hm.. statement ini menarik.. apakah kita harus menghargai sikap malaysia yang katanya mengambil budaya indonesia ? terus mengapa diterapkan hukum syariah islam untuk maling.. toh maling kan gak salah kalau mengklaim barang yang dicuri miliknya.. sama aja kan kalau boleh mengklaim seenaknya si A nabi gw.. tanpa ada argumentasi yang jelas.
selama Indonesia tidak dapat membuktikan bahwa budaya tersebut milik Indonesia, sebaiknya Indonesia menghormati keyakinan masyarakat malaysia. tetapi apabila Indonesia bisa membuktikannya, maka Malaysia harus berhenti mengklaim.
dalam persoalan Sidharta sebagai nabi, Muslim punya argumentasi. akan tetapi, argumentasi ini tidak bisa dikompromikan dengan umat budha, karena hanya akan menjadi perdebatan yang tidak berujung. sebagiamana saya nyatakan bahwa yang dimaksud Allah dalam Islam adalah Nibbana dalam Budhisme. akan tetapi, tentu anda dan umat Budhis pada umumnya, akan membantah seribu kali membantah. bahkan lebih dari seribu kali, mungkin. padahal, saya merasa semua itu sudah berdasarkan argumentasi yang valid. tetapi, apa yang saya anggap valid, belum tentu dianggap valid oleh anda. demikian pula sebaliknya. sedangkan untuk persoalan agama ini, kita tidak memiliki pengadilan internasional untuk memutuskan perkara. oleh karena itu, cukuplah bagi saya untuk menghormati keyakinan anda bahwa Nibbana itu berbeda dengan Allah. adapun keyakinan saya bahwa Nibbana adalah Allah, pun tak bisa diganggu gugat. karena kebebasan berkeyakinan termasuk kepada suatu bentu yang dilindungi oleh hukum di Indonesia.
diluar keyakinan, kita akan mendikusikan dasar-dasar dari keyakinan tersebut. boleh saja, selama ada kesedian dari kedua belah pihak untu berdiskusi. saya sendiri, tidak ingin mendiskusikan persoala ini lebi jauh, hanya menyampaikan sedikit saja dari yang saya fahami. menurut beberapa informasi, K.H Jalaludin Rakhmat telah mengundang beberapa orang Bikhu Budhis untuk menyampaikan sejarah keterkaitan Islam dengan agama Budha, serta menjelaskan ramalan-ramalan sang Budha akan kedatangan nabi Muhammad. saya tidak tahu, apakah informasi itu benar atau tidak, tetapi hal itu saya ceritakan untuk menggambarkan bahwa dalam literatur Islam terdapat argumentasi-argumentasi yang dianggap kuat oleh Muslimin untuk mengakui sang Budha sebagai nabi, yang tentunya argumentasi ini umumnya tidak akan diakui oleh umat Budha. persoalan ini menjadi sensitifisme agama. oleh karena itu, ulama-ulama Islam yang mengerti persoalan ini tidak secara gamblang mengungkap fakta-fakta yang mereka ketahui untuk menjaga kerukunan umat beragama. sama halnya seperti ulama-ulama syiah yang merahasiakan riwayat-riwayat lengkap Abu Bakar, sahabat nabi muhamad , dari public, karena bisa memicu konflik. oleh karena itu, diskusi tentang Sidharta sebagai nabi Allah, cukuplah sampai di sini saja.
Soal pembantaian Nabi Muhammad oleh muslimin.. itulah yang menandakan umat muslim masih perlu berbenah diri daripada sibuk mengklaim si A atau si B si C adalah nabi mereka.. masih banyak hal2 yang lebih penting, seperti memperbaiki MORAL
soal berbenah diri, itu memang benar bro. bukan hanya muslimin, sepertinya semua umat juga harus berbenah diri. tentu bro juga tau, apa saja persoalan-persoalan yang ada ditubuh umat budha yang perlu dibenahi. akan tetapi, soal apa yang anda sebut "klaim" itu adalah bukan soal kesibukan bro, tapi soal keyakinan yang perlu untuk di informasikan, bukan untuk diperdebatkan. nabi Isa adalah Yesus, menurut sebagian kelompok kristiani. dan itu adalah tuhan mereka. tetapi kaum muslimin mengkalim bahwa Isa itu adalah nabi mereka. karena itu tercatat dalam quran dan hadits kaum muslimin. walaupun umat kr****n tidak suka, tuhan mereka disebut sebagai nabi kaum muslimin, tapi melarang kaum muslimin untuk tidak mengklaim nabi Isa sebagai nabinya merupakan pelanggaran HAK ASASI.