//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Manfaat menyebut nama Para Buddha  (Read 83626 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #210 on: 18 August 2011, 02:52:58 PM »
mungkin gara2 terpengaruh nonton sun go kong.

soal kejadian kaya om banyak kok, ada yang dulunya muslim gara2 pernah melihat penampakan yesus, pindah agama.

bahkan ada yang pernah bertemu dengan yesus, baru2 ini minum kopi sama buda juga tuh ;D

saat itu saya belum tau film sun gokong sama sekali  :)) , lebih sering nontong film kisah nabi2 MR j dll , soal dewa2 malah tidak tau , tau film sun go kong waktu smp aja , sedang kejadian itu waktu saya SD  ^-^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #211 on: 18 August 2011, 02:55:44 PM »
saat itu saya belum tau film sun gokong sama sekali  :)) , lebih sering nontong film kisah nabi2 MR j dll , soal dewa2 malah tidak tau , tau film sun go kong waktu smp aja , sedang kejadian itu waktu saya SD  ^-^
nah apalagi waktu sd, semakin tidak bisa dipercaya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #212 on: 18 August 2011, 03:19:31 PM »
yang ingin saya tahu, kerangka berpikir mahayana itu bercerita bohong juga ga apa2 ya? ga ada term & condition apply?
pancasila buat apa kalau gitu?
yg mana yg anda maksudkan bohong? dan itu bohong karena ...?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #213 on: 18 August 2011, 03:38:53 PM »
yg mana yg anda maksudkan bohong? dan itu bohong karena ...?
seperti contoh biksu yang menceritakan, ada apalokiteswara di surga.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #214 on: 18 August 2011, 03:56:31 PM »
semakin membingungkan, jadi intinya kalau ada orang berbuat baik maka disitulah simbol apalokiteswara keluar, kalau ada orang yang berbuat jahat simbol apalokiteswaranya tenggelam yang muncul sifat setan, gitu ya?
Iya, hanya penggambaran saja. Sama seperti kalau orang sedang bermeditasi metta, misalnya, dikatakan 'memancar ke segala arah' yah padahal tidak ada semacam cahaya atau air mancur yang memancar ke segala arah. Hanya bahasa saja.


Quote
kemudian dalam sutra disebutkan buda anu bikin surga anu, buda anu bikin janji anu, itu beneran atau simbol juga?
kualitas seorang buda seperti bagaimana kalau itu ternyata bohongan, apakah ada pandangan benar dalam bercerita buda2 pemberi janji dan penghapus karma itu?
Kalau yang ini, saya kurang tahu, juga tidak sempat menanyakan. Bohongan atau beneran, kembali lagi siapa yang bisa buktikan?


Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #215 on: 18 August 2011, 04:01:35 PM »
pertanyaan ini hanya bisa dijawab sebatas keyakinan...
apakah artinya kalo seorang mahayanis menjawab ya kepada anda?
tidak berarti apa2 kan...

Saddharmapundarika sutra memaparkan tentang Bodhisatva Avalokitesvara, Amitabha Sutra memaparkan dengan jelas Tanah Suci Sukhavati dengan Buddha Amitabha...
Jadi benar-benar ada (menurut kisah) atau simbolis ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #216 on: 18 August 2011, 04:08:36 PM »
seperti contoh biksu yang menceritakan, ada apalokiteswara di surga.
dan itu bohong karena ...?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #217 on: 18 August 2011, 04:17:49 PM »
dan itu bohong karena ...?
karena yang bikin cerita itu ngarang, nyontek dari tetangga, dan mengganti tokoh utamanya jadi apalokiteswara
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #218 on: 18 August 2011, 04:34:58 PM »
karena yang bikin cerita itu ngarang, nyontek dari tetangga, dan mengganti tokoh utamanya jadi apalokiteswara
oh cerita itu yg anda maksud...
saya melihat jelas cerita itu sebagai parable, dalam arti sebagai ilustrasi ataupun analogi, bukan kejadian sebenarnya.
sangatlah lugu kalo melihat cerita itu sebagai cerita nyata yg disaksikan si biksu :)
jelas parable tidak sama dengan bohong.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #219 on: 18 August 2011, 04:43:44 PM »
oh cerita itu yg anda maksud...
saya melihat jelas cerita itu sebagai parable, dalam arti sebagai ilustrasi ataupun analogi, bukan kejadian sebenarnya.
sangatlah lugu kalo melihat cerita itu sebagai cerita nyata yg disaksikan si biksu :)
jelas parable tidak sama dengan bohong.
bagaimana kalau ada yang percaya itu kisah beneran? yang salah yang percaya atau yang bercerita atau yang bikin cerita?

*) sama seperti kasus sutra palsu, bagaimana kalau ada yang percaya sutra palsu sebagai sutra asli, yang salah pemirsa, tv nya atau yang mainnya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #220 on: 18 August 2011, 04:58:46 PM »
bagaimana kalau ada yang percaya itu kisah beneran? yang salah yang percaya atau yang bercerita atau yang bikin cerita?
walaupun saya tidak percaya ada orang sebodoh itu, tapi katakan lah ada yg salah mengerti mengira itu beneran, ya kesalahan pada pesawat televisi anda. si biksu tidak bisa mengontrol orang lain.

*) sama seperti kasus sutra palsu, bagaimana kalau ada yang percaya sutra palsu sebagai sutra asli, yang salah pemirsa, tv nya atau yang mainnya?
asli atau palsu siapa yg bisa membuktikan...
to cut it short, menurut pendapat saya, lebih baik kita melihat manfaatnya saja. kalo saya melihat ada hikmah, ajaran ataupun instruksi yg bisa membuat pendengarnya ataupun praktisinya dari lobha menjadi alobha, dosa menjadi adosa dan moha menjadi amoha, saya rasa tidak perlu dikecam, malahan seharusnya dipuji...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #221 on: 18 August 2011, 07:38:25 PM »
walaupun saya tidak percaya ada orang sebodoh itu, tapi katakan lah ada yg salah mengerti mengira itu beneran, ya kesalahan pada pesawat televisi anda. si biksu tidak bisa mengontrol orang lain.
asli atau palsu siapa yg bisa membuktikan...

jadi ibaratnya, seorang biksu mau ngomong asal, yang penting maknanya nyampe ga apa2?
soal manfaat rasanya menceritakan hal yang benar lebih baik daripada menceritakan kebohongan, kalau misalnya si biksu bilang cerita itu hanyalah perumpamaan rasanya tidak apa2, tapi kalau si biksu menceritakan seakan2 itu kebenaran bukannya jadi sebuah kebohongan.

Quote
to cut it short, menurut pendapat saya, lebih baik kita melihat manfaatnya saja. kalo saya melihat ada hikmah, ajaran ataupun instruksi yg bisa membuat pendengarnya ataupun praktisinya dari lobha menjadi alobha, dosa menjadi adosa dan moha menjadi amoha, saya rasa tidak perlu dikecam, malahan seharusnya dipuji...
itu hanyalah ajaran master djoe, saya tidak setuju.

kalau dari awal sudah kurang bagus rasanya kedepannya juga walau ada kemungkinan jadi bagus tetap saja awalnya yang tidak bagus menjadi "kotoran"

sama seperti kasus buda hidup, walaupun katanya ajarannya bagus tapi tetap kalau tidak didasari dengan kebaikan rasanya menjadi seperti "kotoran"
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #222 on: 18 August 2011, 09:38:11 PM »
Quote
Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."

Yaa??? Soo?? Tetap aja berbeda karena Buddha-Nature bukan untuk membangkitkan orang dalam kubur. Lagian di sana Roh Kudus yang menghidupkan kembali, sedangkan roh seseorang (dalammu) masih ada. Kalau anda belajar sejarah paham Roh kudus atau pneumatology... pada masa Bapa" Gereja Awal, Roh Kudus sangat dipahami sebagai satu sosok roh / personal eksternal yang merupakan bagian dari Tuhan eksternal.

Dan Anuttaratantra paling awal, yaitu Guhyasamaja, yang menjelaskan bahwa diri = Buddha, sudah muncul sebelum masa-masa Bapa" Gereja Awal berakhir.

Masalah Avalokitesvara benar-benar ada atau tidak secara personal, ya meskipun pihak Mahayana bilang YA ADA pun apa anda percaya?

Para Arahat yang menyusun Tipitaka Pali pun menyebutkan para deva seperti Indra, Brahma, Venhu(Visnu) dan Isana (Siva) yang mana juga kaga tahu bohong atau tidak.

Percuma berdebat berbusa-busa soal hal-hal metafisika apakah itu bohong atau tidak. Toh pada kenyataanya sama-sama tidak ada bukti. Ujung"nya ya keyakinan. Mau anda argumen seribu satu macam ngomong kalau sang bhiksu dosa karena bohong menyesatkan dan lain sebagainya ya percuma, omong doang.

Yang ada adalah sesuai dengan Buddha Dharma atau tidak, bukan bohong atau benar.


Kalau mau omong simbolis ya banyak juga yang ngomong Raja Dewa Vessavatti Mara / Vesavartin Mara adalah simbolisasi hawa nafsu. Lah tapi dalam Tipitaka dan Tripitaka jelas-jelas menyebutnya sebagai satu sosok personal?!? Yah kalau anda tidak percaya, anggap aja deh Tipitaka bohong selesai sudah. Yang pasti sih saya tidak akan pernah menghakimi Tipitaka Pali atau Sanskrit sebagai boongan.

Terlepas dari Avalokitesvara beneran ada secara personal atau tidak, dalam praktiknya yaitu Mahayana dan Vajrayana, dikatakan bahwa Buddha Bodhisattva tak lain adalah diri sendiri, ini sangat sesuai dengan semangat berdikari Buddha Shakyamuni. Diri adalah pelindung diri sendiri. Karmalah yang menentukan.

Pabongkha Rinpoche mengamini hal tersebut. Master Shengyen dari Dharma Drum juga mengatakan praktisi Zen yang sejati tidak meminta-minta pada para Bodhisattva.

Namun kalau anda tanya keyakinan saya, YA saya percaya bahwa Avalokitesvara ada secara personal. Namun hal itu tidak membantu apa-apa, karena hanya keyakinan pada sosok eksternal saja.

Menyadari diri sendiri memiliki kualitas Avalokitesvara itulah yang akan membantu. Keyakinan pada diri sendiri. Be your true self. Be yourself. Maka dari itu dikatakan dalam sutra bahwa Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha yang juga bernama Avalokitesvara. Ini adalah perenungan bahwa kita semua adalah Avalokitesvara. Ketika memohon pada para Buddha Bodhisattva haruslah ingat dengan kualitas Buddha dan Bodhisattva tersebut dalam diri, karena pada hakekatnya memang semua balik ke dalam diri.

Dari awal Buddha Dharma Mahayana basisnya adalah diri sendiri, makanya snagat ditekankan namanya Buddha-Nature atau Tathagatagarbha, segala potensi positif dan kualitas Buddha dalam diri sendiri, jadi dari awal ya bagus, dan sayangnya bukan kotoran.

Maka dari itu pendirian saya tetap seperti YA Thich Nhat Hanh: sekalipun para sejarawan membuli-buli Avalokitesvara akan keotentikannya, keyakinan saya tidak akan bergeming, karena Guanyin adalah cinta kasih dan CINTA KASIH ITU NYATA.

Saya meyakini personal Avalokitesvara bukan karena beliau benar-benar ada secara personal di Tanah Suci antah berantah, namun saya meyakini sosok personal yang memiliki kualitas seperti beliau dan karena pada awalnya beliau adalah manusia seperti kita, maka kita juga memiliki kualitas welas asih Avalokitesvara. Dan saya telah melihat welas asih itu dalam diri orang-orang.

 _/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 18 August 2011, 09:44:12 PM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #223 on: 18 August 2011, 09:52:14 PM »
Masalah Avalokitesvara benar-benar ada atau tidak secara personal, ya meskipun pihak Mahayana bilang YA ADA pun apa anda percaya?

Terlepas dari Avalokitesvara beneran ada secara personal atau tidak, dalam praktiknya yaitu Mahayana dan Vajrayana, dikatakan bahwa Buddha Bodhisattva tak lain adalah diri sendiri, ini sangat sesuai dengan semangat berdikari Buddha Shakyamuni. Diri adalah pelindung diri sendiri. Karmalah yang menentukan.

Pabongkha Rinpoche mengamini hal tersebut. Master Shengyen dari Dharma Drum juga mengatakan praktisi Zen yang sejati tidak meminta-minta pada para Bodhisattva.

Namun kalau anda tanya keyakinan saya, YA saya percaya bahwa Avalokitesvara ada secara personal. Namun hal itu tidak membantu apa-apa, karena hanya keyakinan pada sosok eksternal saja.

Menyadari diri sendiri memiliki kualitas Avalokitesvara itulah yang akan membantu. Keyakinan pada diri sendiri. Be your true self. Be yourself. Maka dari itu dikatakan dalam sutra bahwa Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha yang juga bernama Avalokitesvara. Ini adalah perenungan bahwa kita semua adalah Avalokitesvara. Ketika memohon pada para Buddha Bodhisattva haruslah ingat dengan kualitas Buddha dan Bodhisattva tersebut dalam diri, karena pada hakekatnya memang semua balik ke dalam diri.

Dari awal Buddha Dharma Mahayana basisnya adalah diri sendiri, makanya snagat ditekankan namanya Buddha-Nature atau Tathagatagarbha, segala potensi positif dan kualitas Buddha dalam diri sendiri, jadi dari awal ya bagus, dan sayangnya bukan kotoran.

Maka dari itu pendirian saya tetap seperti YA Thich Nhat Hanh: sekalipun para sejarawan membuli-buli Avalokitesvara akan keotentikannya, keyakinan saya tidak akan bergeming, karena Guanyin adalah cinta kasih dan CINTA KASIH ITU NYATA.

Saya meyakini personal Avalokitesvara bukan karena beliau benar-benar ada secara personal di Tanah Suci antah berantah, namun saya meyakini sosok personal yang memiliki kualitas seperti beliau dan karena pada awalnya beliau adalah manusia seperti kita, maka kita juga memiliki kualitas welas asih Avalokitesvara. Dan saya telah melihat welas asih itu dalam diri orang-orang.

 _/\_
The Siddha Wanderer


bukan soal percaya atau tidak percaya, tapi terlepas dari keyakinan anda, apakah menurut Mahayana memang benar2 ada secara personal atau sekedar simbolisasi? karena bahkan dalam thread ini pun terjadi perdebatan akan hal ini. kalau ada bisa tolong quote sutra-nya?
« Last Edit: 18 August 2011, 09:59:27 PM by Indra »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
« Reply #224 on: 18 August 2011, 09:55:56 PM »
Yaa??? Soo?? Tetap aja berbeda karena Buddha-Nature bukan untuk membangkitkan orang dalam kubur. Lagian di sana Roh Kudus yang menghidupkan kembali, sedangkan roh seseorang (dalammu) masih ada. Kalau anda belajar sejarah paham Roh kudus atau pneumatology... pada masa Bapa" Gereja Awal, Roh Kudus sangat dipahami sebagai satu sosok roh / personal eksternal yang merupakan bagian dari Tuhan eksternal.

Dan Anuttaratantra paling awal, yaitu Guhyasamaja, yang menjelaskan bahwa diri = Buddha, sudah muncul sebelum masa-masa Bapa" Gereja Awal berakhir.

Masalah Avalokitesvara benar-benar ada atau tidak secara personal, ya meskipun pihak Mahayana bilang YA ADA pun apa anda percaya?

Para Arahat yang menyusun Tipitaka Pali pun menyebutkan para deva seperti Indra, Brahma, Venhu(Visnu) dan Isana (Siva) yang mana juga kaga tahu bohong atau tidak.

Percuma berdebat berbusa-busa soal hal-hal metafisika apakah itu bohong atau tidak. Toh pada kenyataanya sama-sama tidak ada bukti. Ujung"nya ya keyakinan. Mau anda argumen seribu satu macam ngomong kalau sang bhiksu dosa karena bohong menyesatkan dan lain sebagainya ya percuma, omong doang.

Yang ada adalah sesuai dengan Buddha Dharma atau tidak, bukan bohong atau benar.


Kalau mau omong simbolis ya banyak juga yang ngomong Raja Dewa Vessavatti Mara / Vesavartin Mara adalah simbolisasi hawa nafsu. Lah tapi dalam Tipitaka dan Tripitaka jelas-jelas menyebutnya sebagai satu sosok personal?!? Yah kalau anda tidak percaya, anggap aja deh Tipitaka bohong selesai sudah. Yang pasti sih saya tidak akan pernah menghakimi Tipitaka Pali atau Sanskrit sebagai boongan.

Terlepas dari Avalokitesvara beneran ada secara personal atau tidak, dalam praktiknya yaitu Mahayana dan Vajrayana, dikatakan bahwa Buddha Bodhisattva tak lain adalah diri sendiri, ini sangat sesuai dengan semangat berdikari Buddha Shakyamuni. Diri adalah pelindung diri sendiri. Karmalah yang menentukan.

Pabongkha Rinpoche mengamini hal tersebut. Master Shengyen dari Dharma Drum juga mengatakan praktisi Zen yang sejati tidak meminta-minta pada para Bodhisattva.

Namun kalau anda tanya keyakinan saya, YA saya percaya bahwa Avalokitesvara ada secara personal. Namun hal itu tidak membantu apa-apa, karena hanya keyakinan pada sosok eksternal saja.

Menyadari diri sendiri memiliki kualitas Avalokitesvara itulah yang akan membantu. Keyakinan pada diri sendiri. Be your true self. Be yourself. Maka dari itu dikatakan dalam sutra bahwa Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha yang juga bernama Avalokitesvara. Ini adalah perenungan bahwa kita semua adalah Avalokitesvara. Ketika memohon pada para Buddha Bodhisattva haruslah ingat dengan kualitas Buddha dan Bodhisattva tersebut dalam diri, karena pada hakekatnya memang semua balik ke dalam diri.

Dari awal Buddha Dharma Mahayana basisnya adalah diri sendiri, makanya snagat ditekankan namanya Buddha-Nature atau Tathagatagarbha, segala potensi positif dan kualitas Buddha dalam diri sendiri, jadi dari awal ya bagus, dan sayangnya bukan kotoran.

Maka dari itu pendirian saya tetap seperti YA Thich Nhat Hanh: sekalipun para sejarawan membuli-buli Avalokitesvara akan keotentikannya, keyakinan saya tidak akan bergeming, karena Guanyin adalah cinta kasih dan CINTA KASIH ITU NYATA.

Saya meyakini personal Avalokitesvara bukan karena beliau benar-benar ada secara personal di Tanah Suci antah berantah, namun saya meyakini sosok personal yang memiliki kualitas seperti beliau dan karena pada awalnya beliau adalah manusia seperti kita, maka kita juga memiliki kualitas welas asih Avalokitesvara. Dan saya telah melihat welas asih itu dalam diri orang-orang.

 _/\_
The Siddha Wanderer

jadi kalau ada pembunuh, apakah dia itu bodisatwa?

kalau ada orang yang beragama lain apakah dia juga bodisatwa?

apakah anjing, monyet babi dll juga bodisatwa?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything