pada suatu acara long retreat, banyak para yogi berdatangan dan berlatih dibawah bimbingan bhikkhu senior. Para yogi tsb terdiri dari kalangan umat awam dan 2 tradisi besar buddhisme: Theravada & Mahayana.
Sebagai panitia penyelenggara & pengelola, panitia menyediakan kebutuhan pokok para yogi terutama pangan (dana makanan) & papan (tempat tinggal) selama berlangsungnya acara long retreat tsb.
Acara tersebut berjalan normal dan lancar tanpa halangan suatu apapun dan pembacaan ulang patimoka diadakan setiap bulan gelap & terang. Tetapi ada hal yang aneh pada acara ini, para bhikkhu theravada tetap mengulang 227 sila dan bhikkhu mahayana dilarang mengikuti pengulangan patimoka tsb karena kedapatan makan malam.
suatu cerita lagi seorang bhikkhu theravada melakukan perjalanan jauh dan pada saat malam tiba bhikkhu tsb selalu beristirahat pada vihara yang berdekatan dan keesokan harinya bhikkhu tsb melanjutkan perjalanannya kembali.
pada suatu kesempatan, dia kemalaman dijalan dan harus mencari vihara terdekat untuk beristirahat (& bhikkhu malam2 ndak boleh berkeliaran). kebetulan vihara tersebut berciri khas khas theravada. Setelah dipersilakan oleh tuan rumah masuk dan ditunjukan kamar istirahat, beristirahatlah bhikkhu tersebut.
tapi pada pagi hari, setelah bangun pagi, bhikkhu pengembara tersebut diberi hidangan oleh para bhikkhu tuan rumah dan akhirnya si bhikkhu tamu itu bertanya: siapa yang memasak hidangan ini.
dan dijawab oleh tuan rumah: saya (bhikkhu tuan rumah)
bhikkhu tamu: maaf bro, saya ndak bisa panggil kamu avuso ...
sedikit cerita dari pengalaman, sesuai dengan topik diatas