[at] sis sukma
masih melihat dari dualisme kah? wrong...right...itu karena adanya suatu batasan, standar, kebiasaan...
yg akhirnya satu org bisa mengatakan bahwa suatu tindakan adalah baik atau tidak
satu tindakan bisa dikatakan benar bisa dikatakan salah karena dilihat dari sisi yang berbeda
tak ada yg namanya minus malum
dalam pengertian buddhist mungkin kira-kira kasusnya seperti ini :
mungkin saia akan mengambil contoh tentang seorang anak yg memberikan obat dengan dosis lebih
agar ibunya meninggal, karena ibunya telah sakit parah dan tak mungkin lagi untuk bertahan hidup
agar ibunya tak tersiksa lebih lama lagi, maka sang anak pun berniat membunuhnya
apakah dengan membunuh si ibu berarti sang anak telah melakukan minus malum?
membunuh dengan alasan apapun, kamma yg akan diterimanya tetap lah sama,
walaupun itu minus malum sekalipun, tak beda dengan kasus euthanasia
jadi kamma bukanlah sesuatu yg bs anda tawar-tawar atau dosa yg bisa diampuni
atau kesalahan yg bs ditambal dengan kebaikan, kamma tetaplah kamma, dan itulah yg akan terjadi
apapun modusnya, apapun alasannya, apapun latarbelakangnya, membunuh walaupun kasus itu adalah
minus malum, tetaplah membunuh.
telah ada atau tidaknya agama tak perlu dibahas
semua agama mengajarkan kebaikan kok, saia rasa andapun setuju mengenai hal itu
nah yg buddhist pun, tanpa mengenal Tuhan pun tak menjadi persoalan kan?
kan telah saia tulis panjang lebar di page sebelumnya bahwa mengenal atau tidaknya saia terhadap Tuhan pun
tak berdampak apapun terhadap kehidupan saia
mengenai trend yg ada saat jaman SB, itu kan sama saja dengan trend atau kebiasaan saat itu, tentu saja
sama saja dengan jaman sekarang, apapun trend nya pasti ada keluhan, kenapa?
karena org mencari kebahagiaan dan kenyamanan dimana org masih diliputi lobha, dosa dan moha
dan kebahagiaan dan kenyamanan itu ternyata telah mengganggu orang lain
makanya yg namanya kebenaran konvensional tak selalu sama, bahkan ada yg bertentangan
karena menuruti pandangan dan argumentasi masing-masing pribadi
sejak belasan abad lalu, di mana komunikasi sangat sangat tidak bisa diandalkan, pada masa-masa itu ; tanpa ada nya kesepakatan bersama untuk membangun hukum, tapi, pada prinsipnya manusia baik di Yunani mau pun di India di hati nurani masing-masing telah hadir suatu sikap penolakan bila sesuatu itu mengancam komunitas mereka, dan mereka akan bertahan bagi yang kuat, dan bagi yang lemah dan tertindas, hanya bisa mengungkapkan nurani mereka bahwa perbuatan pembunuhan itu "Kejam Sifat" nya, sikap ini yang saya maksud telah ada dan hadir pada si manusia baik dia di India atau pu Junani.
nah itu kan yg uda jelas memiliki kesepakatan yg ternyata sama
bagaimana dengan kasus yg saia quote sebelumnya, yaitu tentang barack obama vs gereja K?
menurut anda, mana yang merupakan kebenaran?
semoga bisa dijawab, krn kasus ini akan saia jadikan contoh kasus untuk membahas mengenai kebenaran konvensional
yg dari awal MUNGKIN tak anda pahami perbedaannya dengan kebenaran hakiki