Topic yang bagus, berhubungan dengan keseharian kita.
Pertanyaan yang sederhana, namun tentunya tidak semua orang mampu melakukannya, bahkan menurut saya hanya sedikit sekali orang yang mampu melakukannya. Tentu saja, orang orang demikian adalah orang yang sudah terlatih baik didalam pengendalian pikirannya.
Agar suatu ketenangan dapat dijaga secara berkesinambungan, maka seyogyanya seseorang praktisi Dhamma, menghindarkan dirinya dari berbagai kontak yang dapat menjadi faktor ketidaktenangan itu. ini merupakan hal dasar yang bisa di lakukan. selain itu, seorang praktisi Dhamma seyogyanya selalu melihat sisi baik dan sisi buruk dari hal yang dihadapi, bukan hanya dari sisi buruknya. Apabila hal ini berhubungan dengan personal tertentu, contohnya : rasa tidak suka pada seseorang, maka sebisa mungkin dia melihat kelemahan dari orang tersebut, melihat penderitaan yang dialami, karena telah menimbulkan berbagai macam gejolak batin bagi dirinya dan bagi orang lain, dengan demikian kasih sayang akan tumbuh di hati praktisi Dhamma. Jika kasih sayang tumbuh, maka kebencian akan dapat dilenyapkan.
Semoga membantu
Berdasarkan tread yang saya baca dari awal, disini saya melihat saudara katsu sungguh seorang yang mampu menjaga kesabaran dengan baik.
Saran saya buat saudara katsu, jika ada hal hal tertentu dari suatu diskusi yang mungkin melenceng ataupun oknum oknum tertentu bertindak sesuka hati maupun mengkritik pandangan member lain secara implisit, maka biarkan saja. Anda tidak perlu repot mengurusi mereka. Ingat tujuan kenapa anda masuk Dhammacitta.