//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: J KrishnaMurti  (Read 176257 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #225 on: 30 September 2008, 08:10:38 AM »
Bagaimana kedudukan Bodhisatva dari sudut pandang Theravada dan Mahayana (Vajrayana dianggap masuk ke Mahayana) ?? Di dalam BUDDHAVAMSA jelas sekali dipaparkan bagaimana jalur pencapaian kebuddhaan (dalam hal ini sammasambuddha) melalui jalur bodhisatva (seperti kisah semua sammasambuddha).

Saya pribadi memisahkan Vajrayana dari Mahayana yang lain, karena tujuan dan latihannya berbeda. Theravada bertujuan menjadi arahat; Mahayana bertujuan menjadi bodhisattva, yang "tidak akan masuk nirvana sebelum semua makhluk tercerahkan"; Vajrayana bertujuan menjadi buddha dalam hidup sekarang juga.

Pertapa Sumedha (bakal calon BUDDHA GOTAMA) harus menempuh tambahan waktu 4 assankheya kappa ditambah 100 ribu kappa untuk merealisasikan parami-nya untuk mencapai sammasambuddha pannadhika. Di hadapan buddha Dipankara, pertapa sumedha mengucapkan aspirasinya untuk mencapai sammasambuddha dan akibat dari aspirasinya itu, pertapa sumedha harus menempuh tambahan waktu yang sekian lama untuk menyempurnakan paraminya. Padahal ketika waktu itu, benih pencapaian ARAHANTA (Savaka Buddha) sebagai murid Buddha Dipankara bisa dicapai oleh pertapa sumedha.[/quote]

Ya, itu cerita Theravada. ... Di Vajrayana, tujuan tertinggi adalah menjadi buddha dalam hidup ini juga.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #226 on: 30 September 2008, 08:13:04 AM »
Koreksi ya pak.....

'Manjusri' bukan 'Manyusri'................

Bila Buddha dapat beremanasi menjadi para Bodhisattva, tentu mereka bisa juga beremanasi menjadi dewa dan manusia biasa.

Manusia tetap manusia, dewa tetaplah dewa, Bodhisattva tetaplah Bodhisattva, Buddha tetaplah Buddha.

Seperti Raja Trisong Deutsen yang dianggap sebagai emanasi Manjusri, tapi toh masih tetap dapat melakukan kesalahan dan membuat rintangan karma. Kenapa? Karena beliau adalah manusia biasa.

Nah kalau dirunut lagi semua makhluk hidup pada dasarnya adalah Buddha. Nah bukankah kalau begitu semua makhluk hidup itu sebenarnya merupakan 'emanasi' dari Sang Dharmakaya Buddha, yang merupakan sumber segala fenomena?

Walaupun toh begitu para makhluk hidup masih berada dalam samsara dan butuh perjuangan untuk mencapai Nirvana.

_/\_
The Siddha Wanderer

Saya pikir satu budaya yang masih tertinggal dalam sebuah kerajaan adalah raja selalu dianggap sebagai titisan ini dan itu dan kesahihannya kadang diragukan.

Mengenai emanasi Buddha, bila mau dirunut maka akan kembali kepada satu soul tertinggi yaitu Adi Buddha,saya pikir ini bisa membawa orang pada salah pengertian bahwa kita berasal dari satu pecahan soul yang menitis ke dunia. dan saya pikir budaya Buddhisme Tibetan dari awal telah memiliki pengaruh kuat dari Tantrik Hinduisme yang kemudian tercampur dalam Buddhisme,sehingga keanekaragaman hayati menjadi berkembang.

Bila mau dikatakan Dalai Lama adalah emanasi dari Avalokitesvara... kenapa ia sama sekali tidak bisa mendengar jerit tangis peperangan?kenapa Avalokitesvara yang digambarkan bertangan seribu dan bermata seribu dalam bentuk Dalai Lama sama sekali tidak mengerjakan miracle seperti yang disebut dalam Sutra Sutra? karena Dalai Lama hanyalah orang biasa.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #227 on: 30 September 2008, 08:24:49 AM »
_/\_ Ijinkan saya bertanya,
1. Pernahkah Bapak belajar langsung dari J Khrisnamukti dalam artian bertemu dengan pribadi beliau dan mempelajari meditasi dari beliau?

Tidak, saya tidak pernah ketemu K, sama seperti saya tidak pernah ketemu Buddha.

Quote
2. Apakah JK juga memiliki pusat meditasi atau hanya turut serta dalam menulis pengalaman batinnya?

K tidak mengajarkan meditasi secara formal, karena menurutnya meditasi itu tidak ada tekniknya. Meditasi itu seharusnya menjadi kesadaran manusia sehari-hari. ... Tapi K, dalam semua ceramahnya selalu menyinggung meditasi yang benar ...  Kepada anak-anak sekolah K, pernah mengajar mereka untuk duduk diam mengembangkan kesadaran, sebagaimana kita kenal sebagai vipassana (tanpa menyebutnya vipassana) ... Sementara itu, kalau Anda melihat DVD ceramah K, Anda akan mengalami bahwa menyimak K bicara itu sendiri sudah merupakan meditasi.

Selanjutnya, kalau berminat, silakan baca buku "Duduk Diam dengan Batin yang Hening", kumpulan terjemahan saya tentang ceramah-ceramah K yang khusus berkaitan dengan meditasi. Bisa di-download dari sini:
"Duduk Diam dengan Batin yang Hening.zip" - http://www.box.net/shared/ws2o0g7i8w

Quote
3. dalam dunia theosophy, darimanakah pencerahan yang didapat oleh JK atau selama ini hanya menuliskan kata-kata indah ?

Maksudnya "dari mana" apa? ... Dari mana informasinya? ...
Pencerahan K terjadi selama 3 hari pada 17 - 20 Agustus 1922, ketika ia berusia 27 tahun. ... Peristiwa itu terjadi di Ojai, California, disaksikan oleh 3 orang: Rosalind, Nityananda (adik K), dan seorang laki-laki lain. ... Setelah pencerahan itu selesai, Nitya menulis surat panjang lebar kepada Annie Besat di Eropa/India (?) mengisahkan secara terperinci peristiwa yang berlangsung selama 3 hari itu. ... Pada saat yang hampir bersamaan, sekitar 2 minggu setelah peristiwa itu, K juga menulis surat panjang lebar kepada Annie Besant ... Kedua surat itu, yang tentu saja cocok satu sama lain, bisa dibaca dalam buku pertama dari trilogi biografi K yang ditulis oleh Mary Lutyens: "The Years of Awakening". ... Dalam peristiwa pencerahan itu, K menceritakan --menurut pemahaman atau alam pikirannya pada waktu itu-- bahwa ia melihat Buddha dan para guru agung lain (para Master Teosofi) turun menyambutnya, ketika ia sedang duduk bermeditasi di bawah pohon merica di luar rumah. ...

Apa maksudnya "hanya menuliskan kata-kata indah?"
« Last Edit: 30 September 2008, 08:26:31 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #228 on: 30 September 2008, 08:28:30 AM »
Bila mau dikatakan Dalai Lama adalah emanasi dari Avalokitesvara... kenapa ia sama sekali tidak bisa mendengar jerit tangis peperangan?kenapa Avalokitesvara yang digambarkan bertangan seribu dan bermata seribu dalam bentuk Dalai Lama sama sekali tidak mengerjakan miracle seperti yang disebut dalam Sutra Sutra? karena Dalai Lama hanyalah orang biasa.

Iman Anda berbeda dengan iman kaum Vajrayana. :)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: J KrishnaMurti
« Reply #229 on: 30 September 2008, 08:35:38 AM »
Quote
Maksudnya "dari mana" apa? ... Dari mana informasinya? ...
Pencerahan K terjadi selama 3 hari pada 17 - 20 Agustus 1922, ketika ia berusia 27 tahun. ... Peristiwa itu terjadi di Ojai, California, disaksikan oleh 3 orang: Rosalind, Nityananda (adik K), dan seorang laki-laki lain. ... Setelah pencerahan itu selesai, Nitya menulis surat panjang lebar kepada Annie Besat di Eropa/India (?) mengisahkan secara terperinci peristiwa yang berlangsung selama 3 hari itu. ... Pada saat yang hampir bersamaan, sekitar 2 minggu setelah peristiwa itu, K juga menulis surat panjang lebar kepada Annie Besant ... Kedua surat itu, yang tentu saja cocok satu sama lain, bisa dibaca dalam buku pertama dari trilogi biografi K yang ditulis oleh Mary Lutyens: "The Years of Awakening". ... Dalam peristiwa pencerahan itu, K menceritakan --menurut pemahaman atau alam pikirannya pada waktu itu-- bahwa ia melihat Buddha dan para guru agung lain (para Master Teosofi) turun menyambutnya, ketika ia sedang duduk bermeditasi di bawah pohon merica di luar rumah. ...

Yang di bold itu kok seperti pengalaman Lu Sheng Yen ??
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #230 on: 30 September 2008, 08:43:06 AM »
Apa maksudnya "hanya menuliskan kata-kata indah?"

maksud saya bisa saja seorang K berpura-pura cerah dengan menuliskan serangkaian kata-kata indah....analogi ini saya ambil karena melihat beberapa oknum yang menginginkan ketenaran ataupun hanya ego semua juga pandai menulis.di International kita bisa melihat Suma Ching Hai yang mengaku telah cerah dan menarik banyak sekali minat dari orang orang hebat di dunia seperti dokter,profesor,hal ini juga berlaku di Maitreyanism yang mengaku titisan Maitreya telah banyak menghipnotis banyak orang dengan ajaran ngaku ngaku...belum lagi Raelianism yang menyembah UFO,itupun juga punya banyak pakar yang menyembah dia.

Saya hanya melihat bahwa fenomena kegilaan ini sudah sangat umum di dunia masa sekarang ini. dan sedikit khawatir bahwa orang itu bisa membawa pada pemahaman yang salah dan fatal.

Iman Anda berbeda dengan iman kaum Vajrayana.

memang betul berbeda karena kaum Vajrayana awalnya adalah penyembah agama Bon yang kemudian tercampur dengan kedatangan mistik yang diragukan kebenarannya.ambil contoh Riwayat Padmasambhava, dijelaskan dengan begitu hebat,begitu banyak miracle,namun pada kenyataannya,consortnya merupakan alat pemuas nafsu seksual.maaf jika saya agak kasar dan menyerang iman.karena saya melihat bahwa Buddha tidak pernah main main perempuan untuk mendapat pencerahan.setelah Yasodhara dan memasuki pertapaan,saya tidak pernah menjumpai sebuah tulisan Buddha menggunakan consort.

Beberapa cerita telah banyak dikarang dan dibuat bumbu agar kelihatan hebat. dan lihat lagi bagaimana orang Tibet memuja-muja pemimpinnya sebagai titisan ini dan itu.saya pikir wajar terjadi dalam masyarakat yang awalnya menganut Bon dan mencampurkan kedalam Buddhisme.

bila saya dikatakan seorang Theravadin,itu pun hal yang sangat lucu,karena pemahaman konseptual yang tercatat dalam Tipitaka dan Tripitaka selama ini hanyalah saya gunakan untuk sekedar pemahaman dan bukan pengurutan ini dan itu.saya hanya menjalani kehidupan sebagai seorang yogi...hanya itu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #231 on: 30 September 2008, 08:47:28 AM »
K menceritakan --menurut pemahaman atau alam pikirannya pada waktu itu-- bahwa ia melihat Buddha dan para guru agung lain (para Master Teosofi) turun menyambutnya, ketika ia sedang duduk bermeditasi di bawah pohon merica di luar rumah. ...

saya mungkin kurang mengerti soal cerah dan tidak cerah,namun apakah beda sebuah halusinasi pikiran dengan pikiran yang tunggal? dalam jalan seorang yogi, dikenal bahwa pikiran mencipta banyak objek dan subjek untuk kita lihat,hasil hasil itu bukan sebuah hal yang memantapkan jalan seorang yogi,karena tujuannya adalah menuju "padam" atau di Yoga Hinduisme, mengenal penyatuan dengan Brahma,moksha.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #232 on: 30 September 2008, 08:56:41 AM »
saya mungkin kurang mengerti soal cerah dan tidak cerah,namun apakah beda sebuah halusinasi pikiran dengan pikiran yang tunggal? dalam jalan seorang yogi, dikenal bahwa pikiran mencipta banyak objek dan subjek untuk kita lihat,hasil hasil itu bukan sebuah hal yang memantapkan jalan seorang yogi,karena tujuannya adalah menuju "padam" atau di Yoga Hinduisme, mengenal penyatuan dengan Brahma,moksha.

Sejak ia menuliskan pengalaman pencerahannya itu, ia tidak pernah lagi bicara tentang hal itu, apalagi tentang "turunnya" makhluk-makhluk agung sebagaimana tertulis dalam suratnya itu. ... Itulah sebabnya saya menulis: "Dalam peristiwa pencerahan itu, K menceritakan --menurut pemahaman atau alam pikirannya pada waktu itu-- bahwa ia melihat Buddha ... "

Setuju, bahwa nirvana dan moksha berarti PADAM, yakni padamnya si aku/diri/atta. ... Saya rasa, itulah ukuran dari pencerahan ... bukan PENCAPAIAN sesuatu.

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: J KrishnaMurti
« Reply #233 on: 30 September 2008, 09:17:12 AM »
Ada yang menulis "Manjushri".

Sama saja.......

Quote
Perbedaan-perbedaan seperti ini sifatnya sementara, terkondisi oleh kesadaran kita yang membeda-bedakan.

Lagi-lagi, pandangan seperti ini bersifat sementara. Dalam kenyataan yang terakhir tidak ada perbedaan antara samsara dan nirvana.

Salam,
hudoyo

Memang sementara. Tapi yang konvensional (sementara) dan absolut (tidak sementara) sama-sama melengkapi dan tidak saling meniadakan.

Jadi Nirvana dan Samsara memang tidak terpisahkan, namun juga bukan tidak terpisahkan.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #234 on: 30 September 2008, 09:20:19 AM »
maksud saya bisa saja seorang K berpura-pura cerah dengan menuliskan serangkaian kata-kata indah....analogi ini saya ambil karena melihat beberapa oknum yang menginginkan ketenaran ataupun hanya ego semua juga pandai menulis.di International kita bisa melihat Suma Ching Hai yang mengaku telah cerah dan menarik banyak sekali minat dari orang orang hebat di dunia seperti dokter,profesor,hal ini juga berlaku di Maitreyanism yang mengaku titisan Maitreya telah banyak menghipnotis banyak orang dengan ajaran ngaku ngaku...belum lagi Raelianism yang menyembah UFO,itupun juga punya banyak pakar yang menyembah dia.
Saya hanya melihat bahwa fenomena kegilaan ini sudah sangat umum di dunia masa sekarang ini. dan sedikit khawatir bahwa orang itu bisa membawa pada pemahaman yang salah dan fatal.

Kisah pencerahan K itu hanya tercantum dalam SATU surat pribadi yang ditulisnya untuk Annie Besant (dan dalam satu surat adiknya, Nitya, yang ditulis untuk orang yang sama). ... Sejak itu selama 60 tahun lebih sampai meninggal K tidak pernah bicara atau memamerkan pencerahannya itu. ...

Di atas saya sudah menulis bahwa ukuran pencerahan adalah padamnya aku/diri/atta. ... Kita hanya bisa menduga hal itu dari sikap, ucapan & perbuatan seseorang, tapi tidak pernah bisa memastikannya. ... Semua itu terpulang kepada kita masing-masing ... Saya pun tidak pernah pasti apakah K tercerahkan sempurna atau tidak, PERSIS SAMA seperti saya tidak pernah pasti apakah Siddhartha Gautama tercerahkan sempurna atau tidak. ... Semua itu harus dibuktikan dalam batin sendiri.

Quote
memang betul berbeda karena kaum Vajrayana awalnya adalah penyembah agama Bon yang kemudian tercampur dengan kedatangan mistik yang diragukan kebenarannya.ambil contoh Riwayat Padmasambhava, dijelaskan dengan begitu hebat,begitu banyak miracle,namun pada kenyataannya,consortnya merupakan alat pemuas nafsu seksual.maaf jika saya agak kasar dan menyerang iman.karena saya melihat bahwa Buddha tidak pernah main main perempuan untuk mendapat pencerahan.setelah Yasodhara dan memasuki pertapaan,saya tidak pernah menjumpai sebuah tulisan Buddha menggunakan consort.

Di dalam Vajrayana, berkembang beberapa mazhab, sebagian besar tidak dipengaruhi oleh agama Bon. ... Bagi penganut Vajrayana, pengalaman-pengalaman mistikal sama sekali tidak diragukan kebenarannya; yang meragukannya hanyalah orang-orang Buddhis yang tidak bisa menghargai ajaran Vajrayana. ... Legenda Padmasambhava yang begitu "hebat" saya rasa tidak berbeda dengan legenda Sang Buddha sendiri yang juga begitu "hebat". ...

Selanjutnya agama Bon bukanlah suatu agama yang "rendah" ... Kita tidak tahu sampai tingkat mana pencerahan para pemukanya ... Janganlah memandang agama Buddha saja yang paling tinggi ... dan agama-agama lain di luar Buddhisme lebih rendah.

Tentang "main perempuan", Anda melihat dengan kacamata Theravada yang PURITAN, di mana seks dianggap tidak kompatibel dengan pencerahan. ... Tidak semua ajaran spiritual --baik dalam lingkungan Buddhisme maupun di luar Buddhisme-- menganut puritanisme seperti itu. ... Hubungan seksual antara dua manusia bisa merupakan manifestasi dari nafsu jasmaniah, tapi bisa juga merupakan manifestasi cinta yang illahi. ... Tidak perlulah hal itu dipermasalahkan secara lintas-mazhab atau lintas-agama, karena hanya akan menunjukkan kesempitan pandangan kita sendiri.

Quote
Beberapa cerita telah banyak dikarang dan dibuat bumbu agar kelihatan hebat. dan lihat lagi bagaimana orang Tibet memuja-muja pemimpinnya sebagai titisan ini dan itu.saya pikir wajar terjadi dalam masyarakat yang awalnya menganut Bon dan mencampurkan kedalam Buddhisme.

Itu disebabkan karena dalam ajaran Vajrayana dipercaya adanya prinsip Dharmakaya, yang bisa menitis ke sana ke mari. Hal itu tidak terdapat dalam ajaran Theravada. ... Itu bukan hanya terdapat dalam agama Bon, tapi juga dalam agama Hindu dan Buddhisme Mahayana, dalam banyak agama & kepercayaan di dunia.

Quote
bila saya dikatakan seorang Theravadin,itu pun hal yang sangat lucu,karena pemahaman konseptual yang tercatat dalam Tipitaka dan Tripitaka selama ini hanyalah saya gunakan untuk sekedar pemahaman dan bukan pengurutan ini dan itu.saya hanya menjalani kehidupan sebagai seorang yogi...hanya itu.

Syukurlah kalau Anda "HANYA menjalani kehidupan sebagai seorang yogi" ... Itu berarti Anda telah mampu membebaskan batin Anda dari kelekatan kepada DOKTRIN apa pun juga. ... Kalau tidak, maka Anda tetap seorang "yogi Theravada", "yogi X, Y, Z".

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #235 on: 30 September 2008, 09:25:00 AM »
Memang sementara. Tapi yang konvensional (sementara) dan absolut (tidak sementara) sama-sama melengkapi dan tidak saling meniadakan.
Jadi Nirvana dan Samsara memang tidak terpisahkan, namun juga bukan tidak terpisahkan.

Bagi saya pandangan yang membedakan samsara & nirvana dan pandangan yang melihat samsara = nirvana tidak saling melengkapi. Kedua pandangan itu TIDAK BERADA PADA LEVEL KESADARAN YANG SAMA. ... Ketika pikiran yang membeda-bedakan ini berhenti, di situlah baru disadari bahwa nirvana = samsara. ... Jadi secara ontologis sangat berbeda, yang satu nyata dan yang lain tidak nyata (maya).

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: J KrishnaMurti
« Reply #236 on: 30 September 2008, 09:26:34 AM »
Quote

Tentang "main perempuan", Anda melihat dengan kacamata Theravada yang PURITAN, di mana seks dianggap tidak kompatibel dengan pencerahan. ... Tidak semua ajaran spiritual --baik dalam lingkungan Buddhisme maupun di luar Buddhisme-- menganut puritanisme seperti itu. ... Hubungan seksual antara dua manusia bisa merupakan manifestasi dari nafsu jasmaniah, tapi bisa juga merupakan manifestasi cinta yang illahi. ... Tidak perlulah hal itu dipermasalahkan secara lintas-mazhab atau lintas-agama, karena hanya akan menunjukkan kesempitan pandangan kita sendiri.
Dengan demikian pak hud secara tidak langsung menyebut Sang Buddha sebagai Puritan. Yah memang demikian yang diajarkan Sang Buddha
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: J KrishnaMurti
« Reply #237 on: 30 September 2008, 09:29:40 AM »
Dengan demikian pak hud secara tidak langsung menyebut Sang Buddha sebagai Puritan. Yah memang demikian yang diajarkan Sang Buddha

Yah, memang demikian menurut Theravada. ... Menurut Vajrayana lain lagi, di situ ada yab-yum.

Offline Semit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 172
  • Reputasi: 30
Re: J KrishnaMurti
« Reply #238 on: 30 September 2008, 09:35:29 AM »
Betul, dalam ajaran Theravada dalam satu zaman hanya ada satu samma-sambuddha. Itulah yang dipahami secara populer oleh umat Buddha yang tidak pernah belajar dhamma, itu maksud saya. ... Itu yang saya tolak. Tidak peduli kata "buddha" dipecah-pecah dalam berbagai jenis, menurut saya pribadi, pencerahan terbuka untuk siapa saja dan kapan saja, tidak dibatasi oleh ada-tidaknya orang tercerahkan lain.

Mengingat bahwa dalam Tehravada Arahat=Buddha, apakah ini berarti bahwa Sdr. Hudoyo menyangkal keberadaan para Arahat versi Theravada?  atau yang anda tolak adalah kenyataan bahwa Arahat adalah makhluk yang telah mencapai Pencerahan Sempurna?

Quote
Baru kali ini ya pakai istilah "Rekan Netter" sesudah "mengaku" menjadi Nongpoy ... :))  Kenapa gak pakai bold dan beraneka warna sekalian?

Thread in sedang membahas topik yg penting, jadi maaf, saya tidak akan terpancing dengan strategi membelokkan topik yang anda gunakan.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: J KrishnaMurti
« Reply #239 on: 30 September 2008, 09:38:18 AM »
Syukurlah kalau Anda "HANYA menjalani kehidupan sebagai seorang yogi" ... Itu berarti Anda telah mampu membebaskan batin Anda dari kelekatan kepada DOKTRIN apa pun juga. ... Kalau tidak, maka Anda tetap seorang "yogi Theravada", "yogi X, Y, Z".

Demikianlah adanya....... _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.