//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajaran Sang Buddha mengenai perdebatan yg dapat diterapkan dalam kehidupan sehar  (Read 2499 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Ini adalah ajaran Sang Buddha mengenai perdebatan kepada para Bhikkhu yg dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari

“Para bhikkhu, jangan terlibat dalam perdebatan dengan mengatakan:
‘Engkau tidak memahami Dhamma dan Disiplin ini. Aku memahami Dhamma dan Disiplin ini. Apa yang engkau pahami dari Dhamma dan Disiplin ini!
Engkau mempraktikkan dengan cara yang salah, aku mempraktikkan dengan cara yang benar.
Apa yang seharusnya dikatakan sebelumnya engkau katakan sesudahnya; apa yang seharusnya engkau katakan sesudahnya engkau katakan sebelumnya.
Aku konsisten, engkau tidak konsisten.
Mengapa engkau begitu lama memikirkan apa yang telah dibalikkan.
Pendapatmu telah dibantah. Pergilah selamatkan pendapatmu, karena engkau telah dikalahkan, atau bebaskan dirimu juga jika mampu.’


Untuk alasan apakah?

Karena, para bhikkhu,
pembicaraan ini, adalah tidak bermanfaat, tidak berhubungan dengan dasar-dasar kehidupan suci, dan tidak menuntun menuju kejijikan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna.
“Ketika kalian berbicara, para bhikkhu,
kalian harus berbicara tentang: Ini adalah penderitaan’;
kalian harus berbicara tentang: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan’;
kalian harus berbicara tentang: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan’;
kalian harus berbicara tentang: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’

Untuk alasan apakah?

Karena, para bhikkhu, pembicaraan ini adalah bermanfaat, berhubungan dengan dasar-dasar kehidupan suci, dan menuntun menuju kejijikan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna.
“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ …
Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”
« Last Edit: 19 May 2012, 05:45:27 PM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Ini adalah ajaran Sang Buddha mengenai perdebatan kepada para Bhikkhu yg dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari

“Para bhikkhu, jangan terlibat dalam perdebatan dengan mengatakan:
‘Engkau tidak memahami Dhamma dan Disiplin ini. Aku memahami Dhamma dan Disiplin ini. Apa yang engkau pahami dari Dhamma dan Disiplin ini!
Engkau mempraktikkan dengan cara yang salah, aku mempraktikkan dengan cara yang benar.
Apa yang seharusnya dikatakan sebelumnya engkau katakan sesudahnya; apa yang seharusnya engkau katakan sesudahnya engkau katakan sebelumnya.
Aku konsisten, engkau tidak konsisten.
Mengapa engkau begitu lama memikirkan apa yang telah dibalikkan.
Pendapatmu telah dibantah. Pergilah selamatkan pendapatmu, karena engkau telah dikalahkan, atau bebaskan dirimu juga jika mampu.’


Untuk alasan apakah?

Karena, para bhikkhu,
pembicaraan ini, adalah tidak bermanfaat, tidak berhubungan dengan dasar-dasar kehidupan suci, dan tidak menuntun menuju kejijikan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna.
“Ketika kalian berbicara, para bhikkhu,
kalian harus berbicara tentang: Ini adalah penderitaan’;
kalian harus berbicara tentang: ‘Ini adalah asal-mula penderitaan’;
kalian harus berbicara tentang: ‘Ini adalah lenyapnya penderitaan’;
kalian harus berbicara tentang: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’

Untuk alasan apakah?

Karena, para bhikkhu, pembicaraan ini adalah bermanfaat, berhubungan dengan dasar-dasar kehidupan suci, dan menuntun menuju kejijikan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna.
“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ …
Suatu usaha harus dikerahkan untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”


ya untuk Bhikkhu harus demikian

kalau utk umat awam bicara seputar tentang Dukkha melulu, tidak ada teman yang mau bergabung
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.