sibuk, identik dengan , kekhawatiran,ketakutan.
maka pemecahannya ada d ketenangan,paham annica.
berlatih lah 1 menit setiap hari untuk tenang, tanpa memikirkan apapun
dan berlatihlah 30 detik/hari untuk merenungkan hukum ketidak kekalan.

Masih tidak ada waktu?
saya diskon 30detik/hari untuk tenang
10detik/hari untuk ketidakkekalan
Samma Vayama

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #6 on: 26 February 2009, 09:21:08 AM »
Semakin seorang sibuk dengan pekerjaannya, semakin sedikit ia memiliki waktu untuk melakukan hal2 lain, termasuk yg berhubungan dengan Dhamma, misalnya: baca Paritta, meditasi, membaca buku2 Dhamma, mendengarkan Dhamma, dan hal ini tentu bisa mengakibatkan orang tsb lupa dengan Dhamma, jadi dalam kehidupan sehari-hari bisa melenceng dari Dhamma. Karena baca Paritta bisa lebih mengingatkan kita tentang pedoman hidup, mis: di Mangala Sutta ada disebut tidak bergaul dengan orang bodoh, dsb. Ketika membaca Paritta itu tentu saja kita akan diingatkan supaya hidup sesuai dengan Dhamma. Kalo ga baca Paritta, ga mendengar/membaca Dhamma, apalagi ditambah ga ada orang yang mengingatkan kalo sudah melenceng dari Dhamma, tentu saja orang yg sibuk mudah hidup melenceng dari Dhamma. Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_

dear sis,

kl saya saran, coba utk selalu melihat ke batin kita...... selalu usahakan tetap dalam kondisi kusala


misal seperti pada saat sibuk belajar, terus ada yg ngisengin. Hendaknya ini bisa jadi latihan utk tidak melekat pada "belajarnya" sehingga menjadi marah (dosa mula citta)

Langkah lain yg saya lakukan secara pribadi adalah mengusahakan utk halt/diam sejenak pada wkt mo berpindah dr 1 kegiatan (sibuk belajar) ke kegiatan lain (merespons iseng temen).
Dengan halt/diam sejenak, memungkinkan kita utk bisa manage/menenangkan batin kita dulu

Dengan melakukan ini, akan membuat batin kita makin lama akan makin lebih tenang

semoga bisa bermanfaat

metta

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #7 on: 26 February 2009, 09:41:19 AM »
Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma?

Tak berbuat kesalahan walaupun kecil

Melakukan dengan "fokus" semua tugas dan pekerjaan kita sehari-hari dengan baik juga dah hidup selaras dengan dhamma... :)

Namo Buddhaya...  _/\_ ...





Offline calon_arahat

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
  • On the journey of life..
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #8 on: 26 February 2009, 10:34:10 PM »
caranya supaya ga sibuk gmn?
klo bisa milih ya lebih enak yg ga ada kesibukan, kerjaannya bisa santai2 terus, mis: liat tv, dll..
tp klo orang ga kerja ya ga dapet duit.. mo hidup dari mana..
klo masalah prioritas, sulit soalnya antara kerjaan dengan melatih diri sama2 pentingnya
untuk long term melatih diri lebih penting
tapi untuk short term bisa jd pekerjaan lebih penting, mis: ada tugas dikumpulkan besok, otomatis hari ini menyelesaikan tugas itu, klo masih kurang banyak ya ngebut menyelesaikan, klo perlu tidak tidur.. klo besok ga kumpul tugas bisa fatal akibatnya.. ga dapet nilai.. ga lulus.. jd takut deh..
jangan sibuk :)  kalau sibuk, maka tidak ada waktu utk melatih diri.

Semua itu sepertinya penting dan tidak semua bisa dilakukan. caranya yah prioritas-kan. jadi catat dan beri bobot pada hal2x yg ada, lalu lakukan sebanyak mungkin dari atas daftar prioritas.

Quote

Inilah yang harus di kerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan.
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

Merasa puas, mudah disokong /dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.

Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat di cela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Smoga semua makhluk berbahagia.

The health of my patients will be my first consideration..

Offline calon_arahat

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 26
  • Gender: Female
  • On the journey of life..
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #9 on: 26 February 2009, 10:43:46 PM »
Semakin seorang sibuk dengan pekerjaannya, semakin sedikit ia memiliki waktu untuk melakukan hal2 lain, termasuk yg berhubungan dengan Dhamma, misalnya: baca Paritta, meditasi, membaca buku2 Dhamma, mendengarkan Dhamma, dan hal ini tentu bisa mengakibatkan orang tsb lupa dengan Dhamma, jadi dalam kehidupan sehari-hari bisa melenceng dari Dhamma. Karena baca Paritta bisa lebih mengingatkan kita tentang pedoman hidup, mis: di Mangala Sutta ada disebut tidak bergaul dengan orang bodoh, dsb. Ketika membaca Paritta itu tentu saja kita akan diingatkan supaya hidup sesuai dengan Dhamma. Kalo ga baca Paritta, ga mendengar/membaca Dhamma, apalagi ditambah ga ada orang yang mengingatkan kalo sudah melenceng dari Dhamma, tentu saja orang yg sibuk mudah hidup melenceng dari Dhamma. Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_

dear sis,

kl saya saran, coba utk selalu melihat ke batin kita...... selalu usahakan tetap dalam kondisi kusala


misal seperti pada saat sibuk belajar, terus ada yg ngisengin. Hendaknya ini bisa jadi latihan utk tidak melekat pada "belajarnya" sehingga menjadi marah (dosa mula citta)

Langkah lain yg saya lakukan secara pribadi adalah mengusahakan utk halt/diam sejenak pada wkt mo berpindah dr 1 kegiatan (sibuk belajar) ke kegiatan lain (merespons iseng temen).
Dengan halt/diam sejenak, memungkinkan kita utk bisa manage/menenangkan batin kita dulu

Dengan melakukan ini, akan membuat batin kita makin lama akan makin lebih tenang

semoga bisa bermanfaat

metta
terima kasih buat sarannya..

ada tips n trick gimana supaya batin bisa tetap berada dalam kondisi kusala terus?
karena seperti yang saya rasakan, ada kalanya kadang batin berada dalam kondisi akusala.. kdg2 sangat halus..
mis: gw nitip teman gw klo nilai udah keluar tolong nilai gw diliatin sekalian.. trus teman gw ga ngabari ttg nilai gw pdhl udah keluar.. tentu agak kesal, lalu secara tidak disadari bisa timbul pikiran buruk pada teman tersebut, tetapi akhirnya gw pikir ga selalu krn hal buruk tsb, bisa saja org tsb lupa, jdnya pikiran buruk itu lenyap kembali
dalam kehidupan sehari-hari sering tjd kondisi dimana batin jatuh ke dalam kondisi akusala..

dalam kehidupan sehari-hari, kadang kok orang2 sekitar justru merasa aneh apabila orang yg diganggu/diisengin tidak marah.. gw pernah waktu lagi konsentrasi lihat2 mikroskop diganggu teman, kemudian gw ga marah, bahkan bisa dibilang tenang saja, melanjutkan melihat mikroskop.. teman gw justru malah heran, soalnya diganggu ga ada ekspresi marah, tetap tenang.. malah kadang gw dibilang orang yg ga berekspresi.. kadang kok orang2 sekitar aneh gitu, padahal kan klo dilihat lebih bagus org yg diganggu ga marah daripada yg diganggu dikit aja udah marah
The health of my patients will be my first consideration..

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #10 on: 26 February 2009, 11:09:39 PM »
kalau dalam 16 jam itu kalau diisi dengan main, nonton, jalan2x, itu sibuk tidak? definisi sibuk itu, cmiiw, adalah ketika kita tidak sempat mau melakukan hal yang kita inginkan karena melakukan hal2x yg harus kita lakukan. tul nga bu dokter? kalau gitu, yah, beralih ke kegiatan/aktivitas yg tidak bikin sibuk. tapi kalau namanya kul kedokteran yg banyak tugas, memang demikian keadaannya. :) bahasa tetangga, nasip deeh. sementara yah jalanin dulu aja, nanti kalau buka praktek jgn serakah2x :)) *kek dokter deket rumah, bisa sehari >100 pasien*
There is no place like 127.0.0.1

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #11 on: 27 February 2009, 01:04:04 AM »
Semakin seorang sibuk dengan pekerjaannya, semakin sedikit ia memiliki waktu untuk melakukan hal2 lain, termasuk yg berhubungan dengan Dhamma, misalnya: baca Paritta, meditasi, membaca buku2 Dhamma, mendengarkan Dhamma, dan hal ini tentu bisa mengakibatkan orang tsb lupa dengan Dhamma, jadi dalam kehidupan sehari-hari bisa melenceng dari Dhamma. Karena baca Paritta bisa lebih mengingatkan kita tentang pedoman hidup, mis: di Mangala Sutta ada disebut tidak bergaul dengan orang bodoh, dsb. Ketika membaca Paritta itu tentu saja kita akan diingatkan supaya hidup sesuai dengan Dhamma. Kalo ga baca Paritta, ga mendengar/membaca Dhamma, apalagi ditambah ga ada orang yang mengingatkan kalo sudah melenceng dari Dhamma, tentu saja orang yg sibuk mudah hidup melenceng dari Dhamma. Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_
iya caa, klo sibuk gak bisa sempat baca paritta...T_T
denger Dhamma juga gak bisa ya ca...T_T

kalau w sibuk, karena w tetep suka pada Dhamma jadi akan ingat Dhamma teruss ;D ;D ;D
tapi w sibuk pun w tetep aja nyantai :)) :)) :)) :))
tapi kadang bisa sibuk sendiri juga lhooo T_T?""
w setuju sama brodill sama suhu medhomedhonya juga, kuncinya mungkin memang manage waktu :yes: :yes: :yes:
klo kita pandai atur waktu kita, pasti bisa ;D ;D ;D (sayangnya w gak pandai :( , tapi lagi belajar mengaturnya\ ;D /)
supaya kita tetap bisa selaras dengan Dhamma walaupun kita sibuk, mungkin dengan menjadikannya sebagai pedoman kali ya...
misalnya:
kalau kita saking sibuknya misalnya bisa kadang timbul amarah, klo misalnya orang ganggu kita, kalau kita ingat begini:
w musti tetep tenang, sabar, juga gitu lhooo. mungkin kata lainnya slalu ingat Buddha Dhamma kali ya ;D ;D ;D
Sesibuk apapun kan bisa diingat ;D ;D ;D , jadinya kan kita juga berarti melaksanakan Dhamma ;D ;D ;D (dah patipatti Dhamma lhoo ^-^ ^-^ )
misalnya: kita pernah baca karaniya metta sutta, lalu kita mengingatkan ke diri kita misalnya, w musti jujur slalu nih...\ ;D /
             ataupun misalnya, w musti rendah hati, lemah lembut, gak sombong sama org lain\ ;D /
dijadiin pedoman gitu mungkin kata katanya yg tepat kali ya...^^
Tapi wnya juga pernah, kayak gak pernah kenal sama Dhamma gitu lhoo...
tapi klo w denger Dhamma bisa senenggg kaliiii\>0</ tapi w suka sama Dhammaaaa, bisa terharu sendiri nantinya :P :P :P
w kan pernah dah jarang amat gak denger Dhamma, waktu pergi denger hatinya bisa senang, lalu waktu acaranya blum mulai, kan ada musik the chant of metta gitu, dengernya bisa terharu bahagiaa ;D ;D ;D , apalagi musiknya the chant of metta itu damai yaa ;D (karena saat saat itu, w mungkin seperti sama sekali tidak mengenal Dhamma) tapi w bersyukurr bisa kenal Buddha Dhamma\ ;D / _/\_ (tanpa w sadari kadang bisa senyam senyum sendiri, waktu bahagia sama kek gituan...T_T""", aneh gak ya dikirain org nantinya?T_T?")
caranya supaya ga sibuk gmn?
klo bisa milih ya lebih enak yg ga ada kesibukan, kerjaannya bisa santai2 terus, mis: liat tv, dll..
tp klo orang ga kerja ya ga dapet duit.. mo hidup dari mana..
klo masalah prioritas, sulit soalnya antara kerjaan dengan melatih diri sama2 pentingnya
untuk long term melatih diri lebih penting
tapi untuk short term bisa jd pekerjaan lebih penting, mis: ada tugas dikumpulkan besok, otomatis hari ini menyelesaikan tugas itu, klo masih kurang banyak ya ngebut menyelesaikan, klo perlu tidak tidur.. klo besok ga kumpul tugas bisa fatal akibatnya.. ga dapet nilai.. ga lulus.. jd takut deh..
jangan sibuk :)  kalau sibuk, maka tidak ada waktu utk melatih diri.

Semua itu sepertinya penting dan tidak semua bisa dilakukan. caranya yah prioritas-kan. jadi catat dan beri bobot pada hal2x yg ada, lalu lakukan sebanyak mungkin dari atas daftar prioritas.

Quote

Inilah yang harus di kerjakan oleh mereka yang tangkas dalam kebaikan
Untuk mencapai ketenangan.
Ia harus mampu, jujur, sungguh jujur,
Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

Merasa puas, mudah disokong /dilayani
Tiada sibuk, sederhana hidupnya,
Tenang inderanya, berhati-hati,
Tahu malu, tak melekat pada keluarga.

Tak berbuat kesalahan walaupun kecil
Yang dapat di cela oleh Para Bijaksana,
Hendaklah ia berpikir: Semoga semua makhluk berbahagia dan tentram,
Smoga semua makhluk berbahagia.

ca, kalau caca dokter pasti sibuk, klo pasiennya banyak jadi gak bisa ngelak dari kesibukan,
tapi ca, caca ingetin diri caca selalu aja lho, ingetin inti ajaran Buddha aja ;D :
                  Sabbapapassa akaranam
                  Kusalassa upasampada
                  Sacittapariyo dapanam
                  etam Buddhanasasanam
                                                         Khanti paramam tapo titikha
                                                         Nibbanam paramam vadanti Buddha                   
                                                         Na hi pabbajito parupaghati
                                                         Samano hoti param vihethayanto
                  Anupavado anupaghato patimokkhe ca samvaro
                  mattanuta ca bhatasmim pantan ca sayanasanam
                  Adhicite ca ayogo, etam Buddhana sasanam   

artinya: Janganlah berbuat kejahatan
            Perbanyaklah kebajikan
            Sucikan hati dan pikiran
            Inilah inti ajaran para Buddha
                                                        Kesabaran adalah tapa tertinggi
                                                        Buddha bersabda Nibanna-lah yang tertinggi
                                                        bukanlah seorang pertapa yang melukai orang lain
                                                        bukanlah samana yang menyakiti orang lain
           
            Tidak menghina, tidak menyakiti, mengendalikan diri
            Sesuai dengan peraturan, memiliki sikap sedang dalam hal makanan,
            berdiam dalam tempat yang sunyi, serta giat dalam mengembangkan batin yang luhur
            Inilah ajaran para Buddha 

Ca, caca klo sibuk, ataupun nggak, ingat dalam batin yang bait 1 lhooo klo bait 2 sama 3 juga bolehh,
jadinya kan, ntar dalam kesibukan pun caca akan ingat pada Dhamma, tapi diingat dalam diri kita itu supaya kita melakukannya lhoo, jadinya sibuk pun kita tetap selaras dengan Dhamma ;D ;D ;D , kita tetap bisa melaksanakan Dhamma itu.
ataupun caca juga bisa ingatin yang baik2 lhoo misalnya: w gak boleh mudah marah, gak boleh mudah marah ;D ;D ;D , lalu w musti sabar musti sabar ;D ;D ;D , dkk\ ;D /






« Last Edit: 27 February 2009, 01:32:21 AM by Citta Devi »
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline Dhamma Sukkha

  • Sebelumnya: Citta Devi
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.607
  • Reputasi: 115
  • kilesaa... .... T__T""" :) _/\_
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #12 on: 27 February 2009, 02:18:37 AM »
Quote from: markosprawira

link=topic=9191.msg153983#msg153983 date=1235614868
Semakin seorang sibuk dengan pekerjaannya, semakin sedikit ia memiliki waktu untuk melakukan hal2 lain, termasuk yg berhubungan dengan Dhamma, misalnya: baca Paritta, meditasi, membaca buku2 Dhamma, mendengarkan Dhamma, dan hal ini tentu bisa mengakibatkan orang tsb lupa dengan Dhamma, jadi dalam kehidupan sehari-hari bisa melenceng dari Dhamma. Karena baca Paritta bisa lebih mengingatkan kita tentang pedoman hidup, mis: di Mangala Sutta ada disebut tidak bergaul dengan orang bodoh, dsb. Ketika membaca Paritta itu tentu saja kita akan diingatkan supaya hidup sesuai dengan Dhamma. Kalo ga baca Paritta, ga mendengar/membaca Dhamma, apalagi ditambah ga ada orang yang mengingatkan kalo sudah melenceng dari Dhamma, tentu saja orang yg sibuk mudah hidup melenceng dari Dhamma. Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_

dear sis,

kl saya saran, coba utk selalu melihat ke batin kita......
selalu usahakan tetap dalam kondisi kusala
misal seperti pada saat sibuk belajar, terus ada yg ngisengin. Hendaknya ini bisa jadi latihan utk tidak melekat pada "belajarnya" sehingga menjadi marah (dosa mula citta)<= :o :o :o dosaku :o :o :o :P :P :P

Langkah lain yg saya lakukan secara pribadi adalah mengusahakan utk halt/diam sejenak pada wkt mo berpindah dr 1 kegiatan (sibuk belajar) ke kegiatan lain (merespons iseng temen).
Dengan halt/diam sejenak, memungkinkan kita utk bisa manage/menenangkan batin kita dulu
Dengan melakukan ini, akan membuat batin kita makin lama akan
makin lebih tenang

semoga bisa bermanfaat

metta
terima kasih buat sarannya..ada tips n trick gimana supaya batin bisa tetap berada dalam
kondisi kusala terus?
karena seperti yang saya rasakan, ada kalanya kadang batin berada dalam kondisi akusala.. kdg2 sangat halus..
mis: gw nitip teman gw klo nilai udah keluar tolong nilai gw diliatin sekalian.. trus teman gw ga ngabari ttg nilai gw pdhl udah keluar.. tentu agak kesal, lalu secara tidak disadari bisa timbul pikiran buruk pada teman tersebut, tetapi akhirnya gw pikir ga selalu krn hal buruk tsb, bisa saja org tsb lupa, jdnya pikiran buruk itu lenyap kembali dalam kehidupan sehari-hari sering tjd kondisi dimana batin
jatuh ke dalam kondisi akusala..dalam kehidupan sehari-hari, kadang kok orang2 sekitar justru merasa aneh apabila orang yg diganggu/diisengin tidak marah.. gw pernah waktu lagi konsentrasi lihat2 mikroskop diganggu teman, kemudian gw ga marah, bahkan bisa dibilang tenang saja, melanjutkan melihat mikroskop.. teman gw justru malah heran, soalnya diganggu ga ada ekspresi marah, tetap tenang.. malah kadang gw dibilang orang yg ga berekspresi.. kadang kok orang2 sekitar aneh gitu, padahal kan klo dilihat lebih bagus org yg diganggu ga marah daripada yg diganggu dikit aja udah marah
cacaaa, caca musti berusaha untuk mikir yang baik baik ke orang lain cobaa ;D ;D ;D
yuk, kita mencoba biasain diri kita tidak berpikiran buruk sama orang lain yukk\ ;D /
musti mikir yg baik baik, inget jasa baiknya sama kita aja ;D ;D ;D
w juga pernah, klo w merasa misalnya si A gak baik sama w gitu, w mikirin jasa2nya si A sama wnya ;D ;D ;D dia dah gini2 sama wnya, gak mungkin dia gitu ;D ;D ;D
Jadi mikir yang baik2 deh sama si A, dan w berpikir, mungkin hanya perasaan wnya aja kali ya^^"
caca, w juga klo digangguin teman gak marah, tapi gak dibilangin gak berekspresi ;D , w hanya senyum aja digangguin :)) :)) :)) , tapi mungkin w rasa mereka mo bercanda-canda sama kita ;D ;D ;D
mungkin mereka pingin ditanggapi aja ;D ;D ;D

Jadi, menurut wnya kita ingat aja sama Dhamma dan kita terapkan dalam keadaan sibukpun lhooo\<^0^>/

   Si post tadi ilang lagi, untung dah w save sebagian ;D klo belum, pasti dah gak jadi ketik ulang, pasti bakalan lanjut bsk gitu ;D ;D ;D untungggg lhooo\ ;D /




Metta Cittena,
Citta _/\_
 ;D ;D ;D si post dah w save dulu di notepad jadinya tadi waktu klik modify keluar aneh2, gak jadi masalah besar\ 8) /
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #13 on: 27 February 2009, 09:45:28 AM »
Semakin seorang sibuk dengan pekerjaannya, semakin sedikit ia memiliki waktu untuk melakukan hal2 lain, termasuk yg berhubungan dengan Dhamma, misalnya: baca Paritta, meditasi, membaca buku2 Dhamma, mendengarkan Dhamma, dan hal ini tentu bisa mengakibatkan orang tsb lupa dengan Dhamma, jadi dalam kehidupan sehari-hari bisa melenceng dari Dhamma. Karena baca Paritta bisa lebih mengingatkan kita tentang pedoman hidup, mis: di Mangala Sutta ada disebut tidak bergaul dengan orang bodoh, dsb. Ketika membaca Paritta itu tentu saja kita akan diingatkan supaya hidup sesuai dengan Dhamma. Kalo ga baca Paritta, ga mendengar/membaca Dhamma, apalagi ditambah ga ada orang yang mengingatkan kalo sudah melenceng dari Dhamma, tentu saja orang yg sibuk mudah hidup melenceng dari Dhamma. Kalo seseorang sangat sibuk, bagaimana seharusnya orang tersebut bisa tetap hidup selaras dengan Dhamma? Ada yg ingin memberi pendapat/berbagi pengalaman
Terima kasih _/\_

dear sis,

kl saya saran, coba utk selalu melihat ke batin kita...... selalu usahakan tetap dalam kondisi kusala


misal seperti pada saat sibuk belajar, terus ada yg ngisengin. Hendaknya ini bisa jadi latihan utk tidak melekat pada "belajarnya" sehingga menjadi marah (dosa mula citta)

Langkah lain yg saya lakukan secara pribadi adalah mengusahakan utk halt/diam sejenak pada wkt mo berpindah dr 1 kegiatan (sibuk belajar) ke kegiatan lain (merespons iseng temen).
Dengan halt/diam sejenak, memungkinkan kita utk bisa manage/menenangkan batin kita dulu

Dengan melakukan ini, akan membuat batin kita makin lama akan makin lebih tenang

semoga bisa bermanfaat

metta
terima kasih buat sarannya..

ada tips n trick gimana supaya batin bisa tetap berada dalam kondisi kusala terus?
karena seperti yang saya rasakan, ada kalanya kadang batin berada dalam kondisi akusala.. kdg2 sangat halus..
mis: gw nitip teman gw klo nilai udah keluar tolong nilai gw diliatin sekalian.. trus teman gw ga ngabari ttg nilai gw pdhl udah keluar.. tentu agak kesal, lalu secara tidak disadari bisa timbul pikiran buruk pada teman tersebut, tetapi akhirnya gw pikir ga selalu krn hal buruk tsb, bisa saja org tsb lupa, jdnya pikiran buruk itu lenyap kembali
dalam kehidupan sehari-hari sering tjd kondisi dimana batin jatuh ke dalam kondisi akusala..

dalam kehidupan sehari-hari, kadang kok orang2 sekitar justru merasa aneh apabila orang yg diganggu/diisengin tidak marah.. gw pernah waktu lagi konsentrasi lihat2 mikroskop diganggu teman, kemudian gw ga marah, bahkan bisa dibilang tenang saja, melanjutkan melihat mikroskop.. teman gw justru malah heran, soalnya diganggu ga ada ekspresi marah, tetap tenang.. malah kadang gw dibilang orang yg ga berekspresi.. kadang kok orang2 sekitar aneh gitu, padahal kan klo dilihat lebih bagus org yg diganggu ga marah daripada yg diganggu dikit aja udah marah

dear Sis,

Kalo batin SELALU dalam kondisi kusala, itu berarti sudah mencapai nibbana

yg bisa kita lakukan selama menjadi putthujhana, adalah bagaimana minimalisir terjadinya akusala

Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara selain 2 yg saya sebutkan diatas misal :
- pola switching : pikiran sebenarnya tergantung dari kita mau arahkan kemana..... misal spt dalam kondisi panas
Panas adalah kondisi yg tidak menyenangkan. Selama ini kebanyakan org akan cenderung utk "dosa mula citta" pada kondisi yg tidak menyenangkan
Padahal jika dosa mula citta, kondisi "panas" akan terasa makin menyiksa krn "panas" sudah dijadikan obyek sehingga pikiran fokus ke "panas", yg akibatnya terasa lebih menyiksa
Dulu hal spt ini sy alami wkt naek kereta ekonomi Jkt-Bogor yg sedemikian penuh org dimana dada sudah terasa sesak krn terjepit org2 lain.
Saat itu istri sy mencolek tangan lalu bertanya hal yg simpel : "Gimana kondisi batin kamu, kos?"
Ditanya spt itu, membuat saya langsung "eling" dan ternyata akusala yg diikuti terus menerus sudah menumpuk di batin saya
Setelah itu, saya switch pikiran saya utk tidak perduli pada panas dan fokus pada bagaimana ngobrol ama istri
Dan ternyata? panas dan sesaknya ternyata tidak terlalu menyiksa loh  :))

Hal lain bisa dilakukan misal membuat panas dan sesak itu, seolah menjadi sauna dan fitness  ;D ini yg saya sering bilang ke temen2 kantor : "Kalian bayar puluhan ribu hny utk fitness dan sauna, sedang saya hanya bayar Rp 2500 aja loh (ongkos kereta)"  ;D

- Perbanyak berbuat kusala. Coba utk memperbanyak menolong, ringan tangan utk membantu teman, org di jalan, kucing, atau mahluk apa saja yg bisa kita bantu

Jadi benernya dalam keseharian kita, banyak yg bisa kita lakukan utk memperbesar kemungkinan/probabilitas batin dalam kondisi kusala hanya saja kita lebih senang utk memikirkan apa yg baik dan yg tidak baik utk diri-KU ini

Padahal buddhism seyogyanya mengajarkan kita utk melihat ke dalam batin kita, bagaimana reaksi dalam menanggapi objek2 di luar, bukan bagaimana objek2 luar itu menyenangkan/tidak menyenangkan bagi diri-KU

Itu kenapa buddhism mengajarkan mengenai kusala/akusala (bermanfaat/tidak bermanfaat utk batin), bukan baik/buruk seperti pada paham lain

semoga bisa bermanfaat

metta  _/\_

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Cara orang sibuk menjalankan Dhamma dengan baik
« Reply #14 on: 27 February 2009, 10:55:59 AM »
Saya rasa batasan antara sibuk dan mau itu terkadang tipis lohh..

Kalo kita emang mau dan suka, biasa kita bela2in deh tuh, contoh : nonton dipidi serial, sampe playernya berasappun juga cuek tuh, kita bakal lanjut terus nonton sampe gonta ganti dipidinya

Nah giliran yang namanya contoh : meditasi...

Kita emang udah tahu meditasi itu baik dan bermanfaat, tapi kenapa kita tidak melakukannya ya ?
Itu karena kita pada dasarnya emang mau meditasi, tau manfaat meditasi, tapi kita tidak suka efek2 yang ditimbulkan ketika kita sebagai pemula bermeditasi
Maka itu kita jadi ga bela2in bermeditasi, sehingga dalam setiap langkah kesibukan kita sehari2, meditasi tadi yang kita tahu bermanfaat, tetapi kita menempatkan meditasi sebagai prioritas yang terakhir setelah kesibukan duniawi kita terselesaikan (ini sering terjadi karena anggapan, tunggu tua dulu deh baru meditasi, setelah pensiun atau ga ada kerjaan lain deh, tunggu udah bau tanah deh, baru deh aku akan mulai bermeditasi)

Sama aja ketika baca buku Dhamma, ketika topiknya kurang menarik, jadi mengantuk..akhirnya males baca, laen efeknya ketika kita baca komik kho ping hoo tuhh.. lanjut terus bleh...

Mo dengerin Dhamma kudu liat dulu penceramahnya sapa ya ? Kalo nggak terkenal dan menarik ogah ahh..

Apalagi baca paritta ? Ga pede, abis ga ada temennya, hal ini juga sering terjadi pada umat Buddha yang ke Vihara males, kecuali kalo bareng sama minimal satu temen, kalo sendiri males ahhh... mending ke mall..

Yahh gitu deh hidup ini, banyak halangan dan rintangannya untuk melangkah dalam Dhamma

Semoga ada yang membaca postingan ini ^_^
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

 

anything