Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Mahayana => Topic started by: Auchan-Vriconella on 02 July 2011, 07:28:51 PM

Title: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Auchan-Vriconella on 02 July 2011, 07:28:51 PM
:lotus::lotus:Manfaat menyebut nama Buddha:lotus::lotus:

Ketika itu Boddhisatva Mahasattva Ksitigarbha berkata kepada sang Buddha, “Yang Arya Bhagavan yang termulia,sekarang aku ingin menguraikan suatu cara yang mudah dan bermanfaat bagi para umat di masa yang akan datang,agar mereka dapat memanfaatkannya dalam menghadapi kelahiran dan kematian yang mereka alami dari masa ke masa”

Sang Buddha bersabda kepada Ksitigarbha Boddhisatva “Yang Arya Boddhisatva,kini engkau akan menampilkan rasa welas asihmu yang maha agung untuk menolong semua makhluk menderita yang masih berada di enam jalur kehidupan. Penjelasan akan cara cara yang mudah itu kini tepat pada waktunya. Uraikanlah secepatnya. Beberapa saat lagi aku akan memasuki Parinirvana dan apabila cita citamu telah tercapai,aku takkan kuatir lagi akan para umat yang berada di masa sekarang dan masa yang akan datang”.

Ksitigarbha Boddhisatva berkata kepada sang Buddha :
”Yang Arya Bhagavan yang termulia,pada masa asankyeya kalpa yang tak terbilang itu terdapat seorang Buddha,bernama :lotus:Anantakayah Tathagata:lotus: Apabila seorang pria atau wanita mendengar nama Buddha tersebut lalu bangkit rasa hormat dalam hatinya, maka pria atau wanita itu dapat menghapus karma Janmamarana sebanyak empat puluh kalpa. Jika mereka dapat membuat atau melukis gambar Buddha tersebut untuk puja bakti,mereka akan memperoleh kebahagiaan yang tak terbatas.

Ada lagi ,pada masa dahulu kala lamanya bagaikan butiran pasir Sungai Gangga,terdapat seorang Buddha yang bernama :lotus:Ratnakara Tathagata.:lotus: Jika terdapat seorang pria atau wanita mendengar nama Buddha tersebut dan serta merta berhasrat berlindung kepada Beliau dan memuliakan Namanya,dalam menuntut kesadaran Boddhi, mereka akan mencapai Anuttara Samyaksamboddhi!!

Ada lagi,pada masa yang silam terdapat seorang Buddha yang bernama :lotus:Padmajina Tathagata:lotus:. Apabila seseorang pria atau wanita mendengar nama Beliau,lalu terus mengingat ingat dalam hati,maka umat tersebut akan mendapatkan kesempatan dilahirkan di Devaloka keenam (Paranirmitavasavartin) sebanyak seribu kali. Apalagi jika mereka dapat menyebut Nama-Nya dengan sepenuh hati,mereka akan cepat mencapai Kebuddhaan.

Lagi,pada masa asankyeya kalpa yang tak terbilang,terdapat seorang Buddha yang bernama:lotus: Simhanada Tathagata:lotus:,jika terdapat seorang pria atau wanita mendengar Nama-Nya,lalu ingin berlindung kepada-Nya, maka umat tersebut akan bertemu dengan para Buddha yang akan menyentuh ubun ubunnya dan mencatatnya sebagai Calon Buddha di kemudian hari.

Lagi,pada masa yang lampau ,terdapat seorang Buddha yang bernama :lotus:Krakucchandah Buddha:lotus:. Apabila terdapat seorang pria atau wanita mendengar nama Beliau,menghormati,memuliakan namaNya,maka umat tersebut akan memperoleh kesempatan menjadi Raja Maha Brahma dan tercatat sebagai calon Buddha pada pertemuan Seribu Buddha pada masa Bhadrakalpa.

Lagi,pada masa yang tak terbilang bagaikan butiran pasir sungai Gangga, terdapat seorang Buddha bernama :lotus:Prabhutaratna Tathagata.:lotus: Jika terdapat seorang pria atau wanita mendengar Namanya, lalu memuliakan namaNya,maka umat berbudi itu tak akan terjerumus ke dalam alam kesedihan,tapi ia akan dilahirkan di berbagai Surga untuk menikmati kebahagiaan!

Lagi,pada masa yang lampau terdapat seroang Buddha yang bernama :lotus:Ratnaketu Tathagata:lotus:. Jika terdapat seorang pria atau wanita mendengar namaNya. lalu timbul rasa hormat dan memuliakan-Nya,maka tidak selang berapa lama ,mereka akan mencapai tingkatan Arahat.

Lagi ,pada masa asankeya kalpa yang silam terdapat seorang Buddha yang bernama :lotus:Kasayadhvaja Tathagata:lotus:. Jika terdapat seorang pria atau wanita mendengar namaNya serta memuliakan namaNya,akibat karma dari tumimbal lahir dan kematian akan dihapus hingga seratus kalpa.

Lagi,pada masa yang lampau terdapat seorang Buddha yang bernama :lotus:Mahabhijnagiriraja Tathagata:lotus:. Jika terdapat seorang pria atau wanita yang mendengar NamaNya dan memuliakan-Nya,maka mereka akan berjumpa dengan Buddha yang banyaknya bagaikan butiran pasir di sungai Gangga dan mereka akan mendengarkan khotbahNya sehingga mereka akan mencapai kesadaran Boddhi!”

Ksitigarbha Boddhisatva melanjutkan, ”Yang Arya Bhagavan yangermulia,para Buddha di masa lampau yang pernah bertugas di dunia ini masih banyak sekali seperti ”

:lotus:Suddhacandra Buddha
Giriraja Buddha
Jnanabhibhu Buddha
Vimalakirtiraja Buddha
Prajnasiddhi Buddha
Anuttara Buddha
Manjhugosa Buddha
Candraparipurna Buddha
Candramukha Buddha,dan sebagainya.
:lotus:

Yang Arya Bhagavan yang termulia,semua makhluk yang berada di masa sekarang atau masa yang akan datang, baik dewa ataupun manusia,lelaki atau wanita, bila mereka dapat menyebut salah satu nama Buddha,mereka akan mendapatkan kebajikan yang tiada bandingnya.Apalagi jika mereka yang menyebut nama para Buddha,umat yang demikian itu mendapatkan banyak sekali manfaat,baik saat mereka lahir maupun ketika meninggal dunia mereka takkan terjerumus kelama kesengsaraan,tapi akan menikmati kebahagiaan!

Lagi,Yang Arya Bhagavan yang termulia jika terdapat seorang yang akan meninggal dunia,pada saat itu seluruh anggota keluarga atau hanya seorang saja menyebut nama Buddha dengan suara lantang secara berulang ulang ,karma berat pancanantarya yang dilakukan almarhum pada masa hidupnya akan mendapat kesempatan terhapus,sedangkan karma buruk yang ringan ringan akan habis terhapuskan. Demikianlah berkat bantuan orang menyebut nama :lotus:Buddha (Amitabha):lotus: berulang ulang,sekalipun almarhum mempunyai karma buruk pancanantarya yang berat,yang mengharuskannya terjerumus ke alam neraka dengan masa ratusan ribu kalpa,karma berat itu akan mendapat kesempatan terhapuskan dengan lambat laun dan berangsur angsur. Apalagi jika seorang yang akan meninggal dunia dapat menyebut nama nama Buddha, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan yang tak terbatas dan terhapuskanlah segala karma buruknya”
_/\_
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: M14ka on 03 July 2011, 10:51:54 AM
Karma buruk bs dihapus ya?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Auchan-Vriconella on 03 July 2011, 10:38:05 PM
Karma buruk bs dihapus ya?

sesuai ikrar sang Tathagata, apabila menyebut nama-Nya dengan penuh hormat  _/\_
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: bawel on 03 July 2011, 10:41:43 PM
sesuai ikrar sang Tathagata, apabila menyebut nama-Nya dengan penuh hormat  _/\_

bagaimana dengan devadata? ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Auchan-Vriconella on 03 July 2011, 11:05:46 PM
bagaimana dengan devadata? ;D

lha bukanny devadata lg di alam neraka? :hammer:
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: bawel on 03 July 2011, 11:10:28 PM
lha bukanny devadata lg di alam neraka? :hammer:

loh katanya kan bisa menghapus karma buruk ;D.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: andry on 03 July 2011, 11:22:04 PM
Sdr/i Auchan-Vriconella
tidak mungkin dengan hanya membaca sutra tsb/kalimat tsb

sesosok mahluk apapun juga, dapat terbebaskan dari karma buruknya.


Andai kata, memang dapat, untuk apa para biksu2
membotaki kepala mereka?
mengendalikan diri sesuai vinaya?
mengambil ikrar bodhisatva?
membangkitkan dan melaksanakan bodhicita?

Untuk apa itu semua? jika hanya dengan menjapa "kalimat" tesebut
seseorang/sesosok mahluk yg berkondisi ini dapat terbebaskan?

Hancurlah 4KM,
pandangan terang,kammayoni,kamabandhu,kamapatisarana....
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Auchan-Vriconella on 03 July 2011, 11:29:24 PM
loh katanya kan bisa menghapus karma buruk ;D.

maslaahny apakah saat ini,devadata yg ada di alam neraka,bisa mendengar sutra tersebut ,dan bisa menyebut nama Buddha (misalny Buddha Amitabha) wong saat ini ada di neraka avici yang terus2an disiksa tanpa ada jeda sama sekali.
jadi gimna mau nien fo?   ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Auchan-Vriconella on 03 July 2011, 11:31:04 PM
Sdr/i Auchan-Vriconella
tidak mungkin dengan hanya membaca sutra tsb/kalimat tsb

sesosok mahluk apapun juga, dapat terbebaskan dari karma buruknya.


Andai kata, memang dapat, untuk apa para biksu2
membotaki kepala mereka?
mengendalikan diri sesuai vinaya?
mengambil ikrar bodhisatva?
membangkitkan dan melaksanakan bodhicita?

Untuk apa itu semua? jika hanya dengan menjapa "kalimat" tesebut
seseorang/sesosok mahluk yg berkondisi ini dapat terbebaskan?

Hancurlah 4KM,
pandangan terang,kammayoni,kamabandhu,kamapatisarana....

terserah kkny mw percaya atau tidak,

saya hanya membagikan saja untuk kebaikan,
kalau yg percaya silahkan dinienfo,
klo tidak percaya lebih baik tidak berkata yang buruk2  ;D

kekuatan seorang Buddha tanpalah batas ,
sudah berapa banyak Buddha yang terdapat di alam semesta ini? tak terhitung. dan tak terbatas.  :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: andry on 03 July 2011, 11:46:08 PM
maslaahny apakah saat ini,devadata yg ada di alam neraka,bisa mendengar sutra tersebut ,dan bisa menyebut nama Buddha (misalny Buddha Amitabha) wong saat ini ada di neraka avici yang terus2an disiksa tanpa ada jeda sama sekali.
jadi gimna mau nien fo?   ;D
Ha ha ha.. buddha amitabha/ buddha amitayus terkenal akan pancaran sinar nya sejauh 10 kappa (jk tdk salah baca)

neraka avici mah deket...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: andry on 03 July 2011, 11:50:26 PM
terserah kkny mw percaya atau tidak,

saya hanya membagikan saja untuk kebaikan,
kalau yg percaya silahkan dinienfo,
klo tidak percaya lebih baik tidak berkata yang buruk2  ;D

kekuatan seorang Buddha tanpalah batas ,
sudah berapa banyak Buddha yang terdapat di alam semesta ini? tak terhitung. dan tak terbatas.  :)
Mas/MBA  Auchan-Vriconella,

terserah anda mw percaya atau tidak,

saya hanya memberi tahukan saja untuk kebaikan,
demi kebahagian semua mahluk,
demi kesejahteraan para dewa dan manusia,
demi ketenangan para peta vathu
demi kegembiraan Triloka

kalau yg percaya silahkan
di baca,
di renungkan,
di buktikan,
di jalankan jalur para ARIYA

klo tidak percaya lebih baik tidak mengembangkan kata yang buruk2 
klo tidak percaya lebih baik tidak mengembangkan pandagan salah
klo tidak percaya lebih baik tidak mendukung pandangan salah
klo tidak percaya lebih baik tidak melegalkan pandangan salah ;D

kekuatan seorang Buddha tanpalah batas ,
sudah berapa banyak Buddha yang terdapat di alam semesta ini? tak terhitung. dan tak terbatas.  :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 04 July 2011, 12:01:00 AM
ya sudah kalau tidak percaya , bro andri sama bro bawel nienfo nama saya saja... WAL...WAL...WAL... saya jamin akan mencapai kegelapan tertinggi  ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: andry on 04 July 2011, 12:10:06 AM
ya sudah kalau tidak percaya , bro andri sama bro bawel nienfo nama saya saja... WAL...WAL...WAL... saya jamin akan mencapai kegelapan tertinggi  ;D
wah, berarti sdr ryu,murid anda dong?
      Offline ryu

    * KalyanaMitta
    * *****
    * Thank You
    * -Given: 176
    * -Receive: 749
    *
    * Posts: 11.647
    * Reputasi: 335
    * [Baik] [Buruk]
    * Gender: Male
    * hampir mencapai penggelapan sempurna ;D

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 04 July 2011, 12:15:03 AM
wah, berarti sdr ryu,murid anda dong?
      Offline ryu

    * KalyanaMitta
    * *****
    * Thank You
    * -Given: 176
    * -Receive: 749
    *
    * Posts: 11.647
    * Reputasi: 335
    * [Baik] [Buruk]
    * Gender: Male
    * hampir mencapai penggelapan sempurna ;D

bukan murid bro, tetapi seperguruan mungkin.. tapi lebih baik kita tanyakan ke suhu bin sukong nabe tono agar bisa mencapai pencerahan dalam kegelapan tertinggi  :))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 04 July 2011, 05:18:12 AM
bagaimana dengan devadata? ;D

mengapa Buddha Gotama tidak mengajari Bhikkhu Devadata untuk menghafal nama2 buddha ya ? ???
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Auchan-Vriconella on 04 July 2011, 08:54:45 AM
Mas/MBA  Auchan-Vriconella,

terserah anda mw percaya atau tidak,

saya hanya memberi tahukan saja untuk kebaikan,
demi kebahagian semua mahluk,
demi kesejahteraan para dewa dan manusia,
demi ketenangan para peta vathu
demi kegembiraan Triloka

kalau yg percaya silahkan
di baca,
di renungkan,
di buktikan,
di jalankan jalur para ARIYA

klo tidak percaya lebih baik tidak mengembangkan kata yang buruk2 
klo tidak percaya lebih baik tidak mengembangkan pandagan salah
klo tidak percaya lebih baik tidak mendukung pandangan salah
klo tidak percaya lebih baik tidak melegalkan pandangan salah ;D

kekuatan seorang Buddha tanpalah batas ,
sudah berapa banyak Buddha yang terdapat di alam semesta ini? tak terhitung. dan tak terbatas.  :)

mas/bro andry

saya tidak ada pernah bilang untuk memaksa nienfo,
dan tidak pernah mendukung/melegalkan pandangan salah,

saya juga ambil sumbernya dari buku terbitan Sangha Agung Indonesia 1994. Judulnya Ksitigarbha Boddhisatva purva pranidhana sutra.

dan juga saya posting di sub forum Mahayana. bukan di sub forum theravada

bagi yang tidak suka silahkan tidak usah komentar yang memancing2 .tolong hargai jalan masing2 .terimakasih
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: M14ka on 04 July 2011, 09:27:21 AM
Tapi aku memang suka menyebut nama Buddha Amitabha sih.... Dulu pernah belajar sering menyebut namanya bs lahir di alam bumi suci sukhavati... tu cuma ada di aliran mahayana yah?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: andry on 04 July 2011, 10:04:41 AM
mas/bro andry

saya tidak ada pernah bilang untuk memaksa nienfo,
dan tidak pernah mendukung/melegalkan pandangan salah,

saya juga ambil sumbernya dari buku terbitan Sangha Agung Indonesia 1994. Judulnya Ksitigarbha Boddhisatva purva pranidhana sutra.
dan juga saya posting di sub forum Mahayana. bukan di sub forum theravada

bagi yang tidak suka silahkan tidak usah komentar yang memancing2 .tolong hargai jalan masing2 .terimakasih


Mas/MBA  Auchan-Vriconella,

terserah anda mw percaya atau tidak,

saya hanya memberi tahukan saja untuk kebaikan,
demi kebahagian semua mahluk,
demi kesejahteraan para dewa dan manusia,
demi ketenangan para peta vathu
demi kegembiraan Triloka

kalau yg percaya silahkan
di baca,
di renungkan,
di buktikan,
di jalankan jalur para ARIYA


klo tidak percaya lebih baik tidak mengembangkan kata yang buruk2 
klo tidak percaya lebih baik tidak mengembangkan pandagan salah
klo tidak percaya lebih baik tidak mendukung pandangan salah
klo tidak percaya lebih baik tidak melegalkan pandangan salah
;D

kekuatan seorang Buddha tanpalah batas ,
sudah berapa banyak Buddha yang terdapat di alam semesta ini? tak terhitung. dan tak terbatas.  :)


LOL..... wakakakakakaka  :))
begitu pula saya tidak memaksa
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 04 July 2011, 10:27:34 AM
^^
memang mancing di 'air keruh' susah, serba gelap  :)) :))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 04 July 2011, 11:27:53 AM
mas/bro andry

saya tidak ada pernah bilang untuk memaksa nienfo,
dan tidak pernah mendukung/melegalkan pandangan salah,

saya juga ambil sumbernya dari buku terbitan Sangha Agung Indonesia 1994. Judulnya Ksitigarbha Boddhisatva purva pranidhana sutra.

dan juga saya posting di sub forum Mahayana. bukan di sub forum theravada

bagi yang tidak suka silahkan tidak usah komentar yang memancing2 .tolong hargai jalan masing2 .terimakasih

jangan terlalu di ambil hati, kita sesama umat awam hanya bercanda, membahas sesuatu dengan serius sekali ujung2 nya ya saling debat , :) mohon maaf jika tidak berkenan  _/\_
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: bawel on 04 July 2011, 11:36:10 AM
maslaahny apakah saat ini,devadata yg ada di alam neraka,bisa mendengar sutra tersebut ,dan bisa menyebut nama Buddha (misalny Buddha Amitabha) wong saat ini ada di neraka avici yang terus2an disiksa tanpa ada jeda sama sekali.
jadi gimna mau nien fo?   ;D

:hammer:
siapa yang nanya keadaan neraka avici? ;D

yang saya tanya itu, kenapa bhikkhu devadata masih masuk neraka avici (karma buruk berbuah) padahal beliau masih sempat menyatakan berlindung kepada buddha langsung dihadapan sang buddha sendiri yang saya yakin dengan sungguh-sungguh karena pada akhirnya setelah lepas dari neraka avici beliau langsung jadi paceka buddha ;D.

kenapa sang buddha tidak langsung menolongnya? ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 04 July 2011, 12:34:11 PM
:hammer:
siapa yang nanya keadaan neraka avici? ;D

yang saya tanya itu, kenapa bhikkhu devadata masih masuk neraka avici (karma buruk berbuah) padahal beliau masih sempat menyatakan berlindung kepada buddha langsung dihadapan sang buddha sendiri yang saya yakin dengan sungguh-sungguh karena pada akhirnya setelah lepas dari neraka avici beliau langsung jadi paceka buddha ;D.

kenapa sang buddha tidak langsung menolongnya? ;D

devadatta tidak sempat bertemu dgn sang buddha. Ia ditelan bumi dlm perjalanan menghadap Sang Buddha.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 04 July 2011, 05:21:55 PM
devadatta tidak sempat bertemu dgn sang buddha. Ia ditelan bumi dlm perjalanan menghadap Sang Buddha.

ditelan bumi pas didepan vihara setelah turun dari tandu [ditandu karena sakit]
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dipasena on 04 July 2011, 06:45:22 PM
Manfaat menyebut nama Para Buddha : biar para buddha nya inget dengan orang yg nyebut nama nya, jd klo dah inget kan enak, jalan lancar n mulus, karma buruk... clear..., walo bsok lakukan lg karma buruk, tetap clear lg...

manfaat sperti itu emang terdengar menarik/bagus, kesan nya baik dan membantu orang yg sedang ketakutan karena perbuatan buruk yg terlah dilakukan nya. kadang di artikan, bahwa buddha itu maha pengampun/penuh cinta kasih, maka nya klo sebut nama nya, karma buruk... clear... wow, mie instant lg, tinggal buka bungkus, cemplungkan ke air mendidih, masak deh indomie nya, itu lah cerita ku, apa cerita mu ?

=))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dipasena on 04 July 2011, 07:00:12 PM
konon cerita nya di alam entahdimana, ada seekor kucing sedang me-ngeong-ngeong didepan rupang buddha, seorang bhikkhu senior berjenggot panjang datang dan melihat kejadian itu, mengatakan bahwa kucing itu sedang melafalkan nama buddha, namun karena kucing itu terlahir sebagai binatang, maka kucing itu cuma bisa me-ngeong-ngeong...

apa yg dikatakan bhikkhu senior berjenggot panjang itu, diterima/di-amin-kan oleh para murid nya/junior nya... beberapa taon berlalu, si bhikkhu senior berjenggot panjang, parinisurga... ketika ada kucing me-ngeong-ngeong didepan rupang buddha, maka para bhikkhu muda/junior mengatakan bahwa kucing itu sedang melafal nama buddha, ada juga yg mengatakan bahwa kita juga harus melafalkan nama buddha didepan rupang buddha sperti hal nya si kucing, ada juga yg mengatakan bahwa si kucing sedang meminta ampun/tobat agar karma buruk nya sebagai kucing musnah dan terlahir lg jd manusia...

para bhikkhu muda/junior tersebut menyatakan suatu hal yg mereka sendiri tidak ketahui kebenaran dari cerita tersebut, namun menerima begitu saja apa yg dikatakan oleh guru/bhikkhu senior tanpa berani mengkritisi dan mencari tau mengapa kucing itu me-ngeong-ngeong.

apa yg mereka pahami, mereka tulis dalam sebuah kitab "ulasan senior berjenggot panjang" dan diturunkan dari generasi bhikkhu ke generasi bhikkhu selanjutnya sampai saat ini, akhirnya ada umat yg menganut paham kucing me-ngeong-ngeong di depan altar... ketika ada seseorang mengatakan, ah itu tidak sesuai dengan ajaran buddha, maka ia bantah "kamu yg salah, kamu yg tidak mengerti dan paham tentang ajaran para senior, senior, senior dahulu kala"

nah itu lah sepenggal legenda dari alam entahdimana...

so... bagaimana seharusnya kita menyikapi kucing me-ngeong-ngeong di depan rupang buddha ? kembali ke diri sendiri aja deh, klo beruntung dapat kitab "ulasan senior berjenggot panjang" ya silakan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena juga toh dapat meningkatkan konsentrasi n melakukan perbuatan kusala dhamma, monggo... walau entah karma buruk itu ilang ato kaga... tinggal panggil jin aja "jin tolong musnahkan karma buruk dari bhumi ini", jin nya jawab "wani piro..."

=))

NB. jangan di ambil hati (ambil rambut dato' aja klo mau relic gratis) tulisan dato' diatas tidak menyindir sapa2 koq, cm mengulang cerita legenda di alam entahdimana, ya semoga kita bisa mengambil hikmah dari legenda di alam entahdimana tersebut... terimakasih atas perhatiannya...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: bawel on 04 July 2011, 07:44:10 PM
devadatta tidak sempat bertemu dgn sang buddha. Ia ditelan bumi dlm perjalanan menghadap Sang Buddha.

iya om indra saya salah mengingat ;D.
bhikkhu devadatta masih sempat menyatakan perlindungan tapi belom sempat bertemu buddha ;D.
terima kasih koreksinya ;D.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: abuabu on 04 August 2011, 03:30:04 AM
Manfaat menyebut nama Para Buddha : biar para buddha nya inget dengan orang yg nyebut nama nya, jd klo dah inget kan enak, jalan lancar n mulus, karma buruk... clear..., walo bsok lakukan lg karma buruk, tetap clear lg...

Apakah anda pernah mendengan cerita bahwa Buddha Sakyamuni pernah difitnah membuhuh seorang wanita ??
Dan Buddha Sakyamuni berkata bahwa itu adalah buah karma buruknya karena telah menghina seorang arahat.

manfaat sperti itu emang terdengar menarik/bagus, kesan nya baik dan membantu orang yg sedang ketakutan karena perbuatan buruk yg terlah dilakukan nya. kadang di artikan, bahwa buddha itu maha pengampun/penuh cinta kasih, maka nya klo sebut nama nya, karma buruk... clear... wow, mie instant lg, tinggal buka bungkus, cemplungkan ke air mendidih, masak deh indomie nya, itu lah cerita ku, apa cerita mu ?

=))

Dengan ber nienfo nama para Buddha berarti anda sudah menambah karma baik.
Diforum tetangga ada beberapa orang yang sudah membuktikan bahwa dengan ber nienfo nama para Buddha dengan sungguh-sungguh, maka para Buddha ataupun utusanNya akan turun memberkati.
*Menurut saya, Auchan-Vriconella juga sudah membuktikannya sendiri.*
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 04 August 2011, 05:00:51 AM
siapakah abu abu?? btw boleh kenal.. jika boleh isi tread perkenalan ya... atau saya yg lupa kalau sudah ada tread perkenalan  :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 04 August 2011, 07:31:20 AM
Apakah anda pernah mendengan cerita bahwa Buddha Sakyamuni pernah difitnah membuhuh seorang wanita ??
Dan Buddha Sakyamuni berkata bahwa itu adalah buah karma buruknya karena telah menghina seorang arahat.
oh gitu ya? kasihan umat lain yang tidak percaya ama buda dan yang suka menghina buda ama menghancurkan berhala, karmanya buruk ya =))

Quote
Dengan ber nienfo nama para Buddha berarti anda sudah menambah karma baik.
Diforum tetangga ada beberapa orang yang sudah membuktikan bahwa dengan ber nienfo nama para Buddha dengan sungguh-sungguh, maka para Buddha ataupun utusanNya akan turun memberkati.
*Menurut saya, Auchan-Vriconella juga sudah membuktikannya sendiri.*
ah itu kan katanya =)) jaman gini masih percaya gituan aihhhh
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 04 August 2011, 07:55:07 AM
Apakah anda pernah mendengan cerita bahwa Buddha Sakyamuni pernah difitnah membuhuh seorang wanita ??
Dan Buddha Sakyamuni berkata bahwa itu adalah buah karma buruknya karena telah menghina seorang arahat.
belum pernah dengar, bisa tolong anda ceritakan kisah ini?

Quote
Dengan ber nienfo nama para Buddha berarti anda sudah menambah karma baik.
Diforum tetangga ada beberapa orang yang sudah membuktikan bahwa dengan ber nienfo nama para Buddha dengan sungguh-sungguh, maka para Buddha ataupun utusanNya akan turun memberkati.
*Menurut saya, Auchan-Vriconella juga sudah membuktikannya sendiri.*

bagaimana tampang para Buddha ataupun utusanNya itu? turun lewat mana? ceritain dong
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 04 August 2011, 07:56:05 AM
dulu juga pernah "mencoba" metode seperti yang dituliskan diatas beserta janji2-Nya (baca sekian kali, karma buruk ini atu itu musnah, hilang, lenyap, keinginan tercapai beserta janji surgawi lainnya).
lama kelamaan, kami berpikir secara mendalam dan mendadak,
bagaimana kalau nama yang "dilantunkan" diganti saja dengan panembahan Gusti Kawulo Brewok? apakah memberi efek yang sama?

padahal sebelumnya, kami lebih sering melantunkan: hanya dalam nama Gusti Brewok beserta janji2-Nya dst dst tetapi efeknya sama saja.
membandingkan dan mencoba melihat 1/1 dari keduanya memiliki kemiripan dan janji2 yang sama dan memutuskan untuk meninggalkan ke-2-2-nya.

jadi kami mulai mencari lebih daripada melantunkan nama2 tetapi lebih berusaha dalam kehidupan nyata dan berusaha untuk merealisasikan tanpa melantunkan apapun bahkan demi kebaikan itu sendiri.
Tapi yang kami lakukan hanyalah:
- semoga dengan perbuatan baik ini, mengkondisikan kami pada pencapaian tertinggi, nibbana.
- semoga dengan perbuatan baik ini, si-'XXX' mendapatkan manfaat
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 04 August 2011, 08:02:22 AM
Apakah anda pernah mendengan cerita bahwa Buddha Sakyamuni pernah difitnah membuhuh seorang wanita ??
Dan Buddha Sakyamuni berkata bahwa itu adalah buah karma buruknya karena telah menghina seorang arahat.

Dengan ber nienfo nama para Buddha berarti anda sudah menambah karma baik.
Diforum tetangga ada beberapa orang yang sudah membuktikan bahwa dengan ber nienfo nama para Buddha dengan sungguh-sungguh, maka para Buddha ataupun utusanNya akan turun memberkati.
*Menurut saya, Auchan-Vriconella juga sudah membuktikannya sendiri.*


mohon diberi rujukan dimana kami mendapatkan text tentang,
- "membunuh" seorang wanita.
- "UtusanNya" yang akan memberkati ? (Kami sedang menantikan jalan pintas selama ini dari pada menunggu mati & hidup berkalpa2 lamanya)


Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 04 August 2011, 08:07:00 AM
...

para bhikkhu muda/junior tersebut menyatakan suatu hal yg mereka sendiri tidak ketahui kebenaran dari cerita tersebut, namun menerima begitu saja apa yg dikatakan oleh guru/bhikkhu senior tanpa berani mengkritisi dan mencari tau mengapa kucing itu me-ngeong-ngeong.

apa yg mereka pahami, mereka tulis dalam sebuah kitab "ulasan senior berjenggot panjang" dan diturunkan dari generasi bhikkhu ke generasi bhikkhu selanjutnya sampai saat ini, akhirnya ada umat yg menganut paham kucing me-ngeong-ngeong di depan altar... ketika ada seseorang mengatakan, ah itu tidak sesuai dengan ajaran buddha, maka ia bantah "kamu yg salah, kamu yg tidak mengerti dan paham tentang ajaran para senior, senior, senior dahulu kala"

nah itu lah sepenggal legenda dari alam entahdimana...



itu kucing baru laper kali,
bagaimana kalau ngeong2 artinya minta sesuatu untuk dimakan ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 04 August 2011, 11:00:04 AM
mengapa Buddha Gotama tidak mengajari Bhikkhu Devadata untuk menghafal nama2 buddha ya ? ???

Spekulasi saya, kitab yang menyatakan tentang melafal-lafal buddha itu ada-nya lama setelah buddha parinibbana, ngambil-nya di alam naga... :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 04 August 2011, 01:14:00 PM
diantara 31 alam yang ada, alam naga dikelompok'an disebelah mana ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 04 August 2011, 07:27:18 PM
Spekulasi saya, kitab yang menyatakan tentang melafal-lafal buddha itu ada-nya lama setelah buddha parinibbana, ngambil-nya di alam naga... :)

 kenapa "alam naga"nya terdengar sins?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 05 August 2011, 03:06:55 PM
Karena ini thread di board Mahayana, sebaiknya tidak membahas atau mengambil kesimpulan berdasarkan kisah dari paham Theravada, karena walaupun nama & cerita ada kemiripan, Theravada dan Mahayana adalah 'novel' yang berbeda. Boleh ditanya berdasarkan paham Mahayana sendiri, atau secara umum saja.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 05 August 2011, 03:33:35 PM
Karena ini thread di board Mahayana, sebaiknya tidak membahas atau mengambil kesimpulan berdasarkan kisah dari paham Theravada, karena walaupun nama & cerita ada kemiripan, Theravada dan Mahayana adalah 'novel' yang berbeda. Boleh ditanya berdasarkan paham Mahayana sendiri, atau secara umum saja.

Jadi mungkin dirubah pertanyaannya... menurut Mahayana, alam naga ada di 31 alam atau di luar 31 alam atau jumlah alam menurut Mahayana sebetulnya ada berapa ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 05 August 2011, 03:45:45 PM
Jadi mungkin dirubah pertanyaannya... menurut Mahayana, alam naga ada di 31 alam atau di luar 31 alam atau jumlah alam menurut Mahayana sebetulnya ada berapa ?
Kalau tidak salah, di Mahayana ada 33 alam, bukan 31, tapi saya lupa tambahan 2 lagi itu apa. Sepertinya masih sama seperti di Theravada, naga juga ada di caturmaharajika.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 05 August 2011, 03:49:14 PM
Saya mau bertanya pada yang mengerti sutra tersebut. Bagaimana mekanismenya menyebut nama Buddha menghasilkan karma baik yang begitu luar biasa sehingga bisa menetralisir perbuatan melukai Buddha, membunuh arahat, membunuh orang tua, dan memecahbelah sangha?

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mr. pao on 05 August 2011, 06:10:33 PM
Saya mau bertanya pada yang mengerti sutra tersebut. Bagaimana mekanismenya menyebut nama Buddha menghasilkan karma baik yang begitu luar biasa sehingga bisa menetralisir perbuatan melukai Buddha, membunuh arahat, membunuh orang tua, dan memecahbelah sangha?



gw pernah mendengar juga, katanya melafal mantra tertentu  bisa menghapus karma yang disebut bro. gak salah ada pada kitab tantra.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 06 August 2011, 05:34:06 AM
Saya mau bertanya pada yang mengerti sutra tersebut. Bagaimana mekanismenya menyebut nama Buddha menghasilkan karma baik yang begitu luar biasa sehingga bisa menetralisir perbuatan melukai Buddha, membunuh arahat, membunuh orang tua, dan memecahbelah sangha?

gw pernah mendengar juga, katanya melafal mantra tertentu  bisa menghapus karma yang disebut bro. gak salah ada pada kitab tantra.

nah lho  :o

 [-X
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 08:34:55 AM
gw pernah mendengar juga, katanya melafal mantra tertentu  bisa menghapus karma yang disebut bro. gak salah ada pada kitab tantra.

dan kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra itu kepada Devadatta? bahkan juga tidak kepada Raja Ajatasattu?

atau apakah dalam versi Tantra Devadatta tidak nyemplung ke Avici berkat mantra itu?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 06 August 2011, 08:57:17 AM
dan kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra itu kepada Devadatta? bahkan juga tidak kepada Raja Ajatasattu?

atau apakah dalam versi Tantra Devadatta tidak nyemplung ke Avici berkat mantra itu?

karena B. Devadatta dan Raja Ajatasatu cuma level SD
ilmu Tantra sudah level SMA  :whistle:
dan ilmu Tantra ini didapat dari alam Naga bukan dari Buddha Gotama  ^-^
 :))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 09:08:29 AM
karena B. Devadatta dan Raja Ajatasatu cuma level SD
ilmu Tantra sudah level SMA  :whistle:
dan ilmu Tantra ini didapat dari alam Naga bukan dari Buddha Gotama  ^-^
 :))

masuk akal ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 06 August 2011, 09:50:00 AM
dan kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra itu kepada Devadatta? bahkan juga tidak kepada Raja Ajatasattu?

atau apakah dalam versi Tantra Devadatta tidak nyemplung ke Avici berkat mantra itu?

om sekiranya mengerti dong, mantra itu sekarang sedang dibacakan olh Devadatta di neraka sekarang,
jadi kalau besok sdh kluar dari neraka, itu karena baca mantra2 itu...

Bukan yang lain gt ?!?!?!?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 09:59:55 AM
om sekiranya mengerti dong, mantra itu sekarang sedang dibacakan olh Devadatta di neraka sekarang,
jadi kalau besok sdh kluar dari neraka, itu karena baca mantra2 itu...

Bukan yang lain gt ?!?!?!?

loh katanya kan mantra itu untuk menghapus karma buruk melukai Sang Buddha, memecah belah Sangha, dll, kalau kejahatan Devadatta yg itu sudah dihapuskan, lah ngapain Devadatta nyemplung ke Avici?

juga dalam Samanaphala Sutta (DN 2) Sang Buddha berkata, "Jika Raja Ajatasattu tidak membunuh ayahnya, ia akan dapat mencapai kesucian ketika mendengarkan khotbah ini." jadi, kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra penghapus karma buruk agar Raja dapat mencapai kesucian?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 06 August 2011, 10:31:49 AM
loh katanya kan mantra itu untuk menghapus karma buruk melukai Sang Buddha, memecah belah Sangha, dll, kalau kejahatan Devadatta yg itu sudah dihapuskan, lah ngapain Devadatta nyemplung ke Avici?

juga dalam Samanaphala Sutta (DN 2) Sang Buddha berkata, "Jika Raja Ajatasattu tidak membunuh ayahnya, ia akan dapat mencapai kesucian ketika mendengarkan khotbah ini." jadi, kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra penghapus karma buruk agar Raja dapat mencapai kesucian?

bgini lho om, Sang Guru Agung kan ga pernah ngajarin mantera yang suci2/spelling/blessing.
jadi kalau Devadatta kecebur ke neraka yah dia nyeburnya terlalu awal karena yang bikin mantra2 belum hadir. Kalau sudah hadir si Devadatta bisa minta dibikin'in mantra mencapai pemadaman sekalian deh.

jadi timing-nya Devadatta nyemplung itu yang kurang tepat.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 10:36:14 AM
bgini lho om, Sang Guru Agung kan ga pernah ngajarin mantera yang suci2/spelling/blessing.
jadi kalau Devadatta kecebur ke neraka yah dia nyeburnya terlalu awal karena yang bikin mantra2 belum hadir. Kalau sudah hadir si Devadatta bisa minta dibikin'in mantra mencapai pemadaman sekalian deh.

jadi timing-nya Devadatta nyemplung itu yang kurang tepat.

nah jadi tambah menarik nih, jadi siapa composer mantra2 itu? jadi bukan Sang Buddha ya?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 06 August 2011, 10:48:53 AM
nah jadi tambah menarik nih, jadi siapa composer mantra2 itu? jadi bukan Sang Buddha ya?

hehehe... sejauh kami tau emang bukanlan Sang Guru Agung sang komposer yang bikin mantra2 itu.
kalaupun sekarang ada, kami ga punya knowledge untuk menjawab inpo-nya dari mana. Mungkin kita tunggu teman2 yang punya knowledge siapa pembuat mantra2 suci tersebut.

tapi yang kami tekankan pada posting sebelumnya, adalah timing Devadatta nyemplung terlalu cepat sebelum "ada"-nya mantra suci tsb.
pernah baca & ngerasain sendiri, baca mantra2 gituan, kagak ngefek, ato mungkin pada saat itu kami masi manusia jenis ke-4, hehehhehehehe
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 06 August 2011, 10:57:16 AM
anehnya selalu ngomong : pada masa asankyeya kalpa yang tak terbilang, jadi intinya gak mungkin di buktikan =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 10:57:51 AM
hehehe... sejauh kami tau emang bukanlan Sang Guru Agung sang komposer yang bikin mantra2 itu.
kalaupun sekarang ada, kami ga punya knowledge untuk menjawab inpo-nya dari mana. Mungkin kita tunggu teman2 yang punya knowledge siapa pembuat mantra2 suci tersebut.

tapi yang kami tekankan pada posting sebelumnya, adalah timing Devadatta nyemplung terlalu cepat sebelum "ada"-nya mantra suci tsb.
pernah baca & ngerasain sendiri, baca mantra2 gituan, kagak ngefek, ato mungkin pada saat itu kami masi manusia jenis ke-4, hehehhehehehe

ya berarti KALIAN sudah memastikan bahwa mantra2 itu bukan berasal dari Sang Buddha, jadi apakah menurut KALIAN,apakah aliran ini mengajarkan ajaran Buddha atau tidak?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 06 August 2011, 12:10:45 PM
ya berarti KALIAN sudah memastikan bahwa mantra2 itu bukan berasal dari Sang Buddha, jadi apakah menurut KALIAN,apakah aliran ini mengajarkan ajaran Buddha atau tidak?


kami memastikan bahwa mantra2 suci bukan dari Sang Buddha karena Sang Buddha tidak mengajarkan kepada Devadatta,
shg kalau diajarkan kpd Devadatta ga akan pernah nyemplung ke neraka.

Om, bisa menunjukan bahwa mantra2 suci tsb, diajarkan olh sang Buddha ?
sebelum Devadatta nyemplung / sesudah Devadatta nyemplung  ke neraka ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 12:12:34 PM

kami memastikan bahwa mantra2 suci bukan dari Sang Buddha karena Sang Buddha tidak mengajarkan kepada Devadatta,
shg kalau diajarkan kpd Devadatta ga akan pernah nyemplung ke neraka.

Om, bisa menunjukan bahwa mantra2 suci tsb, diajarkan olh sang Buddha ?
sebelum Devadatta nyemplung / sesudah Devadatta nyemplung  ke neraka ?

kenapa kalau saya bertanya, KALIAN cenderung akan membalikkan pertanyaan itu kepada saya? kalau saya tahu tentu saya tidak bertanya
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 06 August 2011, 12:27:44 PM
kenapa kalau saya bertanya, KALIAN cenderung akan membalikkan pertanyaan itu kepada saya? kalau saya tahu tentu saya tidak bertanya

ini dari tulisan Om:
dan kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra itu kepada Devadatta? bahkan juga tidak kepada Raja Ajatasattu?

atau apakah dalam versi Tantra Devadatta tidak nyemplung ke Avici berkat mantra itu?

saya juga ga tau makanya saya minta penjelasan dari teman2 yang tau, kalau Om tanya sama saya, I dunow ...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 06 August 2011, 12:35:52 PM
kenapa kalau saya bertanya, KALIAN cenderung akan membalikkan pertanyaan itu kepada saya? kalau saya tahu tentu saya tidak bertanya

Bukankah menjawab dengan pertanyaan akan terasa lebih "pintar" ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 01:04:23 PM
ini dari tulisan Om:
saya juga ga tau makanya saya minta penjelasan dari teman2 yang tau, kalau Om tanya sama saya, I dunow ...

ya bahkan dalam tulisan saya di atas pun saya mencantumkan tanda tanya, yg berarti sejak awal saya memang bertanya
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 06 August 2011, 01:04:58 PM
Bukankah menjawab dengan pertanyaan akan terasa lebih "pintar" ?

apakah Bro Dilbert sudah makan siang? (jadi merasa lebih pintar nih)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: abuabu on 15 August 2011, 03:55:33 AM
siapakah abu abu?? btw boleh kenal.. jika boleh isi tread perkenalan ya... atau saya yg lupa kalau sudah ada tread perkenalan  :)
Boleh kakak, silakan

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: abuabu on 15 August 2011, 04:01:26 AM
oh gitu ya? kasihan umat lain yang tidak percaya ama buda dan yang suka menghina buda ama menghancurkan berhala, karmanya buruk ya =))
Yaa.... seperti itulah kakak
Kalau kita menghina orang suci karma buruknya sangat berat. Makanya ada pepatah yang bilang "Mulut mu harimau mu"

ah itu kan katanya =)) jaman gini masih percaya gituan aihhhh
Itu kenyataannya.
Ada juga kok umat yang dapat melihat past life seseorang.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: abuabu on 15 August 2011, 04:07:36 AM
belum pernah dengar, bisa tolong anda ceritakan kisah ini?
mohon diberi rujukan dimana kami mendapatkan text tentang,
- "membunuh" seorang wanita.

Riwayat Agung Para Buddha (Revisi 1) - Buku 2

Bab 31 - Menjalani Masa Vassa Ketujuh, Membabarkan Abhidhammà di Tàvatiÿsa

Buddha Difitnah Oleh Seorang Petapa Pengembara Perempuan Bernama Cincamànavikà. (Halaman 1313)
Kisah Petapa Pengembara Perempuan Bernama Sundarã (Halaman 1332)

Silakan dibaca kakak.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: abuabu on 15 August 2011, 04:26:05 AM
dulu juga pernah "mencoba" metode seperti yang dituliskan diatas beserta janji2-Nya (baca sekian kali, karma buruk ini atu itu musnah, hilang, lenyap, keinginan tercapai beserta janji surgawi lainnya).
lama kelamaan, kami berpikir secara mendalam dan mendadak,
bagaimana kalau nama yang "dilantunkan" diganti saja dengan panembahan Gusti Kawulo Brewok? apakah memberi efek yang sama?

padahal sebelumnya, kami lebih sering melantunkan: hanya dalam nama Gusti Brewok beserta janji2-Nya dst dst tetapi efeknya sama saja.
membandingkan dan mencoba melihat 1/1 dari keduanya memiliki kemiripan dan janji2 yang sama dan memutuskan untuk meninggalkan ke-2-2-nya.

jadi kami mulai mencari lebih daripada melantunkan nama2 tetapi lebih berusaha dalam kehidupan nyata dan berusaha untuk merealisasikan tanpa melantunkan apapun bahkan demi kebaikan itu sendiri.
Tapi yang kami lakukan hanyalah:
- semoga dengan perbuatan baik ini, mengkondisikan kami pada pencapaian tertinggi, nibbana.
- semoga dengan perbuatan baik ini, si-'XXX' mendapatkan manfaat
_/\_ Anumodanna  _/\_
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: abuabu on 15 August 2011, 04:56:30 AM
loh katanya kan mantra itu untuk menghapus karma buruk melukai Sang Buddha, memecah belah Sangha, dll, kalau kejahatan Devadatta yg itu sudah dihapuskan, lah ngapain Devadatta nyemplung ke Avici?

juga dalam Samanaphala Sutta (DN 2) Sang Buddha berkata, "Jika Raja Ajatasattu tidak membunuh ayahnya, ia akan dapat mencapai kesucian ketika mendengarkan khotbah ini." jadi, kenapa Sang Buddha tidak mengajarkan mantra penghapus karma buruk agar Raja dapat mencapai kesucian?
Dengan menyebut nama para Buddha dengan sunguh-sunguh itu adalah karma baik


Kenapa tidak diajarkan oleh Buddha Sakyamuni ??
Analoginya menurut saya seperti ini
Waktu kita kecil, kalau minta uang jajan biasanya sama orang tua kita atau sana kakek nenek kita ?
Kalo anak anda minta uang jajan, anda akan berikan atau anda saranin untuk meminta sama kakek-neneknya ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 15 August 2011, 05:41:50 AM
Dengan menyebut nama para Buddha dengan sunguh-sunguh itu adalah karma baik


Kenapa tidak diajarkan oleh Buddha Sakyamuni ??
Analoginya menurut saya seperti ini
Waktu kita kecil, kalau minta uang jajan biasanya sama orang tua kita atau sana kakek nenek kita ?
Kalo anak anda minta uang jajan, anda akan berikan atau anda saranin untuk meminta sama kakek-neneknya ?

berarti orang tua nya pelit !  :))

masak analogi 'mantra Buddha dengan minta uang jajan' ?

Buddha Gotama menjelaskan supaya orang tidak masuk neraka avici dengan tidak melakukan Garuka Kamma/perbuatan buruk yang berat, bahkan jika melakukan Garuka Kamma dipastikan akan 'terhalang' utk mencapai pencerahan pada kehidupan ini
bukan dengan analogi2 yang seperti bro abu2 jelaskan, gampang banget  ???
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 15 August 2011, 05:52:36 AM
Dengan menyebut nama para Buddha dengan sunguh-sunguh itu adalah karma baik


Kenapa tidak diajarkan oleh Buddha Sakyamuni ??
Analoginya menurut saya seperti ini
Waktu kita kecil, kalau minta uang jajan biasanya sama orang tua kita atau sana kakek nenek kita ?
Kalo anak anda minta uang jajan, anda akan berikan atau anda saranin untuk meminta sama kakek-neneknya ?

ah, menurut anda pulak? referensi dong... analogi anda sama sekali gak pas. kenapa sang buddha tdk mengajarkan kok jadi minta uang jajan?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 15 August 2011, 06:19:19 AM
Riwayat Agung Para Buddha (Revisi 1) - Buku 2

Bab 31 - Menjalani Masa Vassa Ketujuh, Membabarkan Abhidhammà di Tàvatiÿsa

Buddha Difitnah Oleh Seorang Petapa Pengembara Perempuan Bernama Cincamànavikà. (Halaman 1313)
Kisah Petapa Pengembara Perempuan Bernama Sundarã (Halaman 1332)

Silakan dibaca kakak.

fitnah yang dilakukan cinca:
"Pertapa besar... Engkau dengan tenang berkhotbah kepada oarng - orang ini dengan bibir tertutup. Sedangkan aku, sebentar lagi akan menjadi ibu karena bergaul dengan-Mu. Engkau sampai hati tidak melakukan persiapan menjelang kelahiran atu mengumpulkan minyak keju. Jika Engkau begitu tidak peduli akan hal - hal seperti itu, Engkau harus menyuruh Raja Kosala, atau Anathapindika, atau Visakha, penyumbang vihara agar melakukan hal - hal yang kuperlukan. Engkau tidak bertanggung jawab dan tidak mempunyai perasaan, tetapi Engkau tahu bagaimana menyenangkan diri-Mu dengan kenikmatan indria."

Demikianlah Cincamanavika melancarkan tuduhan keji terhadap Tathagata dihadapan krumunan besar itu bagaikan seorang dungu mencoba menghancurkan bulan dengan seonggok kotoran ditangannya! Kemudian, Tathagata menunda khotbah-Nya dan bagaikan seekor raja singa, membantah tuduhan itu dengan suara lantang ....

[hal 1317] ==> tidak ada ungkapan fitnah membunuh tetapi fitnah menghamili.
Ini diperkuat dengan kisah jataka: Maha Paduma Jataka dari Dvadassa Nipata [hal 1318], yang menceritakan latar belakang terjadinya fitnah yang dilakukan Cinca dimasa lampau.


fitnah yang dilakukan sundari:
Sundari yang bodoh, bagaikan seorang yang mengenakan kalung bungan dan ingin menari diatas mata gergaji, bagaikan seorang yang ingin menangkap seekor gajah yag sedang berahi dengan mencengkeram belalainya, bagaikan seorang yang menyambut hangat raja kematian, melumuri tubuhnya dengan wangi - wangiandan menghias tubuhnya dengan bunga-bungaan, berjalan menuju vihara Jetavana, saat orang - orang keluar dari kawasan vihara setelah mendengarkan khotbah. Ketika ditanya, ia berkata, "Aku mengunjungi pertapa Gotama dan biasanya kami bersama-sama didalam kamar-Nya." Tetapi ia tidak berani memasuki vihara sebaliknya ia terus berjalan menuju pertapaan para pertapa sesat didekat sana. Saat ditanya, ia memberi tahu bahwa ia baru saja keluar dari kamar Buddha setelah memberi kepuasan nafsu seksual kepada-Nya.

Beberapa hari kemudian, para pertapa berpandanngan salah itu, setelah berpuas dengan apa yang dilakukan Sundari, mengupah beberapa pemabuk untuk membunuh sundari dan mengubur jasadnya dibawah tumpukan bunga kering didalam selokan dekat kamar Buddha. Pemabuk tersebut itu melaksanakannya sesuai dengan instruksi mereka. Para pertapa tersebut menyebarkan berita bahwa murid perempuan mereka, sundari hilang. Mereka menghadap Raja Kosala dan melaporkan hilangnya murid perempuan mereka, sundari dan tidak dapat menemukannya. Sang raja bertanya apakah mereka mencurigai tempat tertentu, dan mereka bemberitahukan bahwa mereka menduga tempatnya ada didalam kawasan Vihara Jetavana. Sang raja memrintahakan untuk memeriksa Vihara Jetavana. ...

[hal 1336] ==>>  Sundari melakukan fitnah kepada penduduk dengan mengatakan ".. baru saja keluar dari kamar Buddha setelah memberikan kpuasan seksual kepada-Nya."
Para pertapa berpandangan salah yang melakukan fitnah terhadap Sang Buddha telah melakukan pembunuhan bukan sundari. Sundari hanyalah "pion" untuk melaksanakan rencana fitnah pembunuhan para pertapa berpandangan salah.

[hal1342] ==>> Perbuatan Masa Lampua yang MEnjadi Penyebab Tuduhan Sundari

...
[hal 1343] Buddha pada masa lampau adalah seorang pemabuk bernama Murali dalam masa-masa awalnya sebagai Bodhisatta. Ia mengembara selalu disertai oleh seorang yang tidak bermoral dan jahat sehingga Ia juga mewarisi sifat jahat tersebut. Suatu hari Ia memperhatikan Pacceka Buddha yang bernama Surabhi, yang saat itu sedang membetulkan jubahnya sebelum memasuki kota untuk mengumpulkan dana makanan. Tiba-tiba seorang perempuan terlihat berjalan melewati si Pacceka Buddha. Mulari, yang memiliki kebiasaan berpikiran buruk secara sambil lalu mengucapkan kata-kata, "Bhikkhu ini memiliki kebiasaan menikmati hubungan seksual."

...


Jadi apa yang telah dilakukan oleh
- Cinca adalah fitnah terhadap Sang Buddha dengan hubungan seksual yang menyebabkan kehamilan
- Sundari adalah fitnah terhadap Sang Buddha adalah hubungan seksual untuk pemuasan nafsu indria
- Pertapa berpandangan salah adalah fitnah pembunuhan oleh Sang Buddha kepada Sundari

Jadi bukanlah Cinca ataupun Sundari yang melakukan fitnah pembunahan terhadap sang Buddha tetapi Pertapa berpandangan salah.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 15 August 2011, 06:32:03 AM
Dengan menyebut nama para Buddha dengan sunguh-sunguh itu adalah karma baik


Kenapa tidak diajarkan oleh Buddha Sakyamuni ??
Analoginya menurut saya seperti ini
Waktu kita kecil, kalau minta uang jajan biasanya sama orang tua kita atau sana kakek nenek kita ?
Kalo anak anda minta uang jajan, anda akan berikan atau anda saranin untuk meminta sama kakek-neneknya ?

Analogi yang lain:
tono yang sedang duduk diteras sedang menggaruk2 tangannya yang gatal. Kejadian ini diperhatikan oleh si Tini
kemudian tini mendekati tono dan bertanya, "mana yang gatal? aku bantu garuk'in deh"
tono menjawab: ini tangan ku ini lho... Sambil menunjukan tangannya yang gatal
tini langsung menimpali: oh tanganmu tho yang gatal, sini aku garuk'in punggung-mu


MOS: kagak nyambung mas abu2
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 15 August 2011, 07:28:18 AM
Yaa.... seperti itulah kakak
Kalau kita menghina orang suci karma buruknya sangat berat. Makanya ada pepatah yang bilang "Mulut mu harimau mu"
Itu kenyataannya.
orang suci nya kek gimana? kek buda? Muhammad? Yesus?
Quote
Ada juga kok umat yang dapat melihat past life seseorang.
jangan kan gitu, ada juga kok yang bisa lihat kapan matinya, atau kapan kiamat, atau kapan punya anak. atau sakit apa =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 15 August 2011, 09:13:47 AM
Dengan menyebut nama para Buddha dengan sunguh-sunguh itu adalah karma baik
Saya mau tanya lagi, menyebut nama para Buddha dengan sungguh-sungguh itu, apakah lebih bermanfaat dari menjalankan sila atau mengembangkan jhana?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 15 August 2011, 09:32:21 AM
memahami pola pikir mahayana dari om gandalf:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19229.msg317295#msg317295
Bro. william, tetap saja, bagi saya tidak ada masalah.

Dalam Saddharmapundarika Sutra, bukankah Bodhisattva Avalokitesvara sungguh sungguh menolong / memberkati? ;D

Batin para Buddha dan Bodhisattva yang mencapai kondisi amala-vijnana / shunyata, seluruhnya memahami hakekat pratityasamutpada, sebab akibat dan inter-being, Beliau yang telah Tercerhakan telah memahami Hakekat Sejati yang tidak terpisahkan dengan semua makhluk dan fenomena, maka dari itu mereka mampu menolong kita semua. Kobun Chinno, guru Steve Jobs (Apple) mengatakan bahwa batin amala vijanana secara otomatis merefleksikan penderitaan makhluk lain dan secara otomatis memunculkan pikiran welas asih.

Justru karena Hakekat Sejati itu ada dalam diri kita sendiri, maka para Buddha dan Bodhisattva dapat menolong, dan ketika Buddha Bodhisattva menolong kita, sesungguhnya tidak berbeda dengan diri kita dan karma kita sendirilah yang sebenarnya menolong diri kita.

Buddha Bodhisattva menolong tentu tetap dalam ranah hukum sebab akibat dan tidak takhayul sama sekali. Buddha Bodhisattva bekerja pada prinsip Inter-Being / "ketersalinggantungan / koneksi". Buddha Bodhisattva menolong lewat diri kita sendiri dan orang lain. Maka dari itu dikatakan bahwa tubuh transformasi Bodhisattva atau Buddha adalah ayah ibu kita, atau kalyanamitra, atau bisa juga berbagai macam wujud seperti yang dsiebutkan dalam bab Avalokitesvara dalam Saddarmapundarika Sutra. Ini karena Sang Bodhisattva menolong lewat batin welas asih para makhluk. Bahkan ketika Avalokitesvara menolong dari bencana banjir dan kebakaran ,semuanya lewat cara-cara yang lumrah seperti: sang korban tiba" menemukan kapal hanyut dan menggandolinya, atau ketika kebakaran diam" ada pemadam kebakaran yang memiliki insting ada orang yang terjebak dalam satu kamar.

Buddha Bodhisattva memberkati dan menolong lewat mematangkan karma baik dan mendorong Bodhicitta dalam diri tiap makhluk.

Untuk berikutnya saya kutip dari web Kadam Choeling, pemababran Dharma oleh Suhu Bhadra Ruci:
Karma kita sendiri dan nenek menggugat Avalokiteshvara:

Poin-poin terakhir ini seraya menjelang berakhirnya seminar. Berangkat dari pertanyaan, apakah boleh memohon pertolongan Buddha yang berdiam di wihara atau klenteng, tanggapan peserta adalah boleh dan tidak. Masing-masing akan dijelaskan:

Tidak boleh, karena kita bergantung pada karma kita sendiri

Segelintir ceramah Dharma melarang kita memohon di hadapan altar Buddha untuk mendapatkan apa yang diinginkan semuanya berlandaskan pemikiran ”karma kita sendiri”. Hal ini sangat salah, karena jikalau permohonan tersebut berlandaskan keyakinan akan kualitas Buddha untuk menolong kita bahkan untuk masalah duniawi sekalipun tetap saja itu adalah sebuah kebajikan (keyakinan pada Tri Ratna). Justru dengan memohon bantuan kepada Tri Ratna atas dasar keyakinan, kita dapat mengumpulkan kebajikan dan melalui akumulasi kebajikan tersebutlah hal-hal yang baik akan dapat kita peroleh. Demikianlah ”karma kita sendiri” dipahami bukannya dengan melarang kita merendahkan hati untuk memohon di hadapan perwakilan Buddha.

Boleh,....... tetapi bagaimana cara Buddha menolong?

Suhu bertitah, ”Buddha menolong kita dengan cara yang misterius!”. Alkisah seorang nenek yang yakin kepada Bodhisattva Avalokiteshvara dikepung oleh banjir besar dan memohon pertolongan dari beliau. Sembari menunggu Avalokiteshvara, nenek itu didatangi tetangganya yang menawarkan tempat di rakit miliknya, tapi nenek itu menolak. Kemudian anggota SAR dengan perahu motor, mengajak nenek itu turut serta tapi lagi-lagi ditolak. Terakhir sebuah helikopter datang dan berkeras mengajak nenek itu ikut karena banjir semakin besar, tapi nenek itu menolak karena yakin Avalokiteshvara akan datang menolongnya. Akhirnya nenek itu tewas diterjang banjir besar. Di hadapan Raja Yama (penguasa alam kematian), nenek itu menggugat Bodhisattva Avalokiteshvara yang dianggap berbohong karena senantiasa berjanji menolong makhluk yang kesusahan tapi tidak datang ketika nenek tersebut memohon bantuan. Avalokiteshvara pun menjelaskan bahwa tiga kali beliau berusaha menolong tapi sang nenek menolak, tiga kali!

Apa yang dialami nenek tersebut adalah terjebak dalam tahayul, hal mana yang akan membuat Buddha dan Bodhisattva tidak dapat menolong kita (karena kita yang menutup diri). Penting sekali untuk menyadari bahwa Buddha tidak pernah ingkar untuk menolong kita kapanpun dimanapun dan siapapun, tapi kita perlu memiliki keyakinan terhadap Buddha serta hukum karma dan akibatnya. Tanpa hal tersebut kita justru tenggelam dalam kebodohan (tahayul) yang justru membuat kita tidak dapat ditolong oleh siapapun. Buddha ibarat bulan, jika banyak ember air berada di bawahnya dan air tersebut tenang, bulan akan nampak di semua ember tersebut. Tetapi pada air yang terus bergejolak, bulan tidak akan nampak. Siapkah kita menerima pertolongan dari Buddha?

Kendaraan boleh-boleh saja berbeda, tapi........

Dua paham daripada Hinayana dan Mahayana jelas berbeda, yang satu menganggap Buddha sudah mati, yang satu menganggap Buddha terus bekerja dengan banyak cara selama penderitaan berlangsung. Dua paham ini terwujud dalam contoh di atas mengenai ”karma kita sendiri” dan pertolongan misterius Buddha. Yang mana yang benar? Menurut Suhu, keduanya tidaklah salah. Yang salah adalah jika kemudian kita kehilangan keyakinan kita akan Buddha (Buddha hilang dalam batin kita) atau terjebak dalam tahayul sehingga membuat kita bermental peminta-minta. Semoga ketidak-salingpahaman bisa teratasi oleh karenanya.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 15 August 2011, 10:23:53 AM
Quote
”Buddha menolong kita dengan cara yang misterius!”

"buddha" nya bisa di ganti dengan kata2 Tuhan, Allah, Setan, dewa dll ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 15 August 2011, 10:31:58 AM
"buddha" nya bisa di ganti dengan kata2 Tuhan, Allah, Setan, dewa dll ;D
Waktu saya baca tadi juga sempat terhenyak. Itu penjelasan yang sering sekali saya dengar dari 'tetangga', tidak saya sangka Buddha pun demikian.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 15 August 2011, 11:52:09 AM
Waktu saya baca tadi juga sempat terhenyak. Itu penjelasan yang sering sekali saya dengar dari 'tetangga', tidak saya sangka Buddha pun demikian.
and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because.....?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 15 August 2011, 12:36:36 PM
memahami pola pikir mahayana dari om gandalf:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19229.msg317295#msg317295

Jika ada umat Mahayana berkeyakinan Buddha dapat menolong makhluk hidup, seharusnya dapat melihat kembali kepada Sutra Intan (Vajracheddika Prajnaparamita Sutra), dimana kutipannya sbb :


...
Hyang Buddha menjawab: "Bagus sekali, bagus sekali, Subhuti, seperti apa yang Engkau katakan, Tathagatha selalu mengingat dan melindungi para Bodhisattva serta memberi petunjuk kepada mereka. Sekarang dengarkanlah dengan baik. Aku akan memberitahukan kepadamu bagaimana seharusnya pria maupun wanita bajik yang bertekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi bertumpu dan mengendalikan hatinya."

"Ya! Tentu, Yang Dijunjungi! Kami akan mendengarkan dengan gembira dan penuh perhatian."

Hyang Buddha kemudian menjelaskan kepada Subhuti: "Semua Bodhisattva Mahasattva harus demikian mengendalikan hatinya dengan ikrar: "Aku harus menyebabkan segala jenis makhluk hidup - apakah yang terlahir dari penetasan telur, dari rahim, dari cairan atau dari perubahan wujud seketika, yang memiliki wujud atau tanpa wujud, yang memiliki kesadaran atau tanpa kesadaran, kesemuanya itu tanpa kecuali - untuk memasuki Nirvana sempurna dan berhenti bertumimbal lahir selamanya." Akan tetapi, Subhuti, sekalipun ada tak terhitung dan tak terhingga makhluk hidup yang dibebaskan dari arus tumimbal lahir, sebenarnya tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan. Mengapa? Subhuti, jika seorang Bodhisattva mengidentifikasikan dirinya sebagai "aku", sebagai manusia, sebagai makhluk
hidup dan sebagai kehidupan, maka dia sesungguhnya bukanlah seorang Bodhisattva."
...
Kemudian Subhuti berkata kepada Hyang Buddha, "Yang Dijunjungi, jika seorang laki-laki atau wanita bajik bertekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi, bagaimana seharusnya dia bertumpu, bagaimana seharusnya dia mengendalikan hatinya?"

Hyang Buddha memberitahu Subhuti, "Seorang laki-laki atau wanita bajik, yang bertekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi harus berpikiran demikian:"Aku harus membebaskan semua makhluk hidup dari arus tumimbal lahir, tetapi bila semua makhluk hidup sudah dibebaskan dari tumimbal lahir, sebenarnya sama sekali tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan. Mengapa begitu? Subhuti, jika seorang Bodhisattva masih mempunyai ciri keakuan, ciri manusia, ciri makhluk hidup dan ciri kehidupan, maka dia bukanlah seorang Bodhisattva. Apa sebabnya? Subhuti, sebenarnya tidak ada Dharma tentang tekad untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi.
...
"Subhuti, seorang Bodhisattva juga demikian, jika dia berkata, "Aku harus membebaskan makhluk hidup yang tak terhitung dari tumimbal lahir, maka dia tidak akan disebut seorang Bodhisattva. Apa sebabnya? Subhuti, sebenarnya tidak ada Dharma yang dinamakan Bodhisattva. Karena itu Hyang Buddha mengatakan semua Dharma tidak memiliki konsepsi diri, konsepsi manusia, konsepsi makhluk hidup, dan konsepsi kehidupan."
...
"Subhuti, jika seorang Bodhisattva mengatakan, "Aku akan menghiasi Tanah Buddha", dia tidak akan disebut Bodhisattva. Apa sebabnya? Memperindah tanah Buddha dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan memperindah. Oleh sebab itu dinamakan memperindah. Subhuti, jika seorang Bodhisattva memahami bahwa segala Dharma tidak memiliki konsepsi diri, Tathagatha menyebutnya sebagai seorang Bodhisattva sejati."
...
"Subhuti, bagaimana pendapatmu? Jika ada orang yang mengatakan bahwa Tathagatha mempunyai pikiran : "Aku akan membebaskan semua makhluk hidup". Subhuti, jangan mempunyai pikiran demikian. Mengapa? Karena sebenarnya tidak ada makhluk hidup yang dibebaskan oleh Tathagatha. Jika ada makhluk hidup yang dibebaskan oleh Tathagatha, maka Tathagatha akan mempunyai konsepsi
keakuan, manusia, makhluk hidup, dan kehidupan. Subhuti, keberadaan konsepsi keakuan dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan keberadaan konsepsi diri tetapi orang awam menganggapnya sebagai keberadaan konsepsi keakuan. Subhuti, orang awam dikatakan oleh Tathagatha sebagai bukan orang awam. Oleh sebab itu dinamakan orang awam."
...

Karena Sutra Intan (Vajracheddika Prajnaparamita Sutra / Jing Gang Jing / Kim Kong Keng) merupakan salah satu sutra utama MAHAYANA.
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=11960.0

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 15 August 2011, 12:39:25 PM
and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because.....?

gak konsisten antara sutra yang satu dengan sutra yang lain ? beda "pengarang-nya" ya ? :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 15 August 2011, 03:14:24 PM
and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because.....?

Neither wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless, just show a shocking resemblance. Same formula, different variables.

Just an OOT story:
A: Charles Xavier, the X-men leader, exists, and he made Nazaruddin confused so the police could arrest him.
B: So where is this Xavier?
A: Oh, he's somewhere, you just not skilled/faithful enough to spot him.
B: And how this Xavier made the confusion?
A: Oh, he did it in a mysterious way beyond your ken.
B: If this Xavier does exist, why he didn't help other people?
A: Oh, he does help. He always kept his promise. It's because the people's wrong superstition so Xavier can't save them.
 
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 15 August 2011, 04:13:34 PM
sukurlah kalo tidak ada yg salah dengan hal itu...

sepertinya setiap berselang waktu tertentu, selalu muncul pertanyaan yg sama dari theravadin mengenai mahayana, beserta posting2 ketawa dan guling2nya. saya pikir om gandalf sudah menjawabnya dengan baik dan memuaskan sehingga apabila ada niat baik untuk saling memahami, jawaban tersebut bisa dipahami dan diingat walaupun tidak cocok dengan pendapat dan keyakinannya...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 15 August 2011, 04:21:32 PM
sukurlah kalo tidak ada yg salah dengan hal itu...

sepertinya setiap berselang waktu tertentu, selalu muncul pertanyaan yg sama dari theravadin mengenai mahayana, beserta posting2 ketawa dan guling2nya. saya pikir om gandalf sudah menjawabnya dengan baik dan memuaskan sehingga apabila ada niat baik untuk saling memahami, jawaban tersebut bisa dipahami dan diingat walaupun tidak cocok dengan pendapat dan keyakinannya...
Seingat saya, pertanyaan saya tidak mewakili Theravadin dan juga tidak ada perbandingan dengan paham Theravada. Mohon koreksi kalau salah.



Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 15 August 2011, 04:26:55 PM
Seingat saya, pertanyaan saya tidak mewakili Theravadin dan juga tidak ada perbandingan dengan paham Theravada. Mohon koreksi kalau salah.
kalo begitu, anda bukan orang yg saya maksud :)
paragraf pertama dan kedua post saya di atas tidak berhubungan...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 15 August 2011, 04:30:53 PM
Bagaimanapun, saya masih bertanya-tanya bagaimana mekanismenya menyebut nama Buddha menghasilkan karma demikian luar biasa?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 15 August 2011, 04:42:56 PM
Bagaimanapun, saya masih bertanya-tanya bagaimana mekanismenya menyebut nama Buddha menghasilkan karma demikian luar biasa?
dari modal pengetahuan mahayana saya yg cetek, saya menyimpulkan kalo praktik mahayana itu bukan memanggil sesuatu yg ada di luar untuk melakukan hal2 yg luar biasa. saya menyimpulkan, praktik tersebut bertujuan membuat buddha dan bodhisatva itu bangkit dari dalam dirinya sendiri. mereka yg praktik dengan sungguh2 dan tulus maka tangannya akan menjelma menjadi tangan sang bodhisatva, mindnya menjadi mind si bodhisatva yg penuh kebijaksanaan dan welas asih. seperti halnya angulimala, dengan praktiknya akhirnya mind buddha "menjelma" di dirinya dan "menghapus" semua karma buruknya...

dengan kata lain, gak ada bedanya dengan sila, samadhi dan panna, hanya cara pengungkapan dan metodenya kelihatan berbeda....

* kalo ada yg mau mengcounter post ini kata demi kata, saya gak tertarik melayani *
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 15 August 2011, 04:56:37 PM
dari modal pengetahuan mahayana saya yg cetek, saya menyimpulkan kalo praktik mahayana itu bukan memanggil sesuatu yg ada di luar untuk melakukan hal2 yg luar biasa. saya menyimpulkan, praktik tersebut bertujuan membuat buddha dan bodhisatva itu bangkit dari dalam dirinya sendiri. mereka yg praktik dengan sungguh2 dan tulus maka tangannya akan menjelma menjadi tangan sang bodhisatva, mindnya menjadi mind si bodhisatva yg penuh kebijaksanaan dan welas asih. seperti halnya angulimala, dengan praktiknya akhirnya mind buddha "menjelma" di dirinya dan "menghapus" semua karma buruknya...

dengan kata lain, gak ada bedanya dengan sila, samadhi dan panna, hanya cara pengungkapan dan metodenya kelihatan berbeda....

* kalo ada yg mau mengcounter post ini kata demi kata, saya gak tertarik melayani *
OK, bisa diterima. Bagi yang kecenderungannya cocok dengan satu kualitas Bodhisatva, maka ia mengarahkan, merenungkan kualitas tersebut terus-menerus sehingga pikirannya sendiri cenderung pada kualitas tersebut, yang dengan sendirinya, dia sendiri mengembangkan kebaikan.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 15 August 2011, 04:58:20 PM
dari modal pengetahuan mahayana saya yg cetek, saya menyimpulkan kalo praktik mahayana itu bukan memanggil sesuatu yg ada di luar untuk melakukan hal2 yg luar biasa. saya menyimpulkan, praktik tersebut bertujuan membuat buddha dan bodhisatva itu bangkit dari dalam dirinya sendiri. mereka yg praktik dengan sungguh2 dan tulus maka tangannya akan menjelma menjadi tangan sang bodhisatva, mindnya menjadi mind si bodhisatva yg penuh kebijaksanaan dan welas asih. seperti halnya angulimala, dengan praktiknya akhirnya mind buddha "menjelma" di dirinya dan "menghapus" semua karma buruknya...

dengan kata lain, gak ada bedanya dengan sila, samadhi dan panna, hanya cara pengungkapan dan metodenya kelihatan berbeda....

* kalo ada yg mau mengcounter post ini kata demi kata, saya gak tertarik melayani *

berarti esensi-nya bukan dengan memanggil nama buddha ? sepakat ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 15 August 2011, 05:20:39 PM
Jika ditanya apakah Buddha mengajarkan melafalkan nama Buddha atau Sutra pada Devadatta dan Raja Ajatashatru... Ya, Buddha mengajarkannya.

Dalam Sukhavatuvyuha Sutra versi terjemahan dinasti Han dikatakan bahwa raja Ajatashatru setelah mendengar aspirasi dan ikrar Amitabha, sang raja bertekad menjadi Buddha seperti Buddha Amitabha dan bergembira dalam praktik buddhanusmrti Amitabha. Tidak hanya itu, Sang Buddha dan Manjuhsri sendiri memberikan banyak wejangan Dharma pada raja Ajatashatru. Sebagaimana diceritakan dalam Mahaparinirvana Sutra, sebagai akibat dari keyakinannya, penyakit Raja Ajatashatru sembuh dan beliau dapat menahan derita neraka Avici yang dijalaninya. Walaupun beliau terjatuh ke dalam neraka, di sana raja Ajatasatru batinnya tidak menderita dan tetap seimbang, walaupun secara fisik ia tersiksa. Semua berkat praktik Amitabha yang dijalankannya dan oleh karena kebajikan dari praktik pertobatannya itu ia diramalkan akan menajdi seorang Buddha bernama Vidita-vishesha.

Devadatta juga demikian. Nichiren Shonin yang menyebarkan parktik pelafalan Namu Myoho Renge Kyo menulis bahwa Devadatta mempurifikasi neraka Avici menjadi Tanah Buddha kekal Abadi berkat kekuatan dan keyakinan Devadatta pada Saddharmapundarika Sutra serta kekuatan kebenaran Sutra itu sendiri. Sebelum ia tertelan ke dalam neraka, Devadatta bertobat dan berlindung pada Triratna. Kebajikannya ini juga turut membantu membuat ia menjadi Tathagata bernama Devaraja seperti yang diramalkan oleh Buddha Sakyamuni di dalam Sutra Saddharmapundarika.

Maka dari itu keduanya ada dalam Mandala Saddharmapundarika (Gohonzon), yaitu objek pemujaan aliran Nichiren. Jika tidak tahu maka orang akan bertanya-tanya koq bisa-bisanya Devadatta dipuja, namun dari cerita yang ada, Devadatta adalah Devaraja Tathagata yang akan datang.

Masalah pertolongan Buddha itu misterius atau tidak, ya sama misteriusnya kaya kekuatan paritta atau bantuan para deva toh. Bisa saja deva-deva menolong kita lewat teman-teman kita. Ini sangat misterius. Namun semuanya bisa dijelaskan lewat prinsip hukum karma dan sebab akibat, bukan kaya Tuhan yang nolongnya entah lewat hukum apa ga jelas dan ini yang sebnarnya sangat misterius, beda dengan prinsip Mahayana yang masih dijelaskan lewat prinsip hukum karma.

May i correct this statement a bit?
Quote
B: If this Xavier does exist, why he didn't help other people?
A: Oh, he does help. He always kept his promise. It's because the people's wrong superstition so Xavier can't save them.

B: If this Xavier does exist, why he didn't help other people?
A: Who says he didn't help?? He always there to help all sentient beings whatever and whoever they are. It's because the people's wrong superstition and ignorance so they can't see the blessings of Buddha that showered upon them everytimes and everywhere. They can't be saved not because Buddha didn't help, but because they can't realize that Buddha is inside themselves and then do destructive action.

In every things and every karmic consequences, whether good or bad, you can see Buddha's blessings. If you can't see, both good and bad karmic consequences will bring destructive effect.

Quote
dari modal pengetahuan mahayana saya yg cetek, saya menyimpulkan kalo praktik mahayana itu bukan memanggil sesuatu yg ada di luar untuk melakukan hal2 yg luar biasa. saya menyimpulkan, praktik tersebut bertujuan membuat buddha dan bodhisatva itu bangkit dari dalam dirinya sendiri. mereka yg praktik dengan sungguh2 dan tulus maka tangannya akan menjelma menjadi tangan sang bodhisatva, mindnya menjadi mind si bodhisatva yg penuh kebijaksanaan dan welas asih. seperti halnya angulimala, dengan praktiknya akhirnya mind buddha "menjelma" di dirinya dan "menghapus" semua karma buruknya...

dengan kata lain, gak ada bedanya dengan sila, samadhi dan panna, hanya cara pengungkapan dan metodenya kelihatan berbeda....

Setuju sekali. Demikian adanya. Buddha / Bodhisattva dan Mandala Pemujaan adalah cermin dari hati kita sendiri, bagaimana faktor eksternal menjadi penentu? Dirilah yang bisa melindungi diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 15 August 2011, 05:25:11 PM
Quote
berarti esensi-nya bukan dengan memanggil nama buddha ? sepakat ?

Esensinya adalah Buddhanusmrti Samadhi (nianfo sanmei), bukan membeo nama Buddha.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 15 August 2011, 05:43:07 PM
Dalam Sukhavatuvyuha Sutra versi terjemahan dinasti Han dikatakan bahwa raja Ajatashatru setelah mendengar aspirasi dan ikrar Amitabha, sang raja bertekad menjadi Buddha seperti Buddha Amitabha dan bergembira dalam praktik buddhanusmrti Amitabha. Tidak hanya itu, Sang Buddha dan Manjuhsri sendiri memberikan banyak wejangan Dharma pada raja Ajatashatru. Sebagaimana diceritakan dalam Mahaparinirvana Sutra, sebagai akibat dari keyakinannya, penyakit Raja Ajatashatru sembuh dan beliau dapat menahan derita neraka Avici yang dijalaninya. Walaupun beliau terjatuh ke dalam neraka, di sana raja Ajatasatru batinnya tidak menderita dan tetap seimbang, walaupun secara fisik ia tersiksa. Semua berkat praktik Amitabha yang dijalankannya dan oleh karena kebajikan dari praktik pertobatannya itu ia diramalkan akan menajdi seorang Buddha bernama Vidita-vishesha.

Butuh konfirmasi. Sukhavatuvyuha Sutra atau Amitayurdhyana Sutra ? Atau keduanya sutra yang sama?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 15 August 2011, 05:50:02 PM
Longer Sukhavativyuha Sutra versi Dinasti Han, bukan Amitayurdhyana.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 15 August 2011, 07:29:25 PM
Longer Sukhavativyuha Sutra versi Dinasti Han, bukan Amitayurdhyana.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Sayang sekali saya belum bisa menemukan Longer Sukhavativyuha Sutra versi Dinasti Han, mungkin Sdr, Gandalf bisa memberikan sedikit info link atau kutipan sutra tsb. Sebaliknya Longer Sukhavativyuha Sutra (http://web.mit.edu/stclair/www/larger.html) versi yang banyak beredar tidak menyinggung tentang Ajatashatru, tetapi Amitayurdhyana Sutra  (http://www.fodian.net/English/Contemplation_Sutra.htm)yang versinya banyak beredar menyinggung tentang Ajatashatru.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 15 August 2011, 10:04:47 PM
Quote
Lagi,Yang Arya Bhagavan yang termulia jika terdapat seorang yang akan meninggal dunia,pada saat itu seluruh anggota keluarga atau hanya seorang saja menyebut nama Buddha dengan suara lantang secara berulang ulang ,karma berat pancanantarya yang dilakukan almarhum pada masa hidupnya akan mendapat kesempatan terhapus,sedangkan karma buruk yang ringan ringan akan habis terhapuskan. Demikianlah berkat bantuan orang menyebut nama :lotus:Buddha (Amitabha)
yah dalam buda juga ternyata berbuat jahat juga bisa langsung terhapus dosanya dengan mendengar/menyebut nama buda dengan lantang.

sungguh sangat hebat ajaran buda. percuma orang berbuat baik juga toh hasilnya dengan orang yang berbuat jahat ga beda jauh, orang jahat tinggal mendengar nama buda juga langsung karma buruknya terhapuskan ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 15 August 2011, 10:15:04 PM
Masalah pertolongan Buddha itu misterius atau tidak, ya sama misteriusnya kaya kekuatan paritta atau bantuan para deva toh. Bisa saja deva-deva menolong kita lewat teman-teman kita. Ini sangat misterius. Namun semuanya bisa dijelaskan lewat prinsip hukum karma dan sebab akibat, bukan kaya Tuhan yang nolongnya entah lewat hukum apa ga jelas dan ini yang sebnarnya sangat misterius, beda dengan prinsip Mahayana yang masih dijelaskan lewat prinsip hukum karma.

semua itu hanyalah pembenaran lewat versinya masing2. penjelasan bagi masing2 ya pastinya ada versi masing2 lah.

setiap pertolongan pasti berasal dari yang baik2, dewa lah, tuhan lah, buda lah (itu kalau kebeneran berhasil doa atau permohonannya)

coba kalau itu tidak berhasil, maka dicarilah pembenaran yang lain, oh belum waktunya lah, oh tuhan pasti mempunyai jalan yang lain, oh karmanya belum matang lah.

kalau tidak berhasil sama sekali, makanya jangan memuja setan, coba puja tuhan, puja buda, puja dewa, puja dll deh.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Sunyata on 15 August 2011, 11:05:31 PM
semua itu hanyalah pembenaran lewat versinya masing2. penjelasan bagi masing2 ya pastinya ada versi masing2 lah.

setiap pertolongan pasti berasal dari yang baik2, dewa lah, tuhan lah, buda lah (itu kalau kebeneran berhasil doa atau permohonannya)

coba kalau itu tidak berhasil, maka dicarilah pembenaran yang lain, oh belum waktunya lah, oh tuhan pasti mempunyai jalan yang lain, oh karmanya belum matang lah.

kalau tidak berhasil sama sekali, makanya jangan memuja setan, coba puja tuhan, puja buda, puja dewa, puja dll deh.
Setuju, om. Kalo gitu aliran di agama Buddha gak ada bedanya sama agama2 didunia. Jika apa yang tertulis di sutta dan sutra masing2 sudah salah dan bertentangan, maka dicari pembenaran versi masing2 seperti agama lain. Kalau menurut saya sih, lebih baik gak usah terikat sama suatu aliran karena Buddha juga gak pernah membagi ajarannya menjadi aliran2. orang bijak menilai sendiri mana yang baik dan mana yang buruk, gak terikat sama aliran dan sutta/sutra masing2.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 16 August 2011, 01:29:42 AM
berarti esensi-nya bukan dengan memanggil nama buddha ? sepakat ?
imo, melafal nama buddha itu adalah teknik / metode seperti halnya ada meditasi theravada dengan metode buddho, pa auk, goenka ataupun mahasi yg berbeda2 praktiknya. esensinya tetaplah sila, samadhi dan panna.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 06:47:03 AM
Quote
semua itu hanyalah pembenaran lewat versinya masing2. penjelasan bagi masing2 ya pastinya ada versi masing2 lah.

setiap pertolongan pasti berasal dari yang baik2, dewa lah, tuhan lah, buda lah (itu kalau kebeneran berhasil doa atau permohonannya)

coba kalau itu tidak berhasil, maka dicarilah pembenaran yang lain, oh belum waktunya lah, oh tuhan pasti mempunyai jalan yang lain, oh karmanya belum matang lah.

kalau tidak berhasil sama sekali, makanya jangan memuja setan, coba puja tuhan, puja buda, puja dewa, puja dll deh.

................... Kalau ada deva atau Buddha yang nolong, itu namanya karma baiknya matang. Karma bukanlah pembenaran yang lain, dari awal yah memang semua gara" karma kok ::) ::) ::)

Ada binatang, orang, deva dan Buddha yang nolong pun ya semua gara" karma diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 16 August 2011, 07:36:23 AM
................... Kalau ada deva atau Buddha yang nolong, itu namanya karma baiknya matang. Karma bukanlah pembenaran yang lain, dari awal yah memang semua gara" karma kok ::) ::) ::)

Ada binatang, orang, deva dan Buddha yang nolong pun ya semua gara" karma diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
ya, tetapi bagi budis, ada orang yang bantu, maka disebut2 lah buda anu yang menolong, ga beda jauh dengan agama lain kalau ada yang bantu maka sosok agamanyalah yang disebut2 ikut campur tangan.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 08:07:03 AM
Quote
ya, tetapi bagi budis, ada orang yang bantu, maka disebut2 lah buda anu yang menolong, ga beda jauh dengan agama lain kalau ada yang bantu maka sosok agamanyalah yang disebut2 ikut campur tangan.

Buddha ada dalam diri setiap orang.  _/\_

Amitabha tak berbeda dengan diri sendiri yang sejati,
tubuh diri sendiri adalah Maha Vairochana Tathagata,
Menara Pusaka Stupa Myoho Renge Kyo (Saddharmapundarika Sutra) dengan Sakyamuni, Prabhutaratna dan keempat Bodhisattva dari Bumi adalah hati diri sendiri dan setiap makhluk.

“Orang-orang dapat berkata bahwa para bodhisattva dalam sutra-sutra Buddhis tidaklah memiliki realita sejarah. Kita tidak dapat mengetahui kapan mereka terlahirkan dan kapan mereka meninggal. Namun kita tidak membutuhkan realita sejarah. Sebagai contohnya, kita tahu bahwa sifat sejati dari bodhisattva Avalokitesvara adalah cinta kasih dan cinta kasih adalah sesuatu yang NYATA di hidup ini. Tidaklah menjadi persoalan apakah Avalokitesvara itu pria atau wanita, berkulit hitam atau putih, seorang anak kecil atau politisi, jika cinta kasih ada di sana, maka sang bodhisattva ada di sana. Seorang sejarawan tidak dapat merenggut keyakinanku pada Avalokitesvara, karena aku tahu secara jelas bahwa CINTA KASIH adalah SESUATU YANG NYATA, yang memanifestasikan dirinya ke dalam wujud yang berbeda-beda.”
(Ven. Thich Nhat Hanh, The Energy of Prayer)

Ada satu kisah dari Bhiksu Nichiren. Saat itu ada murid beliau yang sakit meminta doa dari beliau yang seorang Mahabodhisattva, yakin apabila bhiksu Nichiren yang mendoakan pasti penyakitnya akan sembuh. Nichiren tidak menolak mendoakannya, namun dengan tegas memintanya untuk jangan manja karena sebenarnya sraddha pada  para Buddha Saddharmapundarika Sutra yang ada dalam hatinya sendirilah yang menyembuhkannya, bukan doa dari bhiksu Nichiren. Inilah yang dinamakan diri sendiri menang melawan penyakit.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 08:59:54 AM
Jika ditanya apakah Buddha mengajarkan melafalkan nama Buddha atau Sutra pada Devadatta dan Raja Ajatashatru... Ya, Buddha mengajarkannya.

Dalam Sukhavatuvyuha Sutra versi terjemahan dinasti Han dikatakan bahwa raja Ajatashatru setelah mendengar aspirasi dan ikrar Amitabha, sang raja bertekad menjadi Buddha seperti Buddha Amitabha dan bergembira dalam praktik buddhanusmrti Amitabha. Tidak hanya itu, Sang Buddha dan Manjuhsri sendiri memberikan banyak wejangan Dharma pada raja Ajatashatru. Sebagaimana diceritakan dalam Mahaparinirvana Sutra, sebagai akibat dari keyakinannya, penyakit Raja Ajatashatru sembuh dan beliau dapat menahan derita neraka Avici yang dijalaninya. Walaupun beliau terjatuh ke dalam neraka, di sana raja Ajatasatru batinnya tidak menderita dan tetap seimbang, walaupun secara fisik ia tersiksa. Semua berkat praktik Amitabha yang dijalankannya dan oleh karena kebajikan dari praktik pertobatannya itu ia diramalkan akan menajdi seorang Buddha bernama Vidita-vishesha.


dan walaupun telah mempelajarinya tapi teryata dalam kasus Ajatasattu karma2 buruknya tidak berhasil terhapuskan, karena tetap masuk neraka juga walaupun dipoles dengan asumsi tak terbuktikan bahwa batinnya tidak menderita.

Quote
Devadatta juga demikian. Nichiren Shonin yang menyebarkan parktik pelafalan Namu Myoho Renge Kyo menulis bahwa Devadatta mempurifikasi neraka Avici menjadi Tanah Buddha kekal Abadi berkat kekuatan dan keyakinan Devadatta pada Saddharmapundarika Sutra serta kekuatan kebenaran Sutra itu sendiri. Sebelum ia tertelan ke dalam neraka, Devadatta bertobat dan berlindung pada Triratna. Kebajikannya ini juga turut membantu membuat ia menjadi Tathagata bernama Devaraja seperti yang diramalkan oleh Buddha Sakyamuni di dalam Sutra Saddharmapundarika.


"mempurifikasi" di sini artinya apa? apakah mengubah avici menjadi suatu tempat/alam yg senyaman alam surga?

Quote
Masalah pertolongan Buddha itu misterius atau tidak, ya sama misteriusnya kaya kekuatan paritta atau bantuan para deva toh. Bisa saja deva-deva menolong kita lewat teman-teman kita. Ini sangat misterius. Namun semuanya bisa dijelaskan lewat prinsip hukum karma dan sebab akibat, bukan kaya Tuhan yang nolongnya entah lewat hukum apa ga jelas dan ini yang sebnarnya sangat misterius, beda dengan prinsip Mahayana yang masih dijelaskan lewat prinsip hukum karma.

kadang2 hal2 misterius memang terjadi, baiklah mari kita percaya bahwa itu adalah karena bantuan buddha. tapi yg kita bahas di sini adalah penghapusan karma buruk melalui pelafalan nama buddha.

Quote
May i correct this statement a bit?
B: If this Xavier does exist, why he didn't help other people?
A: Who says he didn't help?? He always there to help all sentient beings whatever and whoever they are. It's because the people's wrong superstition and ignorance so they can't see the blessings of Buddha that showered upon them everytimes and everywhere. They can't be saved not because Buddha didn't help, but because they can't realize that Buddha is inside themselves and then do destructive action.

In every things and every karmic consequences, whether good or bad, you can see Buddha's blessings. If you can't see, both good and bad karmic consequences will bring destructive effect.

bukankah kemampuan para buddha ini sangat terbatas dalam hal membantu orang? dan kemampuan yg dijelaskan oleh si A di atas sepertinya identik dengan tuhan dalam agama lain.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 16 August 2011, 09:20:14 AM
[...]
May i correct this statement a bit?
B: If this Xavier does exist, why he didn't help other people?
A: Who says he didn't help?? He always there to help all sentient beings whatever and whoever they are. It's because the people's wrong superstition and ignorance so they can't see the blessings of Buddha that showered upon them everytimes and everywhere. They can't be saved not because Buddha didn't help, but because they can't realize that Buddha is inside themselves and then do destructive action.

In every things and every karmic consequences, whether good or bad, you can see Buddha's blessings. If you can't see, both good and bad karmic consequences will bring destructive effect.

[...]
No offense, Bro Gandalf, tapi ini juga diklaim semua agama. Berkah melimpah, segala kebaikan, semua diklaim sebagai 'blessing' dari Buddha/Tuhan/etc. Demikian juga kebaikan dalam diri kita, bisa diklaim sebagai Buddha/Roh Kudus/Mahatma/etc dalam diri. Sementara saya lihat orang tak beragama pun bisa menikmati kebahagiaan yang sama dengan orang beragama, dan orang beragama juga mengalami penderitaan yang sama dengan orang tidak beragama. Hal begini tidak bisa dibuktikan kebenaran/kesalahannya, dan hanya sejauh itulah yang saya dapatkan dari semua klaim tersebut.

Tentang Buddhanusmrti, saya setuju sekali bahwa itulah yang dikembangkan, tapi sutra itu jelas sangat tidak lengkap karena yang dinyatakan di sana hanya sebatas nama saja, tidak menjelaskan kualitas-kualitas unik Tathagatanya. Karena itu, jika orang membaca hanya sutra tersebut, maka kecenderungannya adalah pada 'membeo nama Buddha' ketimbang melakukan Buddhanusmrti.

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 09:26:46 AM
Karma ada berat ada ringan. Purifikasi karma bukan berarti karma buruk hilang semua serta merta. Bukankah telah dikatakan bahwa karma buruk Raja Ajatashatru telah dari berat menjadi ringan? kalau tidak menyebut nama Buddha, tentu siksaan neraka yang dideritanya akan bertambah lama dan parah. semuanta tergantung berat ringannya serta kekuatan karma yang dihasilkan.

Purifikasi adalah Devadatta berhasil mempurifikasi karma buruknya dan mampu mengubah kondisi pikirannya dari alam neraka menjadi Tanah Buddha. kesepuluh alam mencakup kesepuluh alam. Alam neraka memiliki potensi 10 alam termasuk Tanha Buddha, alam manusia, binatang dan asura semuanya mencakup 10 alam secara bersama-sama. Maka dari itu apabila batin berubah, dunia mengikuti. Devadatta berkat kekuatan keyakinan pada Triratna dan kebenaran Sutra Saddharma, membangkitkan dunia Buddha dalam pikirannya ketika berada dalam alam neraka, serta merta mengubahnya menjadi Tanah Buddha.

Kemampuan identik dengan Tuhan dari agama lain? Tidak juga. La wong kan sudah saya tulis "inside themselves". DIRI SENDIRI. Setiap orang memiliki berkah, kualitas sempurna dari seorang Buddha atau Buddha-nature, yang anda bilang bagaikan Tuhan agama lain itu. Hanya saja sayangnya tertutup debu klesha. Buddha nature is together with us everywhere, everytime and it is inisde every people whoever and whatever they are.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 09:32:37 AM
Quote
No offense, Bro Gandalf, tapi ini juga diklaim semua agama. Berkah melimpah, segala kebaikan, semua diklaim sebagai 'blessing' dari Buddha/Tuhan/etc. Demikian juga kebaikan dalam diri kita, bisa diklaim sebagai Buddha/Roh Kudus/Mahatma/etc dalam diri. Sementara saya lihat orang tak beragama pun bisa menikmati kebahagiaan yang sama dengan orang beragama, dan orang beragama juga mengalami penderitaan yang sama dengan orang tidak beragama. Hal begini tidak bisa dibuktikan kebenaran/kesalahannya, dan hanya sejauh itulah yang saya dapatkan dari semua klaim tersebut.

Memangnya Buddha-nature tidak ada dalam diri dan tindakan orang yang tidak beragama? Sejauh yang saya tahu, ada, makanya Dalai Lama berkata: "my religion is kindness."

Quote
Tentang Buddhanusmrti, saya setuju sekali bahwa itulah yang dikembangkan, tapi sutra itu jelas sangat tidak lengkap karena yang dinyatakan di sana hanya sebatas nama saja, tidak menjelaskan kualitas-kualitas unik Tathagatanya. Karena itu, jika orang membaca hanya sutra tersebut, maka kecenderungannya adalah pada 'membeo nama Buddha' ketimbang melakukan Buddhanusmrti.

Bila anda baca, ada kok. Banyak sekali malah. Contohnya paling gampang ikrar-ikrarnya, kontemplasi dalam Amitayurdhyana Sutra, dll.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 09:34:27 AM
Karma ada berat ada ringan. Purifikasi karma bukan berarti karma buruk hilang semua serta merta. Bukankah telah dikatakan bahwa karma buruk Raja Ajatashatru telah dari berat menjadi ringan? kalau tidak menyebut nama Buddha, tentu siksaan neraka yang dideritanya akan bertambah lama dan parah. semuanta tergantung berat ringannya serta kekuatan karma yang dihasilkan.


dan apa susahnya menggunakan kata "memperingan" atau "mengubah karma buruk menjadi ringan", kenapa memilih kata "menghapuskan" yg menyesatkan.

Quote
Purifikasi adalah Devadatta berhasil mempurifikasi karma buruknya dan mampu mengubah kondisi pikirannya dari alam neraka menjadi Tanah Buddha. kesepuluh alam mencakup kesepuluh alam. Alam neraka memiliki potensi 10 alam termasuk Tanha Buddha, alam manusia, binatang dan asura semuanya mencakup 10 alam secara bersama-sama. Maka dari itu apabila batin berubah, dunia mengikuti. Devadatta berkat kekuatan keyakinan pada Triratna dan kebenaran Sutra Saddharma, membangkitkan dunia Buddha dalam pikirannya ketika berada dalam alam neraka, serta merta mengubahnya menjadi Tanah Buddha.

suatu argumen yg aman, karena tidak ada yg bisa membuktikan bagaimana pikiran Devadatta, jadi argumen apa pun tetap valid

Quote
Kemampuan identik dengan Tuhan dari agama lain? Tidak juga. La wong kan sudah saya tulis "inside themselves". DIRI SENDIRI. Setiap orang memiliki berkah, kualitas sempurna dari seorang Buddha atau Buddha-nature, yang anda bilang bagaikan Tuhan agama lain itu. Hanya saja sayangnya tertutup debu klesha. Buddha nature is together with us everywhere, everytime and it is inisde every people whoever and whatever they are.


demikian pula jika "Buddha Nature" di ganti dengan "Tuhan"
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 09:43:12 AM

Bila anda baca, ada kok. Banyak sekali malah. Contohnya paling gampang ikrar-ikrarnya, kontemplasi dalam Amitayurdhyana Sutra, dll.

 _/\_
The Siddha Wanderer

9 kualitas Sang Buddha untuk direnungkan dalam Buddhanusati

Quote
(1) Araham

(a) Murni sempurna dari kekotoran, sehingga tidak berbekas, bahkan yang samar-samar sekalipun, yang dapat menunjukkan keberadaannya,

(b) Tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kejahatan, bahkan pada saat tidak ada seorangpun yang mengetahui,

(c) Telah mematahkan jeruji lingkaran kelahiran,

(d) Layak dihormati oleh semua makhluk di tiga alam, manusia, dewa dan brahma.

(2) Samma sambuddho

Telah mencapai Penerangan Sempurna, dalam arti Beliau benar-benar memahami Dhamma oleh kecerdasan dan Pandangan Terang dan mampu menjelaskannya kepada makhluk-makhluk lain.

(3) Vijjacarana sampanno

Memiliki tiga pengetahuan, yaitu, Pengetahuan tentang kehidupan lampau semua makhluk, Mata Dewa dan padamnya semua noda moral, yang mana pengetahuan ini terdiri dari delapan pengetahuan beserta praktek moralitas yang sempurna yang dijelaskan dalam lima belas cara.

(4) Sugato

Karena Sang Buddha mencapai Nibbana melalui empat Maggannana, karena Sang Buddha hanya mengatakan hal-hal yang benar dan bermanfaat.

(5) Lokavidu

Karena Beliau mengetahui kondisi-kondisi yang muncul dalam diri semua makhluk, penyebab kelahiran mereka dalam berbagai alam kehidupan, dan fenomena jasmani dan bathin yang berkondisi.

(6) Anuttaro purisa dammasarathi

Karena Beliau tidak ada bandingnya dalam hal menjinakkan mereka yang layak dijinakkan,

(7) Satthadeva manussanam

Karena Beliau adalah Guru para dewa dan manusia, yang menunjukkan Jalan menuju NibbÈna kepada para dewa dan manusia.

(8) Buddha

Karena Beliau telah mencapai Penerangan Sempurna, mengatahui dan mengajarkan Empat Kebenaran Ariya.

(9) Bhagava

Karena Beliau memiliki enam kualitas mulia, yaitu, Keagungan (issariya),  pengetahuan akan sembilan faktor spiritual, yaitu Magga Phala Nibbana (Dhamma), kemashyuran dan pengikut (yasa), keagungan kesempurnaan fisik (siri), kekuasaan dan prestasi (kamma) dan ketekunan (payatta).


bisa tolong ditunjukkan di bagian mana dalam sutra yg menjelaskan kualitas-kualitas ini, atau padanannya?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 09:43:35 AM
Mau anda bilang Tuhan kek ya terserah. Buddha aja dalam Lankavatara Sutra bilang orang-orang sering manggil beliau Brahma atau Maheshvara (Tuhan) dan semuanya itu hanya menjelaskan sebagian dari kualitasnya saja, yang sesungguhnya tidak dapat dijelaskan, bahkan dengan istilah "Buddha-Nature" atau "Nibbana" sekalipun.

Setahu saya istilah yang benar adalah "mempurifikasi", bukan "menghapus". Mempurifikasi berrati mengubah segala akibat negatif menjadi positif.

Tidak ada yang dapat membuktikan pikiran Devadatta, demikian juga dengan Guru kita Sakyamuni siapa yang dapat membuktikan pikiran beliau?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 09:47:03 AM
 [at] Indra:
Referensi kok Buddhanussati Theravada?

Anw, Silahkan baca sendiri sutranya, cari apakah tidak ada kesembilan sebutan itu pada sutra" Amitabha.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 09:49:36 AM
Mau anda bilang Tuhan kek ya terserah. Buddha aja dalam Lankavatara Sutra bilang orang-orang sering manggil beliau Brahma atau Maheshvara (Tuhan) dan semuanya itu hanya menjelaskan sebagian dari kualitasnya saja, yang sesungguhnya tidak dapat dijelaskan, bahkan dengan istilah "Buddha-Nature" atau "Nibbana" sekalipun.


apakah "orang-orang" itu adalah para siswaNya?

sekali lagi mohon uraikan kualitas2 Buddha menurut Mahayana.

Quote
Setahu saya istilah yang benar adalah "mempurifikasi", bukan "menghapus". Mempurifikasi berrati mengubah segala akibat negatif menjadi positif.
seingat saya yg anda jelaskan sebelumnya lebih tepat di sebut "mengubah segala akibat negatif menjadi kurang negatif, bukan menjadi positif"

Quote
Tidak ada yang dapat membuktikan pikiran Devadatta, demikian juga dengan Guru kita Sakyamuni siapa yang dapat membuktikan pikiran beliau?


saya sih tidak berani menebak2 pikiran Buddha Sakyamuni.
tapi saya berani bertaruh bahwa tidak ada satu pun yg membaca thread ini mampu membuktikan argumentasi anda tentang pikiran Devadatta.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 09:51:57 AM
[at] Indra:
Referensi kok Buddhanussati Theravada?


saya tidak merujuk pada Buddhanussati Theravada, saya hanya mengutip apa yg saya pelajari mengenai kualitas2 seorang Buddha. saya tidak tau mengenai kualitas Buddha-nya Mahayana, itu lah sebabnya maka saya bertanya.

dari banyak membaca sana sini, saya hanya tahu bahwa Buddha Mahayana itu hanya berkualitas unggul dalam memberikan janji. kalau saya salah, mohon pentunjuk anda

Quote
Anw, Silahkan baca sendiri sutranya, cari apakah tidak ada kesembilan sebutan itu pada sutra" Amitabha.
jawaban bagus lainnya untuk menghentikan diskusi, anda bahkan tidak meng-quote sutra itu
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 09:59:27 AM
Kualitas Buddha? Ya sama saja, hanya bedanya pake Sansekerta lah.

Anda tidak berani menebak pikiran Buddha Sakyamuni? Ya sudah. Yang pasti sutta dan sutra" menebak pikiran Sakyamuni Buddha loh. Ujung"nya semua ya TEXTBOOK.

Kurang negatif dan positif dua"nya adalah makna mempurifikasi. Raja Ajatashatru kalau tidak terkena penyakit, mana mungkin keyakinannya pada Triratna tumbuh dan semakin kuat? Justru karena penyakit itu ia yakin dan penyakitnya sembuh. Itulah yang dinamakan mempurifikasi, mengurang kenegatifan yang ada, membuatnya menajdi positif.
Quote
jawaban bagus lainnya untuk menghentikan diskusi, anda bahkan tidak meng-quote sutra itu

Hahahah... ya jujur saya males buka dan ngutip sutranya untuk anda kok. Makanya saya minta anda cari sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 16 August 2011, 10:01:11 AM
[at] Indra:
Referensi kok Buddhanussati Theravada?

Seharusnya tidak apa-apa, kan Mahayana menerima semuanya  :D  _/\_
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 10:03:32 AM
Quote
Seharusnya tidak apa-apa, kan Mahayana menerima semuanya  :D  _/\_

Memang demikian. Tapi Theravada ya cuman itu tok, klo Mahayana ada banyak selain itu.  ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 10:04:10 AM
Seharusnya tidak apa-apa, kan Mahayana menerima semuanya  :D  _/\_

pelajaran dasar...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 10:06:30 AM
Kualitas Buddha? Ya sama saja, hanya bedanya pake Sansekerta lah.

Anda tidak berani menebak pikiran Buddha Sakyamuni? Ya sudah. Yang pasti sutta dan sutra" menebak pikiran Sakyamuni Buddha loh. Ujung"nya semua ya TEXTBOOK.

Kurang negatif dan positif dua"nya adalah makna mempurifikasi. Raja Ajatashatru kalau tidak terkena penyakit, mana mungkin keyakinannya pada Triratna tumbuh dan semakin kuat? Justru karena penyakit itu ia yakin dan penyakitnya sembuh. Itulah yang dinamakan mempurifikasi, mengurang kenegatifan yang ada, membuatnya menajdi positif.
Hahahah... ya jujur saya males buka dan ngutip sutranya untuk anda kok. Makanya saya minta anda cari sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer



penyakit Raja Ajatasattu dialami ketika ia masih menjadi manusia, dan sembuh setelah berdialog dengan Sang Buddha, bukan pada saat kelahirannya di alam neraka.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 10:07:12 AM
Memang demikian. Tapi Theravada ya cuman itu tok, klo Mahayana ada banyak selain itu.  ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer

benar, misalnya "memberikan janji, bukan bukti"
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 10:10:35 AM
 [at] atas:
Memangnya purifikasinya hanya ada di alam neraka saja?

"Janji dan bukti sudah ada di dalam diri kita sendiri." ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mahadeva on 16 August 2011, 10:14:25 AM
mantra terbaik untuk purifikasi karma apa? bisa banyak karma buruk terpurifikasi ya?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 16 August 2011, 10:16:01 AM
Memang demikian. Tapi Theravada ya cuman itu tok, klo Mahayana ada banyak selain itu.  ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer

Ya, kalau begitu seharusnya tidak perlu dipertanyakan donk kenapa Sdr. Indra pakai Buddhanussati Theravada. Dan seharusnya jika Buddhanussati yang disebut Sdr. Indra itu juga ada dalam Mahayana, ya di sadhu-i saja.  ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 10:17:16 AM
[at] atas:
Memangnya purifikasinya hanya ada di alam neraka saja?

"Janji dan bukti sudah ada di dalam diri kita sendiri." ;D ;D ;D

 _/\_
The Siddha Wanderer

maksud saya, benar bahwa Raja Ajatasattu "terpurifikasi" dalam kehidupannya sebagai manusia itu. tapi bagaimana dengan "purifikasi" dari karma beratnya membunuh ayah yg mengakibatkan kelahiran di alam neraka? adakah sutra yg menceritakan bahwa Ajatasattu hidup penuh kenyamanan di alam neraka sana?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 10:18:34 AM
Saya mempertanyakan karena yang di versi pelafalan Amitabha cakupannya luas, hanya mereduksinya menjadi sembilan itu saja tidak menjelaskan praktik Amitabha.

 [at] Mahadeva: Sutra, Meditasi dan Mantra apapun asal dilakukan dengan niat Bodhicitta dan sesuai dengan kondisi orang yang bersangkutan.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 10:18:59 AM
Ya, kalau begitu seharusnya tidak perlu dipertanyakan donk kenapa Sdr. Indra pakai Buddhanussati Theravada. Dan seharusnya jika Buddhanussati yang disebut Sdr. Indra itu juga ada dalam Mahayana, ya di sadhu-i saja.  ;D

IMO, karena saya tidak punya rujukan teks mahayana, jadi ini adalah kesempatan untuk membantah argument saya
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 10:20:34 AM
Quote
maksud saya, benar bahwa Raja Ajatasattu "terpurifikasi" dalam kehidupannya sebagai manusia itu. tapi bagaimana dengan "purifikasi" dari karma beratnya membunuh ayah yg mengakibatkan kelahiran di alam neraka? adakah sutra yg menceritakan bahwa Ajatasattu hidup penuh kenyamanan di alam neraka sana?

Longer Sukhavativyuha Sutra vers. Dinasti Han, bukan dengan kenyamanan fisik, tetapi dengan batin yang menerima dan seimbang.

Alam neraka juga ada di dunia manusia. Penderitaan merajalela bagaikan neraka di mana-mana, namun dengan batin yang seimbang dan penuh semangat untuk menang, akankah penderitaan itu merupakan penderitaan?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 16 August 2011, 10:28:38 AM
Memangnya Buddha-nature tidak ada dalam diri dan tindakan orang yang tidak beragama? Sejauh yang saya tahu, ada, makanya Dalai Lama berkata: "my religion is kindness."
Betul, dan paham Kr1sten tertentu juga mengatakan roh kudus juga ada dalam diri semua orang, hanya saja 'buah'-nya berbeda. Kalau dari orang atheist, jelas mereka tidak menganut "Buddha-Nature" ataupun "roh kudus" tersebut, dan memiliki penjelasan berbeda tentang kebaikan tersebut.


Quote
Bila anda baca, ada kok. Banyak sekali malah. Contohnya paling gampang ikrar-ikrarnya, kontemplasi dalam Amitayurdhyana Sutra, dll.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Saya barusan coba baca dan cari di Amitayurdhyana Sutra, tapi tidak ketemu tentang nama-nama Buddha yang disebutkan, apalagi penjelasan ikrarnya. Mungkin yang saya baca tidak lengkap atau bahkan bukan sutra yang dimaksud. Bisa tolong bantu referensi/link lain?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 16 August 2011, 10:34:32 AM
Alam neraka juga ada di dunia manusia. Penderitaan merajalela bagaikan neraka di mana-mana, namun dengan batin yang seimbang dan penuh semangat untuk menang, akankah penderitaan itu merupakan penderitaan?

alam neraka itulah yg dimaksud dengan "seorang yg melakukan akusala garuka karma akan terlahir di neraka"? apakah alam neraka yg dimaksud adalah alam neraka yg "bagaikan" itu?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 11:26:47 AM
Longer Sukhavativyuha Sutra vers. Dinasti Han, bukan dengan kenyamanan fisik, tetapi dengan batin yang menerima dan seimbang.

Alam neraka juga ada di dunia manusia. Penderitaan merajalela bagaikan neraka di mana-mana, namun dengan batin yang seimbang dan penuh semangat untuk menang, akankah penderitaan itu merupakan penderitaan?

 _/\_
The Siddha Wanderer

Alam Neraka ada di alam manusia ? maksud nya ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 16 August 2011, 12:08:06 PM
Tentang kasus Ajatashatru, saya lihat ini cukup menarik. Saya ingin membahas sedikit tentang perbedaan & persamaan pada paham Theravada sebagai selingan.

Ajatashatru melakukan kesalahan sangat berat dengan membunuh ayahnya. (Cerita M = T.)
Ajatashatru kemudian bertemu Buddha Sakyamuni dan bertobat.
(M: karena terinspirasi ikrar Buddha Amitabha; T: mendengarkan Sāmaññaphala Sutta.)

Setelah kematian, Ajatashatru terlahir di niraya. (M: Tetap di Avici, namun dengan bathin seimbang; T: tidak di avici, tapi di Lohakumbhiya, dan 'diskon' sehingga 'hanya' 60.000 tahun.)

Ramalannya adalah di masa nanti setelah habis akibat buruk tersebut, maka Ajatashatru akan terlahir kembali. (M: Menjadi Buddha seperti Amitabha bernama Viditavishesha; T: Menjadi Pacceka Buddha bernama Viditavisesa.)

Yang menarik dari kasus ini adalah, dari sisi Theravada, setelah 'bertobat', ia tidak mengunjungi Buddha, tidak menjadi penyokong tetap sangha juga tidak mencapai tingkatan meditasi tertentu, namun ia punya keyakinan yang sangat kuat pada Buddha, dan pikiran baik tersebut yang mengondisikan hal-hal lain sehingga akibat kamma buruknya berkurang. Jadi memang dalam Theravada pun, Buddhanussati sepertinya punya kekuatan yang cukup 'mengerikan'* dalam mengintervensi kamma-vipaka.


*Syarat dan ketentuan berlaku.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 16 August 2011, 12:47:16 PM
Saya mencoba mereview ulang topik yang ada. Kesepakatan yang saya rasa ada dalam topik ini adalah pelafalan nama Buddha dalam Mahayana bukan sekedar membeo, tetapi juga dapat merupakan suatu teknik meditasi dimana esensinya adalah Buddhanusmrti Samadhi (Buddhanusati), perenungan atas kualitas-kualitas Buddha, yang imo, menuju pada dhyana (jhana), cmiiw.

Tapi, berbicara mengenai kualitas-kualitas Buddha, ada satu kualitas yang menjadi pertanyaan besar, yaitu Arahat, Arhat.

Seperti Buddhanusati yang di sampaikan Sdr. Indra, salah satu kualitas Samyaksambuddha dalam non-Mahayana, cth. Theravada adalah Araham, Arahat. Jika Mahayana juga menerima Buddhanusati ala Theravada maka, ini berarti Mahayana menyadhui (mengiyakan) bahwa kuatitas Arahat ada dalam diri seorang Samyaksambuddha. Dan seharusnya menyadhui kualitas Arhat yang sama.

Tidaklah ada masalah saat kualitas Arahat ada pada seorang Samyaksambuddha bagi mereka yang mengakui bahwa Arahat adalah kesucian tertinggi, tapi menjadi masalah jika dikatakan Arahat bukan kesucian tertinggi, masih kotor, masih SD. Ini sama saja mengatakan seorang Samyaksambuddha itu masih SD, kotor, karena kualitas Arahat melekat padaNya. Banyak sutta maupun sutra yang menempelkan kualitas Arahat pada seorang Samyaksambuddha saat menyebut dan menghormati namaNya. Contoh: ”Then appeared a Buddha named Lokeshvararaja, the Tathagata, Arhat, Perfectly Enlightened One,…”( Longer Sukhāvatīvyūha Sūtra (http://www12.canvas.ne.jp/horai//larger-sutra-1.htm))

Berkaitan dengan Buddhanusmrti, jika Arhat bukanlah kualitas yang tertinggi, maka saat melakukan Buddhanusmrti  atas kualitas Arhat, maka ini berarti kita melakukan perenungan terhadap kualitas yang bukan tertinggi dan kualitas yang masih bernoda. Dan hasilnya….bisa kita pikirkan sendiri.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 16 August 2011, 12:59:16 PM
mungkin maksud om gandalf itu bahwa ukuran penderitaan itu terletak di batin, bukan pada fisik.
semakin besar selisih antara keinginan dengan kenyataan, maka semakin menderita seseorang.

orang miskin yg menghasilkan 5jt bulan ini akan puas dan senang hati, sedangkan
orang kaya yg menghasilkan 5jt bulan ini akan bermurung hati dan tidak enak makan minum kepikiran bisnisnya yg tidak berprofit banyak atau sahamnya yg turun terus.

jadi penderitaan bukan diukur dari fisik sebesar 5jt atau siksaan alam ataupun lingkungan yg menyiksa, melainkan keadaan di dalam batin. mereka yg berada di kondisi lingkungan yg ganas pun masih bisa adem ayem bahkan berbahagia...

surga dan neraka yg sebenarnya terdapat di dalam batin...
di sini pun anda bisa mengalami surga dan neraka.
mereka yg patah hati, bisnis bangkrut tertimpa hutang ataupun kehilangan anak merasakan neraka di batinnya di dunia ini juga sampai2 ada yg gila atau bunuh diri.

jadi lagi2 sebenernya semua tergantung diri sendiri dan berasal dari dalam, sesuai praktik masing2...
hanya saja ada yg suka melihatnya dari sudut sebab-akibat / science / mekanik, sebagian lagi suka melihatnya dari sudut psikologis.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 16 August 2011, 01:11:13 PM
Berkaitan dengan Buddhanusmrti, jika Arhat bukanlah kualitas yang tertinggi, maka saat melakukan Buddhanusmrti  atas kualitas Arhat, maka ini berarti kita melakukan perenungan terhadap kualitas yang bukan tertinggi dan kualitas yang masih bernoda. Dan hasilnya….bisa kita pikirkan sendiri.
saya gak tau jelasnya mengenai arahat menurut mahayana, tapi dengan pertanyaan yg sama, di dalam theravada ada 40 kammathana, salah satunya adalah devatanussati... kalo perenungan mengenai dewa yg bukan merupakan kualitas tertinggi, jadi bagaimana kira2 hasil dari devatanussati? apakah itu tidak terpuji atau bahkan ternoda? mari kita pikirkan...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 03:06:02 PM
mungkin maksud om gandalf itu bahwa ukuran penderitaan itu terletak di batin, bukan pada fisik.
semakin besar selisih antara keinginan dengan kenyataan, maka semakin menderita seseorang.

orang miskin yg menghasilkan 5jt bulan ini akan puas dan senang hati, sedangkan
orang kaya yg menghasilkan 5jt bulan ini akan bermurung hati dan tidak enak makan minum kepikiran bisnisnya yg tidak berprofit banyak atau sahamnya yg turun terus.

jadi penderitaan bukan diukur dari fisik sebesar 5jt atau siksaan alam ataupun lingkungan yg menyiksa, melainkan keadaan di dalam batin. mereka yg berada di kondisi lingkungan yg ganas pun masih bisa adem ayem bahkan berbahagia...

surga dan neraka yg sebenarnya terdapat di dalam batin...
di sini pun anda bisa mengalami surga dan neraka.
mereka yg patah hati, bisnis bangkrut tertimpa hutang ataupun kehilangan anak merasakan neraka di batinnya di dunia ini juga sampai2 ada yg gila atau bunuh diri.

jadi lagi2 sebenernya semua tergantung diri sendiri dan berasal dari dalam, sesuai praktik masing2...
hanya saja ada yg suka melihatnya dari sudut sebab-akibat / science / mekanik, sebagian lagi suka melihatnya dari sudut psikologis.

OOT, jadi neraka bukan alam, menjadi semacam simbolisme ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 03:07:42 PM
Tentang kasus Ajatashatru, saya lihat ini cukup menarik. Saya ingin membahas sedikit tentang perbedaan & persamaan pada paham Theravada sebagai selingan.

Ajatashatru melakukan kesalahan sangat berat dengan membunuh ayahnya. (Cerita M = T.)
Ajatashatru kemudian bertemu Buddha Sakyamuni dan bertobat.
(M: karena terinspirasi ikrar Buddha Amitabha; T: mendengarkan Sāmaññaphala Sutta.)

Setelah kematian, Ajatashatru terlahir di niraya. (M: Tetap di Avici, namun dengan bathin seimbang; T: tidak di avici, tapi di Lohakumbhiya, dan 'diskon' sehingga 'hanya' 60.000 tahun.)

Ramalannya adalah di masa nanti setelah habis akibat buruk tersebut, maka Ajatashatru akan terlahir kembali. (M: Menjadi Buddha seperti Amitabha bernama Viditavishesha; T: Menjadi Pacceka Buddha bernama Viditavisesa.)

Yang menarik dari kasus ini adalah, dari sisi Theravada, setelah 'bertobat', ia tidak mengunjungi Buddha, tidak menjadi penyokong tetap sangha juga tidak mencapai tingkatan meditasi tertentu, namun ia punya keyakinan yang sangat kuat pada Buddha, dan pikiran baik tersebut yang mengondisikan hal-hal lain sehingga akibat kamma buruknya berkurang. Jadi memang dalam Theravada pun, Buddhanussati sepertinya punya kekuatan yang cukup 'mengerikan'* dalam mengintervensi kamma-vipaka.

*Syarat dan ketentuan berlaku.

Ajatasattu bukan-kah menjadi penyokong bahkan untuk konsili sangha ? CMIIW
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 16 August 2011, 03:11:14 PM
saya gak tau jelasnya mengenai arahat menurut mahayana, tapi dengan pertanyaan yg sama, di dalam theravada ada 40 kammathana, salah satunya adalah devatanussati... kalo perenungan mengenai dewa yg bukan merupakan kualitas tertinggi, jadi bagaimana kira2 hasil dari devatanussati? apakah itu tidak terpuji atau bahkan ternoda? mari kita pikirkan...


Devanusatti tentunya tidak sama dengan Buddhanusatti  :P
utk Devanusatti tentunya hanya direnungkan kebajikan menjadi mahluk Deva dan kehidupan sesosok deva
sedangkan Buddhanusatti adalah kualitas Sammasambuddha
jauh ...................................... bedanya.  :)

Buddha Gotama memberi pujian menjadi sesosok Deva, tapi Deva belum berakhir penderitaannya.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 16 August 2011, 03:18:15 PM
OOT, jadi neraka bukan alam, menjadi semacam simbolisme ?

maklum mas dibert !
namanya juga manusia kadang2 lebih pintar dari manusia Buddha lho  :-?
suka2 memberi pendapat yang menyesatkan  :'(

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 16 August 2011, 03:44:55 PM
boleh minta bikin hal yang sederhana?

membaca nama buda atau mendengar nama buda yang bisa membuat karma orang terpurifikasi?

soal buda natur maksudnya itu diri sendiri?

jadi kalau membaca nama buda itu berarti sama dengan membaca nama sendiri?

bisa di jelaskan perbandingan kerja Tuhan yang misterius dengan kerja buda yang sudah parinibana yang juga misterius yang bekerja kepada orang yang mengenalnya atau kesemua orang?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 16 August 2011, 03:52:19 PM
saya gak tau jelasnya mengenai arahat menurut mahayana, tapi dengan pertanyaan yg sama, di dalam theravada ada 40 kammathana, salah satunya adalah devatanussati... kalo perenungan mengenai dewa yg bukan merupakan kualitas tertinggi, jadi bagaimana kira2 hasil dari devatanussati? apakah itu tidak terpuji atau bahkan ternoda? mari kita pikirkan...


Setahu saya, dalam 40 Kammatthana, Devatanussati, adalah perenungan terhadap sebagian kualitas deva yaitu kualitas baik deva, yaitu  saddha, sila, suta, caga dan panna. Maka hasilnya silahkan dipikirkan

Jika kemudian dibalik, dengan mengatakan begitu juga perenungan terhadap kualitas Arahat ala Mahayana yaitu pada kualitas yang baiknya saja, dengan hasil yang silahkan dipikirkan juga, maka ini sama saja mengatakan, menyadhukan, mengiyakan bahwa sebagian kualitas seorang Samyaksambuddha yang juga adalah Arhat adalah masih bernoda, bercela.

Dengan mengatakan bahwa sebagian sifat Samyaksambuddha adalah bernoda, bercela, maka perenungan terhadap Sang Buddha dengan kualitas tanpa cela (vijjacarana sampanno, dan lainnya) pun tidak bisa dilakukan, menjadi tidak berarti. Lalu untuk apa mengikuti instruksi dari “orang” yang masih tercela agar melakukan Buddhanusmrti, melafalkan nama Buddha?  Sekedar membeo??
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 16 August 2011, 03:54:48 PM
Ajatasattu bukan-kah menjadi penyokong bahkan untuk konsili sangha ? CMIIW
Iya, memang penyokong konsili pertama itu. Tapi semasa Buddha hidup, ia tidak diceritakan mengunjungi, belajar dhamma seperti misalnya Anathapindika atau ayahnya, Bimbisara. Cerita tentang Ajatasattu hanya seputar urusan kerajaannya saja. Pendek kata, ia bukan orang "religius", tapi punya saddha yang kuat dan menjunjung tinggi Buddha Gotama. 

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 04:31:01 PM
Iya, memang penyokong konsili pertama itu. Tapi semasa Buddha hidup, ia tidak diceritakan mengunjungi, belajar dhamma seperti misalnya Anathapindika atau ayahnya, Bimbisara. Cerita tentang Ajatasattu hanya seputar urusan kerajaannya saja. Pendek kata, ia bukan orang "religius", tapi punya saddha yang kuat dan menjunjung tinggi Buddha Gotama. 

ending-nya ajatasattu itu "bertobat" dan menjadi penyokong sangha setelah kematian raja bimbisara... dan apakah karena melafal nama buddha ? heheheheh
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 16 August 2011, 04:57:29 PM
OOT, jadi neraka bukan alam, menjadi semacam simbolisme ?
imo, simbolisme ataupun alam real tidaklah penting.
apapun kenyataannya, simbolisme atau alam, yg penting adalah memahami dukkha di dalam batin.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 16 August 2011, 05:04:24 PM
ending-nya ajatasattu itu "bertobat" dan menjadi penyokong sangha setelah kematian raja bimbisara... dan apakah karena melafal nama buddha ? heheheheh
Seharusnya setelah "bertobat", baru diajarkan melafal nama Buddha. Kalau belum "tobat" berarti belum mengerti "Buddha".
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 05:05:41 PM
Seharusnya setelah "bertobat", baru diajarkan melafal nama Buddha. Kalau belum "tobat" berarti belum mengerti "Buddha".

berarti yang belum melafal nama buddha = belum tobat ? wkwkwkwkwkwk
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 05:06:31 PM
imo, simbolisme ataupun alam real tidaklah penting.
apapun kenyataannya, simbolisme atau alam, yg penting adalah memahami dukkha di dalam batin.

imo, simbolisme ataupun alam real tidaklah penting.
apapun kenyataannya, simbolisme atau alam, yg penting adalah memahami dukkha di dalam batin.

dukkha itu simbol juga...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 16 August 2011, 05:06:46 PM
Setahu saya, dalam 40 Kammatthana, Devatanussati, adalah perenungan terhadap sebagian kualitas deva yaitu kualitas baik deva, yaitu  saddha, sila, suta, caga dan panna. Maka hasilnya silahkan dipikirkan

Jika kemudian dibalik, dengan mengatakan begitu juga perenungan terhadap kualitas Arahat ala Mahayana yaitu pada kualitas yang baiknya saja, dengan hasil yang silahkan dipikirkan juga, maka ini sama saja mengatakan, menyadhukan, mengiyakan bahwa sebagian kualitas seorang Samyaksambuddha yang juga adalah Arhat adalah masih bernoda, bercela.

Dengan mengatakan bahwa sebagian sifat Samyaksambuddha adalah bernoda, bercela, maka perenungan terhadap Sang Buddha dengan kualitas tanpa cela (vijjacarana sampanno, dan lainnya) pun tidak bisa dilakukan, menjadi tidak berarti. Lalu untuk apa mengikuti instruksi dari “orang” yang masih tercela agar melakukan Buddhanusmrti, melafalkan nama Buddha?  Sekedar membeo??
sepertinya saya salah mengerti maksud anda "kualitas yg bukan tertinggi" yg saya quote tadi...
apa maksud anda mahayanis merenungi dalam batinnya: sang buddha juga arahat dimana arahat masih bernoda?
gitu maksud anda?

kalo itu mah, saya pikir salah sambung membaurkan 2 konsep yg berbeda :)
selebihnya no comment...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 16 August 2011, 05:11:10 PM
dukkha itu simbol juga...
sepertinya pengertian kita berbeda, om dilbert.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 16 August 2011, 05:15:51 PM
berarti yang belum melafal nama buddha = belum tobat ? wkwkwkwkwkwk
Bukan, maksudnya orang yang belom tobat/tidak ngerti dharma, mana mungkin merenungkan kualitas Buddha dengan benar? Paling-paling akhirnya 'membeo nama Buddha' juga. Jadi logikanya 'tobat' dulu, mengenal Triratna, baru merenungkan kualitasnya.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 05:21:05 PM
Bukan, maksudnya orang yang belom tobat/tidak ngerti dharma, mana mungkin merenungkan kualitas Buddha dengan benar? Paling-paling akhirnya 'membeo nama Buddha' juga. Jadi logikanya 'tobat' dulu, mengenal Triratna, baru merenungkan kualitasnya.

setuju...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 16 August 2011, 05:21:27 PM
sepertinya pengertian kita berbeda, om dilbert.

Kalau sama paham Mahayana, saya memang agak berbeda...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: xenocross on 16 August 2011, 06:32:29 PM
Saya mencoba mereview ulang topik yang ada. Kesepakatan yang saya rasa ada dalam topik ini adalah pelafalan nama Buddha dalam Mahayana bukan sekedar membeo, tetapi juga dapat merupakan suatu teknik meditasi dimana esensinya adalah Buddhanusmrti Samadhi (Buddhanusati), perenungan atas kualitas-kualitas Buddha, yang imo, menuju pada dhyana (jhana), cmiiw.

Tapi, berbicara mengenai kualitas-kualitas Buddha, ada satu kualitas yang menjadi pertanyaan besar, yaitu Arahat, Arhat.

Seperti Buddhanusati yang di sampaikan Sdr. Indra, salah satu kualitas Samyaksambuddha dalam non-Mahayana, cth. Theravada adalah Araham, Arahat. Jika Mahayana juga menerima Buddhanusati ala Theravada maka, ini berarti Mahayana menyadhui (mengiyakan) bahwa kuatitas Arahat ada dalam diri seorang Samyaksambuddha. Dan seharusnya menyadhui kualitas Arhat yang sama.

Tidaklah ada masalah saat kualitas Arahat ada pada seorang Samyaksambuddha bagi mereka yang mengakui bahwa Arahat adalah kesucian tertinggi, tapi menjadi masalah jika dikatakan Arahat bukan kesucian tertinggi, masih kotor, masih SD. Ini sama saja mengatakan seorang Samyaksambuddha itu masih SD, kotor, karena kualitas Arahat melekat padaNya. Banyak sutta maupun sutra yang menempelkan kualitas Arahat pada seorang Samyaksambuddha saat menyebut dan menghormati namaNya. Contoh: ”Then appeared a Buddha named Lokeshvararaja, the Tathagata, Arhat, Perfectly Enlightened One,…”( Longer Sukhāvatīvyūha Sūtra (http://www12.canvas.ne.jp/horai//larger-sutra-1.htm))

Berkaitan dengan Buddhanusmrti, jika Arhat bukanlah kualitas yang tertinggi, maka saat melakukan Buddhanusmrti  atas kualitas Arhat, maka ini berarti kita melakukan perenungan terhadap kualitas yang bukan tertinggi dan kualitas yang masih bernoda. Dan hasilnya….bisa kita pikirkan sendiri.


yang saya tahu, "arahat" nya Samma SamBuddha dan Arahat Pacceka Buddha dan Arahat biasa itu sama.

yang membedakan adalah:
1. Paramita yang disempurnakan Buddha lebih banyak
2. Ikrar Bodhicitta untuk menolong makhluk lain
3. Kualitas ke-mahatahu-an (Sabannu?) yg tidak dimiliki savaka dan pacceka

cmiiw
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 16 August 2011, 07:35:08 PM
Seharusnya setelah "bertobat", baru diajarkan melafal nama Buddha. Kalau belum "tobat" berarti belum mengerti "Buddha".

kalau kasus orang yang mau mati trus di bacain nama buda?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: xenocross on 16 August 2011, 08:23:57 PM
kalau kasus orang yang mau mati trus di bacain nama buda?

biar pikirannya tenang.
Kalau pikiran jelek pas mati kan bisa lahir di alam rendah

Idealnya, seorang praktisi meditasi dapat mengendalikan pikirannya menjelang kematian

Tapi kalau orang ga pernah meditasi trus udah sekarat mau diajarin meditasi saat itu kan ga mungkin

jadi kita bacain nama Buddha aja dan berharap dia ada keyakinan pada Buddha yg cukup jadi waktu meninggalnya tenang.

Bukannya ada cerita dimana seorang anak kecil yg meninggal dunia lahir di alam surga hanya karena Buddha mengunjungi dia sebelum mati, dan anak itu membangkitkan rasa percaya pada Buddha?

Nah kalau orangnya ntar gak lahir di surga karena gak yakin dengan Buddha, bukan salah Buddha, bukan salah yg bacain, salah dia sendiri waktu hidup gak mau belajar siapa itu Buddha....
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 08:33:45 PM
Quote
Tapi, berbicara mengenai kualitas-kualitas Buddha, ada satu kualitas yang menjadi pertanyaan besar, yaitu Arahat, Arhat.

Seperti Buddhanusati yang di sampaikan Sdr. Indra, salah satu kualitas Samyaksambuddha dalam non-Mahayana, cth. Theravada adalah Araham, Arahat. Jika Mahayana juga menerima Buddhanusati ala Theravada maka, ini berarti Mahayana menyadhui (mengiyakan) bahwa kuatitas Arahat ada dalam diri seorang Samyaksambuddha. Dan seharusnya menyadhui kualitas Arhat yang sama.

Dalam sistem Mahayana yang dibabarkan YA Tsongkhapa dan Pabongkha Rinpoche dikenal dua macam Arhat:
1. Mahayana Arhat atau para Arya Buddha
2. Provisional / Allegorical Arhat atau para Shravaka dan Pratyekabuddha

Ketika seorang Mahayanis merenungi kualitas Arhat, yang dimaksud adalah Mahayana Arhat.

Quote
Quote
OOT, jadi neraka bukan alam, menjadi semacam simbolisme ?

Semua fenomena bersumber dari pikiran.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 16 August 2011, 08:42:43 PM
Quote
boleh minta bikin hal yang sederhana?

membaca nama buda atau mendengar nama buda yang bisa membuat karma orang terpurifikasi?

soal buda natur maksudnya itu diri sendiri?

jadi kalau membaca nama buda itu berarti sama dengan membaca nama sendiri?

bisa di jelaskan perbandingan kerja Tuhan yang misterius dengan kerja buda yang sudah parinibana yang juga misterius yang bekerja kepada orang yang mengenalnya atau kesemua orang?

Menjadi Buddha adalah menjadi diri sendiri yang sejati. Membaca nama Buddha dapat membantu membuka kesadaran Buddha dalam diri sendiri. Kalau mau tahu kerja Buddha, perhatikan saja bagaimana kerja batin Bodhicitta diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 16 August 2011, 11:23:32 PM
Menjadi Buddha adalah menjadi diri sendiri yang sejati. Membaca nama Buddha dapat membantu membuka kesadaran Buddha dalam diri sendiri. Kalau mau tahu kerja Buddha, perhatikan saja bagaimana kerja batin Bodhicitta diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
hampir mirip dengan agama sebelah, mau tahu cara tuhan bekerja? lihatlah bagaimana cara kerja tubuh ini ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 12:01:42 AM
Bukan, maksudnya orang yang belom tobat/tidak ngerti dharma, mana mungkin merenungkan kualitas Buddha dengan benar? Paling-paling akhirnya 'membeo nama Buddha' juga. Jadi logikanya 'tobat' dulu, mengenal Triratna, baru merenungkan kualitasnya.
dalam pengertian saya, pemahaman intelektual kualitas buddha tidaklah penting ataupun relevan dalam praktek ini.

imo, mengucapkan nama buddha di sini bertujuan untuk memberikan objek pada batin dengan hasil akhir keterkonsentrasian (one-pointedness) pada nama buddha ini sehingga hanya ada nama buddha ini di dalam batin (semacam nimitta?). bedanya melafal buddha dengan melafal "morpheus" atau melafal "megan fox" mungkin terletak pada asosiasi nama buddha itu dengan keagungan atau kesucian. jadi cukup kualitas general saja, tidak perlu secara intelek superdetail (seperti penjelasan vijja carana sampano yg berarti 9 butir2 vijja dan 15 butir2 carana sampano, blablabla).

sepertinya mirip dengan praktik metode buddho berikut:
http://www.accesstoinsight.org/lib/thai/thate/buddho.html

jadi dibilang membeo kayaknya bukan, tapi dibilang perenungan kualitas2 (dengan intelek / mikir) kayaknya juga bukan.
mohon dikoreksi oleh yg mengerti praktik nienfo atau buddho.

Kalau sama paham Mahayana, saya memang agak berbeda...
imo, pemahaman ttg dukkha adalah paham buddhism umum, bukan theravada atau mahayana...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 07:41:11 AM
dalam pengertian saya, pemahaman intelektual kualitas buddha tidaklah penting ataupun relevan dalam praktek ini.

imo, mengucapkan nama buddha di sini bertujuan untuk memberikan objek pada batin dengan hasil akhir keterkonsentrasian (one-pointedness) pada nama buddha ini sehingga hanya ada nama buddha ini di dalam batin (semacam nimitta?). bedanya melafal buddha dengan melafal "morpheus" atau melafal "megan fox" mungkin terletak pada asosiasi nama buddha itu dengan keagungan atau kesucian. jadi cukup kualitas general saja, tidak perlu secara intelek superdetail (seperti penjelasan vijja carana sampano yg berarti 9 butir2 vijja dan 15 butir2 carana sampano, blablabla).

sepertinya mirip dengan praktik metode buddho berikut:
http://www.accesstoinsight.org/lib/thai/thate/buddho.html

jadi dibilang membeo kayaknya bukan, tapi dibilang perenungan kualitas2 (dengan intelek / mikir) kayaknya juga bukan.
mohon dikoreksi oleh yg mengerti praktik nienfo atau buddho.
imo, pemahaman ttg dukkha adalah paham buddhism umum, bukan theravada atau mahayana...

jadi intinya hanyalah pengucapan kata saja? trus kalau katanya ada buda anu yang memberi pengampunan, buda anu bikin surga anu, buda anu menampakan diri itu maksudnya apa?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 08:55:54 AM
jadi intinya hanyalah pengucapan kata saja? trus kalau katanya ada buda anu yang memberi pengampunan, buda anu bikin surga anu, buda anu menampakan diri itu maksudnya apa?
pengertian saya di atas adalah pengertian dari meditasi buddho theravada.
mari kita tunggu jawaban dari yg lebih tahu mahayana.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 08:58:50 AM
pengertian saya di atas adalah pengertian dari meditasi buddho theravada.
mari kita tunggu jawaban dari yg lebih tahu mahayana.
kalau di quote yang kemaren2 katanya khan ada buda yang bekerja dengan cara yang "misterius", ada suatu personal yang melakukan pertolongan.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 09:35:47 AM
kalau di quote yang kemaren2 katanya khan ada buda yang bekerja dengan cara yang "misterius", ada suatu personal yang melakukan pertolongan.
and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because.....?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 10:39:27 AM
and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because.....?

apakah buda itu tuhan? atau tuhan itu buda?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 17 August 2011, 11:36:54 AM
kalo itu mah, saya pikir salah sambung membaurkan 2 konsep yg berbeda :)
selebihnya no comment...

Lah ya iya Sdr. Morp, dan inilah yang terjadi pada Mahayanis sekarang ini, membaurkan 2 konsep yang berbeda dengan mengatakan bahwa konsep non-Mahayanis juga diterima oleh Mahayana, tapi kenyataannya tidak. Inilah yang saya kritisi.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Kelana on 17 August 2011, 11:46:41 AM
yang saya tahu, "arahat" nya Samma SamBuddha dan Arahat Pacceka Buddha dan Arahat biasa itu sama.

yang membedakan adalah:
1. Paramita yang disempurnakan Buddha lebih banyak
2. Ikrar Bodhicitta untuk menolong makhluk lain
3. Kualitas ke-mahatahu-an (Sabannu?) yg tidak dimiliki savaka dan pacceka

cmiiw

Sama jika kita memandangnya dari sudut Theravada, Sdr. Xeno. Tapi berbeda jika kita berbicara dalam konsep Mahayana. Kita bisa memastikannya dengan membaca Saddharmapundarika Sutra, dimana disana jelas menyatakan Sariputra yang merupakan Arahat masih dapat dilahirkan kembali menjadi Samyaksambuddha. Ini menandakan kualitas Arahat ala Mahayana masih bernoda.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 17 August 2011, 12:04:48 PM
Sama jika kita memandangnya dari sudut Theravada, Sdr. Xeno. Tapi berbeda jika kita berbicara dalam konsep Mahayana. Kita bisa memastikannya dengan membaca Saddharmapundarika Sutra, dimana disana jelas menyatakan Sariputra yang merupakan Arahat masih dapat dilahirkan kembali menjadi Samyaksambuddha. Ini menandakan kualitas Arahat ala Mahayana masih bernoda.

ajaran tidak konsisten hasilnya pasti amburadul  ^-^
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 12:11:29 PM
apakah buda itu tuhan? atau tuhan itu buda?
apa itu tuhan? apa itu buda?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: xenocross on 17 August 2011, 01:07:45 PM
Sama jika kita memandangnya dari sudut Theravada, Sdr. Xeno. Tapi berbeda jika kita berbicara dalam konsep Mahayana. Kita bisa memastikannya dengan membaca Saddharmapundarika Sutra, dimana disana jelas menyatakan Sariputra yang merupakan Arahat masih dapat dilahirkan kembali menjadi Samyaksambuddha. Ini menandakan kualitas Arahat ala Mahayana masih bernoda.

mungkin itu sebabnya 1 sutra itu yg aku hindari untuk dipelajari... bikin bingung....
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 17 August 2011, 01:21:28 PM
Quote
Sama jika kita memandangnya dari sudut Theravada, Sdr. Xeno. Tapi berbeda jika kita berbicara dalam konsep Mahayana. Kita bisa memastikannya dengan membaca Saddharmapundarika Sutra, dimana disana jelas menyatakan Sariputra yang merupakan Arahat masih dapat dilahirkan kembali menjadi Samyaksambuddha. Ini menandakan kualitas Arahat ala Mahayana masih bernoda.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya dalam sistem Mahayana, kualitas Arahat dalam samyaksambuddha adalah Mahayana Arhat, bukan Provisional/ Allegorical Arhat. Samyasambuddha atau Mahayana Arhata dalah "Real Arhat".

Quote
membaurkan 2 konsep yang berbeda dengan mengatakan bahwa konsep non-Mahayanis juga diterima oleh Mahayana, tapi kenyataannya tidak.

Memang diterima kok. Tapi penerimaan itu tetap ada batasnya, di mana sistem pencerahan tersebut dirangkai ulang oleh Mahayana dengan kerangka tahapan jalan yang lebih luas. Alhasil konsep Theravada hanya diterima sampai batas-batas tertentu saja, sebagian yang memang harus progress ke Mahayana ya ditolak, namun sebagian yang memang inti ajaran Buddha untuk keseluruhan sistem ajaran tetap dipertahankan.

Jadi sih menurut kaum Mahayanis kagak ada amburadul-amburadulnya... semuanya sudah tersistem dan terkerangka dengan baik.  :)) :)) :))

Quote
mungkin itu sebabnya 1 sutra itu yg aku hindari untuk dipelajari... bikin bingung....

Pertama saya juga bingung. Tapi setelah melihat gerakan luar biasa dari Tzu Chi yang berkembang dari Saddharmapudnarika,  membaca-baca komentar Thich Nhat Hanh akan sutra tersebut, sekaligus dengan filosofi mendalam namun sederhana dari aliran-aliran Nichiren, saya jadi kagum luar biasa dan tidak lagi bingung... pantas saja oleh ebrbagai aliran Mahayana, Saddharmapundarika Sutra disebut sebagai raja dari semua sutra dan inti ajaran Buddha.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 01:31:45 PM
apa itu tuhan? apa itu buda?

tuhan itu yang maha tahu, menciptakan manusia, menolong manusia dengan cara misterius, bahkan buda juga bisa jadi menciptakan buda.

kalau buda yang aye tau hanyalah manusia, kalau menurut mahayana ada sosok buda yang seperti tuhan yang bisa ini, bisa itu, menolong dengan cara misterius, menciptakan alam surga, bahkan mungkin saja buda yang menciptakan manusia di alam surganya.

contohnya sudah jelas, kerja tubuh ini amatlah rumit, semua berfungsi masing, sesuai logika agama, maka yang mengatur semua itu secara misterius adalah Tuhan tidak ada lagi, apabila ada sesuatu yang menolong, mencelakakan, mematikan, semua dengan ijin yang menciptakan, bandingkan dengan sosok buda yang katanya hanya mengenal dirinya, mengenal namanya, mengucapkan namanya, maka dia akan menolong secara misterius.
dalam hal ini terdengar buda ini hanyalah satu jenis dewa/malaikat yang masih terbatas kekuatannya, masih kalah dengan penciptanya.

and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because of it.

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 17 August 2011, 01:33:09 PM
Quote
Betul, dan paham Kr1sten tertentu juga mengatakan roh kudus juga ada dalam diri semua orang, hanya saja 'buah'-nya berbeda. Kalau dari orang atheist, jelas mereka tidak menganut "Buddha-Nature" ataupun "roh kudus" tersebut, dan memiliki penjelasan berbeda tentang kebaikan tersebut.

Tepat sekali. Maka dari itu Buddha dalam Lankavatra Sutra pun bilang kalau orang-orang (non-Buddhis) ada panggil beliau sebagai Isvara (Tuhan) dan memang sikap para Hindu pada zaman itu pada Sang Buddha mmg demikian.

Padmasambhava juga pernah bilang, kebenaran tertinggi itu mendapatkan sebutan yang berbeda-beda dari berbagai macam kalangan:
1. Pihak non Buddhis/tirthika/agama lain akan mengatakan itu Atman.
2. Pihak Sravakayanis akan bilang itu Anatman
3. Pihak Mahayanis akan bilang itu Tathagatagarbha

Jadi sebenarnya sama saja yang ditunjuk. Tetapi yang dipertanyakan adalah apakah penunjuknya (sebutan, penjabaran) itu yang tepat atau tidak.

Dan Sang Buddha dalam Lankavatara mengatakan semua sebutan tersebut (walaupun ada yang mendekati ada yang tidak) semuanya tidak membuka kebenaran yang sesungguhnya karena kebenaran yang sesungguhnya itu tidak terkatakan dan hanya dapat dipahami dan dialami dalam batin.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 17 August 2011, 01:36:48 PM
Quote
tuhan itu yang maha tahu, menciptakan manusia, menolong manusia dengan cara misterius, bahkan buda juga bisa jadi menciptakan buda.

kalau buda yang aye tau hanyalah manusia, kalau menurut mahayana ada sosok buda yang seperti tuhan yang bisa ini, bisa itu, menolong dengan cara misterius, menciptakan alam surga, bahkan mungkin saja buda yang menciptakan manusia di alam surganya.

contohnya sudah jelas, kerja tubuh ini amatlah rumit, semua berfungsi masing, sesuai logika agama, maka yang mengatur semua itu secara misterius adalah Tuhan tidak ada lagi, apabila ada sesuatu yang menolong, mencelakakan, mematikan, semua dengan ijin yang menciptakan, bandingkan dengan sosok buda yang katanya hanya mengenal dirinya, mengenal namanya, mengucapkan namanya, maka dia akan menolong secara misterius.
dalam hal ini terdengar buda ini hanyalah satu jenis dewa/malaikat yang masih terbatas kekuatannya, masih kalah dengan penciptanya.

Buddha is the True Mind of all beings. Do we really know this 'mysterious' mind? Even we often can't realize ourselves, how can we know this mystery of mind?

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 01:39:02 PM
Buddha is the True Mind of all beings. Do we really know this 'mysterious' mind? Even we often can't realize ourselves, how can we know this mystery of mind?

 _/\_
The Siddha Wanderer
it's God work, not our bussiness
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 17 August 2011, 01:41:57 PM
Quote
it's God work, not our bussiness

So it's you.

However, it is my business, so I can eradicate suffering, reach happiness and benefits all sentient beings. including me. ;)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 17 August 2011, 02:12:03 PM
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya dalam sistem Mahayana, kualitas Arahat dalam samyaksambuddha adalah Mahayana Arhat, bukan Provisional/ Allegorical Arhat. Samyasambuddha atau Mahayana Arhata dalah "Real Arhat".

"Real Arhat" menyiratkan ada "Fake Arhat"?

Quote
Memang diterima kok. Tapi penerimaan itu tetap ada batasnya, di mana sistem pencerahan tersebut dirangkai ulang oleh Mahayana dengan kerangka tahapan jalan yang lebih luas. Alhasil konsep Theravada hanya diterima sampai batas-batas tertentu saja, sebagian yang memang harus progress ke Mahayana ya ditolak, namun sebagian yang memang inti ajaran Buddha untuk keseluruhan sistem ajaran tetap dipertahankan.

Jadi sih menurut kaum Mahayanis kagak ada amburadul-amburadulnya... semuanya sudah tersistem dan terkerangka dengan baik.  :)) :)) :))


[djoe]

menerima tapi tidak menerima

[/djoe]
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 02:43:41 PM
Pertama saya juga bingung. Tapi setelah melihat gerakan luar biasa dari Tzu Chi yang berkembang dari Saddharmapudnarika,  membaca-baca komentar Thich Nhat Hanh akan sutra tersebut, sekaligus dengan filosofi mendalam namun sederhana dari aliran-aliran Nichiren, saya jadi kagum luar biasa dan tidak lagi bingung... pantas saja oleh ebrbagai aliran Mahayana, Saddharmapundarika Sutra disebut sebagai raja dari semua sutra dan inti ajaran Buddha.
om, sales pitch anda membuat saya penasaran. ada link / resource untuk membaca sutra ini?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 02:48:48 PM
om, sales pitch anda membuat saya penasaran. ada link / resource untuk membaca sutra ini?

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=12225.0
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 02:57:03 PM
tuhan itu yang maha tahu, menciptakan manusia, menolong manusia dengan cara misterius, bahkan buda juga bisa jadi menciptakan buda.

kalau buda yang aye tau hanyalah manusia, kalau menurut mahayana ada sosok buda yang seperti tuhan yang bisa ini, bisa itu, menolong dengan cara misterius, menciptakan alam surga, bahkan mungkin saja buda yang menciptakan manusia di alam surganya.

contohnya sudah jelas, kerja tubuh ini amatlah rumit, semua berfungsi masing, sesuai logika agama, maka yang mengatur semua itu secara misterius adalah Tuhan tidak ada lagi, apabila ada sesuatu yang menolong, mencelakakan, mematikan, semua dengan ijin yang menciptakan, bandingkan dengan sosok buda yang katanya hanya mengenal dirinya, mengenal namanya, mengucapkan namanya, maka dia akan menolong secara misterius.
dalam hal ini terdengar buda ini hanyalah satu jenis dewa/malaikat yang masih terbatas kekuatannya, masih kalah dengan penciptanya.

and it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless because of it.
sebenarnya sudah diterangkan oleh om gandalf, lebih dalam dari kulitnya, sebenarnya diri sendiri yg menolong diri sendiri.
ujung2nya semua kembali kepada karma masing2 dan transformasi batin dirinya sendiri, sila samadhi panna.

kalo ada yg menafsirkan itu sebagai buddha hanyalah satu jenis dewa yg kalah dengan penciptanya, ya itu kebodohannya sendiri. kesalahan bukan pada stasiun televisi, melainkan pesawat televisi anda.

therefore, nothing is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless about it.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 17 August 2011, 03:28:37 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=12225.0
setelah dibaca link di atas, ternyata belum lengkap dan menurut saya hanyalah bumbu2nya.

sutra yg lengkap ada di sini:
http://www.sacred-texts.com/bud/lotus/index.htm

untuk membaca semuanya dan menemukan inti ajarannya, saya nyerah  ^:)^
nunggu ahlinya aja ngasih petunjuk.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 17 August 2011, 06:28:15 PM
Jadi sih menurut kaum Mahayanis kagak ada amburadul-amburadulnya... semuanya sudah tersistem dan terkerangka dengan baik.  :)) :)) :))


 _/\_
The Siddha Wanderer

masak kalau amburadul ngaku amburadul   :))
tentunya harus kecap no. 1 donk  ^-^
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 06:47:35 PM
sebenarnya sudah diterangkan oleh om gandalf, lebih dalam dari kulitnya, sebenarnya diri sendiri yg menolong diri sendiri.
ujung2nya semua kembali kepada karma masing2 dan transformasi batin dirinya sendiri, sila samadhi panna.

kalo ada yg menafsirkan itu sebagai buddha hanyalah satu jenis dewa yg kalah dengan penciptanya, ya itu kebodohannya sendiri. kesalahan bukan pada stasiun televisi, melainkan pesawat televisi anda.

therefore, nothing is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless about it.

apakah keterangan semua itu ada dalam kitab2 ybs, atau komentar2 belakangan? apakah komentar2 itu bisa dipertanggungjawabkan?

Quote
Suhu bertitah, ”Buddha menolong kita dengan cara yang misterius!”. Alkisah seorang nenek yang yakin kepada Bodhisattva Avalokiteshvara dikepung oleh banjir besar dan memohon pertolongan dari beliau. Sembari menunggu Avalokiteshvara, nenek itu didatangi tetangganya yang menawarkan tempat di rakit miliknya, tapi nenek itu menolak. Kemudian anggota SAR dengan perahu motor, mengajak nenek itu turut serta tapi lagi-lagi ditolak. Terakhir sebuah helikopter datang dan berkeras mengajak nenek itu ikut karena banjir semakin besar, tapi nenek itu menolak karena yakin Avalokiteshvara akan datang menolongnya. Akhirnya nenek itu tewas diterjang banjir besar. Di hadapan Raja Yama (penguasa alam kematian), nenek itu menggugat Bodhisattva Avalokiteshvara yang dianggap berbohong karena senantiasa berjanji menolong makhluk yang kesusahan tapi tidak datang ketika nenek tersebut memohon bantuan. Avalokiteshvara pun menjelaskan bahwa tiga kali beliau berusaha menolong tapi sang nenek menolak, tiga kali!

Apa yang dialami nenek tersebut adalah terjebak dalam tahayul, hal mana yang akan membuat Buddha dan Bodhisattva tidak dapat menolong kita (karena kita yang menutup diri). Penting sekali untuk menyadari bahwa Buddha tidak pernah ingkar untuk menolong kita kapanpun dimanapun dan siapapun, tapi kita perlu memiliki keyakinan terhadap Buddha serta hukum karma dan akibatnya. Tanpa hal tersebut kita justru tenggelam dalam kebodohan (tahayul) yang justru membuat kita tidak dapat ditolong oleh siapapun. Buddha ibarat bulan, jika banyak ember air berada di bawahnya dan air tersebut tenang, bulan akan nampak di semua ember tersebut. Tetapi pada air yang terus bergejolak, bulan tidak akan nampak. Siapkah kita menerima pertolongan dari Buddha?
menurut om morp, dari cerita di atas kesimpulannya bagaimana?
bodisatwa itu tetangganya dan anggota sar?

lucunya cerita diatas itu sering di ceritakan dalam agama2 lain, dalam cerita MLM dengan mengubah tokohnya demi kepentingannya, entah cerita yang aslinya dari mana =))

Quote
saya mendapat cerita ini ketika mengikuti suatu ceramah penyegaran rohani.ceritanya, pada suatu masa, di suatu daerah,  ada banjir bandang yang menenggelamkan sautu desa. air sudah sampai ke atap rumah dan penduduk sebagian sudah di selamatkan oleh tim SAR. dalam cerita ini ada seorang nenek yang terjebak didalam banjir tersebut. posisi si nenek sudah berada di atas atap rumahnya. dengan lantanf dia berdo’a “TUHAN TOLONG SELAMATKANLAH HAMBAMU INI, CEPAT SURUTKAN BANJIR BANDANG INI”  kalimat itu diulang-ulang beberapa kali, sampailah suatu pertolongan dari tim SAR. kata salah seorang penolong ” Ayplah nek ikut kami, kami akan usahanan selamatkan nenek” dijawabnya ” Tidak mau, aku minta banjir ini lekas surut. dengan putus asa tim SAR meninggalkan si nenek untuk menyelamatkan yang lain. Si nenek lalu tetap berdoa dengan kalimat itu di ulang terus menerus. Datanglah bantuan kedua, dan ditolaknya, datanglah bantuan ke tiga dan ditolaknya akhirnya sinenek benar-benar tidak dapat di selamatkan.inti cerita itu adalah ketika manusia memaksakan kehendak kepada Tuhannya. Manusia mencoba memaksa Tuhannya tanpa lelaui proses sebab akibat. Manusia memaksa Tuhan untuk menghentikan banjir bandang secepatnya padalah doa pertama si nenek tersebut sudah dijawab oleh Tuhan yaitu dengan datangnya Tim penolong berkali-kali, tapi si nenek selalu menolaknya karena tidak sesuai dengan kehendaknya.cerita ini bukanlah suatu karangan saja tapi jujur,  saya sendiri sering memaksa Tuhan. Saya sering memaksa Tuhan untuk memberi rejeki yang banyak, Saya memaksa Tuhan untuk memberi kesehatan, dan banyak sekali kehendak saya yang saya paksakan agar Tuhan mau memenuhi permintaanku.Pernah Tuhan saya paksa dengan  tindakan agak konyol. Tahu musim penghujan, dengan awan mendung yang gelap dan diperkirakan akan hujan seharian dan pagi itu pun sudah hujan, Tuhan saya minta untuk memberi hari yang cerah, mendung di diganti dengan awan yang cerah dan permintaan-permintaan koyol lainnya. Ternyata kalau kita cermati do’a kita sering didengar oleh Tuhan, dan sering Tuhan mengabulkan do’a-do’a kita akan tetapi karena tidak sesuai dengan kehendak kita, kita bilang bahwa Tuhan tidak pernah mendengarkan do’a kita.
http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/22/ketika-tuhan-tidak-mau-tunduk/

kalau dalam MLM pernah juga saya mendengar, hanya mengganti tokoh tuhannya itu jadi si sales MLM nya itu =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 17 August 2011, 06:53:18 PM
Quote
masak kalau amburadul ngaku amburadul   :))
tentunya harus kecap no. 1 donk  ^-^

Masak kalau nggak amburadul nggak boleh ngaku nggak amburadul?

Bruakakakakakakkakakakaka  =)) =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 17 August 2011, 07:30:41 PM
Quote
apakah keterangan semua itu ada dalam kitab2 ybs, atau komentar2 belakangan? apakah komentar2 itu bisa dipertanggungjawabkan?

YA.

KItab" Tantra sabda Guru Sakyamuni yang secara eksplisit menjabarkannya.

Diri sendiri adalah Buddha bisa anda temukan dalam kitab-kitab Tantra seperti Mahavairocana Sutra, Vajrasekkhara Sutra dan Tantra-Tantra Anuttarayoga. Pada tahap awal dalam kitab-kitab Carya dan Kriya, seseorang memohon pada para Bodhisattva Ishtadevata dalam posisi sebagai makhluk di luar diri, namun dalam perkembangan sampai ke Anuttara semua balik ke diri sendiri yaitu diri sendiri adalah Ishtadevata. Semua adalah sabda Sang Buddha sendiri (kalau anda mau mengakui kitab" Tantra seh...hahahaha).

Maka dari itu tiap kali acara abhiseka Tantra, Ishtadevata digambarakan melebur ke dalam diri sendiri, menjadi tak terpisahkan dengan diri sendiri, ini adalah metode" yang dibabarkan Buddha Shakyamuni lewat kitab-kitab Tantra.

Selain itu dalam Saddharmapudnarika sutra dikatakan Avalokitesvara menjelma menjadi berbagai macam makhluk. Ini untuk menjelaskan bahwa Avalokitesvara tidak berbeda dengan hati para makhluk.

Karena saya menggunakan kitab' komentar dari para guru agung yang tercerahkan, maka tentu saja otentik. Dan setelah saya baca semuanya berkesinambungan. Sama sekali tidak asal, karena kerangka berpikir Mahayana mereka didapat dari berbagai macam sutra Buddha, sehingga makna nitartha dan neyartha dapat dikenali.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 17 August 2011, 08:23:28 PM
YA.

KItab" Tantra sabda Guru Sakyamuni yang secara eksplisit menjabarkannya.

Diri sendiri adalah Buddha bisa anda temukan dalam kitab-kitab Tantra seperti Mahavairocana Sutra, Vajrasekkhara Sutra dan Tantra-Tantra Anuttarayoga. Pada tahap awal dalam kitab-kitab Carya dan Kriya, seseorang memohon pada para Bodhisattva Ishtadevata dalam posisi sebagai makhluk di luar diri, namun dalam perkembangan sampai ke Anuttara semua balik ke diri sendiri yaitu diri sendiri adalah Ishtadevata. Semua adalah sabda Sang Buddha sendiri (kalau anda mau mengakui kitab" Tantra seh...hahahaha).

Maka dari itu tiap kali acara abhiseka Tantra, Ishtadevata digambarakan melebur ke dalam diri sendiri, menjadi tak terpisahkan dengan diri sendiri, ini adalah metode" yang dibabarkan Buddha Shakyamuni lewat kitab-kitab Tantra.

Selain itu dalam Saddharmapudnarika sutra dikatakan Avalokitesvara menjelma menjadi berbagai macam makhluk. Ini untuk menjelaskan bahwa Avalokitesvara tidak berbeda dengan hati para makhluk.

Karena saya menggunakan kitab' komentar dari para guru agung yang tercerahkan, maka tentu saja otentik. Dan setelah saya baca semuanya berkesinambungan. Sama sekali tidak asal, karena kerangka berpikir Mahayana mereka didapat dari berbagai macam sutra Buddha, sehingga makna nitartha dan neyartha dapat dikenali.

 _/\_
The Siddha Wanderer
kalau boleh tahu sutra ini di buat tahun berapa?

dalam kr****n tuhan pun rohnya tinggal dalam manusia
kejadian 6:3. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 18 August 2011, 05:31:42 AM
Masak kalau nggak amburadul nggak boleh ngaku nggak amburadul?

Bruakakakakakakkakakakaka  =)) =))

akhirnya sudah ngaku kecap no. 1  =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 18 August 2011, 05:36:20 AM
kalau boleh tahu sutra ini di buat tahun berapa?

dalam kr****n tuhan pun rohnya tinggal dalam manusia
kejadian 6:3. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

saling contek menyotek kok ! ^-^
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 18 August 2011, 06:59:58 AM
Quote
akhirnya sudah ngaku kecap no. 1  =))

Bruakakakakakkakakaka =)) =)) .... klo gak ngaku kecap no.1 lebih baik gak usah beragama deh karena gak yakin!!! wakakakakakkakaa  ^-^ ^-^ ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 18 August 2011, 07:11:21 AM
Quote
dalam kr****n tuhan pun rohnya tinggal dalam manusia
kejadian 6:3. Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

Wkwkwkwkwkw.... tapi......

Roh Kudusnya kan bukan manusia, tidak ada ajaran kr****n yang mengatakan Roh Kudus (Parakletos) = Manusia yang penuh dosa itu sendiri. Roh Kudus adalah salah satu dari Trinitas Tuhan.

Klo Buddha = manusia

:)) :))

Lagian kan Roh Kudus tidak selama-lamanya tuh dan merupakan anugerah saja.

Klo Buddha dalam hati ya selama-lamanya, karena memang Buddha tidak terpisah dengan hati manusia.

 :)) :))

Klo Roh Kudus menurut anda tinggal dalam manusia.

Buddha tidak lagi tinggal, tapi adalah hakekat sejati dari suatu eksistensi manusia dan berada dalam diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 18 August 2011, 08:44:53 AM
kalau kasus orang yang mau mati trus di bacain nama buda?
Kalau orangnya tidak pernah belajar tentang kualitas Buddha sebelumnya , lantas apa yang direnungkan? Kalau salah perenungan (mis: Buda = Nabinya Lao Mu) malah jadi aneh.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 18 August 2011, 08:51:01 AM
dalam pengertian saya, pemahaman intelektual kualitas buddha tidaklah penting ataupun relevan dalam praktek ini.

imo, mengucapkan nama buddha di sini bertujuan untuk memberikan objek pada batin dengan hasil akhir keterkonsentrasian (one-pointedness) pada nama buddha ini sehingga hanya ada nama buddha ini di dalam batin (semacam nimitta?). bedanya melafal buddha dengan melafal "morpheus" atau melafal "megan fox" mungkin terletak pada asosiasi nama buddha itu dengan keagungan atau kesucian. jadi cukup kualitas general saja, tidak perlu secara intelek superdetail (seperti penjelasan vijja carana sampano yg berarti 9 butir2 vijja dan 15 butir2 carana sampano, blablabla).

sepertinya mirip dengan praktik metode buddho berikut:
http://www.accesstoinsight.org/lib/thai/thate/buddho.html

jadi dibilang membeo kayaknya bukan, tapi dibilang perenungan kualitas2 (dengan intelek / mikir) kayaknya juga bukan.
mohon dikoreksi oleh yg mengerti praktik nienfo atau buddho.
imo, pemahaman ttg dukkha adalah paham buddhism umum, bukan theravada atau mahayana...
Kalau memang intinya adalah sama, kira-kira untuk apa dibabarkan begitu banyak nama Buddha? Lagipula dalam sutranya disebutkan bahwa jika orang yang mendengar tersebut memunculkan keyakinan atau rasa hormat, maka baru 'manjur'. Jadi saya pikir sepertinya itu bukan seperti metode "Buddho" tapi lebih ke Buddhanusmrti yang menimbulkan suatu keyakinan.

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: waliagung on 18 August 2011, 09:31:15 AM
saya pernah lihat ada tulisan bahwa di saat kita sekarat dan ingat nama buddha amithaba
kita akan masuk shukavati...........
menurut sy itu sm....
hanya dikala sekarat yg berperan besar adalah kharmanya.....
kalu cukup baik kharmanya pasti ingat dia pada buddha,tp bila buruk hanya ada ketakutan dlm sekarat.......oh sungguh ...........kasihan dia.........dan mereka .........yg hidup tanpa kebajikan tuhan
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 09:37:35 AM
Wkwkwkwkwkw.... tapi......

Roh Kudusnya kan bukan manusia, tidak ada ajaran kr****n yang mengatakan Roh Kudus (Parakletos) = Manusia yang penuh dosa itu sendiri. Roh Kudus adalah salah satu dari Trinitas Tuhan.

Klo Buddha = manusia

:)) :))
artinya manusia dihidupkan oleh roh, yang berasal dari tuhan, artinya buda pun rohnya berasal dari tuhan.
ada dikatakan dalam alkitab juga :
Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."

Quote
Lagian kan Roh Kudus tidak selama-lamanya tuh dan merupakan anugerah saja.
betul :)

Quote
Klo Buddha dalam hati ya selama-lamanya, karena memang Buddha tidak terpisah dengan hati manusia.

 :)) :))
yang saya ingin tanyakan, buda dalam hati itu artinya semua manusia tidak terkecuali manusia yang mempunyai agama dan kepercayaan lain?

Quote
Klo Roh Kudus menurut anda tinggal dalam manusia.

Buddha tidak lagi tinggal, tapi adalah hakekat sejati dari suatu eksistensi manusia dan berada dalam diri sendiri.

 _/\_
The Siddha Wanderer
bisa dijelaskan lebih detail?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 09:40:24 AM
Kalau orangnya tidak pernah belajar tentang kualitas Buddha sebelumnya , lantas apa yang direnungkan? Kalau salah perenungan (mis: Buda = Nabinya Lao Mu) malah jadi aneh.
yang saya bingung seperti contoh cerita nenek kebanjiran itu, apa si bodisatwa apalokiteswara itu kaga malu ngaku2 jadi tim sar, atau tetangganya, padahal dia kaga nolong sama sekali (hanya alibi doang) padahal tim sar, tetangganya itu bisa saja utusan Yesus atau utusan lain.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: waliagung on 18 August 2011, 09:55:47 AM
kayanya avalokitesvara dan yesus and muhamad terus dewa siwa,brahma,indra pada akur2 aja tuh.......

mereka pada kg lihat label umat yg akan di tolong agama apaun bila mereka yg dengar maka mereka yg akan menolong,,,,

sekalipun mereka tidak beragama tetap mereka bila berjodoh karma akan menolong........

kalau masih ragu berdoa...yg manatap panggil nabi atau tuhan mu ,,,,bila ketemu.......maka kau tak akan mengeluarkan satu kata tentang perbedaan .......sm2 punya 1  tuhan , 2 alam ,3 penyempurnaan ,4 kabahagian ,5 penderitaan ,6 kemerosotan ,7kemelekataan ,8 keinginan ,9 karma berputar, 10 diam saaat di puncak kebajikan................
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 18 August 2011, 09:58:01 AM
yang saya bingung seperti contoh cerita nenek kebanjiran itu, apa si bodisatwa apalokiteswara itu kaga malu ngaku2 jadi tim sar, atau tetangganya, padahal dia kaga nolong sama sekali (hanya alibi doang) padahal tim sar, tetangganya itu bisa saja utusan Yesus atau utusan lain.

ya tapi tim sar, tetangga, bahkan yesus pun adalah emanasi dari bodhisattwa, jadi tetap aja bodhisattwa yg menang.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:00:24 AM
ya tapi tim sar, tetangga, bahkan yesus pun adalah emanasi dari bodhisattwa, jadi tetap aja bodhisattwa yg menang.
kalau ada kasus penjahat di hukum pancung, dia berdoa pada bodisatwa, kaga taunya mati, dia komplen sama bodisatwa, trus bodisatwanya bilang tau gak siapa yang mancung kamu, itu gw =)) =)) =)) =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:05:57 AM
kayanya avalokitesvara dan yesus and muhamad terus dewa siwa,brahma,indra pada akur2 aja tuh.......

mereka pada kg lihat label umat yg akan di tolong agama apaun bila mereka yg dengar maka mereka yg akan menolong,,,,

sekalipun mereka tidak beragama tetap mereka bila berjodoh karma akan menolong........

kalau masih ragu berdoa...yg manatap panggil nabi atau tuhan mu ,,,,bila ketemu.......maka kau tak akan mengeluarkan satu kata tentang perbedaan .......sm2 punya 1  tuhan , 2 alam ,3 penyempurnaan ,4 kabahagian ,5 penderitaan ,6 kemerosotan ,7kemelekataan ,8 keinginan ,9 karma berputar, 10 diam saaat di puncak kebajikan................
kalau soal gitu ngapain berdoa pada tuhan, udah aja seperti cerita ini :
Cerita Hasidim:

Suatu hari sudah petang seorang petani miskin pulang dari pasar, menyadari bahwa ia lupa membawa buku-buku doanya. Roda gerobaknya terlepas tepat ditengah htan, dan ia menyesal bhwa hari akan lewat tanpa bisa mengucapkan doanya.

Maka inilah doa yang dibuatnya:
"Perbuatanku amat bodoh ya Tuhan. Aku meningggalkan rumah pagi ini tanpa membawa buku doa. Dan ingatanku itu sedemikian rupa hingga doa satupun tak dapat kukatakan tanpa buku. Maka inilah yang hendak kukatakan :
Aku akan mengucapkan a-b-c- ... lima kali pelan-pelan dan Engkau, yangmengetahui semua doa, bisa mengatur huruf-hurufnya, untuk membentuk doa, yang tak dapat kuingat "

Dan Tuhan berkata kepada para malaiktaNya :
"Dari segala doa yang Aku denga hari ini, satu ini niscaya yang paling baik, karena datang dari hati yang sederhana dan jujur".


(Doa sang katak 1 : Doa - hal 11 Kanisius 1990 cetakan ke 18 tahun ke 5)

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 10:11:45 AM
apakah keterangan semua itu ada dalam kitab2 ybs, atau komentar2 belakangan? apakah komentar2 itu bisa dipertanggungjawabkan?
menurut om morp, dari cerita di atas kesimpulannya bagaimana?
bodisatwa itu tetangganya dan anggota sar?

lucunya cerita diatas itu sering di ceritakan dalam agama2 lain, dalam cerita MLM dengan mengubah tokohnya demi kepentingannya, entah cerita yang aslinya dari mana =))

kalau dalam MLM pernah juga saya mendengar, hanya mengganti tokoh tuhannya itu jadi si sales MLM nya itu =))
mengenai basis dari keterangan itu udah dijawab sama om gandalf.

terlepas dari cerita di atas, menurut pendapat saya, sah2 saja untuk memakai cerita untuk mengajarkan sesuatu. yg penting adalah pesan dan ajaran dibalik cerita tersebut. seperti yg dijelaskan oleh om gandalf, pesan dan ajaran mahayana memiliki kerangka yg konsisten dan berkesinambungan. saya sebagai orang luar bisa menerima keterangan itu...

ps: sebagian ahli berpendapat parable gajah dan orang2 buta yg disampaikan buddha dalam kanon pali merupakan penyampaian ulang dari cerita india kuno atau cerita jain. kalo itu benar, bagi saya sah2 saja Sang Buddha menggunakan parable itu untuk pesan dan ajarannya sendiri.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 18 August 2011, 10:15:37 AM
mengenai basis dari keterangan itu udah dijawab sama om gandalf.

terlepas dari cerita di atas, menurut pendapat saya, sah2 saja untuk memakai cerita untuk mengajarkan sesuatu. yg penting adalah pesan dan ajaran dibalik cerita tersebut. seperti yg dijelaskan oleh om gandalf, pesan dan ajaran mahayana memiliki kerangka yg konsisten dan berkesinambungan. saya sebagai orang luar bisa menerima keterangan itu...

ps: sebagian ahli berpendapat parable gajah dan orang2 buta yg disampaikan buddha dalam kanon pali merupakan penyampaian ulang dari cerita india kuno atau cerita jain. kalo itu benar, bagi saya sah2 saja Sang Buddha menggunakan parable itu untuk pesan dan ajarannya sendiri.


tanya om, parable gajah yg anda maksudkan, di bagian mana dari kanon Pali hal itu tertulis?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:18:18 AM
mengenai basis dari keterangan itu udah dijawab sama om gandalf.

terlepas dari cerita di atas, menurut pendapat saya, sah2 saja untuk memakai cerita untuk mengajarkan sesuatu. yg penting adalah pesan dan ajaran dibalik cerita tersebut. seperti yg dijelaskan oleh om gandalf, pesan dan ajaran mahayana memiliki kerangka yg konsisten dan berkesinambungan. saya sebagai orang luar bisa menerima keterangan itu...

ps: sebagian ahli berpendapat parable gajah dan orang2 buta yg disampaikan buddha dalam kanon pali merupakan penyampaian ulang dari cerita india kuno atau cerita jain. kalo itu benar, bagi saya sah2 saja Sang Buddha menggunakan parable itu untuk pesan dan ajarannya sendiri.

justru apabila memilih cerita dengan tidak benar bisa menimbulkan kesalahpahaman, kalau dalam kalama sutta sudah jelas cerita itu harus diragukan, juga pemahaman buda ada di semua orang apakah tidak aneh? apakah di semua manusia/hanya manusia2 yang baik saja baru disebut itu pekerjaan buda, kalau manusia2 yang tidak baik itu disebut pekerjaan mara?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:22:24 AM
tanya om, parable gajah yg anda maksudkan, di bagian mana dari kanon Pali hal itu tertulis?
Tittha Sutta



Demikian telah kudengar.

Satu ketika Sang Bhagava tengah bersemayam dekat Savatthi, di Hutan Jeta, Taman Anathapindika. Adapun pada ketika itu terdapat banyak pendeta, pertapa, dan pengelana dari beraneka aliran yang hidup di sekitar Savatthi dengan pandangan yang berbeda-beda, pendapat yang berbeda-beda, kepercayaan yang berbeda-beda, bergantung untuk dukungan atas pandangan mereka yang berbeda-beda. Beberapa dari para pendeta dan pertapa memegang pandangan ini, doktrin ini: "Alam semesta adalah kekal. Hanya ini yang benar; apapun lainnya keliru."

Beberapa dari para pendeta dan pertapa memegang pandangan ini, doktrin ini: "Alam semesta adalah tak-kekal" ... "Alam semesta adalah terbatas" ... "Alam semesta adalah tanpa batas" ... "Jiwa dan tubuh adalah sama" ... "Jiwa adalah satu hal dan tubuh hal lainnya" ... "Setelah kematian Sang Tathagata ada" ... "Setelah kematian Sang Tathagata tiada" ... "Setelah kematian Sang Tathagata ada dan tiada" ... "Setelah kematian Sang Tathagata tidak ada tidak pula tiada. Hanya ini yang benar; apapun lainnya keliru."

Dan mereka hidup bercekcok, bertengkar, dan berselisih; melukai satu sama lain dengan senjata mulut, berkata, "Dhamma adalah seperti ini, Dhamma bukan seperti itu. Dhamma bukan seperti itu, Dhamma adalah seperti ini."

Kemudian di pagi hari, sejumlah besar bhikkhu, setelah mengenakan jubah mereka dan membawa mangkuk serta jubah-luar mereka, pergi ke Savatthi untuk mengumpulkan makanan sedekah. Setelah pergi mengumpulkan makanan sedekah di Savatthi, sehabis bersantap, kembali dari pengumpulan makanan sedekah mereka, mereka pergi kepada Sang Bhagava dan, ketika tiba, setelah menyalami beliau, duduk di satu sisi. Sementara mereka tengah duduk di sana, mereka berkata kepada Sang Bhagava: "Bhante, terdapat banyak pendeta, pertapa, dan pengelana dari beraneka aliran yang hidup di sekitar Savatthi dengan pandangan yang berbeda-beda, pendapat yang berbeda-beda, kepercayaan yang berbeda-beda, bergantung untuk dukungan atas pandangan mereka yang berbeda-beda ... dan mereka hidup bercekcok, bertengkar, dan berselisih, melukai satu sama lain dengan senjata mulut, berkata, 'Dhamma adalah seperti ini, Dhamma bukan seperti itu. Dhamma bukan seperti itu, Dhamma adalah seperti ini.'"

"Para bhikkhu, para pengelana dari aliran-aliran lain adalah buta dan tak bermata. Mereka tidak mengetahui apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya. Mereka tidak mengetahui apa yang adalah Dhamma dan apa yang bukan-Dhamma. Tidak mengetahui apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya, tidak mengetahui apa yang adalah Dhamma dan apa yang bukan-Dhamma, mereka hidup bercekcok, bertengkar, dan berselisih, melukai satu sama lain dengan senjata mulut, berkata, 'Dhamma adalah seperti ini, Dhamma bukan seperti itu. Dhamma bukan seperti itu, Dhamma adalah seperti ini.'

"Dahulu, di Savatthi ini juga, terdapat seorang raja tertentu yang berkata pada seorang lelaki, 'Kumpulkan bersama-sama semua orang di Savatthi yang telah buta sejak lahir.'"

"'Baiklah, paduka,' lelaki tersebut menyahut dan, setelah mengumpulkan semua orang di Savatthi yang telah buta sejak lahir, ia pergi kepada sang raja dan ketika tiba berkata, 'Paduka, semua orang di Savatthi yang telah buta sejak lahir telah dikumpulkan bersama-sama.'

"'Bagus sekali, kalau begitu, perlihatkan orang-orang buta itu seekor gajah.'

"'Baiklah, paduka,' lelaki tersebut menyahut dan ia memperlihatkan orang-orang buta itu seekor gajah. Pada beberapa orang buta ia memperlihatkan kepala gajah, berkata, 'Inilah, orang buta, seperti apa seekor gajah itu.' Pada beberapa dari mereka ia memperlihatkan telinga gajah, berkata, 'Inilah, orang buta, seperti apa seekor gajah itu.' Pada beberapa dari mereka ia memperlihatkan gadingnya ... belalainya ... badannya ... kakinya ... bagian belakangnya ... ekornya ... rambut di ujung ekornya, berkata, 'Inilah, orang buta, seperti apa seekor gajah itu.'

"Kemudian, setelah memperlihatkan orang-orang buta itu gajah tersebut, lelaki itu pergi kepada sang raja dan ketika tiba berkata, 'Paduka, orang-orang buta itu telah melihat gajah tersebut. Sudilah paduka lakukan apa yang paduka pikir sekarang waktunya untuk dilakukan.'

"Kemudian sang raja pergi kepada orang-orang buta itu dan ketika tiba menanyakan mereka, 'Orang-orang buta, sudahkah kalian melihat gajah tersebut?'

"'Ya, paduka. Kami telah melihat gajah tersebut.'

"Sekarang beritahu aku, orang-orang buta, seperti apa gajah itu.'

"Orang-orang buta yang telah dipertunjukkan kepala gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah tempayan air.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan telinga gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah keranjang penampi.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan gading gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah pentung besi.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan belalai gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah tiang bajak.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan badan gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah lumbung.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan kaki gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah tonggak.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan bagian belakang gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah lumpang.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan ekor gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah alu.'

"Mereka yang telah dipertunjukkan rambut di ujung ekor gajah menjawab, 'Gajah, paduka, adalah persis seperti sebuah sapu.'

"Berkata, 'Gajah adalah seperti ini, gajah bukan seperti itu. Gajah bukan seperti itu, gajah adalah seperti ini,' mereka memukul satu sama lain dengan tinju mereka. Dan hal itu memuaskan sang raja.

"Dalam cara yang sama, para bhikkhu, para pengelana dari aliran-aliran lain adalah buta dan tak bermata. Mereka tidak mengetahui apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya. Mereka tidak mengetahui apa yang adalah Dhamma dan apa yang bukan-Dhamma. Tidak mengetahui apa yang bermanfaat dan apa yang berbahaya, tidak mengetahui apa yang adalah Dhamma dan apa yang bukan-Dhamma, mereka hidup bercekcok, bertengkar, dan berselisih; melukai satu sama lain dengan senjata mulut, berkata, 'Dhamma adalah seperti ini, Dhamma bukan seperti itu. Dhamma bukan seperti itu, Dhamma adalah seperti ini.'"

Kemudian, menginsyafi pentingnya hal tersebut, Sang Bhagava ketika itu mengutarakan sabda ini:

Beberapa dari mereka yang disebut para pendeta dan pertapa ini melekat.
Mereka bertengkar dan berkelahi --
orang-orang yang melihat satu sisi. 
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 10:27:21 AM
Kalau memang intinya adalah sama, kira-kira untuk apa dibabarkan begitu banyak nama Buddha?
mmmm, marketing? :)
seriously, saya menebak ini ada hubungannya dengan objek meditasi. seperti halnya samatha bisa memakai salah satu dari 40 kammatthana, demikian juga orang yg punya kecenderungan berbeda akan memilih buddha yg sesuai dengannya.

Lagipula dalam sutranya disebutkan bahwa jika orang yang mendengar tersebut memunculkan keyakinan atau rasa hormat, maka baru 'manjur'. Jadi saya pikir sepertinya itu bukan seperti metode "Buddho" tapi lebih ke Buddhanusmrti yang menimbulkan suatu keyakinan.
pendapat saya sebelumnya didasarkan hasil googling pertama dari search query "nienfo".

argumen saya, praktisi memerlukan kata yg memiliki asosiasi dengan keagungan ataupun kesucian, yg bisa memberi efek kedamaian dan tidak menimbulkan gejolak batin.

toh tradisi thai tidak mengatakan kata "buddho" boleh diganti seenaknya dengan "morpheus" atau "megan fox" kan....
ataukah anda memiliki pengertian meditasi buddho yg lain? bagaimana menurut anda?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:38:02 AM
mmmm, marketing? :)
seriously, saya menebak ini ada hubungannya dengan objek meditasi. seperti halnya samatha bisa memakai salah satu dari 40 kammatthana, demikian juga orang yg punya kecenderungan berbeda akan memilih buddha yg sesuai dengannya.
pendapat saya sebelumnya didasarkan hasil googling pertama dari search query "nienfo".

argumen saya, praktisi memerlukan kata yg memiliki asosiasi dengan keagungan ataupun kesucian, yg bisa memberi efek kedamaian dan tidak menimbulkan gejolak batin.

toh tradisi thai tidak mengatakan kata "buddho" boleh diganti seenaknya dengan "morpheus" atau "megan fox" kan....
ataukah anda memiliki pengertian meditasi buddho yg lain? bagaimana menurut anda?

kenapa tidak terpikirkan ajaran lain yang dengan mengenal namanya, mengamalkan ajarannya, masuk surga ciptaannya.

bandingkan versi surga nya :
sukawati :
     Lagi pula Sariputra, alam Surga Sukhavati dikelilingi oleh tujuh tingkat pagar, tujuh lapis jaring dan tujuh baris pepohonan, semuanya dikelilingi oleh empat kelompok mustika, oleh karena itulah alam tersebut dinamakan Surga Sukhavati. (Ayat 6)
        Dan Sariputra, di alam Surga Sukhavati terdapat kolam yang terbuat dari 7 kelompok mustika, yang berisi air delapan pahala kebajikan. Dasar kolamnya ditaburi butiran pasir emas murni, ke empat sisinya terdapat tangga, yang terbuat dari kombinasi emas, perak, lazuardi (vaidurya), kristal (sphatika).(Ayat 7)
        Di atasnya terdapat bangunan bertingkat yang terhias megah dengan emas, perak, lazuardi (vaidurya), kristal (sphatika), musaragalva, rohita-mukta (mutiara merah), asmag arbha (koral). (Ayat 8)
       Bunga-bunga teratai di dalam kolam sebesar roda kereta yang warna hijau bersinar hijau, yang warna kuning bersinar kuning, yang warna merah bersinar merah, yang warna putih bersinar putih, sungguh halus, indah, harum dan suci (ajaib).
        Sariputra, alam Surga Sukhavati mencapai tingkat pahala dan kebajikan yang demikian sempurna, megah dan agung. (Ayat 9)
        Dan Sariputra, di alam Buddha ini senantiasa bergema irama musik surgawi yang merdu, lantainya terbuat dari emas. Siang dan malam selama 6 periode waktu selalu turun hujan bunga-bunga mandarawa surgawi. (Ayat 10)
        Pada pagi hari para makhluk di alam tersebut masing-masing memberi persembahan jubah, dan berbagai bunga-bunga indah kepada sepuluh trilyun Buddha di berbagai penjuru dengan penuh ketulusan. (Ayat 11)
        Saat waktu makan tiba, mereka kembali ke negeri asal untuk makan dan menjalankan pembinaan diri, mendalami Sutra.
        Sariputra, alam Surga Sukhavati mencapai tingkat pahala dan kebajikan yang demikian sempurna, megah dan agung. (Ayat 12)
        Lagi pula Sariputra, di alam tersebut terdapat burung-burung yang langka, indah dan beraneka warna, bangau putih, merak, nuri, sari, kalavinka, dan burung berkepala dua. Burung-burung ini sepanjang 6 periode waktu siang dan malam bernyanyi dengan suara yang merdu dan serasi (harmonis). (Ayat 13)


versi alkitab wahyu :
4:1. Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 18 August 2011, 10:47:44 AM
yang saya bingung seperti contoh cerita nenek kebanjiran itu, apa si bodisatwa apalokiteswara itu kaga malu ngaku2 jadi tim sar, atau tetangganya, padahal dia kaga nolong sama sekali (hanya alibi doang) padahal tim sar, tetangganya itu bisa saja utusan Yesus atau utusan lain.
Kalau dari yang dulu saya pelajari, Avalokiteshvara itu sesungguh2nya tidak ada secara personal, itu hanya sebuah personifikasi dari cinta kasih saja. Jadi jika seseorang melakukan sesuatu berdasarkan cinta kasih kepada orang lain, (seperti Tim SAR yang menolong berdasarkan belas kasih) maka itu diumpamakan seperti Avalokiteshvara yang 'menjelma' dalam perbuatan orang tersebut. Tidak ada pribadi/sosok Avalokiteshvaranya, tapi ada sebuah kualitasnya di sana. Hanya saja biasanya orang masih melekat pada pandangan 'deva membantu manusia', jadi berpikir ada satu pribadi di sana. Saya cukup cocok dengan pandangan segelintir "Mahayanis" ini, tapi apakah itu betul pandangan Mahayana, saya tidak tahu. 

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:54:21 AM
Kalau dari yang dulu saya pelajari, Avalokiteshvara itu sesungguh2nya tidak ada secara personal, itu hanya sebuah personifikasi dari cinta kasih saja. Jadi jika seseorang melakukan sesuatu berdasarkan cinta kasih kepada orang lain, (seperti Tim SAR yang menolong berdasarkan belas kasih) maka itu diumpamakan seperti Avalokiteshvara yang 'menjelma' dalam perbuatan orang tersebut. Tidak ada pribadi/sosok Avalokiteshvaranya, tapi ada sebuah kualitasnya di sana. Hanya saja biasanya orang masih melekat pada pandangan 'deva membantu manusia', jadi berpikir ada satu pribadi di sana. Saya cukup cocok dengan pandangan segelintir "Mahayanis" ini, tapi apakah itu betul pandangan Mahayana, saya tidak tahu. 


kalau saya tidak cocok dengan hal ini, orang yang berbuat baik itu dari diri sendiri, soal eksternal dari tuhan, buda atau lain itu tidak ada hubungannya, bagaimana kalau orang yang tidak beragama, apakah itu dari setan?

pemahaman agama semua yang baik2 selalu dihubung2kan dengan tokohnya, sedangkan hal2 yang buruk apakah mau di hubungkan dengan tokohnya dia? pasti ada satu kambing hitamnya yaitu setan, mara dll, sedangkan kambing putih selalu tuhan, buda dll =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 18 August 2011, 11:23:52 AM
seriously, saya menebak ini ada hubungannya dengan objek meditasi. seperti halnya samatha bisa memakai salah satu dari 40 kammatthana, demikian juga orang yg punya kecenderungan berbeda akan memilih buddha yg sesuai dengannya.
Nah, kalau kammatthana ada karakteristik masing-masing, tanpa dijelaskan pun misalnya antara Asubha dan Metta, sangat berbeda karakteristiknya. Nah, kalau hanya nama, tanpa kualitas unik, maka sebetulnya sama saja antara nama Buddha satu dengan lainnya, lebih kurang seperti Asubha mayat manusia atau anjing atau lainnya.


Quote
pendapat saya sebelumnya didasarkan hasil googling pertama dari search query "nienfo".

argumen saya, praktisi memerlukan kata yg memiliki asosiasi dengan keagungan ataupun kesucian, yg bisa memberi efek kedamaian dan tidak menimbulkan gejolak batin.

toh tradisi thai tidak mengatakan kata "buddho" boleh diganti seenaknya dengan "morpheus" atau "megan fox" kan....
ataukah anda memiliki pengertian meditasi buddho yg lain? bagaimana menurut anda?
Iya, saya pikir memang semua perenungan adalah seperti itu, maka setiap nama Buddha yang direnungkan pun seharusnya memiliki satu karakteristik menonjol, misalnya kalau di Theravada, Buddha Vipassi adalah yang memiliki karakteristik berpenglihatan baik bahkan ketika masih bayi/bodhisatta. Jika kita tidak tahu karakternya, maka sama saja antara Buddha A dengan Buddha B, kecuali perbedaan pelafalan namanya yang adalah tidak signifikan.

Kalau yang "Buddho" itu juga menurut walaupun bukan perenungan lengkap, tapi ada satu makna (yang walaupun sederhana) terasosiasi antara pikiran dan kata "Buddho" tersebut untuk mengarahkan kita. Ya, memang tidak bisa diganti, karena misalnya kalau "Buddho" ditukar dengan "tidur", efeknya dikhawatirkan berbeda. ;D


Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 18 August 2011, 11:35:06 AM
kalau saya tidak cocok dengan hal ini, orang yang berbuat baik itu dari diri sendiri, soal eksternal dari tuhan, buda atau lain itu tidak ada hubungannya, bagaimana kalau orang yang tidak beragama, apakah itu dari setan?

pemahaman agama semua yang baik2 selalu dihubung2kan dengan tokohnya, sedangkan hal2 yang buruk apakah mau di hubungkan dengan tokohnya dia? pasti ada satu kambing hitamnya yaitu setan, mara dll, sedangkan kambing putih selalu tuhan, buda dll =))
Justru tidak ada pihak berkuasa yang 'mengirim' atau 'berubah wujud' menjadi bantuan. Semua memang dari pikiran manusia sendiri. Jika ada pikiran cinta kasih, maka 'ada' Avalokiteshvara di situ. Bukan ada makhluknya, tapi kualitas cinta kasih itu sendiri dipersonifikasikan dalam gambaran Avalokiteshvara tersebut.

Perbandingannya juga seperti dalam mitologi Yunani, dewa-dewanya juga adalah personifikasi dari sebuah sifat. Misalnya cinta dalam artian keinginan/nafsu seksual, seseorang bisa saja jatuh cinta pada orang yang jelek, bodoh, dan sebagainya. Ini tidak sesuai dengan logika di mana biasanya orang menyenangi yang baik/indah. Maka sifat ini dipersonifikasikan dalam Eros (Cupid) yang sedang mabuk jadi melepaskan panah asmaranya sembarangan (tanpa alasan, tanpa alasan logis). Jadi Eros (Cupid) ini tidak ada sosoknya, tapi orang yang lagi kasmaran dibilang 'dipanah Eros' karena kesamaan karakteristiknya. Sama juga Avalokiteshvara tidak ada, tapi orang yang berbelas kasih dikatakan sebagai perwujudan dari Avalokiteshvara. Dan bagi yang melekat pada sosoknya, baik Avalokiteshvara maupun Eros, dipercaya ada sosoknya.

Disclaimer ulang: pandangan ini belum tentu yang diakui dalam Mahayana, hanya sebuah opini dari pihak "Mahayanis" tertentu.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 12:33:47 PM
justru apabila memilih cerita dengan tidak benar bisa menimbulkan kesalahpahaman, kalau dalam kalama sutta sudah jelas cerita itu harus diragukan, juga pemahaman buda ada di semua orang apakah tidak aneh? apakah di semua manusia/hanya manusia2 yang baik saja baru disebut itu pekerjaan buda, kalau manusia2 yang tidak baik itu disebut pekerjaan mara?
itu kan kalo memilih ceritanya gak benar.
ini ceritanya benar sejalan dengan kerangka berpikir mahayana kok.
contoh yg anda berikan di atas itu pengertian yg salah menurut mahayana kok.
berarti gak ada masalah kan?

imo, yg diperlukan adalah pengajar2 mahayana yg kompeten yg bisa menjelaskan makna sebenarnya sesuai dengan kerangka berpikir mahayana tersebut. dan kalo saya mendengar penjelasan dari guru2 mahayana, mereka semuanya menjelaskan dengan benar kok. jadi memang sudah ada usaha untuk meluruskan pemahaman yg salah dari mahayanis, namun mereka kan gak bisa membuka kepala tiap2 orang yg membenarkannya pake obeng...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 12:37:56 PM
kenapa tidak terpikirkan ajaran lain yang dengan mengenal namanya, mengamalkan ajarannya, masuk surga ciptaannya.
lho mahayanis suka mengajarkan ajarannya dengan bumbu2 seperti itu.
selama pemahaman yg benar diberikan oleh guru2nya, apa salahnya...

apakah karena mirip dengan ajaran lain lalu menjadi haram?
apa karena karma dan punarbhava mirip2 hindu, therefore it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 12:51:17 PM
Nah, kalau kammatthana ada karakteristik masing-masing, tanpa dijelaskan pun misalnya antara Asubha dan Metta, sangat berbeda karakteristiknya. Nah, kalau hanya nama, tanpa kualitas unik, maka sebetulnya sama saja antara nama Buddha satu dengan lainnya, lebih kurang seperti Asubha mayat manusia atau anjing atau lainnya.

Iya, saya pikir memang semua perenungan adalah seperti itu, maka setiap nama Buddha yang direnungkan pun seharusnya memiliki satu karakteristik menonjol, misalnya kalau di Theravada, Buddha Vipassi adalah yang memiliki karakteristik berpenglihatan baik bahkan ketika masih bayi/bodhisatta. Jika kita tidak tahu karakternya, maka sama saja antara Buddha A dengan Buddha B, kecuali perbedaan pelafalan namanya yang adalah tidak signifikan.
maksud saya, dalam bahasa theravada, mahayanis yg "mengambil objek" avalokistesvara itu senada dengan mereka yg mengambil objek metta / karuna. mereka yg "mengambil objek" amitabha itu senada dengan mereka yg mengambil objek cahaya. mereka yg gak perduli itu buddha apaan, tetap merasakan manfaatnya seperti melatih meditasi buddho.

nggak perlu terlalu tahu secara intelektual menganalisa apa itu metta, dsb. dalam praktik meditasi, saya berpendapat metode dan instruksi itu lebih penting ketimbang latar belakang dan teorinya, karena pengetahuan itu muncul dari praktik, bukan dari teori, sehingga apabila mahayana banyak menambahkan bumbu selama itu bisa mencapai tujuannya, ya gak masalah...

sementara ini adalah pemahaman morpheus sebagai orang luar mengenai apa dibalik ajaran mahayana.
mungkin bisa dianggap ngawur.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 18 August 2011, 01:11:03 PM
maksud saya, dalam bahasa theravada, mahayanis yg "mengambil objek" avalokistesvara itu senada dengan mereka yg mengambil objek metta / karuna. mereka yg "mengambil objek" amitabha itu senada dengan mereka yg mengambil objek cahaya. mereka yg gak perduli itu buddha apaan, tetap merasakan manfaatnya seperti melatih meditasi buddho.

nggak perlu terlalu tahu secara intelektual menganalisa apa itu metta, dsb. dalam praktik meditasi, saya berpendapat metode dan instruksi itu lebih penting ketimbang latar belakang dan teorinya, karena pengetahuan itu muncul dari praktik, bukan dari teori, sehingga apabila mahayana banyak menambahkan bumbu selama itu bisa mencapai tujuannya, ya gak masalah...

sementara ini adalah pemahaman morpheus sebagai orang luar mengenai apa dibalik ajaran mahayana.
mungkin bisa dianggap ngawur.


Jadi bodhisatva Avalokitesvara dan Buddha Amitabha itu simbolis atau benar benar ada ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 01:55:24 PM
Jadi bodhisatva Avalokitesvara dan Buddha Amitabha itu simbolis atau benar benar ada ?
pertanyaan ini hanya bisa dijawab sebatas keyakinan...
apakah artinya kalo seorang mahayanis menjawab ya kepada anda?
tidak berarti apa2 kan...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 18 August 2011, 02:07:21 PM
Kalau dari yang dulu saya pelajari, Avalokiteshvara itu sesungguh2nya tidak ada secara personal, itu hanya sebuah personifikasi dari cinta kasih saja. Jadi jika seseorang melakukan sesuatu berdasarkan cinta kasih kepada orang lain, (seperti Tim SAR yang menolong berdasarkan belas kasih) maka itu diumpamakan seperti Avalokiteshvara yang 'menjelma' dalam perbuatan orang tersebut. Tidak ada pribadi/sosok Avalokiteshvaranya, tapi ada sebuah kualitasnya di sana. Hanya saja biasanya orang masih melekat pada pandangan 'deva membantu manusia', jadi berpikir ada satu pribadi di sana. Saya cukup cocok dengan pandangan segelintir "Mahayanis" ini, tapi apakah itu betul pandangan Mahayana, saya tidak tahu. 

opini ini saya setuju

dan kenyataan memang hampir semuanya seperti demikian masih menganggap 'pertolongan' sesosok deva
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 18 August 2011, 02:12:03 PM
lho mahayanis suka mengajarkan ajarannya dengan bumbu2 seperti itu.
selama pemahaman yg benar diberikan oleh guru2nya, apa salahnya...

tapi mempertebal pandangan salah  ^-^

Quote
apakah karena mirip dengan ajaran lain lalu menjadi haram?
apa karena karma dan punarbhava mirip2 hindu, therefore it is wrong/bad/terrible/awful/evil/horrific/shameless?


di buddhis tidak mengenal haram, yang ada Lobha Dosa Moha  _/\_
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 02:24:31 PM
opini ini saya setuju

dan kenyataan memang hampir semuanya seperti demikian masih menganggap 'pertolongan' sesosok deva
bagaimana halnya dengan praktik "memanggil raja para dewa untuk mengusir setan / hantu" yg ada di theravada?
konon permintaan pertolongan dewa ini dilakukan dengan membacakan Atanatiya Sutta, DN 32 (narasumber: om karuna dan indra).
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=11596.0

apakah anda setuju atau tidak setuju dengan yg ini?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 02:35:25 PM
Justru tidak ada pihak berkuasa yang 'mengirim' atau 'berubah wujud' menjadi bantuan. Semua memang dari pikiran manusia sendiri. Jika ada pikiran cinta kasih, maka 'ada' Avalokiteshvara di situ. Bukan ada makhluknya, tapi kualitas cinta kasih itu sendiri dipersonifikasikan dalam gambaran Avalokiteshvara tersebut.

Perbandingannya juga seperti dalam mitologi Yunani, dewa-dewanya juga adalah personifikasi dari sebuah sifat. Misalnya cinta dalam artian keinginan/nafsu seksual, seseorang bisa saja jatuh cinta pada orang yang jelek, bodoh, dan sebagainya. Ini tidak sesuai dengan logika di mana biasanya orang menyenangi yang baik/indah. Maka sifat ini dipersonifikasikan dalam Eros (Cupid) yang sedang mabuk jadi melepaskan panah asmaranya sembarangan (tanpa alasan, tanpa alasan logis). Jadi Eros (Cupid) ini tidak ada sosoknya, tapi orang yang lagi kasmaran dibilang 'dipanah Eros' karena kesamaan karakteristiknya. Sama juga Avalokiteshvara tidak ada, tapi orang yang berbelas kasih dikatakan sebagai perwujudan dari Avalokiteshvara. Dan bagi yang melekat pada sosoknya, baik Avalokiteshvara maupun Eros, dipercaya ada sosoknya.

Disclaimer ulang: pandangan ini belum tentu yang diakui dalam Mahayana, hanya sebuah opini dari pihak "Mahayanis" tertentu.

semakin membingungkan, jadi intinya kalau ada orang berbuat baik maka disitulah simbol apalokiteswara keluar, kalau ada orang yang berbuat jahat simbol apalokiteswaranya tenggelam yang muncul sifat setan, gitu ya?

kemudian dalam sutra disebutkan buda anu bikin surga anu, buda anu bikin janji anu, itu beneran atau simbol juga?
kualitas seorang buda seperti bagaimana kalau itu ternyata bohongan, apakah ada pandangan benar dalam bercerita buda2 pemberi janji dan penghapus karma itu?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 02:37:41 PM
itu kan kalo memilih ceritanya gak benar.
ini ceritanya benar sejalan dengan kerangka berpikir mahayana kok.
contoh yg anda berikan di atas itu pengertian yg salah menurut mahayana kok.
berarti gak ada masalah kan?

imo, yg diperlukan adalah pengajar2 mahayana yg kompeten yg bisa menjelaskan makna sebenarnya sesuai dengan kerangka berpikir mahayana tersebut. dan kalo saya mendengar penjelasan dari guru2 mahayana, mereka semuanya menjelaskan dengan benar kok. jadi memang sudah ada usaha untuk meluruskan pemahaman yg salah dari mahayanis, namun mereka kan gak bisa membuka kepala tiap2 orang yg membenarkannya pake obeng...

yang ingin saya tahu, kerangka berpikir mahayana itu bercerita bohong juga ga apa2 ya? ga ada term & condition apply?
pancasila buat apa kalau gitu?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 18 August 2011, 02:42:41 PM
Jadi bodhisatva Avalokitesvara dan Buddha Amitabha itu simbolis atau benar benar ada ?

cuma jika sudah membuktikan sendiri baru bisa percaya , jika belum ya tidak bisa percaya bro . seperti saya , saya percaya avolokistesvara bodhisatva ada karena saya melihat sendiri bukan mendengar dari orang lain (saat belum masuk buddhis ), biarpun menjadi suatu hal yg tidak dipercaya orang lain tapi saya tetap yakin karena sudah membuktikan sendiri dan walaupun saya sekarang menganut pemahaman theravada sekalipun :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 02:50:30 PM
cuma jika sudah membuktikan sendiri baru bisa percaya , jika belum ya tidak bisa percaya bro . seperti saya , saya percaya avolokistesvara bodhisatva ada karena saya melihat sendiri bukan mendengar dari orang lain (saat belum masuk buddhis ), biarpun menjadi suatu hal yg tidak dipercaya orang lain tapi saya tetap yakin karena sudah membuktikan sendiri dan walaupun saya sekarang menganut pemahaman theravada sekalipun :)
mungkin gara2 terpengaruh nonton sun go kong.

soal kejadian kaya om banyak kok, ada yang dulunya muslim gara2 pernah melihat penampakan yesus, pindah agama.

bahkan ada yang pernah bertemu dengan yesus, baru2 ini minum kopi sama buda juga tuh ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 18 August 2011, 02:52:58 PM
mungkin gara2 terpengaruh nonton sun go kong.

soal kejadian kaya om banyak kok, ada yang dulunya muslim gara2 pernah melihat penampakan yesus, pindah agama.

bahkan ada yang pernah bertemu dengan yesus, baru2 ini minum kopi sama buda juga tuh ;D

saat itu saya belum tau film sun gokong sama sekali  :)) , lebih sering nontong film kisah nabi2 MR j dll , soal dewa2 malah tidak tau , tau film sun go kong waktu smp aja , sedang kejadian itu waktu saya SD  ^-^
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 02:55:44 PM
saat itu saya belum tau film sun gokong sama sekali  :)) , lebih sering nontong film kisah nabi2 MR j dll , soal dewa2 malah tidak tau , tau film sun go kong waktu smp aja , sedang kejadian itu waktu saya SD  ^-^
nah apalagi waktu sd, semakin tidak bisa dipercaya =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 03:19:31 PM
yang ingin saya tahu, kerangka berpikir mahayana itu bercerita bohong juga ga apa2 ya? ga ada term & condition apply?
pancasila buat apa kalau gitu?
yg mana yg anda maksudkan bohong? dan itu bohong karena ...?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 03:38:53 PM
yg mana yg anda maksudkan bohong? dan itu bohong karena ...?
seperti contoh biksu yang menceritakan, ada apalokiteswara di surga.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 18 August 2011, 03:56:31 PM
semakin membingungkan, jadi intinya kalau ada orang berbuat baik maka disitulah simbol apalokiteswara keluar, kalau ada orang yang berbuat jahat simbol apalokiteswaranya tenggelam yang muncul sifat setan, gitu ya?
Iya, hanya penggambaran saja. Sama seperti kalau orang sedang bermeditasi metta, misalnya, dikatakan 'memancar ke segala arah' yah padahal tidak ada semacam cahaya atau air mancur yang memancar ke segala arah. Hanya bahasa saja.


Quote
kemudian dalam sutra disebutkan buda anu bikin surga anu, buda anu bikin janji anu, itu beneran atau simbol juga?
kualitas seorang buda seperti bagaimana kalau itu ternyata bohongan, apakah ada pandangan benar dalam bercerita buda2 pemberi janji dan penghapus karma itu?
Kalau yang ini, saya kurang tahu, juga tidak sempat menanyakan. Bohongan atau beneran, kembali lagi siapa yang bisa buktikan?

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 18 August 2011, 04:01:35 PM
pertanyaan ini hanya bisa dijawab sebatas keyakinan...
apakah artinya kalo seorang mahayanis menjawab ya kepada anda?
tidak berarti apa2 kan...

Saddharmapundarika sutra memaparkan tentang Bodhisatva Avalokitesvara, Amitabha Sutra memaparkan dengan jelas Tanah Suci Sukhavati dengan Buddha Amitabha...
Jadi benar-benar ada (menurut kisah) atau simbolis ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 04:08:36 PM
seperti contoh biksu yang menceritakan, ada apalokiteswara di surga.
dan itu bohong karena ...?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 04:17:49 PM
dan itu bohong karena ...?
karena yang bikin cerita itu ngarang, nyontek dari tetangga, dan mengganti tokoh utamanya jadi apalokiteswara
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 04:34:58 PM
karena yang bikin cerita itu ngarang, nyontek dari tetangga, dan mengganti tokoh utamanya jadi apalokiteswara
oh cerita itu yg anda maksud...
saya melihat jelas cerita itu sebagai parable, dalam arti sebagai ilustrasi ataupun analogi, bukan kejadian sebenarnya.
sangatlah lugu kalo melihat cerita itu sebagai cerita nyata yg disaksikan si biksu :)
jelas parable tidak sama dengan bohong.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 04:43:44 PM
oh cerita itu yg anda maksud...
saya melihat jelas cerita itu sebagai parable, dalam arti sebagai ilustrasi ataupun analogi, bukan kejadian sebenarnya.
sangatlah lugu kalo melihat cerita itu sebagai cerita nyata yg disaksikan si biksu :)
jelas parable tidak sama dengan bohong.
bagaimana kalau ada yang percaya itu kisah beneran? yang salah yang percaya atau yang bercerita atau yang bikin cerita?

*) sama seperti kasus sutra palsu, bagaimana kalau ada yang percaya sutra palsu sebagai sutra asli, yang salah pemirsa, tv nya atau yang mainnya?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 04:58:46 PM
bagaimana kalau ada yang percaya itu kisah beneran? yang salah yang percaya atau yang bercerita atau yang bikin cerita?
walaupun saya tidak percaya ada orang sebodoh itu, tapi katakan lah ada yg salah mengerti mengira itu beneran, ya kesalahan pada pesawat televisi anda. si biksu tidak bisa mengontrol orang lain.

*) sama seperti kasus sutra palsu, bagaimana kalau ada yang percaya sutra palsu sebagai sutra asli, yang salah pemirsa, tv nya atau yang mainnya?
asli atau palsu siapa yg bisa membuktikan...
to cut it short, menurut pendapat saya, lebih baik kita melihat manfaatnya saja. kalo saya melihat ada hikmah, ajaran ataupun instruksi yg bisa membuat pendengarnya ataupun praktisinya dari lobha menjadi alobha, dosa menjadi adosa dan moha menjadi amoha, saya rasa tidak perlu dikecam, malahan seharusnya dipuji...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 07:38:25 PM
walaupun saya tidak percaya ada orang sebodoh itu, tapi katakan lah ada yg salah mengerti mengira itu beneran, ya kesalahan pada pesawat televisi anda. si biksu tidak bisa mengontrol orang lain.
asli atau palsu siapa yg bisa membuktikan...

jadi ibaratnya, seorang biksu mau ngomong asal, yang penting maknanya nyampe ga apa2?
soal manfaat rasanya menceritakan hal yang benar lebih baik daripada menceritakan kebohongan, kalau misalnya si biksu bilang cerita itu hanyalah perumpamaan rasanya tidak apa2, tapi kalau si biksu menceritakan seakan2 itu kebenaran bukannya jadi sebuah kebohongan.

Quote
to cut it short, menurut pendapat saya, lebih baik kita melihat manfaatnya saja. kalo saya melihat ada hikmah, ajaran ataupun instruksi yg bisa membuat pendengarnya ataupun praktisinya dari lobha menjadi alobha, dosa menjadi adosa dan moha menjadi amoha, saya rasa tidak perlu dikecam, malahan seharusnya dipuji...
itu hanyalah ajaran master djoe, saya tidak setuju.

kalau dari awal sudah kurang bagus rasanya kedepannya juga walau ada kemungkinan jadi bagus tetap saja awalnya yang tidak bagus menjadi "kotoran"

sama seperti kasus buda hidup, walaupun katanya ajarannya bagus tapi tetap kalau tidak didasari dengan kebaikan rasanya menjadi seperti "kotoran"
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 18 August 2011, 09:38:11 PM
Quote
Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."

Yaa??? Soo?? Tetap aja berbeda karena Buddha-Nature bukan untuk membangkitkan orang dalam kubur. Lagian di sana Roh Kudus yang menghidupkan kembali, sedangkan roh seseorang (dalammu) masih ada. Kalau anda belajar sejarah paham Roh kudus atau pneumatology... pada masa Bapa" Gereja Awal, Roh Kudus sangat dipahami sebagai satu sosok roh / personal eksternal yang merupakan bagian dari Tuhan eksternal.

Dan Anuttaratantra paling awal, yaitu Guhyasamaja, yang menjelaskan bahwa diri = Buddha, sudah muncul sebelum masa-masa Bapa" Gereja Awal berakhir.

Masalah Avalokitesvara benar-benar ada atau tidak secara personal, ya meskipun pihak Mahayana bilang YA ADA pun apa anda percaya?

Para Arahat yang menyusun Tipitaka Pali pun menyebutkan para deva seperti Indra, Brahma, Venhu(Visnu) dan Isana (Siva) yang mana juga kaga tahu bohong atau tidak.

Percuma berdebat berbusa-busa soal hal-hal metafisika apakah itu bohong atau tidak. Toh pada kenyataanya sama-sama tidak ada bukti. Ujung"nya ya keyakinan. Mau anda argumen seribu satu macam ngomong kalau sang bhiksu dosa karena bohong menyesatkan dan lain sebagainya ya percuma, omong doang.

Yang ada adalah sesuai dengan Buddha Dharma atau tidak, bukan bohong atau benar.


Kalau mau omong simbolis ya banyak juga yang ngomong Raja Dewa Vessavatti Mara / Vesavartin Mara adalah simbolisasi hawa nafsu. Lah tapi dalam Tipitaka dan Tripitaka jelas-jelas menyebutnya sebagai satu sosok personal?!? Yah kalau anda tidak percaya, anggap aja deh Tipitaka bohong selesai sudah. Yang pasti sih saya tidak akan pernah menghakimi Tipitaka Pali atau Sanskrit sebagai boongan.

Terlepas dari Avalokitesvara beneran ada secara personal atau tidak, dalam praktiknya yaitu Mahayana dan Vajrayana, dikatakan bahwa Buddha Bodhisattva tak lain adalah diri sendiri, ini sangat sesuai dengan semangat berdikari Buddha Shakyamuni. Diri adalah pelindung diri sendiri. Karmalah yang menentukan.

Pabongkha Rinpoche mengamini hal tersebut. Master Shengyen dari Dharma Drum juga mengatakan praktisi Zen yang sejati tidak meminta-minta pada para Bodhisattva.

Namun kalau anda tanya keyakinan saya, YA saya percaya bahwa Avalokitesvara ada secara personal. Namun hal itu tidak membantu apa-apa, karena hanya keyakinan pada sosok eksternal saja.

Menyadari diri sendiri memiliki kualitas Avalokitesvara itulah yang akan membantu. Keyakinan pada diri sendiri. Be your true self. Be yourself. Maka dari itu dikatakan dalam sutra bahwa Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha yang juga bernama Avalokitesvara. Ini adalah perenungan bahwa kita semua adalah Avalokitesvara. Ketika memohon pada para Buddha Bodhisattva haruslah ingat dengan kualitas Buddha dan Bodhisattva tersebut dalam diri, karena pada hakekatnya memang semua balik ke dalam diri.

Dari awal Buddha Dharma Mahayana basisnya adalah diri sendiri, makanya snagat ditekankan namanya Buddha-Nature atau Tathagatagarbha, segala potensi positif dan kualitas Buddha dalam diri sendiri, jadi dari awal ya bagus, dan sayangnya bukan kotoran.

Maka dari itu pendirian saya tetap seperti YA Thich Nhat Hanh: sekalipun para sejarawan membuli-buli Avalokitesvara akan keotentikannya, keyakinan saya tidak akan bergeming, karena Guanyin adalah cinta kasih dan CINTA KASIH ITU NYATA.

Saya meyakini personal Avalokitesvara bukan karena beliau benar-benar ada secara personal di Tanah Suci antah berantah, namun saya meyakini sosok personal yang memiliki kualitas seperti beliau dan karena pada awalnya beliau adalah manusia seperti kita, maka kita juga memiliki kualitas welas asih Avalokitesvara. Dan saya telah melihat welas asih itu dalam diri orang-orang.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 18 August 2011, 09:52:14 PM
Masalah Avalokitesvara benar-benar ada atau tidak secara personal, ya meskipun pihak Mahayana bilang YA ADA pun apa anda percaya?

Terlepas dari Avalokitesvara beneran ada secara personal atau tidak, dalam praktiknya yaitu Mahayana dan Vajrayana, dikatakan bahwa Buddha Bodhisattva tak lain adalah diri sendiri, ini sangat sesuai dengan semangat berdikari Buddha Shakyamuni. Diri adalah pelindung diri sendiri. Karmalah yang menentukan.

Pabongkha Rinpoche mengamini hal tersebut. Master Shengyen dari Dharma Drum juga mengatakan praktisi Zen yang sejati tidak meminta-minta pada para Bodhisattva.

Namun kalau anda tanya keyakinan saya, YA saya percaya bahwa Avalokitesvara ada secara personal. Namun hal itu tidak membantu apa-apa, karena hanya keyakinan pada sosok eksternal saja.

Menyadari diri sendiri memiliki kualitas Avalokitesvara itulah yang akan membantu. Keyakinan pada diri sendiri. Be your true self. Be yourself. Maka dari itu dikatakan dalam sutra bahwa Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha yang juga bernama Avalokitesvara. Ini adalah perenungan bahwa kita semua adalah Avalokitesvara. Ketika memohon pada para Buddha Bodhisattva haruslah ingat dengan kualitas Buddha dan Bodhisattva tersebut dalam diri, karena pada hakekatnya memang semua balik ke dalam diri.

Dari awal Buddha Dharma Mahayana basisnya adalah diri sendiri, makanya snagat ditekankan namanya Buddha-Nature atau Tathagatagarbha, segala potensi positif dan kualitas Buddha dalam diri sendiri, jadi dari awal ya bagus, dan sayangnya bukan kotoran.

Maka dari itu pendirian saya tetap seperti YA Thich Nhat Hanh: sekalipun para sejarawan membuli-buli Avalokitesvara akan keotentikannya, keyakinan saya tidak akan bergeming, karena Guanyin adalah cinta kasih dan CINTA KASIH ITU NYATA.

Saya meyakini personal Avalokitesvara bukan karena beliau benar-benar ada secara personal di Tanah Suci antah berantah, namun saya meyakini sosok personal yang memiliki kualitas seperti beliau dan karena pada awalnya beliau adalah manusia seperti kita, maka kita juga memiliki kualitas welas asih Avalokitesvara. Dan saya telah melihat welas asih itu dalam diri orang-orang.

 _/\_
The Siddha Wanderer


bukan soal percaya atau tidak percaya, tapi terlepas dari keyakinan anda, apakah menurut Mahayana memang benar2 ada secara personal atau sekedar simbolisasi? karena bahkan dalam thread ini pun terjadi perdebatan akan hal ini. kalau ada bisa tolong quote sutra-nya?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 09:55:56 PM
Yaa??? Soo?? Tetap aja berbeda karena Buddha-Nature bukan untuk membangkitkan orang dalam kubur. Lagian di sana Roh Kudus yang menghidupkan kembali, sedangkan roh seseorang (dalammu) masih ada. Kalau anda belajar sejarah paham Roh kudus atau pneumatology... pada masa Bapa" Gereja Awal, Roh Kudus sangat dipahami sebagai satu sosok roh / personal eksternal yang merupakan bagian dari Tuhan eksternal.

Dan Anuttaratantra paling awal, yaitu Guhyasamaja, yang menjelaskan bahwa diri = Buddha, sudah muncul sebelum masa-masa Bapa" Gereja Awal berakhir.

Masalah Avalokitesvara benar-benar ada atau tidak secara personal, ya meskipun pihak Mahayana bilang YA ADA pun apa anda percaya?

Para Arahat yang menyusun Tipitaka Pali pun menyebutkan para deva seperti Indra, Brahma, Venhu(Visnu) dan Isana (Siva) yang mana juga kaga tahu bohong atau tidak.

Percuma berdebat berbusa-busa soal hal-hal metafisika apakah itu bohong atau tidak. Toh pada kenyataanya sama-sama tidak ada bukti. Ujung"nya ya keyakinan. Mau anda argumen seribu satu macam ngomong kalau sang bhiksu dosa karena bohong menyesatkan dan lain sebagainya ya percuma, omong doang.

Yang ada adalah sesuai dengan Buddha Dharma atau tidak, bukan bohong atau benar.


Kalau mau omong simbolis ya banyak juga yang ngomong Raja Dewa Vessavatti Mara / Vesavartin Mara adalah simbolisasi hawa nafsu. Lah tapi dalam Tipitaka dan Tripitaka jelas-jelas menyebutnya sebagai satu sosok personal?!? Yah kalau anda tidak percaya, anggap aja deh Tipitaka bohong selesai sudah. Yang pasti sih saya tidak akan pernah menghakimi Tipitaka Pali atau Sanskrit sebagai boongan.

Terlepas dari Avalokitesvara beneran ada secara personal atau tidak, dalam praktiknya yaitu Mahayana dan Vajrayana, dikatakan bahwa Buddha Bodhisattva tak lain adalah diri sendiri, ini sangat sesuai dengan semangat berdikari Buddha Shakyamuni. Diri adalah pelindung diri sendiri. Karmalah yang menentukan.

Pabongkha Rinpoche mengamini hal tersebut. Master Shengyen dari Dharma Drum juga mengatakan praktisi Zen yang sejati tidak meminta-minta pada para Bodhisattva.

Namun kalau anda tanya keyakinan saya, YA saya percaya bahwa Avalokitesvara ada secara personal. Namun hal itu tidak membantu apa-apa, karena hanya keyakinan pada sosok eksternal saja.

Menyadari diri sendiri memiliki kualitas Avalokitesvara itulah yang akan membantu. Keyakinan pada diri sendiri. Be your true self. Be yourself. Maka dari itu dikatakan dalam sutra bahwa Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha yang juga bernama Avalokitesvara. Ini adalah perenungan bahwa kita semua adalah Avalokitesvara. Ketika memohon pada para Buddha Bodhisattva haruslah ingat dengan kualitas Buddha dan Bodhisattva tersebut dalam diri, karena pada hakekatnya memang semua balik ke dalam diri.

Dari awal Buddha Dharma Mahayana basisnya adalah diri sendiri, makanya snagat ditekankan namanya Buddha-Nature atau Tathagatagarbha, segala potensi positif dan kualitas Buddha dalam diri sendiri, jadi dari awal ya bagus, dan sayangnya bukan kotoran.

Maka dari itu pendirian saya tetap seperti YA Thich Nhat Hanh: sekalipun para sejarawan membuli-buli Avalokitesvara akan keotentikannya, keyakinan saya tidak akan bergeming, karena Guanyin adalah cinta kasih dan CINTA KASIH ITU NYATA.

Saya meyakini personal Avalokitesvara bukan karena beliau benar-benar ada secara personal di Tanah Suci antah berantah, namun saya meyakini sosok personal yang memiliki kualitas seperti beliau dan karena pada awalnya beliau adalah manusia seperti kita, maka kita juga memiliki kualitas welas asih Avalokitesvara. Dan saya telah melihat welas asih itu dalam diri orang-orang.

 _/\_
The Siddha Wanderer

jadi kalau ada pembunuh, apakah dia itu bodisatwa?

kalau ada orang yang beragama lain apakah dia juga bodisatwa?

apakah anjing, monyet babi dll juga bodisatwa?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 18 August 2011, 10:04:07 PM
Quote
jadi kalau ada pembunuh, apakah dia itu bodisatwa?
kalau ada orang yang beragama lain apakah dia juga bodisatwa?
apakah anjing, monyet babi dll juga bodisatwa?

Sesosok makhluk di segala jenis alam dalam batinnya ada 10 alam:
1. Neraka
2. Hewan
3. Setan kelaparan
4. Asura
5. Manusia
6. Deva
7. Arhat
8. Pratyekabuddha
9. Bodhisattva
10. Buddha

Seorang pembunuh, beragama lain dan binatang pun semuanya memiliki Dunia Bodhisattva dalam batin dan hatinya. Hanya saja seorang pembunuh berada dalam dunia asura dan neraka jauh lebih dominan daripada Dunia Bodhisattva sehingga kita tidak dapat menyebutnya sebagai 'Bodhisattva'.

Quote
bukan soal percaya atau tidak percaya, tapi terlepas dari keyakinan anda, apakah menurut Mahayana memang benar2 ada secara personal atau sekedar simbolisasi? karena bahkan dalam thread ini pun terjadi perdebatan akan hal ini. kalau ada bisa tolong quote sutra-nya?

Both of them. Demikian juga dengan para deva dalam aliran Theravada. Buddhisme memang demikian.

Kalau mau melihat Avalokitesvara secara personal, lihat saja manusia di dunia ini yang memiliki kualitas seperti beliau. Mereka Avalokitesvara.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 18 August 2011, 10:26:26 PM
Sesosok makhluk di segala jenis alam dalam batinnya ada 10 alam:
1. Neraka
2. Hewan
3. Setan kelaparan
4. Asura
5. Manusia
6. Deva
7. Arhat
8. Pratyekabuddha
9. Bodhisattva
10. Buddha

Seorang pembunuh, beragama lain dan binatang pun semuanya memiliki Dunia Bodhisattva dalam batin dan hatinya. Hanya saja seorang pembunuh berada dalam dunia asura dan neraka jauh lebih dominan daripada Dunia Bodhisattva sehingga kita tidak dapat menyebutnya sebagai 'Bodhisattva'.

Both of them. Demikian juga dengan para deva dalam aliran Theravada. Buddhisme memang demikian.

Kalau mau melihat Avalokitesvara secara personal, lihat saja manusia di dunia ini yang memiliki kualitas seperti beliau. Mereka Avalokitesvara.

 _/\_
The Siddha Wanderer
arhat termasuk alam dalam batin manusia?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 18 August 2011, 10:32:31 PM

Kalau mau melihat Avalokitesvara secara personal, lihat saja manusia di dunia ini yang memiliki kualitas seperti beliau. Mereka Avalokitesvara.


dari jawaban anda, saya menangkap bahwa avalokitesvara hanyalah simbol, tidak ada benda real-nya, tapi saya agak heran kenapa anda sepertinya enggan memberikan jawaban yg tegas
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 18 August 2011, 10:40:41 PM
Quote
dari jawaban anda, saya menangkap bahwa avalokitesvara hanyalah simbol, tidak ada benda real-nya, tapi saya agak heran kenapa anda sepertinya enggan memberikan jawaban yg tegas

Bukankah saya jawab "kedua-duanya" (both of them)?

Bagaikan Bodhisattva Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha Avalokitesvara.

Bila zaman sekarang ada personal yang memiliki kualitas Avalokitesvara, berarti pada zaman Sang Buddha Shakyamuni juga bisa ada sesosok personal yang memiliki kualitas Avalokitesvara bernama Avalokitesvara.

Dan sesosok personal tersebut diberi atribut berbagai macam simbolisasi Sambhogakaya, sehingga bisa kita lihat banyak sekali simbolisasi perwujudan Avalokitesvara.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 18 August 2011, 10:42:30 PM
Quote
arhat termasuk alam dalam batin manusia?

Potensi Dunia Arhat. YA ADA. Demikian menurut Mahayana. Hanya saja potensi tersebut tertutup oleh debu klesha, tidak dapat memancarkan 'sinar'nya secara sempurna.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 18 August 2011, 10:52:10 PM
Bukankah saya jawab "kedua-duanya" (both of them)?

Bagaikan Bodhisattva Avalokitesvara berikrar di hadapan Buddha Avalokitesvara.

Bila zaman sekarang ada personal yang memiliki kualitas Avalokitesvara, berarti pada zaman Sang Buddha Shakyamuni juga bisa ada sesosok personal yang memiliki kualitas Avalokitesvara bernama Avalokitesvara.

Dan sesosok personal tersebut diberi atribut berbagai macam simbolisasi Sambhogakaya, sehingga bisa kita lihat banyak sekali simbolisasi perwujudan Avalokitesvara.

 _/\_
The Siddha Wanderer

ini sama dengan pertanyaan "apakah Ananda/Sariputra/Moggallana/dll benar2 ada? atau hanya simbol?" apakah anda juga akan menjawab dengan "both of them"?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 18 August 2011, 11:07:01 PM
jadi ibaratnya, seorang biksu mau ngomong asal, yang penting maknanya nyampe ga apa2?
soal manfaat rasanya menceritakan hal yang benar lebih baik daripada menceritakan kebohongan, kalau misalnya si biksu bilang cerita itu hanyalah perumpamaan rasanya tidak apa2, tapi kalau si biksu menceritakan seakan2 itu kebenaran bukannya jadi sebuah kebohongan.
kok argumen anda melebar kesana kemari....
pertama mengenai contoh anda tadi sudah jelas kan, itu parable.
sekarang apa itu contohnya "ngomong asal, yg penting maknanya nyampe"?
trus dimana itu biksu menceritakan seakan2 itu kebenaran? saya ulang, itu parable, ilustrasi dan jelas bukan cerita nyata.


itu hanyalah ajaran master djoe, saya tidak setuju.
kalau dari awal sudah kurang bagus rasanya kedepannya juga walau ada kemungkinan jadi bagus tetap saja awalnya yang tidak bagus menjadi "kotoran"
sama seperti kasus buda hidup, walaupun katanya ajarannya bagus tapi tetap kalau tidak didasari dengan kebaikan rasanya menjadi seperti "kotoran"
lho, anda melebar ke sana kemari... kok larinya ke buddha hidup?
apakah konsep buddha hidup bisa membuat transformasi batin dari dosa menjadi adosa, lobha menjadi alobha dan moha menjadi amoha?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 19 August 2011, 05:53:41 AM
bagaimana halnya dengan praktik "memanggil raja para dewa untuk mengusir setan / hantu" yg ada di theravada?
konon permintaan pertolongan dewa ini dilakukan dengan membacakan Atanatiya Sutta, DN 32 (narasumber: om karuna dan indra).
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=11596.0

apakah anda setuju atau tidak setuju dengan yg ini?


meminta pertolongan dewa atau tidak meminta pertolongan dewa tidaklah dipermasalahkan

opini bro Kaiyn bukan seperti yang anda maksud 'meminta pertolongan dewa'
coba baca sekali lagi opini bro kaiyn
yang saya 'tangkap' tapi cara mengagungkan 'sesosok apalokiteswara'  ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 19 August 2011, 06:09:43 AM
Potensi Dunia Arhat. YA ADA. Demikian menurut Mahayana. Hanya saja potensi tersebut tertutup oleh debu klesha, tidak dapat memancarkan 'sinar'nya secara sempurna.

 _/\_
The Siddha Wanderer

berarti jadi 'Arhat' di kaum mahayanis harus melatih lagi supaya 'sinarnya' terang benderang dan kalau belum berhasil di kehidupan ini akan terlahir kembali dan melatih lagi dan seterusnya............, kapan selesai ya  ;D
pandangan demikian memang ada masalah ! ^-^
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 19 August 2011, 06:14:01 AM
ini sama dengan pertanyaan "apakah Ananda/Sariputra/Moggallana/dll benar2 ada? atau hanya simbol?" apakah anda juga akan menjawab dengan "both of them"?

mungkin masih dianggap terlahir di surga dan melatih diri supaya 'sinarnya' terang benderang. :))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 19 August 2011, 06:15:38 AM
dari jawaban anda, saya menangkap bahwa avalokitesvara hanyalah simbol, tidak ada benda real-nya, tapi saya agak heran kenapa anda sepertinya enggan memberikan jawaban yg tegas

ada benda realnya kok !
coba liat di klenteng2, bahkan vihara2 banyak lho patung apalokistevara  :)) :))

BTT
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 07:37:37 AM
kok argumen anda melebar kesana kemari....
pertama mengenai contoh anda tadi sudah jelas kan, itu parable.
sekarang apa itu contohnya "ngomong asal, yg penting maknanya nyampe"?
trus dimana itu biksu menceritakan seakan2 itu kebenaran? saya ulang, itu parable, ilustrasi dan jelas bukan cerita nyata.
anda mengatakan "asli atau palsu siapa yg bisa membuktikan..." okelah kalau menurut anda contoh yang biksu tentang nenek itu parable saya hanya ingin memberi contoh bisa saja orang percaya cerita2 begitu anda tahu khan orang2 kadang percaya saja kisah2 kesaksian orang anu ketemu buda anu dll, saya kasih contoh yang lain seperti sutra palsu bukan kah menurut anda yang penting pesannya sampai?

Quote
lho, anda melebar ke sana kemari... kok larinya ke buddha hidup?
apakah konsep buddha hidup bisa membuat transformasi batin dari dosa menjadi adosa, lobha menjadi alobha dan moha menjadi amoha?
bisa saja bagi orang yang percaya dan merubah seseorang dari jahat menjadi baik khan?
kalau ada yang salah atau tersesat kesalahan pada pesawat televisi anda. si buda idup tidak bisa mengontrol orang lain gitu ya?

Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 19 August 2011, 08:53:45 AM
meminta pertolongan dewa atau tidak meminta pertolongan dewa tidaklah dipermasalahkan
jadi maksud anda tidak ada yg salah dengan mahayanis yg meminta pertolongan kuan im?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 19 August 2011, 09:11:19 AM
jadi maksud anda tidak ada yg salah dengan mahayanis yg meminta pertolongan kuan im?


coba jelaskan dulu kuan im itu mahluk apa ! peta, asura, dewa, bodisatwa, buda ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 19 August 2011, 09:15:08 AM
jadi maksud anda tidak ada yg salah dengan mahayanis yg meminta pertolongan kuan im?


jika membaca atanatiya sutta, di sana adalah para dewa yg menawarkan perlindungan kepada siapa pun yg memintanya, perlindungan spesifik hanya dari gangguan yakkha yg memang merupakan domain empat raja dewa itu, dan Sang Buddha hanya menyetujui tawaran itu. bukan untuk kasus pengen kaya tinggal minta, pengen punya anak tinggal minta.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 19 August 2011, 09:17:20 AM
anda mengatakan "asli atau palsu siapa yg bisa membuktikan..." okelah kalau menurut anda contoh yang biksu tentang nenek itu parable saya hanya ingin memberi contoh bisa saja orang percaya cerita2 begitu anda tahu khan orang2 kadang percaya saja kisah2 kesaksian orang anu ketemu buda anu dll, saya kasih contoh yang lain seperti sutra palsu bukan kah menurut anda yang penting pesannya sampai?
...
bisa saja bagi orang yang percaya dan merubah seseorang dari jahat menjadi baik khan?
kalau ada yang salah atau tersesat kesalahan pada pesawat televisi anda. si buda idup tidak bisa mengontrol orang lain gitu ya?
sekali lagi, dalam hal menilai ajaran apapun, saya mencoba memakai kecerdasan saya untuk menilai apakah ajaran/sutta/sutra/tulisan/opini/klaim mengarah pada transformasi dosa menjadi adosa, lobha menjadi alobha dan moha menjadi amoha ataukah tidak. tentunya dengan mendapat penjelasan official dari pihak yg bersangkutan, bukan memakai penjelasan tukang ledeng mengenai perlistrikan. sejauh ini saya cukup puas dan bisa menerima penjelasan mahayanis dan merasa praktik mereka mengarah pada transformasi batin. itu sudah cukup...

begini om, dalam mempelajari sesuatu, saya pikir alangkah baiknya kalo kita menilai intisarinya, ajaran yg dimaksudkan oleh guru officialnya sendiri. kalo kita menilai berdasarkan kasus2, opini2 yg gak berwajib, ya gak ada habis2nya. begitu liat kasus penyesatan umat oleh biksu, langsung cap mahayana kacau. begitu liat kasus bhikkhu berbisnis sex anak bawah umur, langsung cap theravada gak bermutu. itu namanya mencari2 kesalahan kan. mari kita berusaha mengerti ajaran lain tanpa menghakimi. sudah mengerti tapi gak cocok, ya gak usah diterima...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 19 August 2011, 09:21:57 AM
coba jelaskan dulu kuan im itu mahluk apa ! peta, asura, dewa, bodisatwa, buda ?
apapun pengertian anda mengenai kuan im. salah kah itu?

jika membaca atanatiya sutta, di sana adalah para dewa yg menawarkan perlindungan kepada siapa pun yg memintanya, perlindungan spesifik hanya dari gangguan yakkha yg memang merupakan domain empat raja dewa itu, dan Sang Buddha hanya menyetujui tawaran itu. bukan untuk kasus pengen kaya tinggal minta, pengen punya anak tinggal minta.
terima kasih, tapi di atas saya gak membicarakan isi suttanya.
saya membicarakan praktik yg dilakukan theravadin (menurut penjelasan om karuna, dibantu anda sendiri di thread itu) yg menggunakan sutta itu "memanggil raja para dewa untuk mengusir setan / hantu".
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 19 August 2011, 09:32:20 AM
terima kasih, tapi di atas saya gak membicarakan isi suttanya.
saya membicarakan praktik yg dilakukan theravadin (menurut penjelasan om karuna, dibantu anda sendiri di thread itu) yg menggunakan sutta itu "memanggil raja para dewa untuk mengusir setan / hantu".


benar, dalam hal gangguan yakkha, tentu saja sutta itu bisa digunakan, sutta itu adalah janji perlindungan para dewa kepada bhikkhu, bhikkhuni, upasaka dan upasika. tapi terbatas hanya utk kasus yg dijelaskan dlm sutta. praktik yg anda katakan itu pun blm pernah saya lihat dilakukan oleh theravadin. kebanyakan mrk melakukan cara persuasif spt karaniya metta sutta.

dalam sutta lain Sang Buddha mengajarkan untuk berlindung pada diri sendiri
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 10:12:01 AM
sekali lagi, dalam hal menilai ajaran apapun, saya mencoba memakai kecerdasan saya untuk menilai apakah ajaran/sutta/sutra/tulisan/opini/klaim mengarah pada transformasi dosa menjadi adosa, lobha menjadi alobha dan moha menjadi amoha ataukah tidak. tentunya dengan mendapat penjelasan official dari pihak yg bersangkutan, bukan memakai penjelasan tukang ledeng mengenai perlistrikan. sejauh ini saya cukup puas dan bisa menerima penjelasan mahayanis dan merasa praktik mereka mengarah pada transformasi batin. itu sudah cukup...

begini om, dalam mempelajari sesuatu, saya pikir alangkah baiknya kalo kita menilai intisarinya, ajaran yg dimaksudkan oleh guru officialnya sendiri. kalo kita menilai berdasarkan kasus2, opini2 yg gak berwajib, ya gak ada habis2nya. begitu liat kasus penyesatan umat oleh biksu, langsung cap mahayana kacau. begitu liat kasus bhikkhu berbisnis sex anak bawah umur, langsung cap theravada gak bermutu. itu namanya mencari2 kesalahan kan. mari kita berusaha mengerti ajaran lain tanpa menghakimi. sudah mengerti tapi gak cocok, ya gak usah diterima...

kalau semua umat budis kecerdasannya seperti anda saya tidak kuatir kok ;D tapi tahukah anda berapa banyak umat budis yang tertipu oleh cerita2, iming2 yang menyesatkan? yang salah yang bodoh ya bukan yang memberi ajarannya?

pondasi ajaran buda adalah dari JMB8, rasanya aneh kalau semakin kebawah pondasi itu menjadi tidak penting.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 10:32:46 AM
jadi maksud anda tidak ada yg salah dengan mahayanis yg meminta pertolongan kuan im?

soal pemanggilan dewa, bodisatwa, dll itu mahluk yang belum terlihat, tidak diketahui keberadaannya, kenapa tidak minta buda yang masih idup LSY yang jelas2 ada, membabarkan darma, dengan menjapa "OM. GURU. LIAN SHENG. SIDDHI. HUM."

nah apakah menjapa mantra lian sheng itu ada yang salah? mahluk itu khan masih idup, masih bisa dibuktikan keberadaannya.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 19 August 2011, 12:39:19 PM
benar, dalam hal gangguan yakkha, tentu saja sutta itu bisa digunakan, sutta itu adalah janji perlindungan para dewa kepada bhikkhu, bhikkhuni, upasaka dan upasika. tapi terbatas hanya utk kasus yg dijelaskan dlm sutta. praktik yg anda katakan itu pun blm pernah saya lihat dilakukan oleh theravadin. kebanyakan mrk melakukan cara persuasif spt karaniya metta sutta.
terima kasih keterangannya, saya juga belom pernah melihat praktiknya walaupun om karuna mengatakan ada cara yg menggunakan sutta itu untuk meminta pertolongan "memanggil raja para dewa untuk mengusir setan / hantu".

dalam sutta lain Sang Buddha mengajarkan untuk berlindung pada diri sendiri
ya benar, setuju.
jadi ada banyak cara dan metode solving satu problem itu sesuai dengan level masing2 bukan berarti gak konsisten.

kalau semua umat budis kecerdasannya seperti anda saya tidak kuatir kok ;D tapi tahukah anda berapa banyak umat budis yang tertipu oleh cerita2, iming2 yang menyesatkan? yang salah yang bodoh ya bukan yang memberi ajarannya?

pondasi ajaran buda adalah dari JMB8, rasanya aneh kalau semakin kebawah pondasi itu menjadi tidak penting.
lah sekali lagi itu kan kesalahan pada oknum dan mereka yg percaya itu sendiri.
apakah karena ada bhikkhu thai yg mengiming2i jimat liontin buddha lalu bisa digeneralisasi seluruh kerangka ajaran theravada itu kacau? yg jelas ada inisiatif dari otoritas theravada untuk meluruskannya seperti halnya banyak master2 mahayana yg meluruskan pengertian kerangka ajaran mahayana seperti yg disebutkan om gandalf kan.

soal pemanggilan dewa, bodisatwa, dll itu mahluk yang belum terlihat, tidak diketahui keberadaannya, kenapa tidak minta buda yang masih idup LSY yang jelas2 ada, membabarkan darma, dengan menjapa "OM. GURU. LIAN SHENG. SIDDHI. HUM."

nah apakah menjapa mantra lian sheng itu ada yang salah? mahluk itu khan masih idup, masih bisa dibuktikan keberadaannya.
lho bukankah sudah dijelaskan om gandalf makna sebenernya dari praktek melafal nama buddha, yg tentunya mengarah pada transformasi batin dari lobha ke alobha, dst. sekarang gunakan kecerdasan masing2, apakah maknanya menjapa mantra lian sheng tadi? apakah ada penjelasan resminya dan apakah praktik itu mengarah pada transformasi batin...

diskusi ini udah muter 2x puteran, membahas itu2 aja.
cukup dari saya, kecuali ada yg baru.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 12:46:34 PM
apakah karena ada bhikkhu thai yg mengiming2i jimat liontin buddha lalu bisa digeneralisasi seluruh kerangka ajaran theravada itu kacau? yg jelas ada inisiatif dari otoritas theravada untuk meluruskannya seperti halnya banyak master2 mahayana yg meluruskan pengertian kerangka ajaran mahayana seperti yg disebutkan om gandalf kan.
lho bukankah sudah dijelaskan om gandalf makna sebenernya dari praktek melafal nama buddha, yg tentunya mengarah pada transformasi batin dari lobha ke alobha, dst. sekarang gunakan kecerdasan masing2, apakah maknanya menjapa mantra lian sheng tadi? apakah ada penjelasan resminya dan apakah praktik itu mengarah pada transformasi batin...

diskusi ini udah muter 2x puteran, membahas itu2 aja.
cukup dari saya, kecuali ada yg baru.

ya sayangnya yang beredar (tapi kok memang diakui oleh mahayana) seperti berbau2 tahayul.
Sepuluh manfaat mengulangi nama “Amitabha Buddha” adalah :
1.   Dilindungi oleh dewa-dewa baik siang dan malam.
2.   Dilindungi oleh 25 Bodhisattva termasuk Bodhisattva Avalokitesvara.
3.   Dilindungi oleh semua Buddha, Amitabha Buddha akan menyinari dan melindungi anda.
4.   Setan-setan atau racun ular tidak dapat melukai anda.
5.   Kebanjiran, kebakaran, senjata tidak akan melukai anda, kecelakaan tidak akan menimpa anda.

6.   Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada masa lampau akan dapat dihindari.
7.   Anda tidak akan mempunyai mimpi buruk, yang ada hanyalah mimpi yang damai dan tenang, dimana anda akan mungkin dapat melihat Amitabha Buddha dengan tubuh emas.
8.   Anda akan bahagia, mempunyai penampilan yang bagus, bersemangat, sehat dan selalu berhasil.
9.   Anda akan dihormati oleh orang lain.
10.   Menjelang berakhirnya kehidupan anda, anda tidak akan takut dan tetap berada pada pikiran yang benar. Tiga suciwan dari Surga Sukhavati akan membawa sekuntum teratai untuk anda dan akan membimbing anda ke Negeri Mereka. Anda akan terlahir di Surga Sukhavati melalui bunga teratai dan menikmati kebahagiaan dan kehidupan abadi.
Sepuluh keuntungan di atas merupakan cara untuk mengubah kesulitan kehidupan sekarang menuju kehidupan yang bahagia dan tenang, dan keuntungan yang terakhir adalah untuk keluar dari arus tunimbal lahir.

yang di bold seharusnya boleh di coba nih.

biksu tibet yang bakar diri tuh keknya ga baca sutra amitaba ;D

ya sudah dari saya juga sekian deh, rasanya memang pandangan mahayana anda dengan saya berbeda tidak akan ada titik temu.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 19 August 2011, 12:53:36 PM
MANFAAT-MANFAAT METTA (menurut visudhi magga yg jelas diakui theravada):
1. Tidur nyenyak
2. Bangun tidur dengan enak
3. Tidak bermimpi yang tidak menyenangkan
4. Menyenangkan bagi makhluk manusia
5. Menyenangkan bagi makhluk bukan manusia
6. Dilindungi oleh makhluk-makhluk agung
7. Terlindung dari api, racun dan senjata
8. Pikiran mudah terkonsentrasi
9. Berwajah menarik
10. Menghadapi kematian dengan pikiran yang tidak bingung
11. Jika belum mencapai pencerahan, akan terlahir di alam surga yang tinggi.

yg nomer 7 seharusnya boleh dicoba nih  :)) :))
berbau tahyul?

<serius>
mari kita gunakan kecerdasan kita masing2 membaca manfaat metta dan manfaat nama amitabha buddha tersebut.
sekian. terima kasih.
</serius>
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 12:58:17 PM
MANFAAT-MANFAAT METTA (menurut visudhi magga yg jelas diakui theravada):
1. Tidur nyenyak
2. Bangun tidur dengan enak
3. Tidak bermimpi yang tidak menyenangkan
4. Menyenangkan bagi makhluk manusia
5. Menyenangkan bagi makhluk bukan manusia
6. Dilindungi oleh makhluk-makhluk agung
7. Terlindung dari api, racun dan senjata
8. Pikiran mudah terkonsentrasi
9. Berwajah menarik
10. Menghadapi kematian dengan pikiran yang tidak bingung
11. Jika belum mencapai pencerahan, akan terlahir di alam surga yang tinggi.

yg nomer 7 seharusnya boleh dicoba nih  :)) :))
berbau tahyul?

<serius>
mari kita gunakan kecerdasan kita masing2 membaca manfaat metta dan manfaat nama amitabha buddha tersebut.
sekian. terima kasih.
</serius>
wkwkwkwk pantes saja ternyata maha dengan tera sama aja =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 19 August 2011, 01:02:55 PM
wkwkwkwk pantes saja ternyata maha dengan tera sama aja =))
saya merasa kedua2nya adalah ajaran yg indah, selama kita mempelajarinya dengan menggunakan kecerdasan, kekritisan dan mencicipinya dengan praktik...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: xenocross on 19 August 2011, 01:25:52 PM
kalau terbakar atau terluka:

penjelasan thera:
Metta-nya kurang...

penjelasan Maha:
nyebut nama Buddha nya kurang konsen...kurang banyak...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 01:32:05 PM
kalau terbakar atau terluka:

penjelasan thera:
Metta-nya kurang...

penjelasan Maha:
nyebut nama Buddha nya kurang konsen...kurang banyak...
yeah dalam budis pun geliat belut ternyata ada =))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: wang ai lie on 19 August 2011, 02:52:34 PM
nah apalagi waktu sd, semakin tidak bisa dipercaya =))

wah kalau itu bohong saya masih berkepercayaan ka****k dong om  :))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: ryu on 19 August 2011, 03:30:15 PM
wah kalau itu bohong saya masih berkepercayaan ka****k dong om  :))
bukan soal bohong atau tidak, kadang apa yang dilihat belum tentu benar adanya.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Indra on 19 August 2011, 11:12:51 PM
ya sayangnya yang beredar (tapi kok memang diakui oleh mahayana) seperti berbau2 tahayul.
Sepuluh manfaat mengulangi nama “Amitabha Buddha” adalah :
1.   Dilindungi oleh dewa-dewa baik siang dan malam.
2.   Dilindungi oleh 25 Bodhisattva termasuk Bodhisattva Avalokitesvara.
3.   Dilindungi oleh semua Buddha, Amitabha Buddha akan menyinari dan melindungi anda.
4.   Setan-setan atau racun ular tidak dapat melukai anda.
5.   Kebanjiran, kebakaran, senjata tidak akan melukai anda, kecelakaan tidak akan menimpa anda.

6.   Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada masa lampau akan dapat dihindari.
7.   Anda tidak akan mempunyai mimpi buruk, yang ada hanyalah mimpi yang damai dan tenang, dimana anda akan mungkin dapat melihat Amitabha Buddha dengan tubuh emas.
8.   Anda akan bahagia, mempunyai penampilan yang bagus, bersemangat, sehat dan selalu berhasil.
9.   Anda akan dihormati oleh orang lain.
10.   Menjelang berakhirnya kehidupan anda, anda tidak akan takut dan tetap berada pada pikiran yang benar. Tiga suciwan dari Surga Sukhavati akan membawa sekuntum teratai untuk anda dan akan membimbing anda ke Negeri Mereka. Anda akan terlahir di Surga Sukhavati melalui bunga teratai dan menikmati kebahagiaan dan kehidupan abadi.


MANFAAT-MANFAAT METTA (menurut visudhi magga yg jelas diakui theravada):
1. Tidur nyenyak
2. Bangun tidur dengan enak
3. Tidak bermimpi yang tidak menyenangkan
4. Menyenangkan bagi makhluk manusia
5. Menyenangkan bagi makhluk bukan manusia
6. Dilindungi oleh makhluk-makhluk agung
7. Terlindung dari api, racun dan senjata
8. Pikiran mudah terkonsentrasi
9. Berwajah menarik
10. Menghadapi kematian dengan pikiran yang tidak bingung
11. Jika belum mencapai pencerahan, akan terlahir di alam surga yang tinggi.

skor 2:1 untuk Mahayana ;D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Veno on 19 August 2011, 11:35:26 PM
lha bukanny devadata lg di alam neraka? :hammer:

amithofo _/\_
 menurut sepengetahuan saya nih  8),sebenarnya devadata itu bukan sejahat dn seburuk yg kita ketahui dlm pelajaran yg kita pelajari, sebenarnya devadata kn udah menjadi seorang bikhu, dn beliau tentu tahu mana yg baik dan mana yg tidak baik, ttp beliau sengaja melakukan hal itu agar kt smua makhluk tahu bahwa perbuatan yg telah dia lakukan adalah suatu perbuatan yg sangat tidak baik yaitu memecah belah sangha..., so akhirnya harus masuk k neraka yg paling dalam neraka avici toh..., itu agar menyadarkan kita akan karma buruknya aja... thx... amithofo bless Us...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Mas Tidar on 19 August 2011, 11:40:08 PM
ya sayangnya yang beredar (tapi kok memang diakui oleh mahayana) seperti berbau2 tahayul.
Sepuluh manfaat mengulangi nama “Amitabha Buddha” adalah :
1.   Dilindungi oleh dewa-dewa baik siang dan malam.
2.   Dilindungi oleh 25 Bodhisattva termasuk Bodhisattva Avalokitesvara.
3.   Dilindungi oleh semua Buddha, Amitabha Buddha akan menyinari dan melindungi anda.
4.   Setan-setan atau racun ular tidak dapat melukai anda.
5.   Kebanjiran, kebakaran, senjata tidak akan melukai anda, kecelakaan tidak akan menimpa anda.

6.   Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada masa lampau akan dapat dihindari.
7.   Anda tidak akan mempunyai mimpi buruk, yang ada hanyalah mimpi yang damai dan tenang, dimana anda akan mungkin dapat melihat Amitabha Buddha dengan tubuh emas.
8.   Anda akan bahagia, mempunyai penampilan yang bagus, bersemangat, sehat dan selalu berhasil.
9.   Anda akan dihormati oleh orang lain.
10.   Menjelang berakhirnya kehidupan anda, anda tidak akan takut dan tetap berada pada pikiran yang benar. Tiga suciwan dari Surga Sukhavati akan membawa sekuntum teratai untuk anda dan akan membimbing anda ke Negeri Mereka. Anda akan terlahir di Surga Sukhavati melalui bunga teratai dan menikmati kebahagiaan dan kehidupan abadi.
Sepuluh keuntungan di atas merupakan cara untuk mengubah kesulitan kehidupan sekarang menuju kehidupan yang bahagia dan tenang, dan keuntungan yang terakhir adalah untuk keluar dari arus tunimbal lahir.

yang di bold seharusnya boleh di coba nih.

biksu tibet yang bakar diri tuh keknya ga baca sutra amitaba ;D

ya sudah dari saya juga sekian deh, rasanya memang pandangan mahayana anda dengan saya berbeda tidak akan ada titik temu.


green bold, alam nomor berapa ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: bawel on 19 August 2011, 11:43:35 PM
amithofo _/\_
 menurut sepengetahuan saya nih  8),sebenarnya devadata itu bukan sejahat dn seburuk yg kita ketahui dlm pelajaran yg kita pelajari, sebenarnya devadata kn udah menjadi seorang bikhu, dn beliau tentu tahu mana yg baik dan mana yg tidak baik, ttp beliau sengaja melakukan hal itu agar kt smua makhluk tahu bahwa perbuatan yg telah dia lakukan adalah suatu perbuatan yg sangat tidak baik yaitu memecah belah sangha..., so akhirnya harus masuk k neraka yg paling dalam neraka avici toh..., itu agar menyadarkan kita akan karma buruknya aja... thx... amithofo bless Us...

kok jadi mirip injil yudas yah? ;D
ini siapa yang copas siapa? :P
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: Veno on 20 August 2011, 12:09:58 AM
kok jadi mirip injil yudas yah? ;D
ini siapa yang copas siapa? :P



  :o :o :o :o mank dr injil??  ;D :)) ;D  iya sih, soalnya pernah ngobrol bareng ttg perbedaan dn persamaan agama dia dgn agama Buddha, jd saya narik kesimpulan dr sono, sbgai persamaannya...  ;D ;D ;D...

kan menurut sepengetahuan saya... ;D ;D :D :D :D
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: xenocross on 20 August 2011, 12:20:55 AM

green bold, alam nomor berapa ?

ada yg bilang sukhavati itu alam manusia, tapi di tata surya lain yg jauh. Dimana kondisinya beda jauh dengan disini, jadi sangat kondusif untuk belajar dharma

katanya
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 20 August 2011, 11:07:24 AM
Quote
ini sama dengan pertanyaan "apakah Ananda/Sariputra/Moggallana/dll benar2 ada? atau hanya simbol?" apakah anda juga akan menjawab dengan "both of them"?

Ya. Kualitas dari para Arhat itulah yang dijadikan simbolisasi. Dalam objek pemujaan Mahayana salah satunya Mandala Gohonzon Nichiren, Namu Shariputra mewakili kebijaksanaan dan Namu Mahakasyapa mewakili praktik, karena mereka berdua unggul dalam kedua bidang tersebut.

Manjusri dan para Bodhisattva agung benar-benar ada dalam sejarah versi sutra Buddhis. Beberapa merupakan "Bodhisattva bhiksu" dan beberapa lainnya adalah "Bodhisattva grhapati" (perumah tangga).

Contoh pemimpin "Bodhisattva grhapati" adalah Bodhisattva Bhadrapala yang memimpin 16 bodhisattva perumah tangga, hidup pada masa Buddha Shakyamuni.

Contoh "Bodhisattva bhiksu" adalah Sadaparibhuta Bodhisattva dalam Saddharmapundarika Sutra

Dalam Buddhabasite Simhacandra Sutra dan Vasumitra Sangiti Sastra disebutkan seorang "bodhisattva bhiksu" bernama Vasumitra Bodhisattva, putra dari seorang brahmana bernama Uttara, yang hidup menjadi murid Buddha Shakyamuni.

Dalam Manjusri Parinirvana Sutra dikatakan bahwa pada masa Buddha Shakyamuni, Manjusri terlahir dalam sebuah keluarga brahmana di Sravasti, India. Ketika lahir tanda-tanda agung pun muncul. Setelah itu beliau mengambil sila ke-bhiksuan dan berlatih di bawah bimbingan Buddha Shakyamuni. Setelah Buddha Parinirvana, beliau membabarkan ajaran di Gunung Pancasirsa. Dengan demikian berarti beliau adalah "bodhisattva bhiksu".

Avalokitesvara pada masa Sang Buddha Shakyamuni terlahir di keluarga brahmana di Kapilavastu. Beliau bernama brahmana Nan-ba.

Tendai Master Dengyo (Daishi) di Jepang menggunakan sila-sila bhiksu Mahayana dari sutra-sutra Mahayana dan mendirikan altar pentahbisam "bodhisattva bhiksu".

Dalam pemujaannya, Manjusri dan Avalokitesvara serta para Maha Bodhisattvanya sering digambarkan dalam wujud Sambhogakaya, bukan Nirmanakaya mereka ketika menjadi murid Sakyamuni. Sambhogakaya adalah tubuh kualitas kebajikan dari Bodhisattva dan Buddha, seperti yang digambarkan dalam thangka-thangka Tibetan. Karena merupakan tubuh kualitas Buddha maka setiap elemen tubuh dan ornamen yang menghiasinya adalah simbolisasi-simbolisasi kualitas-kualitas pencerahan dalam diri sendiri.

Inilah mengapa saya bilang "both of them". Benar2 ada meninjau dari aspek Nirmanakaya, simbolisasi welas asih adalah aspek Sambhogakaya yang bersifat shunyata.

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 22 August 2011, 04:21:17 PM
Ya. Kualitas dari para Arhat itulah yang dijadikan simbolisasi. Dalam objek pemujaan Mahayana salah satunya Mandala Gohonzon Nichiren, Namu Shariputra mewakili kebijaksanaan dan Namu Mahakasyapa mewakili praktik, karena mereka berdua unggul dalam kedua bidang tersebut.

Manjusri dan para Bodhisattva agung benar-benar ada dalam sejarah versi sutra Buddhis. Beberapa merupakan "Bodhisattva bhiksu" dan beberapa lainnya adalah "Bodhisattva grhapati" (perumah tangga).

Contoh pemimpin "Bodhisattva grhapati" adalah Bodhisattva Bhadrapala yang memimpin 16 bodhisattva perumah tangga, hidup pada masa Buddha Shakyamuni.

Contoh "Bodhisattva bhiksu" adalah Sadaparibhuta Bodhisattva dalam Saddharmapundarika Sutra

Dalam Buddhabasite Simhacandra Sutra dan Vasumitra Sangiti Sastra disebutkan seorang "bodhisattva bhiksu" bernama Vasumitra Bodhisattva, putra dari seorang brahmana bernama Uttara, yang hidup menjadi murid Buddha Shakyamuni.

Dalam Manjusri Parinirvana Sutra dikatakan bahwa pada masa Buddha Shakyamuni, Manjusri terlahir dalam sebuah keluarga brahmana di Sravasti, India. Ketika lahir tanda-tanda agung pun muncul. Setelah itu beliau mengambil sila ke-bhiksuan dan berlatih di bawah bimbingan Buddha Shakyamuni. Setelah Buddha Parinirvana, beliau membabarkan ajaran di Gunung Pancasirsa. Dengan demikian berarti beliau adalah "bodhisattva bhiksu".

Avalokitesvara pada masa Sang Buddha Shakyamuni terlahir di keluarga brahmana di Kapilavastu. Beliau bernama brahmana Nan-ba.

Tendai Master Dengyo (Daishi) di Jepang menggunakan sila-sila bhiksu Mahayana dari sutra-sutra Mahayana dan mendirikan altar pentahbisam "bodhisattva bhiksu".

Dalam pemujaannya, Manjusri dan Avalokitesvara serta para Maha Bodhisattvanya sering digambarkan dalam wujud Sambhogakaya, bukan Nirmanakaya mereka ketika menjadi murid Sakyamuni. Sambhogakaya adalah tubuh kualitas kebajikan dari Bodhisattva dan Buddha, seperti yang digambarkan dalam thangka-thangka Tibetan. Karena merupakan tubuh kualitas Buddha maka setiap elemen tubuh dan ornamen yang menghiasinya adalah simbolisasi-simbolisasi kualitas-kualitas pencerahan dalam diri sendiri.

Inilah mengapa saya bilang "both of them". Benar2 ada meninjau dari aspek Nirmanakaya, simbolisasi welas asih adalah aspek Sambhogakaya yang bersifat shunyata.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Mengapa kisah manjusri yang terlahir di dunia dan menjadi murid / siswa Buddha Sakyamuni tidak ada di Pali Kanon ? Kesimpulan saya hanya dua... Kalau tidak Pali Kanon yang BOHONG, berarti Mahayana Kanon yang BOHONG...
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 22 August 2011, 04:26:11 PM
Mengapa kisah manjusri yang terlahir di dunia dan menjadi murid / siswa Buddha Sakyamuni tidak ada di Pali Kanon ? Kesimpulan saya hanya dua... Kalau tidak Pali Kanon yang BOHONG, berarti Mahayana Kanon yang BOHONG...
Tidak juga, bisa2 2-2-nya bohong, atau 2-2-nya bener, tapi ga lengkap.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 23 August 2011, 05:28:56 AM
Ya. Kualitas dari para Arhat itulah yang dijadikan simbolisasi. Dalam objek pemujaan Mahayana salah satunya Mandala Gohonzon Nichiren, Namu Shariputra mewakili kebijaksanaan dan Namu Mahakasyapa mewakili praktik, karena mereka berdua unggul dalam kedua bidang tersebut.

Manjusri dan para Bodhisattva agung benar-benar ada dalam sejarah versi sutra Buddhis. Beberapa merupakan "Bodhisattva bhiksu" dan beberapa lainnya adalah "Bodhisattva grhapati" (perumah tangga).

Contoh pemimpin "Bodhisattva grhapati" adalah Bodhisattva Bhadrapala yang memimpin 16 bodhisattva perumah tangga, hidup pada masa Buddha Shakyamuni.

Contoh "Bodhisattva bhiksu" adalah Sadaparibhuta Bodhisattva dalam Saddharmapundarika Sutra

Dalam Buddhabasite Simhacandra Sutra dan Vasumitra Sangiti Sastra disebutkan seorang "bodhisattva bhiksu" bernama Vasumitra Bodhisattva, putra dari seorang brahmana bernama Uttara, yang hidup menjadi murid Buddha Shakyamuni.

Dalam Manjusri Parinirvana Sutra dikatakan bahwa pada masa Buddha Shakyamuni, Manjusri terlahir dalam sebuah keluarga brahmana di Sravasti, India. Ketika lahir tanda-tanda agung pun muncul. Setelah itu beliau mengambil sila ke-bhiksuan dan berlatih di bawah bimbingan Buddha Shakyamuni. Setelah Buddha Parinirvana, beliau membabarkan ajaran di Gunung Pancasirsa. Dengan demikian berarti beliau adalah "bodhisattva bhiksu".

Avalokitesvara pada masa Sang Buddha Shakyamuni terlahir di keluarga brahmana di Kapilavastu. Beliau bernama brahmana Nan-ba.

Tendai Master Dengyo (Daishi) di Jepang menggunakan sila-sila bhiksu Mahayana dari sutra-sutra Mahayana dan mendirikan altar pentahbisam "bodhisattva bhiksu".

Dalam pemujaannya, Manjusri dan Avalokitesvara serta para Maha Bodhisattvanya sering digambarkan dalam wujud Sambhogakaya, bukan Nirmanakaya mereka ketika menjadi murid Sakyamuni. Sambhogakaya adalah tubuh kualitas kebajikan dari Bodhisattva dan Buddha, seperti yang digambarkan dalam thangka-thangka Tibetan. Karena merupakan tubuh kualitas Buddha maka setiap elemen tubuh dan ornamen yang menghiasinya adalah simbolisasi-simbolisasi kualitas-kualitas pencerahan dalam diri sendiri.

Inilah mengapa saya bilang "both of them". Benar2 ada meninjau dari aspek Nirmanakaya, simbolisasi welas asih adalah aspek Sambhogakaya yang bersifat shunyata.

 _/\_
The Siddha Wanderer

ini mah kepercayaan agama Hindu  :whistle:
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 23 August 2011, 03:05:42 PM
Tidak juga, bisa2 2-2-nya bohong, atau 2-2-nya bener, tapi ga lengkap.

Dalam konteks yang bagaimana bisa dua-dua-nya (pali kanon dan mahayana sutra) tentang manjusri menjadi bohong ?

terus kalau 2-2 nya benar tetapi gak lengkap.... manakah yang gak lengkap ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 23 August 2011, 03:47:34 PM
Dalam konteks yang bagaimana bisa dua-dua-nya (pali kanon dan mahayana sutra) tentang manjusri menjadi bohong ?
Kalau bagaimananya, saya tidak tahu. Tapi maksudnya karena kita belum ada data netral, ilmiah, lengkap & pasti (selain dari masing-masing aliran yang tentu tidak netral), jadi segala kemungkinan ada.

Quote
terus kalau 2-2 nya benar tetapi gak lengkap.... manakah yang gak lengkap ?
2-2-nya ga lengkap. Misalnya yang satu, waktu ditulis di daun dalam keranjang, ga sengaja kejatuhan ulat, jadi beberapa daun sudah dimakan; satu lagi waktu di alam naga, tidak sengaja terbakar sama nafas naga yang lagi ngorok. Siapa yang tahu...?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: dilbert on 23 August 2011, 06:15:38 PM
Kalau bagaimananya, saya tidak tahu. Tapi maksudnya karena kita belum ada data netral, ilmiah, lengkap & pasti (selain dari masing-masing aliran yang tentu tidak netral), jadi segala kemungkinan ada.

Kalau patokan Pali Kanon adalah Konsili Sangha, yang bisa kita jadikan pegangan sampai saat ini adalah Konsili Sangha ke-6 di Rangoon (Myanmar)... sedangkan patokan Mahayana Sutra mungkin dari Tripitaka Taisho...

Bercermin dari kisah Manjusri yang ada di Mahayana Sutra, mengapa di Pali Kanon tidak ada, apakah berarti para sesepuh Theravada di Konsili Sangha tidak pernah tahu soal Manjusri di Mahayana Sutra sehingga "mengabaikan" kisah seorang Bodhisatva yang "konon" sangat terunggul atas kebijaksanaannya atau memang kisah Manjusri itu "dianggap" oleh para sesepuh Theravada = HOAX ?
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 23 August 2011, 06:36:54 PM
Kalau patokan Pali Kanon adalah Konsili Sangha, yang bisa kita jadikan pegangan sampai saat ini adalah Konsili Sangha ke-6 di Rangoon (Myanmar)... sedangkan patokan Mahayana Sutra mungkin dari Tripitaka Taisho...

Bercermin dari kisah Manjusri yang ada di Mahayana Sutra, mengapa di Pali Kanon tidak ada, apakah berarti para sesepuh Theravada di Konsili Sangha tidak pernah tahu soal Manjusri di Mahayana Sutra sehingga "mengabaikan" kisah seorang Bodhisatva yang "konon" sangat terunggul atas kebijaksanaannya atau memang kisah Manjusri itu "dianggap" oleh para sesepuh Theravada = HOAX ?
Saya tidak melihatnya begitu, bro dilbert. Saya melihat secara sederhana saja seperti:
Di X-Men 2 ada Nightcrawler, di X-Men 3, Nightcrawler-nya hilang. Saya tidak mempermasalahkan yang mana yang asli atau hoax, tapi saya hanya menilai saja filmnya secara keseluruhan, apakah mutunya bagus, terlepas dari ada/tidaknya Nightcrawler itu.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 23 August 2011, 07:03:53 PM
Saya tidak melihatnya begitu, bro dilbert. Saya melihat secara sederhana saja seperti:
Di X-Men 2 ada Nightcrawler, di X-Men 3, Nightcrawler-nya hilang. Saya tidak mempermasalahkan yang mana yang asli atau hoax, tapi saya hanya menilai saja filmnya secara keseluruhan, apakah mutunya bagus, terlepas dari ada/tidaknya Nightcrawler itu.


jadi mana yang lebih bagus bro ?  :)
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 23 August 2011, 07:06:34 PM
Kalau patokan Pali Kanon adalah Konsili Sangha, yang bisa kita jadikan pegangan sampai saat ini adalah Konsili Sangha ke-6 di Rangoon (Myanmar)... sedangkan patokan Mahayana Sutra mungkin dari Tripitaka Taisho...

Bercermin dari kisah Manjusri yang ada di Mahayana Sutra, mengapa di Pali Kanon tidak ada, apakah berarti para sesepuh Theravada di Konsili Sangha tidak pernah tahu soal Manjusri di Mahayana Sutra sehingga "mengabaikan" kisah seorang Bodhisatva yang "konon" sangat terunggul atas kebijaksanaannya atau memang kisah Manjusri itu "dianggap" oleh para sesepuh Theravada = HOAX ?

karena sesepuh Theravada masih belum tamat SD !   ;D
dan kisah manjusri hanya biksu yang tamat sma baru bisa memahami  :))
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 23 August 2011, 07:06:55 PM
jadi mana yang lebih bagus bro ?  :)
Tentu yang konsisten, berdasar, dan memiliki pesan moral yang bisa diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: morpheus on 23 August 2011, 11:46:06 PM
Tentu yang konsisten, berdasar, dan memiliki pesan moral yang bisa diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.
betul, dan menurut teman saya yg kristian, punya merekalah yg konsisten, berdasar, dan memiliki pesan moral yang bisa diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 24 August 2011, 05:45:37 AM
betul, dan menurut teman saya yg kristian, punya merekalah yg konsisten, berdasar, dan memiliki pesan moral yang bisa diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.


menurut teman yang saya islam juga begitu, sangat konsisten dan bisa diaplikasi dalam kehidupan sehari2, begitu juga teman yang agama Hindu tidak masalah bisa diaplikasikan, bahkan teman2 saya yang tidak beragama juga hidupnya makmur dan kehidupan sehari2 mereka tenang2 aja :whistle:

IMO, ajaran Buddha Gotama bukan kepercayaan agama kok  ^-^
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: GandalfTheElder on 24 August 2011, 08:29:56 AM
Quote
menurut teman yang saya islam juga begitu, sangat konsisten dan bisa diaplikasi dalam kehidupan sehari2, begitu juga teman yang agama Hindu tidak masalah bisa diaplikasikan, bahkan teman2 saya yang tidak beragama juga hidupnya makmur dan kehidupan sehari2 mereka tenang2 aja :whistle:

Bagus! Sikap yang harus dimiliki oleh semua umat beragama.

Quote
IMO, ajaran Buddha Gotama bukan kepercayaan agama kok  ^-^

Orang-orang Kristiani juga sering bilang kalau ajaran mereka bukan agama  :whistle:

Quote
Tentu yang konsisten, berdasar, dan memiliki pesan moral yang bisa diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.

Tepat sekali bro... selidikilah dengan scholarship, keyakinan dan meditasi yang benar! Sip! :)

 _/\_
The Siddha Wanderer
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: K.K. on 24 August 2011, 09:44:05 AM
betul, dan menurut teman saya yg kristian, punya merekalah yg konsisten, berdasar, dan memiliki pesan moral yang bisa diaplikasikan dalam kenyataan sehari-hari.
Betul, maka ada yang memfavoritkan X-men 2, ada juga yang X-men 3, tergantung sudut pandang masing-masing saja. Tidak ada kewajiban apapun dalam hal ini, namun alangkah baiknya kalau orang yang memfavoritkan cerita itu, bisa menjelaskan pesan moralnya, dan siap menjawab jika ditanyakan kekonsistenan dan dasarnya.
Title: Re: Manfaat menyebut nama Para Buddha
Post by: adi lim on 24 August 2011, 01:03:59 PM

Orang-orang Kristiani juga sering bilang kalau ajaran mereka bukan agama  :whistle:

 _/\_
The Siddha Wanderer

ai baru dengar dari anda.
teman kristian anda, suka ikutan2 kali  :)) :))