MELINDUNGI ARAH BARAT-SUAMI DAN ISTRIBagaimana seorang suami sepantasnya memperlakukan istrinya?Memperlakukan dirinya dengan sopan santun
Menunjukkan rasa hormat pada dirinya
[7]Bersikap setia kepadanya
Berbagi kewajiban rumah-tangga dengannya
Memberikan perhiasan dan hadiah kepadanya
[8]Bagaimana seorang istri sepantasnya memperlakukan suaminya?Mengatur rumah tangga dengan sebaik-baiknya
Bersikap ramah tamah pada mertuanya, dan memperlakukan para pembatunnya dengan baik
[9]Bersikap setia kepadanya
Membantu menjaga harta kekayaan keluarga
[10]Terampil dan rajin dalam kewajiban-kewajibannya
Ketika suami dan istri saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti ini, arah Barat dilindungi dan rumah tangga dibuat tentram dan aman.
MELINDUNGI ARAH UTARA-TEMAN DAN KOLEGABagaimana seseorang sepantasnya memperlakukan teman dan kolega?Bersikap dermawan dan berkenan untuk berbagi
Berbicara dengan kata-kata yang sopan
Suka menolong
Bersikap adil dan tidak berprasangka buruk
Bersikap tulus dan jujur
Bagaimana teman dan kolega sepantasnya memperlakukan satu sama lain?Saling menjaga satu sama lain ketika mereka lengah
Melindungi harta miliknya ketika mereka lengah
Menjadi tempat berlindung pada saat dalam ketakutan atau bahaya
Tidak meninggalkan mereka pada saat diperlukan
Menghormati dan menunjukkan rasa pertimbangan kepada keluarga mereka
Ketika teman dan kolega saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti ini, arah Utara dilindungi dan masyarakat dibuat tenram dan aman.
MELINDUNGI ARAH BAWAH-MAJIKAN DAN KARYAWANBagaimana majikan sepantasnya memperlakukan karyawannya?Mengerahkan pekerjaan kepada karyawannya sesuai dengan kemampuan mereka
Memberikan bayaran yang cukup atas pekerjaan mereka
Memperhatikan kebutuhan pengobatan mereka
Memberikan mereka perlakuan khusus
[11]Mengijinkan mereka cuti dan liburan
[12]Bagaimana karyawan sepantasnya memperlakukan majikan mereka?Tiba dengan awal untuk bekerja
Bersedia untuk lembur apabila diperlukan
Hanya mengambil apa yang diberikan kepadanya
Bekarja dengan baik
Menegakkan dan menyebarkan reputasi baik dari majikan mereka
Ketika karyawan dan majikan saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti ini, arah Bawah dilindungi dan tempat-tempat untuk bekerja dibuat tentram dan aman.
MELINDUNGI ARAH ATAS-GURU SPIRITUAL DAN UMAT AWAMBagaimana umat awam sepantasnya memperlakukan guru spiritual mereka?Dengan perilaku baik
Dengan perkataan baik
Dengan pikiran baik
[13]Dengan memberikan sambutan kepada mereka
Dengan menyediakan kebutuhan materi
[14]Bagaimana guru spiritual sepantasnya memperlakukan umat awam?Mencegah mereka dari perbuatan jahat
Mendorong mereka melakukan apa yang baik
Menunjukkan belas kasih kepada mereka
Mengajari mereka apa yang tidak diketahuinya
Menjernihkan apa yang telah dipelajari
Menunjukkan kepada mereka cara dan menuntun mereka dalam latihan spiritual
Ketika guru spiritual dan umat awam saling memperlakukan satu sama lain dengan cara seperti, arah Atas dilindungi dan tempat-tempat spiritual dibuat tentram dan aman.
Orang tua adalah arah Timur
Guru adalah arah Selatan,
Suami-istri adalah arah Barat,
Sahabat dan kolega adalah arah Utara.
Pekerja dan Majikan arah Bawah,
Guru spiritual adalah arah Atas.
Ini adalah arah-arah yang dihormati
Oleh orang yang pantas untuk menjalani kehidupan yang baik.
Catatan:[7] Dalam suatu kebudayaan dimana pria sangat dominan dan wanita biasanya diperlakukan sebagai warga kelas dua atau bahkan lebih buruk, Buddha menyokong perubahan dalam cara pikir dan tingkah laku terhadap wanita, mengembangkan persamaan di antara manusia. Itu adalah nasehat yang baik, seperti sekarang ini, suami harus senantiasa memperlakukan istrinya dengan sopan dan hormat dalam menjaga hubungan yang harmonis dan bertahan lama.
[8] Pada jaman India kuno, sebelum ada bank, orang-orang biasanya meletakkan simpanan dan harta kekayaan mereka dalam bentuk perhiasan. Perhiasan ini dipakai oleh orang tersebut dan sering merupakan satu-satunya bentuk simpanan yang dimiliki istri apabila suaminya meninggal dunia. Dewasa ini, ini berarti bahwa suami harus memiliki jaminan asuransi yang cukup untuk istri dan anak-anaknya apabila penyakit serius yang tidak diharapkan atau kematian melanda. Di luar dari alasan yang praktis ini, semua istri menikmati beberapa perhiasan dan hadiah dari suami dari waktu ke waktu.
[9] Pembantu rumah tangga meliputi pembantu rumah tangga. Betapa pentingnya nasehat tersebut dewasa ini, seperti yang dapat kita lihat banyaknya ibu rumah tangga yang diadili di pengadilan karena penyiksaan terhadap pembantu mereka, yang menimbulkan rasa malu dan kesulitan bagi keluarga mereka.
[10] Istri memiliki kewajiban terhadap suami mereka dengan tidak belanja berlebihan atau menghabiskan uang jerih payah suaminya. Mereka harus menggunakannya dengan bijaksana dan membantu untuk berhemat apabila memungkinkan untuk menjaga harta kekayaan keluarga. Sekali lagi, ini adalah contoh lainnya dari nasehat Buddha yang praktis dan tanpa batas waktu, relevan di jamannya begitu juga di jaman kita.
[11] Dewasa ini, hal ini dapat diartikan bahwa majikan harus berbagi keuntungan dan keberhasilan dengan memberikan hadiah dan bonus kepada karyawannya ketika bisnis mereka berjalan dengan baik. Ini untuk menumbuhkan kesetiaan karyawannya dan merupakan dorongan bagi mereka untuk terus bekerja keras, untuk kebaikan jangka panjang majikannya.
[12] Benar-benar luar biasa Buddha telah melingkupi titik-titik ini yang mana mereka dibuat lebih dari 2500 tahun yang lalu ketika perbudakan merupakan hal yang umum, pekerja dieksploitasi dan tidak ada hal-hal seperti batas bayaran minimal atau landasan kondisi kerja. Hanya pada abad yang lalu serikat buruh memperoleh hak tersebut untuk pekerja.
[13] Ini tidak berarti bahwa perbuatan, perkataan dan pikiran baik ditujukan hanya kepada guru spiritual saja. Dengan melakukan perbuatan baik terhadap semua makhluk, umat awam pada kenyataannya membalas usaha guru-guru mereka dengan meletakkan apa yang telah dipelajari dalam praktek, untuk manfaat mereka dan juga orang lain.
[14] Ini berarti umat awam harus memperluas dukungan mereka kepada semua guru spiritual yang bajik pada umumnya, dan tidak memiliki rasa bakti yang berlebihan hanya kepada satu guru spiritual atau bhikkhu pada khususnya. Apabila guru tersebut baik dan mengajari ajaran baik, maka semuannya baik. Akan tetapi, bahaya dari penyimpangan dapat timbul apabila orang tidak melihat dengan jelas ajaran-ajaran yang tidak benar dan tidak tepat. Juga, apabila sesuatu terjadi kepada guru atau bhikkhu favorit tersebut, seorang umat awam dengan bakti yang seperti itu dapat mundur dari panduan spiritual yang berharga dan penting.
[15] Dalam konteks ajaran Buddha, ini berarti praktek cinta kasih, belas kasih, mudita, keseimbangan batin, meditasi, dan praktek dan ajaran spiritual yang lebih tinggi lainnya.