Cuma beda sesepuh yang diakui.
This begin the tension between Wang and I Kuan Tao. Wang claimed to be appointed as the leader or inheritant of the I Kuan Tao lineage by Shi Mu (the great mistress). As there are many factions or groups within I Kuan Tao, Wang demanded that all the I Kuan Tao factions to be under his leadership. Thus Wang claimed to be the only one with the power to bestow the legitimate celestial mandate. Conflict arose between Wang and the other factions. Wang set up his own sect first called Maitreya Great Tao.
Ajarannya tentu aja masih sama.
Di dalam I Kuan tao memang banyak faksi/kelompok. Di dalam I Kuan tao sendiri saja (tanpa MLDD), ada beberapa kelompok kecil yang memang dibentuk untuk mempermudah dalam meluaskan jaringan (yang mirip sekali cara kerjanya dengan MLM). Masing-masing faksi/kelompok dipimpin oleh seorang sesepuh (cu she) yang diagungkan. Sedangkan yang menyatukan mereka semua adalah seorang sesepuh senior yang diakui sebagai pemimpin tertinggi.
Menurut saya mungkin MLDD hanyalah salah satu kelompok kecil dari I Kuan tao yang sesepuhnya tidak mau mengakui sesepuh pemimpin tertinggi mereka, dan akhirnya menciptakan kelompoknya sendiri.
Kemungkinan lain, MLDD terpisahkan sebagai kelompok tersendiri sesaat setelah Shemu mereka meninggal, setelah terjadi pertikaian siapa yang akan menjadi pemimpin tertinggi
Bedanya Mile Dadao di Indonesia memajang Rupang Buddha Shakyamuni, sebagai usaha agar mereka diterima di kalangan Buddhis! Sampai ikutan merayakan Waisak segala.... tapi tetep aja mereka bukan bagian dari agama Buddha, karena toh walaupun ada altar Sang Buddha Gotama, mereka tidak berlindung pada San Bao (Buddha Dharma Sangha) tapi mereka berlindung pada San Bao rahasia versi mereka sendiri.
Sebenarnya, I Kuan Tao juga sering memajang Rupang Buddha Sakyamuni. Saya lihat sendiri. Prinsipnya dalam altar I Kuan Tao hanya ada tiga arca yang penting, pertama arca maitreya versi dinasti tang (yang digambarkan sebagai laki-laki gemuk gundul tertawa), arca Guan Yin dan arca Jigong. Selebihnya arca lain umumnya optional, artinya bisa berubah-ubah sesuai dengan kepentingan.
Selain itu biasanya di sisi kanan (kalau nggak salah) ada arca untuk ketiga mahasesepuh mereka dan di sisi kiri (kalau nggak salah juga) terdapat altar untuk sesepuh yang mendirikan grup mereka (umumnya sudah meninggal).
Sebenarnya dalam I Kuan tao, arca-arca tersebut tidak telalu penting, yang dianggap saklar adalah sebuah lampu lentera yang biasanya diletakkan di belakang patung maitreya, dan dua lampu di sisi kiri kanannya, selain tempat dupa yang diapit dua lilin di meja persembahan.