"Di tempat manapun seorang bijaksana
Membangun rumahnya
Di sini ia sepantasnya memberi makan kepada orang bijak,
Yang terkendali, yang menjalani kehidupan suci.
Kepada para dewata di sana
Dia harus membuat persembahan;
Bila dihormat, mereka akan menghormatnya,
Bila dihargai, mereka akan menghargainya.
Mereka akan menunjukkan kasih sayang kepadanya,
Seperti seorang ibu kepada anaknya sendiri,
Seseorang yang dikasihi oleh para dewata,
Selalu mempunyai keberuntungan yang baik."
source: [ Samaggi-Phala :: Desa Patali (Udana 8:6) ]
Ini toh rupanya yg diributkan...
Sang Bhagavan sendiri aja
tidak gue SEMBAH,
koq bisa-bisanya pula ada Tuduhan
MENYEMBAH DEWA;
Ayo kita coba kulik bersama,
Untung Rugi Orang Bijak menurut "Udana 8:6":
5 Kerugian seseorang yang tidak bajik dan tidak bermoral:
Begini, O, perumah tangga,
seseorang yang tidak bajik dan tidak bermoral melalui kebodohannya menderita kerugian kekayaan yang besar;
ini merupakan kerugian pertama bagi seorang yang tidak bermoral mengalami kemunduran dalam kebaikannya.
Selanjutnya, O, para perumah tangga,
reputasi jelek akan tersebar sehubungan dengan orang yang tidak bajik dan tidak bermoral;
ini merupakan kerugian ke dua ....
Selain itu, O, perumah tangga,
kelompok orang apapun yang didekati oleh orang yang tidak bajik dan tidak bermoral - entah kelompok bangsawan, brahmana, perumah tangga, atau pertapa - ia mendekati mereka tanpa dipercayai dan diyakini;
ini merupakan kerugian ketiga .....
Selain itu, O, perumah tangga,
seorang yang tidak bajik dan tidak bermoral meninggal dunia dalam keadaan bingung;
ini merupakan kerugian keempat .....
Akhirnya, O, perumah tangga,
ketika tubuhnya hancur, sesudah kematian, orang yang tidak bajik dan tidak bermoral akan lahir kembali dalam alam kesengsaraan, suatu keadaan yang tidak bahagia, tempat kejatuhan, neraka;
ini adalah kerugian kelima
5 Keuntungan dari orang bermoral mengalami kemajuan dalam kebaikannya:
Begini, O, perumah tangga,
seorang yang bajik dan bermoral melalui kerajinannya akan mendapatkan banyak kekayaan;
ini merupakan keuntungan pertama bagi orang yang bermoral mengalami kemajuan dalam kebaikannya.
Selanjutnya, O, perumah tangga,
suatu reputasi baik tersebar sehubungan dengan orang yang bajik dan bermoral;
ini merupakan keuntungan yang kedua .....
Selain itu, O, perumah tangga,
kelompok orang manapun yang didekati orang yang bermoral dan bajik - entah kelompok bangsawan, brahmana, perumah tangga, pertapa - ia mendekati dengan mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan;
ini merupakan keuntungan ketiga ....
Selain itu, perumah tangga,
seorang yang bajik dan bermoral meninggal dunia dalam keadaan tidak bingung;
ini merupakan keuntungan keempat ....
Akhirnya, O, perumah tangga,
setelah hancurnya tubuh, sesudah kematian, seorang yang bajik dan bermoral akan lahir kembali di alam yang berbahagia, di alam surgawi;
ini adalah keuntungan kelima....
Kesimpulan akhir, Udana 8:6 ditujukan untuk:
"Seorang bijaksana" yang bermaksud membangun tempat tinggal;
Diharapkan untuk menghargai Mahluk Lain (
Brahma, Dewa, Hantu, Jin, Monyet, Kambing, Domba, Gendoruwo, Kuntilanak)
yang ada di Tempat itu
sebelumnya agar mendapat
5 Keuntungan dalam Pembangunan maupun tinggal...
atau jikalau tidak, ada kemungkinan mendapatkan
5 KerugianThat's make sense now ?
Udana 8:6 hanya mengajarkan untuk menghargai Mahluk lain (baik yg kliatan maupun tidak) sebelum menganggu tempat mereka